ANALISIS UNSUR Ag PADA SAMPEL CAIR DENGAN LASER INDUCED BREAKDOWN SPECTROSCOPY (LIBS)

dokumen-dokumen yang mirip
APLIKASI KARBON GRAFIT UNTUK IMOBILISASI ION PB DALAM CAIRAN DENGAN METODE ELEKTROLISIS

KARAKTERISTIK UNSUR KARBON GRAFIT DAN APLIKASINYA UNTUK ADSORPSI ION Cr DAN Pb DALAM CAIRAN SKRIPSI BIDANG MINAT FISIKA TERAPAN

COMPARATIVE ANALYSIS STUDY OF PLUMBUM (PB) ELECTROLYSIS SAMPLE BETWEEN LASER- INDUCED BREAKDOWN SPECTROSCOPY (LIBS) AND CONVENTIONAL METHOD

APLIKASI SERABUT KELAPA SEBAGAI ADSORBSI UNSUR Pb DALAM SAMPEL CAIR DENGAN METODE LASER INDUCED BREAKDOWN SPECTROSCOPY (LIBS) SKRIPSI

KARAKTERISTIK DAN FENOMENA PERUBAHAN KONSENTRASI OKSIGEN DAN NITROGEN DI UDARA DENGAN PROSES LASER- INDUCED BREAKDOWN SPECTROSCOPY (LIBS)

Makalah Prosiding Lokakarya Ilmiah Nasional Aplikasi Optik dan Fotonik (LINOF 2015) Pusat Penelitian Fisika LIPI, Tangerang Selatan 9-10 Juni 2015

ANALISIS KUALITATIF PADA BATU KECUBUNG KOPI MENGGUNAKAN LIBS

Identifikasi Unsur Utama Penyusun Permukaan Bahan Baja Ringan

ANALISIS KUALITATIF PADA BATU KECUBUNG KOPI MENGGUNAKAN LIBS

TEKNIK VOLTAMETRI PELUCUTAN ANODIK UNTUK PENENTUAN KADAR LOGAM Pb, Cd, DAN Cu PADA AIR LAUT PELABUHAN BENOA

MODUL SEL ELEKTROLISIS

Karakterisasi Suhu Pemanasan Serbuk Zeolit Untuk Mengimobilisasi Unsur Pb Dalam Larutan (Aji Priyo Utomo, dkk.)

KIMIA ELEKTROLISIS

Hasil Penelitian dan Pembahasan

KARAKTERISASI UNSUR HIDROGEN DAN OKSIGEN DALAM SAMPEL POLIMER ORGANIK DENGAN LIBS

Pengaruh Rapat Arus Terhadap Ketebalan Dan Struktur Kristal Lapisan Nikel pada Tembaga

Recovery logam dengan elektrolisis

berat yang terkandung dalam larutan secara elektrokimia atau elektrolisis; (2). membekali mahasiswa dalam hal mengkaji mekanisme reaksi reduksi dan

LEMBAR AKTIVITAS SISWA

Penyisihan Besi (Fe) Dalam Air Dengan Proses Elektrokoagulasi. Satriananda *) ABSTRAK

logam-logam berat diantaranya adalah logam berat tembaga yang terdapat pada limbah

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA DASAR II Elektrolisis Disusun Oleh:

Kegiatan Belajar 3: Sel Elektrolisis. 1. Mengamati reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada reaksi elektrolisis

ELEKTROKIMIA Konsep Dasar Reaksi Elektrokimia

ELEKTROKIMIA. VURI AYU SETYOWATI, S.T., M.Sc TEKNIK MESIN - ITATS

SILVER RECYCLING FROM PHOTO-PROCESSING WASTE USING ELECTRODEPOSITION METHOD

laut tersebut dan dapat di gunakan sebagai energi alternatif [3].

