Gambar 4.1 Potongan General 1 Gambar 4.2 Sistem Sirkulasi (pemipaan) Memusat

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR

BAB VI HASIL RANCANGAN. tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental,

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV: KONSEP Konsep Dasar WARNA HEALING ENVIRONMENT. lingkungan yang. mampu menyembuhkan. Gambar 4. 1 Konsep Dasar

APARTEMEN HEMAT ENERGI DAN MENCIPTAKAN INTERAKSI SOSIAL DI YOGYAKARTA DAFTAR ISI.

BAB V KESIMPULAN ARSITEKTUR BINUS UNIVERSITY

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. adalah High-Tech Of Wood. Konsep High-Tech Of Wood ini memiliki pengertian

BAB IV KONSEP. Langkah-langkah untuk menerapkan Konsep Green Hospital, yaitu :

DAFTAR ISI. Halaman Judul Halaman Pengesahan Kata Pengantar Halaman Persembahan Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Bagan Daftar Tabel Abstraksi

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. menghasilkan keuntungan bagi pemiliknya. aktivitas sehari-hari. mengurangi kerusakan lingkungan.

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pemikiran yang melandasi perancangan dari proyek Mixed-use Building

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN CATATAN DOSEN PEMBIMBING HALAMAN PENGANTAR PERNYATAAN ABSTRAK DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL

Jenis dan besaran ruang dalam bangunan ini sebagai berikut :

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya

KONSEP PERANCANGAN INTERIOR RUANG TIDUR UTAMA

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL...

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

BAB V KONSEP PERANCANGAN BANGUNAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. kendaraan dan manusia akan direncanakan seperti pada gambar dibawah ini.

BAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik,

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

TANTANGAN DAN HAMBATAN PENERAPAN KONSEP SUSTAINABLE CONSTRUCTION PADA KONTRAKTOR PERUMAHAN DI SURABAYA

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 3 HASIL RANCANGAN DAN PEMBUKTIANNYA

BAB IV : KONSEP. 4.1 Konsep Dasar. Permasalahan & Kebutuhan. Laporan Perancangan Arsitektur Akhir

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Berdasarkan dari tema yang di angkat yaitu Green Architecture maka

LAMPIRAN 1 PERAN ENERGI DALAM ARSITEKTUR

HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG

berfungsi sebagai tempat pertukaran udara dan masuknya cahaya matahari. 2) Cross Ventilation, yang diterapkan pada kedua studi kasus, merupakan sistem

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Pengembangan RS Harum

Gambar 5.1. Zoning Ruang (sumber:konsep perancangan.2012)

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL

Bab IV. Konsep Perancangan

BAB.IV. KONSEP DESAIN. IV.1 Tema Perancangan Tema Perancangan Proyek medical spa ini adalah, Refreshing, Relaxing and Theurapetic,

BAB 5 HASIL RANCANGAN

BAB 6 HASIL PERANCANGAN. Perancangan Pusat Pemasaran Mebel di Kota Pasuruan ini menggunakan

BAB IV TINJAUAN KHUSUS

KAJIAN SUSTAINABLE DESIGN PADA SAVILL BUILDING


BAB V KONSEP. marmer adalah Prinsip Sustainable Architecture menurut SABD yang terangkum

BAB 4 HASIL & PEMBAHASAN

KONSEP MAKRO & KONSEP MIKRO

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Konsep dasar perancangan pada Sekolah Pembelajaran Terpadu ini terbentuk. dari sebuah pendekatan dari arsitektur prilaku yaitu dengan cara menganalisa

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Penerapan Tema dasar Arsitektur Islam yang berwawasan lingkungan pada

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

ABSTRAK. berkapasitas 32 tempat tidur, poliklinik, unit bedah dan persalinan, unit gawat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB V KONSEP PERANCANGAN. menggunakan dinding yang sifatnya masif.

