Muhamad Midun, Hendri Marhadi, Zariul Antosa

dokumen-dokumen yang mirip
Kurnia Restu, Lazim N, Zariul Antosa

THE APPLICATION OF INQUIRY LEARNING MODEL TO INCREASE THE SCHOOL LEARNING OUT COME OF THE FOURTH GRADE STUDENT AT SDN 67 PEKANBARU

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

APPLICATION OF LEARNING INKUIRI LEARNING MODEL TO IMPROVE IPS LEARNING RESULT IN STUDENT CLASS IV SD NEGERI 15 PANGKALAN NYIRIH RUPAT

IMPLEMENTATION PROBLEM SOLVING LEARNING METHOD TO INCREASE STUDY RESULT OF IPS IV CLASS STUDENTS IN SDN 163 PEKANBARU

Eva Renlia, Otang Kurniaman, Hendri Marhadi

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IVA SDN 4 PEKANBARU

Afriyenti, Hendri Marhadi, Lazim N HP:

IMPLEMENTATION QUANTUM TEACHING MODEL TO IMPROVE RESULT OF IPS STUDIES STUDENT CLASS V SD NEGERI 031 TANJUNG SARI KECAMATAN PUJUD ROHIL

Nora Efmawati Syahrilfuddin, Hendri Marhadi,

APLICATION CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TO IMPROVE THE RESULT OF SCIENCE STUDY OF STUDENTS OF SD NEGERI 001 SEIKIJANG BANDAR SEIKIJANG DISTRICT

Sriani, Hendri Marhadi, Eddy Noviana

Zaharah, Otang Kurniaman, Lazim N

IMPLEMENTATION STRATEGY FOR THE MAP CONCEPT IMPROVING STUDENT LEARNING OUTCOMES IPS SD STATE CLASS IV C 163 PEKANBARU

IMPLEMENTATION OF CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING MODEL FOR SOCIAL IN FIVE GRADERS AT SDN 4 PEKANBARU

Primary Teacher Education Faculty of Teacher Training and Education University of Riau

THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE INVESTIGATION GROUP TYPE TO INCREASE LEARNING IIIA STATE ELEMENTARY SCHOOL 017 SEDINGINAN

APPLICATION OF DIRECT LEARNING TO IMPROVE RESULTS OF IPS CLASS III SD TANJUNG BUNGO KECAMATAN KAMPAR TIMUR

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 105 PEKANBARU

Education Elementary School Teacher Faculty Of Training and Education Sciener University Of Riau

APPLICATION INQUIRY LEARNING MODEL LEARNING TO IMPROVE RESULTS IPA CLASS IV SDN 016 SEKELADI KECAMATAN TANAH PUTIH

THE APPLICATION LEARNING CYCLE MODEL TO INCREASE STUDENTS RESULT ON NATURAL SUBJECT AT FIFTH GRADE OF ELEMENTARY SCHOOL 105 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV C SD NEGERI I67 PEKANBARU

Dewi Santi Marlina, Zariul Antosa, Mahmud Alpusari HP:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE ( TPS ) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III SDN 011 BUKIT KAPUR.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SDN 178 PEKANBARU

THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TO INCREASE SOCIAL SCIENCE LEARNING RESULT OF GRADE V SDN 002 BANTAYAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 7 KOTA PEKANBARU

IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL INQUIRI TO IMPROVEMENT SOCIAL STUDIES (IPS) STUDENT ACHIEVEMENT OF FOURTH GRADES IV SDN 125 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SDN 029 TELUK ERONG KECAMATAN RENGAT

Mulim, Otang Kurniaman, Hendri Marhadi

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SDN 023 SUNGAI SEGAJAH KECAMATAN KUBU

Prinawati, Syahrifuddin, Otang Kurniaman No.

PENERAPAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS Vb SD NEGERI 113 PEKANBARU

Junidar, Hendri Marhadi, Mahmud Alpusari CP

Oleh Rina Ermayanti 1, Otang Kurniaman 2, Lazim N 3

Permata Puti Baydar, Mahmud Alpusari, Zariul Antosa

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V.E DENGAN MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE DI SD KARTIKA I-10 PADANG

Penerapan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa Kelas V SD Negeri 111 Pekanbaru

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IIC SDN 91 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV B SDN 111 PEKANBARU

IMPLEMENTATION INQUIRY LEARNING MODEL TO IMPROVE RESULTS IPA LEARNING CLASS VB SD STATE 023 SEDINGINAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI 7 PEKANBARU

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 1 PEKANBARU

Rosa Yulia, Mahmud Alpusari, Lazim. N No. HP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS I SDN 77 PEKANBARU

Resti Hayati, Mahmud Alpusari, Lazim N ( )

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IVB SDN 153 Pekanbaru

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS II SDN 008 SUNGAI JALAU

Siska Idola, Lazim N, Hendri Marhadi, , ,

PENERAPAN PENDEKATAN PAKEM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V A SDN 54 PEKANBARU

Hengky Saputra, Gustimal Witri, Otang Kurniaman Otang. Cp.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI METODE LATIHAN SISWA KELAS IV SD NEGERI 009 AIR EMAS KECAMATAN UKUI

Keyword : Cooperative Type Think Pair Share (TPS), Science Learning Outcomes.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 56 PEKANBARU

Keywords: problem-based learning Model, the learning process IPS, IPS Study Results.

