KARAKTERISASI METALOGRAFI DAN VJI MEKANIK INGOT HASIL DAVR VLANG SKRAP ZIRKALOY-2
|
|
- Yenny Jayadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ISSN Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 KARAKTERISASI METALOGRAFI DAN VJI MEKANIK INGOT HASIL DAVR VLANG SKRAP ZIRKALOY-2 Hadijaya ABSTRAK KARAKTERISASI METALOGRAFI DAN UJI MEKANIK INGOT HASIL DAUR ULANG SKRAP ZIRKALOY-2. Kegiatan daur ulang skrap Zirkaloy dilakukan untuk mengefisienkan teknis penyimpanan sampah fabrikasi kelongsong, upaya memanfaatkan kembali sebagai material klongsong serta untuk dipersiapkan sebagai bahan utama pada pengembangan bahan struktur berbasis Zirkonium. Bahan yang didaur ulang adalah skrap Zirkaloy-2, merupakan buangan dari proses pembubutan kelongsong. Kegiatan daur ulang skrap Zirkaloy-2 telah dilaksanakan diawali dengan pencucian skrap, kompaksi, dan peleburan. Hasil peleburan yang dilakukan dengan Centorr Furnace tersebut adalah ingot Zirkaloy-2 sebanyak 3 (tiga) sample, selanjutnya dikarakterisasi metalografi serta diuji secara mekanik gun a mengetahui kondisi awal pasca proses peleburan. Berdasarkan gambaran morfologi mikrostruktur dari sejumlah foto diketahui bahwa pembentukan butir belum merata dan mengalami porositas cukup banyak terutama pada sample ingot Zr tanpa pengulangan peleburan (171,66 HVN). Sebagian butir hanya nampak pada bagian tepi dari spesimen, sedangkan dibagian tengah memperlihatkan fasa dendrit. Berdasarkan uji mekanik diketahui bahwa kekerasan mikrostruktur ingot Zr terbaik adalah yang mengalami tiga kali pengulangan peleburan (210,33 HVN). Pengulangan peleburan membantu terjadinya homogenitas yang lebih baik. Pada uji mekanik tersebut diperoleh kekerasan ingot skrap Zr-2 ratarata = 192,23 HVN. ABSTRACT METALLOGRAPHIC CHARACTERIZATION AND MECHANIC TEST RESULTS ON RECYCLING ZIRKALOY-2 SCRAPS. Scrap recycling activities carried out to streamline Zirkaloy technical cornhusk fabrication waste storage, re-use efforts as well as for ciading material prepared as the main ingredient in the development of Zirconium-based structural materials. Material is recycled scrap Zirkaloy-2, is a waste of cornhusk fabrication process. Scrap recycling activities Zirkaloy-2 has been implemented beginning with the washing scrap, pressing, and fusion. Results of fusion are casting Zirkaloy-2 by 3 (three) samples, further characterized by metal/ographic and mechanical testing to determine initial conditions of post-melting process. According to the microstructure morphology of a number of photographs is known that the formation of grains has not been equitable and experienced enough porosity in the sample, especially without repetition castings melting Zr ( HVN). Some items appear only on the edge of the specimen, while the middle shows the phase of dendrites. Based on the mechanical testing is known that the microstructure of violence is the best Zr castings which had three repetitions of fusion ( HVN). Repetition helps the occurrence of fusion better homogeneity. In the mechanical tests are obtained scrap castings violence Zr-2 mean = HVN. Kata kunci : Zircaloy scraps, Casting, Karakterisasi Metalografi. 505
2 Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 ISSN PENDAHULUAN 1. Latar belakang B3N PTBN memiliki kompetensi dalam pembuatan unit elemen bakar reaktor daya, khususnya reaktor nuklir berpendingin air ringan (light water cooled nuclear reactors) yang menggunakan bahan kelongsong Zircaloy-2 dan Zircaloy-4. Paduan berbasis zirkonium seperti Zirkaloy-2 dan Zirkaloy-4 telah digunakan pada produksi elemen bakar eksperimental di PTBN. Pada kegiatan fabrikasi elemen bakar tersebut terdapat skrap dalam bentuk serpihan dari potongan plat maupun skrap dari pekerjaan pembubutan. Jumlah skrap yang terkumpul dari waktu ke waktu terus bertambah, sehingga