[ ] Preza Iman Mullah Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Manajemen S1 Universitas Dian Nuswantoro

dokumen-dokumen yang mirip
BAB6 PENUTUP. Berdasarkan analisis yang dilakukan dapat diambil beberapa simpulan

DETERMINAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. X MEDAN. BAGUS HANDOKO Dosen Fakultas Ekonomi STIE Harapan Medan

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN VARIABEL PEMEDIASI KEPUASAAN KERJA PADA PDAM KOTA MADIUN

ANALISIS KINERJA DAN KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA CILACAP. M u t i a s a r i (ST IE Satri a P u rwokert o )

PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN KERJA, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. PERTAMINA RU VI BALONGAN

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR PADA KANTOR DPRD PROVINSI JAWA TENGAH. Slamet Riyadi UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

DIPONEGORO JOURNAL OF SOCIAL AND POLITIC Tahun 2013, Hal 1-7

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI PADA KARYAWAN PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR AREA PELAYANAN DAN JARINGAN MALANG)

PENGARUH PENGEMBANGAN KARIR DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI YAYASAN LEMBAGA PERS DAN PENDAPAT UMUM PANTAGON SUARA RAKYAT MEDAN

Pengaruh Kepemimpinan, Budaya Organisasi dan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan PT Sinarmas Multifinance

BAB I PENDAHULUAN. tujuan tersebut diperlukan suatu sinergi yang baik antara atasan dan bawahan. Selain

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS BUNG HATTA

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BADAN DIKLAT DAN LITBANG PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SRAGEN

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA CV. MINI PLAN PULAU BANGKO SULAWESI TENGGARA SKRIPSI.

ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI T E R H A D A P K I N E R J A K A R Y A W A N BANK MANDIRI KCP BOYOLALI Oleh: Betiningsih

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. Bank NTB Cabang Utama Pejanggik)

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ADMINISTRASI DI UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG

PENGARUH INSENTIF MATERIAL DAN NON MATERIAL TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN

Endang W, Ujang Suryadi, dan Rizal, Pengaruh Motivasi, Kepemimpinan, Budaya Organisasi melalui Kepuasan Terhadap Kinerja Di PTPN X Jember

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. TELKOM INDONESIA SEMARANG

Bisma, Vol 1, No. 4, Agustus 2016 FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA PT FINNANTARA INTIGA DI SANGGAU

ANALISIS KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI WATER BASE PT.CAT TUNGGAL DJAJA INDAH

PENGARUH INSENTIF TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. Jamsostek (Persero) Cabang Malang)

PENGARUH KEPEMIMPINAN, LINGKUNGAN KERJA FISIK DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOTEL PANDANARAN DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. INFOMEDIA SOLUSI HUMANIKA (ISH) CABANG MALANG

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KOMPENSASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. INDYFERYTO GROUP YOGYAKARTA

Universitas Diponegoro,

PENGARUH MOTIVASI KERJA, KOMITMEN ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. PG KREBET BARU KABUPATEN MALANG SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KERJA (Studi Pada Pegawai Administratif SMK Persada Makassar)

PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan Para-Medis Rsia Buah Hati Pamulang Tangerang Selatan)

Desser, Gary Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Kesepuluh Jilid 2. Jakarta. Pt Macanan Jaya Djaali Psikologi Pendidikan. Pt.

PENGARUH KEPUASAN DAN DISIPLIN TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PT JASA MARGA (PERSERO) TBK. CABANG JAKARTA-CIKAMPEK. Utin Wigiatri Endang Hendrayanti

PENGARUH PENILAIAN KERJA, KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN MELALUI MOTIVASI PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK CABANG UNDIP SEMARANG

PERAN KEPUASAN KERJA DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI. Mini Setiyarti STIE AUB Surakarta

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN TEKNOLOGI INTERNET TERHADAP KINERJA MELALUI KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT. BNI CABANG SURABAYA

Pengaruh Kompensasi Dan Motivasi Terhadap Kepuasan Dan Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Lumajang

BAB III METODE PENELITIAN

ESENSI, Vol. 19 No. 2 / 2016 PENINGKATAN PRODUKTIFITAS KERJA MELALUI PEMBERIAN INSENTIF DAN PEMENUHAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN DIV. PEMASARAN PT.

Pendahuluan. Arief et al., Pedoman Penulisan Artikel Ilmiah Mahasiswa pada...

