Sambutan Presiden RI pd Silaturahim Presiden RI ke-7 dg Pemprov. DKI, Jakarta, tgl. 22 Okt 2014 Rabu, 22 Oktober 2014 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA SILATURAHIM BAPAK IR. H. JOKO WIDODO, PRESIDEN KE-7 RI DENGAN KELUARGA BESAR PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA DAN PELEPASAN OLEH JAJARAN PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA DI RUMAH DINAS GUBERNUR DKI JAKARTA, JALAN TAMAN SUROPATI NO 7, MENTENG, JAKARTA PUSAT TANGGAL 22 OKTOBER 2014 Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Bapak-Ibu yang saya hormati,
Sebetulnya hari Senin kemarin saya sudah tidur di Istana, tadi malam juga sudah tidur di Istana, tapi istri masih tidur di sini, karena memang dalam, karena memang dalam adat Jawa itu kalau sudah pindah tidak boleh balik tidur lagi. Jadi, tetap saya tidur di Istana sendirian. Katanya angker tapi enggak juga. Yang kedua, tadi sudah disampaikan oleh Pak Gubernur, ya Pak? 99 gubernur, 99 persen gubernur tinggal dilantik kan?. Betul, bahwa pemerintah Pusat dan pemerintah provinsi akan terus bekerja sama menyelesaikan persoalan-persoalan di DKI Jakarta, dan kita ingin konsentrasi pada pengatasan terutama masalah macet, dan banjir, plus penataan tata ruang kembali Jakarta Oleh sebab itu, kita harapkan tahun depan awal dukung pembebasan tanah di Waduk Ciawi, saya harapkan sudah bisa dimulai, dan tentu saja karena saya ada di pemerintah pusat, nanti koordinasi dengan Gubernur Jabar, dengan Menteri PU, itu akan lebih bisa kita percepat lagi. Sebab kemarin Menteri PU-nya sudah saya panggil. Saya beri tugas khusus, tahun depan Waduk Ciawi harus sudah dimulai, ternyata mereka sudah mengerti. Menteri, udah menteri ya, sudah menteri, hanya belum diumumkan, itu aja. Sudah saya anukan tugas. udah Pak, udah. Sudah langsung jawab bawa gambar ini, pintar banget bisa baca otak kita. Udah. Sudah, ini nanti, ini kan urusan tanah di anu pak di DKI. Iya, kamu urusan kamu, urusan kontruksi tapi harus cepat, disiapin anunya, duitnya. Ternyata juga sudah siap, Pak Hamzah. Kita harapkan percepatan seperti itu yang ingin terus kita kerjakan. Kita juga ingin nantinya di Ciliwung dan lain-lainnya, di situ juga pembebasan tanah sudah di, bisa dimulai, sehingga kami bisa dorong. Kemudian, PU untuk menyelesaikan
pekerjaan-pekerjaan yang ada. Kemudian, mengenai transportasi masa umum, juga saya titip kepada semuanya karena ini kerja kita bersama, baik yang ada di legislatif, Dewan, maupun yang ada di eksekutif, Bapak Gubernur, agar hubungan antara kota-kota di sekitar Jakarta, Jabodetabek ini, nanti segera transportasi masanya sudah juga dikerjakan tahun ini. Kemudian juga bisa segera dimulai. Dan, saya tidak tahu dari Pak Gubernur, nanti misalnya mau rail train ya silakan, mau Monorel silakan, mau Kereta Api silakan, mau MRT juga silakan. Tetapi saya juga sudah pilihkan Menteri Perhubungan, yang juga bisa mempercepat proyek ini segera selesai. Pak Ahok udah baca Menteri Perhubungan-nya siapa. Jadi, itu semuanya betul-betul akan kita percepat. Kemudian yang terakhir, saya titip, saya titip ini masalah Tata Ruang terutama kawasan-kawasan kumuh agar segera dibuatkan rusunnya. Saya tahu bahwa ini tidak memerlukan bantuan dari pusat, karena memang keuangan DKI sangat mencukupi, sehingga pembangunan rusun yang mungkin setahun seratus, tiga ratus saya kira memang perlu di, segera dikerjakan, karena sebetulnya rakyat sekarang yang di kawasan-kawasan kumuh itu juga sudah menunggu. Jadi bukan mereka, misalkan kita ke Pluit, mereka bertanya ke saya, "Pak, kapan kami pindah?" Artinya, rakyat sudah rela untuk pindah. Ini segera sebetulnya harus kita sambut agar segera perpindahan itu bisa kita lakukan, dan tata ruangnya jadi baik, rakyat juga mendapatkan sebuah tempat tinggal yang layak, lingkungannya bagus, tata ruang bagus, dan DKI betul-betul bisa segera berubah. Kami meyakini apa yang dikerjakan di China, itu juga bisa dikerjakan di Indonesia terutamanya di Jakarta. Kalau memang ini hanya masalah apa, kerja lapangan yang konsisten, yang terus menerus kita lakukan, dan kita berharap betul-betul ada sebuah perubahan total di DKI Jakarta ini, dan juga pada umumnya di Indonesia. Saya kira itu yang bisa saya
sampaikan, pada kesempatan yang baik ini. Sekali lagi, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Jajaran Dinas, Badan, Kantor, Walikota, Bupati yang berada di Jajaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Kepada seluruh Pimpinan Dewan, Anggota Dewan yang juga dalam belakangan ini memberikan dukungan penuh kepada kami, dan kita berharap dukungan itu dapat terus dilanjutkan sehingga mudah-mudahan ada sebuah perubahan total di Ibu Kota yang kita cintai ini. Saya kira itu yang bisa saya sampaikan. Saya tidak pamit, karena saya masih berada di Jakarta, jadi tidak ada, enggak usah ada kata pamitan. Setiap saat saya diperlukan, saya siap datang, saya siap datang, di ke Kantor Gubernur atau yang mau ke Istana juga silakan. Saya, saya terbuka lebar terutama untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada di DKI Jakarta. Itu yang bisa saya sampaikan. Terima kasih. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan, Kementerian Sekretariat Negara RI