PENGARUH JENIS KEMASAN DAN KADAR AIR AWAL TERHADAP DAVA SIMPAN BENIH KEDELAI1)

dokumen-dokumen yang mirip
INFLUENCE OF NITROGEN GAS CONSENTRATION AND INITIAL SEED MOISTURE CONTENT ON SOYBEAN SEED STORABILITY

Efektifitas Kemasan dan Suhu Ruang Simpan terhadap Daya Simpan Benih Kedelai (Glycine max (L.) Meirril)

METODE PENYIMPANAN BENIH MERBAU (Intsia bijuga O. Ktze) Method of Seeds Storage of Merbau (Intsia bijuga O. Ktze) ABSTRACT PENDAHULUAN

PENGKAJIAN SUHU RUANG PENYIMPANAN DAN TEKNIK PENGEMASAN TERHADAP KUALITAS BENIH KEDELAI

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Benih dan Pemuliaan Tanaman,

EFEKTIFITAS KEMASAN DAN SUHU RUANG SIMPAN TERHADAP DAYA SIMPAN BENIH KEDELAI (Glycine max (L) Merill) Skripsi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Benih dan Pemuliaan Tanaman,

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat

PENGARUH PENGERINGAN TERHADAP KUALITAS BENIH KEDELAI (Glycine max (L.) Merr)

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pembuatan Lot Benih

Pengaruh Jenis Kemasan dan Suhu Ruang Simpan terhadap Viabilitas Benih Sorgum (Sorghum bicolor [L.] Moench)

BAHAN DAN METODE. = nilai peubah yang diamati µ = nilai rataan umum

318. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.2, Maret 2013 ISSN No

VIABILITAS DAN VIGOR BENIH PADI (Oryza sativa, L) VARIETAS IR 64 BERDASARKAN VARIASI TEMPAT DAN LAMA PENYIMPANAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENYIMPANAN BENIH KEDELAI (Glycine max (L.) Merr) PADA BERBAGAI KADAR AIR BENIH DAN JENIS KEMASAN NICKY LINTANG AGENG PURNAMA SARI

MUTU BENIH JAGUNG DI TINGKAT PETANI DAN PENANGKAR DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

PENGARUH PENYIMPANAN TERHADAP VIABILITAS BENIH KEDELAI. Nana Danapriatna ABSTRACT. Keywords: soybean seed, seed deterioration, viability, seed storage

PERKECAMBAHAN BENIH TANAMAN KARET (Hevea brasiliensis Muell. Arg) YANG DISIMPAN PADA SUHU DAN PERIODE YANG BERBEDA

VIABILITAS BENIH BENGKUANG (Pachyrhizus erosus (L.)) SELAMA PENYIMPANAN 4 BULAN DENGAN TINGKAT KADAR AIR BERBEDA DALAM BEBERAPA JENIS KEMASAN TESIS

METODOLOGI PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pertanian Universitas Lampung dari Bulan Agustus 2011 sampai dengan Bulan

Evaluasi Beberapa Tolok Ukur Vigor untuk Pendugaan Perpanjangan Masa Edar Benih Padi (Oryza sativa L.)

Viabilitas Benih Koro (Canavalia ensiformis (L.) DC.) yang Disimpan pada Beberapa Jenis Kemasan dan Periode Simpan

PENGARUH KEMATANGAN BENIH TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT BEBERAPA VARIETAS KEDELAI (Glycine max (L).Merrill)

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode

HASIL DAN PEMBAHASAN

VIABILITAS BENIH SEBAGAI INDIKATOR TINGKAT PENCEMARAN LINGKUNGAN. Seed Vibility As An Indicator of Environmental Pollution Level.

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Percobaan

PENGARUH LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KUALITAS JAGUNG KUNING DAN JAGUNG PUTIH

Kemunduran Benih Kedelai Akibat Pengusangan Cepat Menggunakan Alat IPB 77-1 MM dan Penyimpanan Alami

PENGARUH LAMA PENYIMPANAN DAN INVIGORASI TERHADAP VIABILITAS BENIH KAKAO (Theobromacacao L.)

