BUKU MONITORING KESEHATAN PENGEMUDI

dokumen-dokumen yang mirip
KUESIONER. Identitas Responden

Mengenal Undang Undang Lalu Lintas

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

Lampiran Kuesioner KUESIONER GAMBARAN PERILAKU PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS NANGGALO TAHUN 2017

LAMPIRAN 2 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan diperoleh kesimpulan sebagai berikut.

LANGGAR ATURAN SANKSI MENUNGGU TAHAP II

BAB I PENDAHULUAN. Dunia oleh WHO (World Health Organization) pada tahun 2004 merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Telepon genggam atau yang lebih dikenal dengan handphone (HP) merupakan

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

LAMPIRAN 1. Nominal. 1. Ya 2. Tidak. Nominal. 1. Ya 2. Tidak. 1. Ya 2. Tidak. Nominal. Nominal. 1. Ya 2. Tidak. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lalu lintas dan angkutan jalan mempunyai peran strategis dalam

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Saat ini, Penyakit Tidak Menular (PTM) menjadi penyebab kematian. utama sebesar 36 juta (63%) dari seluruh kasus kematian yang terjadi di

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN

I. PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan negara hukum yang hampir semua aspek di

BAB I PENDAHULUAN. a. Latar Belakang. tahun 2010 jumlah kecelakaan yang terjadi sebanyak sedangkan pada tahun

I. PENDAHULUAN. penduduk kota Bandar Lampung yang semakin padat dan pertambahan jumlah

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN STROKE DI INDONESIA

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Modal Dasar Yang Harus Dimiliki Oleh Pengendara. a. Indera : Sesuatu yang membuat pengemudi waspada dalam mengemudi,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bermanfaat atau dapat berguna untuk tujuan tujuan tertentu. Alat pendukung. aman, nyaman, lancar, cepat dan ekonomis.

SAFETY DRIVING METHOD CARA MENGEMUDI DENGAN AMAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1993 TENTANG PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Tanggung Jawab Dasar Pengemudi

PELAYANAN TERPADU (PANDU) PTM DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA (FKTP) (KONSEP DASAR & RUANG LINGKUP)

BAB I PENDAHULUAN. Aman dalam berkendara, bukanlah sebuah slogan sebuah instansi

UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 1992 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN [LN 1992/49, TLN 3480]

INFORMASI KEHIDUPAN BERBAGAI BAHASA

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. negara untuk lebih serius dalam menangani masalah kesehatan, baik masalah

BAB I. A. Latar Belakang

ANAMNESIS. I. Identitas. 1. Nama : Ny. Bandi. 3. Jenis Kelamin : Perempuan. 4. Alamat : Jalan Taman S.Parman II no. 5 Rt. 09/ Rw.

BAB I PENDAHULUAN. Sarana transportasi merupakan sarana pelayanan untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. menular (noncommunicable diseases). Terjadinya transisi epidemiologi

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hak asasi manusia yang harus dilindungi dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. untuk melayani pergerakan manusia dan barang secara aman, nyaman,

FINAL DI KM PASAR GUGUAK KAYU TANAM, KABUPATEN PADANG PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT SELASA, 1 JULI 2014 KNKT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tubuh dan menyebabkan kebutaan, gagal ginjal, kerusakan saraf, jantung, kaki

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Berdasarkan Undang-Undang 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam penyebab antara lain: berasal dari faktor manusia, faktor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berlangsung tanpa diduga atau diharapkan, pada umumnya ini terjadi dengan

KUEISONER PENELITIAN PENERAPAN SAFETY RIDING PENGGUNA SEPEDA MOTOR PADA MAHASISWA UNIVERSITAS ESA UNGGUL TAHUN 2016

TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN PENINDAKAN PELANGGARAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yakni perbandingan terhadap satuan mobil penumpang. Penjelasan tentang jenis. termasuk di dalamnya jeep, sedan dan lain-lain.

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU PENGEMUDI SEPEDA MOTOR PADA BERBAGAI KEADAAN LALU LINTAS JALAN DENGAN KARAKTERISTIK PENGEMUDI, KENDARAAN, DAN PERJALANAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tio Agustian, 2014 Analisis front wheel alignment (fwa) pada kendaraan Daihatsu Gran Max Pick Up

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia termasuk yang cukup memprihatinkan. Sejak tahun 1992 hingga 2009, jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap fasilitas-fasilitas umum dan timbulnya korban yang meninggal dunia.

