UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHOTTING MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI METODE DEMONSTARSI PADA SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 2 SATU ATAP PATUMBAK TAHUN AJARAN 2016/2017 RINALDI ADITYA S.Pd, M.Pd Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi STOK Bina Guna Medan ABSTRAK Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana peningkatan hasil belajar shooting menggunakan kaki bagian dalam Melalui Metode demonstarsi pada siswa kelas VIII-1 SMP Negeri 2 Satu Atap patumbak Tahun Ajaran 2016/2017. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di lapangan SMP Negeri 2 Satu Atap patumbak, penelitian dilaksanakan mulai 11 agustus sampai 20 agustus 2017. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII-1 SMP Negeri 2 Satu Atap patumbak Tahun Ajaran 2016/2017 yang terdiri dari 30 siswa yang terdiri dari 16 putra dan 14 putri. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK).Yang terdiri dari siklus I dan II. Untuk memperoleh data dalam penelitian ini maka dilakukan tes hasil belajar siklus I dan tes hasil belajar siklus II yang berbentuk aplikasi teknik dasar shooting menggunakan kaki bagian dalam Melalui Metode demonstarsi pada permainan sepak bola pembelajaran ini dilakukan sebanyak dua kali pertemuan. Dimana pembelajaran Melalui Metode demonstarsi. Dari tes hasil belajar dengan menggunakan metode demontrasi di siklus I diperoleh 21 siswa (70%) yang telah mencapai tingkat ketuntasan belajar, sedangkan 9 siswa (30%) belum mencapai tingkat ketuntasan belajar, dengan nilai rata-rata 74,36. Dari tes hasil belajar disiklus II diperoleh 27 siswa (90%) yang mencapai tingkat ketuntasan belajar, sedangkan 3 siswa (10%) belum mencapai tingkat ketuntasan belajar, dengan nilai rata-rata 85,43. Dalam hal ini dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan nilai rata-rata hasil belajar siklus I ke siklus II. Berdasarkan hasil analisis data dikatakan bahwa Melalui Metode demonstarsi dapat meningkatkan hasil belajar shooting menggunakan kaki bagian dalam pada permainan sepak bola pada VIII-1 SMP Negeri 2 Satu Atap patumbak Tahun Ajaran 2016/2017. Kata Kunci: Hasil Belajar shooting, Melalui Metode demonstarsi PENDAHULUAN Observasi yang telah dilakukan oleh peneliti mendapatkan bahwa permainan sepak bola konvensional yang berdasarkan aturan sesungguhnya, kurang sesuai dengan karakteristik psikomotorik anak usia sekolah menengah pertama. Permainan sepak bola konvensional yang didisain untuk orang dewasa, ketika diterapkan pada anak usia VIII yang cenderung memiliki postur yang jauh lebih kecil berjalan dengan kurang efektif. Terlebih pada saat siswa akan melakukan tendangan atau shooting. Hal itu dikarenakan lapangan yang terlalu luas, maka frekuensi siswa untuk merasakan permainan terutama untuk menendang bola juga sangat kurang. Mereka cenderung pasif menunggu bola datang dan bola pun selalu sekolah menengah pertama khususnya kelas didominasi oleh beberapa siswa yang
memiliki kemampuan lebih dibandingkan siswa lain. Sarana dan prasarana yang ada bisa dikatakan kurang untuk dapat dilangsungkan proses pembelajaran permainan sepak bola. Halaman sekolah dengan luas 162 m² (9 meter x 18 meter) dapat dipakai menjadi lapangan bola voli dan badminton. Untuk mencapai lapangan sepak bola yang bahkan harus ke tetangga dibutuhkan waktu kurang lebih 30 menit dengan berjalan kaki sehingga menyebabkan pembelajaran tidak berjalan maksimal. Hal ini dapat diketahui dari hasil penilaian yang dilakukan oleh guru ternyata