KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEDISIPLINAN GURU

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh : Hepy S Pasambuna, Arwildayanto*, Arifin**

KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA PROFESIONAL GURU IPA

BAB II KAJIAN TEORI. jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

PERAN KEPALA MADRASAH DALAM UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI MAN PURWODADI TAHUN AJARAN NASKAH PUBLIKASI

BAB V PENUTUP. sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan pada penelitian ini yaitu:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan data yang diambil penulis dilapangan menunjukkan keadaan serta

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Berdasarkan temuan data di lapangan, maka dapat disimpulkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. menyesuaikan dengan arus perubahan-perubahan tersebut menuntut adanya peningkatan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini secara berturut-turut di bahas mengenai latar belakang, fokus

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. SMA Negeri 2 Sarolangun) dapat disimpulkan sebagai berikut :

Latihan: UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH 2012

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGELOLAAN SUPERVISI PEMBELAJARAN DI SD NEGERI 2 MRANGGEN DEMAK TESIS

FUNGSI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU

PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SD NEGERI KUDU 01 BAKI SUKOHARJO

DALAM PEMBINAAN PROFESIONAL

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. profesional. Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. Kepala Sekolah pada suatu waktu dan guru-guru tetap menjalankan aktivitas

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan Pada uraian ini, peneliti akan menyajikan uraian pembahasan sesuai

BAB I PENDAHULUAN. guru, siswa, orang tua, pengelola sekolah bahkan menjadi tujuan pemerintah.

BAB IV ANALISIS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SMP ISLAM SULTAN AGUNG 1 SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. tugasnya melalui manajemen pendidikan yang diterapkan. Sebagai pelaksana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Muhammad Khoerudin, 2016

BAB I PENDAHULUAN. dalam setiap kehidupan tersebut, di satu sisi sangat bermanfaat bagi kehidupan

PERSEPSI GURU TENTANG PELAKSANAAN FUNGSI KEPALA SEKOLAH SEBAGAI MOTIVATOR DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI (SMA N) KOTA SAWAHLUNTO

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu unsur penting dalam kegiatan pendidikan di madrasah adalah guru.

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional.

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan yang merupakan organisasi

BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENCAPAI VISI DAN MISI SEKOLAH DI SD NEGERI 03 PODODADI KARANGANYAR PEKALONGAN

FUNGSI KEPALA SEKOLAH DALAM MANAJEMEN KESISWAAN DI SDI AL FATTAH SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Oleh: Annisa Risqi Aulia A

MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMP TRI MURTI KECAMATAN PAKISAN KABUPATEN MALANG. Oleh

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Setelah diadakan penelitian mendalam tentang kepemimpinan Kepala

Wiwin Sholikhah UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA Abstrak

BAB II KAJIAN TEORI. organisasi tersebut. Akhir-akhir ini kinerja telah menjadi terminology atau konsep

BAB I PENDAHULUAN. bidangnya. Pendidikan dalam pengertian bahasa disebut proses melatih dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Negeri Katingan Tengah Kabupaten Katingan Kalimantan Tengah. Pemilihan

PERANAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS KERJA GURU DAN PEGAWAI DI SEKOLAH DASAR NEGERI 015 SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting karena pendidikan merupakan

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. ditingkatkan, dan di Indonesia pendidikan merupakan salah satu faktor yang

MANAJEMEN DISIPLIN KINERJA GURU PASCA MUTASI

BAB I PENDAHULUAN. Peranan guru sangat penting dalam mentransformasikan input-input pendidikan, sehingga

Supervisi Administrasi Untuk Meningkatkan Kinerja Guru Dalam Menyusun Perangkat Pembelajaran. Sri Winarni

USAHA KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DAN KARYAWAN

Kepala Sekolah, Meningkatkan Kualitas Pembelajaran PKn

KEWIRAUSAHAAN KEPALA SEKOLAH

STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. makhluq yang Allah menganugerahkan kepada dirinya sebuah kesempurnaan

UNIT 5 BAGAIMANA PERAN KEPALA SEKOLAH (KS) DAN PENGAWAS SEKOLAH (PS) DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN?

