RAKORNIS Badan Litbang dan Inovasi Balikpapan, Juni 2015

dokumen-dokumen yang mirip
Rapat Konsolidasi Koordinator RPPI Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi Hotel Permata, Bogor 26 Mei 2015

SASARAN DAN INDIKATOR PROGRAM DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN DAS DAN HUTAN LINDUNG TAHUN

Pengelolaan DAS terpadu

PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI DALAM BINGKAI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Proses penyusunan RPPI Kebijakan Penyusunan dan Profil RPPI Arahan Pimpinan untuk RPPI Implikasi RPPI terhadap IKK Rekomendasi dan Tindak

Overview Konsep Renstra dan Proses Focus Group Discussion

KODEFIKASI RPI 15. Pengelolaan Sumberdaya Lahan dan Air Pendukung Pengelolaan DAS

ARAH PENELITIAN MONITORING DAN EVALUASI PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) TAHUN

Disampaikan Oleh : Ir. Muhajir, MS Kepal Balai Pengelolaan DASHL Jeneberang Saddang

27/05/2015. Bogor, 26 Mei 2015

ARAHAN Penyusunan Program Litbang (RENSTRA) dan Kegiatan Penelitian Integratif (RPI) BADAN LITBANG KEHUTANAN

Implementasi PUG Badan Litbang Kehutanan

Laporan dan Pengantar Pembahasan Program Litbang Kehutanan Tahun Disampaikan oleh: Sekretaris Badan Litbang Kehutanan

Jakarta, 24 Februari 2015 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2015

Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Tahun

Brainstroming Program Litbang Disampaikan oleh: Sekretaris Badan Litbang Kehutanan

VISI, MISI & SASARAN STRATEGIS

DEPARTEMEN KEHUTANAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN J A K A R T A

Analisis Program Rehabilitasi DTA Saguling

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KEHUTANAN DAN POSISI IPTEK HASIL LITBANG KEHUTANAN DI ERA PEMERINTAHAN BARU

Teknik silvikultur intensif di hutan alam bekas tebangan. Dampak penerapan sistem silvikultur terhadap perubahan lingkungan Hutan Alam Produksi

RPI 1. KONSERVASI DAN REHABILITASI KAWASAN HUTAN DAN LAHAN

KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN J A K A R T A

CAPAIAN KEGIATAN TAHUN

REVIEW SERAPAN ANGGARAN TAHUN 2013 DAN PELAKSANAAN TAHUN Oleh: Sekretaris Badan Litbang Kehutanan

PENDAHULUAN Latar Belakang

Rencana Kerja Kementerian Kehutanan Tahun Rakornis Badan Litbang Kehutanan 2013 Biro Perencanaan Bandung, 24 Juli 2013

KONTRIBUSI (PERAN) SEKTOR KEHUTANAN DALAM PENANGANAN PERUBAHAN IKLIM

PENGEMBANGAN ORGANISASI UNIT PELAKSANA TUGAS (UPT) LINGKUP BADAN LITBANG DAN INOVASI PASCA LAHIRNYA KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

(KEBIJAKAN) TATA KELOLA DAN EKONOMI KEHUTANAN

Integrasi Program BLI dalam RKP 2017

KUANTIFIKASI JASA LINGKUNGAN PENERAPAN SISTEM AGROFORESTRY PADA DAS CISADANE HULU. Aji Winara dan Edy Junaidi ABSTRAK

Arahan Kepala Badan Litbang dan Inovasi pada Rapat Kerja Lingkup Badan Litbang dan Inovasi Jakarta 12 Maret 2016

RPPI-10 KUALITAS LINGKUNGAN UNTUK IKLH DAN ISTM

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

SISTEMATIKA PENYAJIAN :

Struktur organisasi Badan Litbang Kehutanan

KENANGAN TUGAS SEORANG PENELITI HIDROLOGI DAN KONSERVASI TANAH

LAKIP. Tahun Kementerian Kehutanan. Badan Litbang Kehutanan. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan

Lampiran 1. Daftar Amanat UU yang dijadikan acuan penilaian tingkat respon pemerintah daerah terhadap UU

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

PENGANTAR UMUM RAPAT KOMISI. Royal Ambarrukmo Hotel - Yogyakarta, tanggal 19 Juni 2014

RAPAT EVALUASI KEGIATAN BADAN LITBANG KEHUTANAN

Bab II. Tujuan, Kebijakan, dan Strategi 2.1 TUJUAN PENATAAN RUANG Tinjauan Penataan Ruang Nasional

