Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam. Ilustrasi pendidikan anak. usia dini dalam islam

dokumen-dokumen yang mirip
MENANAMKAN NILAI MORAL DAN KEAGAMAAN PADA ANAK

Menggapai Ridha Allah dengan Birrul Wâlidain. Oleh: Muhsin Hariyanto

BAB I PENDAHULUAN. Hadist di atas menunjukkan bahwa peran keluarga khususnya orang tua sangat penting dalam membentuk karakter

BAB I PENDAHULUAN. keshalehan akan sangat bergantung kepada pendidikan masa kecilnya

BAB I PENDAHULUAN. pada masa ini adalah masa pembentukkan fondasi dan dasar pembentukkan kepribadian

BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG

KISI KISI SOAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS UTS GENAP KELAS VII (TUJUH) (untuk memperkaya wawasan WAJIB BACA BUKU PAKET)

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN

Irfani ISSN E ISSN Volume 11 Nomor 1Juni 2015 Halaman

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Urgensi Menjaga Lisan

Hak-hak Anak dalam Islam

Bagaimana Memotivasi Anak Belajar?

PENGURANGAN JAM KERJA BAGI PEREMPUAN: PROBLEM ATAU SOLUSI PERSPEKTIF PENDIDIKAN OLEH NURLENA RIFAI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. tumbuh dengan jiwa islami sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

Pendidikan Anak Dimulai dari Rumah

BAB IV PERANAN MAJELIS TAKLIM AL-HAQ WAL HAŻ DALAM MEMBINA MORAL REMAJA PONCOL

Islam adalah satu-satunya agama yang haq dan diridhoi Alloh SWT yang. disampaikan melalui nabi Muhammad SAW kepada seluruh umat manusia agar

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah. Ku anfusakum wa ahlikum naaro... Penggalan al-qur an surat at-

MENANGKAP PELUANG BISNIS BERDASARKAN KISAH RASULULLAH MUHAMMAD SAW

BAB I PENDAHULUAN. lainnya, karena keterbatasan kemampuan manusia. hubungannya dengan manusia lainnya, baik dirumah, sekolah, tempat berkerja

SILABUS PEMBELAJARAN

Mendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan

BAB I PENDAHULUAN. yang tepat agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal (Mansur,

Potensi Muslimah Muslimah Berpotensi

Marhaban Yaa Ramadhan 1434 H

Khutbah Pertama Maasyirol Muslimin yang dirahmati Allah

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Berkawan dengan Orang Shalih

BAB I PENDAHULUAN. panjang. Ini adalah kesempatan yang paling penting bagi seorang

BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan Dari penelitian yang telah penulis lakukan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu; 1. Relevansi Tata Cara

Jika kamu mengikuti kebanyakan manusia di bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. [Q.S. 6 : 116]

Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang

MEMAHAMI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK BAGI PENGEMBANGAN ASPEK SENI ANAK USIA DINI Oleh: Nelva Rolina

Takwa dan Keutamaannya

: : :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perkembangan. Mulai dari bayi, anak-anak, remaja kemudian menjadi dewasa dan

MENGHAYATI PERAN ISTRI

Pendidikan Agama Islam

BAB I PENDAHULUAN. ( Jakarta: Indeks, 2009), hlm. 6. Islami, (Jogjakarta: Darul Hikmah, 2009), hlm. 83

BAB I PENDAHULUAN. hlm Ismail SM. Et. All. Paradigma Pendidikan Islam, (Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2001),

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

FOR KIDS GUIDE BOOK. Dampingi anak menghidupkan bulan Ramadhan

Mendidik Anak dengan Tauhid

Ceramah Ramadhan 1433 H/2012 M Keutamaan Puasa

BAB I PENDAHULUAN. tahu terhadap apa yang dilihat, didengar, mereka seolah-olah tak pernah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perspektif pendidikan, terdapat tiga lembaga utama yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. merupakan negara berkembang, dimana saat ini Indonesia mengerahkan segala

E٤٨٤ J٤٧٧ W F : :