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah sebagai lembaga pendidikan yang merupakan tempat dimana

BAB VI KESIMPULAN. tiga sub bab pokok bahasa, yaitu kesimpulan, Implikasi dan saran.

FUNGSI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia bukan merupakan tugas yang

BAB III METODE PENELITIAN

KISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peranan guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah

PERSEPSI GURU TENTANG PELAKSANAAN SUPERVISI OLEH KEPALA SEKOLAH DI SMK NEGERI SE-KECAMATAN LUBUK BEGALUNG PADANG ARTIKEL ILMIAH.

BAB I PENDAHULUAN. pelanggannya. Sebagai pemimpin pendidikan, Kepala sekolah mempunyai peran

KINERJA GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAH RAGA DAN KESEHATAN

ANALYSIS WORK DISCIPLINE OF THE KINDERGARTEN TEACHER AT SUBDISTRICT BANGKO AREA ROKAN HILIR

PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN KINERJA GURU DALAM MENGELOLA PEMBELAJARAN PADA SMA NEGERI 2 SAMBAS


BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH. saat itu SMA Negeri 14 Surabaya belum mempunyai gedung sendiri dan

BAB I PENDAHULUAN. adanya quality controll yang mengawasi jalannya proses dan segala. Sekolah adalah sebuah people changing instituation, yang dalam

BAB I PENDAHULUAN. jauh ketinggalan dibandingkan dengan kebutuhan masyarakat. Sehingga

PELAKSANAAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DALAM PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. Nasional No. 20/2003, bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk

UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KREATIFITAS GURU DI MI MUHAMMADIYAH 15 BANJARWATI PACIRAN LAMONGAN

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN SIKAP GURU TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DI SMA PGRI LAWANG KABUPATEN MALANG TAHUN AKADEMIK 2015/2016

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Kepala Sekolah, UKKS

PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS KERJA GURU DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 10 KOTA SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN. Kepala sekolah selaku pemimpin secara langsung merupakan contoh nyata

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu dibutuhkan suatu keadaaan yang menyenangkan demi

pelatihan, bantuan teknis dan lain-lain sesuai apa yang dilaporkan BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

PERSEPSI GURU TENTANG PROSES PELAKSANAAN SUPERVISI PEMBELAJARAN OLEH KEPALA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI KELOMPOK BISNIS MANAJEMEN DI KOTA PADANG

PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU BAHASA ASING

BAB I PENDAHULUAN. Kepala Sekolah mempunyai peran dan fungsi yang menjamin mutu

PENDAHULUAN. Keywords: Teachers Commitment, Principal Leadership and Teachers discipline

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan, baik secara pendidikan formal, non formal maupun

Bab V PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEBAGAI BUDAYA SEKOLAH DI SMP AL HIKMAH SURABAYA

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

PENGARUH FAKTOR KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU. Oleh Hajar SD Negeri Gempol Sari

BAB V PEMBAHASAN. A. Peran yang dilakukan kepala sekolah dalam pelaksanaan Manajemen

SOAL PILIHAN GANDA. Agus Sukyanto,

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN PASCA SARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN (Studi Kasus di SMAN 1 Purwosari Pasuruan)

STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MELAKSANAKAN KURIKULUM 2013 (Studi Multi Situs di SDN Dinoyo 2 Malang dan SDN Madyopuro 1 Malang)

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tidak terlepas dari kualitas pendidikan itu sendiri. Banyak

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan temuan data dan pembahasan pada Bab IV, maka dapat diambil

RESPON GURU TERHADAP VISI SUPERVISI

LIBRARY MANAGEMENT AT SD N 2 SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG

KEPEMIMPINAN LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS SEKOLAH DALAM ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Mulyasa (2006:3) perwujudan masyarakat yang berkualitas

BAB II KERANGKA TEORITIS

Transkripsi:

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEDISIPLINAN GURU Rita Candra Kasih Pengawas Pembina SMA Negeri 7 Bengkulu Selatan e-mail: ritack@gmail.com Abstract: The objective of this study is to describe the roles of the school principal of his efforts to increase the teachers discipline. This research used a descriptive-qualitative method. The data were gathered from the school principal, the teachers, the staff as well as the students. The results of this research show that the school principal has run his functions well. The indicator was that the school principal has successfully encountered the existing problems to increase the teachers discipline. The problems were the teachers lack of understanding about teaching administration, the lack of communication among the stakeholders in school. The school principal s roles in this research are as educator, manager, supervisor, leader, innovator and motivator. Key words: leadership, discipline, principal Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan peran kepala sekolah dari usahanya untuk meningkatkan disiplin guru. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif - kualitatif Data dikumpulkan dari kepala sekolah, guru, staf serta siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepala sekolah telah menjalankan tugasnya dengan baik. Indikatornya adalah kepala sekolah telah berhasil menghadapi permasalahan yang ada untuk meningkatkan disiplin guru. Permasalahan tersebut adalah kurangnya pemahaman guru tentang administrasi mengajar, kurangnya komunikasi di antara para pemangku kepentingan di sekolah.. Peran kepala sekolah dalam penelitian ini adalah sebagai pendidik, manajer, supervisor, leader, inovator dan motivator. Kata kunci: kepemimpinan, disiplin, kepala sekolah PENDAHULUAN Keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan tidak dapat dilepaskan dari peran guru. Mutu pembelajaran yang baik bersumber dari guru yang bermutu baik pula. Secara langsung bahwa guru merupakan ujung tombak keberhasilan pelaksanaan pendidikan. Disadari bersama bahwa kualitas sumber daya manusia Indonesia masih tertinggal jauh dibandingkan dengan negara-negara lainnya, termasuk di dalamnya adalah sumberdaya guru dalam pelaksanaan pendidikan. Beberapa faktor yang menyebabkan hal ini terjadi di antaranya rendahnya gaji guru membuat guru harus menghidupi kehidupan mereka di luar profesi diri mereka sebagai guru. Hal ini mencerminkan kurangnya pemahaman guru terhadap profesionalisme mereka. Akibatnya banyak sekali guru yang kurang memperhatikan kompetensi atau kemampuan mereka agar terus meningkat dan berkembang. Selain hal tersebut diatas berbagai bukti empirik yang ada menunjukan bahwa salah satu faktor yang menyebabkan kurang optimalnya kinerja sekolah adalah kepemimpinan atau manajemen kepala sekolah, sehingga sekolahsekolah kurang dapat mengoptimalkan sumber daya guru dan murid sesuai potensi dan karakteristik masing-masing. Namun upaya peningkatan mutu pendidikan merupakan usaha yang akan terus diupayakan oleh pemerintah dan semua pihak yang terlibat dalam pendidikan. Hal ini dimaksud agar bangsa Indonesia lebih siap untuk memasuki pasar global, baik pasar bebas AFTA (Asia Free Trade Area) tahun 2003 maupun APEC tahun 2010. Guru-guru dan Komite Sekolah belum lama ini mengadakan demonstrasi menuntut transparansi manajemen sekolah, otomatis beberapa hari kondisi sekolah sangat tidak kondusif, dan kepala sekolah sulit untuk mengendalikan guru-guru dan juga beberapa staf administrasinya. Guru-guru merasa kecewa dengan Kepala Sekolah dan menuntut perbaikian manajemen. Kepala sekolah ini juga pernah mendapat teguran langsung dari Kepala Dinas karena kurangnya disiplin guru-gurunya. 411