MAKALAH PEMBAHASAN EVALUASI KEBIJAKAN NASIONAL PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP DI DAERAH ALIRAN SUNGAI 1) WIDIATMAKA 2)

1267, No Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 49, Tambahan Lem

Buku Statistik BLI 4/11/2016

SINTESA RPI: AGROFORESTRY. Koordinator: Encep Rachman

PROGRAM KEGIATAN TEKNIS 2017 BP2LHK MAKASSAR. Makassar, 2017

REVIEW RENCANA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INTEGRATIF (RPPI) BIDANG PENGELOLAAN HUTAN

Kelembagaan Badan LITBANG Kehutanan yang Adaptive thd Reformasi Birokrasi Pasca Transisi Pemerintah Baru. Cipayung, 3 September 2014

PENGELOLAAN HUTAN MANGROVE DAN EKOSISTEM PANTAI

SINTESA RPI: SISTEM PENGELOLAAN DAS HULU, LINTAS KABUPATEN, DAN LINTAS PROPINSI. Koordinator: Irfan Budi Pramono

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

DISAMPAIKAN OLEH Ir. BEN POLO MAING (Kepala Dinas Kehutanan Provinsi NTT)

IPTEK Litbang Lingkungan dan Laboratorium

RPI 4. DAFTAR ISI KONSERVASI & PEMANFAATAN MIKROBA HUTAN TROPIS F O R D A

RPI Politik dan Hukum Pengurusan Hutan

ARAHAN KEPALA BADAN LITBANG KEHUTANAN PADA ACARA SEMINAR HASIL-HASIL PENELITIAN TEKNOLOGI PENGELOLAAN DAS TAHUN 2013

INDIKASI LOKASI REHABILITASI HUTAN & LAHAN BAB I PENDAHULUAN

BAB II. PERENCANAAN KINERJA

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB VII. TINGKAT KESEHATAN DAS

BAB I. PENDAHULUAN. kegiatan pertanian, pemukiman, penggembalaan serta berbagai usaha lainnya

OLEH: LALU ISKANDAR,SP DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN LOMBOK TENGAH

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN

Memperhatikan pokok-pokok dalam pengelolaan (pengurusan) hutan tersebut, maka telah ditetapkan Visi dan Misi Pembangunan Kehutanan Sumatera Selatan.

RENCANA STRATEGIS

PERATURAN BERSAMA GUBERNUR JAWA TIMUR DAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 20 TAHUN 2013 NOMOR TENTANG

Perjalanan Penyusunan Renstra BLI Sekretaris Badan Litbang dan Inovasi

KATA PENGANTAR. Harapan kami semoga buku Statistik Pembangunan ini dapat bermanfaat. Bogor, Maret 2009 KEPALA BALAI

REPETA DEPARTEMEN KEHUTANAN TAHUN 2004

RAPAT KOORDINASI TEKNIS

RENCANA KERJA 2015 DAN PENELITIAN INTEGRATIF

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA KEHUTANAN TINGKAT KABUPATEN/KOTA

2012, No.62 2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang K

PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KUALITAS LINGKUNGAN UNTUK PENGUATAN TUPOKSI UNIT PELAKSANA TUGAS (UPT) DI BALITBANG DAN INOVASI

RENCANA STRATEGIS DINAS KEHUTANAN

MATERI TEKNIS RTRW PROVINSI JAWA BARAT

Kerangka landasan pendekatan DAS: Merupakan ekologi bentang lahan (Landscape ecology), suatu subdisiplin ekologi yang mengamati sebab dan akibat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2011 TENTANG KEBIJAKAN NASIONAL PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KERANGKA PIKIR PENELITIAN DAN HIPOTESIS. Referensi menunjukkan, bahwa keberadaan agroforestri mempunyai peran

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN. NOMOR : SK.421/Menhut-II/2006. Tentang FOKUS-FOKUS KEGIATAN PEMBANGUNAN KEHUTANAN

Dr. EDWARD Saleh FORUM DAS SUMATERA SELATAN 2013

KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN

Judul Artikel PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA AIR DI KABUPATEN SERANG. Di tulis oleh: Subki, ST

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KERANGKA KERJA RPPI 4 SUMBER PANGAN ALTERNATIF

Wahyu Marjaka Puslitbang Kualitas dan Laboratorium Lingkungan (P3KLL)

PENERAPAN SISTEM AGROFORESTRY PADA PENGGUNAAN LAHAN DI DAS CISADANE HULU: MAMPUKAH MEMPERBAIKI FUNGSI HIDROLOGI DAS? Oleh : Edy Junaidi ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.63/Menhut-II/2011

