BAB I PENDAHULUAN. tersebar luas di Indonesia, namun penelitian dan pemanfaatan lumut ini

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk persenyawaan dengan molekul lain seperti PbCl 4 dan PbBr 2.

BAB I PENDAHULUAN. Bahaya penggunaan timah hitam, timbal atau plumbum (Pb) mengakibatkan 350 kasus penyakit jantung koroner, 62.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penyakit akibat tubuh tidak mampu melawan zat asing yang masuk ke dalam

BAB I PENDAHULUAN. penurunan fungsi paru dan penurunan kualitas hidup manusia. 2 Penyakit paru

BAB 1 PENDAHULUAN. Manusia dapat terpapar logam berat di lingkungan kehidupannya seharihari.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. digunakan sebagai alternatif pengobatan seperti kunyit, temulawak, daun sirih,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan nyamuk. Dampak dari kondisi tersebut adalah tingginya prevalensi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting sehingga mampu menghadapi serangan zat asing seperti

BAB I PENDAHULUAN. Umumnya anti nyamuk digunakan sebagai salah satu upaya untuk mengatasi

BAB I PENDAHULUAN. Tujuh sumber utama pencemaran udara yaitu: partikel debu/partikulat

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan oleh Timah Hitam (Pb) yang ditimbulkan dari asap kendaraan

BAB I PENDAHULUAN. pada bertambahnya jumlah pencemar di udara (Badan Pusat Statistik, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. tubuh yaitu terjadinya kerusakan jaringan tubuh sendiri (Subowo, 2009).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. adalah tanaman kembang bulan [Tithonia diversifolia (Hemsley) A. Gray].

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai obat antihipertensi (Palu et al., 2008). Senyawa aktif yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Seiring proses penuaan mengakibatkan tubuh rentan terhadap penyakit. Integritas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (Wasser, 2002). Polisakarida mempunyai kemampuan untuk meningkatkan sistem

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. bersifat nontosik, sehingga dapat juga digunakan sebagai obat anti kanker dan anti

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak ditemukan di lingkungan (WHO, 2010). Logam plumbum disebut non

BAB I PENDAHULUAN. dengan lingkungan alam, semakin menambah kepekatan udara (Yuantari, 2009).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. supaya tidak terserang oleh penyakit (Baratawidjaja, 2000). keganasan terutama yang melibatkan sistem limfatik (Widianto, 1987).

BAB I PENDAHULUAN. benda tajam ataupun tumpul yang bisa juga disebabkan oleh zat kimia, perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan di sekitar manusia mengandung berbagai jenis unsur patogen,

BAB I PENDAHULUAN. jenis kanker yang mempunyai tingkat insidensi yang tinggi di dunia, dan kanker kolorektal) (Ancuceanu and Victoria, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan, manusia amat tergantung kepada alam sekeliling. Yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 3 penyakit menyular setelah TB dan Pneumonia. 1. Diare dapat disebabkan oleh berbagai macam hal, salah satunya infeksi bakteri.

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat yaitu pencemaran lingkungan.

BAB I PENDAHULUAN. jumlah banyak akan menimbulkan stres oksidatif yang dapat merusak sel yang pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. (Munasir, 2001a). Aktivitas sistem imun dapat menurun oleh berbagai faktor,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kendaraan bermotor telah lama menjadi salah satu sumber pencemar

PENDAHULUAN. adalah Timbal (Pb). Timbal merupakan logam berat yang banyak digunakan

BAB I PEDAHULUAN. banyak terdapat ternak sapi adalah di TPA Suwung Denpasar. Sekitar 300 ekor sapi

I. PENDAHULUAN. Rifampisin adalah terapi lini pertama dari TBC, terutama dalam kombinasi

INTISARI. Kata kunci: kebiasaan minum jamu; antioksidan; imunomodulator; MDA ; hematologi cross sectional

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB VI PEMBAHASAN. Mencit Balb/C yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari. Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Muhamadiyah

BAB I PENDAHULUAN. mengurung (sekuester) agen pencedera maupun jaringan yang cedera. Keadaan akut

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Deksametason merupakan salah satu obat golongan glukokortikoid sintetik

Oleh : Wiwik Yulia Tristiningrum M BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tingginya angka kesakitandan angka kematian terutama pada negara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Salah satu sumber energi utama yang diperlukan oleh tubuh manusia adalah

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan suatu proses proliferasi sel-sel di dalam tubuh yang tidak

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pengamatan Neuron Pyramidal CA1 Hippocampus

