BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Puskesmas ini. meraih berbagai penghargaan ditingkat nasional.

BAB 4 Hasil Penelitian dan Interpretasi

2 Penyakit asam urat diperkirakan terjadi pada 840 orang dari setiap orang. Prevalensi penyakit asam urat di Indonesia terjadi pada usia di ba

BAB I PENDAHULUAN. pada tubuh dapat menimbulkan penyakit yang dikenal dengan. retina mata, ginjal, jantung, serta persendian (Shetty et al., 2011).

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini melibatkan 61 orang subyek penelitian yang secara klinis diduga

sebanyak 23 subyek (50%). Tampak pada tabel 5 dibawah ini rerata usia subyek

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan selama kurun waktu 6 bulan, yaitu antara bulan

III. METODE PENELITIAN. data sekaligus pada satu saat (Notoatmodjo, 2011). Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Kelurahan Kecamatan Tanjung

BAB I PENDAHULUAN UKDW. lebih dari 6,0 mg/dl terdapat pada wanita (Ferri, 2017).

BAB I PENDAHULUAN. jumlah remaja dan kaum muda berkembang sangat cepat. Menurut World

BAB V HASIL PENELITIAN. Universitas Diponegoro / RSUP Dr. Kariadi Semarang dan RSUD Kota

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terminal yang menjalani hemodialisa rutin di unit hemodialisa RS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Obesitas merupakan salah satu masalah kesehatan yang banyak terjadi di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kreatinin serum pada pasien diabetes melitus tipe 2 telah dilakukan di RS

5. HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu keadaan dengan akumulasi lemak yang tidak normal atau. meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan serebrovaskular

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 6. Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin

BAB 4 ANALISIS HASIL Gambaran umum responden. bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai identitas responden.

BAB V HASIL PENELITIAN. ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana) terhadap jumlah sel NK dan kadar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitik dengan pendekatan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitik dengan desain

BAB 3 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan penelitian ini mencakup bidang Ilmu Patologi

BAB 1 PENDAHULUAN. (overweight) dan kegemukan (obesitas) merupakan masalah. negara. Peningkatan prevalensinya tidak saja terjadi di negara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit asam urat atau biasa dikenal sebagai gout arthritis merupakan

BAB I PENDAHULUAN. hidup dan pola makan, Indonesia menghadapi masalah gizi ganda yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. serum terhadap kejadian acute coronary syndrome (ACS) telah dilakukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMAN 1 Kasihan memiliki jumlah siswa yang cukup banyak sehingga

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian survei cross-sectional,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN. 2010, didapatkan jumlah keseluruhan penderita dengan bangkitan kejang demam

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu gizi. Semarang. periode Mei Juni 2014

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Saraf dan Ilmu Penyakit

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS HASIL

BAB V HASIL PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di klinik RSUD Gunung Jati Cirebon, dengan populasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hiperurisemia adalah peningkatan kadar asam urat dalam darah, lebih dari

BAB V PEMBAHASAN. Jumlah pekerja pelintingan rokok di PT. Djitoe Indonesia Tobako

BAB 4 METODA PENELITIAN. Populasi terjangkau adalah murid SMP Domenico Savio dengan hipertensi dan obesitas.

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Telah dilakukan penelitian pada 32 pasien stroke iskemik fase akut

BAB 4 ANALISA HASIL Gambaran Umum Responden Penelitian. Deskripsi data responden berdasarkan usia akan dijeleskan pada tabel dibawah ini:

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia terkomposis atas jaringan lemak yang. relatif sama, namun perbedaan lokasi deposisi jaringan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik-komparatif,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Daerah Istimewa Yogyakarta. Responden penelitian adalah laki-laki dan

BAB VII HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK RESPONDEN DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN TINGKAT KESUKAAN PADA IKLAN MARJAN

BAB I PENDAHULUAN. dari sepuluh masalah kesehatan utama di dunia dan kelima teratas di negara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. koroner. Kelebihan tersebut bereaksi dengan zat-zat lain dan mengendap di

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan Disiplin lalu lintas. Peneliti mendeskripsikan skor Kontrol diri dan

BAB I PENDAHULUAN. angka kematian penyakit tidak menular (PTM). Hal ini sesuai dengan data World

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. metodologi dari konsep serta menyusun hipotesis; c) membuat alat ukur

BAB 1 : PENDAHULUAN. lebih. Kondisi ini dikenal sebagai masalah gizi ganda yang dapat dialami oleh anakanak,

BAB 4 METODE PENELITIAN. Prijonegoro Sragen dan Puskesmas Sidoharjo Sragen. Penelitian ini berlangsung bulan Maret-Juni 2014.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS HASIL. Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang terdiri

BAB I PENDAHULUAN. epidemiologi di Indonesia. Kecendrungan peningkatan kasus penyakit

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. DM tipe 2 di Puskesmas Banguntapan 2 Bantul yang telah menjalani

DAFTAR ISI. i ii iii iv v vi. viii. x x xi xii xiii

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan gizi saat ini cukup kompleks meliputi masalah gizi ganda. Gizi

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen

BAB III METODE PENELITIAN. observasional dengan pendekatan cross sectional. Cross sectional adalah. ada tindak lanjut (Nursalam, 2013).

