I. PENDAHULUAN. kelongsong bahan bakar, seperti sedikit mengabsorpsi neutron, kekerasan

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Agustus 2012 di Instalasi Elemen

KARAKTERISASI PADUAN AlFeNiMg HASIL PELEBURAN DENGAN ARC FURNACE TERHADAP KEKERASAN

ANALISIS POLA DIFRAKSI PADA INGOT PADUAN Zr-1%Sn1%Nb-0,1%Fe DAN Zr- 1%Sn-1%Nb-0,1%Fe-0,5%Mo

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. kelongsong bahan bakar reaktor nuklir, terutama dalam bentuk zircaloy

PENGARUH KANDUNGAN Si TERHADAP MIKROSTRUKTUR DAN KEKERASAN INGOT Zr-Nb-Si

PENGARUH KANDUNGAN NIOBIUM TERHADAP MIKROSTRUKTUR, KOMPOSISI KIMIA DAN KEKERASAN PADUAN Zr Nb Fe Cr

UJI KETAHANAN KOROSI TEMPERATUR TINGGI (550OC) DARI LOGAM ZIRKONIUM DAN INGOT PADUAN

PENGARUH PEMADU Mo PADA KEKUATAN MEKANIK DAN KETAHANAN KOROSI PADUAN Zr-1% Sn-1% Nb-1% Fe

HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan menggunakan kamera yang dihubungkan dengan komputer.

Pengaruh reduksi tebal terhadap mikrostruktur dan kekerasan paduan Zr-0,4%Nb-0,5%Fe-0,5%Cr pasca pengerolan panas. Sungkono dan Siti Aidah

SINTESIS PADUAN Zr-Sn-Mo UNTUK MENDAPATKAN BAHAN BARU KELONGSONG ELEMEN BAKAR NUKLIR

PENGARUH DEFORMASI DINGIN TERHADAP KARAKTER PADUAN Zr-0,3%Mo-0,5%Fe-0,5%Cr PASCA PERLAKUAN PANAS

PENGARUH PERU BAHAN KANDUNGAN Si TERHADAP MIKROSTRUKTUR DAN KEKERASAN INGOT PADUAN Zr-Nb-Si

PENGARUH UNSUR GERMANIUM TERHADAP KETAHANAN KOROSI PADUAN Zr-Nb-Mo-Ge UNTUK MATERIAL KELONGSONG PERUSAHAAN LISTRIK TENAGA NUKLIR

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

KARAKTERISASI METALOGRAFI DAN VJI MEKANIK INGOT HASIL DAVR VLANG SKRAP ZIRKALOY-2

PENGARUH TEMPERATUR ANIL TERHADAP JENIS DAN UKURAN PRESIPITAT FASE KEDUA PADA PADUAN Zr-1%Nb-1%Sn-1%Fe

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari 2013, dilaksanakan di

PENINGKATAN KETAHANAN KOROSI ZIRCALOY-4 MELALUI PEMADU TIMAH, TEMBAGA DAN NIOBIUM

PENGARUH UNSUR Nb PADA BAHAN BAKAR PADUAN UZrNb TERHADAP DENSITAS, KEKERASAN DAN MIKROSTRUKTUR

PENGARUH PERLAKUAN PANAS PADA ANODA KORBAN ALUMINIUM GALVALUM III TERHADAP LAJU KOROSI PELAT BAJA KARBON ASTM A380 GRADE C

PENGARUH KANDUNGAN Fe DAN Mo TERHADAP KETAHANAN KOROSI INGOT PADUAN ZIRLO-Mo DALAM MEDIA UAP AIR JENUH

PENGARUH DEFORMASI TERANIL PADUAN Zr-Nb-Sn-Fe PADA KEKERASAN DAN MIKROSTRUKTUR

KARAKTERISASI INGOT PADUAN U-7Mo-Zr HASIL PROSES PELEBURAN MENGGUNAKAN TUNGKU BUSUR LISTRIK

KARAKTERISASI PANAS JENIS ZIRCALOY-4 SN RENDAH (ELS) DENGAN VARIABEL KONSENTRASI Fe

KARAKTERISTIK MIKROSTRUKTUR DAN FASA PADUAN Zr- 0,3%Nb-0,5%Fe-0,5%Cr PASCA PERLAKUAN PANAS DAN PENGEROLAN DINGIN

UJI KEKERASAN DAN PEMERIKSAAN MIKROSTRUKTUR Zr-2 DAN Zr-4 PRA IRADIASI

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

1 BAB I PENDAHULUAN. Salah satu industri yang cukup berkembang di Indonesia saat ini adalah

PENGARUH UNSUR PEMADU Fe DAN PERLAKUAN PANAS PADA MIKROSTRUKTUR DAN SIFAT MEKANIK ZIRCALOY-4 Sn RENDAH (ELS)

