Sektor Anggaran dan Perbendaharaan

dokumen-dokumen yang mirip
Reviu Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA K/L)

Inspektur Jenderal Kementerian Keuangan. Peningkatan Akuntabilitas RKA-K/L melalui Reviu oleh APIP

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 177/PMK.02/2014 TENTANG

MEKANISME PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA NEGARA

PERANAN KEMENKEU DALAM IMPLEMENTASI JAKSTRANAS P4GN TAHUN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM. Direktorat Pembinaan PK BLU Direktorat Jenderal Perbendaharaan Departemen Keuangan

PENGELOLAAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Tata Cara Perencanaan, Penelaahan, dan Penetapan Alokasi Anggaran BA BUN dan Pengesahan DIPA BA BUN (PMK No. 231/PMK.02/2015)

PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA

Asumsi : Satker Ditetapkan pada Tahun 2010

2015, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pemberdayaan Perem

Pokok Pokok Perubahan Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2015

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 49/PMK.02/2008 TENTANG

2016, No Negara/Pemerintah Daerah beserta perubahannya sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dalam perkembangannya perlu dilakukan penyesuaian d

Tata Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2015

2016, No menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 21 Tahu

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

SINERGI PENGELOLAAN APBN YANG LEBIH BERKUALITAS DISAMPAIKAN OLEH DIRJEN ANGGARAN BUDGET DAY 22 NOVEMBER 2017

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 44 /PMK.05/2009 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM

NAMA JABATAN : Direktur Jenderal Anggaran

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92/PMK.05/2011 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 136/PMK.05/2006 TENTANG

RENCANA KERJA TAHUN 2006 DJAPK A. Bidang Ekonomi Makro. 1. Melakukan pembentukan dan pengembangan sistem informasi dan analisa ekonomi makro; 2.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

1 of 6 18/12/ :41

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun anggaran 2013, kewenangan atas pengesahan Daftar Isian

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 119/PMK. 05/2006 TENTANG TATACARA PENYEDIAAN, PENCAIRAN, DAN PENGELOLAAN DANA DUKUNGAN INFRASTRUKTUR

PENGELOLAAN PERBENDAHARAAN NEGARA DAN KESIAPAN PENYALURAN DAK FISIK DAN DANA DESA MELALUI KPPN

BAGIAN AKUNTANSI BIRO ADM KEUANGAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 126 /PMK.07/2010 TENTANG PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH

POM CFM.01 Penyusunan Renstra BPOM

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 04/PMK.07/2008 TENTANG PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH MENTERI KEUANGAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

Alur dan Modus Korupsi APBN

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tamba

Pertanggungjawaban Anggaran Untuk SBK sub output Penelitian

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

ANGGARAN SEKTOR PUBLIIK (AnSP) Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA. SIKLUS ABPN

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 21/PMK.07/2009 TENTANG PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH MENTERI KEUANGAN,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2011, No Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tan

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81/PMK.07/2013 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN DANA DARURAT

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 136/PMK.02/2014 TENTANG

228/PMK.05/2010 MEKANISME PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ATAS PAJAK DITANGGUNG PEMERINTAH

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 183 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Tata Cara. Pelayanan Umum. Angkutan Laut. Penumpang. Ekonomi. Pertanggung Jawaban. Pencabutan.

SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA DAN PEMERINTAH PUSAT. Created By: Ilma Rafika Andhianty Nur Pratiwi

Revisi Anggaran Tahun Anggaran Bandung, 27 April 2018

DIREKTORAT ANGGARAN BIDANG POLHUKHANKAM & BA BUN DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN 1

PEDOMAN RETENSI ARSIP KEUANGAN LEMBAGA NEGARA

POKOK-POKOK PERUBAHAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NO. 10/PMK.02/2017 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TA 2017

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA. No.444, 2013 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. Kuangan Negara. Ketenagakerjaan. Ketransmigrasian. Pengelolaan. Pedoman.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

WALIKOTA MALANG PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 65 TAHUN TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH

Pejabat Pembuat Komitmen, Pejabat Penanda Tangan SPM, dan Bendahara. untuk mendapatkan tema yang berkaitan dengan penelitian ini.