PENGOLAHAN AIR KOLAM RENANG MENGGUNAKAN METODE ELEKTROKOAGULASI DENGAN ELEKTRODA ALUMUNIUM GRAFIT

BAB II PEMBAHASAN. II.1. Electrorefining

Elektroda Cu (katoda): o 2. o 2

I.1.1 Latar Belakang Pencemaran lingkungan merupakan salah satu faktor rusaknya lingkungan yang akan berdampak pada makhluk hidup di sekitarnya.

Laporan Kimia Analitik KI-3121

PENGARUH LOGAM TEMBAGA DALAM PROSES PENYISIHAN LOGAM NIKEL DARI LARUTANNYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEKTRODEPOSISI TUGAS AKHIR

Hand Out HUKUM FARADAY. PPG (Pendidikan Profesi Guru) yang dibina oleh Pak I Wayan Dasna. Oleh: LAURENSIUS E. SERAN.

PENGARUH UKURAN PARTIKEL BATU APUNG TERHADAP KEMAMPUAN SERAPAN CAIRAN LIMBAH LOGAM BERAT

BAHAN BAKAR KIMIA. Ramadoni Syahputra

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.2 DATA HASIL ARANG TEMPURUNG KELAPA SETELAH DILAKUKAN AKTIVASI

Mengubah energi kimia menjadi energi listrik Mengubah energi listrik menjadi energi kimia Katoda sebagi kutub positif, anoda sebagai kutub negatif

Sulistyani, M.Si.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. penyamakan kulit dengan menggunakan Spektrofotometer UV-VIS Mini

PRODUKSI GAS HIDROGEN MELALUI PROSES ELEKTROLISIS SEBAGAI SUMBER ENERGI

Bab IV Hasil dan Pembahasan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hidrogen (bahasa Latin: hidrogenium, dari bahasa Yunani: hydro: air, genes:

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA SEL VOLTA SEDERHANA

3. ELEKTROKIMIA. Contoh elektrolisis: a. Elektrolisis larutan HCl dengan elektroda Pt, reaksinya: 2HCl (aq)

ELEKTROLISIS LOGAM PERAK DARI LIMBAH PENCUCIAN FILM FOTOGRAFI. * ABSTRAK ABSTRACT

ELEKTROKIMIA Termodinamika Elektrokimia

OPTIMASI KONDISI PROSES ELEKTROKOAGULASI LOGAM KROMIUM DALAM LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING

FOTOVOLTAIK PASANGAN ELEKTRODA CUO/CU DAN CUO/STAINLESS STEEL MENGGUNAKAN METODE PEMBAKARAN DALAM BENTUK TUNGGAL DAN SERABUT DENGAN ELEKTROLIT NA2SO4

PENGARUH BAHAN ELEKTRODE PADA PENGAMBILAN Cu DAN Cd SECARA ELEKTROKIMIA

Sel Volta (Bagian I) dan elektroda Cu yang dicelupkan ke dalam larutan CuSO 4

Contoh Soal & Pembahasan Sel Volta Bag. I

Analisis Kelistrikan Sel Volta Memanfaatkan Logam Bekas

Analisis Kelistrikan Sel Volta Memanfaatkan Logam Bekas

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. menit tiap percobaan, didapatkan data tekanan gas pada tabel berikut :

Abdul Fikar Amigato, Siti Marwati, Regina Tutik Padmaningrum

Redoks dan Elektrokimia Tim Kimia FTP

PENENTUAN SIFAT LISTRIK AIR PADA WADAH ALUMINIUM DAN BESI BERDASARKAN PENGARUH RADIASI MATAHARI

MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan

PENGARUH SUHU LARUTAN ELEKTROLIT DAN WAKTU PELAPISAN TEMBAGA PADA PLAT BAJA LUNAK TERHADAP NILAI KETEBALAN ABSTRACT

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA BEDA POTENSIAL SEL VOLTA

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA ELEKTROKIMIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Elektrokimia. Tim Kimia FTP

Pengaruh Parameter Proses Pelapisan Nikel Terhadap Ketebalan Lapisan

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KIMIA FISIK II SEL ELEKTROLISIS (PENGARUH SUHU TERHADAP SELASA, 6 MEI 2014 DISUSUN OLEH: Fikri Sholiha

9/30/2015 ELEKTROKIMIA ELEKTROKIMIA ELEKTROKIMIA. Elektrokimia? Elektrokimia?