BAB I PENDAHULUAN. 1 M. Munir, 2009, Metode Dakwah, Kencana, Jakarta, hlm. 5

Hadits Tentang Wanita Lemah Akal dan Lemah Iman

BAB IV ANALIS KRITIS ANAK DAN ISTRI PADA SURAH AT-TAGHA>BUN AYAT dari Allah SWT. Amanat wajib dipertanggungjawabkan, tanggungjawab seorang

BAB IV ANALISIS PERSEPSI REMAJA TERHADAP URGENSI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA DI DESA PEGUNDAN KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG

BERCERITA PADA ANAK SERI BACAAN ORANG TUA

Kewajiban Menunaikan Amanah

BAB I LATAR BELAKANG PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. membimbing, dan mendisiplinkan, serta melindungi anak untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

Tauhid untuk Anak. Tingkat 1. Oleh: Dr. Saleh As-Saleh. Alih bahasa: Ummu Abdullah. Muraja ah: Andy AbuThalib Al-Atsary. Desain Sampul: Ummu Zaidaan

Berbakti Sepanjang Masa Kepada Kedua Orang Tua

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk ciptaan Allah. Ia dan alam semesta terjadi

Perjanjian Aqabah I. Pada tahun ke-12 kenabian, bertepatan dengan tahun 621 M, Nabi. Muhammad saw. menemui rombongan haji dari Yatsrib.

Kata Mutiara Sebaik-baik orang adalah membaca Al-Qur an dan sekaligus mengamalkannya (H.R. Bukhari Muslim)

Tasyakuran 4 Bulan Kehamilan

BAB III PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM

Barangsiapa yang dikaruniai seorang anak, lalu ia menyukai hendak membaktikannya (mengaqiqahinya), maka hendaklah ia melakukannya.

BAB III PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN KELUARGA. 1. Letak Georgafis Desa Tahunan Baru, Tegalombo, Pacitan

Diantara perintah Allah Azza wa Jalla kepada kita adalah perintah agar kita mengikuti Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan agama anak di sekolah. Hal ini sesuai dengan pemikiran jalaluddin

[Nasihat Islam Tentang Hari Esok]

PENGORBANAN Oleh Nurcholish Madjid

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. dan Praktek Ibadah Anak. Metode penelitian yang digunakan adalah

BAB IV ANALISIS KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK RELEVANSINYA DENGAN PERKEMBANGAN PSIKIS ANAK DI TK AL HIDAYAH NGALIYAN SEMARANG

RASULULLAH SAW DALAM MEMBINA UMMAT PERIODE MADINAH

Akhlak Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam

HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN BERAGAMA REMAJA MUSLIM DENGAN MOTIVASI MENUNTUT ILMU DI PONDOK PESANTREN

Kasih Sayang Nabi Muhammad? Kepada Umatnya

Doa Penawar Kezaliman Tuesday, 25 August :23

PILDACIL 1 RASULULLAH TELADAN UMMAT حمدا شكرا هلل الحول والقوت إال باهلل. وبعد

KHILAFAH DAN KESATUAN UMAT

KELAS BIMBINGAN KANAK-KANAK PEPERIKSAAN PERTENGAHAN TAHUN 2015 SIRAH KBK 4 NAMA:

MENGENAL MODEL PENGASUHAN DAN PEMBINAAN ORANGTUA TERHADAP ANAK

SALAM PADA TUHAN Oleh Nurcholish Madjid

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt menganugerahi akal. Dan hal tersebut tidak dimiliki oleh makhluk lain.

BAB I PENDAHULUAN. dapat mencegah dari perbuatan keji dan munkar. Dengan melaksanakan shalat,


BAB I PENDAHULUAN. Cipta, 2009), hlm Utami Munandar, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, (Jakarta: PT Rineka

Engkau Bersama Orang Yang Kau Cintai

SPIRITUAL SUPPLEMENT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Disebarluaskan melalui: website: TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

1 1 Dari Paul, Silwanus, dan Timotius.

BAB I PENDAHULUAN. Sastra secara nyata memang berbeda dengan psikologi. Psikologi

Peranan Generasi Muda Muslim Indonesia Membangun Masyarakat Muslim Tangguh

HUBUNGAN SEKSUAL SUAMI-ISTRI Dr. Yusuf Al-Qardhawi. Pertanyaan:

BAB I PENDAHULUAN. Ibu adalah wanita yang telah melahirkan seseorang. Sebutan ibu mungkin

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas dan diharapkan akan menjadi pelaku dalam pembangunan suatu

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan anak untuk optimalisasi bagi perkembangannya.