PEDOMAN PROSES PERENCANAAN, PENGANGGARAN,DAN PELAKSANAAN APBN MANUAL PROSEDUR PERENCANAAN ANGGARAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PELAKSANAAN ANGGARAN

RANCANGAN UNDANG UNDANG BIDANG KEUANGAN NEGARA YANG SEDANG DIBAHAS PEMERINTAH DENGAN DPR RI TAHUN 2016

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tam

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

PENATAUSAHAAN PNBP PADA SATUAN KERJA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 130/PMK.05/2010 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 165/PMK.02/2014 TENTANG

POKOK-POKOK KEBIJAKAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

RAPAT KOORDINASI BIRO ANALISA ANGARAN DAN PELAKSANAAN APBN 19 MARET /19/2014 Biro Analisa APBN 1

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

KEBIJAKAN PENGANGGARAN SEKTOR PERTANIAN

REVIEW RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA (RKA K/L)

BAB I PENDAHULUAN. perubahan. Artinya setiap kehidupan berbangsa dan bernegara kita telah diatur

2016, No Mengingat : Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2008 tentang Tata Cara Pengadaan Dan Penerusan Pinjaman Dalam Negeri (Lembaran Negara

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 92/PMK.05/2011 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DEKONSENTRASI KEMENTERIAN PARIWISATA

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia

BAB II SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

POM CFM.01 Penyusunan Renstra BPOM

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH KOTA BATU

GAMBARAN UMUM PEMBUKUAN


BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DRAFT HASIL RAPAT 15 JAN 18

MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA

2 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5 Tambahan Lembaran Negara No

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

Pengenalan Teknik Audit atas Kecurangan (Fraud) Sektor Anggaran dan Perbendaharaan Diklat Forensik Audit-Pusdiklat Keuangan Umum BPPK, 28 Oktober 2013

Pokok Bahasan

Dasar Pelaksanaan Audit atas Kecurangan oleh Inspektorat Jenderal Hukum Administrasi Negara Hukum Pidana PP Nomor 60 Tahun 2008 Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Inspektorat Jenderal adalah aparat pengawasan intern pemerintah yang bertanggung jawab langsung kepada menteri/pimpinan lembaga (salah satunya melalui audit dengan tujuan tertentu audit investigasi) PMK Nomor 184/PMK.01/2010 Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan Inspektorat Jenderal antara lain melaksanakan fungsi: pelaksanaan dan pengendalian audit atas pelaksanaan tugas dan fungsi dan pengelolaan keuangan negara serta audit untuk tujuan tertentu penanganan pengaduan masyarakat dan informasi dari media pendeteksian dan pencegahan penyimpangan dan penyalahgunaan wewenang atas pelaksanaan tugas unsur Kementerian Keuangan KUHAP KUHP UU Nomor 31 Tahun 1999 jo UU Nomor 20 Tahun 2001 Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi UU Nomor 30 Tahun 2002 Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi KPK antara lain bertugas melakukan koordinasi dengan instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi (salah satunya dengan Inspektorat Jenderal)