Susanti Damanik, Eddy Noviana, Zetra Hainul Putra

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS IIIB SD NEGERI 117 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 177 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PETA KONSEP DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH SUNGAI SEGAJAH KECAMATAN KUBU

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS IV MELALUI PENDEKATAN QUANTUM TEACHING SDN 15 V KOTO KAMPUNG DALAM

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS II SD NEGERI 8 PEKANBARU

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DENGAN GIVING REWARD AND PUNISHMENT

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Sekolah Dasar Kelas V SDN 045 Muara Jalai

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 001 SINABOI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN PENDEKATAN PETA KONSEP DI SDN 07 GURUN LAWEH NANGGALO PADANG

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 94 Pekanbaru

PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS II D SD NEGERI 132 PEKANBARU

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VC SD NEGERI 164 PEKANBARU

PENERAPAN MOTODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBUAT BENDA KONSTRUKSI SISWA KELAS IV SD NEGERI 145 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 22 TITIAN ANTUI KECAMATAN PINGGIR

APPLICATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL THROWING SNOWBALL TYPE TO IMPROVE LEARNING OUTCOMES IPS CLASS III SDN 008 PEMATANG SEMUT

Sarmudiah Rahmadeni, Hendri Marhadi, Eddy Noviana

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

Yulia Andriani, Syahrilfuddin, H.Lazim.N No.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

APPLICATION OF COOPERATIVE LEARNING MODELS TYPE WRITE A ROUND TO IMPROVE THE CAPABILITIES OF WRITING STUDENTS CLASS V SD NEGERI 5 TANJUNG PUNAK

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEMAN SEJAWAT (PEER TUTORING) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IVC SD NEGERI 164 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III SD NEGERI 85 PEKANBARU

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV MELALUI STRATEGI INFORMATION SEARCH DI SDN 04 KAMPUNG OLO NANGGALO PADANG

Jusmawati, Gimin, Gani Haryana Hp:

Asmarita 1, Sehatta Saragih 2, Zuhri D 3 Contact :

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 026 PADANG MUTUNG KEC. KAMPAR.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE, RELEVANCE, INTERST, ASSESSMENT, SATISFACTION (ARIAS)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA TEKS SISWA KELAS III.B SDN 1 PEKANBARU

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V-A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 09 KAYU ARO KOTA PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV MI NUR ILHAM SEMUNAI KECAMATAN PINGGIR

Jufrina, Zariul Antosa, Mahmud Alpusari Cp

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

Dasrul, Mahmud Alpusari, Drs. Lazim. N

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HOREY PADA SISWA KELAS IV DI SDN 17 SUNGAI GERINGGING PARIAMAN

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV DENGAN METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER DI SDN 43 SIGUNTUR MUDA PESISIR SELATAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBUAT KERAJINAN MERONCE SISWA KELAS V SDN 114 PEKANBARU

PENERAPAN MOTODE DRILL UNTUKMENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR TARI ZAPIN SISWA KELAS IV SDN 97 PEKANBARU

IMPLEMENTATION INQUIRY LEARNING MODEL TO IMPROVE RESULTS IPA LEARNING CLASS V SD STATE 033 SINTONG KECAMATAN TANAH PUTIH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS II A SD NEGERI 8 PEKANBARU

Transkripsi:

1 APPLICATION OF MAPPING CONCEPT AS A STRATEGY TO IMPROVE LEARNING ACHIEVEMENT OF SOCIAL SCIENCE COURSE OF FOURTH GRADE STUDENTS IN MUHAMMADIYAH 6 ELEMENTARY SCHOOL PEKANBARU Muhamad Midun, Hendri Marhadi, Zariul Antosa midunmuhamad@gmail.com, Hendri_m29@yahoo.co.id, Antosazariul@gmail.com 081277753062 Primary Teacher Education Faculty of Teacher Training and Education Riau University Abstract: The background of this study is the low learning achievement of social science of fourth grade students of Muhammadiyah 6 Elementary School Pekanbaru. The mean daily test scores obtained from 24 students was 68. This value is far from the Minimum Passing Score (MPS) of this school which it was 76. This study aims to improve the learning achievements of social science students of fourth grade Muhammadiyah 6 Elementary School Pekanbaru through mapping concept strategy. The type of this study is a classroom action study. The study was conducted in Muhammadiyah 6 Elementary School Pekanbaru with 24 students of fourth grade of that school as the sample. This study showed the teacher activities in every meeting had been increased, for the first cycle was 71,3% and increasing in cycle II become 88%. Student activities were also increased during each meeting, this can be proven by the average of activity of student at cycle I 63% rose to 83,5% in student activity cycle II. Based on the scores of student learning achievements in classical there is an increase in the number of students who reach MPS was on the first cycle percentage of 66.67% while in cycle II the percentage of students' classical completeness was 83%. Implementation of mapping concept strategy could improve student learning result of fourth grade of SD Muhammadiyah 6 Pekanbaru, it can be seen from the average score of base is 68,21 in cycle I increased to 74,58 with increase of 66,67%, then on cycle II average The primary score score 68.21 was increased to 81.85 with percentage 87.5%. Keywords: mapping concept strategy, learning achievements