Transkripsi:

Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam usia dini dalam islam Ilustrasi pendidikan anak Pendidikan demikian berpengaruh kepada perkembangan seorang manusia baik emosi, intelektual maupun sosial, dengan demikian pendidikan anak usia dini dalam Islam merupakan titik pemberangkatan agar anak menjadi sosok yang mata secara emosi, intelektual, sosial dan spiritual. Pendidikan anak usia dini dalam Islam dimulai sejak anak di dalam kandungan, melalui berbagai metoda yang secara ilmiah memang bisa dibuktikan. Betapa pentingnya masalah pendidikan anak usia dini dalam Islam, hal ini terbukti dengan anjuran Islam bahwa pendidikan anak usia dini dalam Islam harus ditanamkan sejak anak masih dalam kandungan. Bukan baru ketika anak akan memasuki dunia pendidikan formal atau sekolah dan lembaga pendidikan lainnya. Semua ini terkait dengan tauladan Rasulullah SAW untuk menuntut ilmu sejak dari buaian. Belakangan telah banyak ditemukan oleh para peneliti psikolo perkembangan bahwa sejak di dalam kandungan, bayi telah mampu menerima berbagai rangsangan, sehingga bisa memastikan mana sentuhan ibu dan mana sentuhan ayahnya. Bayi di dalam kandungan juga terbukti mampu mendengar sekalipun tidak secara langsung memberikan respons. Dasar Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam Tuntutlah ilmu sejak dari buaian bunda. Kira-kira itulah muatan yang terkandung dalam sabda Rasulullah SAW. Yang menganjurkan pada Anda orangtua muslim untuk memberikan pendidikan pada anak-anaknya sejak dari buaian bahka n sejak dari dalam kandungan ibu. Ini konsep pendidikan anak usia dini dalam Islam.

Sabda Rasulullah SAW itu berbunyi, uthlubul ilma minalmahdi ilal lakhdi, yang maknanya tuntutlah ilmu dari buaian hingga ke liang lahat. Dengan demikian mendidik anak sejak dari kandungan sang Ibu berkaitan erat dengan dasar ajaran agama Islam, yang menjelaskan tentang hubungan antara orangtua dan anak, yakni Birul Walidain atau berbuat baik kepada orangtua. Karena itulah betapa pentingnya pendidikan usia dini dalam Islam ini. Serta firman Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW berupa surat Al-Alaq ayat 1-5. Yang bunyinya adalah : Bacalah. Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang telah Menghidupkan. Yang menghidupkan manusia dari kegelapan. Bacalah dengan nama Tuhanmu yang mengajarkan. Jelas kata-kata pertama dari ayat tersebut adalah perintah untuk membaca, yang dapat dimaknai sebagai perintah untuk belajar kepada manusia. Tentu saja yang dinamakan belajar tidak melulu kegiatan formal di bangku sekolah. Pendidikan tidak terikat waktu, baik mulainya maupun kapan berakhirnya. Dengan kata lain, konsep pendidikan anak usia dini dalam Islam, dimulai ketika seorang anak bisa memberi respons (dalam kandungan) sampai dengan waktu yang tidak terbatas atau sampai dengan akhir hayat. Sekalipun sudah tidak sekolah secara formal maupun telah pensiun dari pekerjaannya, seorang manusia akan tetap belajar, sadar atau tidak, mau atau tidak. Berbagai ilmu dan pengalaman baru selalu akan ditemukan terkecuali apabila telah tidak bernafas lagi. Manajemen Keluarga dalam Pendidikan Anak Usia Dini Seorang anak adalah aset bagi Anda sebagai orangtua. Anak juga sebuah amanat dari Rabb kepada manusia. Anak itu generasi penerus bangsa dan generasi Islam muda. Maka jagalah mereka dengan bijaksana. Berilah pondasi yang kuat dan benar agar menjadi bekal anak mengarungi berbagai rintangan dalam kehidupannya kelak. Memberi pendidikan anak usia dini dalam Islam secara tepat, akan melahirkan generasi yang tidak saja pandai ilmu pengetahuan tapi pandai bersyukur sebagai makhluk Allah SWT. Sabda Rasulullah SAW menunjukkan betapa pentingnya seorang anak belajar sejak dini. Namun kesadaran itu diharapkan datang dari inisiatif Anda sebagai orangtua, bukan dari si anak yang akal pikirannya belum berkembang optimal. Sejak lahir anak sudah dilengkapi penciptaannya oleh Allah SWT dengan panca indra serta akal pikiran untuk mencerna ilmu pengetahuan. Untuk itu, masa-masa usia dini adalah masa penting anak untuk mendapatkan stimulan (berbagai rangsangan) untuk membangun kemampuan berpikirnya. Tidak mengherankan apabila Islam sangat menekankan pendidikan anak usia dini ini. Orang terdekat yang mendampingi anak pada masa-masa usia dini adalah ibu. Ibu sudah berinteraksi dengan anak sejak anak dalam kandungan. Kemudian berlanjut pada periode menyusui, dan akhirnya masa perkenalan anak terhadap segala sesuatu di bawah bimbingan ibu.