Proses Bisnis Penganggaran dan Perbendaharaan a. Siklus Penganggaran Unit terkait Alur Proses Bisnis Fungsi Penganggaran (Jan-Des) Perencanaan (Jan-Apr) Penyusunan (Mei-Jul) Pembahasan (Agt-Okt) Penetapan (Nov-Des) DPR 5 Pembicaraan Pendahuluan RAPBN (KEM, PPKF dan RKP) 8 9 Pembahasan RAPBN, RUU APBN, Nota Persetujuan Keuangan, DHP RUU APBN RKA-K/L dan DHP RDP-BUN 13 Penetapan Keppres Rincian ABPP & DHP RDP BUN 1 Presiden Arah Kebijakan & Prioritas Pembangunan Kemkeu c.q. DJA Bappenas 2 Penyusunan resource envelope & usulan kebijakan APBN 3 Pelaksanaan Trilateral Meeting 4 Penyusunan KEM, PPKF dan Pembicaraan Pendahuluan 6 Penyusunan RAPBN, RUU APBN, NK, DHP RKA-K/L dan DHP RDP-BUN Pembahasan RAPBN, RUU APBN, Nota Keu, DHP RKA- K/L dan DHP RDP-BUN 7 10 Pengesahan UU APBN 11 Penetapan Alokasi Anggaran K/L 12 Penyusunan Keppres Rincian ABPP Penyusunan & Pengesahan DIPA 14 K/L 5a Penyusunan RKA-K/L & Reviu RKA-K/L oleh API-K/L 11a Penyesuaian RKA-K/L 4

b. Mekanisme Perbendaharaan (Pengeluaran) PEMBUAT KOMITMEN PENGUJI TAGIHAN BENDAHARA PENGELUARAN PENERBIT SPM UNIT AKUNTASI SATKER DIPA Bayar SK SPK KONTRAK Draft SPM - GU SPM GU LAPORAN KEUANGAN Daftar Lembur DAFTAR GAJI BA PK BA PB BA SERAH TERIMA Draft SPM - LS PEMBEBANAN Transfer UP/GU BUKTI SPM LS BUKTI Proses SAI BUKTI DAN TAGIHAN Benar UJI DAN PERIKS A Salah Transfer pihak III KPPN SP2D SPM

Jenis-jenis TPK menurut UU Nomor 31 Tahun 1999 jo UU Nomor 20 Tahun 2001 Tindak pidana korupsi 1. Kerugian Negara 2. Suap-menyuap 3. Penggelapan dalam jabatan 4. Pemerasan 5. Perbuatan curang 6. Benturan kepentingan dalam pengadaan 7. Gratifikasi Tindak pidana lain yang terkait dengan korupsi 1. merintangi proses pemeriksaan perkara korupsi 2. tidak memberikan keterangan atau memberikan keterangan yang tidak benar 3. bank yang tidak memberikan keterangan rekening tersangka 4. saksi atau ahli yang tidak memberi keterangan atau memberi keterangan palsu 5. orang yang memegang rahasia jabatan tidak memberi keterangan atau memberi keterangan palsu 6. saksi yang membuka identitas pelapor

Beberapa kegiatan pada sektor penganggaran dan perbendaharaan yang mungkin/ berpotensi menjadi titik rawan terjadinya fraud Sektor Penganggaran K/L/D/I Penyusunan Renja dan RKA-KL oleh K/L/D/I Penyusunan TOR dan RAB (pendukung RKA-KL, usulan SBK, usulan persetujuan kontrak tahun jamak) DJA Penetapan resources envelope dan pagu indikatif (bersama Bappenas) Penetapan pagu anggaran K/L, PSO, subsidi, Rencana Bisnis dan Anggaran BLU Trilateral meeting antara K/L, Kementerian Keuangan (DJA), dan Bappenas Pelaksanaan penelaahan dan bimtek penyusunan RKA-KL (bersama K/L dan Bappenas) Penyusunan RDP BUN dan alokasi dana BA BUN Persetujuan Revisi Anggaran Persetujuan Kontrak Tahun Jamak Penetapan Standar Biaya (Masukan dan Keluaran) Pelaksanaan pemungutan PNBP sektor migas dan PPh sektor migas dari hasil kegiatan KKKS, PNBP sektor usaha panas bumi, PNBP dari hulu migas (SKK-Migas) Penyelesaian kewajiban Pemerintah sektor migas (a.l. PBB, reimburse PPN, PDRD, fee pengelolaan/penjualan migas bagian negara) dan sektor usaha panas bumi Penyusunan pagu dan realisasi penggunaan PNBP pada K/L Pembukaan tanda * (blokir) DJPK Penghitungan dan pengalokasian Dana Bagi Hasil Pajak & Cukai Hasil Tembakau dan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Penghitungan dan pengalokasian Dana Alokasi Umum, Dana Otonomi Khusus, dan Dana Penyesuaian Evaluasi dan bimtek di bidang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Pembiayaan dan Kapasitas Daerah, Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan Pemantauan dan Evaluasi pengelolaan investasi pada BUMD, BLUD, dan PMP kepada daerah, hibah/pinjaman kepada daerah, obligasi daerah, dan pinjaman lainnya