diperlukan upaya pemanfaatan kembali (daur ulang) skrap Zirkaloy agar menjadi logam yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan struktur utama pad a pengembangan material klongsong reaktor, efektif mengungkung bahan hasil belah dengan waktu tinggalnya dalam reaktor lebih lama, tahan terhadap iradiasi pada suhu tinggi, serta tahan korosi dalam air panas. Kriteria yang menjadi unjuk kerja zircaloy dalam reaktor ialah ketahanan terhadap oksidasi dan hidridasi, sifat mekanik baik dan tanpa perubahan dimensi yang berarti selama iradiasi di dalam reaktor. Kondisi metalurgi selama proses dan kondisi hasil proses ditentukan oleh komposisi karena parameter komposisi mengendalikan sifat kimia, fisik, mekanik dan netronik. Untuk mendapatkan kelongsong paduan berbasis zirkonium baru yang memenuhi kriteria di atas, para peneliti mulai melakukan pembuatan paduan-paduan seperti ZrNbFe, ZrNbSi dan sebagainya mulai dari kompaksi serbuk hingga proses peleburan menggunakan tungku busur listrik. Zirkonium memiliki titik lebur yang tinggi yaitu 1852 ± 2 C, sehingga untuk membuat paduan berbasis zirkonium harus menggunakan Centorr Furnace yang memiliki suhu arc dalam orde puluhan ribu Kelvin. Peleburan dilakukan dengan pengulangan sebanyak tiga hingga lima kali untuk mencapai tingkat homogenisasi yang lebih baik. Dalam peleburan ini digunakan arus sebesar 80 A dalam kondisi gas inert (gas argon). Peleburan paduan berbasis zirkonium lebih tepat jika menggunakan arc furnace karena zirkonium memiliki titik lebur yang tinggi. Hasil leburan sam pel paduan berbasis zirkonium yang menggunakan zirkonium dalam bentuk sponge memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan sam pel yang menggunakan zirkonium dalam bentuk serbuk. Pada kegiatan litbang bahan struktur berbasis Zirkonium, material utama yang digunakan berbentuk sponge, sedangkan unsur-unsur pemadu dalam bentuk serbuk. Peleburan paduan berbasis zirkonium, dengan zirkonium dalam bentuk sponge, menghasilkan sam pel dengan kualitas yang lebih baik jika dibandingkan sam pel yang menggunakan zirkonium dalam bentuk serbuk. Berdasarkan keterbatasan material Zirkonium yang sampai kini masih import, maka daur ulang skrap Zirkaloy-2 kiranya penting dilaksanakan agar material yang bernilai ekonomis tersebut dapat dimanfaatkan pula untuk pembuatan paduan-paduan berbasis Zirkonium dilingkungan PTBN. 2. Tujuan Kegiatan daur ulang skrap Zirkaloy dilakukan dengan tujuan untuk mengefisienkan teknis penyimpanan sampah fabrikasi kelongsong, upaya memanfaatkan kembali sebagai material klongsong serta untuk bahan utama pada pengembangan bahan struktur berbasis Zirkonium. 3. Ruang lingkup Proses daur ulang dilakukan melalui metode casting yang diawali dengan pencucian skrap dan kompaksi kemudian dikarakterisasi metalografi serta diuji karakteristik mekaniknya. 506
3 ISSN Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 TATA KERJA 1. Bahan Bahan yang didaur ulang adalah skrap Zirkaloy-2 yang merupakan buangan dari proses pembubutan. 2. Alat Peralatan utama yang digunakan adalah mesin press dan tungku busur listrik, mikroskop optic dan mikro hardness tester. 3. Cara kerja 1. Pencucian Skrap Zirkaloy Skrap Zirkaloy (Gambar-1 b) yang merupakan limbah proses pembubutan dalam keadaan tercemar olie mesin sehingga perlu dilakukan pencucian dengan aseton agar bekas olie tidak menjadi jelaga pad a sa at proses casting dengan tungku busur listrik. Selesai dilakukan perendaman selama sekitar 15 menit lalu ditiriskan sampai benar-benar kering. Gambar-1 a. Bahan Baku Zirkaloy-2 pejal. Gambar-1 b. Scraps Zircaloy-2 buangan proses fabrikasi yang akan didaur ulang. 2 Proses Kompaksi Sebelum dilakukan peleburan, skrap Zirkaloy-2 dikompaksi dulu. Kegiatan kompaksi diawali dengan memasukkan skrap kedalam sebuah dies kemudian bersama dies tersebut ditempatkan pada mesin press (Gambar-2). 507
