PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS NEGOSIASI SISWA KELAS X TKJ SMK TAHSINUL AKHLAQ SITUBONDO DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TAKE AND GIVE Diansyah Rifky Sabila Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Menulis merupakan salah satu aspek kemampuan bahasa yang dipelajari si sekolah selain menyimak,berbicara, serta membaca.dilihat dari fungsinya, kegiatan menulis juga memiliki beberapa manfaat seperti yang diungkapkan oleh Akhadiah, Maidar, dan Sakura (2008: 1-3), yaitu dapat menambah wawasan mengenai suatu topik karena penulis mencari sumber informasi tentang topik tersebut, sarana mengembangkan daya pikir atau nalar dengan mengumpulkan fakta, menghubungkannya, kemudian menarik kesimpulan. Hal ini dikarenakan keterampilan menulis bertujuan untuk melatih siswa dalam mengembangkan suatu topik atau tema dan menyusunnya menjadi tulisan berupa paragraf yang lebih terrinci agar mudah dimengerti oleh pembaca. Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk menerapkan teknik pembelajaran take and give. Masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana peningkatan proses belajar teks negosiasi siswa kelas X Tkj Smk Tahsinul Ahlaq dengan teknik Take & give? (2) Bagaimana peningkatan hasil belajar teks negosiasi siswa kelas X Tkj Smk Tahsinul Ahlaq dengan teknik Take & give? Tujuan penelitian ini adalah Untuk mendeskripsikan peningkatan proses dan hasil belajar teks negosiasi siswa kelas X Tkj Smk Tahsinul Ahlaq dengan teknik Take & give. Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan tindakan kelas. Tempat penelitian adalah di Smk Tahsinul Ahlaq Situbondo, provinsi Jawa Timur. Waktu penelitian adalah satu bulan yaitu dari bulaan april-mei. Subjek penelitian ini adalah kelas X Tkj Smk Tahsinul Ahlaq Situbondo. Prosedur Penelitian dimulai dari (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, serta diakhiri dengan (3) refleksi. Teknik pengumpulan data dilakukan engan 3 teknik yaitu (1) observasi, (2) wawancara serta, (3) tes. Teknik analisis data dilakukan pada 2 jenis data yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif dianalisis dengan statistik deskriptif. Data kualitatif dianalisis dengan proses koding. Instrumen penelitian ini terdiri atas (1) instrumen pengumpul data, (2) instrumen analisis data. Hasil penelitian ini adalah terdapat peningkatan dari proses dan hasil belajar menulis teks negosiasi siswa. Proses tersebut NOSI Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016 Halaman 81
dinilai dari aspek keaktifan serta antusiasme siswa. Pada aspek antusiasme siswa meningkat dari 58,34% menjadi 91,17%. keaktifan siswa dari 20,83% menjadi 83,34%. siswa juga mengalami peningkatan pada hsil belajar. hasil belajar siswa yaitu dari 20,83% saat prasiklus menjadi 62,50% saat siklus 1 dan meningkat lagi menjadi 87,50%. Peningkatan hasil belajar siswa dinilai dari pemahaman mengenai teks negosiasi. Kata Kunci : Teks Negosiasi, Teknik Pembelajaran Take and Give PENDAHULUAN Keterampilan menulis memerlukan ketelitian dan daya imajinatif. Siswa dituntut menemukan topik dan merangkai kata untuk menghasilkan tulisan yang bberkualitas. Dilihat dari fungsinya, kegiatan menulis juga memiliki beberapa manfaat seperti yang diungkapkan oleh Akhadiah, Maidar, dan Sakura (2008: 1-3), yaitu dapat menambah wawasan mengenai suatu topik karena penulis mencari sumber informasi tentang topik tersebut, sarana mengembangkan daya pikir atau nalar dengan mengumpulkan fakta, menghubungkannya, kemudian menarik kesimpulan. Hal ini dikarenakan keterampilan menulis bertujuan untuk melatih siswa dalam mengembangkan suatu topik atau tema dan menyusunnya