ANALISIS PENGARUH KECERDASAN MAJEMUK DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PEMBENTUKAN SIKAP PROFESIONAL MAHASISWA PROFESI KEPERAWATAN FKIK UMY

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PENGARUH KECERDASAN MAJEMUK DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PEMBENTUKAN SIKAP PROFESIONAL MAHASISWA PROFESI KEPERAWATAN FKIK UMY

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia berdasarkan SK Mendiknas No. 323/U/2002 tentang kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (PSIK FK UMY) menggunakan

ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN NERS INDONESIA PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA HPEQ-DIKTI BATAM, JULI 2010

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Joint United Nations Programme on HIV/AIDS (UNAIDS, 2013) melaporkan

STANDAR AKADEMIK STIKES RS BAPTIS KEDIRI. Standar 3 Kompetensi Lulusan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah. Permasalahan yang sering terjadi diantaranya seperti kesiapan dari dosen yang

HUBUNGAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN UMS SKRIPSI

Di Ajukan Oleh: Prof. DR. Arif Sumantri, Ns. Uswatun Khasanah, S.Kep., MNS Ns. Azizah Khoiriyati, S.Kep., M.Kep.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STANDAR PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER (S P P A)

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perawat merupakan suatu profesi dimana seorang petugas

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

INDONESIA NATIONAL NURSES ASSOCIATIONS COMPETENCIES FRAMEWORK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. seorang perawat harus memiliki sertifikat kompetensi (DEPKES, 2014).

BAB II TINJUAN PUSTAKA. a. Standar Kompetensi Sarjana Farmasi

BAB 1 PENDAHULUAN. keperawatan. Perubahan ini tidak serta-merta diterima oleh masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. bahan obat dan obat tradisional. Pekerjaan Kefarmasian harus dilakukan

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

BAB I PENDAHULUAN. tinggi diharapkan proses pemahaman akan menjadi lebih berkembang dan

BAB I PENDAHULUAN. tingkat diploma. Pemikiran dasar jenjang pendidikan ini adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. jadi, yang tinggal dipindahkan ke orang lain dengan istilah transfer of knowledge.

BAB I PENDAHULUAN.

I. PENDAHULUAN. agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Problem based learning (PBL) adalah metode belajar mengajar aktif yang

Prodi kedokteran FK UNS Oktober 2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Patria Asda STIKES Wira Husada Yogyakarta ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan global akan mutu lulusan pendidikan dan sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Keperawatan) dan Profesional (Ners) dengan sikap, tingkah laku, dan

BAB I PENDAHULUAN BAB II KETENTUAN UMUM BAB III DASAR, FUNGSI DAN TUJUAN BAB IV PRINSIP PENYELENGGARAAN PEND KEB BAB V PESERTA DIDIK BAB VI JALUR DAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Jenjang Diploma III keperawatan berperan sebagai perawat. terampil dalam menyelesaikan masalah keperawatan secara mandiri dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR KDPK I PADA MAHASISWA PRODI D-IV BIDAN PENDIDIK REGULER STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat serta persaingan global menuntut lulusan pendidikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. terselenggaranya pelayanan kesehatan yang berkualitas juga (Depkes, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan kedokteran bertujuan untuk menghasilkan dokter yang. sebagai bekal untuk belajar sepanjang hayat (Konsil Kedokteran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS MULTIPLE INTELLEGENCES PADA BUKU SISWA KURIKULUM 2013 KELAS IV SD

Kompetensi Apoteker Indonesia adalah :

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DENGAN MEKANISME KOPING PADA MAHASISWA KEPERAWATAN MENGHADAPI PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN DI RUMAH SAKIT SKRIPSI

: ISNAINI MARATUS SHOLIHAH NIM K

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)

DISKUSI KURIKULUM WAHANA PRAKTEK

TUGAS PENGENALAN DAN PENGEMBANGAN MABA 2015 ESAI PSIK UNEJ, MOTIVASI MASUK PSIK UNEJ DAN DESKRIPSI KEGIATAN DI KAMPUS PSIK UNEJ