4 ~,,: 'C Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 ISSN Gambar 2. Proses Kompaksi dengan mesin press hidraulik. Kemudian dilakukan penekanan dengan daya hidraulik pad a tekanan 5 psi. Hasilnya berupa pelet seperti pada Gambar 3. Pelet yang berbentuk dadu ini siap dilebur dalam tungku busur listrik. <:-,, ::' ~r. 3 " c "11 Gambar 3. Pelet yang berasal dari skrap Zirkaloy-2. 3 Proses Casting Peleburan paduan berbasis zirkonium dilakukan dengan arus 80 A, dengan pengalaman bahwa zirkonium dapat dilebur pada batas itu. Pertimbangan lain adalah penggunaan arus yang besar pad a jangka waktu relatif lama dapat menimbulkan overheat pada catu daya. Jika pada keadaan overheat pemakaian alat tidak dihentikan maka kemungkinan dapat terjadi kerusakan pad a ala1. 508
5 ISSN Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 Gambar 4a. Proses peleburan skrap Zirkonium Tungku busur listrik dinyalakan dengan cara menyentuhkan ujung elektroda pada sam pel lalu segera menariknya saat loncatan busur listrik itu terjadi (Gambar-4a). Langkah-Iangkah proses casting menggunakan tungku busur listrik adalah dengan tahapan sebagai berikut: 1. Arus pada catu daya disetel sebesar 80 A. 2. Posisi elektroda diatur agar dekat dengan sampel, lalu ditahan pada posisi tersebut. 3. Pedal diinjak (untuk menghubungkan arus), kemudian sentuhkan elektroda pad a sampel untuk memulai arc. Panjang arc diubah sesuai keinginan dengan mengatur jarak antara elektroda dengan sam pel. 4. Elektroda diarahkan pad a sam pel sampai seluruh bagian sam pel melebur; pedal dilepaskan untuk menghentikan arus. 5. Elektroda dan sam pel dibiarkan agar menjadi dingin, kemudian setelah dingin sam pel dikeluarkan dari tungku peleburan. Ingot zirkonium seperti pad a Gambar 4b yang selesai dilebur tersebut dapat disimpan untuk sementara waktu atau dimanfaatkan sebagai bahan utama pada litbang pembuatan bahan struktur berbasis zirkonium. Gambar 4b. Ingot Zr hasil peleburan skrap Zirkaloy-2 4 Uji Mekanik Ingot hasil peleburan skrap Zirkaloy-2 selanjutnya diuji secara mekanik. Aplikasi uji mekanik yang dilakukan adalah dalam skala mikro. Ingot Zr perlu diketahui kekerasan mikronya untuk memastikan kondisi awal sebelum melakukan perlakuan lebih lanjut. 509
6 Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 ISSN Pad a percobaan uji mekanik digunakan alat model Leitz Micro Hardness. Alat penguji kekerasan memakai indentor berbentuk piramid ini dapat membuat jejakan pad a material dengan sejumlah pembebanan tertentu. Masa penjejakan berlangsung 30 detik dan menghasilkan lubang jejakan berbentuk diagonal. Panjang diagonal jejakan yang diukur pada arah horisontal dan vertikal dihitung sebagai diagonal rata-rata. Nilai kekerasan material uji dicari pada tabel yang tersedia dengan memproyeksikan diagonal rata-rata serta bobot beban yang digunakan. 5 Karakterisasi Metalografi Pemilihan area pada sam pel merupakan langkah pertama yang cukup penting untuk penyiapan analisis metalografi mengingat bahwa cuplikan merupakan gambaran yang sebenarnya dari material! bahan yang akan dianalisis. Pad a karakterisasi metalografi ini area yang dipilih adalah bagian bawah dan tengah sam pel. Untuk pengambilan area bawah yaitu dengan menggerinda sam pel ingot Zr hingga diperoleh permukaan yang rata dan secara visual tidak menampilkan cacat! kropos. Sedang pengambilan area tengah dilakukan dengan membelah sam pel ingot Zr tersebut. Karakterisasi metalografi ingot Zr diawali dengan preparasi sam pel yang pada umumnya terdiri dari beberapa tahap seperti : cutting (pemotongan), mounting (penanaman), grinding (pengasahan kasar), polishing (pengasahan halus) dan etching (etsa). Larutan etsa yang digunakan merupakan formula bahan kimia yang terdiri dari : 45 ml HN03 70% + 15 ml H ml HF 40% + 