menjadi tulisan berupa paragraf yang lebih terrinci agar mudah dimengerti oleh pembaca. Dalam masa modern seperti saat ini, semakin canggih dan berkembang barang- barang di pasaran, hal tersebut menuntut kita untuk lebih cakap dan terampil dalam jual beli. Artinya, kita perlu menguasai metode tawar menawar dalam jual-beli untuk mendapatkan harga yang terbaik. Metode tawarmenawar seperti itu disebut juga negosiasi. Dalam negoisasi tidak hanya terjadi tawar-menawar mengenai harga, namun juga mengenai suatu perjanjian atau masalah yang belum ada pemecahannya. Prijoaksono (2008:38) menyatakan bahwa Negosiasi adalah pembicaran dengan orang lain dengan maksud untuk mencapai kompromi atau kesepakatan untuk mengatur atau mengemukakan. Artinya, proses pembicaraan menenai harga atau perjanjial memiliki tujuan yang jelas yakni kesepakatan yang tentunya disetujui dan menguntungkan bagi kedua belah pihak. Oleh karena itu dalam kurikulum 2013, diberikan materi mengenai teks negosiasi. Tujuannya agar siswa terampil dan terlatih dalam melakukan negosiasi di kemudian hari sejak dini dengan bahasa yang cakap dan santun, terlebih sekarang adalah era globalisasi yang menuntut kita untuk cekatan dalam bertransaksi Dalam Kurikulum 2013, keterampilan menulis merupakan salah satu pelajaran dalam Bahasa Indonesia yang harus diajarkan. Kompetensi Dasar pembelajaran Bahasa Indonesia yang mengacu pada Kurikulum 2013 kelas X TKJ adalah memahami teks hasil NOSI Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016 Halaman 82
observasi, prosedur kompleks, anekdot, serta negosiasi. Dari beberapa Kompetensi Dasar tersebut, kesulitan utama yang dihadapi siswa adalah dalam meyusun teks negosiasi. Hal ini sesuai dengan hasil observasi dan wawancara dengan guru dan siswa kelas X TKJ Smk Tahsinul Ahlaq Situbondo pada tanggal 06 April 2016, ditemukan beberapa permasalahan dalam keterampilan menulis teks negosiasi, yaitu (1) kegiatan menulis di sekolah belum mendapat perhatian cukup dari siswa, (2) motivasi siswa terhadap menulis masih rendah, karena siswa beranggapan bahwa menulis adalah kegiatan yang sulit dibandingkan empat keterampilan berbahasa yang lain, (3) siswa kesulitan menemukan topik atau tema yang akan digunakan dalam pembelajaran menulis teks negoisasi, (4) Teknik pembelajaran yang digunakan kurang menarik dan cenderung monoton sehingga diperlukan Teknik pembelajaran yang lebih inovatif untuk meningkatkan minat siswa dalam menulis teks negosiasi,(5) siswa kesulitan dalam merangkai kata-kata dalam penyusunan teks negosiasi dan (6) siswa cenderung pasif dalam pembelajaran sehingga menyulitkan guru untuk memberikan pemahaman mengenai teks negosiasi. Permasalahan menulis tersebut tidak lepas dari beberapa faktor, yakni terkait dengan guru, siswa, media, dan Teknik pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran. Untuk mengatasi kesulitan keterampilan menulis teks negosiasi, salah satu Teknik pembelajaran yang digunakan untuk meningkatkan keterampilan menulis adalah dengan menggunakan Teknik pembelajaran Take and Give. Teknik pembelajaran Take and Give dipilih karena Teknik pembelajaran ini sesuai untuk diterapkan dalam pembelajaran menulis teks negosiasi serta dinilai mampu memecahkan masalah dalam menulis teks negosiasi. Selain itu, Teknik pembelajaran ini menuntut siswa untuk aktif dalam pembelajaran dan mengajak siswa untuk saling berbagi mengenai informasi yang diperoleh, sehingga akan tercipta suasana pembelajaran yang menarik dan tidak membosankan. Dengan Teknik pembelajaran ini, diharapkan siswa mampu menemukan tema atau topik teks negosiasi yang tepat dan menarik, serta menyusunnya dengan kata serta kalimat yang