Beberapa kegiatan pada sektor penganggaran dan perbendaharaan yang mungkin/berpotensi menjadi titik rawan terjadinya fraud (cont...) Sektor Perbendaharaan K/L/D/I Pengadaan Barang/Jasa Pemeliharaan Aset Perjalanan Dinas Belanja Pegawai (terutama terkait lembur dan rapel) Pengelolaan PNBP DJPB Pencairan Dana (Penerbitan SP2D) Dispensasi Pelaksanaan Anggaran Penunjukan bank/kantor pos dan/atau lembaga keuangan lainnya dalam rangka pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran negara, pengelolaan, perhitungan, dan pengembalian dana pihak ketiga Pembayaran jasa perbendaharaan kepada Bank Persepsi/Devisa Persepsi/Kantor Pos dan/atau Lembaga Keuangan lainnya Pengelolaan dan pemantauan penerimaan bunga dan/atau jasa giro dari Bank Operasional Pelaksanaan verifikasi, perhitungan, penagihan, dan pembayaran atas pemberian pinjaman, penerusan pinjaman, dan kredit program Pelaksanaan analisis dan evaluasi terhadap permohonan pinjaman pemerintah dan penerusan pinjaman serta penyelesaian piutang negara pada BUMN, BUMD, dan Pemerintah Daerah Pemrosesan penetapan tarif dan remunerasi Badan Layanan Umum Pemrosesan penilaian, penetapan, dan pencabutan status instansi pengelola keuangan BLU

Indikator-Indikator (Redflags) Fraud di Sektor Anggaran dan Perbendaharaan Pada umumnya indikator fraud di sektor penganggaran dan perbendaharaan tidak berbeda jauh dengan indikator fraud di sektor-sektor lainnya, antara lain berupa: Perubahan gaya hidup atau perilaku pegawai Dokumentasi yang tidak tertib SOP tidak dilaksanakan dengan berbagai alasan Keluhan dari para stakeholders atau pengguna layanan Tingkat perputaran pegawai terlalu rendah atau terlalu tinggi (pola mutasi tidak berjalan efektif) Sering menjadi current issues dan topik perbincangan di media dan publik Perubahan secara tiba-tiba (mendadak) pada proses dan kebijakan Komunikasi dan interaksi yang intensif antara pegawai (manajemen) atau pemberi layanan dengan para stakeholders atau pengguna layanan Pegawai bekerja secara berlebihan, tertutup, dan tidak mau berbagi tugas Pegawai (manajemen) reaktif terhadap kritikan Perangkapan tugas dan fungsi dalam kurun waktu yang lama Resistensi terhadap reviu hasil kerja Bersikap ramah dan hormat secara signifikan kepada aparat pengawasan

Teknik-Teknik Audit Kecurangan a.l: Pengujian dan Analisis Dokumen; Prosedur Analitis; Pengujian Fisik; Observasi; Rekonsiliasi; Interviu dan permintaan keterangan; Konfirmasi dan klarifikasi kepada pihak ketiga dan pihak-pihak terkait lainnya; Covert Operation (Operasi Intelijen): Profiling, Tapping, Surveillance, Camouflage, Entrapment Untuk dapat menyimpulkan terjadinya fraud dan dilakukan pelimpahan masalah kepada aparat penegak hukum, maka hasil audit harus memenuhi unsur 4W + 1H : What = apa kejadiannya Where = dimana kejadiannya Who = siapa pelakunya How = bagaimana kejadiannya When = kapan terjadinya F R A U D

