pala BAKN No. 5/SE/1976, S.K MENPAN No. 59/1987 jo. 13A988

dokumen-dokumen yang mirip
jabatan fungsional tersebut. Disamping itu, Panitia berserta dan fungsinya mendukung kelancaran pelaksanaan promosi

diartikan bahwa perguruan tinggi swasta

BAB V KESIMPULAN DAN BEKOMENDASI. Berdasarkan hasil analisis terhadap data peneliti. an yang terkumpul, maka berikut ini akan dikemukakan ke

mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 30 tahun 1990 tanggal

lah dilaksanakan cukup baik. Akan tetapi sub aspek

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

pendidikan/pengajaran dilihat dari perhitungan ber

3. Pada diri anak didik belum tertanam nilai-nilai

PERANAN JAMSOSTEK DALAM RANGKA MELINDUNGI DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN TENAGA KERJA

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL BAGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I HAURWANGI CIANJUR TAHUN 2011/2012

Pembangunan khususnya pembangunan di bidang pendidik. an di Indonesia dari waktu ke waktu terus dikembangkan se

BAB VI PENUTUP Kesimpulan 1. Implementasi Kebijakan Penjaminan Mutu Pada Perguruan Tinggi

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 1985 TENTANG POKOK-POKOK ORGANISASI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 1985 TENTANG POKOK-POKOK ORGANISASI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI. Presiden Republik Indonesia,

tadi, akan diberikan beberapa kesimpulan tentang faktorfaktor 1. Secara umum penyuluhan industri kecil bagi petani gula

1. Pengembangan karir merupakan bagian integral dari manajemen sumber daya. UNINUS khususnya pada jabatan struktural selama ini belum berjalan dengan

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH No. 403/F/Unbrah/VIII/2013 PERATURAN DISIPLIN TENAGA KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

1. Visi, Misi, Strategi dan Tujuan Universitas Dhyana Pura Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

FKIP, hubungan program pengembangan tenaga pengajar

pada dasarnya merupakan jawaban terhadap pertanyaan-per

1. Visi, Misi, Strategi dan Tujuan Universitas Dhyana Pura Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH No.375 /F/Unbrah/VII/2013 PERATURAN DISIPLIN DOSEN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

1. Visi, Misi, Strategi dan Tujuan Universitas Dhyana Pura Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

tinggal landas, diperlukan sumber daya manusia yang

: PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENDIDIKAN TINGGI.

KEPUTUSAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 234/U/2000

SUMBERDAYA MANUSIA PUSTAKAWAN: SEBAGAI SALAH SATU JENJANG KARIR 1 Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, Dip.Lib., M.Sc. 2

orang lain yang berbeda dengan dirinya, mau bekerja sama

BAB I PROFIL PERUSAHAAN

kembali bekerja di Instansinya masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL TENTANG NOMOR 16 TAHUN 2005 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Landasan Hukum C. Tujuan

SIMULASI TENTANG CARA PENGISIAN SKP DOSEN TETAP YAYASAN. KOPERTIS WILAYAH I SUMATERA UTARA 29.d 30 JANUARI 2018

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 234/U/2000 TENTANG PEDOMAN PENDIRIAN PERGURUAN TINGGI

profesional, b^ertanggung jawab, bersih dan berwibawa

AKTUALISASI PENINGKATAN KUALITAS GURU SMTA DAN HAMBATANNYA **)

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB II PROFIL FAKULTAS EKONOMI. A. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN AGAMA. Organisasi dan Tata Kerja. IAIN. Syekh Nurjati.

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 234/U/2000 TENTANG PEDOMAN PENDIRIAN PERGURUAN TINGGI

Sebagai pedoman bagian Hukum dan Kepegawaian dalam menempatkan pegawai sesuai dengan kompetensinya dalam rangka penataan organisasi.