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, KOMPENSASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KINERJA PT. PLN (PERSERO) WILAYAH ACEH

PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPEMIMPINAN, LINGKUNGAN KERJA TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR DAN KEPUASAN KERJA DI PT.

vii Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP SEMANGAT KERJA PADA GURU DAN KARYAWAN SMK PANCASILA 1 KUTOARJO

PENGARUH PENEMPATAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA (Studi pada karyawan PT Perkebunan Nusantara X (PG Watoetoelis) Sidoarjo)

BAB V PENUTUP Kesimpulan. Dari hasil analisis data yang diperoleh dari penelitian ini, dapat diambil. beberapa kesimpulan sebagai berikut:

Erni Widiastuti Fakultas Ekonomi Universitas Surakarta

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT. DELTA MERLIN DUNIA TEXTILE DI KARANGANYAR

PENGARUH KOMPENSASI KARYAWAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Survei pada Karyawan UD. Dinikoe Keramik Malang)

BAB II. Tinjauan Pustaka. pendukung dari hasil penelitian terdahulu sebagai berikut : Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEDISIPLINAN KARYAWAN DAN KINERJA KARYAWAN SUKU DINAS PENDIDIKAN MENENGAH KOTA ADMINISTRASI JAKARTA SELATAN

DAFTAR PUSTAKA.

PENGARUH INSENTIF TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Kantor Cabang Blitar)

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perusahaan. Orang (manusia) merupakan elemen yang selalu

DAFTAR PUSTAKA.

BAB II KAJIAN TEORI. untuk melakukan atau bertindak sesuatu. Keberadaan pegawai tentunya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA KUD DAU MALANG SKRIPSI

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen. Diajukan oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

ANALISIS AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) PADA DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN, PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN KARAWANG ABSTRAK

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi Pada PT. Inti Luhur Fuja Abadi (ILUFA), Pasuruan)

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 FAKTOR-FAKTOR KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PD RAJAWALI SAKTI PONTIANAK

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) UNGARAN

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan. berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada Bank Jatim Cabang Syariah

ANALISIS FAKTOR KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI KARET PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup organisasi. Sumber daya manusia memiliki

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Malang)

KINERJA PEGAWAI DAN ORGANISASI KANTOR CABANG BPJS KETENAGAKERJAAN PROVINSI ACEH

PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPUASAN KERJA DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA CV. AGROWISATA ANUGERAH DI SEMARANG

ANALISA PENGARUH MOTIVASI, KEPUASAN KERJA, DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI DI RESTORAN PAVILLION J.W.

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Januari 2016

PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN KINERJA KARYAWAN (Studi pada karyawan tetap PG. Kebon Agung Malang)

BAB V PENUTUP. kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran. kinerja terhadap minat mahasiswa STIE Perbanas Surabaya untuk berkarir di

Bisma, Vol 1, No. 4, Agustus 2016 KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT SIME INDO AGRO DI SANGGAU

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. BPR Harta Swadiri Pandaan - Pasuruan)

DAFTAR PUSTAKA. Handoko, Hani, T. (2000). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Yogyakarta : BPFE.

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA BANDUNG DRAFT SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Diponegoro Journal of Social and Politic Science. Pengaruh Komitmen Organisasi, Kompensasi, dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI BANK BJB CABANG BANJARMASIN

(Studi Kasus pada Pegawai Negeri Sipil di Pemerintah Kabupaten Jepara) TESIS

ANALISIS PENGARUH SISTEM KOMPENSASI, KEPUASAN KERJA KARYAWAN DAN STRESS KERJA KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. VALVEINDO TEKNIK PRATAMA

Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

Wisha et al., Pengaruh Kompensasi dan Motivasi untuk Peningkatan Kinerja Karyawan di...

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN BALAI LATIHAN KERJA (BLK) PERTANIAN KLAMPOK DI BANJARNEGARA

ABSTRAK. Kata kunci : insentif, kepuasan kerja, komitmen organisasional dan motivasi kerja. ABSTRACT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pimpinan mampu mempengaruhi motivasi kerja SDM-nya agar mereka mampu

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

DAFTAR PUSTAKA. Marihot T. E Hariandja. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Menurut Terry (2006), manajemen adalah sebuah proses yang melibatkan

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI UD. KADAR JAYA BOJONEGORO SKRIPSI

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PT. FORTA MITRA SEJATI (PBF) SURABAYA DISUSUN OLEH : SARIMURTI DEWI AGUSTIN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Tujuan Motivasi. proses sebagai langkah awal seseorang melakukan tindakan akibat

PENGARUH MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN BAJA ABSTRACT

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. dapat tercapai dengan rangkaian yang teratur dan tersusun baik.sedangkan

Transkripsi:

Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan dan Kinerja Perusahaan PT.Pertamina (Persero) TBBM Rewulu Yogyakarta Preza Iman Mullah Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Manajemen S1 Universitas Dian Nuswantoro Email: preza.iman@yahoo.co.id ABSTRACT In this era of globalization and the free market every company is now faced with a situation of business environment increasingly uncertain and increasingly fierce competition to be the best in the business. Therefore, in order to maintain competition, many factors that must be considered by the company through the analysis of employee satisfaction and company performance that can be done using a combination of variable leadership, motivation and organizational culture. Study was to examine the effect of leadership, motivation, and organizational culture, and its influence on employee job satisfaction and company performance PT.Pertamina (Limited) TBBM Rewulu Yogyakarta with the sample used in this study a number of 102 respondents with an analysis tool used adlah SEM (Structural Equation Modelling). The results of this study indicate that the leadership has a significant and positive impact on employee satisfaction with CR 2.316 (P <0.05). Motivation has a significant and positive impact on employee satisfaction with CR 2.601 (P <0.05). Organizational Culture has a significant and positive impact on employee satisfaction with CR 4.257 (P <0.05). Employee satisfaction has a significant and positive impact on company performance with CR 5.826 (P <0.05). Keywords: leadership, motivation, organizational culture, job satisfaction and performance. 1

PENDAHULUAN Dalam era globalisasi dan pasar bebas saat ini setiap perusahaan dihadapkan pada situasi lingkungan bisnis yang semakin tidak pasti dan persaingan yang semakin ketat untuk menjadi yang terbaik dalam bisnisnya. Untuk menghadapi persaingan tersebut, perusahaan dituntut untuk meningkatkan dalam sebuah organisasi untuk memastikan penggunaan bakat manusia secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan organisasi (Mathis dan Jackson, 2006). Tugas Manajemen sumber daya manusia bertugas mengelola unsur manusia dengan potensi yang dimiliki sehingga dapat diperoleh sumber daya kinerja perusahaan pada semua aspek manusia yang puas dan memuaskan bagi perusahaan, baik aspek pemasaran, aspek keuangan, aspek produksi, maupun dari aspek sumber daya manusia (Sukmawati, 2008). Peran Sumber Daya Manusia (SDM) sangat diperlukan untuk mengadopsi segala perubahan yang terjadi. SDM yang ada diorganisasi harus selalu dikembangkan secara kontinyu guna meningkatkan kemampuan agar sesuai dengan tuntutan lingkungan bisnis (Aryanto dan Anik, 2010). Manajemen Sumber Daya Manusia adalah rancangan sistem-sistem formal organisasi (Gibson et al., 2001) dalam (Masrukhin dan Waridin, 2006). Bagi banyak orang terutama yang berpendidikan dan kemampuan baik, salah satu tujuan bekerja adalah memperoleh kepuasan kerja. Kondisi kepuasan pekerjaan akan tercapai bila dalam pekerjaan dapat menggerakan motivasi yang kuat untuk mencapai kinerja lebih baik (Masrukhin dan Waridin, 2006). 2

Penelitian ini bertujuan untuk dimilikinya power atau kekuasaan seseorang membuktikan dan menganalisis dapat mengarahkan dan mempengaruhi kontribusi : 1. Untuk menganalisis kontribusi kepemimpinan terhadap kepuasan kerja karyawan. 2. Untuk menganalisis kontribusi motivasi terhadap kepuasan kerja karyawan. 3. Untuk menganalisis kontribusi budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan. 4. Untuk menganalisis kontribusi kepuasan kerja karyawan terhadap kinerja perusahaan. LANDASAN TEORI Kepemimpinan bawahan agar bersedia melaksanakan tugastugasnya sebagaiman mestinya (Wiludjeng, 2007). Sedangkan menurut Dubrin dalam Ida Ayu (2008) Kepemimpinan adalah upaya mempengaruhi banyak orang melalui komunikasi untuk mencapai tujuan, cara mempengaruhi orang dengan petunjuk atau perintah, tindakan yang menyebabkan orang lain bertindak atau merespons dan menimbulkan perubahan positif, kekuatan dinamis yang penting yang memotivasi dan mengkoordinasikan organisasi dalam rangka mencapai tujuan, kemampuan untuk menciptakan percaya diri dan dukungan Kepemimpinan didefinisikan diantara bawahan agar tujuan organisasional melibatkan seseorang untuk mempengaruhi orang lain. Untuk dapat mempengaruhi orang lain seseorang harus mempunyai kekuasaan (power), karena dengan dapat tercapai. Menurut (John Frech dan Bertram Raven dalam Wiludjeng, 2007) mengemukakkan bahwa seorang 3