PENGARUH PERLAKUAN PANAS PADA REGANGAN DAN TEGANGAN SISA. PADUAN Zr-1%Sn-1%Nb-1%Fe

KARAKTERISTIK SIFAT MEKANIK DAN MIKROSTRUKTUR PADUAN UZrNb PASCA PERLAKUAN PANAS

BAB III PERCOBAAN DAN HASIL PERCOBAAN

PEMERIKSAAN MIKROSTRUKTUR, KOMPOSISI KIMIA DAN KEKERASAN HASIL PENGELASAN PADUAN Al-6061

Diterima editor 17 Desember 2010 Disetujui untuk publikasi 16 Februari 2011

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu pemanfaatan tenaga nuklir dalam bidang energi adalah

PERUBAHAN KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO AKIBAT PROSES ROL DAN LAS PADA PADUAN ZR-NB-MO-GE UNTUK MATERIAL KELONGSONG PLTN

III. METODOLOGI PENELITIAN. analisis komposisi unsur (EDX) dilakukan di. Laboratorium Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir (PTBIN) Batan Serpong,

ANALISIS PENGARUH PROSES PENGEROLAN DAN PENEMPAAN PANAS PADA SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PADUAN ZrNbMoGe

14. Magnesium dan Paduannya (Mg and its alloys)

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini dilakukan pengujian oksidasi baja AISI 4130 pada

STUDI EKSPERIMEN PENGARUH TEMPERATUR TEMPERING PADA PROSES QUENCHING TEMPERING TERHADAP SIFAT MEKANIK BAJA AISI 4140

KARAKTERISTIK SIFAT MEKANIK DAN KETAHANAN OKSIDASI PADUAN ZIRCONIUM AKIBAT PENAMBAHAN UNSUR PEMADU TIMAH PUTIH, TEMBAGA DAN NIOBIUM

Futichah, Sungkono, Yatno Dwi Susanto, Djoko Kisworo, Mugiono

ANALISIS KOROSI PADUAN ZIRLO-Mo DALAM MEDIA NaCl MENGGUNAKAN METODE POLARISASI

BAB 3 METODE PENELITIAN

Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian

ANALISIS MIKROSTRUKTUR DAN KIMIA TERHADAP HASIL KOROSI PADA INGOT AlFeNiMg

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH ANALISA PENGARUH SOLUTION TREATMENT PADA MATERIAL ALUMUNIUM TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

FORMASI FASA DAN MIKROSTRUKTUR BAHAN STRUK- TUR PADUAN ALUMINIUM FERO-NIKEL HASIL PROSES SINTESIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. energi listrik. Pemanfaatan energi listrik terus berkembang tidak hanya berfokus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PENAMBAHAN NIKEL (Ni) TERHADAP STRUKTUR KRISTAL, MORFOLOGI, DAN KEKERASAN PADA PADUAN Al (2-x) FeNi (1+x)

KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK DAN MIKROSTRUKTUR PADUAN INTERMETALIK AlFeNi SEBAGAI BAHAN KELONGSONG BAHAN BAKAR

EFEK HYDROGEN EMBRITTLEMENT PADA KELONGSONG ZRY-4 AKIBAT PERLAKUAN PANAS

ANALISA PENGARUH AGING 400 ºC PADA ALUMINIUM PADUAN DENGAN WAKTU TAHAN 30 DAN 90 MENIT TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

