Oleh Asmayeti 1, Damanhuri Daud 2, Otang Kurniaman 3

dokumen-dokumen yang mirip
Nora Efmawati Syahrilfuddin, Hendri Marhadi,

Rosa Yulia, Mahmud Alpusari, Lazim. N No. HP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV.B SD NEGERI 62 PEKANBARU

Keyword : Cooperative Type Think Pair Share (TPS), Science Learning Outcomes.

PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS II D SD NEGERI 132 PEKANBARU

Kurnia Restu, Lazim N, Zariul Antosa

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

Oleh Rina Ermayanti 1, Otang Kurniaman 2, Lazim N 3

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 1 PEKANBARU

THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE INVESTIGATION GROUP TYPE TO INCREASE LEARNING IIIA STATE ELEMENTARY SCHOOL 017 SEDINGINAN

APLICATION CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TO IMPROVE THE RESULT OF SCIENCE STUDY OF STUDENTS OF SD NEGERI 001 SEIKIJANG BANDAR SEIKIJANG DISTRICT

IMPLEMENTATION PROBLEM SOLVING LEARNING METHOD TO INCREASE STUDY RESULT OF IPS IV CLASS STUDENTS IN SDN 163 PEKANBARU

Prinawati, Syahrifuddin, Otang Kurniaman No.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV C SD NEGERI I67 PEKANBARU

Penerapan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa Kelas V SD Negeri 111 Pekanbaru

Jumlah Siswa yang Tidak Tuntas (%) 22 61,11% Rata-rata Kelas 63,89

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 177 PEKANBARU

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Sekolah Dasar Kelas V SDN 045 Muara Jalai

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS II A SD NEGERI 8 PEKANBARU

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IVB SDN 153 Pekanbaru

PENERAPAN PENDEKATAN PAKEM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V A SDN 54 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

Afriyenti, Hendri Marhadi, Lazim N HP:

Yusra Guru Matematika SMP Negeri 30 Pekanbaru ABSTRAK ABSTRACT

MENGGUNAKAN MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMEN DIVISION (STAD) DI SD NEGERI 15 KOTO BALINGKA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE ( TPS ) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III SDN 011 BUKIT KAPUR.

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS II C SD NEGERI 21PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 031 TARAIBANGUN KAMPAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 021 RUMBAI

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV B SDN 111 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI 167 PEKANBARU

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI INFORMATION SEARCH

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 94 Pekanbaru

Citra Kasmili SMK Negeri 2 Kota Bengkulu, Jl Batanghari No 2 Padang Harapan

APPLICATION OF DIRECT LEARNING TO IMPROVE RESULTS OF IPS CLASS III SD TANJUNG BUNGO KECAMATAN KAMPAR TIMUR

APPLICATION OF LEARNING INKUIRI LEARNING MODEL TO IMPROVE IPS LEARNING RESULT IN STUDENT CLASS IV SD NEGERI 15 PANGKALAN NYIRIH RUPAT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELASVB SD NEGERI 56 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS I SDN 77 PEKANBARU

Begi Arfendi¹, Erlisnawati², Zulkifli³. Abstract

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IIC SDN 91 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IVA SDN 4 PEKANBARU

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DENGAN GIVING REWARD AND PUNISHMENT

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 22 TITIAN ANTUI KECAMATAN PINGGIR

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

Penerapan Model Pembelajaran Interaktif untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SDN 40 Pekanbaru

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head Together untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV di SDN 94 Pekanbaru.

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IVB SD NEGERI 153 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

Eni Susanti, Otang Kurniaman, dan Lazim. N dan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SDN 005 SEGATI KEC. LANGGAM T.