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu. Pelayanan yang bermutu

PROGRAM ORIENTASI BAGI MAHASISWA PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN/KEBIDANAN DI RSUD dr.fauziah BIREUEN

BAB I PENDAHULUAN. memecahkan masalah (problem solving skill) serta berfokus pada mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kesadaran masyarakat

PENGARUH PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP DAN IKLIM ORGANISASI SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR IPS SISWA SMKN 1 MARTAPURA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

STANDAR PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS BEDAH SARAF

LAPORAN PENELITIAN UNGGULAN PRODI

IBI-AIPKIND Jogyakarta, 25 Juli 2010

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)

RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER KEPERAWATAN GERONTIK

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu fenomena yang harus di respon oleh perawat. Respon yang ada

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN

BAB I PENDAHULUAN. tugasnya, serta beberapa perilaku lain yang merupakan sifat-sifat kemanusiaan

Standar Kompetensi Lulusan Acuan Standar Lain

PENGEMBANGAN WAHANA PENDIDIKAN KLINIK UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN DAN PELAYANAN KEPERAWATAN

BAB I PENDAHULUAN. Soft skill mahasiswa menurut pendapat Setditjend Dikti (2010)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

HUBUNGAN JENIS KELAMIN DAN PEMINATAN DENGAN KELULUSAN UJI KOMPETENSI MAHASISWA NERS STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kredensial merujuk pada proses verifikasi pendidikan, lisensi, dan

SISTEM PENGEMBANGAN KARIR PERAWAT

BAB 1 PENDAHULUAN. dan program profesi, serta program spesialis, yang diselenggarakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang. Pada beberapa tahun terakhir ini terjadi inovasi. di dalam sistem pendidikan kedokteran di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi di bidang kedokteran atau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia (SDM). Oleh karena itu, perkembangan sumber daya. pengetahuan maupun penguasaan tinggi sangat diperlukan.

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN AWAL DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA AKADEMI KEPERAWATAN

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

A. PPNI (PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA)

John Toding Padang, Novita Medyati

Struktur perubahan kurikulum secara evolusioner

PENERAPAN PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESIONAL: Dewi Irawaty, MA, PhD

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Ners merupakan pendidikan akademik-profesional dengan. proses pembelajaran yang menekankan pada tumbuh kembang kemampuan

Evaluasi Kurikulum Prodi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia FTI UII Yogyakarta

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 22/P/SK/HT/2006

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING NASKAH PUBLIKASI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang. Kesehatan menjelaskan bahwa tenaga kesehatan adalah setiap orang yang

2015 PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING PADA PELAKSANAAN PRAKTIK PENYULUHAN KELUARGA OLEH MAHASISWA PROGRAM STUDI PKK FPTK UPI

REFLEKSI PENYELENGGARAAN KURIKULUM DIII KEPERAWATAN

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan tenaga kesehatan yang bermutu, yang mampu bersaing baik

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. persoalan baru untuk diselesaikan, kemampuan untuk menciptakan sesuatu

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI PERAWAT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ROKAN HULU MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE JENJANG SARJANA TAHUN 2014

ERY SANDI NIM I

Kurikulum Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia FTI UII Yogyakarta

Transkripsi:

ANALISIS PENGARUH KECERDASAN MAJEMUK DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PEMBENTUKAN SIKAP PROFESIONAL MAHASISWA PROFESI KEPERAWATAN FKIK UMY DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TESIS Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata 2 Program Studi Magister Manajemen WULAN NOVIANI 20101020105 PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2012