MAKALAH SEMINAR UMUM. ANALISIS MATEMATIS PENDUGAAN UMUR SIMPAN BENIH CABAI MERAH (Capsicum annum L.)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan Laboratorium Teknologi Benih dan Pemuliaan

PENYIMPANAN BENIH KEDELAI (Glycine max (L.) Merr) KUNING DAN HITAM PADA BEBERAPA TINGKAT KADAR AIR BENIH RICKY SIDIK PERMANA

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat. Bahan dan Alat. Tabel 1. Keterangan mutu label pada setiap lot benih cabai merah

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat

Kemampuan Benih Kedelai (Glycine max L.) untuk Mempertahankan Viabilitasnya setelah Didera dengan Etanol

HASIL DAN PEMBAHASAN

MUTU FISIOLOGIS BENIH JAGUNG DARI BEBERAPA UJI PENGECAMBAHAN

PENGARUH PERBEDAAN SUHU RUANG SIMPAN DAN BAHAN PENGEMAS TERHADAP KEMUNDURAN MUTU BENIH KEDELAI

Nanda Fadila et al. (2016) J. Floratek 11 (1): 59-65

PENENTUAN STADIA KEMASAKAN BUAH NANGKA TOAYA MELALUI KAJIAN MORFOLOGI DAN FISIOLOGI BENIH ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Negeri Maulana Malik Ibrahim malang. Pada bulan Desember 2011 sampai

PENGUSANGAN CEPAT FISIK SERTA PENYIMPANAN BENIH KORO PEDANG (Canavalia ensiformis (L.) DC.) MENGGUNAKAN RUANG SIMPAN DAN KEMASAN BERBEDA

VIABILITAS DAN VIGOR BENIH BAWANG MERAH PADA BEBERAPA VARIETAS SETELAH PENYIMPANAN. Viability and Vigor of Red Onion Varieties After Storage

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Bahan dan Alat Metode Pelaksanaan

PENGARUH LINGKUNGAN TUMBUH TERHADAP PERKECAMBAHAN BENIH BEBERAPA GENOTIPE JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboraturium Benih dan Pemuliaan Tanaman

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat

Kajian Daya Simpan Benih Beberapa Varietas Kedelai

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) PENGOLAHAN BENIH. Oleh:

MUTU BENIH JAGUNG HASIL TANGKARAN DI KABUPATEN BULUKUMBA DAN WAJO, SULAWESI SELATAN. Rahmawati dan I.U. Firmansyah Balai Penelitian Tanaman Serealia

KEMAMPUAN BENIH KEDELAI (Glycine max L.) UNTUK MEMPERTAHANKAN VIABILITASNYA SETELAH DIDERA DENGAN ETANOL NITASARI DWI ANGGRAENI

KAJIAN SUHU RUANG SIMPAN TERHADAP KUALITAS BENIH KEDELAI HITAM DAN KEDELAI KUNING

BAHAN DAN METODE Waktu dan tempat Bahan dan alat Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk Indonesia, menyebabkan

I. PENDAHULUAN. Meningkatnya jumlah penduduk Indonesia, menyebabkan kebutuhan akan

PERBEDAAN LAMA PENYIMPANAN DAN MEDIA SIMPAN TERHADAP PERKECAMBAHAN DAN PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)

Pengaruh Kemasan, Kondisi Ruang Simpan dan Periode Simpan terhadap Viabilitas Benih Caisin Brassica chinensis L.)

Oleh ENDANG SETlA MULlAWATi A

Uji Daya Tumbuh Benih Padi Lewat Masa Simpan

PENGUJIAN MUTU BENIH JAGUNG DENGAN BEBERAPA METODE

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Posisi Biji pada Tongkol terhadap Viabilitas Biji Jagung (Zea

PENGARUH PERLAKUAN PEMATAHAN DORMANSI SECARA KIMIA TERHADAP VIABILITAS BENIH DELIMA (Punica granatum L.) SKRIPSI. Oleh :

PENGARUH KONSENTRASI ETANOL DAN LAMA PENDERAAN PADA VIABILITAS BENIH TOMAT (Lycopersicon esculentum Mill.) VARIETAS OVAL

