STRATEGI MEDIA RELATIONS PT CENTRAL PROTEINAPRIMA, TBK. DALAM MENGELOLA CITRA PERUSAHAAN

dokumen-dokumen yang mirip
LAMPIRAN. Pedoman Pertanyaan Wawancara

V. Kesimpulan dan Saran. Berdasarkan hasil analisis terhadap strategi media relations yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. SMA Plus PGRI Cibinong merupakan sekolah menengah atas dengan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI STRATEGI MEDIA RELATIONS PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI

DAFTAR PUSTAKA. Anggoro, M. Linggar, Teori dan Profesi kehumasan, Jakarta, Bumi Aksara, 2001

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam setiap kegiatan organisasi yang diselenggarakan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media cetak dan elektronik dewasa ini sangat berkembang di dunia

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. Metodologi yang dipakai dalam penelitian kali ini merupakan metodologi

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu tujuan dari suatu organisasi atau perusahaan adalah memiliki citra

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Magelang, maka dapat diambil kesimpulan: 1. Dengan adanya perencanaan strategi yang matang, maka seorang

FUNGSI PUBLIC RELATIONS PT. PUPUK KUJANG DALAM MEMBENTUK CITRA PERUSAHAAN

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

BAB 2 LANDASAN TEORI. komunikasi memiliki banyak arti yang berbeda-berbeda. Laswell yang

DAFTAR PUSTAKA. Cutlip Scott M, Allen H Center, Glen M Broom, Effective Public Relations, Eight Edition, Prentice Hall International Inc, 2000.

EVALUASI PUBLISITAS UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

kepada masyarakat (dalam hal ini publik), seorang praktisi Public Relations

BAB I PENDAHULUAN. Media merupakan salah satu eksternal stakeholder perusahaan yang dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi berasal dari Bahasa inggris yaitu Communication dan

ANALISIS HUMAS PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PERSERO) AREA SAMARINDA MENJALIN HUBUNGAN MEDIA DALAM MEMPERTAHANKAN CITRA PERUSAHAAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 5 PENUTUP. kriteria sebagai media yang efektif dalam menjalankan tugasnya untuk mendukung

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Strategi komunikasi tidak hanya diartikan secara harafiah dalam bentuk

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil peneliti pada proses pengambilan gambar secara langsung di Studio

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian dan penjelasan yang telah dikemukakan pada bab-bab

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS FAKTOR PEMBENTUK PRAKTEK PUBLIC RELATIONS

BAB I PENDAHULUAN. jumlah wisatawan yang datang ke Indonesia, maka kebutuhuhan jasa

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat (Humas) sangat berkembang di masyarakat. Pesatnya perkembangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Struktur Pertukaran Sosial Antara Atasan dan Bawahan di PT. Sirkulasi Kompas Gramedia Yogyakarta. Edwin Djaja / Ninik Sri Rejeki

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PROSES EVALUASI PROGRAM MEDIA RELATIONS PADA AKTIVITAS PRESS CONFERENCE DI PT. TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA (TRANS TV)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

STRATEGI MEDIA RELATIONS

STRATEGI MEDIA RELATIONS PT TOWER BERSAMA INFRASTUCTURE TBK DALAM MENINGKATKAN PUBLISITAS

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat memberikan persepsi kepada masyarakat atau publik. Pemahaman dari suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. organisasi, sehingga peran dan fungsinya semakin maksimal. perusahaan salah satunya melalui kegiatan media relations.

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi dilakukan manusia setiap harinya untuk berinteraksi antar sesama untuk

BAB I PENDAHULUAN. Hotel adalah suatu badan usaha yang bergerak di bidang jasa akomodasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi menduduki suatu tempat yang utama dalam tatanan

PERAN HUMAS DALAM PELAKSANAAN MEDIA PUBLIKASI PROGRAM LUMBUNG PANGAN DAN ENERGI PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO SKRIPSI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Adapun teori-teori dasar yang digunakan oleh penulis di antaranya :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISA DATA. untuk menelaah data yang telah diperoleh dari beberapa informan yang telah dipilih

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. manusia, suatu objek,suatu sistem kondisi, suatu sistem pemikiran atau suatu

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Dalam penulisan skripsi ini, penulis memilih informan yang memiliki

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, disingkat BKKBN,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya

BAB I PENDAHUAN. A. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. Fungsi dan praktik Public Relation (PR) perkembangannya memang tidak

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Pemerintahan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM)

PENERAPAN MODEL HUMAS DALAM MENJALIN HUBUNGAN DENGAN MEDIA MASSA DI MASA KRISIS (Studi pada Humas Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo)

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, mereka adalah komunitas, konsumen, pemerintah dan pers.