2 INTISARI Tujuan penelitian adalah menganalisis pengaruh kecerdasan majemuk dan lingkungan kerja terhadap pembentukan sikap profesional mahasiswa profesi keperawatan FKIK UMY di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta secara parsial maupun simultan. Penelitian ini adalah Mixed methods dengan menggabungkan metode kuantitatif dan kualitatif. Responden penelitian adalah total populasi sebanyak 47 orang. Instrumen penelitian adalah modifikasi kuesioner kecerdasan majemuk, lingkungan kerja, sikap profesional dan pedoman wawancara. Hasil analisis statistik dengan uji t untuk kecerdasan majemuk diperoleh Ho diterima dan lingkungan kerja diketahui Ho ditolak. Hasil uji F diperoleh Ho diterima. Hasil analisa kualitatif menunjukkan adanya pengaruh kecerdasan majemuk mahasiswa terhadap pembentukan sikap profesional dan lingkungan kerja RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta sangat mempengaruhi pembentukan sikap profesional mahasiswa. Kesimpulan penelitian adalah tidak ada pengaruh positif dan signifikan dari kecerdasan majemuk dan lingkungan kerja terhadap pembentukan sikap profesional mahasiswa, sedangkan dari hasil analisis kualitatif diketahui kecerdasan majemuk dan lingkungan kerja mempengaruhi pembentukan sikap profesional pada mahasiswa profesi keperawatan FKIK UMY di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Kata kunci: sikap profesional, kecerdasan majemuk, lingkungan kerja.

3 ABSTRACT The research aims at analyzing the influence of multiple intelligences and working environment on the establishment of professional attitude of nursing profession students of Faculty of Medicine and Health Sciences of UMY at PKU Muhammadiyah Hospital of Yogyakarta both partially and simultaneously. The research employs mixed methods research by combining quantitative and qualitative methods. The respondents of the research are the total population with as many as 47 people. The research instrument was modified questionnaires of multiple intelligences, working environment, professional attitude and interview guides. The results of the statistical analysis using t test show that for multiple intelligences, Ho is accepted, while for working environment, Ho is rejected. The result of F test shows that Ho is accepted. The results of the qualitative analysis show that multiple intelligences of students affect the formation of professional attitude and working environment at PKU Muhammadiyah Hospital of Yogyakarta greatly affects professional attitude of students. From the quantitative analysis on the one hand, it can be concluded that there is no positive and significant effect of multiple intelligences and working environment on the formation of professional attitudes of students. On the other hand, the results of the qualitative analysis show that multiple intelligences and working environment affect the formation of professional attitude of nursing profession students of Faculty of Medicine and Health Sciences of UMY at PKU Muhammadiyah Hospital in Yogyakarta. Keywords: professional attitude, multiple intelligences, working environmen

4 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Profesionalisme merupakan sikap dari seorang profesional, dan profesional berarti melakukan sesuatu sebagai pekerjaan pokok. Profesionalisme dalam keperawatan merupakan konsep penting dalam pencapaian status sebagai profesi. Menurut Undang-Undang RI No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan, perawat adalah mereka yang memiliki kemampuan dan kewenangan melakukan tindakan keperawatan berdasarkan ilmu yang dimilikinya, yang diperoleh melalui pendidikan keperawatan ( Ali, 2002). Pembentukan sikap profesional pada mahasiswa keperawatan merupakan tanggung jawab bersama antara institusi pendidikan dan rumah sakit pendidikan untuk menghasilkan lulusan perawat yang berkualitas, baik dari segi pengetahuan, keterampilan maupun sikap itu sendiri. Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menggunakan kurikulum yang terintegrasi untuk pembentukan sikap profesional pada mahasiswa keperawatan sesuai pedoman kurikulum dari Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI). Pedoman umum penyusunan kurikulum pendidikan Ners dari AIPNI berlandaskan pada SK Mendiknas No. 232/U/2000 tentang pedoman penyusunan kurikulum pendidikan tinggi dan penilaian hasil belajar SK Mendiknas No. 045/U/2002 tentang kurikulum inti

