JURNAL PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PERTANIAN. PENGENALAN ALAT Dan STERILISASI ALAT : MHD FADLI NST NIM : : AGROEKOTEKNOLOGI

dokumen-dokumen yang mirip
Nova Nurfauziawati

KETERAMPILAN LABORATORIUM DAFTAR ALAT LABORATORIUM

Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan.

Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di

MODUL 1 PENGENALAN ALAT LABORATORIUM MIKROBIOLOGI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang dilakukan dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap

III. MATERI DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR STERILISASI

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda

Beberapa Alat dalam Laboratorium Beserta Fungsinya

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Chlorella sp. tiap perlakuan. Data di analisa menggunakan statistik One Way

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN

PENGAMBILAN SAMPEL MAKANAN UNTUK PARAMETER MIKROBIOLOGI, PENGIRIMAN, PEMERIKSAAN DAN INTERPRETASI HASIL PEMERIKSAAN SAKRIANI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengujikan L. plantarum dan L. fermentum terhadap silase rumput Kalanjana.

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR ISOLASI MIKROORGANISME. Disusun Oleh: Rifki Muhammad Iqbal ( ) Biologi 3 B Kelompok 6

PENGUJIAN DAYA MORTALITAS FUNGISIDA PADA ARSIP KERTAS

Lampiran 1. Lokasi pengambilan sampel tanah diperakaran Cabai merah (Capsicum annum) di Desa Kebanggan, Sumbang, Banyumas

MATERI DAN METODE PENELITIAN

PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI. Disusun oleh : Dr. Henny Saraswati, M.Biomed PROGRAM STUDI BIOTEKNOLOGI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Jenis penelitian ini adalah penelitian non-eksperimental dengan pendekatan

MENGENAL ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN DALAM PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INTRODUCING TOOLS IN THE MICROBIOLOGY PRACTICAL

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari Bulan April sampai dengan Juni 2013, di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai Desember 2013 dengan tahapan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

IV. KULTIVASI MIKROBA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini di lakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan Jurusan

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode deskriptif kualitatif. Perlakuan dalam penelitian ini diulang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Februari 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. konsentrasi limbah cair tapioka (10%, 20%, 30%, 40%, 50% dan 0% atau kontrol)

PEMBUATAN MEDIA AGAR MIRING

MATERI DAN METODE. Kasim Riau yang beralamat di Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai bulan April 2014.

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi

III. MATERI DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. dan tingkat kerusakan dinding sel pada jamur Candida albicans merupakan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli sampai bulan November 2009

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian pengaruh konsentrasi starter bakteri Lactobacillus

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari hingga Maret 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah RAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat,

III. BAHAN DAN METODE. Pelaksanaan vermicomposting dilakukan di rumah plastik FP Unila. Perhitungan

BAB III METODELOGI PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai September

BAB III METODE PENELITIAN. metode wawancara semi terstruktur (semi-structured interview) disertai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. laboratoris murni yang dilakukan secara in vitro. Yogyakarta dan bahan uji berupa ekstrak daun pare (Momordica charantia)

BAB III METODE PENELITIAN. eksplorasi dengan cara menggunakan isolasi jamur endofit dari akar kentang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2011

Teknik Isolasi Bakteri

II. METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif laboratorium dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung selama bulan Oktober sampai Desember 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang populasi bakteri dan keberadaan bakteri gram pada

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan suatu penelitian eksperimental yang dilakukan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan rancang bangun penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga Surabaya dan

bio.unsoed.ac.id LAMPIRAN Lampiran 1. Pembuatan Medium MRSA (demann Rogosa Sharpe Agar) Komposisi medium MRSA per 1000 ml:

Teknik Isolasi Bakteri

Sterilisasi Alat dan Bahan untuk Pengujian Kesehatan Benih

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

Percobaan 1 PENGGUNAAN ALAT DASAR LABORATORIUM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Maret 2014 di Laboratorium

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian tentang pemanfaatan kunyit putih (Curcuma mangga Val.) pada