Pelaksanaan Special Event dalam Sosialisasi Pajak di Kalangan Mahasiswa

Kata kunci: public relations, manajemen, staff public relations, Mirota Kampus.

BAB V. Kesimpulan dan Saran

BAB V PENUTUP. menjadi fokus dalam penelitian ini. Kesimpulan-kesimpulan ini meliputi

AKTIVITAS HUMAS PADA ORGANISASI PEMERINTAHAN. (Studi pada Humas Sekretariat DPRD Kota Batu Jawa Timur)

BAB IV PENUTUP. kesimpulan empiris dan kesimpulan teoritik. membaca media diketahui bahwa sebagian besar responden termasuk dalam

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. infrastruktur. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut masyarakat harus mencari tahu

Produksi Media PR AVI

Studi Deskriptif Tentang Kegiatan Humas Pemerintah Terhadap Citra Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sumatera Utara

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang menjadi acuan

BAB 1 PENDAHULUAN. asing lagi. Terbukti beberapa hotel berbintang tidak melewatkan sosok Public

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang bertugas untuk memberikan masukan tentang konsekuensi dari

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB IV PENUTUP. responden. Dalam penelitian ini telah dilakukan pengkajian yang lebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Etika Profesi Public Relations

BAB III METODE PENELITIAN

STRATEGI MEDIA RELATIONS CIPUTRA WORLD SURABAYA DALAM SPECIAL EVENT HALLOWEENATION 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. di rumah, dalam organisasi, perusahaan dan dimanapun manusia itu berada.

Managing Identity and Organization Culture

Naskah Publikasi. Untuk memenuhi sebagai persyaratan guna mencapai gelar S-1 Ilmu Komunikasi WARTINI L

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap objek yang diteliti. Secara ontologi aliran ini bersifat critical realism yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERENCANAAN MEDIA RELATIONS DI SHERATON MUSTIKA YOGYAKARTA UNTUK MENCIPTAKAN CITRA POSITIF

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi tersebut dilakukan, yaitu konteks komunikasi antarpribadi,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang peneliti dapatkan melalui hasil wawancara dan observasi mengenai bagaimana

Penulisan Karya Ilmiah bidang informasi dan kehumasan. Nurul Ratna Sari, SIP, M.Comms Staf pengajar Departemen Komunikasi Universitas Airlangga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mempermudah pemahaman terhadap masalah-masalah yang ditulis

Konsep Public Relations

Produksi Media PR AVI

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

BAB 2 LANDASAN TEORI. keterampilan, dan sebagainya dengan menggunakan lambang-lambang atau

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Transkripsi:

STRATEGI MEDIA RELATIONS PT CENTRAL PROTEINAPRIMA, TBK. DALAM MENGELOLA CITRA PERUSAHAAN Amelia Raisa Bhernadetta Pravita W., S.Sos., M.Si Jurusan Marketing Communication, Fakultas Ekonomi dan Komunikasi, Bina Nusantara University Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11530 ameliaraisa3010@yahoo.com ABSTRACT The purpose of this research is to know any kind of media relations strategy that can be used by PT Central Proteinaprima, Tbk. to manage their corporate image, knowing how to solve any problems the corporate faced in conflicts in media. The theories used are mass communication theory, media relations theory and image theory. The method used is qualitative using using semi-structured interviews and observation. Keywords: Strategy, Media Relations, and Image ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini ialah, untuk mengetahui strategi media relations yang digunakan oleh PT Central Proteinaprima, Tbk. untuk mengelola citra perusahaannya dan untuk mengetahui cara penyelesaian masalah yang dihadapi oleh perusahaan dalam menghadapi konflik yang terjadi melalui media. Teori-teori yang digunakan adalah teori komunikasi massa, teori media relations dan teori citra. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan mengunakan wawancara semi struktur dan observasi. Kata kunci: Strategi, Media Relations, dan Citra. PENDAHULUAN Komunikasi merupakan hal penting yang tidak bisa terlepas dalam kehidupan sehari-hari. Pada dasarnya setiap orang di dunia ini membutuhkan komunikasi untuk memenuhi kebutuhan pribadinya masing-masing. Tanpa adanya komunikasi yang terjalin maka keinginan maupun kebutuhan manusia tidak dapat dipenuhi dengan baik. Komunikasi tidak hanya terjadi di ruang lingkup yang kecil saja seperti keluarga atau teman tetapi juga seperti dalam organisasi atau perusahaan, komunikasi perlu dilakukan. Menurut Pace dan Faules (2005: 25) berpendapat, bahwa tujuan utama seseorang mempelajari komunikasi organisasi adalah untuk memahami organisasi dengan mendeskripsikan komunikasi organisasinya, memahami kehidupan organisasi, dan menemukan bagaimana kehidupan terwujud lewat komunikasi. Dalam perusahaan ada seseorang yang dapat menjadi jembatan komunikasi internal (dalam) dan eksternal (luar) perusahaan yaitu seorang public relations. Public relations adalah suatu interaksi dan menciptakan opini publik sebagai input yang menguntungkan untuk kedua belah pihak, dan merupakan profesi yang profesional dalam bidangnya karena merupakan faktor yang sangat penting dalam pencapaian tujuan organisasi dengan secara tepat dan dengan secara terus menerus karena public relations merupakan kelangsungan hidup organisasi yang bersangkutan (Maria, 2002 : 7). Sehingga profesi public relations menjadi tiang pentingf bagi perusahaan.