BAB 5 PENUTUP 5.1 Temuan Studi

BAB III ISU STRATEGIS

DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) WALANAE, SULAWESI SELATAN. Oleh Yudo Asmoro, Abstrak

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Transkripsi:

RAKORNIS Badan Litbang dan Inovasi Balikpapan, 10-12 Juni 2015» RPPI 2 Konservasi Sumber Daya Air» Koordinator: Dr. I Wayan S Dharmawan, SHut, MSi» Wakil Koordinator: Drs. Irfan B. Pramono, MSc» Pembina: Prof. Ris. Dr. Ir. Pratiwi, MSc 1

» PENDAHULUAN RPPI 2 MENDUKUNG KONSERVASI SUMBER DAYA AIR SEBAGAIMANA: Amanah RPJMN 2015-2019, Renstra Kehutanan 2015-2019, Roadmap Badan Litbang Kehutanan 2010-2025, Tema RPI, IKK Eselon 1 dan Indikator IKK Badan Litbang Kehutanan Arah, Kebijakan dan Strategi : Konservasi sumberdaya air dalam RPJMN 2015-2019: (a) Penyelesaian status DAS lintas negara (monev DAS) (a) Meningkatkan perlindungan mata air di 3 DAS prioritas nasional (Ciliwung, Citarum, Cisadane) difokuskan dimulai tahun 2015 dan 12 DAS prioritas sampai dengan tahun 2019 melalui konservasi sumberdaya air secara vegetatif, pembangunan embung, DAM pengendali, DAM penahan, gully plug, di daerah hulu DAS, serta sumur resapan; (a) Meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam pemulihan kesehatan DAS melalui pengembangan HTR, HKm, HD, pengembangan ekowisata skala kecil, serta HHBK; (a) Internalisasi 108 RPDAST yang sudah disusun ke dalam RTRW (pengelolaan SD air dan lahan secara terpadu) (a) Pembangunan embung dan DAM pengendali skala kecil dan menengah di daerah hulu 15 DAS prioritas Kesehatan 15 DAS prioritas terpulihkan ditahun 2019 2

» IKK A.1.3. Tersedianya 1 sintesa Hasil Penelitian Integratif Konservasi Sumber Daya Air (% Sintesa Antara/Hulu Hilir)» Tema RPPI 2: Pengelolaan DAS/Mitigasi Bencana» Roadmap R & D Badan Litbang Kehutanan (2010-2025) PERIODE TAHUN 2015-2019:» Perencanaan DAS» Pengelolaan DAS» Monev DAS» Pengelolaan SD lahan» Pengelolaan SD air LOKUS RISET : DAS LINTAS PROVINSI; PULAU-PULAU KECIL» IKK Eselon 1: (DAS/SUB DAS KRITIS; KPH)» Program PENGENDALIAN KERUSAKAN DAS DAN HUTAN LINDUNG» 1. Tersedianya data hasil pemantauan DAS lintas Negara (Indonesia- Papua New Guinea 9 DAS dan Indonesia- Timor Leste 10 DAS) (IPTEK Pengelolaan DAS Kritis)» 2. Tutupan lahan meningkat, melalui rehabilitasi DAS kritis di dalam KPH seluas 5,5 juta hektar (IPTEK Kesesuaian Jenis pada DAS Kritis)» 3. Pembangunan embung, dam pengendali, dam penahan, gully plug, konservasi secara vegetatif di daerah hulu DAS, serta sumur resapan (IPTEK Konservasi Tanah pada DAS Kritis) Sasaran strategis Kesehatan 15 DAS prioritas terpulihkan ditahun 2019 Indikator Capaian Sasaran Strategis Indeks Penutupan Lahan Permanen (IPLP) naik secara proporsional di 15 DAS prioritas selama 5 tahun Koefisien Regim Sungai (KRS) Qmax/Qmin di 15 DAS menurun selama 5 tahun Kadar Biological Oxygen Demand (BOD) selama 5 tahun menurun di 15 DAS prioritas KETAHANAN AIR Untuk menentukan keberhasilannya digunakan indikatorindikator DAS Kritis, diantaranya : - Prosentase tutupan lahan hutan tehadap luas DAS, - Erosi dan Sedimentasi Lahan, - Sedimentasi Sungai, - Perbandingan Qmax dengan Qmin Hasil IPTEK 1. Berapa luasan tutupan lahan optimal yg mendukung kelestarian tata air optimal dalam DAS/Sub DAS kritis dan lintas negara?? (IPTEK Pengelolaan DAS Kritis) 2. Bagaimana neraca air optimal dalam setiap DAS/Sub DAS kritis dan lintas negara?? (IPTEK Pengelolaan DAS Kritis) 3. Bagaimana pemilihan jenis berdasarkan aspek biofisik, iklim dan preferensi masyarakat serta pola kelembagaan untuk HTR, HKm, HD, Agroforestry dll?? (IPTEK Kesesuaian Jenis pada DAS Kritis) 4. Bagaimana upaya mengurangi bencana longsor/banjir dan kekeringan?? (IPTEK Konservasi Tanah pada DAS Kritis) 3

