III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. Kelompok Data Berkaitan dengan Aspek Fungsi Produk Rancangan 1. Data Primer Data Primer adalah data yang diperoleh secara langsung melalui survey di lapangan dengan metode observasi dan wawancara terhadap pihak yang terkait. Saya melakukan wawancara dengan salah satu staff yang berada pada Dinas Kesehatan Serpong Tangerang Selatan untuk meminta data yang konkrit tentang permasalahan gizi, dan juga saya mendiskusikan masalah perancangan guidebook Tugas Akhir saya juga dengan salah satu staff di Dinas Kesehatan tersebut. Pendiskusian ini terkait tentang persetujuan pihak dinas tentang perancangan ulang media cetak Program 1000 Hari Pertama Kehidupan. Media cetak yang sudah Pemerintah buat juga menjadi salah satu data utama saya dalam mendesain guidebook Program 1000 Hari Pertama Kehidupan. Dalam media cetak leaflet ini, saya bisa mengambil data berupa langkah-langkah yang ada dalam program tersebut. Dengan begitu data yang saya dapatkan untuk menjadi konten isi dari guidebook ini adalah data yang konkrit asli dari Pemerintah itu sendiri. 13
a. Leaflet 1000 Hari Pertama Kehidupan Masa Kehamilan Gambar 5. Leaflet 1000 Hari Pertama Kehidupan Masa Kehamilan (sumber: data pribadi, 2017) 14
b. Leaflet 1000 Hari Pertama Kehidupan Masa Menyusui Gambar 6. Leaflet 1000 Hari Pertama Kehidupan Masa Menyusui (sumber: data pribadi, 2017) 15
2. Data Sekunder Pada perancanga saya kali ini, saya mengambil beberapa data yang saya ambil dari beberapa media. Beberapa media tersebut adalah media cetak dan elektronik yang ada di internet, baik berupa artikel, buku maupun e-book. Dari beberapa sumber ini saya mendapatkan data sekunder berupa, bagaimana merancang sebuah elemen desain agar sesuai dengan tujuan desain itu dibangun dan bagaimana untuk mengolah data secara baik sehingga infografis yang dirancang pada Tugas Akhir saya ini menjadi infografis yang memiliki daya estetik, menarik, dan tepat kepada sasaran target. a. Artikel Dengan kemajuan teknologi seperti sekarang ini, artikel tidak hanya bisa didapat melalui media cetak, namun juga media digital. Contohnya blog atau website penyedia berita online yang dapat diakses dimana pun dan kapan pun. Informasi yang di dapat juga konkrit dan dapat dipercaya kebenarannya tergantung bagaimana penyampaian pesan yang dilakukan dengan opini atau fakta. Data dari artikel yang saya ambil guna menunjang perancangan saya adalah data yang berkenaan dengan warna, penggunaan warna berdasarkan regional umur atau yang lain sebagainya menjadi sebuah data penunjang yang akan menambah ketepatan dalam perancangan guidebook ini. b. Buku Buku yang saya gunakan dalam perancangan saya ini adalah buku NIRMANA karya Sadjiman Ebdi Sanyoto. Buku ini menjadi pedoman saya dalam menemukan nilai estetik pada perancangan guidebook saya. 16
Gambar 7. Buku Nirmana (sumber: data pribadi, 2017) c. E-book Pada perancangan saya ini, saya menggunakan beberapa e-book sebagai sarana saya dalam mempelajari infografis. Dari mempelajari infografis dari e-book ini, saya dapat mengolah data yang ada pada leaflet Program 1000 Hari Pertama Kehidupan menjadi lebih informatif lagi dengan menambahkan sebuah grafis ilustrasi yang menjadi penunjang dalam penyajian konten yang ada sekaligus menjadi tambahan nilai estetik dari guidebook yang saya rancang. 17
Gambar 8. E-book Design Thinking (sumber: data pribadi, 2017) Gambar 9. E-book Cool Infographics (sumber: data pribadi, 2017) 18
Gambar 10. E-book Infographic Guidelines (sumber: data pribadi, 2017) Gambar 11. E-book The 7 Graphic Principles Of Public Health Infographic Design (sumber: data pribadi, 2017) 19