I. PENDAHULUAN. lebih dikenal dengan istilah back to nature (Sari, 2006). Namun demikian,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. banyak dilakukan oleh kelompok umur lansia (Supardi dan Susyanty, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. salah satu penyebab utama kematian. Ada sekitar sepertiga penduduk dunia telah

I. PENDAHULUAN. progresif. Proses ini dikenal dengan nama menua atau penuaan (aging). Ada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang terkenal dengan kekayaan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Perbedaan Rerata Berat Badan Tikus Putih (Rattus novergicus) Pre

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan masyarakat dunia termasuk Indonesia (global epidemic). World

CATATAN SINGKAT IMUNOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. Manusia memiki 2 sistem imun yaitu sistem imun bawaan. (innate immunity) dan sistem imun adaptif (adaptive

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit kronis yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Merokok merupakan salah satu gaya hidup masyarakat yang sangat berpengaruh terhadap

BAB I PENDAHULUAN. DM yaitu DM tipe-1 dan DM tipe-2. Diabetes tipe-1 terutama disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Polusi atau pencemaran udara adalah proses masuknya polutan kedalam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 5 PEMBAHASAN. Mencit yang digunakan dalam penelitian diperoleh dari Laboratorium

BAB I PENDAHULUAN. Makanan pinggir jalan adalah salah satu contoh bahan yang beresiko

BAB 1 PENDAHULUAN. menurut World Health Organization (WHO), sekitar 65% dari penduduk negara

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi sasaran utama toksikasi (Diaz, 2006). Hati merupakan organ

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ABSTRAK Penggunaan asam glycyrrhizic yang merupakan bahan aktif dari Viusid Pet sudah lazim digunakan untuk meningkatkan respon imun.

BAB I PENDAHULUAN. patogen di lingkungan, seperti bakteri, virus, jamur, dan parasit yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Plumbum (Pb) merupakan salah satu jenis logam berat. Logam berat

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Pemberian Kitosan terhadap Kadar Besi (Fe) pada Darah Puyuh yang Terpapar Pb

BAB I PENDAHULUAN. pembedahan, radioterapi dan sitostatika. Pembedahan dan radioterapi

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan oleh Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pesat dapat dilihat dari tingginya jumlah kendaraan seiring dengan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. di dunia setelah kanker paru-paru, hepar dan kolon. Insidensi kanker payudara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 6 PEMBAHASAN. darah, mereduksi kadar kolesterol, trigliserida, gula darah, menyeimbangkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kadar HDL dalam darah (Linn et al., 2009). Dislipidemia sebagian besar (hingga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Di seluruh dunia dan Amerika, dihasilkan per kapita peningkatan konsumsi fruktosa bersamaan dengan kenaikan dramatis dalam prevalensi obesitas.

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap tahun didiagnosa sekitar kasus kanker payudara baru dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Luka merupakan kasus cedera yang sering dialami oleh setiap manusia. Luka

BAB 1 PENDAHULUAN. produsen makanan sering menambahkan pewarna dalam produknya. penambahan

BAB I PENDAHULUAN. Alkohol merupakan zat psikotropika dengan penggunaan yang paling luas.

BAB I PENDAHULUAN. yaitu radiasi UV-A ( nm), radiasi UV-B ( nm), dan radiasi UV-C

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lumut hati (Marchantia polymorpha L.) merupakan tumbuhan yang tersebar luas di Indonesia, namun penelitian dan pemanfaatan lumut ini masih sangat kurang. Kandungan yang terdapat dalam lumut hati telah banyak diteliti antara lain Flavonoid (Mandia, 2015), Polifenol (Khrisnan dan Murungan, 2013) dan Luteolin (Gokbulut et al., 2012) dengan berbagai peran antara lain sebagai antimikroba (Kumar dan Mewari, 2008) dan antikanker (Elamir et al., 2012). Kandungan Flavonoid di dalam lumut hati juga telah dilaporkan berpotensi sebagai antioksidan dan berperan dalam mengurangi akumulasi radikal bebas pada organ hati (Sayekti, 2015), secara invitro pada sel HEK293 ekstrak lumut hati dilaporkan dapat menurunkan ekspresi Heat Shock Protein 70 (Saputra, 2015) dan berpotensi sebagai anti kanker pada sel HeLa (Mandia, 2015). Flavonoid juga memiliki potensi sebagai imunomodulator (Solikhah et al., 2011). Telah terbukti bahwa Flavonoid mampu menstimulasi aktivitas makrofag peritoneum dan meningkatkan aktivitas sel NK (Yu et al., 2010). Sistem imun bisa dimanipulasi secara spesifik dengan cara vaksinasi ataupun secara non spesifik melalui imunomodulasi. Mekanisme aksi dari imunomodulator meliputi peningkatan imunitas terhadap infeksi melalui sel sel sistem imun yang