2 PENERAPAN STRATEGI PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 6 PEKANBARU Muhamad Midun, Hendri Marhadi, Zariul Antosa midunmuhamad@gmail.com, Hendri_m29@yahoo.co.id, Antosazariul@gmail.com 081277753062 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau Abstrak: Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Muhammadiyah 6 pekanbaru. Ini dapat dilihat dari rata-rata ulangan harian yang diperoleh hanya 68. Dari jumlah siswa sebanyak 24 siswa. Nilai ini jauh dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). KKM yang telah ditentukan di sekolah dasar adalah 76. Penelitian ini bertujuan untuk untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Muhammadiyah 6 Pekanbaru melalui strategi peta konsep. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian dilakukan di SD Muhammadiyah 6 Pekanbaru dengan sampel penelitian siswa kelas IV yang berjumlah 24 siswa. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh hasil aktivitas guru pada tiap pertemuan mengalami peningkatan dari rata-rata aktivitas guru siklus I 71, 3% dan pada siklus II juga mengalami peningkatan dengan rata-rata aktivitas guru menjadi 88%. Aktivitas siswa juga mengalami peningkatan pada tiap kali pertemuan, hal ini dapat dibuktikan dengan rata-rata aktivitas siswa pada siklus I 63 % naik menjadi 83,5% pada aktivitas siswa siklus II. Berdasarkan skor hasil belajar siswa secara klasikal terdapat peningkatan jumlah siswa yang mencapai KKM yaitu pada siklus I persentasenya sebesar 66,67% sedangkan pada siklus II persentase ketuntasan klasikal siswa sebesar 83%. Penerapan strategi peta konsep dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Muhammadiyah 6 Pekanbaru, hal ini dapat dilihat dari rata-rata skor dasar adalah 68,21 pada siklus I meningkat menjadi 74,58 dengan peningkatan 66,67%, kemudian pada siklus II rata-rata skor dasar 68,21 meningkat menjadi 81,85 dengan peningkatan 87,5%. Kata Kunci: Strategi Peta Konsep, Hasil Belajar

3 PENDAHULUAN Ilmu pengetahuan sosial (IPS) adalah salah satu mata pelajaran yang mempelajari, menelaah, dan menganalisis gejala dan masalah sosial di masyarakat dengan meninjau dari berbagai aspek kehidupan. Dengan demikian, tuntutan untuk memutakhirkan pengetahuan sosial menjadi keharusan serta meningkatkan relevansi pembelajaran pengetahuan sosial dengan keadaan dan kebutuhan terutama menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis. Hal ini bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik menghadapi tantangan kehidupan masyarakat global yang selalu mengalami perubahan setiap saat di masa depan. Berdasarkan observasi dan wawancara yang penulis lakukan dengan guru kelas IV sekolah dasar, maka diperoleh data bahwa hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPS masih tergolong rendah. Ini dapat dilihat dari rata-rata ulangan harian yang diperoleh hanya 68. Dari jumlah siswa sebanyak 24 siswa. Nilai ini jauh dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). KKM yang telah ditentukan di sekolah dasar adalah 76. Untuk memperbaiki hasil belajar IPS siswa, perlu dilakukan suatu upaya yang salah satunya adalah dengan menerapkan strategi peta konsep. Strategi peta konsep akan membuat siswa merasa senang dan dapat menumbuhkan motivasi belajar pada diri siswa. Sehingga siswa akan lebih berperan aktif dalam pembelajaran IPS yang berdampak pada meningkatnya hasil belajar IPS. Secara umum, strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru dan anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan (Trianto, 2010). Menurut Martinis Yamin (2009) peta konsep adalah menyatakan hubungan-hubungan yang bermakna antara konsep-konsep dalam bentuk proposisi-proposisi. Sehingga, strategi peta konsep merupakan stategi yang digunakan untuk mencapai sasaran pembelajaran yang di tentukan yang berupa suatu gambaran konsep dimana konsep-konsep tersebut disusun dari tingkat umum ke khusus. Dengan peta konsep siswa dapat menghubungkan antara konsep yang satu dengan yang lainnya sehingga pembelajaran IPS menjadi bermakna. Hal ini dapat membuat suasana kelas menjadi lebih aktif dan menyenangkan sehingga membuat siswa berusaha memahami sebuah konsep dan dapat meningkatkan hasil belajar IPS. Dimyati dan Mujiono dalam Rita Nainggolan (2013) mengatakan bahwa hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar. Menurut Sudjana dalam Rita Nainggolan (2013) hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Sehingga, hasil belajar merupakan hasil yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti proses pembelajaran. Dari uraian di atas dapat disimpulkan pula bahwa hasil belajar IPS adalah keberhasilan peserta didik dalam mencapai standar kompetensi IPS. Hasil belajar yang dimaksud pada penelitian ini adalah hasil penilaian tentang kemampuan siswa atau nilai (skor) yang diperoleh setelah mengikuti proses belajar mengajar dengan penerapan strategi