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KOMBINASI KADAR AIR BENIH DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP VIABILITAS DAN SIFAT FISIK BENIH PADI SAWAH KULTIVAR CIHERANG

Daya Simpan Benih Tomat (Lycopersicum esculentum mill.) Hasil Beberapa Teknik Ekstraksi

PENGARUH SUHU DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP MUTU BENIH JAGUNG MANIS (Zea Mays Sachaarata Strurt) DI PT. SANG HYANG SERI (PERSERO) SUKAMANDI

PENGARUH KADAR AIR DAN WADAH SIMPAN TERHADAP VIABILITAS BENIH KACANG HIJAU DAN POPULASI HAMA KUMBANG BUBUK KACANG HIJAU CALLOSOBRUCHUS Chinensis L.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGUJIAN KADAR AIR BENIH

BAB III METODE PENELITIAN

PEMATAHAN DORMANSI UMBI BAWANG MERAH (Allium cepa L. Kelompok Aggregatum) DENGAN PERENDAMAN DALAM ETHEPON

Pengaruh Jenis Kemasan terhadap Daya Simpan Benih Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) Varietas Anjasmoro

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

VIABILITAS DAN VIGORITAS BENIH Stylosanthes guianensis (cv. Cook) YANG DISIMPAN PADA SUHU BERBEDA DAN DIRENDAM DALAM LARUTAN GIBERELIN SKRIPSI OLEH

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. panennya menunjukkan bahwa ada perbedaan yang nyata (hasil analisis disajikan

PENGARUH SORTASI BIJI DAN KADAR AIR SERTA VOLUME KEMASAN TERHADAP DAYA SIMPAN BENIH JAGUNG

MAKALAH SEMINAR UMUM. KAJIAN SUHU DAN KADAR AIR TERHADAP KUALITAS BENIH KEDELAI (Glycine max (L.) Merril) SELAMA PENYIMPANAN

Halimursyadah et al. (2013) J. Floratek 8: 73-79

Penelitian ini dilaksanakan di Lahan BPTP Unit Percobaan Natar, Desa Negara

PENGARUH MEDIA TANAM DAN SUHU TERHADAP PENGUJIAN DAYA BERKECAMBAH BENIH KEDELAI (Glycine max ) DI LABORATORIUM BPSBTPH KALIMANTAN SELATAN

PENGARUH KADAR AIR AWAL BENIH DAN SUHU RUANG SIMPAN TERHADAP VIABILITAS, VIGOR, DAN PERTUMBUHAN BENIH SIRSAK (ANNONA MURICATA)

PENGARUH JENIS DAN KADAR AIR MEDIA SIMPAN TERHADAP VIABILITAS BENIH LENGKENG (Dimocarpus longan Lour.)

INVIGORASI UNTUK MENINGKATKAN VIABILITAS, VIGOR, PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L) Merr. ) SKRIPSI

VIABILITAS DAN DAYA SIMPAN BENIH LOBAK (Raphanus sativus L.) LOKAL DAN IMPOR SETELAH DISIMPAN PADA RUANG SIMPAN BERBEDA SELVIA ANASTHASIA

PENGUJIAN VIABILITAS DAN VIGOR DARI TIGA JENIS KACANG- KACANGAN YANG BEREDAR DI PASARAN DAERAH SAMARANG, GARUT

PENENTUAN CARA PERLAKUAN PENDAHULUAN BENIH SAGA POHON ( Adenanthera sp.) Determinatiom of Seeds Pre-treatment Method of Saga Pohon (Adenanthera sp.

EVALUASI MUTU BENIH JAGUNG DALAM GUDANG PENYIMPANAN BENIH UPBS. Rahmawati dan Ramlah Arief Balai Penelitian Tanaman Serealia

Pendugaan Umur Simpan Benih Kedelai Menggunakan Metode Accelerated Shelf-life Testing (ASLT)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Benih dan Pemuliaan

HASIL DAN PEMBAHASAN

METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

PENGARUH TINGKAT KEMASAKAN BUAH DAN CARA PENYIMPANAN TERHADAP VIABILITAS DAN VIGOR BENIH KAKAO (Theobroma cacao L.)