2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Voltametri

Pembuatan Larutan CuSO 4. Widya Kusumaningrum ( ), Ipa Ida Rosita, Nurul Mu nisah Awaliyah, Ummu Kalsum A.L, Amelia Rachmawati.

Soal ini terdiri dari 10 soal Essay (153 poin)

PENINGKATAN EFISIENSI KOMPOR GAS DENGAN PENGHEMAT BAHAN BAKAR ELEKTROLIZER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proses akhir logam (metal finishing) merupakan bidang yang sangat luas,

Nama Kelompok : Adik kurniyawati putri Annisa halimatus syadi ah Alfie putri rachmasari Aprita silka harmi Arief isnanto.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencuci pakaian, untuk tempat pembuangan kotoran (tinja), sehingga badan air

KAJIAN PROSES ELEKTROKOAGULASI UNTUK PENGOLAHAN LIMBAH CAIR

LAPORAN PENGAMATAN PENYEPUHAN LOGAM

KAJIAN KINETIKA KIMIA MODEL MATEMATIK REDUKSI KADMIUM MELALUI LAJU REAKSI, KONSTANTE DAN ORDE REAKSI DALAM PROSES ELEKTROKIMIA ABSTRAK ABSTRACT

PENENTUAN KONSENTRASI LOGAM BERAT Pb, Cu, Zn DAN KONDUKTIVITAS LISTRIK LIMBAH CAIR INDUSTRI PABRIK KARET PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

PENGAMBILAN TEMBAGA DARI BATUAN BORNIT (Cu5FeS4) VARIASI RAPAT ARUS DAN PENGOMPLEKS EDTA SECARA ELEKTROKIMIA

APLIKASI LASER DALAM ANALISA UNSUR DENGAN TEKNIK PEMBANGKITAN PLASMA DAN METODE PELAPISAN. Maria M. Suliyanti

Demonstrasi Sel Volta Buah Nanas (Ananas Comosus L. Merr)

Oleh Sumarni Setiasih, S.Si., M.PKim.

PENENTUAN BESAR ENERGI LISTRIK AKI DENGAN MEMVARIASIKAN JUMLAH AIR SULING (H 2 O) DAN ASAM SULFAT (H 2 SO 4 )

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

PENGARUH ph, DAN WAKTU ELEKTRODEPOSISI TERHADAP EFISIENSI ELEKTRODEPOSISI ION PERAK(I) DALAM LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING DENGAN AGEN PEREDUKSI ASETON

STUDI EKSPERIMEN PENGGUNAAN AIR GARAM SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF Muh. Ali Usman 1, Muhammad Hasbi 2, Budiman Sudia 3

Bab IV Hasil dan Pembahasan

EFEK PAPARAN RADIASI UV-C TERHADAP KARAKTERISTIK RAPAT ARUS DIFUSI ION PADA MEMBRAN KITOSAN SKRIPSI BIDANG MINAT BIOFISIKA

TESIS. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Ilmu Lingkungan. Oleh : TRI MURNIATI NIM.

Analisis Kuantitatif Serbuk Obat Herbal untuk Standarisasi Kualitas dengan Metoda Laser Induced Breakdown Spectroscopy (LIBS) Rinda Hedwig

Studi Efektifitas pada Penurunan Kadmium (Cd) terhadap Seng (Zn) dan Tembaga (Cu) dengan Metode Elektrolisis

ELEKTROKIMIA Potensial Listrik dan Reaksi Redoks

VOLTAMETRI. Disampaikan pada Kuliah Metode Pemisahan dan Analisis Kimia Pertemuan Ke 7.