4 peta konsep. Hasil belajar diperoleh setelah diberikan suatu tes, melalui ulangan harian pada setiap akhir siklus. Berdasarkan uraian permasalahan di atas, maka peneliti melakukan penelitian dengan judul Penerapan Strategi Peta Konsep untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SD Muhammadiyah 6 Pekanbaru. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah penerapan strategi peta konsep dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Muhammadiyah 6 Pekanbaru?. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Muhammadiyah 6 Pekanbaru melalui strategi peta konsep. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini dilakukan sebanyak dua siklus, yaitu : siklus I dan II, dengan 4 x pertemuan. Pada siklus I dilaksanakan pertemuan satu dan dua, pada siklus II dilaksanakan pertemuan tiga dan empat. Satu siklus terdiri dari (1) rencana, menyusun instrument penelitian yang meliputi rencana pembelajaran (RPP), (2) tindakan, pada tahap ini dilakukan tindakan berupa pelaksanaan pembelajaran, pengambilan atau pengumpulan data hasil lembar observasi dan hasil tes. (3) observasi, mengamati hasil implementasi tindakan yang dilakukan. Observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. (4) refleksi, data yang diperoleh dari kegiatan observasi akan dijadikan sebagai bahan kajian pada kegiatan refleksi. Hasil analisis dan refleksi ini akan dijadikan sebagai panduan untuk membuat rencana tindakan pada siklus berikutnya. Sehingga harapan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan penerapan strategi peta konsep dapat tercapai. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV b SD Muhammadiyah 6 pekanbaru, dengan jumlah siswa 24 orang yang terdiri dari 14 orang laki-laki dan 10 orang perempuan. Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen berupa silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan lembar kerja siswa. Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik analisis deskriptif. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis aktivitas guru, analisis aktivitas siswa, peningkatan hasil belajar, ketuntasan belajar dan persentase peningkatan hasil belajar. Analisis aktivitas guru adalah hasil pengamatan selama proses pembelajaran yang dilakukan oleh seorang observer. Aktivitas pada observasi dirumuskan: NP = x 100 (Ngalim Purwanto 2009) Keterangan: NR = Nilai Persen aktifitas aktivitas guru yang dicari atau diharapkan JS = Skor mentah yang diperoleh guru SM = Skor maksimum yang didapat dari aktivitas guru

5 Analisis aktivitas siswa adalah hasil pengamatan selama proses pembelajaran yang dilakukan oleh seorang observer. Aktivitas siswa pada observasi dirumuskan: NP = x 100 Keterangan: (Ngalim Purwanto 2009) Np R SM = Nilai Persen aktifitas aktivitas siswa yang dicari atau diharapkan = Skor mentah yang diperoleh siswa = Skor maksimum yang didapat dari aktivitas siswa Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan strategi peta konsep diadakan analisis deskriptif dengan menggunakan rumus sebagai berikut: S = (Ngalim Purwanto, 2009) Keterangan : S = Nilai yang diharapkan R = Jumlah skor dari item atau soal yang dijawab benar N = Skor maksimum dari tes tersebut Adapun rumus yang digunakan untuk menentukan ketuntasan belajar adalah sebagai berikut: KB = X 100 (Trianto, 2009) Keterangan : KB = Ketuntasan Belajar T = Jumlah skor yang diperoleh siswa Tt = Jumlah jumlah skor total Depdikbud (dalam Trianto, 2009) mengemukakan bahwa setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya ( ketuntasan klasikal) jika didalam kelas tersebut terdapat 85% siswa yang tuntas belajar nya. Selanjutnya, untuk mengetahui persentase peningkatan hasil belajar dapat digunakan rumus : P= (Zainal Aqib, 2011)