benar, sehingga mampu menghasilkan teks negosiasi yang berkualitas. Menurut Huda (2015: 242), Teknik pembelajaran Take and Give adalah strategi pembelajaran yang didukung oleh penyajian data yang diawali dengan pemberian kartu kepada siswa. Teknik pembelajaran Take and Give dapat digunakan sebagai salah satu alternatif Teknik pembelajaran menulis teks negosiasi siswa kelas X TKJ. Hal ini dikarenakan Teknik pembelajaran Take and Give mempunyai kelebihan dapat melatih siswa untuk bekerja sama, melatih siswa untuk berinteraksi secara baik dengan teman sekelas, dan memperdalam pengetahuan siswa melalui kartu yang dibagikan. Oleh karena itu, dengan diterapkannya Teknik pembelajaran Take and Give diharapkan dapat memberi pengaruh yang signifikan bagi keterampilan NOSI Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016 Halaman 83
menulis teks negoisasi kelas X TKJ. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diketahui bahwa kesulitan belajar siswa kelas X TKJ SMK Tahsinul Ahlaq Situbondo ditandai dengan berbagai permasalahan dalam proses pembelajaran khusunya dalam menulis teks negosiasi. Oleh karena itu, maka dilakukan suatu penelitian yang memfokuskan pada peningkatan kemampuan menulis teks negosiasi siswa kelas x TKJ SMK tahsinul akhlaq situbondo dengan menggunakan teknik take and give METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan Penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada peningkatan kemampuan menulis teks negosiasi dengan menerapkan teknik pembelajaran Take and Give. Menurut Arikunto (2014 :2) penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek engan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal. Penelitian tindakan kelas ini menggun akan siklus yang sistematis. Menurut Supardi ( 2014:104) penelitian tindakan kelas diawali dengan perencanaan tindakan, penerapan atau pelaksanaan tindakan, evaluasi dan refleksi proses serta hasil tindakan. Penelitian tindakan kelas merupakan jenis penelitian simultan terpadu. Penelitian ini menunjuk pada suatu kegiatan yang dirancang sedemikian rupa dengan tujuan tertentu. Peran guru adalah pengamat sekaligus peneliti. Pengamatan dilakukan dengan mencatat proses serta hasil pembelajaran tersebut untuk dibahas dalam langkah berikutnya yaitu refleksi. Diharapkan dari refleksi tersebut guru dapat menemukan masalah yang dihadapi oleh siswa. Tempat penelitian adalah di Smk Tahsinul Ahlaq Situbondo, provinsi Jawa Timur. Waktu penelitian adalah satu bulan yaitu dari bulan april-mei. Subjek penelitian ini adalah siswa X Tkj Smk Tahsinul Ahlaq Situbondo. Dalam penilitian tindakan kelas terdapat 4 prosedur yang dilalui. 4 prosesur tersebut yaitu (1) Perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) refleksi. Berikut penjelasan dari masing-masing prosedur. 1) Perencanaan Dalam tahap ini peneliti menjelaskan bagaimana tindakan penelitian dilakukan. Dalam tahap menyusun rancangan ini peneliti merencanakan kegiatan atau langkah yang perlu diperhatikan dalam tahap pelaksanaan. Pada tahap ini peneliti juga menentukan fokus peristiwa yang perlu mendapat perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat sebuah instrumen pengamatan untuk membantu peneliti merekam fakta yang terjadi selama tindakan pelaksanaan berlangsung. Pemilihan langkah pembelajaran disesuaikan dengan teknik pembelajaran yang akan diterapkan peneliti dalam pelaksanaan agar tindakan dapat terjadi secara wajar, realistis, serta dapat dikelola dengan mudah oleh peneliti. 2. Pelaksanaan NOSI Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016 Halaman 84