Gambar 5. 1 Citra ruang 1 Gambar 5. 2 Citra ruang 2 2. Lounge Lounge merupakan salah satu area dimana pengunjung dapat bersantai dan bersosialisasi de

AR 40Z0 Laporan Tugas Akhir Rusunami Kelurahan Lebak Siliwangi Bandung BAB 5 HASIL PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN. iii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR. xiii DAFTAR TABEL.

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN RUMAH SAKIT ANAK DI BANDUNG

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Sentra Agrobisnis tersebut. Bangunan yang tercipta dari prinsip-prinsip Working

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV KONSEP DAN RANCANGAN SKEMATIK. Gambar4.1 :Rancangan skematik Siteplan

BAB VI HASIL PERANCANGAN. digunakan adalah menggabungkan dari aspek-aspek mendasar seperti tema,

REDESAIN KANTOR PT. TELKOMSEL DI GEDUNG GRAHA MERAH PUTIH LANTAI 2 JALAN JAPATI NO. 1 BANDUNG, JAWA BARAT DENGAN PRINSIP ECO-DESIGN


BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

DINDING DINDING BATU BUATAN

Desain Interior Restoran pada Rest Area di Kabupaten Probolinggo Berkonsep Jawa Rustik dengan Sentuhan Ikon Khas Probolinggo

BAB V KONSEP PERENCANAAN INTERIOR DAN PENERAPAN DESAIN

BAB V KONSEP. V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan. Konsep desain untuk fungsi M al dan Apartemen ini mencoba menampung kegiatankegiatan

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Tujuan dari perancangan Pusat Gerontologi di Jawa Barat merupakan

2.2.3 Penggunaan Tata Lahan Topografi Data Lokasi dan Peraturan Bangunan Terkait Data Lokasi

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. tema perancangan dan karakteristik tapak, serta tidak lepas dari nilai-nilai

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. kehidupan modern dengan tuntutan kebutuhan yang lebih tinggi. Seiring

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Bab III. Aspek Tanah dan Arsitektural Desain. : Puri Indah, Jakarta Barat

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

PENERAPAN KONSEP SUSTAINABLE PADA RUMAH TINGGAL DARI SEGI MATERIAL

Perancangan Interior Eco Hotel di Sendang Biru, Malang

TUGAS AKHIR PERANCANGAN RUMAH SAKIT PENDIDIKAN JATISAMPURNA, KOTA BEKASI

KONSEP. 4.1 Konsep Dasar. Arsitektur Ramah Lingkungan (Green Architecture) Pendekatan Green Architecture

BAB VI HASIL RANCANGAN. Konsep desain kawasan menggunakan konsep hemat energi. yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Konsep ini merupakan

BAB IV: KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. Terakota di Trawas Mojokerto ini adalah lokalitas dan sinergi. Konsep tersebut

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PROYEK

TUGAS AKHIR. Desain interior restoran organik THE NATURALLY dengan nuansa Taman Gantung Babylonia pada atap gedung BLUE EYES

Transkripsi:

BAB IV KESIMPULAN Dari proses desain yang dilakukan, penerapan prinsip-prinsip Green untuk interior Rumah Sakit Umum dapat diuraikan menjadi berikut : 1. Hemat Energi Dengan pengorientasian ruang, sesuai dengan muka bangunan yang menghadap ke arah Utara sehingga peletakan ruang-ruang dengan fungsi perawatan pasien diletakan pada bagian Timur sedangkan pada bagian Barat lebih banyak digunakan sebagai fungsi social dan service seperti Area Poliklinik, R. Praktek bersama, dll. Selain itu hemat energi dicapai melalui sistem sirkulasi yang memusat yaitu dengan penempatan Lift serta Toilet yang berdekatan sehingga sistem pemipaan tersebut dapat disatukan pada satu area. Universitas Kristen Maranatha Bandung 2008 75