Pada kesempatan kali ini, peneliti melakukan penelitian terhadap suatu perusahaan akuakultur terbesar yaitu PT Central Proteinaprima Tbk. (CP Prima). CP Prima merupakan salah satu produsen dan pengolah udang terintegrasi terbesar di dunia yang berlokasi di Jakarta. CP Prima merupakan pemimpin pasar Indonesia dalam produksi benur, pakan udang dan pakan ikan. Produk CP Prima meliputi udang beku, pakan udang, benur dan probiotik. Lebih dari 70.000 hektar lahan tambak udang yang dibudidayakan di 3 lokasi yakni PT Centralpertiwi Bahari, PT Aruna Wijaya Sakti, dan PT Wachyuni Mandira. CP Prima menyediakan lapangan kerja kepada lebih dari 10.000 orang termasuk karyawan penuh dan paruh waktu. CP Prima merupakan pengendali industri yang ditopang oleh tim pengelola yang stabil dan berpengalaman, strategi bisnis yang sehat, dan operasi berperingkat terbaik untuk mengoptimalkan efisiensi dan teknik produksi dalam industri. Memiliki visi untuk menjadi perusahaan akuakultur terbesar dan terdepan yang terintegrasi secara vertikal terbesar di dunia dengan misi yaitu untuk terus menerus meningkatkan kekuatan di bidang akuakultur dan mengutamakan efisiensi melalui sistem manajemen yang inovatif serta teknologi terkini dalam rangka memastikan kesuksesan dari para petambak serta memberikan rangkaian produk yang berkualitas. Dalam hal ini, peneliti tertarik untuk meneliti strategi media relations yang digunakan CP Prima. Dengan penelusuran yang dilakukan, pada bulan Maret 2013 lalu ditemukan beberapa berita negatif yang dimuat di beberapa media cetak dan media elektronik yang menyudutkan pihak perusahaan sehingga berdampak buruk bagi citra perusahaan. Beberapa berita tersebut dianggap menjadi tantang bagi Corporate Communication (Corcomm) CP Prima untuk meningkatkan kembali citranya. Karena saat ini, kehidupan manusia tidak pernah lepas dari pengaruh media massa. Hampir setiap hari manusia berhubungan langsung dengan media, baik media cetak maupun media elektronik. Secara tidak sadar, media mampu mempengaruhi masyarakat dalam menciptakan persepsinya terhadap suatu hal. Tidak dapat dipungkiri, begitu besar pengaruh yang diberikan oleh media kepada kehidupan manusia saat ini. Oleh sebab itu, Corcomm CP Prima membutuhkan peran media sebagai mediator yang mampu menginformasikan kembali kepada khalayak luas mengenai berita-berita yang layak yang berkaitan dengan perusahaan. Kegiatan media relations yang dianggap paling berperan penting untuk mengubah citra perusahaan. Dengan adanya pemberitaan-pemberitaan yang positif mengenai CP Prima melalui media, maka tingkat kepercayaan publik pun akan semakin bertambah sehingga kepercayaan yang positif lah yang dapat meningkatkan citra perusahaan. Perumusan Masalah 1. Apa strategi media relations PT. Central Proteinaprima Tbk. dalam mengelola citranya? 2. Bagaimana cara mengatasi pemberitaan negatif mengenai konflik pada perusahaan yang terjadi melalui media? Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui strategi media relations apa saja yang digunakan oleh Corcomm CP Prima untuk mengelola citra perusahaan. 2. Untuk mengetahui cara mengatasi pemberitaan negatif mengenai konflik pada perusahaan yang terjadi melalui media. MEDIA RELATIONS Dalam upaya membina hubungan media, Elvinaro Ardianto (2011: 267-268) menjelaskan terdapat tujuh bentuk kegiatan Media relations yang dijalankan oleh seorang Public relations yaitu: 1. Pers Conference Adalah cara khusus yang dibuat sebagai sarana untuk mengumumkan, menjelaskan, mempertahankan atau mempromosikan kebijaksanaan dengan maksud untuk mengukuhkan pengertian dan penerimaan publik. Syarat utama didalam sebuah konferensi pers adalah berita yang disampaikan kepada wartawan harus sangat penting untuk perusahaan.