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Sepeda motor merupakan salah satu sarana. transportasi yang tidak asing lagi bagi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional yang dilaksanakan oleh bangsa Indonesia dewasa. Untuk menunjang pembangunan tersebut salah satu sarana yang di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi saat ini menuntut masyarakat untuk mempunyai mobilitas

BAB I PENDAHULUAN. kematian tiap hari di seluruh dunia. Berdasarkan laporan POLRI, angka

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 1 PENDAHULUAN. Dasar Negara Republik Indonesia Tahun Lalu lintas dan angkutan jalan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

DINKES JATIM SIAGA LEBARAN 2013

Daftar Lampiran. A. Latar Belakang 1

Detail denda lalu lintas berserta pasal ( tilang ),

KUESIONER PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah penderita stroke di Indonesia kini kian meningkat dari tahun ke

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

SATUAN ACARA PENYULUHAN

2012, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN PENINDAKAN PELANGGARAN LALU

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. dapat ditarik simpulannya sebagai berikut : 1. Penderita hipertensi lansia di Desa Pingit Kecamatan Pringsurat

I. PENDAHULUAN. dan mencerminkan kehendak rambu-rambu hukum yang berlaku bagi semua subyek

I. PENDAHULUAN. Lalu lintas jalan merupakan sarana masyarakat yang memegang peranan penting

CONTOH SOAL TES TORI SIM C (PART 1)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DRIVER MANAGEMENT SYSTEM

CRITICAL CARE UNIT. Berfikir kritis bagaimana tanda-tanda shock yang selalu kita hadapi dalam kegawatdaruratan medis di Unit Gawat Darurat

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA. (Berita Resmi Kota Yogyakarta) Nomor 2 Tahun 2001 Seri C PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA)

Perpustakaan Unika SKALA DISIPLIN

BAB IV : Dalam bab ini diuraikan tentang dasar pertanggungjawaban pidana pada kasus. kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan kerugian materil.

SOSIALISASI DALAM RANGKA : PERTEMUAN PENGUJI KENDARAAN BERMOTOR SELURUH INDONESIA TAHUN 2010

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT

KERANGKA ACUAN PROGRAM PENYAKIT TIDAK MENULAR(PTM) Penyakit tidak menular (PTM) diperkirakan sebagai penyebab 58 juta kematian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. di sekitar jalan raya, sehingga undang-undang ini memiliki fungsi hukum sebagai

ANATOMI DATA LAKA LANTAS TAHUN 2016 POLDA NTB FEBRUARI MARET APRIL DATA PT JASA RAHARJA NAMA DATA LAKA JANUARI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

EFEKTIVITAS PEMBERLAKUAN HELM SNI TERHADAP TINGKAT KETAATAN MASYARAKAT DALAM HUBUNGANNYA DENGAN FUNGSI HUKUM SEBAGAI ALAT PENGENDALI SOSIAL

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan yang sesuai dengan

UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN [LN 2009/96, TLN 5025]

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepeda motor saat ini menjadi super booming, dan menjadi alat angkut

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis tingkat kepatuhan

KEJAKSAAN AGUNG REPUBLIK INDONESIA JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

LEMBARAN PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN

STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) ANGKUTAN PEMADU MODA TRAYEK BANDARA SULTAN SYARIF KASIM II PEKANBARU BANGKINANG

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR. TAHUN 2010 TENTANG

Materi 13 KEDARURATAN MEDIS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha. Tahun Mobil Penumpang Bis Truk Sepeda Motor Jumlah

.

BAB VI HASIL PENELITIAN. analisis univariat dilakukan untuk menjelaskan karakteristik masing masing

POSBINDU PTM (PENYAKIT TIDAK MENULAR)

BAB 1 : PENDAHULUAN. tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan di ruang lalu lintas jalan.

Transkripsi:

B A B A K T I S H U A D A KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA BUKU MONITORING KESEHATAN PENGEMUDI A K T I S H U A D KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN RI DITJEN PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN TAHUN 2013 KEMENTERIAN KESEHATAN RI DITJEN PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN TAHUN 2013

Perlengkapan Pengemudi PENGEMUDI MEMASANG SEATBELT YANG BENAR SEGITIGA PENGAMAN KOTAK P3K Edisi.gakti-3