STUDI KARAKTERISTIK BENIH BELIMBING

Transkripsi:

Jurnal Penelitian Pertanian, 1995, Vol. 14, No.1: 38-43 PENGARUH JENIS KEMASAN DAN KADAR AIR AWAL TERHADAP DAVA SIMPAN BENIH KEDELAI1) INFLUENCE OF PACKAGING MATERIAL AND INITIAL SEED MOISTURE CONTENT ON SOYBEAN SEED STORABILITY Sri Wahyuni 2) dan Faiza C. Suwarno 3) Abstract An experiment to study the influence of packaging material and initial seed moisture content on soybean seed storability was conducted at Seed Science and Technology Laboratory, Bogor Agricultural University, from October 1985 to May 1986. Three kinds of packaging material and two levels of initial seed moisture content were. tested in a factorial completely randomized des.ign, with 3 replications. Seeds were stored at room temperature. The results indicated that polyethylene. bag 0.08 mm, alumunium foil bag and tin box were effective to store seed with 9. 13% (d.b.) initial moisture content. To store soybean seed until 6 months suggested use polyethylen bag 0.08 mm with initial seed moisture content 9. 13%. Key words: Soybean, Seed, Packaging mateda/s, Moisture content, Storability. Abstrak Satu percobaan untuk meneliti pengaruh jenis kemasan dan kadar air awal. terhadap daya simpan benih kedelai telah 1) Bagian dari skripsi penulis pertama di Jurusan IImu dan Teknologi Benih IPfl "2) Peneliti pada Balai Penelitian Tanaman 'Pangan Sukamandi. 3) Staf pengajar di Jurusan IImu dan Teknologi Benih, Fakultas Pertanian IPS. 38 '. dilaksanakan di Laboratorium IImu dan Teknologi 8enih IP8, dari bulan Oktober 1985 sampai Mei 1986. Perlakuan disusun secara faktorial terdiri dari : (A) jenis kemasan : kantong plastik tebal 0.08 mm, kantong aluminium foil dan kaleng; (8) kadar air awal terdiri dari 9.13% dan 12.81%. Penyimpanan dilakukan pad a kondisi kamar. Pengamatan dilakukan terhadap : kadar air benih, daya berkecambah, kesererripakan tumbuh, berat kering kecambah dan laju pertumbuhan kecambah. Selain itu juga diamati mutu benih pada awal penyimpanan. Hasil percobaan menunjukkan bahwa kantong plastik febal 0.08 mm dan aluminium foil yang di-seal rapat serta kaleng lebih efektif menyimpan benih kedeiai dengan kadar airawal cukup rendah (9.13%). Untuk menyitnpan benih dalam kondisi kamar sampai 6 bulan yang paling efisien adalah dengan menggunakan kantong plastik tebal 0.88 mm yang di-seal tapat dengan kadar air awal 9.13%.. Kata kunci: Kedelai, Benih, Bahan kemasan, Kadar air, Daya simpan. PENDAHULUAN Dalam rangka pengembangan kedelai untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan substitusi impor, penyediaan benih kedelai bermutu secara berkesinambungan mutlak diperlukan. Viabilitas benih kedelai 'yang cepat menurun selama penyimpanan