4 Hasil dan Pembahasan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Sudaryatno Sudirham ing Utari. Mengenal. Sudaryatno S & Ning Utari, Mengenal Sifat-Sifat Material (1)

Kata Kunci : logam berat, voltametri pelucutan anodik gelombang persegi, kangkung air

Elektrokimia. Sel Volta

LATIHAN-1 SEL ELEKTROLISIS

Transkripsi:

Analisis Unsur Ag Pada Sampel Cair Dengan Laser Induced Breakdown Spectroscopy (LIBS) (Sinaga Natalia Declarossy, dkk.) ANALISIS UNSUR Ag PADA SAMPEL CAIR DENGAN LASER INDUCED BREAKDOWN SPECTROSCOPY (LIBS) Sinaga Natalia Declarossy 1, Suyanto Hery 1, Manurung Manuntun 2 1 Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana 2 Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Kuta Selatan, Badung, Bali, Indonesia, 80361 Email: decla_nathalie@yahoo.co.id Abstrak Telah dilakukan penelitian tentang analisis unsur Ag dalam cairan elektrolit dengan Laser Induced Breakdown Spectroscopy (LIBS) melalui metode elektrolisis. Pengamatan dilakukan dengan LIBS menggunakan laser Nd-YAG (1064nm, 7ns). Penelitian diawali untuk mengkarakterisasi sampel Ag baik secara kualitatif maupun interaksinya dengan laser. Penelitian menunjukkan bahwa energi laser yang optimum untuk karakterisasi unsur Ag adalah 100 mj. Kondisi arus listrik optimum ini yang diperoleh pada saat elektrolisis untuk sampel Ag adalah 4,93 ma. Kondisi ini digunakan selanjutnya untuk optimasi waktu deposisi sampel Ag yang diperoleh sebesar 10 menit. Selanjutnya diterapkan untuk deteksi limit kosentrasi larutan Ag yang dimulai dari kosentrasi tertinggi 300 ppm sampai kosentrasi terendah 1 ppm, karena pada 0,5 ppm sudah tidak terdeteksi intensitas emisi Ag, sehingga diperoleh nilai deteksi limit sebesar 1 ppm. Berdasarkan data-data tersebut dapat disimpulkan bahwa metode elektro deposisi mampu mendeteksi unsur Ag dalam larutan hingga pada kosentrasi 1 ppm. Kata Kunci : Ag, elektrolisis, LIBS, energi laser, arus listrik, waktu deposisi, deteksi limit Abstract Has been done research on the analysis of Pb and Ag elements in the liquid electrolyte with Laser Induced Breakdown Spectroscopy (LIBS) through electrolysis method. Observations conducted by LIBS using Nd-YAG laser (1064nm, 7ns). Prior to analyze, first for the optimum conditions of electrolysis and laser energy parameters. The results showed that the optimum laser energy to the characterization of the elements Pb and Ag was 100 mj. Electric current optimum conditions obtained at the time of electrolysis for Pb and Ag samples respectively were 5.28 ma and 4.93 ma. This condition is further used for the optimization time of deposition of Pb and Ag samples obtained respectively 15 minutes and 10 minutes. The conditions for the application of quantitative analysis of Pb and Ag solution that starts from concentration 300 ppm to the lowest concentrations respectively 0.5 ppm and 1 ppm, and limit of detection obtained respectively by 0.44 ppm and 1 ppm. As a reference method of detection with LIBS has been done by the conventional method by weighing the mass difference between electrolysis and the results obtained comparable results. Keywords : Electrolysis, Pb element, Ag element, electric current, deposition time, LIBS, laser energy, limit of detection 16