2. Press Briefing Adalah kegiatan public relations yang menyampaikan informasi-informasi mengenai kegiatan yang baru terjadi kepada pers, juga diadakan tanggapan atau pertanyaan bila wartawan belum puas dan menginginkan keterangan lebih rinci. 3. Press Tour/Media Gathering Adalah suatu kegiatan yang mengajak media/pers bersama-sama melakukan perjalanan wisata sambil menyampaikan informasi-informasi penting tentang perusahaan. 4. Press Release Adalah informasi dalam bentuk berita yang dibuat oleh Public relations perusahaan yang disampaikan kepada pengelola pers/redaksi media massa (tv, radio, media cetak, media online) untuk dipublikasikan dalam media massa tersebut. 5. Special Event Adalah kegiatan PR yang dibuat secara khusus dan memuaskan banyak orang untuk ikut serta dalam suatu kesempatan, mampu meningkatkan pengetahuan dan memenuhi selera publik. 6. Pers Luncheon Adalah kegiatam public relations mengadakan jamuan makan siang bagi para media/ wartawan untuk menjalin hubungan baik dengan media-media. 7. Pers Interview Adalah melakukan dialog wawancara dengan pers/wartawan dan sifatnya lebih interpersonal. Citra Citra merupakan suatu gambaran publik terhadap reputasi dan prestasi yang hendak dicapai bagi dunia hubungan masyarakat atau public relations. Pengertian citra itu luas dan abstrak dan tidak dapat diukur secara sistematis tetapi berwujud dari hasil penilaian seseorang atau public. Frank Jefkins mengatakan bahwa citra adalah kesan seseorang atau individu tentang sesuatu yang muncul sebagai hasil dari pengetahuan dan pengalamannya. Citra adalah kesan yang diperoleh berdasarkan pengetahuan dan pengertian seseorang tentang fakta-fakta atau kenyataan (Ardianto, 2011: 62) Dari kedua definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa citra dengan sengaja diciptakan agar bernilai positif. Citra itu sendiri merupakan salah satu aset terpenting dari suatu perusahaan atau organisasi. Tugas perusahaan dalam membentuk citranya adalah dengan mengidentifikasi citra seperti apa yang ingin dibentuk di mata publik atau masyarakatnya dengan menggunakan kegiatan-kegiatan yang dibuat oleh seorang public relation, salah satunya kegiatan media relations. Kerangka Pikir Gambar 1 Kerangka Pemikiran

METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Desain penelitian kualitatif bersifat fleksibel dan berubah ubah sesuai dengan kondisi lapangan tidak seperti desain riset penelitian kuantitatif yang bersifat tetap dan tidak berubah-ubah. Metode Pengumpulan Data Penelitian kualitatif ingin mengetahui bagaimana persepsi informan tentang dunia kenyataan. Untuk itu, kita harus berkomunikasi dengan responden melalui wawancara. Wawancara sangat bernilai, karena sangat fleksibel. Jawaban-jawaban yang diberikan oleh narasumber yang diwawancara menjadi landasan percakapan yang mengalir. Peneliti memilih menggunakan wawancara semi struktur yang dimanawawancara nersofat terarah atau wawancara bebas terpimpin. Artinya, wawancara dilakukan secara bebas, tapi terarah dengan tetap berada pada jalur pokok permasalahan yang akan ditanyakan dan telah disiapkan terlebih dahulu. Digunakan untuk mewawancarai responden internal. Informan Jumlah informan yang diambil untuk wawancara semi struktur yaitu tiga informan yang berasal dari pihak internal perusahaan dari CP Prima. Ada informan tambahan dari eskternal yaitu konsultan PR yang dimana memahami seluk beluk bidang komunikasi khususnya public relations. Teknik Pemilihan Informan Teknik pemilihan informan yang digunakan yaitu teknik purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono : 2008 : 85). Teknik ini bisa diartikan sebagai suatu proses pengambilan sampel dengan menentukan terlebih dahulu jumlah sampel yang hendak diambil, kemudian pemilihan sampel dilakukan dengan berdasarkan tujuan-tujuan tertentu, asalkan tidak menyimpang dari ciri-ciri sampel yang ditetapkan. Informan yang diwawancarai juga sesuai dengan bidangnya. Metode Pengolahan Data Metode pengolahan data yang dilakukan peneliti yaitu: 1. Pengaturan data Sebelum mulai menganalisi bukti- bukti, penting untuk memastikan bahwa semua telah tercatat dan diberi label dengan sistematis. Periksa ulang tanggal, nama, judul, kehadiran dalam peristiwa yang diliput, deskripsi tempat dan situasi yang berhubungan dengan riset penulis. Ketika penulis akan mengidentifikasi kategori, menyatukan pola, dan merencanakan pengumpulan data (Daymon,Holloway, 2008 : 371) 2. Melakukan koding dan kategorisasi Koding merupakan langkah pertama dalam mengembangkan kategori, pola dan konsep penulis. Koding tidak hanya memudahkan penulis dalam mengatur data yang begitu banyak, tetapi dapat melengkapi tuntutan untuk menafsirkan fenomena- fenomena hubungan masyarakat dan komunikasi pemasaran. Keputusan penulis untuk menciptakan kode tertentu punya efek untuk membentuk hal- hal yang penulis temukan dalam data. Penulis memerlukan dokumen tertulis, rekaman, seperti transkip wawancara atau gambaran pengamatan secara terperinci (Daymon,Holloway, 2008 : 372). Ada tiga koding yang digunakan peneliti yaitu open coding, axial coding dan selective coding yang dimana ketiga coding tersebut saling berhubungan. 3. Menafsirkan data Lindlof menggambarkan analisi sebagai persoalan mendengarkan suara-suara orang lain dan menentukan suara-suara apa yang akan dicantumkan, serta bagaimana suara tersebut bisa dirangkai bersama-sama. Bahwa analisis merupakan persoalan menjelaskan suara-suara tersebut dengan memberikan makna pada data yang telah penulis kumpulkan dan penulis analisis. Membandingkannya dengan kesimpulan para peneliti lain yang telah memublikasikan riset yang relevan (Daymon, Holloway, 2008: 379).