Oleh: Desfi Harianty HS 1 Putri Yuanita 2 Rini Dian Anggraini 3

Tabel 1 Ketuntasan hasil belajar matematika siswa kelas II B pada semester ganjil SD Negeri 21 Pekanbaru TP / 2012

Jusmawati, Gimin, Gani Haryana Hp:

Oleh: Dewi Sri Yuliati 1, Zuhri D 2, Sehatta Saragih 3

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 009 PULAU KECAMATAN BANGKINANG SEBERANG

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KEPADATAN POPULASI MANUSIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI SMP ARTIKEL PENELITIAN OLEH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 001 SINABOI

Titi Solfitri 1, Indah Rahmania 2 Program Studi Pendidikan Matematika 1,2 Universitas Riau, Pekanbaru 1,2 1

Eka Mayani 1 H. Zuhri D 2 Sehatta Saragih 3 Kampus Bina Widya Km Simpang Baru Pekanbaru Telp. (0761) Abstract

Susilawati, Hendri Marhadi, Syahrilfuddin, No.

Muhamad Midun, Hendri Marhadi, Zariul Antosa

Keywords: Cooperative Type Think Pair Share (TPS), Achievement Studies.

Nur Fatimah, Hendri Marhadi, Eddy Noviana eddynoviana gmail.com

Eva Renlia, Otang Kurniaman, Hendri Marhadi

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 026 PADANG MUTUNG KEC. KAMPAR.

Sarmudiah Rahmadeni, Hendri Marhadi, Eddy Noviana

Rizana Estetika, Zulkifli, Hamizi

IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL INQUIRI TO IMPROVEMENT SOCIAL STUDIES (IPS) STUDENT ACHIEVEMENT OF FOURTH GRADES IV SDN 125 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SQUARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII 4 SMP Negeri 5 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE (LC) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS Va SDN 163 PEKANBARU

Junidar, Hendri Marhadi, Mahmud Alpusari CP

Dasrul, Mahmud Alpusari, Drs. Lazim. N

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU. Abstract

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SDN 178 PEKANBARU

Susanti Damanik, Eddy Noviana, Zetra Hainul Putra

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBUAT KERAJINAN MERONCE SISWA KELAS V SDN 114 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IIC SD NEGERI 8 PEKANBARU

Riza Elyana, Eddy Noviana, Zetra Hainul Putra ,

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

THE APPLICATION LEARNING CYCLE MODEL TO INCREASE STUDENTS RESULT ON NATURAL SUBJECT AT FIFTH GRADE OF ELEMENTARY SCHOOL 105 PEKANBARU

Hengky Saputra, Gustimal Witri, Otang Kurniaman Otang. Cp.

Darmawati, Imam Mahadi dan Ria Syafitri Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru ABSTRACT

APPLICATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL THROWING SNOWBALL TYPE TO IMPROVE LEARNING OUTCOMES IPS CLASS III SDN 008 PEMATANG SEMUT

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS II SDN 008 SUNGAI JALAU

PENERAPAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS Vb SD NEGERI 113 PEKANBARU

APPLICATION INQUIRY LEARNING MODEL LEARNING TO IMPROVE RESULTS IPA CLASS IV SDN 016 SEKELADI KECAMATAN TANAH PUTIH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS II SD NEGERI 8 PEKANBARU

PENERAPAN METODE STAD DISERTAI MEDIA TORSO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 56 PEKANBARU

Sriani, Hendri Marhadi, Eddy Noviana

Seminar Pendidikan Serantau 2011

Anna Hartati MTs Negeri Barabai Abstract

Transkripsi:

1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV.A SEKOLAH DASAR NEGERI 37 PEKANBARU Oleh Asmayeti 1, Damanhuri Daud 2, Otang Kurniaman 3 ABSTRACT The purpose of this research is to increase students learning outcomes in saint at class IV. a. students of elementary school number 137 Pekanbaru Whit Using Cooperative Learning Students Team Achievement Division (STAD). Student in this class consist of 32 people. From the research is can to know students learning outcomes be increase's data, before doing act or before using cooperative learning is with Students Team Achievement division's mode (STAD) type the average of students learning outcomes only 66,67, in the first cycle of the end examination increase be 77,03% happen increase 10,36 point or 15,54% and at second cycle be 87,34% whit increased 16,87 point or 23,94%. The increased of classical students learning outcomes from elementary is percentage classical students learning outcomes only's score 43,75% at first cycle increased be 65,63% be happen increased 21,88%. And than at second cycle increase be 93,75% whit increased 28,12% Key Words: Student Teams Achievement Division (STAD), Hasil Belajar IPA Siswa PENDAHULUAN Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar bermanfaat bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar. Menurut Darmojo dalam Samatowa (2006: 2) mendefenisikan IPA sebagai pengetahuan tentang alam semesta dengan segala isinya. Sedangkan pengetahuan itu sendiri artinya segala sesuatu yang diketahui oleh manusia. Jadi, secara singkat IPA adalah pengetahuan yang rasional dan obyektif tentang alam semesta dan segala isinya. Berdasarkan hasil pengamatan yang penulis lakukan di lokasi penelitian, dapat diketahui bahwa hasil belajar IPA siswa Kelas IV.A Sekolah Dasar Negeri 37 Pekanbaru belum mencapai KKM yang telah ditetapkan sekolah yaitu 75, di mana dari 32 orang siswa hanya 14 orang siswa yang mencapai KKM yang telah ditetapkan dengan persentase 43,75%, sedangkan 18 orang siswa atau 56,25% masih mendapat nilai di bawah KKM yang telah ditetapkan sekolah, dengan nilai rata-rata 67,66. Penyebab rendahnya hasil belajar siswa dapat diketahui dari gejala-gejala yang penulis temukan di Kelas IV.A Sekolah Dasar Negeri 37 Pekanbaru khususnya pada pembelajaran IPA, yaitu: (1) Siswa tidak mau bertanya kepada guru tentang materi pembelajaran yang belum dipahami. (2) Siswa tidak dapat menjawab pertanyaan yang diberikan guru. (3) Pada saat diadakan diskusi kelompok hanya sebagian siswa yang belajar dengan sungguh-sungguh. (4) Sebagian siswa kurang termotivasi mengikuti pembelajaran IPA di sekolah. (5) 1. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau, NIM 1105186862 2. Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau. Sebagai Pembimbing I 3. Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau. Sebagai Pembimbing II

2 Siswa yang memperoleh nilai mencapai KKM yang telah ditetapkan sekolah tidak mendapatkan penghargaan dari guru, sehingga membuat siswa kurang bersemangat untuk berprstasi. Berdasarkan gejala-gejala di atas, di mana hasil belajar IPA siswa masih jauh dari hasil yang diharapkan. Maka dari itu, salah satu alternatif yang dapat dilakukan oleh seorang guru guna menjawab permasalahan-permasalan pembelajaran tersebut serta untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran di kelas adalah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD). Isjoni (2011: 51), menjelaskan bahwa Student Teams Achievement Division (STAD) merupakan salah satu tipe kooperatif yang menekankan pada adanya aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pembelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal. METODE PENELITIAN Penelitian ini akan dilaksanakan pada tahun pelajaran 2012/2013 pada semester II (genap) dengan lokasi penelitian Sekolah Dasar Negeri 37 Pekanbaru.. Sedangkan waktu pelaksanaan penelitian ini, mulai dari tanggal 14 sampai 29 Maret 2013. Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV.A Sekolah Dasar Negeri 37 Pekanbaru, dengan jumlah siswa 32 yang terdiri dari 14 orang siswa berjenis kelamin laki-laki dan 18 orang siswa berjenis kelamin perempuan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau action research. Kunandar (2011: 45) menjelaskan bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran dikelas. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2010: 130) penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan, dan terjadi didalam kelas. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus,dimana tiap-tiap siklus terdiri dari 3 kali pertemuan dan setiap pertemuan dengan waktu 2 x 35 menit. Dengan rincian pertemuan 1 dan 2 pelaksanaan pembelajaran berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan pertemuan ke 3 ulangan akhir siklus. Penelitian ini juga terdiri dari empat tahap, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, (4) refleksi. Alat penelitian dalam penelitian ini meliputi: (1) Perangkat pembelajaran, yang terdiri dari: jadwal penelitian, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan LKS. (2) Instrumen pengumpulan data, yang terdiri dari: soal evaluasi, lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa, kisi-kisi soal ulangan akhir siklus pertama dan kedua, dan soal ulangan akhir siklus pertama dan kedua. Sedangkan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi observasi dan tes. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui kessesuaian aktivitas guru dan siswa dalam proses belajar mengajar serta untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah implementasi

