BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berkembangnya dunia pasar modal saat ini tidak dapat dipisahkan dari peran investor yang melakukan transaksi di lantai bursa. Investasi yang dilakukan oleh investor tidak lagi memperhatikan nilai perusahaan dengan mengukur kinerja keuangan saja, namun terdapat faktor lain yang menjadi pertimbangan investor dalam melakukan investasi yaitu informasi non-keuangan mengenai aspek sosial dan lingkungan. Martani et al (2012) menyatakan bahwa, seiring dengan terjadinya perubahan iklim (climate change) dan pemanasan global (global warming) yang sedang melanda dunia, investor dan kalangan masyarakat memerlukan informasi tentang bagaimana kegiatan entitas dalam mengelola lingkungan untuk memastikan bahwa aktivitas entitas tidak merusak lingkungan. Hal ini sesuai dengan konsep Elkington (1997) yang menyatakan bahwa perusahaan harus berlandaskan pada tiga aspek, yaitu aspek keuntungan (profit), lingkungan (planet) dan sosial (people) atau yang disebut dengan konsep triple p bottom-lines. Atas dasar tanggung jawab tersebut, maka perusahaan melakukan pengungkapan informasi atas aktivitas sosial dan lingkungan yang disebut sebagai laporan CSR (Corporate Social Responsibility). Seperti yang diungkapkan Eipstein dan Freedman (1994) dalam Anggraini (2006), menemukan bahwa investor tertarik terhadap informasi tambahan yang dilaporkan dalam laporan 1
2 tahunan (annual report). Pengungkapan CSR di Indonesia biasa ditemukan di dalam laporan tahunan (annual report) atau saat ini banyak perusahaan yang mulai menerbitkan sendiri pengungkapan tersebut di dalam laporan keberlanjutan (sustainability report). Sustainability Report adalah sebuah laporan yang diterbitkan oleh perusahaan atau organisasi mengenai dampak ekonomi, sosial dan lingkungan dalam kegiatan sehari-hari (Global Reporting Initiative, 2013). Sustainability report kian menjadi tren dan kebutuhan bagi perusahaan progresif untuk menginformasikan perihal kinerja ekonomi, sosial dan lingkungannya sekaligus kepada seluruh pemangku kepentingan perusahaan (Chariri, 2009). Gambar 1.1 Sumber: Report of the Judges ISRA 2008-2015 Semakin banyak perusahaan yang mengikuti ISRA (Indonesian Sustainability Report Award) mengindikasikan perusahaan mulai sukarela memberikan informasi tambahan tentang aktivitas sosial dan lingkungan mereka
3 kepada stakeholders. ISRA merupakan sebuah penghargaan kepada perusahaan yang menerbitkan sustainability report dan telah dilaksanakan sejak tahun 2005. Gambar 1.1 menunjukkan jumlah partisipan ISRA yang terlihat sangat rendah mengingat jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014 berjumlah 436 perusahaan (Utami, 2015). Jumlah yang rendah ini menunjukkan bahwa pelaporan CSR di Indonesia umumnya masih berada pada tahap awal atau pengembangan. Selain itu, jumlah emiten yang semakin meningkat tiap tahun kurang menggairahkan kenaikan atas peserta ISRA tiap tahunnya. Gambar 1.2 Sumber: Report of the Judges ISRA dan sahamok.com Laporan keberlanjutan yang saat ini terbit di Indonesia merupakan laporan yang menggunakan pedoman pelaporan Global Reporting Initiative (GRI). GRI merupakan organisasi nirlaba internasional yang bekerja kepada ekonomi global dengan menyediakan pedoman atas pelaporan keberlanjutan serta memiliki misi
4 untuk menyiapkan dan menyebarluaskan pedoman tersebut yang diterima secara global. GRI berisi kinerja tentang informasi-informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan seperti economic (ekonomis), environmental (lingkungan), social (sosial/ketenagakerjaan), human rights (hak asasi manusia), society (masyarakat) dan product responsibility (tanggung jawab atas produk). Setiap dimensi tersebut memiliki indikator tersendiri yang nantinya akan diukur sebagai penilaian sustainability reporting. Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah pengungkapan sukarela dalam sustainability report dan kinerja keuangan memiliki pengaruh pada nilai perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Dowell et al, 2000 dalam Utami, 2015 menemukan bahwa kinerja keuangan dan kualitas sustainability reporting memengaruhi nilai pasar perusahaan, penelitian tersebut menghasilkan hasil yang konsisten pada perusahaan multinational di Amerika Serikat dan Eropa, namun terdapat hasil yang berbeda di negara berkembang. Penelitian lain dilakukan oleh Faradiza dan Wibowo (2014) dengan menggunakan kinerja keuangan perusahaan yang diukur oleh return on assets serta kinerja pasar yang diukur oleh Tobin s Q sebagai variabel dependen dan pengungkapan sustainability report sebagai variabel independen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengungkapan sustainability report tidak memengaruhi kinerja keuangan perusahaan namun berpengaruh negatif signifikan terhadap kinerja pasar. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis mencoba melakukan penelitian yang menganalisis pengaruh pengungkapan sustainability report dan kinerja keuangan terhadap nilai pasar perusahaan. Kinerja keuangan perusahaan
5 diproksikan oleh return on assets (ROA) dan leverage (DER), sedangkan nilai perusahaan diprosikan dengan rasio Tobin s Q. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Faradiza dan Wibowo (2014). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah penelitian ini akan melihat pula pengaruh kinerja keuangan yang diproksikan dengan profitabilitas dan leverage terhadap nilai perusahaan. Selain itu, data dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan non-keuangan yang menerbitkan Sustainability Report dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode terkini, yaitu tahun 2015. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi kajian beberapa pihak yang berkepentingan antara lain pemerintah untuk merumuskan peraturan atau kebijakan tentang pengungkapan sustainability report bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia. B. Rumusan Masalah Penelitian ini berusaha mengetahui apakah terdapat pengaruh antara pengungkapan sustainability report dan kinerja keuangan terhadap nilai pasar suatu perusahaan. Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka penelitian ini memiliki masalah penelitian sebagai berikut: 1. Apakah pengungkapan sustainability report berpengaruh terhadap nilai perusahaan? 2. Apakah profitabilitas memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan? 3. Apakah leverage memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
6 1. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti empiris mengenai: a. Pengaruh pengungkapan sustainability report terhadap nilai perusahaan. b. Pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan. c. Pengaruh leverage terhadap nilai perusahaan. 2. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: a. Akademisi, menambah wawasan dan pengetahuan khususnya mengenai pengaruh pengungkapan Sustainability Reporting dan kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan serta dapat digunakan sebagai tambahan referensi untuk penelitian selanjutnya. b. Manajemen perusahaan, menjadikan perusahaan lebih sadar dan peduli terhadap tanggung jawab sosial dan lingkungan, serta sebagai bahan pertimbangan untuk menyajikan Sustainability Reporting secara keseluruhan. c. Investor, memberikan keputusan yang tepat dalam investasi di perusahaan yang tidak hanya terpaku pada ukuran moneter, melainkan lebih peduli kepada aspek sosial dan lingkungan.