2 mencakup limfosit, makrofag, sel dendritik, dan sel NK (Masihi dalam Solikhah et al., 2005). Polusi merupakan masalah yang serius di negara maju maupun negara berkembang seperti Indonesia. Di Indonesia, kurang lebih 70% pencemaran udara disebabkan oleh emisi kendaraan bermotor yang mengeluarkan zat berbahaya, salah satunya adalah Pb atau Timbal (Trijayanti, 2010). Ada beberapa bentuk keracunan timbal, yaitu keracunan akut, subakut dan kronis. Menurut BPOM, nilai ambang toksisitas timbal (total limit values atau TLV) adalah 0,2 miligram/m3. Timbal dari gas buang kendaraan bermotor masuk ke dalam tubuh manusia melalui udara yang dihirup sebesar 30-50% dan sekitar 5-15% yang masuk melalui makanan dan minuman dari timbal yang terdapat dalam udara (Sabki, 2002). Timbal yang terserap oleh darah berikatan dengan sel-sel darah merah dan mengganggu sintesis hemoglobin sehingga dapat menimbulkan anemia (Palar, 2008). Penelitian yang dilakukan Trijayanti (2010) menunjukkan bahwa paparan timbal pada udara jalan tol berpengaruh terhadap gambaran mikroskopis hepar dan kadar timbal darah mencit. Timbal menginduksi pembentukan radikal bebas dan menurunkan kemampuan sistem antioksidan tubuh sehingga terjadi stres oksidatif (Gurer et al., 2000), meningkatkan ekspresi Heat Shock Protein (HSP)70 (Saputra, 2015) yang merupakan protein penanda kondisi stress dan inflamasi, selanjutnya menyebabkan imunosupresi dan menghambat kerja

3 sistem imun tubuh (Kakuschke dan Prange, 2007, Undeger et al., 1996), menyebabkan apoptosis pada sel leukosit (Tersago et al., 2004), serta menurunkan respon imun selular dan menurunkan aktivitas fagositosis makrofag (Risjani et al., 2014) Akhir-akhir ini di pasaran banyak dijumpai obat atau suplemen dengan klaim dapat meningkatkan sistem imun tubuh yang berasal dari herbal. Produk tersebut dijumpai dalam bentuk tablet maupun sirup dalam kemasan modern. Penelitian tentang imunomodulator dari bahan alam mulai berkembang, berbagai jenis tumbuhan sudah terbukti meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Lumut hati memiliki potensi sebagai tumbuhan imunomodulator dengan kandungan flavonoidnya. Potensi imunomodulator ini dapat menjadi solusi dari penurunan kerja sistem imun tubuh yang diakibatkan akumulasi timbal, karena itu perlu diujikan efek pemberian ekstrak metanolik lumut hati terhadap respon imun non spesifik pada tikus putih (Rattus norvegicus Berkenhout, 1769) yang menunjukkan gejala imunosupressi akibat induksi logam berat timbal.

4 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, beberapa masalah yang dapat dirumuskan adalah: 1. Bagaimanakah efek paparan logam timbal secara oral terhadap kadar putih? 2. Bagaimanakah potensi ekstrak lumut hati sebagai imunomodulator pada tikus putih yang menunjukkan gejala imunosupressi setelah diinduksi logam timbal? C. Tujuan Tujuan dalam penelitian ini adalah: 1. Mengetahui efek paparan logam timbal secara oral terhadap kadar putih 2. Mengetahui potensi ekstrak lumut hati sebagai imunomodulator pada tikus putih yang menunjukkan gejala imunosupressi setelah diinduksi logam timbal. D. Manfaat Penelitian ini diharapkan dapat: 1. Memberi informasi efek paparan logam timbal terhadap kadar

5 putih 2. Memberi informasi tentang potensi imunomodulator ekstrak metanolik lumut hati 3. Dapat digunakan sebagai data dalam pengembangan penelitian lumut hati dalam bidang kesehatan. E. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dibatasi pada respon imun non spesifik (innate immune response) tikus putih jantan yang akan diukur dengan jumlah leukosit, keberadaan HSP 70, aktifitas dan kapasitas fagositosis makrofag peritoneum. Induksi timbal diberikan dalam bentuk Pb(NO 3 ) 2 per oral selama 7 hari.