Gambar 4.1 Potongan General 1 Gambar 4.2 Sistem Sirkulasi (pemipaan) Memusat Bentuk lainnya yang menunjukan hemat energi adalah dengan banyaknya memanfaatkan pencahayaan alami sehingga dapat menghemat penggunaan cahaya lampu. Selain itu penggunaan AC pada Rumah Sakit dikurangi dengan menggunakan besaran AC 0,25PK yang disesuaikan dengan jumlah orang serta besaran ruang. 2. Efisiensi dan Efektifitas Efisiensi dan Efektifitas dicapai melalui Sirkulasi yang memusat. Degan penempatan jalur sirkulasi yang memusat akan juga dicapai hemat energi. Universitas Kristen Maranatha Bandung 2008 76

Jalur sirkulasi dengan menggunakan Tangga dan Lift yang berpuasat pada area Lobby. Secara garis besar sirkulasi tersebut digambarkan melalui buble diagram di bawah ini. Gambar 4.3 Jalur Sirkulasi Memusat (sentralisasi) Efisiensi & Efektifitas dicapai juga melalui penggunaan material. Besaran ruang disesuaikan dengan besaran dari material yang akan dipakai. Salah satu contohnya adalah penerapan pada area Poliklinik yang menggunakan material MDF sebagai dindingnya sehingga besaran ruang setiap polikliniknya disesuaikan dengan modul MDF. Keuntungan lainnya selain efisien dalam penggunaan material, dengan menggunakan partisi MDF yang dapat dibongkar pasang, maka dengan sendirinya juga akan dicapai hemat energi. Efisiensi & Efektifitas pada seluruh jenis material yang digunakan juga diterapkan pada seluruh bagian dari interior bangunan tersebut. Gambar 4.4 Penerapan Efisiensi & Efektifitas Material Universitas Kristen Maranatha Bandung 2008 77

3. Recycle Prinsip Green design selanjutnya, yaitu Recycle yang diterapkan melalui penggunaan jenis material yang berasal dari proses recycle. Hal tersebut ditunjukan melalui penggunaan jenis material Solusi Bata Holcim yang merupakan hasil daur ulang ban bekas. Material tersebut digunaka pada bagian Rumah Sakit yang memerlukan partisi dinding bata baru yaitu pada bagian ruang-ruang seperti R. Inap Pasien, R. Operasi, dll. Keuntungan lain yang dapat dicapai dengan penggunaan Bata Holcim adalah karena bata tersebut tidak memerlukan spesi pada pemasanganya namun dengan menggunakan sistem kunci sehingga akan menghemat penggunaan semen. Gambar 4.5 Penerapan Solusi Bata Holcim Penerapan Recycle juga ditunjukan melalui penggunaan jenis lampu TL yang dipakai. Jenis lampu Master TL D Super 80 merupakan lampu keluaran Philips yang hemat energi serta mampu didaur ulang bila telah habis masanya. Universitas Kristen Maranatha Bandung 2008 78

Gambar 4.6 Jenis Lampu Philips 4. Reuse Penerapan Reuse pada interior bangunan ditunjukan melalui penggunaan kembali material seperti material keramik yang banyak digunakan pada Rumah sakit tersebut. Sesuai dengan bentuk bangunan yang ada material tersebut menghasilkan sisa (waste) yang kemudian material tersebut digunakan kembali menjadi material keramik pecah yang diterapkan pada bagian service dan beberapa bagian lain. Material tersebut juga dapat menjadi unsur estetis karena pecahan keramik tersebut yang menyerupai mozaik. Gambar 4.7 Reuse Material Pada Layout Universitas Kristen Maranatha Bandung 2008 79