6 Keterangan: P = Persentase peningkatan Posrate = Nilai sesudah diberikan tindakan Baserate = Nilai sebelum tindakan HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah aktivitas guru dan siswa, data hasil belajar serta data peningkatan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran dengan strategi peta konsep. Aktivitas guru dalam proses pembelajaran dihitung berdasarkan lembar observasi aktivitas guru. Hasil aktivitas guru dapat dilihat pada tabel 1 dibawah ini. Tabel 1 Analisis Aktivitas Guru Siklus I dan Siklus II Siklus 1 Siklus II Aspek yang dinilai Pert. 1 Pert. 2 Pert. 1 Pert. 2 Jumlah skor 8 9 10 11 Persentase 67, 65% 75% 83% 92% Kategori pertemuan Cukup Cukup Baik Sangat baik Persentase per siklus 71, 3% 88% Kategori per siklus Cukup Sangat baik Dari tabel di atas dapat dijelaskan perolehan skor aktivitas guru setiap pertemuan yaitu pada pertemuan pertama siklus 1 jumlah skor yang diproleh yaitu 8. Dapat dijelaskan pada aspek 1, aktivitas guru memproleh skor 2 karena pada aspek ini guru menjelaskan cara mengidentifikasi ide pokok dalam bacaan sendiri, guru tidak melibatkan siswa.pada aspek yang 2 guru memproleh skor 2 karena guru membimbing siswa membedakan konsep utama dan sekunder. Pada aspek guru memperoleh skor 2 karena guru sudah membimbing siswa mengurutkan konsep umum ke konsep khusus. Pada aspek 4 guru memproleh skor 2 karena guru sudah membimbing siswa menyusun konsep tersebut kedalam konsep pohon jaringan. Pada pertemuan kedua siklus 1 jumlah skor yang diproleh yaitu 9. Dapat dijelaskan pada aspek 1, aktivitas guru memproleh skor 2 karena pada aspek ini guru menjelaskan cara mengidentifikasi ide pokok dalam bacaan sendiri, guru tidak melibatkan siswa. Pada aspek yang 2 guru memproleh skor 2 karena guru membimbing siswa membedakan konsep utama dan sekunder. Pada aspek guru memproleh skor 3 karena guru sudah melakukan dengan tepat membimbing siswa mengurutkan konsep umum ke konsep khusus. Pada aspek 4 guru memproleh skor 2 karena guru sudah membimbing siswa menyusun konsep tersebut kedalam konsep pohon jaringan. Pertemuan siklus II jumlah skor yang diproleh yaitu 10. Dapat dijelaskan pada aspek 1, aktivitas guru memproleh skor 3 karena pada saat guru menjelaskan cara mengidentifikasi sudah melibatkan siswa dalam menentukan ide pokok dalam bacaan. Pada aspek yang 2 guru memproleh skor 2 karena guru membimbing siswa

7 membedakan konsep utama dan sekunder. Pada aspek 3 guru memproleh skor 3 karena guru sudah melakukan dengan tepat membimbing siswa mengurutkan konsep umum ke konsep khusus. Pada aspek 4 guru memproleh skor 2 karena guru sudah membimbing siswa menyusun konsep tersebut kedalam konsep pohon jaringan Pada pertemuan kedua siklus II jumlah skor yang diperoleh guru adalah 11, terdiri dari aspek 1 guru memproleh skor 3 karena pada saat guru menjelaskan cara mengidentifikasi sudah melibatkan siswa dalam menentukan ide pokok dalam bacaan. Pada aspek 2 skor aktivitas guru diperoleh skor 2 karena guru membimbing siswa membedakan konsep utama dan sekunder. Pada aspek 3 skor yang diperoleh guru yaitu 3 karena guru sudah melakukan dengan tepat membimbing siswa mengurutkan konsep umum ke konsep khusus. Pada aspek 4 skor yang diperoleh guru yaitu 3 karena guru sudah dengat tepat membimbing siswa menyusun peta konsep kedalam peta konsep pohon jaringan. Dari tabel 1 dapat dilihat juga peningkatan aktivitas guru setiap kali pertemuan. Pada pertemuan pertama siklus I persentase aktivitas guru 67,65% dengan kategori cukup. Pada pertemuan kedua siklus I guru mengalami peningkatan dengan peresentase 75% dengan kategori cukup. Pada pertemuan pertama siklus II aktivitas guru mengalami peningkatan dengan peresentase 83% dengan kategori baik. Dan pada pertemuan kedua siklus II aktivitas guru semakin membaik dengan peresentase 92% dengan kategori sangat baik. Pada siklus I guru masih belum terbiasa mengunakan strategi peta konsep sehingga aktivitas guru tidak begitu meningkat. Namun pada siklus II guru sudah lebih baik mengunakan strategi peta konsep sehingga aktivitas guru mengalami peningkatan dengan sangat baik. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa aktivitas guru dalam menjelaskan cara membuat peta konsep pohon jaringan sudah sesuai dengan langkah-langkah membuat peta konsep. Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dihitung berdasarkan lembar observasi aktivitas siswa. Hasil data aktivitas siswa dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2 Analisis Aktivitas Siswa Siklus I dan Siklus II Apek yang dinilai Siklus I Siklus II Pert. 1 Pert. 2 Pert. 1 Pert.2 Jumlah skor 7 8 10 11 Persentase 58,33% 67% 83,33% 92% Kategori pertemuan Kurang Cukup Baik Sangat baik Persentase persiklus 63% 88% Kategori persiklus Cukup Sangat Baik Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan perolehan skor aktivitas siswa setiap pertemuan yaitu pada pertemuan pertama siklus I jumlah skor yang diperoleh siswa yaitu 7. Dapat dijelaskan pada aspek 1, aktivitas siswa memperoleh skor 2 karena pada saat membaca materi siswa hanya membaca saja tetapi tidak mengetahui ide utama pada materi yang mereka baca. Pada aspek 2 skor yang diperoleh siswa yaitu 2 karena siswa kurang memperhatikan guru mengidentifikasi konsep. Pada aspek 3 skor yang diperoleh siswa yaitu 2 karena siswa sudah terlibat dalam mengidentifikasi konsep umum ke khusus. Pada aspek 4 skor yang diperoleh siswa 2 karena siswa sudah melakukan diskusi namun belum lengkap dalam menyusun peta konsep pohon jaringan.