412 Manajer Pendidikan, Volume 10, Nomor 4, Juli 2016, hlm. 411-415 Rumusan masalah umum penelitian ini adalah Bagaimana kepemimpinan Kepala Sekolah dalam upaya meningkatkan disiplin Guru di SMA Negeri 7 Bengkulu Selatan?. Sedangkan Rumusan masalah khusus adalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah upaya-upaya yang kedudukannya sebagai edukator untuk 2. Bagaimanakah upaya-upaya yang dilakukan kepala sekolah dalam kedudukannya sebagai manajer untuk 3. Bagaimanakah upaya-upaya yang kedudukannya sebagai administrator untuk meningkatkan disiplin di sekolah? 4. Bagaimanakah upaya-upaya yang kedudukannya sebagai leader untuk 5. Bagaimanakah upaya-upaya yang kedudukannya sebagai supervisor untuk meningkatkan disiplin guru disekolah? 6. Bagaimanakah upaya-upaya yang kedudukannya sebagai inovator untuk 7. Bagaimanakah upaya-upaya yang kedudukannya sebagai motivator untuk meningkatkan disiplin guru di sekolah. 8. Bagaimanakah kendala-kendala yang dihadapi oleh Kepala Sekolah SMA Negeri 7 Bengkulu Selatan dalam upaya Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mendeskripsikan kepemimpinan Kepala Sekolah dalam upaya meningkatkan disiplin Guru di SMA Negeri 7 Bengkulu Selatan. Sedangkan secara khusus, penelitian ini bertujuan: 1. Untuk mendeskripsikan upaya-upaya edukator dalam mendisiplinkan guru-guru; 2. Untuk mendeskripsikan upaya-upaya manajer dalam mendisiplinkan guru-guru; 3. Untuk mendeskripsikan upaya-upaya administrator dalam mendisiplinkan guruguru; 4. Untuk mendeskripsikan upaya-upaya leader dalam mendisiplinkan guru-guru; 5. Untuk mendeskripsikan upaya-upaya supervisor dalam mendisiplinkan guru-guru 6. Untuk mendeskripsikan upaya-upaya dalam melaksanakan perannya sebagi inovator dalam mendisiplin guru-guru; 7. Untuk mengetahui upaya-upaya Kepala Sekolah SMAN Bengkulu Selatan dalam melaksanakan perannya sebagai motivator dalam mendisiplinkan guru-guru; 8. Mendeskripsikan kendala-kendala yang dihadapi oleh Kepala sekolah SMA Negeri 7 Bengkulu Selatan dalam mendisiplinkan para guru. METODE Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif yang berusaha untuk mendeskripsikan secara lengkap Kepemimpinan Kepalas Sekolah SMA Negeri 7 Bengkulu Selatan dalam Upayanya Meningkatkan Kedisiplinan Guru. Penelitian ini dapat dikategorikan dalam jenis penelitian kualitatif, karena data akan digali secara mendalam tidak hanya sebatas angka-angka numerik, namun berusaha menggali makna dari fenomena dan kedaaan supaya dapat dideskripsikan dengan jelas. Ditinjau dari jenis data yang digunakan, penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif naturalistik. Pendekatan kualitatif naturalistik dalam penelitian memiliki makna memahami peristiwa dalam kaitannya dengan orang dalam situasi tertentu (Moleong, 2002:33). Subyek utama dalam penelitian ini yang adalah: (a) guru -guru di SMA Negeri 7 Bengkulu Selatan; (b) kepala sekolah; dan (c) Tata Usaha Sekolah. Teknik pengumpulan data yang dilakukan antara lain melalui pengamatan (observasi), wawancara ( interview), dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan analisis kualitatif diskriptif melalui model interaktif yang dikembangkan Miles dan Huberman (1984:23). Analisis data dalam model ini terdiri atas empat komponen yang saling berinteraksi, yaitu pengumpulan data, reduksi