Gambar 4.8 Reuse Material Pada Potongan Penerapan Reuse juga ditunjukan melalui penggunaan kembali sisa material berupa MDF yang digunakan kembali menjadi material pembungkus kolom pada area jalur sirkulasi. Selain sebagai unsur estetis dengan bentukan kolom yang berbeda pada bagian jalur sirkulasi secara tidak langsung dapat menjadi penunjuk arah. Gambar 4.9 Bentuk dan Penerapan Material Reuse pada Kolom Material sisa pembangunan berupa kayu-kayu digunakan kembali pada area Café yang dijadikan selain sebagai unsur estetis juga dengan penggunaan material terebut dapat meredam kemungkinan bising yang diciptakan dari area café tersebut. Gambar 4.10 Bentuk dan Penerapan Material Reuse pada Area Cafe 5. Roof Garden Pembuatan Roof Garden juga merupakan salah salah satu penerapan prinsip Green design. Pembuatan Roof garden tersebut menggunakan jenis tanaman Universitas Kristen Maranatha Bandung 2008 80

pangan, seperti Pohon Mangga, Pohon Jeruk (Santang), Pohon Jambu, Tanaman Tomat, Bawang, Lidah Buaya,dll. Selain untuk mengatasi masalah debu dan bising, jenis tanaman pangan tersebut juga dapat dimakan. Namun untuk menjaga kehiegienisan Rumah Sakit dibuat jalur khusus yang menuju Roof garden tersebut agar tidak secara bebas orang dapat mengambil hasil dari tanaman tersebut. Untuk bagian R.Inap Pasien VIP yang mana terdapat tanaman pada bagian balkon, digunakan jenis tanaman pot yang buahnya tumbuh di dalam tanah seperti Tanaman Bawang, Jahe, dll. Gambar 4.11 Penerapan Roof Garden Selain penerapan prinsip-prinsip Green design di atas terdapat pula penerapan Green design lainnya yang menyangkut masalah economi, seperti dengan penggunaan kusen aluminium, penggunaan jenis Rumput Gajah,dll sehingga memungkikan perawatan yang minimal atau low-maintanance. Sedangkan prinsip Green design untuk Toxic adalah dengan meminimalkan penggunaan material yang dapat memyebabkan efek negatife baik pada kesehatan manusia juga pada lingkungan, seperti penggunaan plitur yang dialihkan dengan paper wood sebagai finishing. Untuk prinsip Lokal Resoure dicapai melalui penerapan desain yang dapat disesuaikan dengan pekerja lokal serta penggunaan jenis material lokal dalam batasan radius 50 Km. Universitas Kristen Maranatha Bandung 2008 81

Berdasarkan penerapan prinsip-prinsip Green design yang ada, sesuai dengan perhitungan Holcim Award, yang mempunyai 3 kategori penerapannya yaitu pada bidang sosial, economi, dan environmental maka didapatkan hasil sebagai berikut. Dari grafik yang ada dapat dilihat hasil yang dicapai menghasilkan angka 4,4. Dengan nilai klasifikasi tersebut ditunjukan bahwa hasil penerapan Green design pada interior Rumah Sakit Umum tersebut telah mencapai kategori Green dengan batas minimal 4. Berdasarkan data-data yang diperoleh, dikatakan bahwa bangunan awal dikatakan tidak hemat energi 8 karena adanya jendela besar pada bagian muka bangunan yang menyebabkan banyaknya sinar matahari masuk. Sinar matahari tersebut menyebabkan suhu di dalam bangunan menjadi panas sehingga harus diatasi dengan penggunaan banyaknya AC. Oleh karena itu dalam perancangan interior Rumah Sakit Umum ini dibuat sebuah solusi yaitu dengan pembuatan sirip-sirip aluminium yang diletakan pada bagian dalam sehingga dapat berfungsi juga sebagai elemen estetis pada interior ruangan. 8 berdasarkan Skripsi berjudul Hubungan Antara Fasad Bangunan dan Efisiensi Energi AC Terhadap Area Public Space Rumah Sakit Melinda; disusun oleh Vincentius U.P Universitas Kristen Maranatha Bandung 2008 82