Buletin Fisika Vol,. 15 No. 1, Pebruari 2014 : 16-23 I. PENDAHULUAN Laser Induced Breakdown Spectroscopy (LIBS) merupakan spektroskopi atomik yang sangat handal untuk analisis kualitatif maupun kuantitatif untuk sampel padat dan gas. Hal ini tidak terjadi untuk sampel cair, karena sampel ini akan terhambur saat diiradiasi laser dan menghasilkan plasma dengan temperatur rendah serta waktu yang sangat singkat. Keadaan ini menyebabkan analisis LIBS secara langsung pada sampel cair menjadi kurang akurat dibandingkan dengan analisis pada sampel padat atau gas. Sehingga pada penelitian ini dilakukan penelitian untuk mengatasi kelemahan LIBS dengan mentransformasikan sampel dalam fase cair ke padat melalui proses elektrolisis. Elektrolisis merupakan pemisahan suatu elektrolit menggunakan arus listrik. Pada penelitian ini, ion-ion dalam larutan terlebih dahulu dideposisikan pada elektroda. Selanjutnya, dianalisis dengan LIBS. Agar didapat hasil yang baik, maka pada penelitian ini akan dioptimasi beberapa parameter yang berpengaruh terhadap elektro deposisi, seperti jenis elektroda, kuat arus listrik, waktu deposisi dan kosentrasi larutan. Selain itu juga energi laser yang digunakan saat analisis. Pada penelitian ini diamati bagaimana analisis unsur Ag dalam sampel cair dengan LIBS melalui proses elektrolisis. Pengamatan akan dilakukan dengan LIBS melalui pengukuran intensitas emisi atom Ag yang terdeposisi pada elektroda karena adanya perbedaan/variasi arus listrik, waktu deposisi dan konsentrasi larutan. Hal ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan serta informasi tentang análisis limbah sampel cair Ag dengan LIBS melalui metode elektrolisis. II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Elektrolisis Elektrolisis berasal dari kata elektro (listrik) dan lisis (penguraian), yang berarti terjadinya penguraian zat/senyawa atau reaksi kimia (oleh arus listrik (Laird, B.Brian,2009). Zat yang terurai dapat berupa cairan, atau larutan. Proses penggunaan arus listrik untuk menghasilkan reaksi kimia disebut sel elektrolisis. Arus listrik yang digunakan adalah arus searah (direct current (DC)). Larutan yang ingin dielektrolisis, ditempatkan dalam suatu wadah. Selanjutnya, elektroda dicelupkan ke dalam larutan maupun lelehan elektrolit yang ingin dielektrolisis. 2.2 Elektrolisis Larutan Ag reaksi redoks, Pada elektrolisis larutan Ag terjadi Anoda: ( C) oksidasi: H O 1 l 2O 2H ( aq) 2e Katoda 2 ( ) 2( g) : ( Cu) reduksi : 2Ag ( aq) 2e 2Ag ( s) Reaksi oksidasi terjadi pada elektroda karbon (C). Dalam hal ini yang dioksidasi 17

Analisis Unsur Ag Pada Sampel Cair Dengan Laser Induced Breakdown Spectroscopy (LIBS) (Sinaga Natalia Declarossy, dkk.) di anoda adalah H O O 2H 2e, 2 2 sedangkan di katoda terjadi reduksi 2 ion Ag dari larutan bergerak menuju katoda sambil menerima dua elektron, dan mengendap menjadi 2 atom Ag di permukaan/melapisi katoda (Cu). Dalam hal ini 2 ion Ag mengendap dan 2 ion H masuk ke dalam larutan, sehingga tetap terjaga muatan dalam larutan. Proses ini berlangsung terus menerus, yang dapat diamati berupa terjadinya perubahan warna larutan dan gelembung gas. 2.3 Laser Induced Breakdown Spectroscopy (LIBS) Laser Induced Breakdown Spectroscopy (LIBS) merupakan peralatan spektroskopi emisi atomik yang menggunakan laser sebagai sumber energi ablasi (Radziemski et all, 2006). Laser difokuskan ke permukaan sampel yang mana sebagian sampel akan terablasikan dan terbentuk plasma. Plasma berisikan elektron-elektron, atom-atom netral, ion-ion dan atom-atom tereksitasi. Atom-atom tereksitasi ini dalam waktu sangat singkat menyebabkan elektron-elektron kembali ke keadaan dasar (ground state) sambil memancarkan emisi photon. Selanjutnya emisi ini dianalisis secara kualitatif maupun kuantitatif oleh spektrograp. Optimasi hasil analisis ini sangat tergantung pada kondisi proses pembentukan plasma dan proses pendeteksiannya. Pembentukan plasma dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya, jenis laser, jenis sampel serta tekanan gas penyangga. III. MATERIAL DAN METODE PENELITIAN 3.1 Elektroda dan Larutan Elektroda yang digunakan adalah karbon sebagai anoda dan tembaga sebagai katoda, yang berbentuk lempengan dengan panjang 5 cm dan lebar 0,8 cm. Larutan elektrolit yang digunakan adalah larutan standar Ag (1000 ppm). 3.2 Prosedur Eksperimen Dalam pelaksanaanya, proses elektrolisis ini menggunakan elektroda tembaga (Cu) sebagai katoda dengan karbon (C) sebagai anoda. Pasangan elektroda ini dirangkai secara seri dan diberikan arus listrik DC. Untuk menjaga arus listrik DC yang diinginkan agar tetap konstan dipasang sebuah tahanan geser. Selanjutnya elektroda dimasukkan ke dalam larutan elektrolit yang akan dielektrolisis, Hasil elektrolisis selanjutnya dianalisis dengan Laser Induced Breakdown Spectroscopy (LIBS). 3.3 Analisa Data Analisa data dilakukan dengan metode-metode fisika yang umum digunakan seperti menentukan nilai ratarata, standard deviasi pengukuran dan analisa grafik. Dari data hasil pengukuran intensitas emisi Ag dapat dihitung nilai ratarata intensitas emisi sebagai penentuan 18

