TJ TUGAS AKHIR I - 3 SKS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam bab ini dijelaskan beberapa hal dasar yang meliputi latar belakang,

BAB I PENDAHULUAN. Udara mempunyai arti yang sangat penting di dalam kehidupan manusia dan

Pemetaan Tingkat Polusi Udara di Kota Surabaya Berbasis Android

B A P E D A L Badan Pengendalian Dampak Lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS KUALITAS UDARA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pencemaran udara dapat mempengaruhi kesejahteraan manusia, baik secara

Page 1 KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN NOMOR: KEP- 107/KABAPEDAL/11/1997 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. penyakit saluran pernapasan atau pneumokoniosis yang merupakan penyakit

BAB I PENDAHULUAN. vegetasi dan material karena ulah manusia (man made). Sedangkan menurut

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR : KEP- 45/MENLH/10/1997 TENTANG INDEKS STANDAR PENCEMAR UDARA LINGKUNGAN HIDUP

Keputusan Kepala Bapedal No. 107 Tahun 1997 Tentang : Perhitungan Dan Pelaporan Serta Informasi Indeks Standar Pencemar Udara

BAB I PENDAHULUAN. Polusi udara adalah salah satu masalah yang sangat meresahkan

Penilaian Kualitas Udara, dan Indeks Kualitas Udara Perkotaan

Tj Tugas Akhir 1 3 SKS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

TJ TUGAS AKHIR I - 3 SKS

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk dapat menyelesaikan permasalahan pencemaran udara yang terjadi.

INF. Jurnal llmiah Bidang Teknologi lnformasi dan Komunikasi VOLUME 1 SURABAYA JANUARI-JUNI ISSN

Autonomous Surface Vehicle sebagai Alat Pemantau Lingkungan Menggunakan Metode Navigasi Waypoint

RANCANG BANGUN ALAT UKUR POLLUTANT STANDARD INDEX YANG TERINTEGRASI DENGAN PENGUKURAN FAKTOR-FAKTOR CUACA SECARA REAL TIME

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM. kadar karbon monoksida yang di deteksi oleh sensor MQ-7 kemudian arduino

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Perancangan Sistem Monitoring Gas Hasil Pengolahan Sampah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TJ TUGAS AKHIR I - 3 SKS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN. blok rangkaian penyusun sistem, antara laian pengujian Power supply,

LAPORAN KEGIATAN PEMANTAUAN DAN PENGENDALIAN KUALITAS UDARA AMBIEN TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ROBOT PENGURAI ASAP DALAM RUANGAN MENGGUNAKAN T-BOX DENGAN METODE BEHAVIOUR BASED CONTROL

PERANCANGAN SISTEM KOMUNIKASI DAN PENGOLAHAN DATA PADA MONITORING KUALITAS UDARA

Kajian logam berat di udara ambien-th2013

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Analisa Aplikasi Komunikasi Data Pada Laboratorium Kualitas Udara Bergerak

ALAT PENGUKUR DAN PENGIRIM KUALITAS UDARA DARI GAS KARBONMONOKSIDA (CO) MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA32 DAN SMS GATEWAY SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang semakin menurun untuk mendukung kehidupan mahluk hidup. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

CONTOH SOAL UJIAN SARINGAN MASUK (USM) IPA TERPADU Institut Teknologi Del (IT Del) Contoh Soal USM IT Del 1

TJ TUGAS AKHIR I - 3 SKS

Rancang Bangun Alat Pendeteksi Kadar Gas Karbon Monoksida (CO) pada Kendaraan Bermotor Menggunakan Arduino Uno TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. Pollution Monitoring Network (BAPMoN) tahun 1960, Global Atmosphere Watch

Kusumawati, PS.,Tang, UM.,Nurhidayah, T 2013:7 (1)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Oleh: Dosen Pembimbingh: Gaguk Resbiantoro. Dr. Melania Suweni muntini

BAB I PENDAHULUAN. polusi udara dan suhu diperlukan suatu alat yang dapat memantau tingkat

Mukhammad Arief Setiawan 1), Muhammad Syahdan S. 2), Yoga Armando 3)

Semarang, 13 Mei 2008

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Ellyas, 2010).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil pengujian minimum sistem ditunjukkan pada tabel 4.1.

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 45 Tahun 1997 Tentang : Indeks Standar Pencemar Udara

Sistem Pendeteksi Pencemaran Udara Ambien Di Kawasan Lumpur Lapindo Dengan Menggunakan Logika Fuzzy

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Tugas Akhir SISTEM MONITORING LIMBAH CAIR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER BERBASIS WEBSITE

FLEET MANAGEMENT SOFTWARE & GPS TRACKER PELACAK ONLINE

PENGEMBANGAN SISTEM MONITORING PENCEMARAN UDARA BERBASIS PROTOKOL ZIGBEE DENGAN SENSOR CO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Prototipe Pengendali Kualitas (Raden Apriliansyah) 1 PROTOTIPE PENGENDALI KUALITAS UDARA INDOOR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 328P

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan jumlah penduduk, ekonomi, industri, serta transportasi,

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan dan perkembangan sistem tracking antena pada komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kesehatan manusia. Hal ini disebakan karena gas CO dapat mengikat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pada masing-masing node ditunjukkan pada tabel 4.1.