Kasih, Kepemimpian Kepala Sekolah 413 data, penyajian data dan penarikan kesimpulan dan verifikasi. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut: Pertama, upaya-upaya yang telah dilakukan kepala sekolah dalam perannya sebagai edukator seperti: (1) berusaha mema - hami dan mengerti keadaan guru sebagai tenaga pengajar, baik keadaan keluarga maupun lingkungan sosialnya; (2) memberikan penga - rahan secara langsung, terbuka dan penuh kepastian dalam menjelaskan tugas yang diberikan kepada guru; (3) memberikan kesempatan kepada guru untuk terus meningkatkan profesionalismenya; (4) mengirim beberapa guru untuk ikut berbagai macam penataran seperti MGMP dan inovasi pembelajaran; dan (5) membimbing guru untuk selalu mengerjakan tugas yang diberikan selalu tepat waktu; Kedua, upaya-upaya kepala sekolah dalam perannya sebagai seorang manajer untuk meningkatkan disiplin guru di antaranya: (1) menyusun dan mengerjakan program sekolah bersama para guru dan staf lainnya agar program tersebut dapat mencapai tujuan yang diharapkan; (2) bersama para guru dan staf lainnya menganalisa permasalahan yang timbul dalam melaksanakan program dan kemudian mendiskusikan untuk dicari jalan penyelesaiannya; (3) kepala sekolah memberikan fasilitas dan sarana-sarana untuk memperlancar proses belajar mengajar sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai sesuai dengan waktu dan tujuan yang ditetapkan dalam kurikulum; (4) disiplin dalam pengarsipan dokumen-dokumen yang dianggap penting; (5) membentuk tim khusus yang berfungsi memecahkan permasalahan-permasalahan manajemen; Ketiga, upaya-upaya kepala sekolah dalam perannya sebagai administrator untuk mendisiplinkan para guru di antaranya: (1) mengembangkan sistem administrasi keuangan rutin dan pengembangan administrasi dana BOS; (2) memberikan tanggungjawab penuh kepada guru terhadap pelaksanaan administrasi pembelajaran; (3) disiplin dalam melaksanakan pengeluaran dan pemasukan; dan (4) kepala sekolah menjaga hubungan dengan guru dan staf lainnya secara kemanusiaan diantaranya hubungan pribadi, situasional dan perilaku; Keempat, upaya-upaya yang telah dilakukan oleh kepala sekolah sebagai seorang supervisor untuk meningkatkan kedisiplinan guru di antaranya: (1) melakukan kunjungan kelas untuk mengetahui proses belajar mengajar yang sedang berlangsung; (2) mengawasi dan mengevaluasi kinerja para guru untuk bahan pembagian tugas pada tahun berikutnya; (3) mengawasi dan mengevaluasi hasil belajar siswa sehingga juga diketahui prestasi kerja seorang guru; (4) memberikan bimbingan bai k secara pribadi ataupun dalam rapat-rapat; dan (5) memberikan peluang belajar kepada para guru dengan mengikuti beberapa pelatihan; Kelima, upaya-upaya yang telah perannya sebagi leader untuk meningkatkan kedisiplinan guru di antaranya: (1) mendisiplinkan diri sendiri sebagai contoh dari bawahan; (2) menyelesaikan tugas sendiri dengan efisien dan efektif termasuk tepat waktu; (3) menjalin komunikasi dengan para guru untuk melimpahkan tugas kepada para guru; dan (4) menerapkan kepemimpinan partisipatif; Keenam, upaya-upaya yang telah perannya sebagai inovator untuk mendisiplinkan guru: (1) memberikan peluang yang sebebasnya kepada guru untuk mengembangkan metode pembelajaran; (2) memberi kan ide-ide yang kreatif tetapi dapat diterima dan dilaksanakan oleh para guru; (3) mengembangkan sarana pembelajaran untuk menunjang kemudahan bagi para guru dalam melaksanakan proses pembelajaran; (4) mengirimkan guru untuk mengikuti MGMP; dan (5) mengir imkan guru untuk ikut perlombaan inovasi pembelajaran; Ketujuh, upaya-upaya yang telah perannya sebagai motivator untuk meningkatkan disiplin guru di antaranya: (1) memberikan reward kepada para guru yang telah dengan sukses melaksanakan program yang bersifat akademik maupun non-akademik; (2) secara terbuka menjelaskan program-program yang akan dicapai; dan (3) bekerjasama dengan pihak lain dalam meningkatkan profesionalisme guru, seperti dinas instansi pemerintah dalam hal pelatihan; dan Kedelapan, dalam mengatasi kendalakendala yang muncul Kepala Sekolah SMA Negeri 7 Bengkulu Selatan telah melakukan upaya-upaya sebagai berikut: (1) memberikan pemahaman secara terus menerus kepada guru tentang pentingnya administrasi pembelajaran; (2) menjembatani komunikasi antara guru senior dan yunior, antara guru PNS dengan guru honorer, antara staf non-guru dengan tenaga