8 Pada penemuan kedua siklus I jumlah skor yang diperoleh siswa yaitu 8, dapat dijelaskan pada aspek 1, aktivitas siswa memperoleh skor 2 karena pada saat membaca materi siswa hanya membaca saja tetapi tidak mengetahui ide utama pada materi yang mereka baca. Pada aspek 2 skor yang diperoleh siswa yaitu 2 karena siswa kurang memperhatikan guru mengidentifikasi konsep. Pada aspek 3 skor yang diperoleh siswa yaitu 2 karena siswa sudah terlibat dalam mengidentifikasi konsep umum ke khusus. Pada aspek 4 skor yang diperoleh siswa 2 karena siwa sudah melakukan diskusi namun belum lengkap dalam menyusun peta konsep pohon jaringan. Pada pertemuan pertama siklus II jumlah skor yang diperoleh siswa sebanyak 10 dengan aspek 1 memperoleh skor 3 karena siswa yang sudah dapat menentukan ide utama dari materi yang mereka baca. Pada aspek 2 skor siswa yaitu 2 karena siswa belum semua dapat mengidentifikasi konsep. Pada aspek 3 skor diperoleh siswa sebanyak 3 karena siswa sudah dapat mengurutkan konsep umum ke konsep khusus. Pada aspek 4 siswa memperoleh skor 2 karena siswa yang melakukan diskusi kelompok kurang lengkap menemukan konsep yang sudah ditentukan jumlahnya. Pada pertemuan kedua siklus II jumlah skor yang diperoleh siswa sebanyak 11 dengan aspek 1 memperoleh skor 3 karena siswa yang sudah dapat menentukan ide utama dari materi yang mereka baca. Pada aspek 2 skor siswa yaitu 2 karena siswa belum semua dapat mengidentifikasi konsep. Pada aspek 3 skor diperoleh siswa sebanyak 3 karena siswa sudah dapat mengurutkan konsep umum ke konsep khusus. Pada aspek 4 siswa memperoleh skor 3 karena siswa yang melakukan diskusi kelompok sudah lengkap menemukan konsep yang sudah ditentukan. Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat aktivitas siswa selama proses pembelajaran mengalami peningkatan. Pada siklus pertemuan pertama aktivitas siswa memperoleh skor 7 dengan rata-rata 58,33% kurang. Hal ini siswa sudah mulai belajar dengan mengunakan strategi peta konsep dengan baik, tapi sebagian siswa belum terlihat aktif. Pada siklus ini I pertemuan kedua aktivitas siswa memperoleh skor 8 dengan rata-rata 67% cukup. Pada siklus I aktivitas siswa mengalami peningkatan yang baik, pada pertemuan kedua siklus I beberapa siswa sudah mulai terlibat aktif dalam proses pembelajaran dengan mengunakan strategi peta konsep. Siklus II pertemuan pertama aktivitas siswa mendapa skor 10 dengan rata-rata 83,33% kategori baik, sedangkan pertemuan kedua aktivitas siswa mendapat skor 11 dengan rata-rata 92% kategori sangat baik. Pada siklus II siswa sudah terbiasa dengan peta konsep, sebagian besar siswa juga berperan aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat dilihat terjadi peningkatan aktivitas siswa dari siklus I ke sikus II. Berdasarkan hasil belajar siswa dari ulangan harian siklus I dan II setelah penerapan strategi peta konsep, dapat diketahui pada tabel 3 di bawah ini: Tabel 3 Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Muhammadiyah 6 Pekanbaru No Data Jumlah Siswa Rata-rata Peresentase SD UH 1 Peningkatan SD UH II 1 SD 24 68,21 2 UH I 24 74,58 9% 19% 3 UH II 24 81,85 Dari tabel 3 di atas dapat dilihat hasil belajar pada skor dasar yang diambil dari nilai ulangan harian sebelum diterapkan strategi peta konsep adalah 68,21 karena pada

