BAB VI KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. 6.1 Konsep Perencanaan Sekolah Sepak Bola DIY Konsep Kebutuhan Ruang dan Besaran Ruang

dokumen-dokumen yang mirip
SEKOLAH SEPAK BOLA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA MELALUI PENDEKATAN PERILAKU

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN FASILITAS REKREASI di PERKEBUNAN STROBERI KALIURANG

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SHOPPING CENTER DI YOGYAKARTA

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB VI HASIL RANCANGAN. Redesain terminal Arjosari Malang ini memiliki batasan-batasan

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Asrama Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SAKIT JIWA

BAB V KONSEP. KONSEP SITE Site berada di bagian jalan Pupuk Raya. Ketinggian site dengan jalan besar 0-2 m. BAB V

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI KONSEP RANCANGAN

BAB III : DATA DAN ANALISA

BAGIAN 3 HASIL RANCANGAN DAN PEMBUKTIANNYA

46 Andhy Setiawan

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

SEKOLAH MENENGAH TUNANETRA BANDUNG

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB VI KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB II DESKRIPSI PROYEK

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI LANDASAN TEORI

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. 5.1 Konsep Tapak Bangunan Pusat Pengembangan dan Pelatihan Mesin Industri Zoning

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SMAN 54 JAKARTA

BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Total keseluruhan luas parkir yang diperlukan adalah 714 m 2, dengan 510 m 2 untuk

BAB 6 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN JOGJA FASHION CENTER JOGJA FASHION CENTER (JFC)

BAB V KONSEP RANCANGAN

TEMA DAN KONSEP. PUSAT MODE DAN DESAIN Tema : Dinamis KONSEP RUANG KONSEP TAPAK LOKASI OBJEK RANCANG

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Hasil Perancangan Galeri Seni Dwi Matra di Batu merupakan aplikasi dari

BAB V PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP PERANCANGAN

DESAIN INTEGRATIF DALAM PERENCANAAN RUMAH SUSUN SEDERHANA

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pelatihan

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Perencanaan dasar pengunaan lahan pada tapak memiliki aturanaturan dan kriteria sebagai berikut :

BAB V KONSEP PERENCANAAN dan PERANCANGAN PUSAT PENDIDIKAN ANAK BERBASIS SENSOMOTORIK DI YOGYAKARTA

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Tujuan dari perancangan Pusat Gerontologi di Jawa Barat merupakan

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

DAFTAR ISI. Halaman Judul... i Lembar Pengesahan... ii Kata Pengantar... iii Daftar Isi... iv Daftar Tabel... viii Daftar Gambar...

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR DIAGRAM...

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN

bangunan dapat mengkomunikasikan karakter simbolik dari Toyota.

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GEDUNG PERTUNJUKAN KESENIAN TRADISIONAL DI SENGGIGI LOMBOK BARAT

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

BAB V HASIL RANCANGAN

BAB VI KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STUDENT APARTMENT STUDENT APARTMENT DI KABUPATEN SLEMAN, DIY Fungsi Bangunan

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik

Jumlah Luasan (m²) Ruang Nama Ruang Kapasitas Standart Kapasitas Sirkulasi. (260m²) 3 Bus. 30 m²/bus. (650 m²)

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI KONSEP DAN DASAR PROGRAM PERANCANGAN RELOKASI STADION LEBAK BULUS, JAKARTA

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BUDGET HOTEL

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. kehidupan modern dengan tuntutan kebutuhan yang lebih tinggi. Seiring

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN PINTAR DI KOTA SOLO DENGAN METAFORA ARSITEKTUR

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB IV ANALISA PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Fasilitas Pendidikan Tata Busana Kebaya di Surabaya

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. dalam perancangan yaitu dengan menggunakan konsep perancangan yang mengacu

Dimensi Ruang Minimum* 1. R. Duduk dan makan. Pengguna Ruang. Penghuni apartemen

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL

BAB VI KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PELATIHAN DAN PERSIAPAN UMROH DAN HAJI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB V KONSEP PERANCANGAN

PERABOT ANAK. Sumber : _ html

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya

BAB V Konsep. 5.1 Konsep Ide dasar

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR

BAB IV TINJAUAN KHUSUS

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Aktivitas Utama Ruang Jumlah Kapasitas Luas (m 2 ) Entrance hall dan ruang tiket

KONSEP DESAIN. WARNA Warna yang digunakan adalah warna khas budaya Toraja yang terdapat pada elemen arsitektural dan motif ornamen.