Pengaruh jenis kemasan dan kadar air awal menuntut penanganan benih secara tepat dengan memperhitungkan faktor-faktor yang berpengaruh negatif terhadap daya simpan benih kedelai.. Beberapa faktor yang diketahui mempengaruhi kualitas benih selama penyimpanan diantaranya : kualitas benih awal (viabilitas dan vigor benih saat mulai penyimpanan) (Agrawal, 1981), jenis kemasan (Copeland, 1976), kadar air benih, suhu dan RH ruang simpan (Justice dan Bass, 1983 dan Haggerty, 1983); namun pengaruh kadar air benih cenderung lebih besar (Justice dan Bass, 1983). Pengemasan merupakan salah satu usaha untuk mempertahankan viabilitas benih selama penyimpanan dengan cara menjaga kelembabanudara wadah simpan dan melindungi benih dari kerusakan oleh hama gudang. Viabilitas benih yang dipertahankan selama penyimpanan adalah viabilitas benihyang dipertahankan selama penyimpanan adalah viabilitas benih pada awal penyimpanan. Jenis kemasan yang cocok tergantung dari : jenis benih, kondisi ruang simpan, kadar air awal dan lama penyimpanan (Haggerty, 1983). Sedangkan keefektivan suatu jenis kemasan - tergantung dari kemampuannya mempertahankan kadar air dan viabilitas benih selama penyimpanan (Copeland, 1976). Tujuan penelitian adalah mengetahuf jenis kemasan dan kadar air awal yang aman untuk penyimpanan dalam jangka waktu tertentu. BAHAN DAN METODE Percobaan dilaksanakan dl Laboratorium!Imu dan Teknologi Benih IPB, dari bulan Oktober 1985 sampai Mei 1986. Benih kedelai varietas Lokon yang baru dipanen kemudian dibersihkan, disortasi, dan dikeringkan sampai didapat kadar air sesuai perlakuan. Perlakuan disusun secara faktorial terdiri dari 2 faktor yakni : (A) jenis kemasan yang terdiri dari kantong plastik tebal0.88 mm, kantong aluminium foil dan kaleng, (B) kadar air awal terdiri dari 9.13% dan 12.81%. Kantong plastik dan aluminium foil setelah diisi benih kemudian di-seal rapat, demikian juga kaleng. Pengemasan menggunakan mesin milik PT. Nutrifood Bogor. Penyimpanan dilakukan pada kondisi kamar. Rancangan percobaannya : Rancangan Acak Lengkap dengan 3 ulangan. Data pengamatan per periode simpan dianalisis secara terpisah. Pengamatan dilakukan setiap 4 minggu sampai minggu ke-32, terhadap : (1) kadar air benih, (2) daya berkecambah benih, (3) keserempakan tumbuh, (4) be rat kering kecambah normal (total) dan (5) laju pertumbuhan (growth rate) kecambah. Pada awal penyimpanan juga diamati mutu benihnya. Kadar air benih dihitung dengan metode oven berdasarkan berat kering. Daya berkecambah benih' diuji dengan metode kertas digulung (paper rolled) pada (5 x 24) jam. Berat kering kecambah dihitung dengan mengeringkan semua kecambah normal setelah dibuang kotiledonnya pad a suhu 80 a C selama (1 x 24) jam. Laju pertumbuhan kecambah dihitungdari berat kering kecambah normal dibagi jumlah kecambah normal. HASIL DAN PEMBAHASAN Viabilitas dan vigor benih kedelai pada awal penyimpanan. Viabilitas dan vigordari benih pad a. awal penyimpanan relatif sedang (daya berkecambah <90%). Pada awal penyimpanan tidak ada perbedaan daya -,,/. berkecambahdan v;gor(berat kerin$ kecambah, keserempakan tumbuh dantafu pertumbtihan kecambah) dari benih dengan kadar air awai9.13% maupun12.81% (Tabel 1). Viabilit.as dan vigor benih selama penyiimpanan 32 minggu. Hasilanalisis sidik ragam menunjukkan bahwa kadar air awal berpengaruh nyata terhadap daya berkecambah, kekuatan tumbuh, berat kering kecambah dan laju 39