masih banyak siswa yang belum mampu mencapai nilai KKM yang telah ditentukan, yaitu dari 30 jumlah siswa kelas VII SMP Satu Atap hanya ada 30% siswa yang telah mencapai nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Maksimal),ketuntasan padahal target ketuntasan klasikal yang ingin dicapai adalah 85%. LANDASAN TEORI 1. Hakikat Pendidikan Jasmani a. Pengertian Penjasorkes Terdapat banyak definisi pendidikan jasmani yang disampaikan oleh para pakar, antara lain: Pendidikan jasmani sebagai proses pendidikan via gerak insani (human movement) yang dapat berupa aktifitas jasmani, permainan atau olahraga untuk mencapai tujuan pendidikan. Sejalan dengan upaya mencapai tujuan pendidikan maka dalam pendidikan jasmani dikembangkan potensi individu, kemampuan fisik, intelektual, emosional, sosial dan moral spiritual (Rusli Lutan, 1992:7). Pendidikan jasmani merupakan interaksi antara peserta didik dengan lingkungan secara sistematis untuk membentuk manusia seutuhnnya. Pembentukan sumber daya manusia diarahkan pada manusia pancasilais, berbudi pekerti luhur lewat pendidikan jasmani dengan memperhatikan model pembelajaran serta skema pembelajaran (Sukintaka, 2012:9). Sedangkan menurut Pangrazi menyatakan bahwa Penjasorkes adalah bagian integral dari suatu proses pendidikan secara keseluruhan yang memberikan sumbangan pertumbuhan dan perkembangan total pada setiap anak, terutama melalui latihan gerak (2004:4). 2. Hakikat Hasil Belajar Keberhasilan murid dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau skor dari hasil tes mengenai sejumlah pelajaran tertentu. Hasil belajar yang dicapai siswa menurut Sudjana (1990:56), melalui proses belajar mengajar yang optimal ditunjukkan dengan ciri-ciri sebagai berikut. 1) Kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi belajar intrinsik pada diri siswa. Siswa tidak mengeluh dengan prestasi yang rendah dan ia akan berjuang lebih keras untuk memperbaikinya atau setidaknya mempertahankan apa yang telah dicapai. 2) Menambah keyakinan dan kemampuan dirinya, artinya ia tahu kemampuan dirinya dan percaya bahwa ia mempunyai potensi yang tidak kalah dari orang lain apabila ia berusaha sebagaimana mestinya. 3) Hasil belajar yang dicapai bermakna bagi dirinya, seperti akan tahan lama diingat, membentuk perilaku, bermanfaat untuk mempelajari aspek lain, kemauan dan kemampuan untuk belajar sendiri dan mengembangkan kreativitasnya.
4) Hasil belajar yang diperoleh siswa secara menyeluruh (komprehensif), yakni mencakup ranah kognitif, pengetahuan atau wawasan, ranah afektif (sikap) dan ranah psikomotorik, keterampilan atau perilaku. 5) Kemampuan siswa untuk mengontrol atau menilai dan mengendalikan diri terutama dalam menilai hasil yang dicapainya maupun menilai dan mengendalikan proses dan usaha belajarnya. 3. Hakikat Permaianan Sepak Bola Untuk memasukan bola kegawang diperlukan kerjasama antar pemain dalam satu regu. Agar permainan ini dapat berdaya guna dan berhasil maka setiap pemain dalam satu regu diberi kewajiban-kewajiban sendiri seperti bertahan dan menyerang. Sepakbola mempunyai banyak tujuan selain untuk prestasi dan kebugaran, tujuan lain untuk sosialisasi, persahabatan dan juga mengurangi rasa jenuh atau stres, Muhammad Muhyi Faruq (2008 : 2). METODE PENELITIAN Tempat penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VIII-1 SMP Negei 2 Satu Atap patumbak Tahun Ajaran 2016/2017. Untuk mencapai tujuan penelitian tindakan kelas ini, ada beberapa tahapan yang akan dilalui. Setiap siklus terdari empat tahap, yaitu: perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan interpretasi, analisis dan refleksi dengan skema tindakan sebagai berikut: Gambar 3.1. Desain PTK dalam Pendidikan Jasmani dan Kepelatihan Olahraga (Sumber: Jhon Elliot, 2010:19) HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilaksanakan di lapangan SMP Negeri 2 Satu Atap Patumbak, pada tanggal Agustus 2017 sampai dengan tanggal Agustus 2017. Sebelum penelitian dilakukan, terlebih dahulu peneliti melakukan pre-test yang bertujuan untuk melihat dan merumuskan masalah yang diperoleh dari hasil pre-test yang dilakukan. Tes yang diberikan kepada siswa berupa test shooting menggunakan kaki bagian dalam yang dilakukan sebelum menentukan perencanaan. Tabel 4.4 Nilai Rata-Rata Tes Awal, Tes Siklus I dan Tes Siklus II No Hasil Tes Nilai Keterangan Rata rata 1 Tes Awal 52,70 Tidak Tuntas 2 Tes Siklus I 74,36 Tidak Tuntas 3 Tes Siklus II 85.43 Tuntas Dari analisis data yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan modifikasi menggunakan gawang mini, dapat memberikan pengaruh serta meningkatkan hasil belajar shooting menggunakan kaki bagian dalam pada permainan sepak bola. Dimana terlihat hasil belajar siswa dari tes hasil belajar I dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan shooting menggunakan kaki bagian dalam mulai dari sikap awalan, sikap pelaksanaan, serta sikap lanjutan. Dimana pada tes hasil belajar I didapat hasil penelitian belum memenuhi kriteria ketuntasan secara klasikal yang diharapkan yaitu 85%. Hal ini di karenakan beberapa faktor siswa tersebut belum bisa mencapai tingkat ketuntasan belajar karena pada saat melakukan sikap lanjutan siswa banyak yang belum tepat sasaran. Untuk itu selanjutnya perlu diadakan perbaikan pada tindakan pada siklus II. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan penelitian, dapat ditarik kesimpulan bahwasanya ada peningkatan hasil belajar shooting menggunakan kaki bagian dalam pada materi sepak bola dengan menerapkan metode demonstrasi Pada Siswa kelas VIII-1 SMP Negei 2 Satu Atap patumbak Tahun Ajaran 2016/2017. Hal ini disebabkan proses dalam pengajaran telah dilakukan seefektif mungkin, dimana guru memberikan pembelajaran dengan menekankan penjelasan pada tahap memahami teknik dasar shooting pada materi sepak bola menerapkan metode demonstrasi sehingga siswa benar-benar memahami materi yang diberikan oleh guru. B. Saran Berdasarkan hasil pembahasan penelitian dapat diberikan saran sebagai berikut: 1. Diharapkan kepada siswa, untuk termemotivasi dirinya untuk mengikuti pelajarannya agar dapat memahami pelajaran dengan baik karena dengan pemahaman yang baik proses belajar mengajar dapar berjalan dengan lebih baik lagi. 2. Dari hasil penelitian ditemukan banyak siswa tidak memahami penggunaan teknik dasar shooting pada materi sepak bola, disarankan pada guru agar melaksanakan pembelajaran menerapkan modifikasi, diharapkan dapat memotivasi siswa untuk lebih semangat dalam belajar. 3. Kepada para pembaca yang mungkin akan melakukan penelitian dengan menerapkan menerapkan metode demonstrasi, kiranya dapat mencoba dengan materi pelajaran yang lainnya. DAFTAR PUSTAKA Agus Salim. 2008. Buku Pintar Sepak bola: Nuansa. Agus Setiawan. 2010. Modifikasi Permainan Sepak Bola Amung Ma mun, Yudha M. Saputra. 2000. Perkembangan Gerak dan Belajar Gerak. Arikunto, Danny Mielke. 2007. Dasar-Dasar Sepak Bola. : Pakar Raya Pustaka Dietrich, Knut and Dietrich, K.J.. Sepak Bola Aturan dan Latihan.: Gramedia. Engkos Kosasih. 1994. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan: Erlangga.