4. Mengevaluasi penafsiran penulis Analisis kualitatif harus bermakna, berguna, dan kredibel. Kesimpulan penulis berhubungan langsung dengan pertanyaan yang diajukan, penulis akan bermakna (Daymon, Holloway, 2008: 381). Metode Analisa Data Peneliti menggunakan validitas internal dan member check dalam analisa datanya. Validitas internal adalah tingkat sejauh mana temuan-temuan riset yang benar dan apakah benar-benar mencerminkan tujuan riset dan realitas social dari semua pihak yang berpartisipasi. Sedangkan member check untuk menguji validitas internal. Melakukan member check atau member validation, berarti mencocokkan pemahaman penulis mengenai data dengan orang-orang yang penulis kaji, dengan merangkum, mengulangi, atau memparafrasekan. Pemeriksaan Keabsahan Data Dimana dalam pengertiannya triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dalam membandingkan hasil wawancara terhadap objek penelitian (Moleong, 2010 : 330). triangulasi data dilakukan untuk mencocokan jawaban dari narasumber yang dilakukan dari wawancara dengan pendapat ahli yang mengerti topic penelitian. Peneliti melakukan wawancara yang dilakukan melalui email dengan salah satu dosen Vokasi Universitas Indonesia yang juga merupakan pemilik perusahaan Lotus Marketing and Public relations yaitu Ibu Wida Septarina Utomo. Wawancara berisi pendapat beliau dan juga informasi yang ingin diketahui peneliti seputar kegiatan media relations. HASIL DAN BAHASAN Hubungan yang terjalin antara corcomm CP Prima dengan media berlangsung dengan baik. Melalui kegiatan media relations seperti penyelenggaraan event, media gathering dan yang lainnya telah memudahkan Corcomm CP Prima untuk menjalin relasi dengan para wartawan dari berbagai media. Apabila disesuaikan dengan upaya PR dalam melakukan berbagai kegiatan yang bersentuhan dengan media menurut Ardianto (2011: 167-168), beberapa hal yang telah dilakukan oleh Corcomm CP Prima adalah sebagai berikut: 1. Press Conference (konferensi pers) CP Prima telah menggelar konferensi pers pada bulan maret kemarin di Lampung untuk menjelaskan kronologis konflik anak perusahaan CP Prima. Upaya ini dilakukan untuk menjelaskan dan meluruskan konflik yang terjadi sehingga tidak menjadi konflik yang berkepanjangan dan juga sebagai salah satu upaya penyelesaian konflik karena jika konflik terjadi berlarut-larut akan merugikan perusahaan dari sisi manapun. 2. Press Briefing Sejauh ini, Corcomm CP Prima belum melakukan press briefing atau perbincangan dengan media secara teratur. 3. Press Tour/Media Gathering Press Tour atau sering dikenal sebagai media gathering sudah pernah dilakukan oleh Corcomm CP Prima. Guna dilakukannya media gathering untuk menjalin hubungan lebih erat dengan banyak media sehingga terjalin hubungan yang saling menguntungkan antar kedua belah pihak. Tetapi setelah terjadinya konflik belum ada lagi kegiatan media gathering untuk mempererat hubungan dengan media sehingga dapat mempublikasikan berita yang cenderung positif. 4. News Release (siaran pers, press release, broadcast release) News Release atau Press Release juga merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh corcomm CP Prima. Setiap diadakannya event atau untuk mengklarifikasi suatu berita, Corcomm CP Prima mengirimkan press release sebagai pedoman media dalam membuat berita. Corcomm CP Prima juga sering mengirimkan artikel yang berkaitan dengan perusahaan agar dimuat didalam media. Kegiatan mengirimkan press release lebih sering dilakukan pula ketika perusahaan sedang menghadapi krisis atau konflik. 5. Special Events CP Prima juga selalu mengundang media untuk hadir dalam setiap event yang diadakan oleh CP Prima.