Wahyuni dan Suwarno Tabel 1. Viabilitas dan vigor benih pada awal penyimpanan Kadar air Awal ('Yo) Daya ber- Keserempakan Berat kering Laju pertumbuhan kecambah tumbuh kecambah kecambah ('Yo) ('Yo) (gr) (mg/kec. normal) 9.13 86.0 a 78.0 a. 1.212 a 52.5 a 12.81 82.0 a 76.0 a 1.201 a 51.7 a Keterangan: angka-angka pada satu variabel yang diikuti dengan hurut yang berbeda, berarti berbeda nyata manu rut uji Tukey tarat 5'Yo. pertumbuhan kecambah mulai minggu ke- 12 sampai mingga ke-32. Sedangkan pengaruh materi kemasan tidak nyata selama penyimpanan, demikian pula pengaruh interaksi kadar air awal dan jenis kemasan juga tidak nyata selama " penyimpanan '(data tidak ditampilkan). Daya berkecambah, keserempakan tumbuh, berat kering kecambah dan laju pertumbuhan kecambah dari benih Lokon selama penyimpanan disajikan pada T abel 2 dan 3.. Daya berkecambah dan vigor benih (kekuatan tumbuh, berat kering kecambah dan laju pertumbuhan kecambah) dari benih yang disimpan dengan kadar air awal (KA awal) 9.13% lebih tinggi dibanding yang disimpan" dengan KA awal 12.81'% mulai dari minggu ke-12 sampar minggu ke-32 (Tabel 2 dan 3). Jika diperhatikan mutu benih pada awal penyimpanari, ternyata tidak ada perbedaan daya berkecambah dan vigor dari benih yang disimpan dengan KA awal 9.13%" dan 12.81% (Tabel 1). Perubahah kadar air benih selama penyimpanan relatif kecil (kurang dari 2%) dan tidak berbeda antara yang disimpan dengan KAawal 9.13% maupun 12.81% (Gambar 1 dan 2)..Dari kedua hal di atas terlihat bahwa perbedaan daya berkecambah dan vigor behih (be rat kering kecambah, kekuatari tumbuh dan " laju pertumbuhan kecambah) disebabkan oieh perbedaan KA awal benih. Hal ini sesuai." dengan hasil penelitian-penelitian yang lain bahwa" benih yang disil1)pan dengan KA. awal yang lebih rendah mempuhyai viabilitas dan vigor benih yang lebih tinggi dibanding benih yang disimpan dengan KA awal yang lebih tinggi (Setiawati et ai, 1988; Wahyuni et ai, 1993). Perbedaan mutu benih (daya berkecambah dan vigor benih) ini disebabkan oleh perbedaan laju respirasi benih dan aktivitas enzim selama penyimpanan. Owen (da/am Nugraha, 1981) menyatakan bahwa laju respirasi benih kedelai meningkat dengan meningkatnya kadar air benih, yang berarti benih dengan KA awa112.81 % mempunyai laju respirasi lebih tinggi dibanding benih yang disimpan dengan KA awal 9.13%. Sementara itu, Suseno (1974) menyatakan bahwa kandungan air yang cukup di dalam benih akan menstimulir aktivitas enzim di dalam embrio yang merupakan k~ltalisator biologis yang sangat penting Peningkatan aktifitas enzim dan laju respirasi dalam benih mengakibatkan perombakan cadangan makanan di dalam benih secara cepat. Perombakan cadangan makanan dalam benih menyebabkan habisnya bahan bakar pada jaringan-jaringan vital (meristem), sedangkan translokasi dari jaringan lain tidak memungkinkan, sehingga terjadilah kelaparan lokal pada embrio. Kelaparan lokal inilah yang menyebabkan terjadinya penurunan viabilitas dan vigor dari benih yang disimpan dengan KA awal 12.81 % lebih cepat dibanding yang. berkadar air awal 9.13%. Keefektivan suatu jenis kemasan diteritukan oleh kemampuannya mempertahankan kadar air dan viabilitas benih selama penyimpanan (Copeland, 1976). Kantong plastik dan aluminium foil yang di-seal rapat (jan juga kaleng relatif 40