Seorang ibu yang shalihah akan membimbing anak-anaknya menjadi saleh dan shalihah. Sebaliknya seorang ibu yang abai terhadap agama, akan abai pula terhadap pendidikan akhlak anak-anaknya. Sebenarnya apabila kembali kepada fitrah sang anak, anak tidak terlalu perlu memasuki sekolah formal dalam usia dininya. Karena apabila dapat diterapkan manajemen keluarga yang baik dan teratur, anak dapat diasuh ibu untuk mendapatkan pendidikan anak usia dini bukan dari lembaga formal pada umumnya. Namun cukup dari sang ibu. Bermain bagi anak adalah belajar, dan semestinya ketika belajar pun bagi anak tetap harus mengandung permainan. Dan kedua konsep ini bisa diterapkan di rumah dengan bimbingan seorang ibu dan anggota keluarga lainnya. Ada istilah ibu sebagai madrasah pertama bagi anak, ibu adalah sekolah pertama untuk anak. Ungkapan ini tidak berlebihan. Karena ibu sebenarnya adalah sumber daya manusia atau manpower terlatih dan terdidik untuk memberikan pendidikan dan pengajaran bagi anakanaknya sendiri. Perkembangan Anak Anak saat masih menjadi sebuah nucleus di dalam rahim ibu sejatinya adalah telah menjadi seorang bakal manusia. Pertumbuhan janin tersebut terus berkembang sesuai dengan usia kehidupannya. Pada saat itu peran ibu sangat besar, karena harus menjaga kesehatan dirinya sendiri, serta mengkonsumsi makanan yang bergizi demi memberikan gizi yang mencukupi bagi janin. Pada usia dini pertumbuhan otak anak berkembang pesat, terutama pada usia 0 sampai 8 tahun. Karena antara usia tersebut, pertumbuhan otak anak meningkat hingga 80%, kemudian sisanya yang 20% berjalan sesudah usia tersebut berlalu. Itu artinya pada usia tersebut antara 0 sampai 8 tahun, terjadi proses perkembangan yang sangat cepat. Di masa-masa inilah justru seorang ibu harus lebih meningkatkan pengawasan terhadap anak, serta rajin memberi segala macam rangsangan yang sifatnya stimulant terhadap anak. Contohnya dengan memperdengarkan lagu-lagu Islami, menunjukkan gambar dengan warna yang eye catching sesuai minat anak, juga mengasah otak kiri sebagai daya pengingat dengan membacakan doa-doa pendek kepada anak. Otak anak akan merekam semua itu, tanpa Anda sadari. Dan Anda akan terkejut bila mengetahui hasilnya. Pilihan Antara Sekolah Formal atau Home Schooling Pendidikan anak usia dini dalam Islam, sebenarnya tidak menyebutkan dengan pasti pilihan manakah yang terbaik untuk anak. Apakah pendidikan anak usia dini mereka dapatkan harus dari sekolah atau lembaga pendidikan formal, ataukan cukup didapatkan dari home schooling dengan ibu sebagai guru dan pendidik.