Buletin Fisika Vol,. 15 No. 1, Pebruari 2014 : 16-23 optimasi pengukuran untuk energi laser, arus listrik, waktu deposisi serta deteksi limit kosentrasi larutan. Kemudian dibuat grafik antara energi laser dengan intensitas emisi Ag, grafik arus listrik dengan intensitas emisi Ag, grafik waktu deposisi dengan intensitas emisi Ag dan grafik deteksi limit kosentrasi larutan dengan intensitas emisi Ag. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Penentuan Optimasi Energi Laser Pada Ag Penentuan optimasi energi laser pada analisis unsur Ag dilakukan pada sampel hasil elektrolisis larutan Ag dengan kosentrasi 300 ppm, arus listrik tetap 5.56 ma dan waktu 30 menit. Kemudian dianalisis melalui LIBS dengan variasi energi laser dari 20 mj sampai 120 mj. Berdasarkan data hasil Tabel 4.1 dibuat grafik intensitas emisi Ag fungsi energi laser seperti pada Gambar 4.1. Gambar 4.1 menunjukkan bahwa intensitas emisi atom netral Ag I (328.06 nm) meningkat dengan bertambah besarnya energi laser sampai energi laser 100 mj karena yang menyerap adalah atom-atom netral tereksitasi dan menurun pada energi laser 120 mj. Hasil regresi menunjukkan bahwa range energi laser 60 mj sampai dengan 100 mj memiliki nilai R 2 (0.941) yang paling tinggi dibandingkan range energi laser lainnya. Ini berarti bahwa pada energi laser 100 mj sangat cocok untuk mengeksitasikan elektron-elektron dalam unsur Ag pada sampel thin film. Tabel 4.1 Data Intensitas emisi Ag terhadap energi laser dari range 20 mj-120 mj. Energi laser Rata-rata Intensitas (mj) Emisi (a.u) 20 30.67 40 31.67 60 41.00 80 76.33 100 170.00 120 147.33 Gambar 4.1 Trendline Intensitas emisi Ag I 328.06 nm fungsi energi laser pada sampel Ag dalam rentang energi laser 20 mj-120 mj 4.2 Penentuan Optimasi Arus Listrik pada Ag Penentuan ini dilakukan pada sampel hasil elektrolisis larutan Ag dengan kosentrasi 300 ppm, waktu tetap 30 menit dan arus listrik yang bervariasi mulai 2.54 ma, 3.87 ma, 4.93 ma, 5.56 ma dan 6.82 19