BAB I PENDAHULUAN. terjadi di kota-kota besar dan juga daerah padat industri yang menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RANCANG BANGUN PROTOTYPE PENDETEKSI KADAR CO SEBAGAI INFORMASI KUALITAS UDARA BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB 1 : PENDAHULUAN. Akan tetapi udara yang benar-benar bersih saat ini sudah sulit diperoleh, khususnya

Desain dan Pembuatan Sistem Pengukuran Kualitas Udara Menggunakan Mikrokontroler

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN TUGAS AKHIR. Alat Pendeteksi Polusi Udara Dari Gas Karbonmonoksida (CO) pada Ruangan Berbasis Mikrokontroler AT89S51

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI KADAR EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR DENGAN KOMUNIKASI DATA MENGGUNAKAN MODEM GSM

ANALISIS KINERJA MODUL SENSOR MQ7 UNTUK MENDETEKSI KADAR KARBON MONOKSIDA (CO) YANG TERKANDUNG DALAM ASAP ROKOK

RANCANG BANGUN ALAT PENGUKUR TINGKAT POLUSI UDARA BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 MENGGUNAKAN SENSOR TGS Tugas Akhir

1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

PERANCANGAN PROTOTIPE MONITORING PARAMETER PARAMETER TRANSFORMATOR DAYA SECARA ONLINE BERBASIS MIKROKONTROLER

PEMANFAATAN GLOBAL POSITIONING SYSTEM TRACKER DAN KAMERA SEBAGAI ALAT BANTU PEMANTAU BUS

RANCANG BANGUN ALAT UKUR KADAR GAS CO BERBASIS NIRKABEL RF UNTUK PEMANTAUAN KONDISI PENCEMARAN UDARA

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING PORTABEL POLUSI UDARA BERBASIS KOORDINAT GPS (GLOBAL POSITIONING SYSTEM)

BAB I PENDAHULUAN. pengaruhnya terhadap ekosistem secara global. Udara yang kita pakai untuk

PEMETAAN LOKASI OBJEK PAJAK UNTUK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI SENSOR FUSION PADA PERANGKAT BERGERAK DENGAN SISTEM OPERASI ANDROID

PERANCANGAN DAN REALISASI PENGUKUR KADAR KARBON MONOKSIDA PADA EMISI KENDARAAN BERMOTOR BERBASIS MIKROKONTROLLER

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Perancangan Sistem Sensor Pemonitor Lingkungan Berbasis Jaringan Sensor Nirkabel

PENDETEKSI DAN PENETRALISIR POLUSI ASAP DENGAN KONTROL MELALUI APLIKASI ANDROID (RANCANG BANGUN PERANGKAT KERAS)

KOTAK HITAM SEBAGAI PENCATAT PENGEREMAN, KECEPATAN, DAN TEMPERATUR MESIN SEPEDA MOTOR DENGAN MEDIA SECURE DIGITAL CARD

I. PENDAHULUAN. misalnya teknologi elektronik dengan keluarnya smartphone ataupun gadget

Analisis dan Pemetaan Tingkat Polusi Udara di Zona Pendidikan (Studi Kasus : Wilayah IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi dan Universitas Jambi)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. utama pencemaran udara di daerah perkotaan. Kendaraan bermotor merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

commit to user BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakang

Transkripsi:

Departemen Teknik Komputer FTE Institut Teknologi Sepuluh Nopember TJ141501 TUGAS AKHIR I - 3 SKS Nama Mahasiswa : Nadhira Fidelia Nomor Pokok : 2913 100 039 Bidang Studi : Telematika Semester : Ganjil 2016 / 2017 Dosen Pembimbing : 1. Arief Kurniawan, ST., MT. 2. Muhtadin, ST., MT. Judul Tugas Akhir : Sistem Monitoring Kualitas Udara Menggunakan Map Digital Berbasis Vehicle Sensor Air Quality Monitoring System Using Digital Map Uraian Tugas Akhir : Penggunaan sensor pendeteksi kualitas udara sudah banyak digunakan di tempat umum, namun status sensor yang tidak selalu aktif dan keberadaannya yang tidak berpindah tempat membuat masyarakat kesulitan untuk mengetahui kondisi udara pada area tertentu secara realtime. Tugas Akhir ini mengembangkan fungsi dari pendeteksi kualitas udara menggunakan map digital, yang memperlihatkan warna (hijau, kuning, dan merah) pada masing-masing garis jalan (pathway) sesuai dengan indeks standar pencemar udara (ISPU). Untuk mendapatkan data indeks kualitas udara pada setiap pathway atau lokasi, digunakan sebuah small packed-system berbasis Vehicle Sensors yang terdiri dari 3 Sensor pendeteksi gas Nitrogen Dioksika, Ozon, Karbon Monoksida, Suhu dan Kelembaban, GPS dan GPRS. Alat ini bersifat mobile menggunakan kendaraan, lalu mengirimkan data-datanya ke server berupa indeks kualitas udara serta titik lokasi (longitude dan latitude). Dengan dikembangkannya alat ini, masyarakat diharapkan akan lebih mudah untuk mengetahui kualitas udara di lokasi-lokasi tertentu secara praktis. Surabaya, 2 Maret 2017 Dosen Pembimbing I, Dosen Pembimbing II, Arief Kurniawan, ST., MT. NIP. 197409072002121001 Muhtadin, ST., MT. NIP.198106092009121003 Mengetahui, Departemen Teknik Komputer FTE-ITS Kepala, Dr. I Ketut Eddy Purnama, ST., MT. NIP. 196907301995121001

A. JUDUL TUGAS AKHIR Sistem Monitoring Kualitas Udara menggunakan Map Digital Berbasis Vehicle Sensor. B. RUANG LINGKUP 1. Sistem Tertanam (Embedded System) 2. Digital Map 3. Sensor C. LATAR BELAKANG Indonesia menduduki posisi ke empat di dunia sebagai negera paling terpolusi [4]. Polusi adalah proses masuknya polutan ke dalam suatu lingkungan sehingga dapat menurunkan kualitas lingkungan tersebut. Pemantauan kualitas udara secara nasional dilakukan oleh Kementerian Negara Lingkungan Hidup dengan menggunakan peralatan air quality monitoring station (AQMS) yang ditempatkan di beberapa daerah di Indonesia [6]. Data yang diperoleh digunakan untuk menghitung indeks standar pencemaran udara (ISPU) dan ditampilkan pada papan tampilan ISPU yang tersebar di 100 lokasi di Indonesia. Seluruh konsentrasi yang dipantau oleh AQMS membahayakan kesehatan bagi siapapun yang menghirupnya, diantaranya konsentrasi gas CO dalam darah mengakibatkan penurunan fungsi sistem saraf pusat, perubahan fungsi jantung dan paru-paru, mengantuk, koma, sesak napas, dan dapat pula menyebabkan kematian [5]. Data yang diperoleh digunakan untuk menghitung indeks standar pencemaran udara (ISPU) dan ditampilkan pada papan tampilan ISPU yang tersebar di beberapa lokasi, namun status sensor yang tidak selalu aktif dan keberadaannya yang tidak berpindah tempat membuat masyarakat kesulitan untuk mengetahui kondisi udara pada area tertentu yang ingin mereka kunjungi atau lewati secara real-time. Pengembangan alat ini berfokus pada Gas Sensor yang bersifat mobile dan Digital Map. D. PERUMUSAN MASALAH 1. Keberadaan AQMS di Indonesia yang tidak merata pada seluruh lokasi. 2. Pemeliharaan AQMS yang kurang baik, tidak semua AQMS berstatus aktif. 3. Belum adanya media informasi mengenai status kualitas udara yang interaktif. E. BATASAN MASALAH 1. Hanya menggunakan 1 sensor (MQ-7 untuk Karbon Monoksida). 2. Menggunakan Arduino Uno sebagai controller. 3. Menggunakan GPS sebagai penentu lokasi, dan GPRS untuk mengirim data ke server. 4. Batasan pengujian hanya di daerah Surabaya. F. TUJUAN TUGAS AKHIR DAN MANFAAT Mengimplementasikan sensor-sensor pendeteksi udara untuk mendapatkan ISPU lokasi dan ditampilkan melalui map digital dalam bentuk warna (merah, kuning, hijau) pada

masing-masing lokasi, sehingga seseorang dapat mengetahui informasi kualitas udara pada daerah-daerah tertentu secara mudah dan praktis. G. DASAR TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA 1. Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU)[1] ISPU adalah indeks untuk melaporkan kualitas udara harian, yang menginformasikan tentang seberapa bersih atau kotornya udara saat itu, dan dampak apa saja yang dapat terjadi berdasarkan indeks tersebut. a. Kriteria Indeks Udara menurut ISPU adalah sebagai berikut [2]: BAIK (0 50) Tingkat kualitas udara yang tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan dan tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan ataupun nilai estetika. SEDANG (51 100) Tingkat kualitas udara yang tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan, tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika. TIDAK SEHAT (101 199) Tingkat kualitas udara yang bersifat merugikan pada manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika. SANGAT TIDAK SEHAT (200 299) Tingkat kualitas udara yang dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar. BERBAHAYA (300-lebih) Tingkat kualitas udara berbahaya yang secara umum dapat merugikan kesehatan yang serius pada populasi. Tabel 1. Batas Indeks Standar Pencemar Udara (Dalam Satuan SI)[2] Indeks Standar Pencemaran Udara CO Ppm 10 5 100 10 200 17 300 34 400 46 500 57.5