BAB. IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. DESKRIPSIS DATA. 1. Gaya Hidup (X1) yang berasal dari data responden

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Jumlah Sampel. Jumlah. X MIPA X MIPA X MIPA X MIPA Jumlah 39 88

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Penelitian ini didapatkan 65 orang penderita pasca stroke iskemik dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepimpinan. Peneliti mendeskripsikan skor kepemimpinan dan kinerja

BAB 4 ANALISIS HASIL. Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Psikologi Binus

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan global, penyebab utama dari kecacatan, dan

BAB III METODE PENELITIAN. sectional. Pada penelitian cross sectional, pengumpulan data dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS PENELITIAN Profil Partisipan Pada pengambilan data di lapangan, peneliti memperoleh partisipan

BAB I PENDAHULUAN. beranekaragam. Disaat masalah gizi kurang belum seluruhnya dapat diatasi

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini menggunakan studi diskriptif kolelaxional untuk

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di RSUD RAA Soewondo Pati dan dilakukan. pada 1Maret 2016 sampai dengan bulan 1 April 2016.

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. diambil dari para wanita akseptor kontrasepsi oral kombinasi dan injeksi

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di dunia. Menurut data dari International Diabetes Federation (IDF)

HUBUNGAN ASUPAN GIZI MAKAN PAGI DAN MAKAN SIANG DENGAN STATUS GIZI DAN KESEGARAN JASMANI PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI TEMBALANG SEMARANG TAHUN 2012

BAB 4 ANALISIS HASIL. (10%); 31, 34, dan 35 tahun berjumlah 3 orang (7,5%); 27 tahun. tahun masing-masing 1 orang (2,5%).

KARAKTERISTIK FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN INSIDENSI DIABETES MELLITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MAYANG DAN LEDOKOMBO

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kesehatan Anak, khususnya

BAB IV PEMBAHASAN. Penelitian dilakukan di SMA Swasta se-kota Salatiga, dengan subyek

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan penyakit degeneratif seperti diabetes mellitus, dislipidemia, dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan yang belum dapat diselesaikan oleh negara-negara maju. dan berkembang di dunia. Studi pada tahun 2013 dari Institute for

Penelitian ini merupakan penelitian observasional belah lintang ( ) dimana antara variabel bebas dan terikat diukur pada waktu yang. bersamaan. 3.2.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Obesitas merupakan salah satu faktor utama penyebab pencapaian

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Gizi.

salah satunya disebabkan oleh pengetahuan yang kurang tepat tentang pola makan yang menyebabkan terjadinya penumpukan asam urat.

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil penelitian 1. Karakteristik dasar subyek penelitian Penelitian dilakukan sejak 22 Juni 2016 sampai 1 Agustus 2016 di Puskesmas Pandak I Bantul. Sampel penelitian adalah perempuan dan lakilaki berusia 18-55 tahun yang mengalami obesitas sentral yang datang pada saat pengumpulan data berlangsung. Jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian adalah 30 orang perempuan dan 30 orang laki-laki, sampel tersebut telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Tabel 9. Karakteristik subjek penelitian Variable Mean Minimum Maximum Nilai p Lingkar Pinggang(cm) Perempuan Laki-laki 93,40 8,45 97,43 5,45 80,00 90,00 112,00 107,00 0,032 Asam Urat(mg/dl) Perempuan Laki-laki 6,02 1,60 6,51 1,73 3,40 3,50 10,20 10,60 0,259 Nilai p lingkar pinggang yaitu 0,032, yang berarti ada perbedaan lingkar pinggang yang signifikan secara statistik. Nilai p asam urat 0,259 karena p>0,05 maka tidak terdapat berbedaan secara statistik antara variabel asam urat. 39