PERBANDINGAN MATERI POKOK UU NO. 8 TAHUN 1974 JO UU NO. 43 TAHUN 1999 TENTANG POKOK-POKOK KEPEGAWAIAN DAN RUU TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA (RUU ASN)

A. VISI DAN MISI JURUSAN

Standar Mahasiswa & Pengelolaan Alumni STIKES HARAPAN IBU

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN SENAT UNIVERSITAS BAITURRAHMAH No. 329/F/ UNBRAH/VI/2013. Tentang

1. Visi, Misi, Strategi dan Tujuan Universitas Dhyana Pura Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

kesenian serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan tarap kehidupan

MANAJEMEN KARIR JABATAN FUNGSIONAL

Mereka sama-sama memandang bahwa semakin tinggi latar belakang

KEBIJAKAN TENTANG PEMBINAAN KARIR DOSEN Prof.dr. Ali Ghufron Mukti, Ph.D DIREKTUR JENDERAL SUMBER DAYA ILMU PENGETAHUAN TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN

a. Implikasi kebijakan melalui Surat Keputusan Menteri layah Departemen Agama Propinsi Jawa Barat. Penge

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI. A. Sejarah Singkat Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

1. Undang-undang RI. Nomor 8 Tahun 1974 jo Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-pokok Kepegawaian.

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

tidak dimaksudkan untuk mengukur ada tidaknya hubungan an

BAB II PROFIL FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA. Medan. Penetapan pembukaan dilakukan dengan surat keputusan Menteri

2 Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusya

1. Visi, Misi, Strategi dan Tujuan Universitas Dhyana Pura Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

1. Visi, Misi, Strategi dan Tujuan Universitas Dhyana Pura Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

1. Visi, Misi, Strategi dan Tujuan Universitas Dhyana Pura Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

02/PP/DITDIKTENDIK/2014 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN KETUA PROGRAM STUDI BERPRESTASI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Oleh: Pembantu Rektor II UB

Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitek & Sipil) Vol. 2 Auditorium Kampus Gunadarma, Agustus 2007 ISSN :

Standard Operating Procedure PENGANGKATAN PERTAMA DALAM JABATAN AKADEMIK DOSEN

BAB I PENDAHULUAN. dimulai dengan pemasangan pengumuman tentang kebutuhan akan tenaga kerja,

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TERNATE

REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER. Menimbang : a. bahwa, dalam rangka memberikan keteladanan

STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

PETUNJUK TEKNIS PENGUSULAN ANGKA KREDIT PUSTAKAWAN DI PERPUSTAKAAN IPB

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dimaksudkan untuk meningkatkan kete-rampilan dan

2011, No Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 76, Tambahan Lembaran Ne

Deskripsi karya Komposisi MARS UNDIKSHA

Surat Kabar Harian PUSARA, Edisi: Maret 1992

4. Koordinasi Kontrol dan Evaluasi 33

RI mengeluarkan Surat Keputusan No. 0124/U/1979 tentang Jenjang Program Pendidikan Tinggi dan Program Akta Mengajar da

Penelitian, (2) Kesimpulan, dan (3) Implikasi Hasilhasil

PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG LAGU MARS DAN HYMNE KOTA JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA JAMBI,

UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan potensi manusia untuk mengemban tugas pembangunan

STANDAR PEMBIAYAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan dan tanggung jawab yang diemban seorang guru bimbingan dan

RENCANA AKSI AREA PERUBAHAN 6 PENGUATAN SDM APARATUR

MEMUTUSKAN: BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

PROSEDUR PENGEMBANGAN SDM SPMI - UBD

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

KONDISI SUMBERDAYA MANUSIA DI PERPUSTAKAAN IPB: ANTARA HARAPAN DAN KENYATAAN 1. oleh: Abdul Rahman Saleh 2

Bab IV tampak belajar kelompok mempunyai tujuan, gram dan target yang jelas. Mahasiswa terlebih dahulu

PROGRAM KERJA BAKAL CALON REKTOR ITS Menuju. Kemandirian, Keunggulan dan Kesejahteraan by : Triwikantoro

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2003 NOMOR 2 SERI E

BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI. semula bernama Pendidikan Ahli Administrasi Perusahaan USU disingkat dengan

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ISLAM MADURA

itu harus memperbandingkan keadaan sebelumnya dengan

masyarakat berdasarkan pedoman resmi dari Ditjen Dikti

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 438 TAHUN 2013 TENTANG

Transkripsi:

BAB V P E N U T U P A. Kesimpulan Berdasarkan pengkajian terhadap data lapangan hasil dari kegiatan-kegiatan pengamatan ( observasi ), penja jagan ( survai ), wawancara ( interview ) dan dokumentatif serta pu la diskusi-diskusi tentang hasil penelitian, kemudian membanding-bandingkannya dengan permasalahan yang dibahas. Dalam bagian ini akan Penulis kemukakan beberapa kesimpulan dan saran-saran. Kesimpulan-kesimpulan tersebut terutama yang berkenaan dengan Permasalahan Pokok yang dirumuskan terdahulu da lam BAB Pendahuluan. Pertama : Proses Pengadaan dan Pengembangan Tenaga Pengajar Tetap Perguruan Tinggi Swasta di PTS. Cirebon sebagai fungsi dari Administrasi Personil pada Administrasi Pendidikan Tinggi memegang peranan penting bagi kelangsungan hidup dan pengembangan lembaga dalam mengemban misinya. Kesimpulan pertama adalah dimana kelemahan atau keterbatasan kemampuan daya dukung sosial ekonomi dari PTS. Cirebon menimbulkan praktek Pengadaan dan Pengembangan Tenaga Penga jar Tetap PTS. Cirebon belum dapat dilaksanakan dengan sepenuhnya sesuai dengan prosedur dan ketentuan-ketentuan Administrasi Personil yang ada dan berlaku. ( Periksa dan baca Tabel 3, 4 dan 7 dan pula U.U No. 8 Tahun 1974, S.E Ke pala BAKN No. 5/SE/1976, S.K MENPAN No. 59/1987 jo. 13A988 dan S.K MENDIKBUD No. 290/U/1988 jo. No. 141/D/Q/1989 ). Kedua : Perilaku-perilaku ( Behavior ) yang timbul pa da pelaksanaan Pengadaan dan sepanjang pelaksanaan Pengem- 115

lie bangan Tenaga Pengajar Tetap Perguruan Tinggi Swasta di PTS. Cirebon itu kompleks dan rumit. Tenaga Pengajar Tetap PTS di PTS. Cirebon ini sebagai MANUSIA yang memasuki proses Pengadaan dan Pengembangan Personil pasti akan membawa perilaku-perilaku itu baik yang positif maupun yang nega tif akibat adanya interaksi sosial dalam hidupnya ( baik se belum maupun sesudah mereka bekerja di PTS. Cirebon ). Perilaku-perilaku yang timbul itu menunjukkan kepribadian da ri masing-maeing Tenaga Pengajar Tetap PTS di PTS. Ci rebon dan rumit yang dimaksud tidak lain karena setiap Tena ga Pengajar Tetap PTS di PTS. Cirebon yang ber jumlah 40 orang itu sebagai individu mempunyai tingkah laku at^u peri laku yang berbeda satu sama lain. Berbeda karena masing-aassing berkeraampuan, berkebutuhan, berkepercayaan, berpengbarapan dan lain-lainnya lagi yang berbeda sebagai perilaku yang sifatnya positif dan pula negatif. Perilaku yang positif banyak menunjang keberhasilan pelaksanaan atau praktek Peng adaan dan Pengembangan Personil di PTS. Cirebon, sebab efektif dan efisien, sedangkan yang negatif kurang menunjang keberhasilan lembaga kengemban misinya. Karenanya sebagai kesimpulan kedua dari. penelitian ini, bah wa Perilaku-perilaku yang timbul dalam praktek Pengadaan dan Pengembangan Personil di PTS. Cirebon adalah dikarena kan para Tenaga Pengajar Tetap PTS. Cirebon sebagai in dividu yang hidup dalam organisasi masyarakat selalu berkore lasi sebagaimana mereka perankan di PTS. Cirebon.