pemimpinan mempengaruhi para bawahannya berdasrkan: a. Coertive Power ( Kekuatan berdasarkan paksaan ) Kekuatan ini didasarkan atas perasaan takut dan ia berlandaskan atas perljiraan fihak bawahan bahwa ia akan dikenakan hukuman apabila ia tidak menyetujui tindakan-tindakan dan keyakinan atasan. b. Reward Power ( Kekuatan untuk memberikan penghargaan) Pemimpin dapat memberikan alasan: untuk mencapai tujuan. Jadi, motivasi adalah sebuah dorongan yang diatur oleh tujuan dan jarang muncul dalam kekosongan (Mathis dan Jackson, 2006). Menurut (Wiludjeng, 2007) Motivasi merupakan proses psikologis yang mendasar dan merupakan salah satu factor penentu dalam mencapai tujuan organisasi. Motivasi berhubungan erat dengan dorongan atau kekuatan yang berada dalam diri manusia, dan tidak terlihat dari luar. Yang terlihat hanya tingkah laku dari penghargaan-penghargaan kepada manusia tersebut, sehingga tidaklah mudah bawahan, bila bawahan melakukan tindakan-tindakan yang sesuai dengan keinginan atasan. Motivasi Motivasi (motivation) adalah keinginan dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut bertindak. Orang biasanya bertindak karena satu untuk mempelajari motivasi manusia. Menurut Stoner dalam (Wiludjeng, 2007) ada beberapa asumsi dasar yang harus dipahami oleh seorang manajer berkenaan dengan motivasi atau pemberian motivasi pada karyawan, yaitu: 1. Motivasi umumnya dianggap sebagai suatu hal yang baik atau positif. 4

2. Motivasi merupakan salah satu factor diantara sejumlah factor yang dapat mempengaruhi performance kerja seseorang. 3. Motivasi seseorang tidak banyak jmlahnya dan harus ditambah secara mendapatkan banyak ekspour. Dalam teori ini, Maslow mengelompokkan kebutuhan manusia menjadi lima kategori yang naik dalam urutan tertentu. Sebelum kebutuhan yang lebih mendasar terpenuhi, seseorang tidak akan berusaha untuk memenuhi periodic. kebutuhan yang lebih tinggi. Hierarki 4. Motivasi adalah suatu alat dimana manager dapat mengatur hubungan kerja dalam organisasi. Pendekatan untuk memahami motivasi berbeda-beda karena teori yang berbeda mengembangkan pandangan dan model mereka sendiri. Setiap pendekatan memberi kontribusi pada pemahaman motivasi manusia dan beberapa pendekatan tersebut dibahas secara singkat pada bagian berikutnya (Mathis dan Jackson, 2006). Hierarki Kebutuhan Maslow Satu teori motivasi manusia yang dikembangkan oleh Abraham Maslow Maslow yang terkenal terdiri atas: 1. Kebutuhan Fisiologis. 2. Kebutuhan akan keselamatan dan keamanan. 3. Kebutuhan akan kebersamaan dan kasih sayang. 4. Kebutuhan akan penghargaan. 5. Kebutuhan akan aktualisasi diri. Budaya Organisasi Budaya Organisasi adalah sistem dari kepercayaan dan nilai yang dikembangkan dalam organisasi dan menjadi panutan bagi tingkah laku anggota organisasi tersebut (Wiludjeng, 2007). Sedangkan menurut 5

Mathis dan Jackson (2006) Budaya Organisasional (organizational culture) adalah pola nilai dan keyakinan bersama yang memberikan arti dan peraturan perilaku bagi anggota organisasional. Tingkatan Budaya Organisasi Budaya organisasi terbagi menjadi 2 tingkat (Wiludjeng, 2007) : 1. Observable culture, yaitu budaya organisasi yang dapat dilihat jika kita berada dalam suatu organisasi, baik sebagai karyawan, konsumen atau pengunjung. 2. Core culture, kepercayaan tentang bagaimana seharusnya bersikap dalam organisasi. Budaya Ganda (Multicultural Organization) Multicultural organization adalah organisasi yang berdasarkan pada keragaman dan sangat menghormati perbedaan (ras, gender, umur, dan karakteristik individu lainnya). Jenis-Jenis Budaya Organisasi Jenis-jenis budaya organisasi dapat ditentukan berdasarkan proses informasi dan tujuannya (Pabundu, 2006): 1. Berdasarkan Proses Informasi Robert dan Michael dalam Pabundu (2006) membagi budaya organisasi berdasarkan proses informasi sebagai berikut: a. Budaya Rasional b. Budaya Ideologis c. Budaya Konsesus d. Budaya Hierarkis 2. Berdasarkan Tujuannya Ndraha dalam Pabundu (2006) membagi budaya organisasi berdasarkan tujuannya, yaitu: 1) Budaya organisasi perusahaan 2) Budaya organisasi publik 6