3 pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think- Pair-Share. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: Aktivitas Guru dan Siswa Analisis aktivitas guru dan siswa selama kegiatan belajar mengajar dengan di terapkannya model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) dibukukan dalam lembar observasi dengan rumus: JS NR x100% (KTSP dalam Syahrilfuddin, dkk, 2011: 114) SM Keterangan: NR = Persentase rata-rata aktivitas guru/siswa JS = Jumlah skor aktivitas yang dilakukan SM = Skor Maksimal yang di dapat dari aktivitas guru dan siswa Hasil Belajar Siswa Analisis yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 001 Simalinyang Kecamatan Kampar Kiri Kelas IV melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share, dengan menggunakan rumus sebagai berikut: R S x100 (Purwanto, 2010: 112) N Keterangan: S = Nilai yang diharapkan (dicari) R = Jumlah skor dari item atau soal yang dijawab benar N = Skor Maksimum dari tes tersebut Sedangkan untuk mencari peningkatan hasil belajar siswa dari nilai skor dasar, nilai ulangan akhir siklus pertama, dan nilai ulangan akhir siklus kedua, dapat menggunakan rumus sebagai berikut: Posrate Baserate P x100% Baserate Keterangan: P = Persentase peningkatan Posrate = Nilai sesudah diberikan tindakan Baserate = Nilai sebelum tindakan Ketuntasan Belajar Siswa Rumus yang digunakan untuk mencari ketuntasan belajar siswa adalah sebagai berikut: ST PK x100% (Purwanto dalam Syahrilpuddin, dkk, 2011:116) N Keterangan: PK = Ketuntasan Klasikal ST = Jumlah Siswa Yang Tuntas N = Jumlah Siswa Seluruhnya

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan Tindakan Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada siswa kelas IV.A Sekolah Dasar Negeri 37 Pekanbaru Tahun Ajaran 2012/2013 pada semester II (dua). Adapun model pembelajaran yang diterapkan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) pada pokok bahasan memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan. Pada setiap pertemuan dalam penelitian ini, peneliti dibantu oleh observer yaitu Masnah, S.Pd. Tugas observer dalam penelitian ini adalah mengamati aktivitas guru dalam pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dan aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung di kelas. Tahap Perencanaan Pada tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan berbagai perangkat penelitian dan istrumen yang dibutuhkan, seperti perangkat pembelajaran dan intrumen pengumpulan data. Adapun perangkat pembelajaran, yang peneliti persiapkan adalah jadwal penelitian, silabus pembelajaran IPA, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), dan soal evaluasi untuk empat kali pertemuan. Sedangkan Instrumen pengumpulan data yang peneliti persiapkan adalah lembar observasi aktivitas guru untuk 4 kali pertemuan, lembar observasi aktivitas siswa untuk 4 kali pertemuan, kisi-kisi soal ulangan akhir siklus I dan soal ulangan akhir siklus II, serta soal ulangan akhir siklus I dan ulangan akhir siklus II. Pelaksanaan Tindakan Siklus Pertama Pelaksanaan tindakan pada siklus pertama terdiri dari tiga kali pertemuan yaitu: (1) Pertemuan pertama dalam penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 14 Maret 2013 dengan materi pembelajaran pengaruh angin. (2) Pertemuan kedua dalam penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 15 Maret 2013 dengan materi pembelajaran pengaruh hujan. (3) Pertemuan ketiga dalam penelitian ini dilakaksanakan guru pada tanggal 21 Maret 2013. pada pertemuan ketiga ini guru mengadakan ulangan akhir siklus dengan jumlah soal 20 yang berbentuk objektif. Refleksi Siklus Pertama Refleksi siklus I diketehui dari hasil observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Hasil observasi yang dilakukan observer pada siklus I sudah dapat dikategorikan cukup baik, hal ini dapat diketahui dengan meningkatnya hasil observasi aktivitas guru dan siswa dari pertemuan pertama ke pertemuan kedua.namun, bila dilihat dari pelaksanaan penelitian pada siklus I ditemukan kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihan yang ditemukan, yaitu: 1. Siswa mulai aktif belajar, hal ini dapat diketahui dari keaktifan siswa dalam melakukan percobaan yang dipandu LKS, keaktifan siswa mempersentasekan hasil diskusi kelompok belajarnya di depan kelas, dan aktif dalam bertanya kepada kelompok penyaji. 2. Siswa mau mendengarkan arahan dan bimbingan guru dalam proses pembelajaran, hal demikian, terlihat dari aktivitas siswa bersegera bergabung 4