Namun sesuai dengan fitrah anak yang membutuhkan kedekatan yang lengkap dari kedua orangtuanya di usia dini mereka, maka metode home schooling dianggap yang paling tepat untuk diterapkan pada pendidikan anak usia dini dalam Islam. Selain orangtua dapat mengontrol, juga anak merasakan aman dan bebas bereksplorasi memperkaya dunia kecilnya di bawah pengawasan ibu atau Anda sebagai orangtua. Menjadi Sahabat Sekaligus Teladan Anak Rasulullah terkenal sebagai penyayang anak dan kerap menemani anak-anak bermain tanpa merasa canggung. Dalam sebuah riwayat, Sa ad bin Abi Waqqas bercerita bahwa dirinya pernah masuk ke rumah Rasulullah saat Hasan dan Husein tengah bermain di atas perut sang kakek. Sa ad lantas bertanya, apakah Rasulullah mencintai mereka. Dijawab oleh Rasulullah, Bagaimana mungkin aku tidak mencintai dua kuntum bunga raihanah ini? Di sela-sela aktivitasnya menemani anak-anak, Rasulullah selalu menyelipkan pesan-pesan keteladanan. Sebagai bagian dari pendidikan anak usia dini dalam Islam, orangtua pun memiliki peran penting terkait menanamkan keteladanan terhadap anak. Apalagi di zaman sekarang televisi sebagai media hiburan tak dapat diharapkan menjadi contoh yang baik bagi pembentukan akhlak anak-anak muslim. Menggembirakan Hati Anak Suatu saat setelah penaklukan Mekkah, Rasulullah meminta Bilal mengumandangkan azan di atas Ka bah. Saat Bilal melaksanakan tugasnya, beberapa musyrikin Quraisy mengolok-oloknya dengan menirukan suara Bilal. Salah satu di antara mereka bernama Abu Mahdzurah, seorang anak bersuara merdu. Mendengar olok-olok Abu Mahdzurah yang waktu itu berusia 16 tahun, Rasulullah meminta agar dia dibawa menghadap beliau. Abu Mahdzurah menyangka Rasulullah akan membunuhnya. Namun apa yang diperbuat Rasulullah? Beliau justru mengusap-usap ubun-ubun remaja itu dengan penuh kelembutan. Kontan hati Abu Madzurah pun luluh, terasa tersiram oleh iman dan keyakinan. Rasulullah lantas mengajarinya beradzan untuk penduduk Mekkah. Satu hikmah yang dapat dipetik dari kisah di atas. Bahwa hati yang gembira akan lebih mudah menerima perintah, larangan, peringatan, atau bimbingan apa pun. Karena itu, penting bagi setiap orang tua untuk selalu membuat anak bergembira setiap saat. Tindakan kenakalan tidak sepatutnya dibalas dengan hardikan atau kemarahan. Menumbuhkan Rasa Percaya Diri Anak

Sebagai upaya menumbuhkan rasa percaya diri anak, Rasulullah menggunakan beberapa cara berikut: Saat sedang berpuasa, Rasulullah mengajak anak-anak bermain sehingga siang yang panjang terasa cepat. Anak-anak akan menyongsong waktu berbuka dengan gembira. Hal ini juga membuat anak memiliki kepercayaan diri sanggup berpuasa sehari penuh. Sering membawa anak-anak ke majelis orang dewasa, resepsi, atau bersilaturahim ke rumah saudara sebagai upaya menumbuhkan kepercayaan diri sosialnya. Mengajari Al Quran dan As Sunnah serta menceritakan sirah nabi untuk meningkatkan kepercayaan diri ilmiahnya. Menanamkan kebiasaan berjual-beli untuk meningkatkan kepercayaan diri anak terkait ekonomi dan bisnis. Di samping itu, sejak dini anak akan terlatih mandiri secara ekonomi. Memotivasi Anak Berbuat Baik Anak-anak, terutama pada fase usia dini, cenderung lebih mudah tersentuh oleh motivasi ketimbang ancaman. Maka, hendaknya orang tua tidak mengandalkan ancaman untuk mendidik sang buah hati. Ketimbang banyak bicara soal murka Allah, siksa dan neraka-nya, mengapa tidak memotivasinya bahwa kebaikan akan mendapat balasan surga dengan segala kenikmatannya?