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

Gelanggang Olahraga Bulutangkis Di Sleman D.I. Yogyakarta

Re - DesainTerminal Pelabuhan Penyebrangan Padangbai, Kab. Karangasem

BAB 6 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep perancangan yang digunakan dalam perancangan kembali pasar

REDESAIN RUMAH SAKIT ISLAM MADINAH TULUNGAGUNG TA-115

BAGIAN 4 DISKRIPSI HASIL RANCANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN STUDI BANDING

Transkripsi:

BAB VI KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Konsep Perencanaan Sekolah Sepak Bola DIY 6.1.1 Konsep Kebutuhan Ruang dan Besaran Ruang Keseluruhan kebutuhan ruang dan besaran ruang pada Sekolah Sepak Bola DIY adalah 24.913,888 m 2 (lahan untuk lapangan sepakbola adalah 18.824 m 2 ) jadi lahan yang terbangun adalah 6110,738 m 2 dengan uraian sebagai berikut setelah analisis. Ruang Luas total Besaran Ruang (M 2 ) Lapangan Indoor 2100 Fitness 55,25 Uji fisik 18 Ruang tunggu uji fisik 117 Toilet 45,5 Lapangan outdoor 18564 Area Bilas 214,5 Toilet 45,5 Rg. Kelas Remaja Pend. Akademik 59 Rg. Kelas Remaja Pend. Sepakbola 122,4 Rg. Kelas Anak-anak Pend. Sepakbola 165,75 Rg. Belajar Bersama remaja 130 Rg. Komputer 130 Toilet 45,5 Rg. Makan 112,32 Dapur 58,39 Rg. Tidur Remaja 780 Rg. Belajar Bersama 78 Toilet 120 Rg. Massagge 72 Toilet 45,5 Lobby Utama 18,9 Rg. Pelatih, 750 Laundry 48 Rg. Makan 86,4 Rg. Kantor Pengelola 300 Rg. Guru 78 115

Rg. Security 6 Mushola 32 Tempat wudhu 15 Dapur 44,928 Gudang 30 Paramedis 30 Toilet 45,5 Parkir 308,6 6.1.2 Konsep Organisasi Ruang antar Unit Organisasi ruang antar unit seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini. Gambar. Hubungan Semua Ruang (sumber: analisis penulis) 6.1.3 Konsep Tata Ruang Dalam Konsep Perencanaan tata ruang dalam yang dilakukan menggunakan perbandingan perilaku dari pelaku dalam Sekolah Sepak Bola DIY. Perbandingan skala manusiawi yang member kesan intim sehingga terjadinya interaksi antar pelaku kegiatan didalam ruang tersebut. 116

1. Ruang Belajar teori sepak bola untuk anak- anak Ruang belajar untuk anak-anak didesain lebih luas dari ruang belajar untuk peserta didik remaja, karena perilaku anak- anak yang suka bermain, dan kurang tingkat keseriusannya dan untuk interiornya dijauhkan dari bendabenda yang memiliki sudut yang tajam agar tidak membahayakan bagi peserta didik. 2. Ruang belajar teori sepak bola untuk remaja Peserta didik remaja lebih tingkat ke fokus anya dari pada anak, sehingga skala ruang didesain tidak terlalu luas. Berikut adalah lay out tata ruang dalam pada Sekolah Sepak Bola DIY. 1. Ruang Belajar teori sepak bola untu kanak- anak, dimana ada saat anakanak belajar diatas tempat duduk, dan ada saat anak-anak bermain sekalian belajar duduk lesehan bebas bergerak kemana saja. Gambar 6.1 Lay Out Ruang belajar Anak-anak 2. Ruang belajar teori sepak bola untuk remaja, para peserta didik ditempatkan pada satu kursi dan meja masing-masing dan focus terhadap pelajaran yang diberikan pelatih. 117