5 pendidikan tinggi, dan UU RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 20 (3) bahwa Perguruan tinggi dapat menyelenggarakan program akademik, profesi, dan/atau vokasi; PP RI No 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan dan PP RI No 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, pasal 85 (3) bahwa Pendidikan tinggi dapat menyelenggarakan program diploma pada pendidikan vokasi, sarjana, magister dan doktor pada pendidikan akademik dan spesialis dan atau profesi pada pendidikan profesi. Penyusunan materi kurikulum berdasarkan pada hasil analisis dan studi banding ke berbagai institusi penyelenggara pendidikan baik di dalam maupun luar negeri, serta bekerja sama dengan organisasi profesi PPNI. Kurikulum disesuaikan dengan tuntutan dari stakeholder yaitu masyarakat, rumah sakit, puskesmas, departemen kesehatan dan institusi pelayanan kesehatan lainnya terhadap kompetensi perawat profesional. Berbagai kegiatan dilakukan dalam upaya perbaikan kurikulum Ners melalui pelatihan-pelatihan terkait Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang terintegrasi sehingga mahasiswa dapat mengembangkan kemampuan untuk menggabungkan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang relevan dengan masalah kesehatan yang dihadapi. KBK terintegrasi ini memiliki standar pendidikan utama dalam pencapaian kompetensi baik hard skills maupun soft skills (AIPNI, 2010). Menurut hasil wawancara dengan pengelola PSIK FKIK UMY, didapatkan informasi bahwa sikap mahasiswa terkait soft skills belum sesuai dengan harapan dari institusi pendidikan padahal program untuk pembentukan sikap profesional sudah mulai ditanamkan sejak awal

6 perkuliahan melalui berbagai mata kuliah, kurikulum maupun proses pembelajaran. Sikap profesional mahasiswa keperawatan FKIK UMY dibentuk mulai dari awal semester 1 melalui salah satu mata kuliah spesifik yaitu Professional Nurse. Mata kuliah ini bertujuan memberikan pengenalan tentang profesi perawat, berfokus pada bagaimana menjadi perawat profesional, memiliki sikap profesional dan mengetahui kewajiban dan tanggung jawab menjadi perawat profesional. Sikap profesional yang sudah ditanamkan sejak awal proses pendidikan ini diharapkan menjadi kebiasaan dan dipraktikkan saat mahasiswa menjalani praktik klinik di RS dan komunitas. Kompetensi yang harus dimiliki yaitu komunikasi efektif, kepemimpinan dan manajemen keperawatan, hubungan interpersonal, penelitian, pelayanan profesional di klinik dan komunitas, memahami etik dan legal keperawatan, mengembangkan profesionalisme dan menjadi long life learner. Hasil observasi dan pengalaman pribadi peneliti selama menjalani praktik klinik di RS dan komunitas, hanya sebagian kecil mahasiswa yang mencerminkan sikap profesional ke dalam praktik pelayanan yang diberikan. Menurut survei pendahuluan yang dilakukan peneliti di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta didapatkan kesimpulan bahwa sikap profesional mahasiswa profesi keperawatan ditentukan oleh lingkungan praktik. Mahasiswa profesi keperawatan biasanya mengikuti rutinitas yang ada di RS karena mereka belajar dari model peran atau role model yang ditampilkan oleh perawat setempat, padahal mahasiswa memiliki peran sebagai agen perubah yang berarti bahwa menggunakan

