PENERAPAN KEGIATAN MANAJEMEN KELAS OLEH GURU DI KELAS IV SD NEGERI LAMREUNG KECAMATAN KRUENG BARONA JAYA ACEH BESAR

dokumen-dokumen yang mirip
UPAYA GURU DALAM MENUMBUHKAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DI SD NEGERI 22 BANDA ACEH. Rafika, Israwati, Bachtiar.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

ANALISIS KESALAHAN SISWA MENGERJAKAN SOAL MATEMATIKA DI KELAS V SDN 37 BANDA ACEH. RiniYulia, Fauzi, Awaluddin.

PELAKSANAAN KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DI GUGUS MANGGA KECAMATAN JAYA BARU KOTA BANDA ACEH. Sri Risky Ramadani, Nurhaidah, Soedirman Z.

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS BERBANTUAN MEDIA MOVIE MAKER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII SMP NEGERI 18 BANDA ACEH

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan dapat melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu yang

BAB I PENDAHULUAN. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

GAMBARAN PENGELOLAAN KELAS OLEH GURU PAUD SE-KECAMATAN PAYUNG SEKAKI KOTA PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang amat penting dalam suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. adalah bidang pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting

BAB I PENDAHULUAN. Dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang. berkualitas, dengan begitu perkembangan yang ada dapat dikuasai,

I. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang

ARTIKEL ILMIAH OLEH: HERMIN NOVITA INGGAR SARI NPM: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan merupakan

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Feni Maelani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebgian Syarat. Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Program Studi PGSD OLEH :

IMPLEMENTASI TEKNIK-TEKNIK MOTIVASI DALAM PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI 33 BANDA ACEH. ImraatusShalihah, Mahmud, M.

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dan negara. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Pasal 3 Tahun tentang tujuan pendidikan nasional yaitu;

BAB I PENDAHULUAN. nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak. negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN ARENDSTERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN DI SMA NEGERI 5 BANDA ACEH

PENGARUH PENGELOLAAN KELAS TERHADAP PEMBELAJARAN EFEKTIF DI KELAS V SD NEGERI 50 BANDA ACEH. Asma Diani, Soewarno, Mislinawati.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan menentukan kualitas sumber daya manusia di suatu negara,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

IMPLEMENTASI PENGELOLAAN KELAS DALAM MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN AL ISLAM KELAS III DI SD MUHAMMADIYAH 26 SURABAYA

Ramlah, dan Dani Firmansyah Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Singaperbangsa Karawang

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Jurnal Paradigma, Volume 10, Nomor 1, Januari 2015

BAB I PENDAHULUAN. potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN PENGGUNAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS Fitri Fajar SMA Negeri 1 Makassar

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA DI KELAS IVSDN BINJAI TIMUR

Judul BAB I PENDAHULUAN

ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN ATMOSFER KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI. Oleh : SRI ARFINA YULIA NENGSIH ERA1D010025

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah pembelajaran, pengetahuan, keterampilan, dan

PENERAPAN KETERAMPILAN MENGADAKAN VARIASI STIMULUS PADA PROSES MENGAJAR DI KELAS 4 DAN 5 SEKOLAH DASAR NEGERI LAMPAGEU ACEH BESAR

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar anak

KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL CONTECTUAL TEACHING AND LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya. Hal ini dijelaskan dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan dan kelangsungan hidup Bangsa dan Negara di segala bidang. dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia.

Pengaruh Tingkat Disiplin Dan Lingkungan Belajar Di Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

pengetahuan dan teknologi perlu adanya pembaharuan dalam sistem pendidikan secara terarah dan terencana maka Undang-Undang Republik Indonesia No 20

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD OLEH : ERIKA DIANTY ASNAWATI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

KEMAMPUAN BERFIKIR MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS IT MADRASAH TSANAWIYAH AL ITTIHADIYAH CANGGU BADAS KABUPATEN KEDIRI

PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV SDN SIDOMULYO 03 SEMBORO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: FELLA ULYA FAHMA A PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting bagi manusia. Menurut Undang-Undang