5 dengan kelompok yang telah ditetapkan dan bekerjasama dengan anggota kelompoknya masing-masing, siswa menggali informasi dari permasalahan yang ditugaskan guru kepadanya. Sedangkan kekurangan yang ditemukan dari hasil observasi aktivtas guru dan siswa pada siklus I pertemuan pertama dan kedua, yaitu: 1. Siswa masih kurang memahami langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD), hal ini disebabkan guru kurang menjelaskan langkah-langkah model pembelajaran tersebut kepada siswa. 2. Guru kurang memberikan arahan dan bimbingan kepada siswa, hal ini dapat diketahui pada saat siswa melakukan percobaan atau mengerjakan LKS pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua, di mana pada pertemuan pertama saat siswa berdiskusi menyelesaikan tugas LKS guru hanya berdiam diri duduk di tempat duduknya tanpa ada melakukan interaksi dengan siswa dan pada pertemuan ke dua guru telah memberikan arahan dan bimbingan kepada siswa dalam menyelesaikan tugas LKS namun terfokus pada sebagian kelompok saja. 3. Guru kurang memotivasi siswa dalam belajar, sehingga sebagian siswa kurang serius dan sungguh-sungguh dalam belajar. Pelaksanaan Tindakan Siklus Kedua Pelaksanaan tindakan pada siklus kedua juga terdiri dari tiga kali pertemuan yaitu: (1) Pertemuan pertama dalam penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 22 maret 2013 dengan materi pembelajaran pengaruh matahari. (2) Adapun pertemuan kedua dalam penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 28 Maret 2013, dengan materi pembelajaran pengaruh gelombang laut. (3) Pertemuan ketiga dilakaksanakan guru pada tanggal 29 Maret 2013. Pada pertemuan ketiga ini guru mengadakan ulangan akhir siklus dengan jumlah soal 20 yang berbentuk objektif. Refleksi Siklus Kedua Dari observasi yang dilakukan pada siklus II pertemuan pertama dan kedua, dapat diketahui bahwa pelaksanaan sudah berjalan lancar dan memperoleh hasil yang memuaskan, bila dibandingkan dengan siklus I. Dari dua pertemuan yang dilakukan pada siklus II, dapat diketagorikan Baik, hal ini dikarenakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD), meberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif dalam belajar. Peningkatkan kemampuan siswa dalam belajar juga dipengaruhi oleh peran atau upaya guru dalam memberikan arahan, bimbingan dan motivasi kepada siswa, sehingga siswa kelas IV.A Sekolah Dasar Negeri 37 Pekanbaru berperan aktif dalam mengikuti pembelajaran IPA dengan pokok bahasan memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan. Analisis Hasil Penelitian Hasil tindakan yang dianalisis dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 37 Pekanbaru Tahun Ajaran 2012/2013 baik secara individu maupun klasikal dan aktivitas guru serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa Kelas IV.A Sekolah Dasar Negeri 37 Pekanbaru secara individu dalam penelitian ini dapat diketahui