7 dirinya sebagai model untuk merubah kebiasaan sesuai dengan ilmu pengetahuan yang telah diajarkan. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi diperoleh informasi bahwa mahasiswa profesi keperawatan FKIK UMY belum mencerminkan sikap profesional sebagai seorang calon perawat. Hal ini dikarenakan pembentukan sikap tidak hanya dilakukan dalam proses akademik saja melainkan secara berkelanjutan harus selalu diberikan pengarahan, pemberian role model sikap yang baik, dukungan lingkungan praktik serta pengawasan terhadap pelaksanaannya baik di tingkat akademik maupun klinik sehingga diperoleh hasil yang sesuai dengan harapan. Implementasi sikap profesional mahasiswa keperawatan menurut Instrument of Professional Attitude for Student Nurses meliputi peningkatan ilmu pengetahuan, otonomi, kerjasama, kompetensi, pengembangan profesional, bekerja dalam komite, pelayanan komunitas, teori dan kode etik (Hisara et al, 2010; Celik et al, 2011). Hasil dari penelitian Celik et al (2011), didapatkan hasil bahwa profesi keperawatan membutuhkan peningkatan pada kriteria otonomi seiring dengan peningkatan pengetahuan, adanya partisipasi organisasi profesional, penelitian, pelayanan komunitas, kompetensi dan pendidikan berkelanjutan dan kode etik bagi perawat. Menurut literatur, dinyatakan bahwa selama tahap pendidikan keperawatan seharusnya dihasilkan mahasiswa keperawatan yang memiliki sikap dan perilaku profesional.

8 Menurut hasil survei pendahuluan yang dilakukan didapatkan fenomena sebagai berikut : mahasiswa profesi keperawatan FKIK UMY turut berkontribusi dalam peningkatan pengetahuan melalui targetan kompetensi baik hard skills maupun soft skills dalam buku panduan profesi, mahasiswa memiliki otonomi yang rendah dikarenakan belum memiliki kewenangan untuk melakukan tindakan keperawatan, tidak semua mahasiswa dapat menjalin kerja sama yang baik serta bekerja dalam tim, mahasiswa memberikan pelayanan bagi klien dengan baik, pengembangan profesional belum terlihat dari hasil observasi serta mahasiswa memiliki pemahaman yang cukup baik terkait teori dan kode etik keperawatan. PSIK FKIK UMY merupakan salah satu institusi pendidikan tinggi keperawatan di Indonesia yang telah berusia 12 tahun. PSIK FKIK UMY telah terakreditasi B dari DIRJEN DIKTI DEPDIKNAS No. 015/ BAN-PT/Ak-XII/S1/VI/2009. Proses pendidikan ini dilaksanakan melalui dua tahapan, yaitu tahapan akademik/ sarjana keperawatan selama 4 tahun (S.Kep) dan tahapan profesi selama 1 tahun (Ns). Metode pembelajaran yang digunakan yaitu Full Problem Based Learning. Pendidikan tahap akademik meliputi perkuliahan, praktikum di Mini Hospital yaitu skills lab untuk melatih keterampilan teknis/ hard skills, tutorial untuk melatih soft skills mahasiswa dalam diskusi kelompok, presentasi, pembuatan tugas dan laporan serta pengenalan dunia pelayanan kesehatan pada awal pendidikan seperti di rumah sakit, puskesmas, komunitas dan perusahaan untuk mengetahui kesehatan kerja karyawan.

9 Kurikulum PSIK FKIK UMY telah menggunakan KBK yang berdasarkan pada Kep. Mendiknas No. 232/ U/ 2000 dan No. 045/ U/2002 dan saat ini terus mengalami upaya perbaikan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas lulusan perawat yang dihasilkan. Menurut bagian Medical Education ( MEDU) PSIK FKIK UMY, diperoleh informasi bahwa persentase komposisi hard skills dan soft skills belum dapat dijabarkan. Daftar komposisi mata kuliah PSIK FKIK UMY Tahun Akademik 2011/ 2012 dapat dilihat pada tabel 1.1 dibawah ini. Tabel 1.1 Daftar Komposisi Mata Kuliah PSIK FKIK UMY Tahun Akademik 2011/ 2012 No. Semester Pengalaman Belajar Total PBD/ PBC PBP PBT SKS 1. Semester 1 12 5 2 19 2. Semester 2 11 8 2 21 3. Semester 3 12 5 2 19 4. Semester 4 11 5 2 18 5. Semester 5 10 7 3 20 6. Semester 6 10 7 2 19 7. Semester 7 8 11 2 21 8. Semester 8 3 12 2 17 Total 77 60 17 154 Persentase (%) 50 38, 96 11, 04 100 Sumber : Panduan Akademik PSIK FKIK UMY, 2011