45 mlglicerol + 45 ml H20. Ingot Zr yang telah di preparasi metalografi selanjutnya di amati dibawah mikroskop optik dan dilakukan pengambilan gambar area mikrostruktur. HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN Kekerasan merupakan ukuran ketahanan material terhadap deformasi tekan. Deformasi yang terjadi dapat berupa kombinasi perilaku elastis dan plastis. Pada permukaan dari dua komponen yang saling bersinggungan dan bergerak satu terhadap lainnya akan terjadi deformasi elastis maupun plastis. Deformasi elastis kemungkinan terjadi pad a permukaan yang keras, sedangkan deformasi plastis terjadi pada permukaan yang lebih lunak. Pengaruh deformasi bergantung pad a kekerasan permukaan material. Berdasarkan pengujian terhadap tiga sam pel ingot Zr yang telah dilakukan, diperoleh data kekerasan seperti pada Tabel1. Tabel1. Data uji berdasarkan identasi pada sam pel ingot zirkaloy-2 Kode 31,832,9 31,430, ,2 29,6 32, ,4 31,3 d2 HVN drerata 27,8 30,7 28, , ,8 31,9 Kekerasan d rata-rata ,66 171,66 210,33 Kekerasan HVN Pengulangan peleburan dilakukan secara bervariasi, yaitu 1x untuk sam pel A; 2x untuk sam pel B dan 3 kali untuk sam pel C. Berdasarkan uji mekanik yang dalam hal ini dilakukan dengan menggunakan alat Microhardness tester diperoleh data seperti pada Tabel 1. Perbedaan kekerasan nampaknya dipengaruhi oleh pengulangan peleburan dim ana makin banyak pengulangan dilakukan maka diperoleh nilai kekerasan mikro yang relatif lebih tinggi dari pada peleburan yang hanya dilakukan sekali saja. Hal tersebut kiranya dapat dimaklumi karena terdapat kemungkinan bahwa 510
7 ISSN Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 peleburan tanpa pengulangan menghasilkan ingot Zr dengan porositas relatif lebih banyak dibandingkan peleburan dengan 3x pengulangan. Jika jumlah porositas pad a permukaan material relatif banyak maka kekerasan mikro menjadi rendah, demikian sebaliknya. Foto hasil karakterisasi metalografi seperti pad a Gambar 5a sampai 7b tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan karena memang perlakuan terhadap sam pel tersebut semuanya sama. Gambar 5a. Sampel A, penampang bawah Gambar 5b. Sampel A, penampang tengah Ingot Zr yang dilebur hanya satu kali (sam pel A) seperti pada Gambar 5a dan 5b memang belum menampakkan batas butir yang jelas karena proses casting belum dilanjutkan dengan treatment anil maupun solidifikasi pada variabel tertentu. Gambar 6a. Sam pel B, penampang bawah Gambar 6b. Sam pel B, penampang tengah Oemikian pula halnya dengan sam pel B pada Gambar 6a dan 6b, belum menunjukkan butir yang jelas. Pertumbuhan butir awal hanya tampak dalam fasa dendritik. Namun demikian keadaan kekerasannya lebih tinggi dari pada sam pel A, yaitu 194,66 HVN. 511
8 Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 ISSN Gambar 7a. Sam pel C, pen am pang bawah Gambar 7b Sam pel C, penampang tengah Keadaan yang lebih baik terdapat pada sampel C seperti Gambar 7a dan 7b. Akibat pengulangan peleburan yang menggunakan Centorr Furnace (Arc Furnace) porositasnya menjadi lebih rendah dibandingkan dengan sam pel A dan B. Ternyata porositas dapat dikurangi dengan memperbanyak pengulangan peleburan. Pengulangan peleburan membantu terjadinya homogenitas yang lebih baik pad a ingot Zr sam pel C. Pada uji mekanik tersebut diperoleh kekerasan ingot skrap Zr-2 rata-rata = 192,23 HVN. KESIMPULAN Kegiatan daur ulang skrap Zirkaloy-2 telah dilaksanakan dengan metode casting (peleburan) menggunakan Centorr Furnace dan masih perlu dilanjutkan lagi dengan menyempurnakan teknik pencucian skrap dan pekerjaan kompaksi guna mengurangi banyak asap pad a saat proses casting. Berdasarkan gambaran morfologi mikrostruktur dari sejumlah foto diketahui bahwa pembentukan butir belum merata dan material mengandung porositas cukup banyak terutama pada sample