I. PENDAHULUAN. komposit. Jenis material ini menjadi fokus perhatian karena pemaduan dua bahan

BAB III METODE PENELITIAN

Program Studi Teknik Mesin S1

EFFECT OF ROLLING ON CRYSTALITE, MICROSTRAIN AND YIELD STRESS OF ZIRCALOY-4

ANALISIS ENERGI AKTIVASI PRESIPITAT FASA KEDUA PADA PADUAN Zr 1%Nb 1%Sn 1%Fe DENGAN DIFRAKSI SINAR X

KAJIAN SINTESA PADUAN U-Mo DENCAN tara PELEBURAN

KARAKTERISASI INGOT PADUAN Zr-Mo-Fe-Cr PASCA PERLAKUAN PANAS

PENENTUAN SIFAT THERMAL PADUAN U-Zr MENGGUNAKAN DIFFERENTIAL THERMAL ANALYZER

KORELASI ANTARA PERSEN KANDUNGAN Si DENGAN LAJU KOROSI DALAM UAP AIR PADA INGOT PADUAN Zr-1,5w%Nb-Si

PROSES PELAPISAN SERBUK Fe-50at.%Al PADA BAJA KARBON DENGAN PENAMBAHAN Cr MELALUI METODA PEMADUAN MEKANIK SKRIPSI

PENGEMBANGAN PADUAN AlFeNi SEBAGAI BAHAN STRUKTUR INDUSTRI NUKLIR

ANALISIS STRUKTUR DAN KOMPOSISI FASE PADUAN U-7%Mo-x%Zr (x = 1, 2, 3% berat) HASIL PROSES PELEBURAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Pembuatan spesimen dilakukan dengan proses pengecoran metode die

Simposium Nasional RAPI XII FT UMS ISSN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penguatan yang berdampak terhadap peningkatan sifat mekanik dapat

BAB VI L O G A M 6.1. PRODUKSI LOGAM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KATA PENGANTAR. Sidoarjo, Desember Fakultas. Universitas Muhammadiyah Sidoarjo 1

STUDI TENTANG PENGARUH NITROCARBURIZING DC- PLASMA TERHADAP PERUBAHAN KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO PADA MATERIAL ZR-4

STUDI LAJU KOROSI PADUAN Zr-Mo-Fe-Cr DALAM MEDIA UAP AIR JENUH PADA TEMPERATUR C

Pengaruh Temperatur Heat-Treatment terhadap Kekerasan dan Struktur Mikro Paduan Al-Fe-Ni

PENGARUH PROSES ROL PADA KEKUATAN TARIK PLAT PADUAN ZrNbMoGe

KARAKTERISASI PADUAN U-7%Mo DAN U-7%Mo-x%Si (x = 1, 2, dan 3%) HASIL PROSES PELEBURAN DALAM TUNGKU BUSUR LISTRIK

PENGARUH Cu PADA PADUAN Al-Si-Cu TERHADAP PEMBENTUKAN STRUKTUR KOLUMNAR PADA PEMBEKUAN SEARAH

STUDI TENTANG PENGARUH NITROCARBURIZING DC-PLASMA TERHADAP PERUBAHAN KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO PADA MATERIAL Zr-4

4.1 ANALISA STRUKTUR MIKRO

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Oktober 2014 sampai Juni 2015di

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ILMU BAHAN LISTRIK_edysabara. 1 of 6. Pengantar

TUGAS AKHIR PENGARUH ELEKTROPLATING TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALUMINIUM PADUAN

ARI BUDIANTO NIM : D TUGAS AKHIR. Disusun :

ANALISIS KUALITATIF DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK DIFRAKSI SINAR X PADA PENAMBAHAN UNSUR Zr TERHADAP PEMBENTUKAN FASA PADUAN U-Zr

BAB IV PEMBAHASAN Data Pengujian Pengujian Kekerasan.

KARAKTERISASI SIFAT FISIS DAN MEKANIS SAMBUNGAN LAS SMAW BAJA A-287 SEBELUM DAN SESUDAH PWHT

Dosen Pembimbing : Sutarsis, S.T, M.Sc.Eng

350 0 C 1 jam C. 10 jam. 20 jam. Pelet YBCO. Uji Konduktivitas IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Ba(NO 3 ) Cu(NO 3 ) 2 Y(NO 3 ) 2

ANALISIS SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALUMINIUM (Al) PADUAN DAUR ULANG DENGAN MENGGUNAKAN CETAKAN LOGAM DAN CETAKAN PASIR

DISTRIBUSI PERTUMBUHAN PRESIPITAT ZIRCALOY-4 PADA TEMPERATUR C

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Penelitian Pada penelitian ini langkah-langkah pengujian mengacu pada diagram alir pada Gambar 3.1.