d. Teori 1) Teori media cetak Media cetak mempunyai makna sebuah media yang menggunakan bahan dasar kertas atau kain untuk menyampaikan pesan-pesannya. Unsur-unsur utama adalah tulisan (teks), gambar visualisasi atau keduanya. Media cetak ini bisa dibuat untuk membantu fasilitator melakukan komunikasi interpersonal saat pelatihan atau kegiatan kelompok. Media ini juga bisa dijadikan sebagai bahan referensi (bahan bacaan) atau menjadi media instruksional atau mengkomunikasikan teknologi baru dan cara-cara melakukan sesuatu (leaflet, brosur, booklet). Bisa juga mengkomunikasikan perhatian dan peringatan serta mengkampanyekan suatu isu (poster) dan menjadi media ekspresi dan karya personal (poster, gambar, kartun, komik). 2) Teori kampanye Dalam Desain Komunikasi Visual yang merupakan disiplin ilmu yang menggunakan aspek visual menjadi media komunikasi, kampanye menjadi salah satu bagian dari ranah Desain Komunikasi Visual itu sendiri. Hal tersebut karena kampanye tidak terlepas dari komunikasi dan juga visual sebagai aspek persuasif yang merupakan tujuan dari kampanye itu sendiri, yaitu untuk mengajak dan mendorong publik untuk menerima atau melakukan sesuatu yang dianjurkan atas dasar kesukarelaan seperti apa yang dikutip oleh Perloff (1993) Campaigns generally exemplify persuasion in action (Venus, 2004:7). 20
B. Kelompok Data Berkaitan dengan Estetika Fungsi Produk Rancangan Pada faktor estetika sendiri, saya membangun rancangannya berdasarkan hasil riset desain pada sebelumnya yang membahas tentang komposisi warna dan ilustrasi. Bagaimana dua aspek tersebut menjadi aspek yang sangat berpengaruh pada nilai estetika dan keefektifitasan komunikasi pada sebuah karya desain yang bertargetkan perempuan yang bisa diaplikasikan kepada semua kelas sosial. Data-data yang menjadi bahan perancangan guidebook yang terkait dengan aspek estetik juga saya dapatkan dari berbagai artikel intenet, buku baik buku cetak maupun e-book, dan juga dari website yang ada. Dari situlah timbul berbagai macam banyak pertimbangan sehingga terbentuk keputusan terbaik yang bisa saya ambil untuk menjadi faktor estetik dan komunikasi dari guidebook ini. Pada perancangan membuat guidebook ini, saya menggunakan aspek-aspek dalam pembentukkan desain dari teori Desain Komunikasi Visual karena desain berkaitan dengan aspek komunikasi secara visual. Ada beberapa macam aspek visual seperti ilustrasi, Komposisi warna, dan juga prinsip desain. Berikut ini adalah beberapa teori yang membahas tentang pembentukkan visual: 1. Teori Ilustrasi Dalam dunia Desain Komunikasi Visual, ilustrasi adalah aspek yang digunakan untuk memperjelas pesan dan juga untuk membuat sebuah karya lebih menarik. Ilustrasi dalam karya desain komunikasi visual dibagi menjadi dua, yaitu ilustrasi yang dihasilkan dengan tangan atau gambar dan ilustrasi yang dihasilkan oleh kamera atau fotografi. Menurut Wirya (1999:32) ilustrasi dapat mengungkapkan sesuatu secara lebih cepat dan lebih efektif dari pada teks. Sementara Pudjiastuti (1997:70) menyatakan bahwa ilustrasi merupakan elemen desain yang membantu mengkomunikasikan pesan dengan cepat dan tepat. Ilustrasi sebagai gambaran pesan yang tak terbaca dan bisa mengurai cerita berupa gambar dan tulisan dalam bentuk grafis informasi yang memikat. Dengan ilustrasi, maka pesan menjadi lebih berkesan, karena pembaca akan lebih mudah mengingat gambar dari pada kata-kata. Menurut (Wiranda, 2013) 21
ilustrasi merupakan hasil visualisasi dari suatu tulisan dengan teknik gambar manual, lukisan, fotografi, ataupun teknik seni rupa lainnya yang lebih menekankan hubungan subjek dengan tulisan yang dimaksud. Pada dunia desain terdapat beberapa gaya ilustrasi baik dari masa awal perkembangan desain sampai masa desain modern. Beberapa gaya mempunyai sejarah dan ciri khasnya masing-masing, bahkan setiap gaya ilustrasi membentuk segmentasi dari target pembuatan ilustrasi itu sendiri. Maka dari itu penggunaan gaya ilustrasi pada sebuah karya desain sangat berpengaruh juga pada tingkat keberhasilan sebuah karya desain itu berhasil menyentuh segmentasi pasarnya atau tidak. Berikut adalah beberapa gaya dari gaya ilustrasi yang ada sekarang: a. Realis Realis memiliki arti bahwa gambar dibuat sesuai dengan keadaan yang nyata atau yang sebenarnya, baik anatomi maupun proporsi yang dibuat sama sesuai dengan obyek yang dilukis atau digambar. b. Karikatur Karikatur barasal dari bahasa Itali yakni Caricature yang memiliki arti melebih-lebihkan atau merubah bentuk (Deformasi). Gambar pada karikatur menunjukkan obyek seseorang dengan karakter yang lucu dan aneh yang mengandung sindiran dan kritikan. c. Kartun yaitu gambar yang memiliki fungsi hiburan, karena mengandung humor. gambar kartun dapat berupa gambar manusia maupun binatang. William Hogart termasuk tokoh yang sering dikenal sebagai Bapak Kartun Modern. 22