Pengaruh jenis kemasan dan kadar air awal aman mempertahankan kadar air benih selama penyimpanan. Perubahan kadar air benih relatif kecil, yakni berkisar antara 0.19-1.85% selama penyimpanan 32 minggu (Gambar 1 dan 2). Dari data viabilitas dan vigor benih (Tabel 2 dan 3) terlihat bahwa ketiga jenis kemasan kurang efektif dalam mempertahankan viabilitas dan vigor benih jika KA awalnya 12.81 %. Sehingga kantong plastik tebal 0.08 mm, kantong aluminium foil maupun kaleng yang ditutup rapat lebih efektif untuk menyimpan benih dengan kadar air awal 9.13%. Daya simpan benih dinilai berdasarkan dua kriteria, yang pertama daya berkecambah benih setelah penyimpanan ~ 80%, dan yang kedua dengan melihat vigor benih setelah penyimpanan. Dari kedua kriteriadidapatkan bahwa daya simpan benih Lokon pada kondisi kamar dengan KA awal 12.81% delam kantong plastik maupun kaleng adalah 8 minggu dan yang disimpan dalam aluminium foil 4 minggu. Daya simpan benih Lokon derigan kadar air awai9.13% pada kantong plastik dan aluminium foil adalah 24 minggu, sedang pada kaleng 20 minggu. KESIMPULAN Kantong plastik, kantong aluminium foil dan kaleng efektif untuk menyimpan benih kedelai dengan kadar air awal 9.13%. Tabel 2. Pengaruh jenis kemasan dan kadar air awal terhadap daya berkecambah (%) dan keserempakan tumbuh benih (%) selama penyimpanan Periode Ka Awal 9.13% KA Awal 12.81% simpan (minggu) Plastik AI. foil Kaleng Plastik AI. Foil Kaleng Daya berkecambah benih (%) 4 88.5 a 81.7 a 80.9 a 88.5 a 89.9 a 89.9 a 8 82.1 a 80.7 a 90.0 a 80.0 a 66.2 a 79.6 a 12 79.8 ab 82.7 ab 82.8 a 73.5 ab 68.7 b 80.0 ab 15 79.9 a 79.6 a 79.5 a 52.0 b 38.0 b 64.0 ab 20 83.1 a 80.2 ab 85.7 ab 56.1 b 64.3 ab 57.4 b 24 82.1 a 81.3 a 78.8 a 28.7 b 42.0 b 35.9 b 28 72.0 a 70.1 a 77.5 a 3.8 c 18.6 b 22.9 b 32 58.0 a 76.9 a 71.4 a 1.3 b 10.1 b 9.7 b Keserempakan tumbuh benih (%) 4 74.3 a 69.4 a 63.6 a 74.4 a 74.1 a 66.1 a 8 69.5 a 72.7 a 64.3 a 65.4 a 66.2 a 65.5 a 1:2 53.4 a 47.3 a 46.7 a 39.2 a 41.3 a 41.0 a 16 50.7 ab 48.0 a:b 58.1 a 36.0 b 25.4 b 38.5 b 20 55.5 ab 66.0 a 64.0 a 28.1 b 35.2 b 34.7 b 24 49.3 a 54.1 a 51.3 a 11.1 c 31.8 b 21.8 b 28 42.7 a 53.3 a 54.? a 3.3 c 12.0 b 18.1 b 32 32.7 a 51.3 a 56.7 a 0.0 c 0.9 c 22.0 b Keterangan : - Angka-angka pada satu periode simpan yang diikuti huruf yang berbeda, berarti berbeda nyata menu rut uji Tukey taraf 50,'.. Pengolahan data dilakukan setelah data mentah ditransforrnasi ke arc sin y x %... 41