Pelaksanaan atau tindakan merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenai tindakan di kelas. Hal yang perlu diperhatikan dalam tahap pelaksanaan adalah peneliti harus ingat dan berusaha menaati apa yang telah dirumuskan dalam rancangan. Hal ini dilakukan agar pelaksanaan tidak menyimpang dari langkah yang telah ditentukan. Pelaksanaan yang terjadi berdampak pada saat evaluasi dan refleksi sehingga keterkaitan antara pelaksanaan dan perencanaan perlu diperhatikan secara seksama. Pada saat pelaksanaan, guru berperan sebagai pengelola sekaligus pengamat aktivitas pembelajaran. Kelas diciptakan sebagai komunitas belajar dengan teknik pembelajaran tertentu. Dalam teknik pembelajaran ini teknik pembelajaran yang digunakan adalah take and give. Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kelemahan dalam pelaksanaan tindakan, persiapan dalam perencanaan perlu dilakukan secara maksimal agar pelaksanaan tindakan tidak mengalami kesulitan. 3. Refleksi Tahap refleksi merupakan kegiatan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan. Berdasarkan data yang telah terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi untuk menyempurnakan tindakan berikutnya. Refleksi dalam Penelitian Tindakan Kelas mencakup observasi, analisis, serta penilaian proses dan hasil belajar siswa. Jika terdapat masalah dari proses refleksi maka dilakukan proses pengkajian ulang melalui siklus berikutnya yang meliputi kegiatan perencanaan ulang, tindakan ulang, dan pengamatan ulang sehingga permasalahan dapat teratasi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Teknik Observasi Teknik observasi dilakukan untuk memantau kegiatan siswa saat proses pembelajaran berlangsung. Kegiatan dalam proses observasi adalah mencatat dan mendeskripsikan sikap siswa yang berkaitan dengan proses pembelajaran. Aspek sikap yang diamati adalah keaktifan serta antusiasme siswa. Media yang digunakan dalam proses observasi adalah lembar pedoman pengamatan yang berguna untuk merekapitulasi nilai sikap siswa selama kegiatan pembelajaran menulis teks negosiasi dengan teknik take and give berlangsung. 2) Teknik Wawancara Wawancara dilakukan kepada sebagian siswa. Hal ini bertujuan agar peneliti mengetahui kesulitankesulitan yang dihadapi siswa. Isi wawancara tersebut berkaitan dengan materi teks negosiasi serta teknik pembelajaran yang diterapkan yaitu take and give. 3) Teknik Tes Tes yang diberikan pada siswa sebelum dan sesudah teknik pembelajaran take and give. Tes diberikan untuk mengikur kemampuan siswa khususnya pada bidang akademik melalui hasil belajar. Data yang terdapat dalam penelitian ini adalah data kualitatif serta data kuantitatif. Data yang dianalisis secara kualitatif yaitu hasil observasi dan wawancara. Data yang NOSI Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016 Halaman 85
dianalisis secara kualitatif disebut adalah hasil belajar siswa dari tes yang telah diberikan. Data kuantitatif dianalisis secara statistik deskriptif. Teknik analisis statistik deskriptif mengolah data yang berkaitan dengfan angka atau persentase menjadi sebuah deskripsi yang jelas dan menarik. Data kualitatif dianalisis dengan melakukan proses koding. Menurut Supardi (2014:132) Proses koding merupakan proses membaca data secara menyeluruh. Kemudian mengaitkannya dengan penelitian hingga mengandung makna yang mempunyai kecenderungan adanya suatu hipotesis atau simpulan analisis. Instumen penelitian ini terdiri dari 2 jenis yaitu (1) instrumen pengumpul data, (2) instrumen analisis data. Instrumen pengumpul data digunakan untuk menggambarkan perubahan atau peningkatan yang terjadi. Instrumen analisis data digunakan untuk memperoleh nilai ilmiah dari penelitian yang telah dilakukan. Instrumen pengumpul data berupa tes, wawancara, serta tabel observasi. Instrumen analisis data berupa tabel pengklasifikasian dan kumpulan nilai tes menulis teks negosiasi. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini dipaparkan hasil dan pembahasan atas permasalahan bagaimanakah proses pembelajaran untuk peningkatan keterampilan menulis teks negosiasi siswa kelas X Tkj Smk Tahsinul Ahlaq dengan teknik pembelajaran Take and Give. Hasil penelitian tindakan kelas ini dipaparkan berdasarkan tiga tahapan siklus yaitu prasiklus, siklus 1 dan siklus 2. Adapun hasilnya adalah sebagai berikut Berikut hasil dari tes yang diberikan pada saaat prasiklus. Nilai Jumlah Persentase Siswa <71 19 Siswa 79,17 % 71 5 Siswa 20.83 % Jumlah 24 Siswa 100% Tabel di atas menunjukkan bahwa ketuntasan belajar siswa pada materi menulis teks negosiasi sebesar 20,83 %. Adapun ketuntasan tersebut masih jauh dibawah harapan yaitu sebesar 80%. Hal ini menunjukkan kemampuan siswa dalam menulis teks negosiasi masih perlu bimbingan dan arahan yang lebih intensif. Hasil Siklus 1 Pada tahap siklus 1 diketahui kegiatan siswa dalam pembajaran menulis teks negosiasi dengan teknik pembelajaran Take and Give sebagai berikut. Berikut hasil dari tes yang diberikan saat siklus 1. Nilai Jumlah Persentase Siswa <71 9 Siswa 37,50 % 71 15Siswa 62.50 % Jumlah 24 Siswa 100% Tabel 4.4 Observasi keaktifan siswa (siklus 1) Kegiatan Siswa Juml Perse ntase ah Aktif 18 75% Tidak Aktif 3 12.5% Main-main - 0% Berbicara Sendiri 3 12.5% Jumlah 24 100% Dari tabel tersebut diketahui bahwa jumlah siswa yang aktif dalam pembelajaran sebanyak 71 orang. Siswa yang aktif tersebut terkait dengan dalam kegiatan NOSI Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016 Halaman 86
menanya, diskusi, presentasi, serta tanya jawab. Tabel 4.5 Observasi antusiasme siswa (siklus 1) Jawaban Jumlah Persentase Antusias 14 58,34% Tidak 10 41,66% Antusias Jumlah 24 100% Dari tabel tersebut diketahui bahwa siklus 1 terdapat hasil positif dari aspek antusiasme siswa. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan siswa terlihat mulai aktif dan antusias dalam mengikuti pembelajaran menulis teks negosiasi dengan penerapan teknik pembelajaran Take and Give. Hal ini terlihat dari proses diskusi, presentasi, serta tanya jawab yang berlangsung. Hasil Siklus 2 Tabel 4.7 Observasi keaktifan siswa (Siklus 2) Kegiatan Jumlah Prosentase Aktif 20 83,34 % Tidak 2 8,33% Aktif Mainmain - 4,16% Berbicara 2 8,33% Sendiri Jumlah 28 100 % Dari tabel tersebut diketahui jumlah siswa yang aktif dalam pembelajaran sebanyak 20 orang atau 83,34% dari jumlah siswa secara keseluruhan. Adapun siswa yang tidak aktif sebanyak 2 orang atau 8,33%. mereka cenderung diam dan memiliki sifat dasar pemalu yang tinggi sehingga sulit untuk aktif dalam pembelajaran di kelas. Tidak terlihat siswa yang main-main, namun masih terdapat 2 orang yang berbicara sendiri. Secara menyeluruh sebagian besar siswa telah aktif dalam kegiatan pembelajaran pada siklus 2. Hal ini memenuhi harapan peneliti dengan keaktifan di atas 80%. Tabel 4.8 Observasi Antusiame siswa (Siklus 2) Kegiatan Jumlah Prosentase Antusias 22 91,17 % Tidak 2 8,83% Antusias Jumlah 24 100 % Berdasarkan tabel antusiasme siswa terlihat bahwa hampir semua siswa yaitu sebanyak 22 siswa atau 91,17%. Hanya 2 orang yang tidak antusias selama pembelajaran berlangsung. Berdasarkan hasil tersebut disimpulkan bahwa antusiasme siswa memenuhi harapan peneliti yaitu di atas 80%. Berdasarkan dua tabel obsevasi tersebut, maka dapat disimpulkan siklus 2 berhasil dari aspek keaktifan dan antusiame siswa. Hal ini disebabkan oleh pantauan guru yang lebih intensif, keaktifan ketua kelompok dalam membimbing, serta siswa yang semakin nyaman dengan teknik pembelajaran yang diterapkan. Kondisi pembelajaran yang tidak monoton terbukti membuat siswa yang sebelumnya pasif menjadi aktif dan antusias. Tabel 5.2 Hasil Tes Kompetensi Menulis Teks negosiasi (Siklus 2) Nilai Jumlah Prosentase Siswa <71 2 siswa 8,83 % 71 22 siswa 91,17 % Jumlah 24 siswa 100 % NOSI Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016 Halaman 87