ingot Zr tanpa pengulangan peleburan (171,66 HVN). Sebagian butir hanya nampak pada bagian tepi dari spesimen, sedangkan dibagian tengah memperlihatkan fasa dendrit..berdasarkan uji mekanik diketahui bahwa kekerasan mikrostruktur ingot Zr terbaik adalah yang mengalami tiga kali pengulangan peleburan ( HVN). Pengulangan peleburan membantu terjadinya homogenitas yang lebih baik. Pada uji mekanik tersebut diperoleh kekerasan ingot Zr-2 rata-rata = 192,23 HVN. DAFT AR PUST AKA [1] RE SMALLMAN, 1991, Metalurgi Fisik Modern, Edisi IV, PT. Gramedia Jakarta [2] WD. ALEXANDER dkk, 1991, Dasar Metalurgi untuk Rekayasawan, PT. Gramedia Pustaka Utama [3] SUGONDO, 2005 Peranan Pemadu Sn, Fe, Cr, Nb, dan Mo dalam Zirkaloi, Buletin Daur Bahan Bakar Nuklir Urania, No. 41/Thn. XI/2005 [4] ANONIM, Equipment Installation, Operation, and Maintenance Manual Single Are, Centorr Vacuum Industries,USA 512
III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Agustus 2012 di Instalasi Elemen
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Agustus 2012 di Instalasi Elemen Bakar Eksperimental (IEBE), Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir (PTBN)-
Lebih terperinciVALIDASI METODE UJI KEKERASAN MIKRO PADA KELONGSONG ZIRKALOY-4
(Hadijaya, Sugondo dan Djoko Kisworo) VALIDASI METODE UJI KEKERASAN MIKRO PADA KELONGSONG ZIRKALOY-4 Hadijaya, Sugondo dan Djoko Kisworo Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir - BATAN ABSTRAK VALIDASI METODE
Lebih terperinciKARAKTERISASI INGOT PADUAN U-7Mo-Zr HASIL PROSES PELEBURAN MENGGUNAKAN TUNGKU BUSUR LISTRIK
No. 12/ Tahun VI. Oktober 2013 ISSN 1979-2409 KARAKTERISASI INGOT PADUAN U-7Mo-Zr HASIL PROSES PELEBURAN MENGGUNAKAN TUNGKU BUSUR LISTRIK Slamet P dan Yatno D.A.S. Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir -
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kelongsong bahan bakar, seperti sedikit mengabsorpsi neutron, kekerasan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Zircaloy atau paduan logam zirkonium merupakan material yang banyak digunakan dalam komponen struktur pendukung instalasi nuklir, terutama pada bagian struktur kelongsong
Lebih terperinciKARAKTERISASI PADUAN AlFeNiMg HASIL PELEBURAN DENGAN ARC FURNACE TERHADAP KEKERASAN
No.06 / Tahun III Oktober 2010 ISSN 1979-2409 KARAKTERISASI PADUAN AlFeNiMg HASIL PELEBURAN DENGAN ARC FURNACE TERHADAP KEKERASAN Martoyo, Ahmad Paid, M.Suryadiman Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir -
Lebih terperinciPENGARUH KANDUNGAN Si TERHADAP MIKROSTRUKTUR DAN KEKERASAN INGOT Zr-Nb-Si
ISSN 1907 2635 Pengaruh Kandungan Si terhadap Mikrostruktur dan Kekerasan Ingot Zr-Nb-Si (Heri Hardiyanti, Futichah, Djoko Kisworo, Slamet P.) PENGARUH KANDUNGAN Si TERHADAP MIKROSTRUKTUR DAN KEKERASAN
Lebih terperinciBAB III PERCOBAAN DAN HASIL PERCOBAAN
BAB III PERCOBAAN DAN HASIL PERCOBAAN Untuk mengetahui pengaruh perlakuan panas pada kondisi struktur mikro dan sifat kekerasan pada paduan Fe-Ni-Al dengan beberapa variasi komposisi, dilakukan serangkaian
Lebih terperinciPENGARUH KANDUNGAN NIOBIUM TERHADAP MIKROSTRUKTUR, KOMPOSISI KIMIA DAN KEKERASAN PADUAN Zr Nb Fe Cr
ISSN 1907 2635 Pengaruh Kandungan Niobium terhadap Mikrostruktur, Komposisi Kimia dan Kekerasan Paduan Zr-Nb-Fe-Cr (Sungkono) PENGARUH KANDUNGAN NIOBIUM TERHADAP MIKROSTRUKTUR, KOMPOSISI KIMIA DAN KEKERASAN
Lebih terperinciKUALIFIKASI OPERATOR MICRO HARDNESS TESTER DI LABORATORIUM IEBE
ISSN 1979-2409 Kualifikasi Operator Micro Hardness Tester Di Laboratorium IEBE (Hadijaya, Nudia Barenzani) KUALIFIKASI OPERATOR MICRO HARDNESS TESTER DI LABORATORIUM IEBE Hadijaya, Nudia Barenzani PTBN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Proses karakterisasi material Bantalan Luncur dengan menggunakan metode pengujian merusak. Proses penelitian ini dapat dilihat dari diagram alir berikut