II. METODOLOGI PENELITIAN. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana,

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Pengetahuan Alam, Universitas Lampung. reaksi, mikropipet, mikrotube, mikrotip, rak tabung reaksi, jarum ose,

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2014 sampai dengan Januari

BAB III METODE PENELITIAN. mengujikan kemampuan Bacillus mycoides dalam memfermentasi onggok untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Semarang. Waktu penelitian dilakukan bulan Maret april 2011.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari bulan Juli 2014 sampai dengan bulan September

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian,

METODE PENELITIAN. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Mikrobiologi dengan judul Pengenalan Alat yang disusun oleh: Nama : Lasinrang Aditia Nim : Kel

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan pada April 2014 di Tempat Pemotongan Hewan di Bandar

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April - Mei 2015 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada penjual minuman olahan yang berada di pasar

LAPORAN PENGUJIAN EFEKTIFITAS FUNGISIDA PADA JAMUR YANG MERUSAK ARSIP KERTAS

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2013 sampai Agustus 2014 di

BAB III METODOLOGI. III. 1 Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan sabun pencuci piring ialah :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitaian ini di lakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan

Transkripsi:

JURNAL PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PERTANIAN PENGENALAN ALAT Dan STERILISASI ALAT O L E H NAMA : MHD FADLI NST NIM : 1109008817 PRODI GROUP : AGROEKOTEKNOLOGI : A LABORATORIUM MIKROBIOLOGI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA MEDAN 2012

JURNAL PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PERTANIAN PENGENALAN ALAT Dan STERILISASI ALAT O L E H NAMA : MHD FADLI NST NIM : 1109008817 PRODI : AGROEKOTEKNOLOGI GROUP/MEJA : A/01 Jurnal Ini Merupakan Salah Satu Syarat Masuk Untuk Mengikuti Praktikum Mikrobiologi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Islam Sumatera Utara Medan Asisten Nilai 1. Alam Sigit Satria ( ) 2. M.Iqbal LABORATORIUM MIKROBIOLOGI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA MEDAN 2012

PENGENALAN ALAT Dan STERILISASI ALAT ( Muhammad Fadli, 8817,2011, FP. UISU.) ABSTRAK Mikrobiologi berasal dari kata mikro (kecil atau renik), bio (hidup) dan logos(ilmu). Jadi mikrobiologi merupakan bidang ilmu biologi yang mengkaji tentang mikroba yang mencakup bermacam-macam kelompok organisme mikroskopik yang terdapat sebagai sel tunggal maupun kelompok sel seperti bakteri, alga, protozoa dan fungi mikroskopik, bahkan virus meskipun virus tidak termasuk sel sebab materi genetiknya hanya dibungkus oleh protein dan tidak memiliki kemampuan tumbuh secara mandiri. Di dalam pekerjaan mikrobiologi seringkali kita tidak terlepas dari alat-alat yang berada dalam laboratorium. Untuk itu diperlukan pemahaman tentang fungsi dan sifat-sifat dari alat yang digunakan. Peralatan yang digunakan pada laboratorium mikrobiologi hampir sama dengan peralatanperalatan yang umumnya digunakan di laboratorium kimia yaitu berupa alat-alat gelas antara lain: tabung reaksi, cawan petri, pipet ukur dan pipet volumetrik, labu ukur, labu erlenmeyer, gelas piala, ph meter, botol tetes, pembakar spiritus, kaki tiga dengan kawat asbes dan rak tabung. KATA KUNCI : Mikrobiologi, Mikroskopik, Mikroba PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Laboratorium adalah suatu tempat dimana mahasiswa atau Praktikan, dosen, dan peneliti melakukan percobaan. Bekerja di laboratorium Mikrobiologi tidak akan lepas dari berbagai kemungkinan terjadinya bahaya dari berbagai jenis bahan kimia baik yang bersifat sangat berbahaya maupun yang bersifat berbahaya. Selain itu, peralatan yang ada di dalam Laboratorium juga dapat mengakibatkan bahaya yang tak jarang berisiko tinggi bagi Praktikan yang sedang melakukan praktikum jika tidak mengetahui cara dan prosedur penggunaan alat yang akan digunakan.