9 proses pembelajaran guru tidak menggunakan strategi pembelajaran yang ada dan proses pembelajaran hanya berpusat kepada guru sehingga siswa kurang termotivasi dalam proses pembelajaran. Dapat dilihat hasil belajar siswa dengan menggunakan strategi peta konsep lebih tinggi dari hasil belajar siswa sebelum menggunakan strategi peta konsep. Hasil belajar siswa pada UH I adalah 74,58 peningkatan yang terjadi skor dasar ke UH I sebanayak 9% sedangkan UH II rata-rata yang diperoleh siswa adalah 81,85 peningkatan yang terjadi dari skor UH II sebnayak 19%. Peningkatan hasil belajar tidak terlepas dari bagaimana cara guru mengelola kelas dengan baik, disini hasil belajar meningkat karena guru menggunakan strategi peta konsep. Strategi peta konsep tersebut dapat membantu siswa membangun konsep-konsep mereka sendiri yang berkaitan dengan materi pelajaran yang dipelajari. Berdasarkan hasil belajar siswa pada ulangan siklus I dan II setelah penerapan strategi peta konsep dapat dilihat ketuntasan klasikal pada tabel 4 berikut: Tabel 4 Ketuntasan Belajar Siswa Secara Klasikal UH Jumlah Siswa yang Persentase Ketuntasan Ket siklus siswa tuntas siswa tuntas klasikal I 24 16 66,67% 85% Tidak tuntas II 24 21 87,5% 85% Tuntas Pada tabel 4 dapat kita lihat ketuntasan belajar siswa secara klasikal pada ulangan harian siklus I dengan persentase 66,67% dengan keterangan tidak tuntas karena belum mencapai 85% ketuntasan klasikal yang diterapkan. Pada siklus II ketuntasan belajar klasikal siswa mencapai peningkatan menjadi 87,5% dengan keterangan tuntas karena sudah mencapai 85% ketuntasan klasikal yang ditentukan. Sehingga pada siklus II kelas sudah dikatakan tuntas, hal ini sesuai dengan KKM awal dimana kelas sudah dikatakan tuntas apabila jumlah siswa yang mendapat nilai minimal 76 sudah mencapai 65% dari jumlah siswa seluruhnya. Pembahasan Aktivitas guru dengan penerapan strategi peta konsep mengalami peningkatan setiap pertemuan, dapat dilihat pada persentase aktivitas guru yaitu siklus I pertemuan I dengan nilai 67, 65%, dan pertemuan kedua dengan nilai 75%, kemudian pada siklus II petemuan pertama dengan nilai 83% dan pertemuan kedua dengan nilai 92%. Hal ini disebabkan guru semakin mengerti bagaimana cara mengajar strategi peta konsep dalam proses pembelajaran dan guru semakin bisa mengontrol kelas dalam proses pembelajaran. Aktivitas siswa dengan penerapan strategi peta konsep mengalami peningkatan setiap kali pertemuan. Pada pertemuan pertama siklus I aktivitas siswa dengan persentasenya 58,33%, kemudian meningkat pada pertemuan kedua sebanyak 67%. Pada siklus II pertemuan pertama aktivitas meningkat lagi sebanyak 83,33% kemudian meningkat pada pertemuan ke kedua sebanyak 92%. Dengan meningkatnya aktivitas guru maka siswa akan termotivasi dalam proses pembelajaran jika siswa termotivasi maka siswa akan aktif dan mendengarkan dengan baik materi yang disampaikan guru, dapat dilihat pada saat proses pembelajaran berlansung sebagian besar siswa bersemangat dan aktif dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.