Gambar 6.2 Lay Out Ruang belajar Remaja 3. Ruang tidur untuk remaja, single bed yang diletakkan berhadap-hadapan dan berdekatan yang berfungsi untuk menjaga komunikasi antar peserta didik. Dan ditambah di satu sudut tempat duduk untuk peserta didik bersantai. Gambar 6.4 Lay Out Ruang tidur Remaja Sirkulasi pada bangunan Sekolah Sepak Bola DIY ini sangat menjadi hal yang sangat penting untuki kaji karena didalamnya terdapat komplek asrama peserta didik yang menampung banyak peserta didik. Sirkulasi ruang dalam dibedakan atas: 1. Sirkulasi tertutup 118

Dimana pada sirkulasi ini, pengunjung difokuskan pada satu arah saja. Terletak pada sirkulasi yang menuju area fitnes. Gambar 6.6 Sirkulasi Tertutup 2. Sirkulasi terbuka salah satu Pengguna dapat melihat aktifitas lain disalah satu sisinya. Terletak pada sirkulasi menuju ruang- ruang kelas. Gambar 6.7 Sirkulasi Terbuka salah satu 3. Sirkulasi terbuka kedua-duanya Pengguna dapat bebas melihat aktivitas lainnya kedua sisinya. Terletak pada sirkulasi yang menuju lapangan sepak bola. 119

Gambar 6.8 Sirkulasi terbuka kedua-duanya 6.1.4 Konsep Tata RuangLuar 1. Sirkulasi Langsung Sirkulasi langsung terdapat pada sirkulasi dari area parkir menuju entrance hall, digunakan di daerah publik Gambar 6.9 Sirkulasi Langsung 120

2. Sirkulasi Tidak Langsung Gambar 6.10 Sirkulasi Tidak Langsung Sirkulasi tidak langsung digunakan pada pencapaian menuju area penginapan peserta didik. 6.2 Konsep Perancangan SSB DIY 6.2.1 Konsep Ekspresif pada bangunan Sekolah Sepak Bola DIY Konsep perancangan suasana ekspresif digunakan pada rancangan suprasegmen arsitektur yang merupakan rancangan-rancangan ruang dalam Sekolah Sepak Bola DIY. 6.2.1.1 Ukuran Gambar. Skesta lapangan sepak bola Ukuran melebar pada batas salah satu sisi lapangan sepak bola mengakibatkan pemain merasakan bermain di area yang megah. 121

Gambar. Sketsa koridor antar ruang penginapan Ukuran yang menyempit ada pada unit penginapan peserta didik remaja, agar peserta didik bisa bersosialisasi dengan peserta didik yang lain sehingga menimbulkan rasa kekompakan. Gambar. Sketsa lapangan sepak bola indoor 6.2.1.2 Tekstur Tekstur dengan menggunakan material kayu pada ruang relaksasi menimbulakan kesan tenang, seingga memaksimalkan fungsi ruang tersebut. Gambar. Sketsa ruang relaksasi 122

6.2.1.3 Warna Bahan Warna hijau pada area jogingtrack yang didapatkan dari tumbuhan menibulkan kesan tenang pada peserta didik saat berlari pagi. 6.2.1.4 Jenis Bahan Gambar. Sketsa area jogingtrack Bahan-bahan kayu alam diletakkan pada ruang relaksasi. Gambar. Sketsa ruang relaksasi 6.2.1.5 Bentuk Bentuk- bentuk lingkaran pada sirkulasi menuju ruang tidur, menambah ketenangan bagi para peserta didik sebelum beristirahat. 123

Gambar. Sketsa sirkulasi menuju ruang tidur peserta didik Bentuk zigzag menambah semnagat peserta didik pada ruang belajar teori sepak bola. Gambar. Sketsa ruang belajar sepak bola 6.2.2 Fasade Bangunan Bangunan Sekolah Sepak Bola DIY berada di jalan menuju Stadion Maguwoharjo, yang berarti bangunan ini menjadi simbol selamat datang bagi para masyarakat sekitar. 124