3) Budaya organisasi social Kepuasan Kerja Kepuasan kerja (job satisfaction) adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan di mana para karyawan memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Ini nampak dalam sikap positif karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya, Handoko (2001). Sedangkan menurut (Mathis dan Jackson, 2006) Kepuasan kerja (job satisfaction) adalah keadaan emosional yang positif yang merupakan hasil dari evaluasi pengalaman kerja seseorang. Demikian halnya Hasibuan (2008) menyatakan bahwa kepuasan kerja merupakan sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Kepuasan kerja dapat dinikmati dalam pekerjaan, luar pekerjaan, dan kombinasi dalam dan luar pekerjaan. Kepuasan dalam pekerjaan adalah kepusasan kerja yang dinikmati dalam pekerjaan dengan memperoleh pujian hasil kerja, penempatan, perlakuan, peralatan, dan suasana lingkungan kerja yang baik. Pegawai yang lebih suka menikmati kepuasan kerja dalam pekerjaan akan lebih mengutamakan pekerjaannya daripada balas jasa walaupun balas jasa itu penting. Kepuasan kerja di luar pekerjaan adalah kepuasan kerja pegawai yang dinikmati di luar pekerjaan dengan besarnya balas jasa yang akan diterima dari hasil kerjanya. Kepuasan kerja kombinasi dalam dan luar pekerjaan adalah kepuasan kerja yang dicerminkan oleh sikap emosional yang seimbang antara balas jasa dengan pelaksanaan pekerjaannya. Pegawai yang menikmati kepuasan kerja kombinasi dalam dan luar pekerjaan akan merasa puas 7

jika hasil kerja dan balas jasanya dirasa adil dan layak. Dari batasan-batasan mengenai kepuasan kerja tersebut, dapat disimpulkan secara sederhana bahwa kepuasan kerja adalah perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Ini berarti bahwa konsepsi kepuasan kerja melihatnya sebagai hasil interaksi manusia terhadap lingkungan pekerjaan yang sesuai dengan keinginan individu, maka akan semakin tinggi tingkat kepuasan yang dirasakan, dan sebaliknya. Kinerja Perusahaan Kinerja perusahaan adalah merupakan hasil kerja yang secara kualitas dan kuantitas dapat dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai tanggung jawab yang diberikan kepadanya kerjanya. Di samping itu, perasaan (Mangkunegara,2001 dalam seseorang terhadap pekerjaan tentulah sekaligus merupakan refleksi dari sikapnya terhadap pekerjaan. Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat individual. Setiap individu akan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai-nilai yang berlaku dalam dirinya. Ini disebabkan karena adanya perbedaan pada masing-masing individu. Semakin banyak aspek-aspek dalam Brahmasari,2008). Suatu lembaga, baik lembaga pemerintah maupun lembaga yang dimakan perusahaan ataupun yayasan (foundation) dalam mencapai tujuan yang ditetapkan harus melalui sarana dalam bentuk organisasi yang digerakkan oleh sekelompok orang (group of humanbeing) yang berperan aktif sebagai pelaku (actor) dalam upaya mencapai tujuan lembaga atau organisasi bersangkutan. Tercapainya tujuan lembaga atau perusahaan hanya 8

dimungkinkan karena upaya para pelaku yang terdapat pada organisasi lembaga atau perusahaan tersebut. Dalam hal ini sebenarnya terdapat hubungan yang erat antara kinerja perorangan (individual performance) dengan kinerja lembaga (institutional performance) atau kinerja perusahaan (corporate performance). Dengan perkataan lain bila kinerja karyawan (individual performance) baik maka kemungkinan besar kinerja perusahaan (corporate performance) juga baik. Kinerja seorang karyawan akan baik bila dia yang baik, maka akan berdampak pada kinerja perusahaan yang baik pula (Suyadi Prawirosentono, 1999). Hipotesis 1. Kepemimpinan berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan. 2. Motivasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan. 3. Budaya organisasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan. 4. Kepuasan kerja karyawan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Kerangka Konseptual Penelitian mempunyai keahlian (skill) yang tinggi, X1 H1 bersedia bekerja karena digaji atau diberi upah sesuai dengan perjanjian, mempunyai harapan (expectation) merupakan hal yang X2 X3 H3 H2 H3 Y 1 H4 Y 2 menciptakan motivasi seorang karyawan bersedia melaksanakan kegiatan kerja dengan kinerja yang baik. Bila sekelompok karyawan dan atasannya mempunyai kinerja METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian terbagi menjadi dua, yaitu 9