6. Press Luncheon Kegiatan jamuan makan siang yang dilakukan bersama dengan media dan para top management di CP Prima ini hanya dilakukan dalam kegiatan informal saja. Biasanya hanya sebatas makan siang antara corcomm CP Prima dan beberapa media yang memiliki janji saja. 7. Press Interview (wawancara media) Biasanya dalam suatu event yang mengundang media-media, biasanya media akan melakukan wawancara dengan pihak CP Prima untuk menggali dan mendapatkan informasi yang diperlukan. Dari ketujuh kegiatan media relations diatas, kegiatan yang pernah dilakukan corcomm CP Prima diantaranya Press Conference, Press Tour/Media Gathering, News Release, dan Press Interview. Sedangkan kegiatan seperti Press Briefing, Specials Events, dan Press Luncheon belum dilaksnakan dengan optimal. Ada satu lagi kegiatan media relations yang rutin dilakukan oleh corcomm CP Prima yaitu news monitoring atau media monitoring. Setiap harinya staff Corcomm CP Prima mencari pemberitaan mengenai corporate news (berkaitan dengan perusahaan) atau industrial news (berkaitan dengan industri perusahaan) di media cetak maupun media online. Biasanya ada pemberitaan mengenai corporate news jika perusahaan telah menjalannya suatu event. Staff Corcomm CP Prima selalu menjalin komunikasi dengan wartawan media untuk saling bertukar informasi mengenai berita apa yang dimuat di medianya. Berdasarkan hasil kegiatan news monitoring atau media monitoring yang telah dilakukan Corcomm, sampai saat ini pemberitaan yang dimuat bermacam-macam tone-nya, dari berita positif, netral sampai yang negatif. Biasanya dengan adanya berita negatif, CP Prima memberikan respons kepada media mengenai berita yang dimuat. Apabila disesuaikan dengan teori Jefkins dalam Nova (2009: 214), bentuk-bentuk hubungan antara Corcomm CP Prima dengan pihak media untuk dapat mengenal lebih dekat, yaitu sebagai berikut: a. Kontak pribadi (personal contact) Dengan adanya hubungan kontak pribadi antara Corcomm CP Prima dengan pihak media, maka akan terjalinlah hubungan baik antar kedua belah pihak. Hubungan tersebut pada dasarnya akan menguntungkan keduanya, pihak perusahaan maupun pihak media itu sendiri. Tetapi melihat dari sisi keuntungan perusahaan, hubungan ini akan berdampak positif bagi citra yang ingin ditingkatkan perusahaan. Terlebih lagi Corcomm CP Prima menerapkan pula strategi untuk berhubungan diluar jam operasional sehingga hubungan yang terjalin tidak hanya sebatas hubungan rekan kerja. Hubungan secara personal ini intensitasnya menjadi lebih sering ketika konflik perusahaan terjadi karena pemberitaan tentang perusahaan di media bertone- negatif, sehingga Corcomm CP Prima harus lebih aktif membina hubungan baik dengan wartawan berbagai media, terutama media yang mempublikasikan berita negatif. b. Pelayanan informasi pribadi (news service) Pelayanan yang diberikan Corcomm CP Prima dalam pemberian infomasi seperti press relase, news letter, video film atau photo sehingga ketika pihak media membutuhkan, ada dokumen yang diperlukan. Perusahaan juga selalu merekam dan mengambil gambar ketika ada suatu event. c. Mengantisipasi kemungkinan hal darurat (contingency plan) Untuk mengantisipasi hal-hal yang darurat atau sifatnya mendadak, corcomm CP Prima selalu siap sedia untuk menanggapi hal tesebut. Sampai saat ini belum ada hal-hal yang seperti demikian. Demi menjaga hubungan baik dengan media, seorang humas harus siap mengantisipasi dan melayani adanya kemungkinan permintaan yang bersifat mendadak. Namun, pihak Corcomm CP Prima dapat melayani kebutuhan tersebut apabila untuk tujuan yang positif dan tidak disalahgunakan oleh pihak media. Seluruh kegiatan media relations yang telah dilakukan Corcomm CP Prima merupakan suatu usaha yang maksimal demi mengelola kembali citra perusahaan yang sempat menurun. Perubahan suatu ke citra dari negatif ke positif membutuhkan proses jangka panjang yang harus rutin dilakukan. Dengan pendekatan langsung hubungan media relations dapat mengubah pola pikir seseorang terhadap sesuatu informasi. Dengan begitu, pentingnya kegiatan media relations suatu perusahaan terhadap citra perusahaan suatu keharusan bagi public relationsnya untuk dapat melaksanakan kegiatan tersebut. Triangulasi Data Data yang digunakan untuk Triangulasi Data berasal dari informan yang bernama ibu Wida Septarina Utomo. Beliau seorang Dosen Vokasi Universitas Indonesia dan juga Founder dari Lotur Marketing and Public Relations. Hasil penelitian yang didapat yaitu kegiatan media relations saling berkaitan dengan citra suatu perusahaan atau organisasi yang dimana dengan adanya hubungan baik antara media dan perusahaan dapat tercipta opini public yang baik pula melalui publikasi pemberitaan