b. Perhitungan Batas Indeks Standar Pencemar Udara (Dalam Satuan SI) [2]: I = Ia Ib (Xx Xb) + Ib Xa Xb (1) 2. Alat yang digunakan I = ISPU terhitung Ia = ISPU batas atas Ib = ISPU batas bawah Xa = Ambien batas atas Xb = Ambien batas bawah Xx = Kadar Ambien byata hasil pengukuran A. Sensor: 1. MQ-7 Semi-conductor Sensor for Carbon Monoxide [3] Karakter: 1. Sensitif dalam jangkauan yang luas terhadap kandungan CO 2. Sensitifitas yang tinggi terhadap CO 3. Long-life dan Low-cost B. Lainnya: 1. GPS Antenna 2. GPRS Antenna 3. Arduino Uno (Controller) 4. 3G Shield 5. RTC 6. LCD RGB 16x2 Shield 7. Power + Fan H. METODOLOGI PENELITIAN Gambar 1. Alur Kerja Sistem

Gambar 2. Alur Penentuan Pathway dari Latitude dan Longitude yang didapat Gambar 1 dan Gambar 2 merupakan alur kerja sistem dan alur penentuan pathway yang di usulkan. Pada kedua gambar diatas, terdapat langkah-langkah sebagai berikut: 1. Merekam Data Container yang berisi sensor MQ-7, GPS, dan GPRS merekam konsentrasi CO, Latitude dan Longitude (Koordinat Geografis). 2. Pengiriman Data ke Server Data kemudian dikirim ke Server menggunakan GPRS. Pengiriman data akan berlangsung setiap 250 meter (jarak yang ditempuh) atau 30 detik sekali, dalam keadaan normal (asumsi kecepatan normal rata-rata 30 km/jam). 3. Pemrosesan Data pada Server Data lokasi (latitude dan longitude) yang direkam sering kali tidak presisi dengan lokasi asli, sehingga diperlukan metode perhitungan jarak (t) sesuai Gambar 2 untuk mendapatkan pathway yang benar, setelah itu akan di proses menggunakan rumus batas ISPU[2] sehingga akan didapatkan ISPU setiap lokasi. 4. Map digital Menampilkan Data yang diterima dari Server berbentuk Warna ISPU akan ditampilkan berbentuk warna pada masing-masing pathway map digital, dimana 0-50 berwarna hijau (kualitas udara baik), 51-100 berwarna kuning (kualitas udara sedang), dan 101-500 berwarna merah (kualitas udara buruk).

I. JADWAL KERJA (SEMESTER 7) KEGIATAN Studi Literatur Perancangan Desain Sistem Pengumpulan Perlengkapan Pembangunan Alat (Sensor) Uji Coba Alat (Sensor) Uji Coba Metode Akurasi Lokasi MINGGU KE- 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 (SEMESTER 8) KEGIATAN Uji Coba Metode Akurasi Lokasi Uji Coba Komunikasi Data Pembangunan Fungsi Digital Map Uji Coba Alat Penulisan Laporan MINGGU KE- 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 J. DAFTAR PUSTAKA [1] Air Quality Basics. https://www.airnow.gov/index.cfm?action=aqibasics.aqi#good. Diakses pada tanggal 28 September 2016 [2] Pedoman Teknis Perhitungan dan Pelaporan serta Informasi indeks standar pencemar udara: http://www.cetsuii.org/bml/udara/ispu/ispu%20(indeks%20standar%20pencemar%20udara).htm l. Diakses pada tanggal 27 September 2016. [3] MQ-7 Data Sheet: http://eph.ccs.miami.edu/precise/gassensorspecs/co.pdf Diakses pada tanggal 28 September 2016. [4] Kritis, Polusi Udara Indonesia Salah Satu Terburuk di Dunia. http://metroterkini.com/berita-15968-polusi-udara-indonesia-salah-satu-terburuk-didunia-berada-dalam-tahap-kritis.html. Diakses pada tanggal 4 Oktober 2016. [5] Lestari, Yuni. Bahaya Karbon Monoksida Bagi Kesehatan Manusia. [6] AQMS Indonesia (Air Quality Monitoring System). http://iku.menlhk.go.id/