117 Ketiga : Interaksi yang diciptakan oleh para Tenaga Pengajar Tetap PTS di PTS. Cirebon pasti saja menimbul kan perilaku-perilaku ( baik individu maupun organisasi ) dan faktor-faktor yang melatar belakangi timbulnya perilaku-peri laku tersebut ada banyak atau bermacam-macam dan berbeda-beda pula sifatnya, akan tetapi faktor-faktor ini saling mempenga ruhi. Faktor-faktor yang dominan dan harus segera didayagunakan adalah faktor-faktor biologis (fisik), sosial, pslkologis (psikis). Ketiga faktor ini merupakan faktor-faktor yang do minan yang melatarbelakangi timbulnya perilaku para Tenaga Pengajar Tetap PTS di PTS. Cirebon dan apabila ketiga faktor itu dikaitkan menjadi satu akan menjadi perilaku orga nisasi, sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang melatarbelakangi perilaku-perilaku yang timbul dalam praktek Pengadaan dan Pengembangan Personil PTS di PTS. Cire bon menjadikan para Tenaga Pengajar Tetap PTS di PTS. Cirebon ini berperilaku berma cam-ma cam tapi ini diperlukan guna menunjang keberhasilan proses Pengadaan dan Pengembang an Tenaga Pengajar Tetap PTS di PTS. Cirebon. Keempat : Setiap perbuatan atau tingkah laku seseorang akan membawa pengaruh baik terhadap organisasi maupun individunya. Perilaku-perilaku yang timbul menimbulkan pengaruh pa da lembaga dalam mengemban misinya atau mencapai tujuannya. Tujuan PTS. Cirebon adalah menyelenggarakan Pendidikan dan Pengajaran berdasarkan kebudayaan Indonesia dengan cara ilmiah yang meliputi Tnl Dharma Perguruan Tinggi.

118 Dari pembahasan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perilaku-perilaku yang timbul amat mempengaruhi praktek Peng adaan dan Pengembangan Personil di PTS. Cirebon. Para Tenaga Pengajar Tetap PTS di PTS. Cirebon telah membe rikan pengaruh yang positif ataupun yang negatif melalui sikap dan penampilannya sebagai perilaku yang timbul dalam praktek Pengadaan dan Pengembangan Tenaga Pengajar Tetap PTS di PTS. Cirebon. Karena tujuan PTS. Cirebon ada bagian-bagian yang belum terpenuhi, maka pengaruh perilakuperilaku yang timbul tersebut perlu dibina dengan sepenuhnya dan ditata kembali bagian-bagian yang perlu ditunjang oleh perilaku-perilaku yang timbul dalam upaya pencapaian tujuan oleh Administrator Pendidikan yang daiaro hal ini Rektor PTS. Cirebon bersama Koordinator KOPERTIS IV sebagai pembi na Perguruan-perguruan Tinggi Sv«sta yang berada di wilayahnya. B. Saran-saran Berdasarkan hasil hasil penelitian, pembahasan dan diskusi hasil penelitian dan kesimpulan-kesimpulan yang Pe nulis berikan diatas setelah pula membandingkannya dengan konsep teori yang telah diteiaah, maka pada bagian ini disiapkan beberapa saran yang berhubungan dengan rumusan per masalahannya sebagai berikut : Pertama : Memperhatikan permasalahan yang menyangkut proses ( atau praktek pelaksanaan ) Pengadaan dan Pengem bangan Te'-naga Pengajar Tetap PTS di PTS. Cirebon kelihatannya ada beberapa hal yang belum dijalankan sepenuhnya