10 Menurut Tabel 1.1, kurikulum PSIK FKIK UMY terdiri dari tiga proses pembelajaran yaitu (1) PBD/ PBC : Proses Belajar Diskusi/ Proses Belajar Ceramah sebanyak 77 sks/ 50% ; (2) PBP : Proses Belajar Praktek sebanyak 60 sks/ 38,96%; (3) PBT : Proses Belajar Tutorial sebanyak 17 sks/ 11,04%. Total beban studi tahap akademik sebanyak 154 sks dengan masa studi selama 4 tahun (8 semester). Komponen yang terkandung dalam setiap proses pembelajarannya selalu terkait dengan hard skills dan soft skills yang telah disesuaikan dengan ketentuan dari AIPNI dan kepentingan institusi UMY. Beban studi tahap profesi PSIK FKIK UMY sebanyak 32 SKS yang ditempuh selama 2 semester. Pendidikan tahap profesi berlangsung full time di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dan berbagai Rumah Sakit Umum Daerah, dimana mereka magang sebagai coassistant nurse. Lulusan Ners disiapkan untuk memenuhi tuntutan dunia kerja baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Tujuan pendidikan profesi pendidikan Ners PSIK FKIK UMY, adalah untuk menghasilkan Ners melalui proses pembelajaran orang dewasa sehingga menjadi perawat yang memiliki kematangan emosional, spiritual, memegang teguh nilainilai agama, serta memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap sehingga siap berkarir di tingkat lokal, nasional maupun internasional. Pengalaman belajar yang didapatkan mahasiswa profesi di RS merupakan proses transformasi mahasiswa yang akan menjadi seorang perawat profesional. Mahasiswa mendapat kesempatan beradaptasi

11 terhadap perannya sebagai perawat profesional dalam lingkungan pelayanan keperawatan seperti melaksanakan asuhan keperawatan dengan benar melalui pendekatan proses keperawatan, menampilkan sikap profesional dan menerapkan keterampilan profesional. Harapan dari KBK yang terintegrasi di PSIK FKIK UMY bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang mampu mengimplementasikan pengetahuan, keterampilan dan memiliki sikap profesional melalui pembelajaran yang aktif dan mandiri. Mahasiswa sejak awal perkuliahan telah dibekali dengan berbagai macam hard skills dan soft skills yang dapat mengoptimalkan potensinya. Dukungan SDM pengajar yang berkualitas, profesional, fasilitas sarana dan prasarana yang lengkap serta sistem manajemen pendidikan yang terkelola dengan baik, memberikan jaminan terhadap kualitas lulusan. KBK yang digunakan juga diharapkan dapat mengoptimalkan berbagai kecerdasan yang dimiliki mahasiswa keperawatan. Setiap mahasiswa memiliki kecerdasan yang bervariasi dan kecerdasan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap pada seseorang. Hasil survey yang dilakukan Pusat Kurikulum Depdiknas terungkap bahwa kunci kesuksesan adalah 80% mindset dan 20% technical skill, sedangkan hasil survey National Association of College and Employers (NACE) dan Asosiasi MBA dunia menyebutkan bahwa soft skills berperan lebih besar dalam kesuksesan dunia kerja (Fidiyani, 2010). Menurut Gardner terdapat delapan kecerdasan pada diri seseorang antara lain kecerdasan linguistik, natural, musikal, kinestetik,