414 Manajer Pendidikan, Volume 10, Nomor 4, Juli 2016, hlm. 411-415 pengajar; dan (3) mendisiplinkan diri sendiri untuk selalu menjadi contoh yang baik bagi bawahannya seperti datang ke sekolah lebih awal walaupun rumahnya jauh dari sekolah. Pembahasan 1. Peranan sebagai Educator Kedisiplinan sekolah akan timbul dengan adanya kepemimpinan kepala sekolah yang tahu akan fungsi dan perannya sebagai educator sekolah. Sumidjo (1999:122) mengemukakan bahwa memahami arti pendidikan tidak cukup berpegang pada konotasi yang berkandung dalam definisi pendidikan melainkan harus dipelajari keterkaitannya dengan makna pendidikan, sarana pendidikan dan bagaimana strategi pendidikan itu dilaksanakan. Untuk kepentingan tersebut kepala sekolah harus berusaha menanamkan, memajukan dan meningkatkan sedikitnya empat macam nilai, yakni pembinan mental, moral, fisik dan artistik. 2. Peranan sebagai Manajer Sebagai manajer kepala sekolah harus mampu mengatur agar semua potensi dapat berfungsi secara optimal. Hal itu dapat dilakukan jika kepala sekolah mampu menggerakkan fungsi fungsi manajemen yang baik meliputi; (1) perencanaan (2) pengorganisasan (3) pengarahan dan (4) pengawasan. Kartono (2001) menyat akan: Kepala sekolah mesti kembali pada sifat dan sikap keguruannya untuk membangun iklim kependidikan di sekolah yang dipimpinnya, bukan malah bersikap menjilat atasan dan menginjak bawahan. Ketika melakukan supervisi, kontrol dan pengawasan, seringkali kepala sekolah berlaku sebagai birokrasi yang begitu rewel dengan urusan administrasi sekolah, padahal, yang lebih penting dibangun adalah membangun iklim pendidikan kondusif para guru. 3. Peranan sebagai Administrator Peranan kepala sekolah sebagai adminstator sekolah secara fisik, dilihat dari kemampuan kepala sekolah dalam mengelola kurikulum, mengelola administrasi peserta didik, mengola administrasi personalia, mengola administrasi sarana dan prasarana, mengelola administrasi kearsipan dan mengelola administrasi keuangan. 4. Peranan Sebagai Supervisor Peranan sebagai supervisor dalam kerangka untuk meningkatkan kedisiplinan sekolah meliputi: Pertama, kepala sekolah mengadakan diskusi kelompok bersama para guru dan tenaga administrasi dalam membahas permasalahan di sekolah; Kedua, kepala sekolah mengadakan kunjungan kelas untuk mengamati kegiatan pembelajaran secara langsung tentang berbagai hal yang berkaitan dengan profesionalisme guru dalam mengajar; terutama dalam pemilihan dan penggunaan metode pembelajaran, media dan keterlibatan peserta didik serta kemampuan peserta didik dalam menangkap materi yang diajarkan; Ketiga, kepala sekolah melakukan pembicaraan secara individu. Hal ini merupakan teknik bimbingan dan konseling kepada guru, baik yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran maupun masalah yang menyangkut profesionalisme guru; dan Keempat, kepala sekolah mengadakan simulasi pembelajaran, yang dapat dilakukan secara terprogram misalnya, sebulan sekali mengajar di kelas-kelas tertentu. Hal ini untuk analisa bagi guru dalam mengintropeksi diri, walaupun sebenarnya tidak ada cara mengajar yang paling baik. 5. Peranan Sebagai Leader Peranan kepala sekolah sebagai leader merupakan upaya-upaya yang dilakukan kepala sekolah untuk meningkatkan kedsiplinan sekolah. Kepemimpinan Kepala sekolah sebagai leader dapat dianalisis dari kepribadian, pengetahuan terhadap kependidikan, visi dan misi sekolah, kemampuan mengambil keputusan dan kemampuan berkomunisasi. 6. Peranan Sebagai Inovator Kepemimpinan kepala sekolah yang mempunyai inovasi yang baik dan membangun dapat terus meningkatkan keefektifan sekolah. Kepemimpinan kepala sekolah SMA Negeri 7 Bengkulu Selatan sebagai innovator akan tercermin dari cara-cara ia melakukan pekerjaannya secara: (a) konstuktif; (b) kreatif; (c) delegatif; ( d) integrative; (e) rasional; (f) obyektif; (g) pragmatis; (h) keteladanan; (i) disiplin; (j) adaptable dan fleksibel. Kepala sekolah yang memiliki kemampuan dalam mendelegesikan setiap tugasnya dengan mematok kesepuluh cerminan innovator terserbut diatas, maka keefektifan sekolahnya akan tercapai. 7. Peranan Sebagai Motivator Kepemimpinan kepala sekolah SMA Negeri 7 Bengkulu Selatan sebagai motivator melalui pengaturan lingkungan fisik, pengaturan suasana kerja, disiplin, dorongan penghargaan secara efektif, dan penyediaan berbagai sumber belajar melalui pengembangan Pusat Sumber