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis

I. PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU RI No. 20 Th. 2003)

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. X, No. 1, Tahun 2012 Lorentya Yulianti Kurnianingtyas & Mahendra Adhi Nugroho Halaman 66-77

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

BAB III METODE PENELITIAN. dilaksanakan dengan menggunakan penelitian kualitatif. Penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

Hj. Yusida Gloriani & Teti Tresnawati Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Kuningan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Pemerintah Indonesia merumuskan dalam Undang-

1.PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan masalah penting bagi setiap bangsa disetiap negara

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

Vol. 4, No. 1, Maret 2017 ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. mendorong berbagai upaya dan perhatian seluruh lapisan masyarakat terhadap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan suatu bangsa dapat dilihat dari perkembangan

PENGARUH METODE ROLE PLAYING TERHADAP SIKAP PATRIOTISME PADA SISWA KELAS IV SDN GURAH I KABUBATEN KEDIRI TAHUN AJARAN 2015/2016.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan juga berimplikasi besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu

METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SDN 5 Komet Banjarbaru yang

Aditya Nurmala Acep Mulyadi : Metode resitasi, kemandirian belajar siswa

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang menentukan berkembangnya suatu Negara ialah

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

EFEKTIVITAS MEDIA KINCIR KATA TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA ANAK DI TAMAN KANAK-KANAK HARAPAN DHARMAWANITA PAINAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENGARUH PENERAPAN METODE ECLECTIC TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI MTS AN-NUR JAGASATRU CIREBON SKRIPSI.

BAB I PENDAHULUAN. manusia, pendidikan dapat mempengaruhi manusia dalam semua aspek

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi, memberi Dana Bantuan Operasional

JURNAL. Pengaruh Model Probing-Prompting Terhadap Kemampuan Mendeskripsikan Sifat-Sifat Cahaya Siswa Kelas V SDN Banjaran Kota Kediri

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat strategis dalam. pembangunan suatu bangsa. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya pembangunan dalam dunia pendidikan dilaksanakan dalam. rangka meningkatkan kualitas manusia yang berhubungan dengan proses

Serambi Akademica, Volume IV, No. 2, November 2016 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang terjadi dengan apa yang diharapkan terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. Cet VIII, 2001, hlm M. Arifin, M. Ed, Filsafat Pendidikan Islam, Bumi Aksara, Jakarta, 1993, hlm. 17.

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD

BAB I PENDAHULUAN. dengan inovasi dalam bidang pendidikan. Peningkatan kualitas pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. guru, isi atau materi pelajaran, dan siswa. 1

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kota Lubuklinggau, dengan objek penelitian yaitu anak didik kelompok B

BAB I PENDAHULUAN. kurang memperhatikan sektor pendidikannya. Pendidikan memiliki peran dalam

I. PENDAHULUAN. Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar. Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan

PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana dirumuskan dalam tujuan pendidikan nasional dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, keterampilan, dan sikap serta nilai-nilai sehingga sehingga mampu

Transkripsi:

PENERAPAN KEGIATAN MANAJEMEN KELAS OLEH GURU DI KELAS IV SD NEGERI LAMREUNG KECAMATAN KRUENG BARONA JAYA ACEH BESAR Nuzul Wahyu Wulan Dari, M.Husin Affan, Nurmasyitah. NuzulWahyu99@gmail.com ABSTRAK Pendidikan merupakan suatu proses yang panjang dan berlangsung secara terus menerus. Untuk dapat meningkatkan kualitas pendidikan tersebut guru perlu menerapkan kegiatan manajemen kelas. Penelitian ini mengangkat masalah Bagaimana Penerapan Kegiatan Manajemen Kelas Oleh Guru di Kelas IV SD Negeri Lamreung Kecamatan Krueng Barona Jaya Aceh Besar?. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana penerapan kegiatan manajemen kelas oleh guru di kelas IV SD Negeri Lamreung Kecamatan Krueng Barona Aceh Besar. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Subjek penelitian ini yang berjumlah 3 orang guru kelas IV di SD Negeri Lamreung Kecamatan Krueng Barona Jaya Aceh Besar. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi dan wawancara yang dibantu dengan menggunakan alat bantu berupa perekam suara. Untuk mengolah data menggunakan rumus deskriptif persentase. Dari hasil penelitian dan analisis yang dilakukan dapat diketahui bahwa seluruh guru kelas IV di SD Negeri Lamreung Kecamatan Krueng Barona Jaya Aceh Besar sudah terlihat dalam melaksanakan penerapan manajemen kelas. Guru kelas memiliki beberapa kegiatan inti yang dapat diterapkan dalam manajemen kelas diantaranya, menciptakan iklim belajar yang kondusif dengan perolehan persentase sebesar 100%, mengatur ruang belajar dengan perolehan persentase sebesar 100%, dan mengelola interaksi kegiatan belajar mengajar dengan perolehan persentase sebesar 100%. Kata Kunci: Manajemen Kelas PENDAHULUAN Pendidikan merupakan suatu proses yang panjang dan berlangsung secara terus menerus. Pendidikan juga memiliki tujuan sebagai titik tolak dalam perjalanan seseorang. Pendidikan tidak pernah terpisah dari kehidupan manusia. Kualitas kehidupan bangsa sangat ditentukan oleh faktor pendidikan. Hal ini sesuai dengan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 (dalam Sanjaya,2011:65), yang merumuskan bahwa: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan nasional bertujuan untuk 52

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Suatu kondisi belajar yang optimal dapat dicapai jika guru mampu mengatur siswa dan sarana pengajaran serta mengendalikannya dengan baik sehingga muncul suasana yang menyenangkan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Apabila pengaturan kondisi belajar optimal, maka proses belajar akan berlangsung dengan optimal pula. Manajemen kelas yang baik memungkinkan timbul dan terpeliharanya disiplin. Disiplin yang efektif bercirikan keterlibatan penuh guru dan siswa dalam tugas di kelas sehingga terciptanya iklim yang bebas dari gangguan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa disiplin adalah hasil dari manajemen kelas yang efektif. Sehubungan dengan itu, Wiyani (2013:59) mengatakan bahwa Manajemen kelas adalah keterampilan guru sebagai seorang leader sekaligus manajer dalam menciptakan iklim kelas yang kondusif untuk meraih keberhasilan kegiatan belajarmengajar. Sebagai seorang leader di kelas, guru berupaya memotivasi peserta didik serta menanamkan nilai-nilai kebaikan yang harus diyakini dan diaplikasikan oleh peserta didik. Lingkungan belajar yang baik akan mendukung peserta didik untuk dapat mengikuti pembelajaran dengan baik pula. Sedangkan lingkungan kelas yang tidak kondusif akan membuat peserta didik tidak nyaman dalam belajar, bahkan memungkinkan peserta didik melakukan hal-hal yang menyimpang dan menimbulkan masalah-masalah dalam pembelajaran. Berdasarkan pengamatan awal peneliti di lapangan menunjukkan bahwa terdapat beberapa siswa yang sering merasa bosan dan mengalami kesulitan dalam memahami pembelajaran, dikarenakan guru hanya menyampaikan materi secara umum, dengan menggunakan metode ceramah, tanpa media yang menarik, dan juga siswa sering mengeluh bosan dalam penempatan tempat duduk yang tidak pernah diganti guru kelas. Akibatnya hasil yang diperoleh siswa pada pembelajaran juga rendah. Penelitian ini sebelumnya pernah diteliti oleh Purwanti (2015:42) tentang manajemen kelas V Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Danurejan Yogyakarta 53

dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan manajemen kelas oleh guru kelas V sekolah dasar negeri se-kecamatan Danurejan Yogyakarta sudah baik (sudah termasuk dalam kategori tinggi). Berdasarkan uraian di atas, maka untuk dapat disimpulkan bagaimana penerapan kegiatan manajemen kelas oleh guru, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang Penerapan Kegiatan Manajemen Kelas Oleh Guru di Kelas IV SD Negeri Lamreung Kecamatan Krueng Barona Jaya Aceh Besar. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimanakah penerapan kegiatan manajemen kelas oleh guru di kelas IV SD Negeri Lamreung Kecamatan Krueng Barona Jaya Aceh Besar? Berdasarkan rumusan permasalahan maka dirumuskan tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana penerapan kegiatan manajemen kelas oleh guru di kelas IV SD Negeri Lamreung Kecamatan Krueng Barona Aceh Besar. Manajemen kelas merupakan salah satu tugas seorang guru yang tidak pernah ditinggalkan. Seorang guru harus selalu mengelola ruang kelasnya dengan baik agar tercapainya tujuan pengajaran secara efektif dan efisien. Sehubungan dengan itu Djamarah (2002:194 ) Manajemen kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar. Sebagai seorang leader di kelas, guru berupaya memotivasi peserta didik serta menanamkan nilai-nilai kebaikan yang harus diyakini dan diaplikasikan oleh peserta didik. Sementara sebagai seorang manajer dikelas, guru bertugas untuk mengelola sarana di kelas, mengelola potensi peserta didik serta menggunakan teknologi dalam mengelola kelas agar dapat melahirkan produktivitas kerja, efisiensi, tepat waktu (sesuai dengan rencana pembelajaran), dan kualitas kegiatan belajar-mengajar. Secara umum, manajemen kelas bertujuan untuk menciptakan suasana kelas yang nyaman sebagai tempat berlangsungnya kegiatan belajar-mengajar. Dengan demikian, kegiatan tersebut akan dapat berjalan dengan efektif dan terarah sehingga tujuan belajar yang telah ditetapkan dapat tercapai demi terbentuknya sumber daya 54

manusia yang berkualitas. Sementara secara khusus menurut Rusydie (dalam Wiyani, 2013:61) tujuan dari manajemen kelas sebagai berikut: a) Memudahkan kegiatan belajar bagi peserta didik b) Mengatasi hambatan-hambatan yang menghalangi terwujudnya interaksi dalam kegiatan belajar-mengajar c) Mengatur berbagai penggunaan fasilitas belajar d) Membina dan membimbing peserta didik sesuai dengan berbagai latar belakang sosial, ekonomi, budaya serta sifat-sifat individunya e) Membantu peserta didik belajar dan bekerja sesuai dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya f) Menciptakan suasana sosial yang baik di dalam kelas g) Membantu peserta didik agar dapat belajar dengan tertib Dalam kegiatan belajar mengajar siswa memerlukan sesuatu yang membangkitkan motivasi untuk belajar, berkomunikasi secara baik, meliputi komunikasi guru-siswa, siswa-siswa, siswa dengan lingkungan, siswa dengan bahan ajar, dan siswa dengan dirinya sendiri. Dalam hal ini, Wiyani (2013:65-66) mengatakan terdapat beberapa kegiatan inti yang dapat diterapkan dalam manajemen kelas, di antaranya: (1) menciptakan iklim belajar-mengajar yang kondusif; (2) mengatur ruang belajar; (3) mengelola interaksi belajar mengajar. Dalam manajemen kelas terdapat prinsip-prinsip mendasar yang juga harus dipahami dengan baik oleh guru. Menurut Yamin (2009:34) terdapat enam prinsip yang harus dipahami oleh guru dalam pelaksanaan kegiatan manajemen kelas yang efektif di antaranya (1) Hangat dan antusias, (2) Tantangan, (3) Bervariasi, (4) Keluwesan, (5) Penekanan pada hal-hal yang positif, (6) Penanaman disiplin diri. METODE PENELITIAN Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun pengertian kualitatif menurut Arikunto (2010:21) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah guru kelas IVa, IVb, dan IVc yang berjumlah 3 orang guru kelas. 55