variable eksogen (kepemimpinan, motivasi, budaya organisasi) dan variabel endogen (kepuasan kerja dan kinerja perusahaan). Penentuan Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah segenap karyawan yang bekerja di PT.Pertamina (Persero) T.BBM Rewulu Yogyakarta yang berjumlah 102 orang karyawan. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Kepemimpinan (X 1 ) bawahan agar bersedia melaksanakan tugastugasnya sebagaiman mestinya (Wiludjeng, 2007). Kepemimpinan (X 1 ), diukur melalui ( Siagian (1997) dalam Atyanto dan Anik, 2010): a) Kepercayaan yang diberikan kepada bawahan b) Koordinasi pekerjaan kepada bawahan c) Arahan dan pembinaan dari pimpinan d) Pengawasan kerja Motivasi (X 2 ) Motivasi (motivation) adalah Kepemimpinan didefinisikan keinginan dalam diri seseorang yang melibatkan seseorang untuk mempengaruhi orang lain. Untuk dapat mempengaruhi orang lain seseorang harus mempunyai kekuasaan (power), karena dengan dimilikinya power atau kekuasaan seseorang menyebabkan orang tersebut bertindak. Orang biasanya bertindak karena satu alasan: untuk mencapai tujuan. Jadi, motivasi adalah sebuah dorongan yang diatur oleh tujuan dan jarang muncul dalam dapat mengarahkan dan mempengaruhi kekosongan (Mathis dan Jackson, 2006). 10

Motivasi Kerja (X 2 ), diukur melalui (Yuki dan Waxley (1971) dalam Atyanto dan Anik, 2010): a) Penghargaan b) Insentif fungsional yang diterima c) Fasilitas dan peralatan kerja d) Kesempatan karir Budaya Organisasi (X 3 ) Budaya Organisasi adalah sistem dari kepercayaan dan nilai yang dikembangkan dalam organisasi dan menjadi panutan bagi tingkah laku anggota organisasi tersebut (Wiludjeng, 2007). Budaya Organisasi (X 3 ), diukur melalui (Masrukhin dan Waridin, 2006): a) Inovasi dan Pengambilan Resiko b) Perhatian Kerincian Kepuasan kerja (job satisfaction) adalah keadaan emosional yang positif yang merupakan hasil dari evaluasi pengalaman kerja seseorang (Mathis dan Jackson, 2006). Kepuasan Kerja (Y1), diukur melalui (Smith, Kendall dan Hulin dalam Atyanto dan Anik, 2010): a) Ketentraman dalam bekerja b) Interaksi sosial c) Kondisi fisik lingkungan mendukung d) Jaminan dan kesejahteraan Kinerja Perusahaan (Y 2 ) Kinerja perusahaan adalah merupakan hasil kerja yang secara kualitas dan kuantitas dapat dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai tanggung jawab yang diberikan kepadanya c) Orientasi (hasil, orang, tim) d) Keagresifan (Mangkunegara,2001 Brahmasari,2008). dalam e) Kemantapan Kepuasan Kerja Karyawan (Y 1 ) 11

Kinerja perusahaan (Y2) diukur melalui (Brahmasari,2004 dalam Brahmasari,2008): a. Efisiensi penggunaan sumber daya manusia b. Efisiensi penggunaan seluruh waktu c. Adaptasi terhadap perubahan d. Mencapai target Metode Pengambilan Data Metode pengumpulan data yang digunakan adalah angket atau kuesioner. Kuesioner merupakan Kumpulan pertanyaan tertulis yang dirumuskan sebelumnya dimana responden mencatat jawaban, biasanya dalam alternatif yang disusun secara cukup tertutup (Sekaran, 2009). Uji Reliabilitas dan Uji Validitas Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah ukuran mengenai konsistensi internal dari indikator-indikator suatu konstruk yang menunjukkan derajad sampai dimana masing-masing indikator itu mengindikasikan sebuah konstruk/faktor laten yang umum. Terdapat dua cara yang dapat digunakan yaitu composite (construct) reliability dan variance extracted (Ferdinand, 2002 : 62). Nilai batas yang digunakan untuk menilai sebuah tingkat reliabilitas yang diterima adalah 0.70 dan Nilai variance extracted ini direkomendasikan pada tingkat paling sedikit 0.50. Uji validitas Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan validitas konvergen. Sebuah indikator dimensi menunjukkan validitas konvergen yang signifikan apabila koefesien variabel indikator itu lebih besar dari dua kali standar errornya. Bila setiap indikator memiliki critical ratio yang lebih besar dari dua kali standar errornya, hal ini menunjukkan bahwa indikator itu secara 12