Berdasarkan tabel di atas, tampak bahwa kriteria keberhasilan pada hasil pada siklus 2 sudah tercapai. Pada aspek hasil, dari 24 siswa yang mengikuti tes siklus 2, terdapat 22 siswa yang memperoleh nilai >71. Hal ini berarti bahwa 91,17% siswa berhasil yang memperoleh >71 dan itu berarti bahwa penerapan media teknik pembelajaran Take and Give berhasil karena telah memenuhi harapan peneliti dengan kelulusan sebesar 80%. Dengan demikian tidak perlu diadakan tindak lanjut pembelajaran lagi. SIMPULAN Hasil penelitian ini disimpulkan sebagai berikut. 1. peningkatan proses partisipasi siswa dalam pembelajaran menulis teks negosiasi yang meliputi aspek antusiasme, keaktifan, kemandirian, kerja sama, mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dari naiknya persentase keaktifan siswa sebesar 62,51% dari siklus 1 sebesar 20,83% menjadi 83,34% serta pada siklus 2 serta persentase keaktifan siswa sebesar 62,51% dari siklus 1 sebesar 20,83% menjadi 83,34% pada siklus 2. Hal ini membuktikan keberhasilan penerapan teknik opembelajaran Take and Give dalam keterampilan menulis teks negosiasi pada aspek proses 2. Hasil belajar siswa yaitu keterampilan menulis teks negosiasi siswa dari segi penentuan struktur teks, kaidah kebahasaan, ataupun penentuan tema mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dari persentase hasil belajar siswa yang meningkat sebanyak 66,67% dari tahap prasiklus sebesar 20,83%, siklus 1 sebesar 62,50%, dan pada siklus 2 naik sebesar 87,50%. Hal ini membuktikan keberhasilan penerapan teknik opembelajaran Take and Give dalam keterampilan menulis teks negosiasi pada aspek hasil. DAFTAR RUJUKAN Akhadiah, S., Maidar, G.A., dan Sakura, H.R. 1989. Pembinaan KemampuanMenulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga. Alwasilah, A. Chaedar an Suzanna Alwasilah. 2005. Pokoknya Menulis; CaraBaru Menulis dengan Metode Kolaborasi. Bandung: PT Kiblat BukuUtama. Arikunto, Suharsimi. 2009. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2013. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara. Fajri, Fatiha. 2012. Model Pembelajaan Take and Give terhadap Pembelajaran Bahasa Jepang (Penelitian Eksperimental terhadap Siswa Kelas X SMA Negeri 10 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013).Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia. Gie, The Liang. 2012. Terampil Mengarang. Yogyakarta: Andi. Isjoni. 2012. Learning Cooperative. Bandung : Alfabeta Huda, Miftahul. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Nasucha, Yakub, dkk. 2009. Bahasa Indonesia Untuk Penulisan Karya TulisIlmiah. NOSI Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016 Halaman 88
Yogyakarta: Media Perkasa. Nurgiyantoro, Burhan. 2013. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi. Yogyakarta: BPFE. Ramadhan, Budi Aji Arief. 2015. Keterampilan Menulis Eksposisi Melalui Model Pembelajaran Memberi dan Menerima pada Siswa Kelas VII E Smp 5 Wates Kulon Progo DIY. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta. Sugiyono.(2012).Metode PenelitianPendidikan PendekatanKuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV Alfabeta. Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. NOSI Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016 Halaman 89