Lebih terperinciKarakterisasi Material Sprocket
BAB III PENGUMPULAN DATA 3.1 Diagram Alir Penelitian Mulai Spesimen & Studiliteratur Gambar teknik & Pengambilan sample pengujian Metalografi: Struktur Makro & Mikro Uji Kekerasan: Micro Vickers komposisi
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
26 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES Zircaloy-4 adalah logam tahan api Zirconium (zircaloy) material yang sering digunakan dalam industri nuklir. Dalam reaktor nuklir, zircaloy diperlukan
Lebih terperinciKarakterisasi Material Bucket Teeth Excavator 2016
BAB III PENGUMPULAN DATA 3.1 Diagram Alir Penelitian Perancangan Tugas Akhir ini direncanakan di bagi dalam beberapa tahapan proses, dituliskan seperti diagram alir berikut ini : Mulai Studi literatur
Lebih terperinciPENGARUH UNSUR Nb PADA BAHAN BAKAR PADUAN UZrNb TERHADAP DENSITAS, KEKERASAN DAN MIKROSTRUKTUR
PENGARUH UNSUR Nb PADA BAHAN BAKAR PADUAN UZrNb TERHADAP DENSITAS, KEKERASAN DAN MIKROSTRUKTUR Masrukan (1), Tri Yulianto (1) dan Sungkono (1) 1. Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir (PTBN)-BATAN Kawasan
Lebih terperinciPENGARUH PERU BAHAN KANDUNGAN Si TERHADAP MIKROSTRUKTUR DAN KEKERASAN INGOT PADUAN Zr-Nb-Si
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2005 ISSN 0854-5561 PENGARUH PERU BAHAN KANDUNGAN Si TERHADAP MIKROSTRUKTUR DAN KEKERASAN INGOT PADUAN Zr-Nb-Si Heri Hardiyanti, Futichah, Djoko Kisworo, Yatno Dwi A, Isfandi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. DIAGRAM ALIR PENELITIAN Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian 38 3.2. ALAT DAN BAHAN 3.2.1 Alat Gambar 3.2 Skema Peralatan Penelitian Die Soldering 3.2.2 Bahan Bahan utama
Lebih terperinciKARAKTERISASI INGOT PADUAN Zr-Mo-Fe-Cr PASCA PERLAKUAN PANAS
KARAKTERISASI INGOT PADUAN Zr-Mo-Fe-Cr PASCA PERLAKUAN PANAS Sungkono dan Isfandi Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir BATAN Kawasan Puspiptek, Serpong, Tangerang ABSTRAK KARAKTERISASI INGOT PADUAN Zr-Mo-Fe-Cr
Lebih terperinciMICRO HARDNESS TESTER
MICRO HARDNESS TESTER I. PENDAHULUAN Ada beberapa cara pengukuran kekerasan yang cukup dikenal dalam litbang material di antaranya adalah uji kekerasan gores, uji kekerasan pantul (dinamis) dan uji kekerasan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. dengan menggunakan kamera yang dihubungkan dengan komputer.
10 dengan menggunakan kamera yang dihubungkan dengan komputer. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil sintesis paduan CoCrMo Pada proses preparasi telah dihasilkan empat sampel serbuk paduan CoCrMo dengan komposisi
Lebih terperinciKARAKTERISTIK SIFAT MEKANIK DAN MIKROSTRUKTUR PADUAN UZrNb PASCA PERLAKUAN PANAS
KARAKTERISTIK SIFAT MEKANIK DAN MIKROSTRUKTUR PADUAN UZrNb PASCA PERLAKUAN PANAS Masrukan (1), Tri Yulianto (1), dan Erilia Y (1) 1. Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir (PTBN)-BATAN Kawasan Puspiptek, Serpong
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Pembuatan spesimen dilakukan dengan proses pengecoran metode die
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Pengecoran Hasil penelitian tentang pembuatan poros berulir (Screw) berbahan dasar 30% Aluminium bekas dan 70% piston bekas dengan penambahan unsur 2,5% TiB. Pembuatan
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
15 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PENDAHULUAN Zirconium (zircaloy) material yang sering digunakan dalam industri nuklir. Dalam reaktor nuklir, zircaloy diperlukan sebagai pelindung bahan bakar dari pendingin,
Lebih terperinciANALISIS STRUKTUR-MIKRO PELET URANIUM OKS IDA SINTER
ISSN 0854-5561 Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 ANALISIS STRUKTUR-MIKRO PELET URANIUM OKS IDA SINTER Ngatijo, Siamet Pribadi, Agus Sartono ABSTRAK ANALISIS STRUKTUR-MIKRO PELET URANIUM OKSIDA SINTER.