valid mengukur apa yang seharusnya diukur dalam model yang disajikan (Ferdinand, signifikan terhadap kinerja perusahaan. 2002 : 187). Esti mate HASIL ANALISIS DATA Hasil Pengujian Hipotesis S.E. C.R. P Y1 <--- X1,236,102 2,316,021 Y1 <--- X2,235,090 2,601,009 Y1 <--- X3,540,127 4,257 *** Y2 <--- Y1,823,141 5,826 *** Hipotesis 1 : Kepemimpinan berkontribusi positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan. Pembahasan 1. Kontribusi Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Berdasarkan dari nilai rata-rata keseluruhan mengenai kepemimpinan menunjukkan bahwa kepemimpinan yang dijalankan di PT.Pertamina (Persero) TBBM Rewulu Yogyakarta dapat dikategorikan cukup (3,40), yang artinya para pimpinan mampu menunjukkan kekuatan (power) dengan Hipotesis 2: Hipotesis 3: Motivasi berkontribusi positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan. Budaya organisasi bekontribusi positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan. mampu melakukan pengkoordinasiaan secara baik sehingga karyawan bisa lebih memahami tugas yang diberikan, sementara dampak positif dari pengawasan yang ketat yaitu karyawan akan lebih disiplin dalam bekerja Hipotesis 4: Kepuasan kerja karyawan berkontribusi positif dan sehingga dapat menghasilkan kinerja yang lebih baik. Faktor ini yang akan 13

menumbuhkan kepuasan karyawan dalam bekerja. Sedangkan disisi lain yaitu memberikan kebebasan dalam bekerja dan antusiasime ketika memberikan arahan dan bimbingan belum diperlihatkan secara sepenuhnya oleh pimpinan sehingga karyawan merasa belum mendapatkan kebebasan dalam bekerja dan belum mendapatkan tinggi (nilai rata-rata 3,43). Dengan motivasi yang tinggi maka akan menumbuhkan keinginan karyawan untuk bekerja secara baik, sehingga hal inilah yang akan mampu menghasilkan kinerja yang baik dari para karyawan. Sedangkan pada faktor mempunyai kesempatan karir yang baik menunjukkan bahwa para karyawan bimbingan yang bisa memunculkan memberikan penilaian cukup, yang semangat untuk bekerja lebih baik, sehingga hal inilah yang bisa menumbuhkan ketidakpuasan karyawan dalam bekerja. 2. Kontribusi Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja Berdasarkan dari nilai rata-rata keseluruhan mengenai motivasi menunjukkan bahwa motivasi para karyawan di PT.Pertamina (Persero) TBBM Rewulu Yogyakarta termasuk berarti belum semua karyawan mendapatkan jaminan peningkatan karir di masa mendatang sehingga faktor ini yang dapat menurunkan motivasi karyawan untuk bekerja lebih baik. 3. Kontribusi Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Berdasarkan dari nilai rata-rata keseluruhan mengenai budaya organisasi menunjukkan bahwa para karyawan PT.Pertamina (Persero) TBBM Rewulu 14

Yogyakarta mampu menjalankan budaya organisasi yang baik (nilai rata-rata 3,52). Dengan budaya organisasi yang berjalan baik maka dalam aktivitas pekerjaan setiap hari akan mengarahkan karyawan untuk lebih perhatian terhadap tugas yang dihadapi sehingga dapat menghasilkan kinerja yang lebih baik. Pada faktor inovasi dalam bekerja masih perlu menjadi perhatian, yaitu perlu lebih dibudayakan oleh para karyawan ketika menjalankan aktivitas pekerjaan setiap harinya agar nantinya bisa menciptakan cara cara baru yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas. 4. Kontribusi Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Perusahaan Berdasarkan dari nilai rata-rata keseluruhan mengenai kepuasan kerja menunjukkan bahwa para karyawan PT.Pertamina (Persero) TBBM Rewulu Yogyakarta merasakan kepuasan yang tinggi dalam bekerja (nilai rata-rata 3,57). Dengan kepuasan yang dirasakan dalam bekerja maka sebagai timbal baliknya akan lebih fokus dan memiliki totalitas dalam bekerja sehingga dapat menghasilkan kualitas dan kuantitas kerja yang lebih baik. Sementara agar kepuasan karyawan bisa lebih meningkat, maka perlu menciptakan interaksi sosial yang lebih baik diantara sesama karyawan dan karyawan dengan pimpinan agar nantinya bisa menciptakan situasi kerja yang lebih kondusif sehingga karyawan bisa lebih nyaman dalam bekerja. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dengan mengunakan Structural Equation Modeling (SEM) melalui program AMOS dan 15