» TUJUAN, SASARAN, LUARAN DAN HASIL PENELITIAN Tujuan: mendukung pemulihan kesehatan 15 DAS prioritas/kritis Sasaran: Meningkatnya indeks penutupan lahan permanen 15 DAS kritis Menurunnya KRS, BOD/COD, erosi dan sedimentasi 15 DAS kritis Outputs: IPTEK Pengelolaan DAS Kritis IPTEK Kesesuaian Jenis pada DAS Kritis IPTEK Konservasi Tanah pada DAS Kritis Outcomes: Mendukung kebijakan dalam penentuan luasan hutan untuk menghasilkan tata air optimal Kualitas air DAS/Sub DAS akan semakin meningkat untuk mendukung ketahanan air Sinergitas outputs, luaran dan kegiatan RPPI 2 Outputs Luaran Kegiatan 1. IPTEK Pengelolaan DAS Kritis 1. Luasan tutupan lahan optimal untuk kelestarian tata air di DAS/Sub DAS kritis dan lintas negara 2. Neraca air optimal di DAS/Sub DAS kritis dan lintas negara 3. Pengelolaan DAS pulaupulau kecil 4. Implementasi pengelolaan DAS mikro 5. Daya dukung DAS 6. Konservasi air pada DAS beriklim kering 1. Analisis luasan tutupan lahan optimal yg mendukung kelestarian tata air dalam DAS/Sub DAS kritis dan lintas negara 2. Analisis neraca air optimal dalam setiap DAS/Sub DAS kritis dan lintas negara 3. Pengelolaan DAS pulau kecil daerah basah dan kering 4. Pengelolaan DAS Mikro (Pengembangan) 5. Konservasi SD Air TWA (Pengembangan) 6. Mikrohidro (Pengembangan) 7. Model pengelolaan SD air mandiri berbasis desa (Pengembangan) 4

2. IPTEK Kesesuaian Jenis pada DAS Kritis 3. IPTEK Konservasi Tanah pada DAS Kritis 1. Kesesuaian jenis berdasarkan biofisik, iklim dan preferensi jenis oleh masyarakat serta pola kelembagaan masyarakat untuk pengembangan HTR (Hutan Tanaman Rakyat), HKm (Hutan Kemasyarakatan), HD (Hutan Desa), AF (Agroforestri) dan lain-lain 1. Teknologi mitigasi bencana tanah longsor/banjir dan kekeringan 1. Pemilihan jenis berdasarkan biofisik, iklim dan preferensi jenis oleh masyarakat serta pengembangan pola kelembagaan untuk HTR, HKm, HD, Agroforestri dan lain-lain di DAS/Sub DAS kritis 1. Analisis mitigasi bencana longsor/banjir dan kekeringan di DAS/Sub DAS kritis» METODOLOGI PENELITIAN» Analisis biofisik DAS» Analisis modelling (spasial, dinamik, hydrology modelling) untuk menganalisis luasan lahan optimal dalam mendukung kelestarian air» Analisis neraca air optimal berdasarkan luasan lahan optimal» Analisis kualitas air (BOD dan COD)» Analisis pertumbuhan tanaman uji coba untuk kesesuaian jenis» Analisis keterlibatan masyarakat dalam pengembangan HTR, HKm, HD, Agroforestri, dll» Analisis mitigasi bencana tanah longsor/banjir dan kekeringan (analisis kerawanan dan teknologi mitigasinya) 5

Dua DAS kritis pada masing-masing UPT pelaksana, yang beririsan dengan wilayah KPH dan hutan lindung KPH DAS PRIORITAS/KRI TIS HUTAN LINDUNG» Satker Pelaksana Kegiatan:» BPTKPDAS Solo» BPK Aek Nauli» BPK Palembang» BPK Makasar» BPK Manado» BPK Kupang» BPK Manokwari» Puskonser 6

7