d. Dekoratif Gambar dekoratif dapat diwujudkan dengan cara menstiril maupun mengubah bentuk yang ada di alam tanpa menyisakan ciri khasnya. Corak dekoratif yaitu corak yang sering dijumpai, terutama di dalam rumah. (Tandapagar.com) e. Surealis Gaya ilustrasi surealis adalah gaya gambar yang menitikberatkan pada khayalan, tidak nyata, misteri, dan terkadang menggunakan pendekatan metafora, hiperbola, humanoid, dan sebagainya. f. Japan Style Gaya ilustrasi Japan Style adalah gaya gambar yang merujuk kepada gaya gambar manga (komik) Jepang, yang terkenal dengan mata besar si tokoh, rambut yang kaya warna, hingga gesture tokoh yang tak biasa. g. American style Gaya ilustrasi American Style adalah gaya gambar yang merujuk pada gaya gambar Amerika yang kebanyakan mengenai heroisme, dengan ciriciri tubuh objek yang penuh otot, wajah segi empat, dan efek yang terkadang berlebihan. h. Pop Art Gaya ilustrasi Pop Art adalah gaya gambar yang saling menindih objek satu dengan yang lainnya dan terkadang objek itu tidak saling berhubungan namun dapat memberi makna dan arti. Pop Art dapat berupa foto-foto, maupun ilustrasi-ilustrasi atau keduanya. 23
i. Fotografi Gaya ilustrasi dalam bentuk fotografi adalah gaya gambar dengan menggunakan penggabungan beberapa foto hingga menjadi sebuah desain ilustrasi. Gaya ilustrasi ini tak kalah kuat dengan gaya ilustrasi dengan menggunakan hand made. Gaya ilustrasi ini lebih banyak digunakan di dunia desain grafis dewasa ini. (Wiranda, 2013) 2. Teori Komposisi Warna Warna adalah elemen yang dihasilkan dari sebuah spektrum cahaya, warna sendiri tercipta murni dari alam yang ada di dunia ini. Banyak sekali warna yang terdapat pada alam ini baik dari tumbuhan, air, laut, api dan sebagainya yang menghasilkan warna-warna yang sangat kaya. Hal yang menarik dari warna adalah warna tidak hanya mengandung warna yang kaku seperti warna merah saja ataupun biru saja, namun ada tingkatannya seperti gradasi merah ke biru yang ditengahnya menghasilkan warna ungu dan pada arah merah dan biru yang menuju ungu memiliki tingkatan gradasi lagi. Pada warna juga memiliki tingkatan lainnya seperti, hue (corak warna), contrast (kontras), saturation (saturasi), tints (campuran putih) dan shades (campuran hitam) pada tiap warna-warnanya. Hal tersebut membuat para ilmuwan sangat tertarik kepada warna, seperti Sir Isaac Newton, Brewster, dan Munsell.Mereka membuat teori-teori tentang warna yang berguna sampai sekarang, namun teori paling terkenal yang dipakai pada aspek desain sekarang adalah teori Brewster. Teori Brewter dinyatakan pada tahun 1831.Teori ini membagi warna alam menjadi 4 kelompok warna, yaitu warna primer, sekunder, tersier dan warna netral. Kelompok warna ini sering disusun dalam lingkaran warna Brewster. Teori Brewster disebut dengan lingkaran warna yang banyak digunakan dalam dunia seni rupa. 24
Dari beberapa warna yang terdapat pada teori lingkaran warna Brewster tersebut dapat dihasilkan beberapa paduan warna yang bisa digunakan pada aspek visual sebuah desain. Lingkaran warna tersebut membuat paduan warna menjadi teori paduan kontras warna complementary (komplementer), split complementary (pendamping komplementer), triad (segitiga warna), dan tetrad (persegi warna). 3. Teori tipografi Menurut Danton Sihombing, tipografi adalah bidang ilmu yang mempelajari seluk-beluk mengenai huruf, yang memiliki dua fungsi. Yaitu sebagai fungsi estetis dan fungsi komunikasi. Fungsi estetis tipografi yaitu sebagai penunjang penyampaian sebuah pesan agar terlihat lebih menarik. Sedangkan fungsi komunikasi tipografi yaitu digunakan untuk menyampaikan informasi berupa teks dengan jelas dan tepat. Menurut James Craig, huruf diklasifikasikan ke dalam beberapa jenis. Yaitu (Bartho, 2007): a. Roman Ciri dari huruf ini adalah memiliki sirip/kaki/serif yang berbentuk lancip pada ujungnya. Huruf Roman memiliki ketebalan dan ketipisan yang kontras pada garis-garis hurufnya. Kesan yang ditimbulkan adalah mengekspresikan organisasi dan intelektualitas, klasik, anggun, dan lemah gemulai. b. Egyptian Jenis huruf ini memiliki ciri kaki/sirip/serif yang berbentuk persegi seperti papan dengan ketebalan yang sama atau hamper sama. Kesan yang ditimbulkan adalah kokoh, kuat, kekar, dan stabil. 25