Maka sebelum melaksanakan suatu percobaan praktikum, praktikan harus mengenal alat-alat laboratorium karena penting untuk keselamatan kerja saat melakukan penelitian. Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau berbahaya jika penggunaannya tidak sesuai dengan prosedur, oleh karena itu dilakukan pengenalan alat-alat laboratorium agar dapat diketahui cara-cara penggunaan alat tersebut dengan baik dan benar, sehingga kesalahan prosedur pemakaian alat dapat diminimalisir sedikit mungkin. Hal ini penting supaya saat melakukan penelitian praktikan dapat memperoleh data yang akurat. Data-data yang tepat dan akurat akan meningkatkan kualitas penelitian seseorang. TUJUAN PRAKTIKUM Untuk mengetahui macam-macam alat beserta fungsinya dan cara mensterilkannya

TINJAUAN PUSTAKA Suatu laboratorium harus merupakan tempat yang aman bagi para pekerja atau pemakainya yaitu para praktikan. Aman terhadap kemungkinan kecelakaan fatal maupun sakit atau gangguan kesehatan lainnya. Hanya didalam laboratorium yang aman, bebas dari rasa khawatir akan kecelakaan, dan keracunan seseorang dapat bekerja dengan aman, produktif, dan efesien (Khasani, 1990). Pekerjaan dalam laboratorium biasanya sering menggunakan beberapa alat gelas. Penggunaan alat ini dengan tepat penting untuk diketahui agar pekerjaan tersebut dapat berjalan dengan baik. Keadaan yang aman dalam suatu laboratorium dapat kita ciptakan apabila ada kemauan dari para pekerja, pengguna, maupun kelompok pekerja laboratorium untuk menjaga dan melindungi diri, diperlukan kesadaran bahwa kecelakaan yang terjadi dapat berakibat pada dirinya sendiri maupun orang lain disekitarnya. Tujuan dari praktikum pengenalan alat ini adalah untuk mengenal beberapa macam alat gelas yang sering digunakan dalam laboratorium dan penggunaanya (Ginting, 2000). Pemakaian bahan kimia akan sangat berpengaruh terhadap alat-alat yang digunakan. Setiap alat dirancang dengan bahan-bahan yang berbeda, ada yang terbuat dari gelas, porselen, kayu, alumunium, plastik, dan lain-lain sesuai dengan fungsinya masing-masing. Alat-alat tersebut ada yang tahan terhadap basa, tahan terhadap kondisi asam, tahan terhadap panas, dan ada yang hanya tahan terhadap kondisi normal. Oleh sebab itu, penggunaan alat dan bahan kimia sangat menentukan keberhasilan suatu penelitian (Mored, 2000). Kebersihan alat-alat yang digunakan dan adanya ketelitian praktikan dalam melakukan pengukuran atau perhitungan yang dilakukan. Penggunaan alat-alat dalam laboraturium diharapkan dalam keadaan steril. Penggunaan alat-alat yang tidak steril dapat menyebabkan kegagalan pada pratikum yang dilakukan (Sudarmadji, 2005).

Pengenalan alat-alat ini meliputi macam-macam alat, mengetahui namanamanya, memahami bentuk, fungsi, serta cara kerja alat-alat tersebut. Setiap alat dirancang atau dibuat dengan bahan-bahan yang berbeda satu sama lain dan mempunyai fungsi yang sangat spesifik. Kebanyakan peralatan untuk percobaan percobaan di dalam laboraturium terbuat dari gelas. Meskipun peralatan-peralatan tersebut telah siap dipakai, tetapi di dalam pemasangan alat untuk suatu percobaan kadang kala diperlukan sambungan-sambungan dengan gelas atau membuat peralatan khusus sesuai kebutuhan (Imamkhasani, 2000).