Lebih terperinciPENGARUH DEFORMASI DINGIN TERHADAP KARAKTER PADUAN Zr-0,3%Mo-0,5%Fe-0,5%Cr PASCA PERLAKUAN PANAS
J. Tek. Bhn. Nukl. Vol. 7 No. 1 Januari 2011: 1-73 ISSN 1907 2635 PENGARUH DEFORMASI DINGIN TERHADAP KARAKTER PADUAN Zr-0,3%Mo-0,5%Fe-0,5%Cr PASCA PERLAKUAN PANAS Sungkono *, Kartika Sari **, Nani Yuliani
Lebih terperinciEVALUASI KEKUATAN DAN STRUKTUR MIKRO SAMBUNGAN LAS TIG PADA PIPA ZIRCONIUM
EVALUASI KEKUATAN DAN STRUKTUR MIKRO SAMBUNGAN LAS TIG PADA PIPA ZIRCONIUM B.Bandriyana 1 ; Maradu Sibarani 2 1 Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir-BATAN 2 Pusat Teknologi Bahan Bakar dan Daur Ulang
Lebih terperinciDosen Pembimbing : Sutarsis, S.T, M.Sc.Eng
Oleh : Winarto Hadi Candra (2710100098) Dosen Pembimbing : Sutarsis, S.T, M.Sc.Eng JURUSAN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014 PENDAHULUAN
Lebih terperinciPENGARUH V ARIASI BEBAN INDENTOR MICRO HARDNESS TESTER TERHADAP AKURASI DATA UJI KEKERASAN MATERIAL
ISSN 0852-4777 UJI KEKERASAN PENGARUH V ARIASI BEBAN INDENTOR MICRO HARDNESS TESTER TERHADAP AKURASI DATA UJI KEKERASAN MATERIAL Abstrak Hadijaya Dahlan Telah dilakukan percobaan pengujian kekerasan terhadap
Lebih terperinciKarakterisasi Material Bucket Teeth Excavator 2016
BAB IV PENGOLAHAN DATA 4.1 Data dan Analisa Metalografi Pengambilan gambar atau foto baik makro dan mikro pada Bucket Teeth Excavator dilakukan pada tiga dua titik pengujian, yaitu bagian depan spesimen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di INLASTEK (Institut Las Teknik) Surakarta dan Laboratorium Material Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret
Lebih terperinciPengaruh Temperatur Heat-Treatment terhadap Kekerasan dan Struktur Mikro Paduan Al-Fe-Ni
51 Pengaruh Temperatur Heat-Treatment terhadap Kekerasan dan Struktur Mikro Paduan Al-Fe-Ni M. Husna Al Hasa* Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir, BATAN, Kawasan Puspiptek, Serpong 15313 Abstract Fuel element
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alur Penelitian Mulai Studi Literatur Spesifikasi bearing Metode pengujian Persiapan Pengujian: Pengambilan bahan pengujian bearing baru, bearing bekas pakai dan bearing
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Penelitian Pada penelitian ini langkah-langkah pengujian mengacu pada diagram alir pada Gambar 3.1.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Pada penelitian ini langkah-langkah pengujian mengacu pada diagram alir pada Gambar 3.1. Mulai Mempersiapkan Alat dan Bahan Proses Peleburan Proses
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1.1. Tempat penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Material Jurusan Teknik Mesin Universitas Sebelas Maret Surakarta 3.1.2. Alat dan bahan 3.2.1 Alat Alat yang dipergunakan
Lebih terperinciGambar 3.1 Blok Diagram Metodologi Penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Penelitian Penelitian dalam tugas akhir ini dilakukan dalam beberapa tahapan penting, meliputi: menentukan tujuan penelitian, mengumpulkan landasan teori
Lebih terperinciBAB IV DATA DAN ANALISA
BAB IV DATA DAN ANALISA Pengelasan plug welding pada material tak sejenis antara logam tak sejenis antara baja tahan karat 304L dan baja karbon SS400 dilakukan untuk mengetahui pengaruh arus pengelasan
Lebih terperinciPEMBUATAN PELAT ELEMEN BAKAR MINI U-7Mo/Al
ABSTRAK PEMBUATAN PELAT ELEMEN BAKAR MINI U-7Mo/Al Susworo, Suhardyo, Setia Permana Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir PEMBUATAN PELAT ELEMEN BAKAR MINI U-7Mo/Al. Pembuatan pelat elemen bakar/peb mini
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