6 dari skor dasar hasil belajar siswa, hasil ulangan akhir siklus I, dan hasil ulangan akhir siklus II. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 37 Pekanbaru dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dari nilai skor dasar, nilai ulangan akhir siklus pertama, sampai nilai ulangan akhir siklus kedua dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1: Peningkatan Rata-Rata Hasil Belajar Siswa Kelas IV.A Sekolah Dasar Negeri 37 Pekanbaru Dengan Diterapkannya Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dari Skor Dasar, Siklus I, dan Siklus II No Hasil Belajar Siswa Nilai Rata-Rata Peningkatan Hasil Belajar Siswa SD-UAS I SD-UAS II 1 Skor Dasar 66.67 2 Ulangan Akhir Siklus I 77.03 3 Ulangan Akhir Siklus II 83,13 10,36 (15,54%) 16,46 (24,69%) Sumber: Data Olahan Hasil Penelitian, 2013 Berdasarkan tabel di atas, dapar diketahui bahwa hasil belajar IPA siswa Kelas IV.A Sekolah Dasar Negeri 37 Pekanbaru dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) mengalami peningkatan, yang dimulai dari skor dasar sampai ulangan akhir siklus pertama. Pada skor dasar rata-rata hasil belajar siswa hanya 66,67, kemudian pada siklus I meningkat menjadi 77,03, terjadi peningkatan sebesar 10,36 poin atau 16,46%. Pada siklus II rata-rata hasil belajar siswa meningkat menjadi 83,13, terjadi peningkatan sebesar 16,46 poin atau 24,69%. Hasil Belajar Siswa Secara Klasikal Berdasarkan skor dasar hasil belajar siswa, hasil ulangan akhir siklus I, dan ulangan akhir siklus II, maka dapat diketahui hasil belajar siswa kelas IV.A Sekolah Dasar Negeri 37 Pekanbaru secara klasikal. Untuk lebih jelasnya hasil belajar siswa secara klasikal dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2: Persentase Hasil Belajar Siswa Kelas IV.A Sekolah Dasar Negeri 37 Pekanbaru Dengan Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Secara Klasikal Dari Skor Dasar, Siklus I, dan Siklus II. No Ulangan Jumlah Ketuntasan Belajar Harian Siswa Tuntas % Tidak Tuntas % 1 Skor Dasar 32 14 43,75 18 56,25 2 Siklus I 32 21 65,63 11 34,37 3 Siklus II 32 30 93,75 2 6,25

7 Sumber: Data Olahan Hasil Penelitian, 2013 Dari tabel 4.6 di atas, dapat dijelaskan bahwa pada skor dasar, jumlah siswa yang tuntas 14 orang atau 43,75% dan 18 orang siswa atau 56,25% tidak tuntas. Kemudian pada siklus I terdapat 21 orang siswa atau 65,63% yang tuntas dan 11 orang siswa atau 34,37% siswa yang tidak tuntas. Sementara itu, pada siklus II, jumlah siswa yang tuntas meningkat menjadi 30 orang atau 93,75% dan 2 orang siswa atau 6,25% tidak tuntas. Penghargaan Kelompok Nilai perkembangan individu dihitung berdasarkan nilai yang didapat pada evaluasi sebelumnya. Selanjutnya nilai perkembangan kelompok di bagi dengan jumlah anggota kelompok, sehingga memperoleh nilai rata-rata perkembangan kelompok. Untuk mengetahui secara rinci perkembangan penghargaan kelompok pada setiap pertemuan dapat dilihat pada tabel berikut ini: 8 6 4 2 0 7 7 5 4 3 2 2 1 1 0 0 0 Tim Baik Tim Hebat Tim Super Gambar 1 : Evaluasi I Evaluasi II Evaluasi III Evaluasi IV Penghargaan Kelompok Pada Setiap Pertemuan Siklus I dan Siklus II Dari grafik di atas, dapat diketahui bahwa penghargaan kelompok pada setiap pertemuan berfluktuasi, di mana pada evaluasi I yang memperoleh predikat tim hebat 5 kelompok dan tim super 3 kelompok. Pada evaluasi II dan III kelompok yang memperoleh predikat tim baik menjadi 1 kelompok dan tim hebat 7 kelompok. Sedangkan pada evaluasi IV.A, kelompok yang memperoleh predikat tim baik 2 kelompok, tim super 4 kelompok dan tim super 2 kelompok. Dengan demikian terlihat jelas bahwa dengan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dapat memotivasi siswa untuk meningkatkan hasil belajar bagi dirinya dan kelompoknya masing-masing.