Kasih, Kepemimpian Kepala Sekolah 415 Belajar (PSB). Pertama, pengaturan lingkungan fisik tersebut antara lain mencakup ruang kerja yang kondusif, ruang belajar, ruang perpustakaan, ruang laboraturium, bengkel serta mengatur lingkungan sekolah yang nyaman dan menyenangkan; Kedua, pengaturan suasana kerja seperti menciptakan hubungan kerja yang harmonis dengan para tenaga kependidikan; Ketiga, menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan menyenangkan; dan Keempat, meningkatkan disiplin: (a) membantu para tenaga kependidikan dalam mengembangkan pola perilakunya, (b) membantu para tenaga kependidikan dalam meningkatkan standar perilakunya, dan (c) melaksanakan semua aturan yang telah disepakati bersama. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan bab-bab sebelumnya, disimpulkan bahwa Kepala Sekolah SMAN Bengkulu Selatan telah dengan baik melaksanakan perannya sebagai edukator, manajer, administrator, supervisor, leader, innovator dan motivator sehingga terjadi peningkatan kedisiplinan guru-guru dalam melaksanakan tugasnya. Saran Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dalam rangka peningkatan mutu pendidikan sekolah dasar, beberapa saran yang perlu diperhatikan, antara lain: (1) Kepala sekolah hendaknya benar-benar memperhatikan guru sebagai pendidik tetapi juga masih perlu pendidikan dalam berbagai hal supaya lebih disiplin dan berkinerja yang optimal; (2) Kepala sekolah harus dapat membagi tugas secara adil dan berimbang dengan tanggung jawab yang diserahkan sepenuhnya, hal ini dimaksudkan untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kedisiplinan serta menghindari rasa iri diantara para guru; (3) Kepala sekolah sebaiknya terus menggali inovasi tindakan dan kegiatan untuk meningkatkan disiplin guru; (4) Kepala sekolah harus dapat menjalankan fungsi administrasi, baik itu administrasi kantor, kelas maupun administrasi pembelajaran; (5) Kepala sekolah harus dapat memberikan contoh tindakan dan perbuatan bagi para guru, baik itu dalam tugas maupun di luar tugas sehari-hari; (6) K epala sekolah selalu menjalin komunikasi yang baik dengan seluruh komponen pelaksana pendidikan di sekolah sehingga dengan demikian kepala sekolah selalu dapat memberi motivasi kepada mereka baik secara pribadi maupun secara kedinasan; dan (7) D alam mengatasi kendalakendala yang timbul, hal yang paling penting dilaksanakan adalah transparansi berbagai kebijakan terutama yang menyangkut keuangan sekolah. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi. 2004. Metode Aksara.Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara Miles, BM & Huberman, AM. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI Press Moleong, L.J. 2002. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya Muhadjir. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasin Santosa, S. 2003. Teori dan Praktek Kepemimpinan. Jakarta: PT Asdi Mahastya