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik observasi dan wawancara. Dalam penelitian ini peneliti akan mewawancarai guru dan beberapa orang siswa menggunakan wawancara terstruktur yang terdiri atas 11 pertanyaan tentang manajemen kelas dengan mengunakan alat bantu berupa perekam suara. Wawancara dilakukan untuk mengetahui penerapan kegiatan manajemen kelas oleh guru di kelas IV. Setelah data dikumpulkan, maka data hasil dari tes dianalisis terlebih dahulu dengan menggunakan statistik deskriptif dengan rumusan persentase yang dikemukakan oleh sudijono (2010:43) yaitu: P = x 100 % Keterangan : P = Persentase f = Frekuensi N = Jumlah seluruh responden 100 % = Bilangan tetap Untuk menjawab permasalahan pertama dari penelitian. Maka dapat dijabarkan langkah-langkah analisis kualitatif deskriptif adalah sebagai berikut: 1) Pengumpulan data Pengumpulan data adalah mencari, mencatat dan mengumpulkan semua data secara objektif dan apa adanya sesuai dengan hasil observasi dan wawancara dilapangan yaitu pencapaian data yang diperlukan terhadap jenis data dan berbagai bentuk data yang ada dilapangan yang diturunkan penulis serta malakukan pencatatan dilapangan. 2) Reduksi data Data yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Data yang telah dicatat perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih halhal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. 3) Penyajian data 56

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya data disajikan dalam uraianuraian naratif disertai dengan bagan atau tabel untuk memperjelaskan penyajian data. 4) Penarikan kesimpulan dan Verifikasi Setelah data disajikan maka dilakukan penarikan kesimpulan atau verifikasi untuk lebih jelasnya proses pengumpulan data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi serta interaksi dari ketiga komponen tersebut. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan diuraikan tentang hasil penelitian yang telah dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Lamreung Kecamatan Krueng Barona Jaya Aceh Besar. Sesuai dengan metode pengolahan data yang telah ditentukan pada BAB III, maka data akan diolah berdasarkan apa yang telah ditetapkan. Dari hasil penelitian dan analisis yang dilakukan dapat diketahui bahwa seluruh guru kelas IV di SD Negeri Lamreung Kecamatan Krueng Barona Jaya Aceh Besar sudah terlihat dalam melaksanakan penerapan manajemen kelas. Guru kelas memiliki beberapa kegiatan inti yang dapat diterapkan dalam manajemen kelas diantaranya, menciptakan iklim belajar yang kondusif dengan perolehan persentase sebesar 100%, mengatur ruang belajar dengan perolehan persentase sebesar 100%, dan mengelola interaksi kegiatan belajar mengajar dengan perolehan persentase sebesar 100%. KESIMPULAN Dari penelitian yang telah dilakukan di kelas IV SD Negeri Lamreung Kecamatan Krueng Barona Aceh Besar dapat disimpulkan sebagai berikut : Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa guru kelas IV di SD Negeri Negeri Lamreung Aceh Besar Kecamatan Krueng Barona Jaya sudah terlihat dalam menerapkan manajemen kelas di dalam kelas tersebut. 1. Guru kelas terlihat sudah memiliki kompetensi pada aspek menciptakan iklim belajar yang kondusif dengan perolehan persentase sebesar 100%. 2. Guru kelas terlihat sudah mengatur ruang belajar dengan baik dengan perolehan persentase sebesar 100%. 57

3. Guru kelas terlihat sudah mengelola interaksi kegiatan belajar mengajar dengan perolehan persentase sebesar 100%. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2010. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Fkip Unsyiah. 2016. Pedoman Penulisan Skripsi. Banda Aceh: FKip Unsyiah. Purwanti, Dheni.2015. Manajemen Kelas di Kelas V SDN Se Kecamatan Danurejan Yogyakarta. Skripsi. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Pendidikan Pra Sekolah dan Sekolah Dasar, FIP: Universitas Negeri Yogyakarta. Rohani, Ahmad. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Sudijono, Anas. 2010. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Wiyani, Novan Ardy. 2013. Manajemen Kelas: Teori dan aplikasi untuk menciptakan kelas yang kondusif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Wahya, dkk. 2013. Kamus Ilmiah dan Populer Bahasa Indonesia. Bandung: Ruang Kata. Yamin, Martinis. 2009. Manajemen Pembelajaran Kelas: Strategi Meningkatkan Mutu Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada. 58