Analisis Unsur Ag Pada Sampel Cair Dengan Laser Induced Breakdown Spectroscopy (LIBS) (Sinaga Natalia Declarossy, dkk.) ma dan massa Ag yang menempel pada katoda Cu. Unsur Ag yang menempel pada elektroda Cu kemudian dianalisis melalui LIBS menggunakan optimum energi laser optimum 100 mj. Hasilnya seperti pada Gambar 4.2. Gambar 4.2 menunjukkan bahwa intensitas emisi atom netral Ag I (328.06 nm) meningkat dengan bertambah besarnya nilai arus listrik sampai 4.93 ma dan menurun pada arus listrik 5.56 ma sampai 6.82 ma. Analisis yang sama untuk massa Ag yang terendapkan di katoda juga meningkat dengan bertambahnya arus listrik sampai 4.93 ma. Penurunan ini disebabkan karena ketika diberikan arus listrik semakin besar maka dapat menyebabkan panas yang dapat menyebabkan kelarutan Ag naik sehingga elektron-elektron yang menempel Gambar 4.2 Grafik intensitas emisi Ag I 328.06 nm fungsi arus listrik dan grafik massa Ag yang terendapkan di katoda fungsi arus listrik makin sedikit. Sehingga dengan kondisi ini, maka arus listrik optimum yang digunakan pada proses elektrolisis untuk sampel Ag 4.93 ma 4.3 Penentuan Optimasi Waktu Deposisi pada sampel Ag Penentuan ini dilakukan pada sampel hasil elektrolisis larutan Ag dengan kosentrasi 300 ppm, dan arus listrik optimum 4.93 ma dalam waktu deposisi yang bervariasi mulai 5 menit, 10 menit, 15 menit, 20 menit, 25 menit sampai 30 menit dan massa Ag yang menempel pada katoda. Unsur Ag yang menempel pada elektroda Cu kemudian dianalisis melalui LIBS menggunakan optimum energi laser optimum 100 mj. Hasilnya seperti pada Gambar 4.3. Gambar 4.3 menunjukkan bahwa intensitas emisi atom netral Ag I (328.06 nm) meningkat dengan bertambah besarnya nilai waktu deposisi sampai 10 menit dan menurun pada waktu 15 menit sampai 30 menit. Penurunan ini disebabkan karena mengalami kejenuhan sehingga semakin besar waktu deposisi yang diberikan, hasil intensitas emisi maupun massa akan tetap pada daerah tersebut. Untuk itu ditentukan waktu deposisi yang optimum pada sampel Ag ini adalah 10 menit. 20

Buletin Fisika Vol,. 15 No. 1, Pebruari 2014 : 16-23 Gambar 4.3 Grafik Intensitas emisi Ag I 328.06 nm fungsi waktu deposisi dan grafik massa Ag yang terendapkan di katoda fungsi waktu deposisi 4.4 Penentuan Deteksi Limit Kosentrasi Larutan Ag Penentuan ini dilakukan pada sampel hasil elektrolisis larutan Ag dengan kosentrasi larutan bervariasi mulai kosentrasi tertinggi 300 ppm sampai kosentrasi terendah 0.5 ppm, menggunakan hasil optimum arus listrik 4.93 ma dalam waktu deposisi yang optimum 10 menit. Kemudian unsur Ag yang menempel pada elektroda Cu kemudian dianalisis melalui LIBS menggunakan optimum energi laser optimum 100 mj. Hasilnya seperti pada Gambar 4.4. Pada Gambar 4.4 menunjukkan bahwa intensitas emisi atom netral Ag I (328.06 nm) meningkat dengan bertambah besarnya nilai kosentrasi larutan mulai 1 ppm yang memiliki intensitas emisi terendah sampai 300 ppm yang memiliki intensitas emisi tertinggi. Hal tersebut dapat menunjukkan bahwa semakin kecil kosentrasi larutan yang diberikan maka semakin kecil kemungkinan intensitas emisi yang muncul dan sebaliknya. Untuk kosentrasi rendah < 50 ppm mempunyai kecenderungan dengan slop yang sama antara intensitas emisi atom dengan jumlah massa yang terdeposisi fungsi kosentrasi. Tetapi untuk kosentrasi di atas 50 ppm, slop kemiringan intensitas emisi atom lebih besar dibanding dengan jumlah massa yang terdeposisi. Ini disebabkan kerapatan unsur Pb tiap satuan luas di kosentrasi fungsi lebih besar dibandingkan di kosentrasi rendah, sehingga intensitas emisi unsur Pb meningkat tajam. Untuk mengetahui kosentrasi minimum unsur Pb yang dapat dideteksi dengan Gambar 4.4 Grafik intensitas emisi Ag I 328.06 nm fungsi kosentrasi larutan Ag dan grafik massa Ag yang terendapkan di katoda fungsi kosentrasi larutan Ag 21