40 Tabel 10. Karakteristik subyek penelitian berdasarkan usia dan jenis kelamin Karakteristik Usia Subjek Total Nilai p Jenis Kelamin 26-35 36-45 46-55 Perempuan 1 8 21 30 (3,30%) (26,7%) (70,0%) (100%) 0,021 Laki-laki 9 (30,0%) 6 (20%) 15 (50%) 30 (100%) Total 10 14 36 60 Baik perempuan dan laki-laki yang mengalami obesitas sentral, rentang usia dengan frekuensi terbanyak adalah usia 46-55 tahun. Nilai p = 0,021 dimana itu <0,05 berarti bahwa terdapat hubungan antara subyek penelitian berdasarkan jenis kelamin (perempuan dan laki-laki) dan usia (26-35 tahun, 36-55 tahun, 46-55 tahun). Tabel 11.Karakteristik subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin dan kadar asam urat Asam urat Jenis Kelamin Total Nilai p Perempuan Laki-laki Normal rendah 3 5 8 Normal tinggi 10 15 25 0,587 Normal rendah 3 5 8 Tinggi 15 10 25 0,276 Normal tinggi 10 15 25 Tinggi 15 10 25 0,198 Dari hasil perhitungan uji Fisher, nilai p>0,05 pada semua kelompok, hal ini menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan antara kadar asam urat normal rendah dan normal tinggi, normal rendah dan tinggi, serta normal tinggi dengan jenis kelamin (perempuan dan laki-laki).

41 Tabel 12. Karakteristik subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin dan lingkar pinggang Jenis kelamin Total Nilai p Lingkar pinggang Perempuan Laki-laki 80-89 11 0 11 90-99 13 19 32 0,001 100 6 11 17 Total 30 30 60 Lingkar pinggang yang paling banyak dijumpai saat pengukuran adalah 90-99cm yaitu sebanyak 13 pada perempuan dan 19 pada laki-laki, Hasil perhitungan Chi-Square menunjukan nilai p=0,001 artinya terdapat hubungan lingkar pinggang dengan jenis kelamin. Tabel 13.Karakteristik variabel penelitian asam urat normal rendah Jenis kelamin Mean Rank Nilai p Perempuan 2,67 Laki-laki 5,60 0,095 Dari perhitungan dengan uji Mann-Whitney U menunjukan bahwa nilai p>0,05 hal ini dapat disimpulkan bahwa secara statistik tidak terdapat perbedaan rerata peringkat asam normal rendah antara perempuan dan lakilaki. Tabel 14.Karakteristik variabel penelitian asam urat normal tinggi Jenis kelamin Mean Rank Nilai p Perempuan 7,20 Laki-laki 16,87 0,001

42 Uji Mann-Whitney U diperoleh hasil bahwa nilai p<0,05 sehingga secara statistik terdapat perbedaan kadar asam urat normal tinggi antara kelompok perempuan dan laki-laki. Tabel 15. Karakteristik variabel penelitian asam urat tinggi Jenis kelamin Mean rank Nilai p Perempuan 9,93 Laki-laki 17,60 0,010 Dari hasil perhitungan uji Mann Whitney U nilai p<0,05 menunjukan terdapat perbedaan secara statistik kadar asam urat tinggi antara perempuan dan laki-laki. 2. Analisis korelasi hasil penelitian Tabel 16.Uji normalitas data Jenis kelamin Perempuan Laki-laki Signifikansi Lingkar 0,360 pinggang Asam urat 0,651 Lingkar 0,065 pinggang Asam urat 0,288 Tingkat signifikansi lingkar pinggang perempuan dan laki pada uji normalitas > 0,05 (0,360 dan 0,065 lebih tinggi dari 0,05), distribusi adalah normal sedangkan untuk tingkat signifikansi asam perempuan dan laki-laki berada >0,05 ( 0,651 dan 0,288 lebih tinggi dari 0,05) maka distribusi data normal. Oleh karena itu uji korelasi yang dapat digunakan adalah uji Pearson.