Wahyuni dan Suwarno Tabel 3. Pengaruh jenis kemasan dan kadar air awal terhadap berat kering kecambah (g) dan laju pertumbuhan kecambah (mg/kec. normal) Periode Ka Awal 9.13"10 KA Awal 12.81"10 simpan (minggu) Plastik AI. foil Kaleng Plastik AI. Foil Kalang Laju pertumbuhan kecambah (mglkec. normal) 4 44.3 a 42.9 a 42.8 a 43.7 a 40.2 a 39.5 a 8 37.3 a 38.0 a 37.8 a 36.1 a 37.5 a 34.2 a 12 40.2 a 36.0 ab 38.8 ab 32.9 b 33.5 ab 34.8 a 16 38.5 a 37.9 a 39.5 a 31.5 a 38.4 a 32.2 a 20 39.1 a 40.2 a 40.5 a 32.0 a 38.2 a 32.5 b 24 35.3 a 38.5 a 36.9 a 32.8 a 36.5 ab 32.9 b 28 40.6 a 40.4 a 35.3 a 31.5 b 31.8 b 31.6 b 32 36.4 a 37.8 a 36.7 a 8.0 b 21.0 b 31.5 b Berat kering kecambah (gram) 4 0.909 a 1.008 a 0.948 a 0.991 a 0.993 a 0.846 a 8 0.769 a 0.852 a 0.788 a 0.687 a 0.774 a 0.775 a 12 0.842 a 0.710 a 0.814 a 0.646 a 0.646 a 0.687 a 16 0.791 ab 0.745 ab 0.795 a 0.551 ab 0.617 ab 0.550 b 20 0.746 a. 0.850 a 0.748 a 0.530 b 0.564 b 0.592 b 24 0.765 a 0.736 a 0.859 a 0.314 c 0.440 b 0.451 b 28 0.748 a 0.715 a 0.654 a 0.067 b 0.239 b 0.182 b 32 0.553 a 0.633 a 0.666 a.0.008 b 0.074 b 0.171 b Keterangan :. Angka angka pada satu variabel dan satu periode simpan yang diikuti dengan hurut yang berbeda, berarti berbeda nyata menurut uji Tukey tarat 5"10. Daya berkecambah dan vigor benih y~ng disimpan dengan kadar. air awal 9.1:3% lebih tinggi dibanding benih yang disimpan dengan kadar air awal 12.81%.. Benih kedelai dengan kadar air awal 12.81 % dan daya berkecambah awal 82% disarankan untuk disimpan hanya selama 4 minggu. Untuk menyimpan benih kedelai selama 24 minggu disarankan untuk menggunakan kantong plastik tebal 0.08 mm yang di-seal rapat dangan kadar air awai9.13%. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis menyampaikan ucapan terima kasihkepada Pimpinan PT. Nutrifood Bogor atas bantuan teknis maupun peralatan dalam pengemasan benih ini.. 42 DAFTAR PUSTAKA Agrawal, R.L. 1981. Seed Technology. Oxford and IBH Pub!. Co., New Delhi. Copeland, L.O. 1976. Principles of Seed Science and Technology. Burgess Publ. Co., New York. Haggerty, N.J. 1983. Pengepakan. In Byrd, H.W. (ed.) Pedoman Teknologi Benih. PT. Pembimbing Mas a, Jakarta. (terjemahan) Justice, O.L. and L.N. Bass. 1979. Principles and Practices of Seed Storage. Castle House Pub!. Ltd. Nugraha, U.S. 1981. Pengaruh kondisi simpan dengan pemberian kapur dan karbondioksida terhadap viabilitas

Pengaruh jenis kemasan dan kadar air awal benih jagung untuk penelaahan antara parameter laboratorium dengan parameter di lapangan. IPB, Bogor. Disertasi: Setiawati, J. dan Sudaryono. 1988. Daya simpan be nih kedelai dalam beberapa macam pengemas. Prosiding Seminar Penelitian Pasca Panen Pertanian. Buku I. Badan Litbang Pertanian, Bogor: 84-90. Wahyuni, S. dan U.S. Nugraha. 1993. Penelitian pengeringan dan penyimpanan benih kedelai. Kompilasi Hasil Penelitian tahun 1992/1993. Balai Penelitian Tanaman Pangan Sukamandi. 2,r ------------------ I I I 'J 0.6 4 8 12 16 20. Perlode slmpan (mlnggu) 24 28 32 ~ Plastik -+- AI. fall -4:- Kaleng Gambar 1. Perubahan kadar air benih (%) yang disimpan dengan KA awal 9.13% 2r-----------------------------------------~ 1.5 0.5 ----~.--_.---_.>' -' o~:----~----~--~----~----~--~----~--~ o 4 8 12 16 20 24 28 32 Perlode slmpan (mlnggu) ~ Plastlk --+-: AI. fall -if.-- Kaleng Gambar 2. Perubahan kadar air benih (%) yang disimpan dengan KA Awal 12.81% '. 43