Analisis Unsur Ag Pada Sampel Cair Dengan Laser Induced Breakdown Spectroscopy (LIBS) (Sinaga Natalia Declarossy, dkk.) metode LIBS ini, maka perlu dihitung deteksi limit melalui persamaan regresi linier dari empat data terkecil. Sehingga deteksi limit kosentrasi minimum unsur Ag seperti pada Gambar 4.5. Pada Gambar 4.5 menunjukkan bahwa hasil regresi yang mana nilai kosentrasi larutan Ag dari 100 ppm sampai 1 ppm memiliki nilai R 2 yaitu 0.897. Sehingga diperoleh nilai deteksi limitnya berdasarkan perumusan deteksi limit sebesar 1 ppm. Gambar 4.5 Grafik deteksi limit kosentrasi larutan Ag I 328,06 nm IV. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian Tugas Akhir yang telah dilakukan tentang analisis unsur Ag dalam cairan elektrolit dengan Laser Induced Breakdown Spectroscopy (LIBS) melalui metode elektrolisis, dapat disimpulkan bahwa pengamatan dengan LIBS melalui pengukuran intensitas emisi atom Ag yang terdeposisi pada elektroda menggunakan energi laser yang optimum sebesar 100 mj dengan kondisi arus listrik optimum yang digunakan pada saat elektrolisis sampel Ag sebesar 4,93 ma dan waktu deposisi optimum yang digunakan pada saat elektrolisis sampel Ag sebesar 10 menit. Metode elektro deposisi ini mampu mendeteksi unsur Ag dalam larutan hingga pada kosentrasi sebesar 1 ppm dan nilai deteksi limit kosentrasi larutan Ag sebesar 1 ppm. V. DAFTAR PUSTAKA Agustiningrum, Ulfa. 2012. Analisis Kualitatif Batu Paras sebagai Penyaring Unsur Pb, Ag dan Zn dengan Metode Laser Induced Breakdown Spectroscopy (LIBS). Bukit Jimbaran: Program Sarjana Fakultas MIPA Universitas Udayana. Laird, B. Brian. 2009. University Chemistry. New York: McGraw-Hill Companies, Inc. Radziemski L.J. and D.A Cremers. 2006. Handbook of Laser Induced Breakdown Spectroscopy. England: John Wiley and Sons Ltd. Suyanto, H., Rupiasih, N., T.B, Winardi, Manurung, M., Kurniawan, K.H. 2012. Qualitative Analysis of Pb Liquid Sample Using Laser-Induced Breakdown Spectroscopy (LIBS). The 2nd International Conference on 22

Buletin Fisika Vol,. 15 No. 1, Pebruari 2014 : 16-23 Theoretical and Applied Physics (ICTAP-2012), Palangkaraya, Indonesia. Suyanto, Hery. 2003. Study of Shock Wave Plasma Confimoment and Bending Effectsfor The Application of Laser Induced Shock Wave Plasma Spectroscopy to Powder Samples. Jakarta: Program Pascasarjana Fakultas Teknik Universitas Udayana. Yudiandika, Putu. 2010. Studi Pemisahan Logam Perak (Ag) dari Limbah Fotografi Rumah Sakit dengan Metode Elektrolisis melalui Variasi Arus Listrik dan Bahan Elektroda. Denpasar: Universitas Udayana 23