PENGARUH PENGEROLAN PANAS TERHADAP KARAKTER PADUAN Zr-0,6Nb-0,5Fe-0,5Cr

TUGAS AKHIR. Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Zircaloy atau paduan logam zirkonium merupakan material yang banyak digunakan dalam komponen struktur pendukung instalasi nuklir, terutama pada bagian struktur kelongsong bahan bakar. Hal ini dikarenakan paduan zirkonium mempunyai karakteristik yang dibutuhkan dalam pembuatan kelongsong bahan bakar, seperti sedikit mengabsorpsi neutron, kekerasan yang baik, serta tahan terhadap korosi meskipun berada pada temperatur tinggi (Benjamin, 1983; Ivanov dan Grigorovich, 1958; Mardon et al., 2000; Eagleson, 1994). Zirlo adalah paduan zirkonium generasi baru yang terdiri dari Zr, Sn, Nb, dan Fe. Zirlo dikembangkan sebagai pengganti zircaloy-4 karena tahan terhadap korosi pada temperatur yang lebih tinggi (Murty dan Charit, 2006; Anghel, 2006; Lambert dan Strain, 1994; Nikulina et al., 1996), memiliki ketahanan mulur yang tinggi, serta tahan terhadap radiasi (Yan, 2005; Garde, 2010; Sabol et al., 1994; Sabol et al., 1989; Isobe dan Matsuo, 1991; Harada et al., 1991). Berdasarkan karakteristik unggulan tersebut maka zirlo berpotensi untuk dikembangkan seiring dengan program peningkatan efisiensi daya reaktor air

2 bertekanan (PWR). Pengembangan bahan struktur kelongsong berbasis zirkonium ini bertujuan untuk mendapatkan paduan logam yang memiliki kekuatan, daya hantar panas, serta ketahanan korosi yang relatif lebih baik dari paduan sebelumnya (Garzarolli et al., 1996; Sabol, et al., 1989; Shishov et al., 2002). Salah satu langkah yang mungkin dapat dilakukan dalam proses pengembangan zirlo adalah menambahkan molibdenum (Mo) sehingga terbentuk paduan zirlo-mo. Tujuan dilakukan penambahan ini karena Mo merupakan unsur pemadu yang mampu meningkatkan karakteristik paduan zirkonium yang telah ada sebelumnya, seperti pada zircaloy-2 dan zircaloy-4. Beberapa peningkatan karakteristik tersebut dapat berupa peningkatan kekuatan tarik (Chun et al., 2001; Williams et al., 1972; Carpenter dan Waters, 1974), distribusi fasa dan homogenitas (Sabol et al., 2000), ketahanan korosi (Lee dan Hwang, 2003), serta kekerasannya (Sugondo, 2005). Untuk mengetahui karakteristik zirlo-mo yang kemudian akan digunakan sebagai kelongsong bahan bakar nuklir maka sebelumnya dibutuhkan studi mengenai karakteristik plat zirlo-mo. Hal ini dikarenakan pembuatan plat zirlo-mo merupakan dasar dari proses pembuatan kelongsong zirlo-mo. Adapun proses fabrikasi yang dilakukan dalam pembuatan plat zirlo-mo terdiri dari proses peleburan, β-quenching, pengerolan, dan penganilan (Foster et al., 1993). Pada proses peleburan akan terjadi pemaduan unsur-unsur yang ditambahkan, yaitu Sn, Nb, Fe, dan Mo dalam zirkonium. Peleburan dilakukan dengan