BAHAN Dan METODE 1. Pelaksanaan Praktikum dilaksanakan pada hari jum at tanggal 12 Oktober 2012 di Jalan Karya Wisata Gedung Johor Laboratorium Fakultas Pertanian Universitas Islam Sumatera Utara Medan. 2. Alat dan Bahan Alat : -Cawan Petri -Tabung reaksi -Jarum ose -Erlenmeyer -Otoklaf Bahan : -Mama lime -Sampul -Karet -Tisu -Masker -Sarung tangan

3. Cara Kerja : Cara I - Mencuci bersih alat alat dengan mama lime kemudian dikeringkan dengan tisu steril - Menutup alat dengan kapas - Kemudian menutup bagian atas erlenmeyer dan untuk cawan petri dan jarum ose dibungkus secara full dengan kertas sampul lalu diikat karet dan diberi label - Sebelum mensterilkan alat terlebih dahulu sterilkan tangan dengan alkohol secara merata kemudian tunggu sampai kering angin - Tangan yang telah diberi alkohol di panaskan dengan pembakar bunsen dengan jarak 25-30 cm - Setelah itu alat disterilkan dengan alkohol sampai merata dan tunggu sampai kering angin - Kemudian alat tersebut disterilkan dengan pembakar bunsen Cara II - Alat yang masih kotor dibersihkan dengan air terlebih dahulu kemudian alat yang sudah dicuci disemprotkan dengan alkohol agar alat etrsebut tidak terjangkit oleh kehidupan mikroba - Ambil air 3 L masukkan kedalam otoklaf sampai mengenai erlenmeyer pemanas - Masukkan alat yang telah dicuci kedalam otoklaf untuk disterilkan - Tutup dengan skrup pengaman - Hidupkan otoklaf danbiarkan katup luar terbuka sehingga semua udara bisa berganti

- Setelah otoklaf keluar maka katup ditutup kembali sterilisasikan dengan suhu 121 o c selama 15 menit dengan 15 lbs - Setelah proses sterilisasi selesai biarkan tekanan turun sampai 0 0

HASIL Dan PEMBAHASAN a. Hasil NO. 1. Z 2. 3. 4. Nama Alat Gambar Fungsi Untuk mengamati objek yang sangat Mikroskop kecil (mikroskopis) yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang Untuk menumbuhkan, Cawan Petri memelihara serta membiakkan (kultivasi) mikroorganisme Untuk menyimpan mikroorganisme dalam medium cair Tabung reaksi atau padat, alat pengenceran, untuk pengujian mikrobiologis Untuk mengambil dan menggores Ose mikroorganisme, memindahkan atau mengambil koloni

5. 6. 7. Beaker glass Erlenmeyer Gelas ukur suatu mikroba ke media yang akan digunakan kembali Untuk mengaduk, mencampur dan memanaskan cairan Untuk mencegah kontaminasi atau hilangnya cairan dapat digunakan gelas arloji sebagai penutup Digunakan dalam proses titrasi untuk menampung larutan yang akan dititrasi Dalam mikrobiologi, erlenmeyer digunakan untuk pembiakan mikroba Mengukur volume larutan, cairan atau tepung pada berbagai ukuran volume Gelas ukur digunakan untuk mengukur volume 10 hingga 2000 ml

8. 9. 10. 11. Pipet tetes Objekglass dan coverglass Pembakar Bunsen Penjepit kayu Membantu memindahkan cairan dari wadah yang satu ke wadah yang lain dalam jumlah yang sangat kecil tetes demi tetes Untuk meletakkan preparat yang akan dilihat pada mikroskop Untuk memanaskan medium, mensterilkan jarum inokulasi dan alatalat yang terbuat dari platina dan nikrom seperti jarum platina dan ose Untuk menjepit tabung yang akan digunakan saat pembakaran.