12 visual, matematis, interpersonal dan intrapersonal. Melalui ke delapan kecerdasan ini, seseorang menerima informasi yang masuk ke dalam dirinya kemudian di proses secara kognitif lalu melakukan reaksi sebagai respon dari informasi yang diterima. Kecerdasan majemuk merupakan suatu modalitas seseorang untuk mengoptimalkan potensi diri sesuai minat dan bakatnya. Menurut teori Gardner, seseorang pada dasarnya cerdas dan dapat menjadi sukses apabila kecerdasan tersebut dioptimalkan. Pendidikan di PSIK FKIK UMY telah mengoptimalkan seluruh kecerdasan yang dimiliki setiap mahasiswa melalui kurikulum yang terintegrasi baik dari pengetahuan, keterampilan serta sikap. Hal ini tercermin dari proses pembelajaran yang melibatkan seluruh aspek dari kecerdasan majemuk. Sebagai contoh pada saat praktikum mahasiswa diajarkan keterampilan memasang infus. Analisa dari tindakan yang dilakukan melibatkan berbagai kecerdasan antara lain kinestetik/ gerakan, logika/ menghitung jumlah kebutuhan cairan, musikal/ menggunakan terapi musik untuk mengatasi kecemasan pasien, visual/ melihat respon pasien, natural/ memahami lingkungan sekitar pasien, linguistik/ menggunakan bahasa yang baik dan sopan, intrapersonal/ kemampuan memahami kekuatan dan kelemahan diri sendiri serta interpersonal/ kemampuan membina hubungan saling percaya dengan klien. Mahasiswa telah terbiasa dipaparkan dengan berbagai kasus nyata supaya dapat melatih kemampuan berpikir kritis, membuat keputusan yang tepat terkait tindakan yang dipilih dan selalu bersikap profesional sampai ke pendidikan klinik.

13 Berbagai kecerdasan yang dimiliki mahasiswa bekerja sama untuk menghasilkan aktifitas yang saling mendukung. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta terhadap mahasiswa profesi keperawatan FKIK UMY terdapat beberapa hal terkait dengan kecerdasan majemuk antara lain: mahasiswa memiliki kecerdasan interpersonal dan linguistik yang baik, hal ini nampak dari hubungan sosial yang terbina dengan klien menggunakan bahasa yang baik, sedangkan untuk kecerdasan yang lain seperti logika, musikal, intrapersonal, visual, natural dan kinestetik tidak dapat diobervasi karena hal ini terkait dengan karakteristik mahasiswa. Oleh karena itu, peneliti akan menggunakan suatu instrumen untuk menguji kecerdasan majemuk yang dimiliki. Menurut penelitian Setiawan (2012), instrumen Birmigham Grid for Learning (BGfL) dapat digunakan untuk mengukur soft skills guru yang mengikuti Diklat PAKEM. Instrumen BGfL merupakan suatu tes untuk menilai kecerdasan majemuk seseorang yang dikembangkan oleh Birmingham City Council. Soft skills merupakan salah satu komponen dari kecerdasan majemuk yaitu kemampuan interpersonal dan intrapersonal. Instrumen BGfL ini mencakup penilaian kecerdasan majemuk seseorang terkait hard skills dan soft skills. Menurut Celik et al (2011), semua institusi pendidikan keperawatan seharusnya merencanakan dan mengaplikasikan cara pengembangan sikap profesional dengan cara merubah perilaku mahasiswa. Alasan penting untuk mempelajari sikap perawat sebelum memberikan pelayanan adalah untuk menunjukkan seperti apa sikap dan