3 menggunakan tungku busur listrik (arc furnace) pada arus 150 A dengan peleburan ulang sebanyak 5 kali. Peleburan ini didasarkan pada penelitian Susanto (2010) yang mendapatkan paduan zirkonium dengan kualitas baik melalui metode tersebut. Proses kemudian dilanjutkan dengan β-quenching yang bertujuan untuk memperoleh fasa β-zr karena fasa tersebut memiliki kelarutan lebih tinggi dibandingkan fasa α-zr (Harbottle dan Stasser, 1994). Seperti pada logam lainnya dengan melakukan proses quenching akan terjadi proses pelarutan padat lewat jenuh dan peningkatan kekerasan (Chaidir et al, 2008). Proses dilanjutkan dengan pengerolan yang bertujuan untuk menipiskan paduan zirlo-mo. Namun, berdasarkan penelitian sebelumnya dilaporkan bahwa pengerolan dapat meningkatkan kekerasan paduan zirkonium (Marjono, 1991; Bandriyana et al., 2008). Sedangkan proses anil berfungsi untuk menghilangkan tegangan sisa akibat ketidakseragaman deformasi plastis yang muncul pada perlakuan mekanis. Adanya tegangan sisa ini akan mengurangi umur pakai bahan karena memicu atau mempercepat terjadinya korosi (Sugondo dan Futichah, 2007). Dengan demikian proses anil ini perlu dilakukan pada zirlo-mo setelah proses pengerolan. Pada penelitian ini akan dipelajari pengaruh penambahan unsur pemadu Mo dan fabrikasi yang dilakukan terhadap kekerasan, mikrostruktur, dan fasa yang terbentuk pada zirlo-mo. Untuk pengkarakterisasian tersebut dilakukan dengan menggunakan micro hardness Vickers tester pada uji kekerasan, mikroskop optik dan scanning electron microscopy/energy dispersive

4 spectrometry (SEM/EDS) untuk melihat mikrostruktur dan homogenitas, serta difraksi sinar-x (XRD) untuk mengetahui fasa yang terbentuk. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan masalah yang telah dikemukakan maka dapat dibuat rumusan masalah secara lebih rinci sebagai berikut: 1. Bagaimana hasil proses β-quenching terhadap kekerasan, mikrostruktur, dan fasa yang terbentuk pada zirlo-mo. 2. Bagaimana hasil proses pengerolan panas terhadap kekerasan, mikrostruktur, dan fasa yang terbentuk pada zirlo-mo. 3. Bagaimana hasil proses anil terhadap kekerasan dan mikrostruktur yang terbentuk pada zirlo-mo. 4. Bagaimana hasil proses pengerolan dingin terhadap kekerasan dan mikrostruktur yang terbentuk pada zirlo-mo. C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian pengaruh penambahan Mo pada fabrikasi zirlo-mo adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui kekerasan, mikrostruktur, dan fasa yang terbentuk pada zirlo-mo hasil dari β-quenching. 2. Untuk mengetahui kekerasan, mikrostruktur, dan fasa yang terbentuk pada zirlo-mo hasil dari pengerolan panas. 3. Untuk mengetahui kekerasan dan mikrostruktur yang terbentuk pada zirlo- Mo hasil dari anil.

5 4. Untuk mengetahui kekerasan dan mikrostruktur yang terbentuk pada zirlo- Mo hasil dari pengerolan dingin. D. Batasan Masalah Pada penelitian ini akan dilakukan pengujian dan pengamatan dengan penekanan kepada: 1. Sampel uji berupa zirlo dengan komposisi Zr-1%Sn-1%Nb-0,1%Fe dan diberi tambahan Mo dengan variasi 0,3%, 0,4%, dan 0,5% kemudian diproses sehingga didapatkan plat zirlo-mo. 2. Proses β-quenching dilakukan pada temperatur 980 C. 3. Proses pengerolan terdiri dari pengerolan panas yang dilakukan pada temperatur 850 C dan pengerolan dingin. 4. Proses anil dilakukan pada temperatur 760 C, 650 C, dan 500 C. 5. Penelitian ini tidak meneliti pengaruh Mo terhadap penampang serap neutron, ketahanan korosi, ketahanan mulur, dan kerusakan akibat radiasi pada zirlo-mo. E. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan melalui penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Dapat mengetahui pengaruh penambahan Mo terhadap kekerasan, mikrostruktur, dan fasa yang terbentuk pada zirlo-mo. 2. Dapat mengetahui hasil dari setiap proses fabrikasi zirlo-mo terhadap kekerasan, mikrostruktur, dan fasa yang terbentuk pada zirlo-mo.

6 3. Dapat mengetahui jumlah penambahan Mo yang relatif baik berdasarkan sifat kekerasannya serta kemudahan untuk proses fabrikasi (ditunjukkan oleh sedikitnya retak pada plat). 4. Sebagai referensi ilmiah yang menjelaskan bagaimana pengaruh penambahan Mo terhadap karakteristik zirlo-mo.