Contoh Kasus Praktik Teknik Audit Kecurangan di Sektor Anggaran dan Perbendaharaan Kasus Persetujuan Kontrak Tahun Jamak Suatu K/L mengajukan permohonan persetujuan kontrak tahun jamak mendekati berakhirnya tahun anggaran dengan tujuan untuk dapat menarik uang muka pekerjaan dengan nilai yang signifikan (20% dari nilai kontrak) dengan jangka waktu penyelesaian pekerjaan direncanakan selama 3 tahun. Dalam proses pengajuan permohonan tersebut, ternyata dokumen pendukung yang disampaikan K/L bersangkutan tidak memenuhi persyaratan yang ditentukan, namun ternyata permohonan tersebut tetap disetujui oleh instansi yang berwenang. Dari hasil audit dengan teknik pengujian dokumen, prosedur analitis, dan interviu menunjukkan bahwa pemberian persetujuan tersebut ternyata bukanlah sebuah kelalaian ataupun kesalahan administrasi semata, namun terindikasi adanya kepentingan dari pihak tertentu yang berusaha mempengaruhi instansi yang berwenang untuk menerbitkan persetujuan kontrak tahun jamak yang tidak memenuhi persyaratan tersebut.

Contoh Kasus Praktik Teknik Audit Kecurangan di Sektor Anggaran dan Perbendaharaan (cont...) Kasus Perjalanan Dinas Seseorang pegawai pada suatu unit kerja mempertanggungjawabkan bukti perjalanan dinas ke Manado selama 10 hari sebesar Rp10 juta. Bukti pertanggungjawaban menunjukkan bahwa pegawai tersebut pergi-pulang menggunakan jasa sebuah maskapai penerbangan nasional dan menginap pada suatu hotel yang cukup terkenal di Manado. Melalui whistleblowing system, diperoleh informasi bahwa perjalanan dinas dimaksud terindikasi fiktif atau dilakukan tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dari hasil audit dengan teknik pengujian dokumen, konfirmasi kepada pihak terkait (maskapai penerbangan dan penginapan), rekonsiliasi data, serta interviu menunjukkan bahwa pegawai yang bersangkutan ternyata tidak melakukan perjalanan dinas sebagaimana yang dipertanggungjawabkan, yaitu: pegawai tersebut tidak melaksanakan perjalanan dinas selama 10 hari karena ternyata sejak hari kelima dalam periode perjalanan dimaksud ybs mengikuti kegiatan workshop di Jakarta sesuai dengan bukti dokumentasi yang ada; maskapai penerbangan yang digunakan bukanlah maskapai sebagaimana yang dipertanggungjawabkan selama 5 hari perjalanan dinas tersebut ybs ternyata tidak menginap di tempat penginapan yang dipertanggungjawabkan melainkan di rumah kerabatnya yang ada di Manado. Akibatnya terdapat kelebihan pembayaran biaya perjalanan dinas kepada pegawai tersebut sebesar Rp5 juta. Menurut pengakuan ybs, uang tersebut ternyata digunakan untuk menambah penghasilan.

Pembuktian Hukum atas Fraud Sesuai Pasal 184 KUHAP, alat bukti yang sah adalah: 1. Keterangan Saksi 2. Keterangan Ahli 3. Surat 4. Petunjuk 5. Keterangan Terdakwa Untuk dapat menuntaskan/melimpahkan fraud yang terkait dengan tindak pidana (korupsi) pada sidang pengadilan, aparat penegak hukum harus mendapatkan minimal 2 alat bukti.

Pasal 64 PP Nomor 45 Tahun 2013 Kumpulkan Laporkan Setorkan Rekening Kas Negara

maulanamuhzi@gmail.com