14 perilaku profesional sehingga mahasiswa dapat mempersiapkan diri dalam menghadapi kehidupan profesional yang sesungguhnya di masa yang akan datang. Pembentukan sikap profesional memang tidaklah mudah, namun dengan adanya dukungan dari berbagai pihak hal ini dapat terwujud. Pembentukan sikap profesional juga di pengaruhi oleh faktor lain selain kecerdasan majemuk. Menurut Setiawan (2012), pembentukan soft skills seseorang dipengaruhi oleh faktor eksternal diantaranya lingkungan, budaya dan kondisi geografis. Menurut Gibson et al (2009), beberapa teori yang dikemukakan menyatakan bahwa afeksi, kognisi dan perilaku menentukan sikap dan sebaliknya, sikap ditentukan oleh afeksi, kognisi dan perilaku. Sikap seseorang pada dasarnya dipengaruhi oleh lingkungan seperti normanorma dan situasi yang dihadapi oleh individu. Lingkungan kerja memberikan peranan penting dalam pembentukan sikap seseorang. RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta merupakan rumah sakit pusat yang digunakan untuk magang mahasiswa profesi PSIK FKIK UMY sejak tahun 2001. RS ini dipilih menjadi tempat penelitian karena telah menjalin kerja sama dengan PSIK dalam pengintegrasian pendidikan akademik dan klinik, memiliki ISO dan jaminan kualitas, SDM yang berkompeten serta memiliki lingkungan kerja yang kondusif untuk mempraktikan ilmu yang didapatkan selama pendidikan keperawatan.

15 Kurikulum PSIK FKIK UMY telah disesuaikan untuk mengoptimalkan potensi mahasiswa sehingga diharapkan dengan kurikulum yang terintegrasi dapat menghasilkan perawat profesional yang sesuai dengan kualifikasi baik nasional maupun internasional. Menurut Griffith et al (2011), kualifikasi perawat yang diharapkan oleh pengguna jasa perawatan yaitu memiliki kompetensi teknis, pengetahuan yang memadai, empati, keterampilan komunikasi dan sikap profesional. Sikap profesional dipengaruhi oleh kecerdasan majemuk yang berasal dari faktor internal dan lingkungan kerja yang berasal dari faktor eksternal. Adanya kesenjangan antara teori yang telah diberikan dengan praktik mahasiswa profesi menjadi latar belakang dari penelitian ini. Peneliti ingin menganalisis pengaruh kecerdasan majemuk dan lingkungan kerja terhadap pembentukan sikap profesional mahasiswa profesi keperawatan FKIK UMY di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. B. Lingkup Penelitian Responden yang diteliti difokuskan kepada mahasiswa Profesi Keperawatan FKIK UMY home base RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dan responden untuk wawancara berasal dari pihak PSIK FKIK UMY dan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. C. Rumusan Masalah Penelitian sebagai berikut: Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan

16 1. Apakah ada pengaruh Kecerdasan Majemuk terhadap Pembentukan Sikap Profesional Mahasiswa Profesi Keperawatan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta? 2. Apakah ada pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Pembentukan Sikap Profesional Mahasiswa Profesi Keperawatan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta? 3. Apakah ada pengaruh Kecerdasan Majemuk dan Lingkungan Kerja terhadap Pembentukan Sikap Profesional Mahasiswa Profesi Keperawatan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta? D. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah, penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut : 1. Untuk menganalisis pengaruh Kecerdasan Majemuk terhadap Pembentukan Sikap Profesional Mahasiswa Profesi Keperawatan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. 2. Untuk menganalisis pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Pembentukan Sikap Profesional Mahasiswa Profesi Keperawatan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. 3. Untuk menganalisis pengaruh Kecerdasan Majemuk dan Lingkungan Kerja terhadap Pembentukan Sikap Profesional Mahasiswa Profesi Keperawatan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

17 E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Ilmu Manajemen Pendidikan Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan khasanah ilmu pengetahuan terkait manajemen pendidikan. 2. Bagi Institusi Pendidikan Keperawatan dan Rumah Sakit Pendidikan Memberikan masukan dalam penyelenggaraan pendidikan profesi keperawatan yang sesuai standar profesi. 3. Bagi Mahasiswa Profesi Keperawatan Memberikan informasi tentang pembentukan sikap profesional. 4. Bagi Peneliti Memberikan masukan kepada peneliti lain untuk dilakukan pengembangan penelitian yang lebih dalam terkait sikap profesional.