c. Sans Serif Sans Serif adalah huruf tanpa sirip/serif. Jadi, jenis ini tidak memiliki sirip pada ujung hurufnya dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern, kontemporer, dan efisien. d. Script Huruf Script menyerupai goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau pensil tajam yang biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkannya adalah sifat pribadi dan akrab. e. Miscellaneous Huruf jenis ini merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah ada. Ditambah hiasan dan ornamen, atau garis-garis dekoratif. Kesan yang ditampilkan adalah dekoratif dan ornamental. Teks pada produk media merupakan pesan kata-kata, digunakan untuk menjelaskan produk yang ditawarkan dan sekaligus mengarahkan sedemikian rupa agar konsumen bersikap dan bertindak sesuai dengan harapan produsen. Pembelanja hanya menghabiskan 1/3 waktunya untuk membaca teks dan sisanya digunakan untuk mengamati gambar. Semakin banyak teks yang disisipkan pada label, semakin sulit pembelanja menangkap maksud dari teks tersebut (Shintana, 2012). Pemilihan font sangat menentukan aspek komunikasi dalam sebuah desain karena tidak hanya membantu keterbacaan, tapi juga mendukung komunikasi. Oleh karena itu, font yang dipilih harus sesuai dengan pesan. Jika pesan berteriak, font harus yang menggambarkan itu. Sebuah pesan yang memprotes harus memiliki font yang kuat. Font elegan dan bergaya tidak akan cocok untuk tujuan semacam itu. Demikian juga, script dengan pesan-pesan emosional harus memiliki font yang rapuh dan indah. Singkatnya, tipografi ada untuk menghormati dan menghargai konten 26
(Nakilcioglu, 2013:52). Serta penggunaan tipografi juga berpengaruh pada emosional pembacanya (Amic, 2013:9). 4. Prinsip Desain Pada setiap karya seni atau desain, tidak lepas dari sebuah prinsip pembentukkan desain itu sendiri. Ada berbagai macam prinsip desain yang digunakan sebagai alat untuk menyatukan elemen-elemen seni atau desain yang ada, sehingga terciptalah keindahan dari karya seni atau desain yang kita buat. Beberapa prinsip desain ini meliputi kesatuan, dominasi daya tarik, keseimbangan, keserasian/perbandingan, kesederhanaan dan kejelasan. Pada tiap prinsip desain mempunyai tujuan tersendiri, mengapa sebuah karya desain memilih untuk menggunakan salah satu atau beberapa dari prinsip desain tersebut. Penggunaan prinsip tersebut tidak terlepas dari tujuan karya desain itu dirancang. C. Kelompok Data Berkaitan dengan Aspek Teknis Produk Rancangan Secara teknis saya, mengambil keputusan dalam pemilihan material maupun produksi adalah dengan mengaitkannya dengan aspek produksi dan kemudahan dalam mendapatkan material dan memperbanyak produksi dari guidebook ini. Dari pertimbangan yang ada saya telah mensurvei dan mempriotitaskan bagaimana kemudahan dalam produksi guidebook ini bisa berjalan dengan baik, yaitu dengan cara mendapatkan material yang mudah didapatkan, dicetak dan juga murah dari aspek ekonomi. Perancangan guidebook ini lebih menekankan pada aspek kepraktisan dalam penggunaannya dan lebih efisien dan akan lebih berharga untuk disimpan ketimbang leaflet yang tiap tahapnya dipisah menjadi dua leaflet. Hal ini juga mengingat bahwa leaflet dari program tersebut sudah tidak di produksi dan websitenya pun sudah tidak menyediakan dalam bentuk softcopynya. 27
D. Kelompok Data Berkaitan dengan Aspek Ekonomi Produk Rancangan Dari aspek ekonomi saya mengambil keputusan dengan mengaitkannya dengan aspek produksi. Bagaimana meminimalisir produksi karya ini dengan seminimalnya dengan jumlah produksi yang banyak. Hal ini mengingat bahwa hasil guidebook ini juga akan diserahkan kepada Pemerintah untuk disebarkan kepada masyarakat, maka hal atau keputusan yang terbaik adalah dengan mengambil bahan dan produksi yang cukup murah namun tetap tidak mengurangkan nilai estetik dari karya tersebut. 28