1 Perjodohan... Hari ini adalah hari paling bersejarah dalam hidupku. Pertama, hari ini adalah hari kelulusanku dari SMA. Kedua, hari ini adalah hari lamaranku. Hah? Iya. Aku lulus, dengan nilai terbaik nomor dua seangkatan. Aku seorang gadis, hampir 19 tahun, periang, pintar, humoris, dan selalu positive thinking! Positive thinking? Iya. Selalu berpandangan positif. Buktinya, biarpun aku hanya juara umum kedua, tapi aku selalu berpikir angka dua lebih banyak daripada angka satu. Aku lebih senang menyatakan bahwa gelas itu setengah penuh, daripada gelas itu setengah kosong! Aku pulang ke rumah siang ini dengan hati ringan, ditemani motor bebek merah tahun 80-anku
tersayang. Ketika temanku bertanya kenapa aku masih mau naik motor kuno seperti itu, apa tidak malu? Aku jawab, sebuah benda semakin kuno, semakin berharga nilainya. Positive thinking. Gerbang sekolah yang selama 3 tahun selalu kulihat, semakin lama semakin mengecil.jauh dan menghilang. Selamat tinggal sekolah tercinta.jangan bertemu lagi.. Di rumah semua orang terlihat sibuk bersih-bersih, adik cowokku membersihkan seluruh jendela dan barang-barang di ruang tamu. Adikku satu lagi yang cewek sibuk membersihkan foto-foto kami yang tergantung di dinding. Aku acak rambut adik cewekku sambil lalu, dan sebelum dia sempat menarik balas rambutku, aku sudah berlari ke arah mama yang sedang di dapur, membuat beberapa kudapan. Dengan sigap aku bantu mama menyelesaikan membuat kue suguhan untuk tamu. Nanti sore jam 5, calon besan akan datang ke rumah. Untuk melamarku.. 2
Bulan lalu seorang wanita setengah tua dengan dandanan medok ala nyonya parlente menemui mama di rumah. Dia menjadi Mak Comblang alias MC untuk keluarga Johny Setiawan, seorang pengusaha garment menengah di kota ini. Setelah 10 menit berbasa-basi, MC itu akhirnya mengatakan niatnya menjodohkan aku dengan anak laki-laki keluarga Johny Setiawan! Aku yang ikut duduk bersama mama hanya mampu membelalakkan mata terkejut! Maaf Bu Dewi, memang anaknya bapak Johny itu belum menikah? tanya Mama ragu ada sekilas ingatan tentang keluarga kaya itu. Iya Bu Siswoyo, keluarga terpandang lhooo, anaknya cuma seorang, laki-laki, tampan lagi! Perjaka ting-ting! Pokoknya jangan khawatir, kehidupan anak Bu Sis akan terjamin! Lihat sendiri kan rumahnya mentereng, tingkat 3! Mobil banyak, usaha mapan, ahli waris tunggal pula! Hmm kalau saya masih single mah Buuu, udah saya embat duluan deh! Kwak! Aku menelan ludah busyet dah! 3
MC mulai mempromosikan dagangannya maksudnya anak laki-laki keluarga Setiawan itu. Mama tampak mengerutkan dahi, sedangkan aku masih membelalakkan mata tidak percaya, di jaman yang bisa download lagu gratis sampe budeg masih ada perjodohan semacam ini! Ini, ini fotonya saya bawa Bu Sis. Namanya Benny, Benny Setiawan, tampan kan? Mama mengambil foto yang disodorkan ibu itu dan menjulurkan kepadaku speechless. Seorang cowok, badan lumayan proporsional, wajah mulus, senyumnya terlihat tulus, termasuk bernilai 8 lah Jadi 9 kalau mengingat dia adalah ahli waris tunggal keluarga kaya.. Berapa usia Benny sekarang Bu Dewi? tanya mama lagi. MC terlihat membetulkan posisi duduknya, mengedepankan badan atasnya sedekat mungkin ke arah mama. 33 tahun Bu Sis.. bisiknya perlahan. 4
Kyaaaaa!! Aku berteriak kaget, mengambil nafas panjang hembuskan tarik nafas panjang hembuskan. 33 tahun?? Selisih 14 tahun dari aku? Om-om?? Aku mau dijodohkan dengan seorang Om-Om??? OM-OM??? Aku lihat lagi foto si Om Benny itu. Foto ini foto tahun berapa Tante? tanyaku ke MC itu. Hush! Nggak sopan tanya begitu! sela mama. Aku nyengir dan diam mendadak. Si MC menjawab, Bulan lalu, foto ini foto Benny Setiawan bulan lalu Katanya orangnya bagus, kok nggak laku-laku? tanyaku penasaran. Plak! Mama memukul jidatku seketika. Ahhh nggak apa-apa Bu Sis, namanya anak muda, rasa ingin tahunya pasti besar si MC tersenyum disimpul-simpulin. 5
Benny ini terlalu serius mengikuti jejak papanya, mengelola usaha garment keluarga mereka. Jadinya dia lupa waktu. Orangtuanya menghubungi saya untuk mencarikan jodoh buat anaknya. Dan saya kan punya database anak perawan di kota ini, dari segi bibitbebet-bobot, anak Bu Sis yang paling berkoalisi.. Berkualitas kali Tan. aku mengoreksi kata-kata dia. Plak! Tepukan Mama mendarat lagi di jidatku. MC terlihat cuek saja. Begini Bu Dewi, saya akan rundingkan dulu masalah ini dengan Liana anak saya ini. Dia kan masih 19 tahun, nanti saya telepon Bu Dewi ya. Si MC tersenyum, agak lemas, karena dia mengharapkan jawaban positif saat itu juga. Karena menurut hitungan matematika dia, positif = uang. Bu Sis jangan khawatir lho Bu, keluarga Setiawan itu sangat baik, keluarga baik-baik juga. Mereka sudah menyediakan satu rumah lagi untuk hadiah kepada besan. MC mengeluarkan kartu As-nya. Aku membelalakkan mata. Pengen tanya sebesar apa hadiah rumah itu. Belum juga satu kata keluar dari mulut, mama sudah mendelikkan matanya, melarang aku mengeluarkan suara. 6
7