12. 13. 14. 15. Rak tabung reaksi Otoklaf Sikat Inkubator Tempat dudukan tabung, prinsip kerjanya yaitu tabung reaksi diletakkan sesuai tempat (lubang yang tersedia) disimpan ditempat yang aman Untuk mensterilisasikan alat-alat bersekala menggunakan uap air panas Sikat tabung ini berfungsi untuk membersihkan bagian dalam dari tabung reaksi Untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu yang terkontrol 16. Oven Untuk mensterilkan alat- alat gelas yang tahan terhadap panas

17. Lup Untuk melihat benda-benda yang berukuran kecil ` b. Pembahasan Berdasarkan hasil pengamatan didalam laboratorium dapat diketahui beberapa alat yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi dan dijelaskan juga fungsi serta cara penggunaan alat. Alat-alat ini seperti tabung reaksi yang berfungsi sebagai media pertumbuhan dan penampungan cairan lainnya seperti pelarut selain itu juga dapat dapat diisi dengan media padat. Bunsen berfungsi sebagai alat untuk mensterilkan bahan yang terbuat dari kaca dan juga dipakai mensterilkan alat lainnya seperti ose dan jarum inocolom dengan cara memanaskan, cara penggunaan bunsen yaitu dengan cara menyalakan sumbu yang terdapat pada Bunsen. Tabung reaksi adalah gelas tahan panas yang berfungsi untuk melakukan suatu reaksi kimia dan wadah penyimpanan medium atau larutan yang akan disterilkan. Prinsip kerjanya yaitu sebagai wadah penyimpanan medium dengan volume tidak diketahui karena tidak dilengkapi dengan skala. Rak tabung reaksi yang pada umumnya terbuat dari kayu yang berfungsi sebagai tempat menyimpan tabung reaksi. Labu erlenmeyer berfungsi untuk menampung larutan, bahan atau cairan yang akan digunakan dalam suatu pengkulturan, labu Erlenmeyer juga dapat digunakan untuk meracik dan menghomogenkan bahan-bahan komposisi media, menampung akuades, serta mengkultivasi mikroba dalam kultur cair. Labu ukur adalah wadah yang terbuat dari gelas jernih dengan penutup, leher panjang dan berfungsi untuk menyimpan hasil ekstraksi dan pengenceran. Cara penggunaannya memasukkan zat atau larutan yang akan diencerkan ke dalam labu ukur kemudian menambahkan aquadest sampai batas garis skala yang telah ditentukan.

KESIMPULAN Dan SARAN Kesimpulan 1. Alat alat gelas mempunyai fungsinya masing masing dalam praktikum Mikrobiologi umum, sehingga diperlukan Pengenalan terhadap alat-alat yang akan digunakan dalam praktikum tersebut. 2. Diperlukan alat yang tepat dalam melakukan suatu praktikum, karena setiap alat memiliki tingkat ketelitian yang berbeda. 3. Kesalahan dalam penggunaan alat akan sangat mempengaruhi hasil praktikum. 4. tabung reaksi digunakan untuk uji-uji biokimiawi dan menumbuhkan mikroba Pipet ukur memiliki ketelitian hingga 0,01 ml. 5. Erlenmeyer memiliki ukuran yaitu 25 ml, 50 ml, 100 ml, 250 ml, 300 ml, 500 ml, 1000 ml. Saran Alat yang akan digunakan terlebih dahulu harus disterilisasikan atau benarbenar steril. Praktikan sudah dapat mengetahui pengelompokkan alat-alat yang akan distrilisasi dan cara mensterilisasi, seperti perlakuan khusus pada alat-alat berskala maupun lainnya. Saat memegang alat sebaiknya praktikan menggunakan handspon, agar dipastikan alat benar-benar steril.

DAFTAR PUSTAKA Ginting, Tjurmin. 2000. Penuntun Praktikum Kimia Dasar I. Fakultas Pertanian. Imamkhasani. 2000. Biokimia. Nutrisi dan Metabolisme. UI Press. Jakarta Khasani. 1990. Prosedur alat-alat Kimia.Yogyakarta : liberty. Mored. 2000. Biokimia 2000. Erlangga. Jakarta. Sudarmadji. 2005. Penuntun Dasar-Dasar Kimia. Jakarta : Lepdikbud