pembahasan hasil penelitian yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan beberapa hal penting dalam pentlitian ini sebagai berikut: 1. Hasil analisis SEM (Structural Equation Modeling) memperlihatkan bahwa kepemimpinan berkontribusi positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan. 2. Hasil analisis SEM (Structural Equation Modeling) memperlihatkan bahwa motivasi berkontribusi positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan. 3. Hasil analisis SEM (Structural Equation Modeling) memperlihatkan bahwa budaya organisasi bekontribusi positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan. 4. Hasil analisis SEM (Structural Equation Modeling) memperlihatkan bahwa kepuasan kerja karyawan berkontribusi positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan. DAFTAR PUSTAKA Anwar Prabu.2005. Pengaruh Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Kabupaten Muara Enim. Jurnal Manajemen & Bisnis Sriwijaya, Vol.3, No.6, Desember 2005. Boga Atyanto dan Sri Anik. 2010. Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Pegawai. JRBI, Vol.6, No.2, Juli 2010, 204-218. Durianto, Darmadi, Sugiarto dan Tony Sitinjak. 2001. Strategi Menaklukkan Pasar : Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek. PT. Gramedia Pustaka Ferdinand, Augusty. 2002. Structural Equation Modeling Dalam Penelitian Manajemen. Fakultas Ekonomi Undip Ferina Sukmawati. 2008. Pengaruh Kepemimpinan, Lingkungan Kerja Fisik Dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Di PT.Pertamina (Persero) UPMS III Terminal Transit Utama Balongan, Indramayu. JEB, Vol.2, No.3, November 2008, Hal.175-194. Hasibuan, Malayu. 2008. Organisasi dan Motivasi. Cetakan Keempat. Bumi Aksara. Jakarta. 16

Hani Handoko. 2001. Manajemen Personalia. BPFE Yogyakarta : Yogyakarta. Ida Ayu Brahmasari dan Agus Suprayetno. Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja serta Dampaknya pada Kinerja Perusahaan (Studi kasus pada PT.Pei Hai International Wiratama Indonesia). Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan. Vol.10, No.2, September 2008, 124-135. Irawanto, Dodi Wirawan. 2008. Kepemimpinan Esensi dan Realitas. Bayumedia Publishing: Malang. Klara Innata Arishanti. Penagruh Budaya Organisasi Dan Komitmen Organisasional Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan. Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Sipil) Universitas Gunadarma-Depok, 20-21 Oktober 2009. Vol 3 Oktober 2009 ISSN: 185-2559. Masrukhin dan Waridin. 2006. Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja, Budaya Organisasi dan Kepemimpinan Terhadap kinerja Pegawai. EKOBIS, Vol.7, No. 2, Juni 2006, 197-209. Mathis, Robert L. dan Jackson, John H. 2006. Human Resourch Management : Manajemen Sumber Daya Manusia. Salemba Empat: Jakarta. Mondy, Wayne R. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi kesepuluh, jilid 1. Erlangga: Jakarta. Nurgiyantoro, Burhan, Gunawan dan Marzuki. 2004. Statistik Terapan : Untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial. Cetakan Ketiga (Revisi). Gajah Mada University Press. Yogyakarta. Pabundu, Moh Tika. 2006. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan. PT.Bumi Aksara: Jakarta. Rivai Veithzal, 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan, PT.Grafindo Persada.Jakarta. Santoso, Singgih. 2007. Structural Equation Modelling, konsep dan aplikasi dengan AMOS. Elek Media Komputindo. Kelompok Gramedia Jakarta. Sekaran, Uma. 2009. RESEARCH METHODS FOR BUSINESS Metodologi Penelitian Untuk Bisnis. Edisi 4, Buku 1. Salemba Empat: Jakarta. Sri Wiludjeng. 2007. Pengantar Manjemen. GRAHA ILMU:Yogyakarta. Suyadi Prawirosentono. 1999. Manajemen Sumber Daya Manusia : Kebijakan Kinerja Karyawan. BPFE-YOGYAKARTA Widajanti dan Purwanto. 2006. Analisis Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja Guru. Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusis Vol.1 No.1 Desember 2006 : 98-112. 17