8 Aktivitas Guru Data aktivitas belajar guru yang diperoleh selama proses pembelajaran berlangsung dengan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) pada siklu I dan II, sehingga rata-rata persentasenya dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 3 : Aktivitas Guru Dalam Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Setiap Pertemuan Siklus Pertama dan Siklus Kedua Siklus Pertemua n Jumlah Skor % Kategori I 25 62,50 Kurang I II 28 70,00 Cukup III 33 82,50 Baik II IV 39 97,50 Baik Sekali Sumber: Data Olahan Hasil Penelitian, 2013 Peningkatan Aktivitas Guru Pada Setiap Pertemuan I II II III III - IV 3 (7,50%) 5 (12,50%) 6 (15,00%) Pada tabel di atas, dapat dilihat peningkatan aktivitas guru pada setiap pertemuan dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD), di mana pada pertemuan I ke pertemuan II aktivitas guru meningkat 3 poin atau 7,50%, pada pertemuan II ke pertemuan III meningkat 5 poin atau 12,50%, dan pada pertemuan III ke pertemuan IV aktivitas guru meningkat 6 poin atau 15,00%. Aktivitas Siswa Aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung, secara umum sudah sesuai dengan perencanaan pembelajaran. Meskipun ditemukan dari beberapa indikator aktivitas belajar siswa, masih ditemukan adanya kekurangan. Namun, secara umum dari aktivitas pembelajaran siswa pada setiap pertemuan siklus pertama dan kedua selalu mengalami peningkatan. Untuk lebih jelas, peningkatan aktivitas belajar siswa kelas IV.A Sekolah Dasar Negeri 37 Pekanbaru pada setiap pertemuan siklus pertama dan kedua dengan diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dapat dilihat pada grafik berikut: 100,00 80,00 60,00 40,00 20,00 0,00 95,00 72,50 80,00 55,00 Pertemaun I Pertemuan II Pertemuan III Pertemuan IV