10 Secara keseluruhan aktivitas siswa semakin meningkat pada tiap pertemuan dengan menggunakan strategi peta konsep. Dari analisis data hasil belajar siswa melalui ulangan harian dan dibandingkan dengan skor dasar rata-rata kelas siswa 68,21 maka diperoleh kesimpulan bahwa hasil belajar siswa meningkat pada siklus I dengan rata-rata 74,58 dan siklus II dengan ratarata 81,85. Peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I sebanyak 9% dan pada siklus II sebanyak 19%. Meningkatnya hasil belajar siswa disebabkan oleh pembelajaran menggunakan strategi peta konsep, strategi peta konsep dapat membuat anak dapat menemukan ide pokok, menentukan konsep yang relevan, konsep umum ke khusus pada materi yang dipelajari sehingga proses pembelajaran lebih aktif dan siswa dapat menemukan konsep mereka sendiri. Hal ini sesuai dengan pendapat Martin (Trianto,2010) yang mengatakan bahwa peta konsep itu sebagai ilustrasi gambar konkret yang mengindikasikan bagaimana sebuah peta konsep tunggal dihubungkan dengan konsep-konsep lain pada kategori yang sama. Strategi peta konsep juga mampu membuat proses pembelajaran menjadi lebih bermakna, siswa juga aktif baik individu maupun dalam berdiskusi dalam kelompok. Selain itu penggunaan peta konsep dalam proses pembelajaran juga membuat interaksi guru dengan siswa lebih positif dan suasana belajar dikelas berjalan dengan baik dan lancar. Ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal meningkat setelah dilakukan tindakan pada siklus I dan I. dari analisis data, maka diperoleh ketuntasan klasikal siswa pada siklus I yaitu 66,67% dengan kategori belum tuntas dan meningkat di siklus II menjadi 87,5% dengan kategori tuntas. Pada siklus II, kelas sudah dikatakan tuntas karena ketuntasan klasikal yang ditentukan yaitu 85% dari seluruh jumlah siswa dikelas, hal ini sudah melebihi dari skor ketuntasan klasikal yang telah ditentukan. Meningkatnya ketuntasan belajar siswa secara klasikal disebabkan siswa sudah mengerti dan menguasai materi yang telah diajarkan dengan mengunakan strategi peta konsep. Ketuntasan belajar ini tidak terlepas dari aktivitas guru mengajar yang mampu memberi siswa motivasi kepada siswa sehingga proses pembelajaran menjadi lebih aktif dan menimbulkan kreatifitas sehingga proses pembelajaran lebih bermakna. SIMPULAN DAN REKOMENDASI Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : 1. Penerapan strategi peta konsep dapat meningkatkan hasil pembelajaran terlihat dari aktivitas guru pada tiap pertemuan mengalami peningkatan dari rata-rata aktivitas guru siklus I 71, 3% dan pada siklus II juga mengalami peningkatan dengan ratarata aktivitas guru menjadi 88%. Aktivitas siswa juga mengalami peningkatan pada tiap kali pertemuan, hal ini dapat dibuktikan dengan rata-rata aktivitas siswa pada siklus I 63 % naik menjadi 83,5% pada aktivitas siswa siklus II. Berdasarkan skor hasil belajar siswa secara klasikal terdapat peningkatan jumlah siswa yang mencapai KKM yaitu pada siklus I persentasenya sebesar 66,67% sedangkan pada siklus II persentase ketuntasan klasikal siswa sebesar 83%.

11 2. Penerapan strategi peta konsep dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Muhammadiyah 6 Pekanbaru, hal ini dapat dilihat dari rata-rata skor dasar adalah 68,21 pada siklus I meningkat menjadi 74,58 dengan peningkatan 66,67%, kemudian pada siklus II rata-rata skor dasar 68,21 meningkat menjadi 81,85 dengan peningkatan 87,5%. Berdasarkan kesimpulan dan pembahasan hasil penelitian dengan penerapan strategi peta konsep yang telah dilaksanakan, peneliti mengajukan beberapa saran: 1. Dengan menerapkan strategi peta konsep dapat meningkatkan kinerja dan kualitas pembelajaran aktivitas guru dan aktivitas siswa. Supaya aktivitas guru dan aktivitas siswa mengalami peningkatan sesuai dengan yang diharapkan, maka dapat diterapkan strategi peta konsep di kelas IV SD Muhammadiayah 6 Pekanbaru. 2. Dengan menerapkan strategi peta konsep dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Jadi, strategi peta konsep dapat dijadikan alternatif untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Muhammadiyah 6 Pekanbaru. DAFTAR PUSTAKA Agus Suprijono. 2011. Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Nana Sudjana. 2009. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Ngalim Purwanto.2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. Muhammad Yusup. 2014. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS dengan Strategi Peta Konsep Pada SDN 6 Langkai Palangka Raya Tahun Pelajaran 2014/2015 Suharsimi Arikunto dkk. 2003. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Surahmi Maharani. 2014. Penerapan Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) Untuk Meningkatkan Keterampilan Membuat Senirupa Terapan Siswa Kelas IV SDN 177 Pekanbaru. Skripsi Tidak Dipublikasikan. FKIP Universitas Riau : Pekanbaru. Syahrilfuddin, dkk.2011. PenelitianTtindakan Kelas. Jakarta: Cendikia Insani Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadudalam Teori dan Praktek. Jakarta: Prestasi Pustaka