yang dibuat oleh media. Begitu pula sebaliknya, jika tidak ada hubungan kedekatan personal antara perusahaan dengan media, maka media tidak akan mempublikasikan berita tentang perusahaan. Kegiatan media relations CP Prima seperti media gathering, press release dan lainnya merupakan salah satu kegiatan yang dapat menjalin hubungan baik antara media dengan perusahaan. Sehingga jika dilakukan secara rutin dan optimal, citra perusahaan yang akan dibentuk adalah citra positif. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian penulis dengan melakukan kerja praktek di CP Prima, maka dapat diambil kesimpulan yaitu: 1. Kegiatan media relations yang dilakukan Corcomm CP Prima sudah optimal karena hampir setiap kegiatan media relations sudah dilakukan. Hanya perlu memaksimalkan kegiatan yang dilakukan saja sehingga dapat mencapai hasil yang lebih memuaskan. 2. Kegiatan media gathering sudah dilakukan oleh Corcomm CP Prima, tetapi intensitasnya kurang rutin karena hanya diselenggarakan dua tahun sekali. 3. Dalam kegiatan press release, CP Prima sudah menjalankan dengan baik karena sudah rutin membuatnya. Hal ini sesuai dengan teori Firsan Nova mengenai Strategi Public relations. 4. Kurang banyaknya event yang menghadirkan perwakilan dari media sehingga tidak mempunyai intensitas lebih besar untuk menampilkan berita tentang perusahaan mengenai event tersebut. 5. Dengan adanya kegiatan media relations dan juga pendekatan personal, pemberitaan negatif mengenai perusahaan mulai berkurang dan berganti kearah yang lebih netral. Corcomm CP Prima terus berupaya dengan melakukan kegiatan tersebut secara lebih aktif untuk mengelola citranya kembali karena adanya konflik anak perusahaan yang muncul di media-media. Saran A. Saran Akademis 1. Kepada peneliti lain yang memiliki kesamaan objek penelitian dengan penelitian ini agar mencari referensi lebih banyak mengenai kegiatan media relations, khususnya kegiatan lain yang jarang dilakukan perusahaan guna mengelola citranya. 2. Dalam penelitian ini hanya dilakukan penelitian mengenai strategi media relations dalam mengelola citra. Perlu bagi peneliti lain untuk membandingkan dengan strategi lainnya, sehingga keefektifan strategi media relations dapat tampak semakin jelas. B. Saran Praktis 1. Corcomm CP Prima perlu secara rutin melakukan kegiatan media gathering menjadi setahun sekali karena dengan kegiatan tersebut, dapat terbina hubungan dengan para media secara lebih dekat. 2. Corcomm CP Prima diharapkan lebih teliti dan dengan cepat merespon pemberitaan yang negatif dimedia (pada kegiatan news monitoring). Misalnya dengan cara memiliki aplikasi khusus yang memudahkan staff Corcomm untuk mencari dan menemukan berita tentang perusahaan di media cetak maupun media online. 3. Memperbanyak membuat event-event yang mengundang media untuk hadir agar publikasi mengenai event perusahaan semakin banyak di muat di media. 4. Mempertahankan hubungan personal yang sudah dijalin dengan kenalan-kenalan media. 5. Intensitas dilakukannya kegiatan media relations lebih aktif ketika sedang mengalami masa konflik sehingga pemberitaan negatif di media menjadi pemberitaan positif. REFERENSI Buku: Ardianto, E. (2011). Handbook Of Public Relations: Penghantar Komprehensif. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Cutlip, Scott M., Allen H. Center, dan Glen M. Broom. (2006). Effective Public Relations. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Danandjaja. (2011). Peranan Humas dalam Perusahaan. Yogyakarta, Graha Ilmu. Daymon, Christine dan Immy Holloway. (2008). Metode-Metode Riset Kualitatif. Yogjakarta: Penerbit Bentang.

Dominick, Joseph R. (2003). The Dynamics of Mass Communication. New York: The McGraw-Hill Companies,Inc. Iriantara, Y. (2010). Media Relations: Konsep, Pendekatan, dan Praktik. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Jefkins, Frank & Yadin. (2003). Public Relations Edisi ke-5. Jakarta: Erlangga Mulyana, D. (2007). Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Moleong, L. J. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nurudin. (2007). Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada Nova, F. (2009). Crisis Public Relations: Bagaimana PR Menangani Krisis Perusahaan. Jakarta: PT Grasindo. Onong Uchjana Effendy. (2005). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Pace Wayne R., Faules F. Don. (2005). Komunikasi Organisasi: Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Prastowo, A. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. Ruslan, Rosady. (2008). Manajemen Humas & Manajemen Komunikasi : Konsep dan Aplikasi. Jakarta: Rajawali Pers. Saputra, Wahidin dan Rulli Nasrullah. (2011). Public Relations. Depok: Penerbit Gramata Publishing. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Sutojo, Siswanto. (2004). Membangun Citra Perusahaan. Jakarta: PT Damar Mulia Pustaka. West, R., Turner, L. H. (2008). Pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan Aplikasi. Edisi 3. Jakarta: Salemba Humanika. Jurnal : Irwanto, Ade. (2010). Strategi Media relations Pusat Humas Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI (Kemenakertrans RI) dalam Mempertahankan Citra. Jakarta: Universitas Pembangunan Nasional. Yogi, Kristiawan. (2011). Strategi Media relations Bagian Humas Dan Informasi Pemerintah Kota Yogyakarta Dalam Menjalin Hubungan Baik Dengan Media Massa Lokal. Yogjakarta: Jurnal Dikti. Surat Kabar : Koran KOMPAS, 13 Maret 2013. Koran Lampung Post, 14 Maret 2013. Internet : http://www.bisnis.com/m/cp-prima-panen-ikan-patin http://www.bisnis.com/m/european-seafood-exposition-cp-prima-raih-kontrak-dari-rusia www.cpp.co.id RIWAYAT PENULIS Amelia Raisa lahir di Jakarta pada 30 Oktober 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara Jurusan Marketing Communication Program Public Relations pada tahun 2013.