9 Grafik 2: Aktivitas Siswa Dalam Mengikuti Pembelajaran Pada Setiap Pertemuan Siklus Pertama dan Kedua. Pada gambar di atas, diketahui peningkatan aktivitas siswa Kelas IV.A Sekolah Dasar Negeri 37 Pekanbaru dengan menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD), di mana pada siklus I pertemuan pertama persentase aktivitas siswa hanya 55,00% dan pada pertemuan kedua meningkat menjadi 72,50%, terjadi peningkatan sebesar 17,50%. Kemudian pada siklus II pertemuan ketiga persentase aktivitas belajar siswa meningkat menjadi 80,00%, meningkat 7,50% bila dibandingkan dengan pertemuan sebelumnya, dan para pertemuan keempat hasil belajar siswa meningkat menjadi 59,00% dengan peningkatan sebesar 15,00%. KESIMPULAN Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dalam dua siklus, maka dapat disimpulkan bahwa Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar siswa Kelas IV.A Sekolah Dasar Negeri 37 Pekanbaru pada pembelajaran IPA, dengan rincaian sebagai berikut: 1. Peningkatan aktivitas guru dalam pembelajaran, di mana pada siklus I pertemuan pertama persentase aktivitas guru 62,50%, dan pada pertemuan kedua meningkat menjadi 70,00, terjadi peningkatan sebesar 7,50%. Pada siklus II pertemuan tiga aktivitas guru meningkat menjadi 82,50 % terjadi peningkatan sebesar 12,50%, dan pada pertemuan keempat meningkat menjadi 97,59, terjadi peningkatan sebesar 15,09%. 2. Peningkatan aktivitas siswa, di mana pada siklus I pertemuan pertama persentase aktivitas siswa hanya 55,00% dan pada pertemuan kedua meningkat menjadi 72,50%, terjadi peningkatan sebesar 17,50%. Kemudian pada siklus II pertemuan ketiga persentase aktivitas belajar siswa meningkat menjadi 80,00%, meningkat 7,50% bila dibandingkan dengan pertemuan sebelumnya, dan para pertemuan keempat hasil belajar siswa juga meningkat menjadi 59,00% dengan peningkatan sebesar 15,00%. 3. Peningkatan rata-rata hasil belajar siswa, di mana pada skor dasar, ratarata hasil belajar siswa hanya 66,67, pada ulangan akhir siklus pertama meningkat menjadi 77,03 terjadi peningkatan sebesar 10,36 poin atau 15,54%, dan pada siklus II menjadi 87,34 dengan peningkatan sebesar 16,87 poin atau 23,94%. 4. Peningkatan hasil belajar siswa secara klasikal dari, di mana pada skor dasar persentase hasil belajar siswa secara klasikal yang dihasilkan yaitu 43,75%, pada siklus pertama meningkat menjadi 65,63% terjadi peningkatan sebesar 21,88%. Kemudian pada siklus kedua meningkat menjadi 93,75% dengan peningkatan sebesar 28,12%. Dari pembahasan hasil penelitian penulis mengajukan beberapa saran yang berhubungan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tipe Student Teams

10 Achievement Division (STAD) pada mata pelajaran IPA pada siswa Kelas IV.A Sekolah Dasar Negeri 37 Pekanbaru, adalah sebagai berikut: 1. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, guru hendaknya mempertimbangkan model pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses belajar mengajar. 2. Guru hendaknya memperhatikan dan memahami setiap kesulitan-kesulitan yang dialami siswa dalam kegiatan belajar-mengajar. 3. Sebelum menyajikan materi yang akan dibahas hendaknya guru memotivasi siswa terlebih dahulu agar siswa aktif dalam belajar dan mau belajar dengan sungguh-sungguh. DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman Mulyono. 2008. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. PT. Asdi Mahasatya. Jakarta. Arikunto Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rinaka Cipta. Jakarta. Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. Darajat Zakiah. dkk. 2008. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Bumi Aksara Depdiknas. 2006. Panduan Pengembangan Pembelajaran IPA Terpadu, SD/MI. Jakarta: Pusat Kurikulum, Badan Penelitian dan Pengembangan, Departemen Pendidikan Nasional. Djamarah Bahri Syaiful dan Zain Asman, 2006. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta. Jakarta. Isjoni. 2011. Cooperatif Learning (Efektifitas Pembelajaran Kelompok). Bandung: Alfabeta. Kunandar. 2011. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembang Profesi Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada Poerwanto Ngalim. M. 2010. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Pustaka Belajar. Yogyakarta. Putro Widoyoko Eko. 2009. Evaluasi Program Pembelajaran, Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Rusman, 2010. Model-Model Pembelajaran. Mengembangkan Profesional Guru. Rajawali Pers. Jakarta. Samatowo Usman. 2006. Bagaimana Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas. Solihatin Etin dan Raharjo. 2007. Cooperatif Learning (Analisis Model Pembelajaran IPS). Jakarta: PT. Bumi Aksara. Sudjana Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya. Syahrilfuddin. dkk. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Pekanbaru: Cendikia Insani Takari Enjah. 2010. Model Pembelajaran Kooperatif IPA. Bandung: Genesindo.

Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstrutivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Tunireja Tukiran. dkk. 2011. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Bandung: Alfabeta 11