Pesan Menteri Kesehatan Kepada Pengendara Saya berpesan kepada Saudara-saudara pengendara, agar : 1. Patuhi aturan dan rambu-rambu lalu lintas. 2. Berbusana terang atau mencolok saat berjalan atau berkendara. 3. Selalu menggunakan helm yang terstandar saat naik sepeda / sepeda motor dan sabuk keselamatan saat naik mobil. 4. Kurangi kecepatan saat berkendara. 5. Memastikan sepeda motor/mobil dalam keadaan baik, roda, bahan bakar, baterai, rem, lampu. 6. Hindari berkendara saat mengantuk / kurang tidur. 7. Hindari berkendara saat lelah. 8. Hindari berkendara saat stress. Kementerian Kesehatan RI Tahun 2013 1

9. Hindari berkendara saat kondisi tubuh tidak sehat. 10. Hindari berkendara setelah minum obat yang membuat kantuk. 11. Hindari minum keras terutama jika akan berkendara. 12. Hindari membawa beban atau orang melebihi kapasitas kendaraan. Ingat! Penumpang mempunyai risiko akibat kecelakaan yang sama dengan pengendara. 13. Hindari berkendara saat cuaca buruk. 14. Beristirahatlah jika mengantuk atau kelelahan saat. 15. Cek kelengkapan kendaraan sebelum berkendara. BUKU MONITORING KESEHATAN MENGEMUDI No. Kartu Identitas (KTP) : Nama lengkap : Tanggal Lahir/ Umur (tahun) : Jenis Kelamin Suku : Agama : Alamat : Pendidikan terakhir : Pekerjaan : Status perkawinan Golongan darah : : L / P : Menikah / Menikah 2 Kementerian Kesehatan RI Tahun 2013 Kementerian Kesehatan RI Tahun 2013 3

Tabel Riwayat Penyakit : Riwayat Penyakit Menular pada keluarga Riwayat Penyakit Menular pada diri sendiri Penyakit DM ( / )* Penyakit Hipertensi ( / )* Penyakit Jantung ( / )* Penyakit DM ( / )* Penyakit Hipertensi ( / )* Penyakit Jantung ( / )* Penyakit Stroke ( / )* Penyakit Asma ( / )* Penyakit Kanker ( / )* Kolesterol Tinggi ( / )*... *= Coret yang tidak perlu Penyakit Stroke ( / )* Penyakit Asma ( / )* Penyakit Kanker ( / )* Kolesterol Tinggi ( / )*... Merokok istirahat 4 Kementerian Kesehatan RI Tahun 2013 Kementerian Kesehatan RI Tahun 2013 5

Gula Merokok istirahat 6 7

Gula Merokok istirahat 8 9

Gula Merokok istirahat 10 11

Gula Merokok istirahat 12 13

Gula Merokok istirahat 14 15

Gula Merokok istirahat 16 17

Gula Merokok istirahat 18 19

Gula Merokok istirahat 20 21

Gula Rekomendasi : 1. Layak 2. Layak dengan catatan Rujuk ke Pos Kesehatan 3. layak Rujuk ke Pos Kesehatan Penjelasan Rekomendasi : 1. Layak, bila pada pemeriksaan diperoleh: a. darah : normal atau h i p e r t e n s i ringan b. Gula darah sewaktu : ka d a r g u l a darah normal c. Pemeriksaan alkohol : negatif d. Pemeriksaan amfetamin : negatif 2. Layak dengan catatan, bila pada pemeriksaan diperoleh: a. darah : h i p e r t e n s i sedang 22 23

b. Gula darah sewaktu : hiperglikemi a ( > 2 0 0 m g / d L ) tanpa gejala penyerta c. Pemeriksaan alkohol : negatif d. Pemeriksaan amfetamin : negatif 3. Layak, bila pada pemeriksaan diperoleh: a. darah : hipertensi berat, dan atau b. Gula darah sewaktu : hipoglikemia (< 70 mg/dl) a t a u hiperglikemi a ( > 2 0 0 m g / d L ) d e n g a n g e j a l a penyerta c. Pemeriksaan alkohol : positif dan atau d. Pemeriksaan amfetamin : positif Kondisi hiperglikemia dengan gejala penyerta lainnya adalah kondisi kesehatan yang membahayakan saat, misalnya: pusing, berkunang-kunang, mual, muntah, dll. Hasil rekomendasi: 1. Layak dengan catatan, pengemudi dirujuk ke Pos Kesehatan untuk mendapatkan pengobatan. Pengemudi dapat berkendara jika dapat menunjukkan rekomendasi bahwa telah mendapatkan pengobatan; 2. layak, pengemudi segera dirujuk ke Pos Kesehatan lalu lintas. Dan harus diganti oleh pengemudi cadangan. 24 25