43 Tabel 17.Uji korelasi data Jenis kelamin Signifikansi Koefisien korelasi Perempuan 0,181 0,251 Laki-laki 0,322 0,187 Nilai signifikansi perempuan p>0,05 (0,181 lebih besar dari 0,05) menunjukan korelasi lingkar pinggang dan asam urat secara statistik tidak bermakna bahwa H0 diterima, tidak terdapat hubungan antara obesitas sentral dengan hiperurisemia. Koefisien korelasi (r) = 0,251 hubungan kedua variabel lemah dan memiliki arah korelasi positif (+) semakin besar variabel semakin besar pula nilai variabel lain. Nilai signifikansi laki-laki p 0,322 yaitu >0,05, korelasi lingkar pinggang dan asam urat secara statistik tidak bermakna maka H0 diterima sehingga tidak terdapat hubungan antara obesitas sentral dengan hiperurisemia. Koefisien korelasi 0,187 menunjukan hubungannya sangat lemah, disamping itu arah korelasi positif yang artinya searah, semakin besar nilai satu variabel, semakin besar nilai variabel lainnya. B. Pembahasan Perbedaan nilai kadar asam urat serum perempuan dan laki-laki disebabkan peningkatan clearance ginjal oleh estrogen terutama sebelum menopause pada perempuan. (Rho et. al, 2011). Kadar asam urat pada orang dewasa akan meningkat seiring dengan waktu, dan juga kadarnya dipengaruhi oleh tinggi badan, tekanan darah, berat badan, fungsi ginjal, konsumsi alkohol (Devkota, 2014). Tingkat kejadian hiperurisemia lebih tinggi di antara laki-laki (61,51/1.000 orang pertahun) dibandingkan perempuan (27.10/1000 orang

44 pertahun). Namun, laki-laki memiliki kecenderungan untuk terjadinya penurunan asam urat sedangkan perempuan cenderung meningkat seiring dengan bertambah usia (Cao, et.al, 2017). Pada penelitian ini didapatkan bahwa Nilai p = 0,021 dimana itu <0,05 berarti bahwa terdapat hubungan antara jenis kelamin dan usia. Pada penelitian ini subjek penelitian berusia 46-55 tahun memiliki frekuensi terbanyak, dimana sebagian besar memiliki kadar asam urat normal tinggi dan tinggi. Lingkar pinggang yang paling banyak dijumpai saat pengukuran ini adalah 90-99cm yaitu sebanyak 13 pada perempuan dan 19 pada laki-laki, Hasil perhitungan Chi-Square menunjukan nilai p=0,001 artinya terdapat hubungan lingkar pinggang dengan jenis kelamin. Lingkar pinggang dipengaruhi oleh jenis kelamin, hal ini ditunjukan dengan sudah tampak perbedaan timbunan lemak tubuh bahkan pada saat janin akan tetapi timbunan lemak menjadi jauh lebih jelas selama masa pubertas. Lingkar pinggang laki-laki cenderung memiliki cut points obesitas sentral lebih besar daripada perempuan ini disebabkan karena perbedaan tinggi badan, selain itu laki-laki memiliki massa total dan mineral tulang yang lebih besar, dan massa lemak lebih rendah daripada perempuan (World Health Organization, 2008). Terdapat perbedaan antara kadar asam urat normal tinggi dan tinggi dengan jenis kelamin (perempuan dan laki-laki) p<0,05 dan tidak ada perbedaan asam urat normal rendah dengan jenis kelamin p>0,05. Ini diakibatkan karena sampel kebanyakan berusia yang tua 46-55 tahun yang dominan memiliki asam urat normal tinggi dan tinggi. Sampel penelitian yang memiliki asam urat normal

45 kurang dari 10 yaitu 8 orang dibandingkan dengan asam urat normal tinggi dan tinggi ada 25 sampel. Dalam suatu penelitian dari Sah et. al. (2016) serum asam urat memiliki korelasi dengan lingkar pinggang dan arah korelasinya positif (r = 0.178, p = 0.047). Peningkatan serum asam urat erat kaitannya dengan semakin meningkatnya komponen sindrom metabolik (lingkar pinggang). Sedangkan pada penelitian ini koefisien korelasi perempuan dan laki-laki r=0,251 dan r=0,187 yang sama-sama memiliki arah korelasi positif. Namun pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa lingkar pinggang perempuan dan laki-laki tidak memiliki hubungan statistik yang signifikan dengan asam urat ditunjukan dengan nilai p pada perempuan 0,251 dan laki-laki 0,187. Hal ini terjadi karena sampel yang diperoleh mayoritas usia 46-55 tahun dimana usia tersebut merupakan usia rentan terjadi peningkatan asam urat. Selain itu sampel tidak diambil secara merata pada tiap jenjang usia 26-35, 36-45, dan 46-55 tahun sehingga faktor-faktor pengganggu ini masih ada. Jumlah peserta penelitian baik perempuan dan laki-laki mayoritas memiliki lingkar pinggang 90-99cm, dimana dapat dikategorikan obesitas sentral sedang sehingga memungkinkan asam urat normal tinggi maupun tinggi. Hal ini menyebabkan mengapa penelitian ini setelah dilakukan perhitungan secara statistik tidak terdapat korelasi. Walaupun tidak ada korelasi secara statististik akan tetapi ada korelasi secara klinis.