Gambar 6.13 Sketsa Bentuk Dasar Fasade Stadion Maguwoharjo Gambar 6.14 Sketsa bentuk fasade Sekolah Sepak Bola DIY 125

6.2.3 Konsep Sistem Utilitas 6.2.3.1 Sanitasi 1. Saluran air bersih Gambar 6.15 Sistem Pengaliran air Bersih Cara pendistribusiannya adalahdown fit distribution, yakni air dari pompa disimpan di atas tangki yang berada diatas bangunan dan disalurkan pada ruangan-ruangan yang membutuhkan. 2. Saluran air kotor Gambar 6.16 Sistem Saluran Air Kotor 126

Air bekas dari Sekolah Sepak Bola ini adalah air bekas cucian pakaian, sisa- sisa masakan, dan cucian-cucian lainnya. 3. Saluran air hujan Air hujan dialirkan melalui pipa-pipa yang diletakkan pada dinding yang disalurkan pada roil kota. 6.2.3.2 Penangkal petir Cara pemasangannya adalah titikpuncak / kepala dari alat penangkal petir dihubungkan dengan pipa tembaga menuju kedasar tempat sebagai pentanahan yaitu pipa tembaga tersebut harus mencapai tanah yang lembab. Gambar 6.17 Sistem Penangkal Petir 6.2.3.3 Alat Pemadam Kebakaran Alat-alat yang digunakan untuk mencegah kebakaran dalamsekolahsepak Bola di Yogyakarta adalah 1. Spinkler terletak pada ruang- ruang sirkulasi 127

Gambar 6.17 Sprinkler 2. Hidrant diletakkan didepan bangunan Gambar 6.17 Hydrant 3. Alat pemadam diletakan didalam bangunan dengan jarak per 30m (pada looby, sirkulisi, dll) 128

Gambar 6.18 Alat Pemadam 6.2.4 Konsep Ruang Luar 6.2.4.1 Sirkulasi Gambar 6.18 Sirkulasi Luar 129

6.2.4.2 Elemen- Elemen Luar Pendukung Gambar 6.19 Pagar Halaman Depan Gambar 6.20 Rencana Lampu Taman Gambar 6.21 Kursi Taman 130

Gambar 6.22 Halaman Luar Bola-bola beton yang terdapat di halaman luar menunjukkan bahwa bangunan tersebut merupakan sebuah Sekolah Sepak Bola. 131

DAFTAR PUSTAKA Ching, Francis D.K.1987. Interior Design Illustrated Ching, Francis D.K.1996. Arsitektur : Bentuk Ruang dan Tatanan Edisi II. Erlangga. Jakarta Fuchs, Erich. 1984. Sepak Bola. Gramedia. Jakarta Haryadi, 2010, Arsitektur, Lingkungan dan Perilaku. Gadjah Mada University Press Heimsath AIA, Clovis.1988. Arsitektur Dari Segi Perilaku.Intermata. Bandung. Hendraningsih, dkk. Peran, Kesan dan Pesan Bentuk-Bentuk Arsitektur, Jakarta, Djambatan, 1982) Krisnawati, Christina, Energy Colour Therapy, Juni 2005 Marcella, Joyce.2004. Arsitektur dan Perilaku Manusia. Grasindom. Bandung Neufert, Ernst. 1994. Data Arsitek Jilid II. Erlangga. Jakarta Neufert, Ernst.1994. Data Arsitek Jilid I. Erlangga. Jakarta Surakhmad, Winarno.1985. Behaviorisme Sebagai Psikologi Perilaku Modern. Tarsito. Bandung. Tanggoro, Dwi.2004. Utilitas Bangunan. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta Wikening, Fritz., Wohnraum Gestaltung, Verlag Handwer und Tecnik. Hamburg, 1980

Perspektif Belakang Perrpektif Depan

Visitor Room s Footbal Indoor Arena Paramedic Room s Massagge Room s Physic Test Room s

Computer Room s Office Lobby Coaches Room s Dormitory

Adult Class Room s Child Footbal Classroom