119 oleh pts. Cirebon, sehingga perlu disarankan untuk pe laksanaan probes ini akan danya program atau perencanaan per sonil yang mantap yang dituangkan dalam Rencana Induk Pengem bangan PTS. Cirebon. Tanpa adanya RIP, maka proses ini tidak akan terarah pembinaannya. Dan faktor lain yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan proses Pengadaan dan Pengem bangan Tenaga Pengajar Tetap PTS di PTS. Cirebon ada lah sikon yang mendukung sosial ekonomi organisasi yang ter lihat sangat rendah, akan tetapi Ini bukan merupakan satu-satunya alasan untuk dipersoalkan para civitas akademika seba gai penyebab adanya hal-hal yang menjadi belum sepenuhnya pelaksanaan proses Pengadaan dan Pengembangan Tenaga Pengajar Tetap PTS di PTS. Cirebon. Karenanya satu perencanaan yang mantap perlu disusun dalam bentuk RIP dan program-pro gram pelaksanaannya yang beracu pada ketentuan-ketentuan yang ada dan masih berlaku atau dari Statuta PTS yang tidak menyimpang dari ketentuam-ketentuan Pemerintah yang berlaku. Kedua : Dalam praktek Pengadaan dan Pengembangan Te naga Pengajar Tetap PTS di PTS. Cirebon memang banyak perilaku-perilaku yang muncul, terutama perilaku individu manusia dalam praktek Pengadaan ( rekrut, seleksi dan peng angkatan ) berupa sikap dan penempilan calon Tenaga Pengajar Tetap PTS. Cirebon atau calon PNS yang dipekerjakan di PTS. Cirebon melalui KOPERTIS IV dan perilaku indi vidu yang timbul dalam praktek Pengembangan Tenaga Pengajar Tetap PTS. Cirebon yang telah diangkat dan ditempat-

120 kan mengisi lowongan yang ada sebagai Tenaga Pengajar Tetap PTS. Cirebon yang beraneka ragam itu dan yang dapat mem pengaruhi keberhasilan pelaksanaan proses ini di PTS. Cirebon. Karena itu perlu disarankan pada pelaksanaan kerja Ini akan adanya cara untuk bagaimana : 1. Meningkatkan kemandirian Tenaga Pengajar Tetap PTS. Cirebon dalam melaksanakan proses belajar meng ajar dan profesinya sebagai Tenaga Pengajar Tetap, 2. Meningkatkan disiplin, rasa tanggungjawab dan dedikasi Tenaga Pengajar Tetap PTS. Cirebon dan arebagai anggota masyarakat ilmiah. 3. Meningkatkan kemampuan dalam penguasaan bidang studi, penga jaran,penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sebagai Tenaga Pengajar Tetap PTS. UNTA& Cirebon. 4. Meningkatkan jenjang karir Tenaga Pengajar Tetap PTSL. Cirebon ini melalui adanya promosi kenaikan jabatan/pangkat dengan prestasi-prestasi yang telah me reka capai, Karena itu perlu disarankan agar perilaku-perilaku yang tim bul dalam pelaksanaan proses ini di PTS. Cirebon perlu dibina dengan sepenuhnya untuk pencapaian tujuan lembaga da lam penyelenggaraan pembinaan para Tenaga Pengajar Tetap PTS. Cirebon dan hubungan aereka dengan lingkungannya, Ketiga : Disarankan dalam permasalahan faktor-faktor yang melatar belakangi timbulnya perilaku-perilaku seperti : faktor kemampuan, faktor kebutuhan, faktor kepercayaan, fak-

121 tor penghargaan dan faktor-faktor lainnya yang melatar bela kangi timbulnya perilaku-perilaku, terlebih lagi faktor yang dominan di PTS. Cirebon yakni faktor biologis, faktor sosial dan faktor psikologis perlu mendapatkan perhatian dan pembinaan para Administrat r Pendidikan di PTS. Cirebon didalam menjalankan pelakfnaan kerja mereka untuk melancarkan proses Pengadaan dan Pengembangan Personil di PTS. Cirebon itu sendiri. Keempat : Akhirnya perlu disarankan pula dimana dalam upaya pencapaian tujuan lembaga yang memerlukan adanya pembi naan atas perilaku-perilaku yang timbul baik yang positif mau pun yang negatif sifatnya dengan mewujudkan pelaksanaan kerja yang efektif dan efisien guna pencapaian tujuan PTS. Ci rebon seperti apa yang disebutkan pada pasal 4 s.k Rektor PTS. Cirebon tanggal 2 September 1983 agar pencapaian tujuan PTS. Cirebon terpenuhi sepenuhnya dengan nyata dan mantap, terprogram menuju tinggal landas era pembangunan Indone sia,