komposisi tidak homogen akan memiliki perbedaan kelarutan dalam pembersihan, sehingga beberapa daerah ada yang lebih terlarut dibandingkan dengan daerah yang lainnya. Ketika oksida dihilangkan dari permukaan,
Lebih terperinciANALISIS POLA DIFRAKSI PADA INGOT PADUAN Zr-1%Sn1%Nb-0,1%Fe DAN Zr- 1%Sn-1%Nb-0,1%Fe-0,5%Mo
Urania Vol. 18 No. 3, Oktober 2012: 120 181 ANALISIS POLA DIFRAKSI PADA INGOT PADUAN Zr-1%Sn1%Nb-0,1%Fe DAN Zr- 1%Sn-1%Nb-0,1%Fe-0,5%Mo Jan Setiawan, Futichah Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir - BATAN
Lebih terperinciEFEK HYDROGEN EMBRITTLEMENT PADA KELONGSONG ZRY-4 AKIBAT PERLAKUAN PANAS
EFEK HYDROGEN EMBRITTLEMENT PADA KELONGSONG ZRY-4 AKIBAT PERLAKUAN PANAS Hadijaya Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir Kawasan Puspiptek, Serpong E-mail : galihway@batan.go.id ABSTRAK EFEK HYDROGEN EMBRITTLEMENT
Lebih terperinciSTUDI TENTANG KEKERASANCLADDING PEB U3Sh-AL TMU RENDAH - TINGGI PRA IRADIASI
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 ISSN 0854-5561 STUDI TENTANG KEKERASANCLADDING PEB U3Sh-AL TMU RENDAH - TINGGI PRA IRADIASI Martoyo, Nusin Samosir, Suparjo, dan U. Sudjadi ABSTRAK STUDI TENTANG KEKERASANCLADDING
Lebih terperinciPengaruh reduksi tebal terhadap mikrostruktur dan kekerasan paduan Zr-0,4%Nb-0,5%Fe-0,5%Cr pasca pengerolan panas. Sungkono dan Siti Aidah
Jurnal Teknologi Bahan Nuklir 10(2)(2014)64-73 Pengaruh reduksi tebal terhadap mikrostruktur dan kekerasan paduan Zr-0,4%Nb-0,5%Fe-0,5%Cr pasca pengerolan panas Sungkono dan Siti Aidah Pusat Teknologi
Lebih terperinciSTUDI TENTANG PENGARUH NITROCARBURIZING DC-PLASMA TERHADAP PERUBAHAN KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO PADA MATERIAL Zr-4
STUDI TENTANG PENGARUH NITROCARBURIZING DC-PLASMA TERHADAP PERUBAHAN KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO PADA MATERIAL Zr-4 USMAN SUDJADI Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir-BATAN Abstrak STUDI TENTANG PENGARUH
Lebih terperinciPERUBAHAN KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO AKIBAT PROSES ROL DAN LAS PADA PADUAN ZR-NB-MO-GE UNTUK MATERIAL KELONGSONG PLTN
70 ISSN 0216-3128 B. Bandriyana, dkk. PERUBAHAN KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO AKIBAT PROSES ROL DAN LAS PADA PADUAN ZR-NB-MO-GE UNTUK MATERIAL KELONGSONG PLTN B.Bandriyana, Agus Hadi Ismoyo dan Parikin
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Start
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Secara umum rancangan penelitian dapat digambarkan sebagai berikut : Start Studi literatur Jurnal, Text book Persiapan alat dan bahan Pembentukan spesimen
Lebih terperinciBAB III PERCOBAAN DAN HASIL PERCOBAAN
BAB III PERCOBAAN DAN HASIL PERCOBAAN Percobaan ini dilakukan untuk mendapatkan data energi impak dan kekerasan pada baja AISI H13 yang diberi perlakuan panas hardening dan tempering. Berdasarkan data
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI KUAT ARUS PENGELASAN TUNGSTEN INERT GAS
PENGARUH VARIASI KUAT ARUS PENGELASAN TUNGSTEN INERT GAS (TIG) TERHADAP KEKUATAN TARIK HASIL SAMBUNGAN LAS PADA BAJA KARBON RENDAH SNI_07_3567_BJDC_SR DENGAN KETEBALAN PLAT 0,68 MM DAN 1,2 MM EFRIZAL ARIFIN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Untuk dapat mengetahui hasil dari penelitian ini maka pada bab ini akan di bahas mengenai metode penelitian yakni mengenai proses pelaksanaan dan prosedur
Lebih terperinciPENGARUH KANDUNGAN Fe DAN Mo TERHADAP KETAHANAN KOROSI INGOT PADUAN ZIRLO-Mo DALAM MEDIA UAP AIR JENUH
ISSN 0852-4777 Pengaruh Kandungan Fe dan Mo Terhadap Ketahanan Korosi Ingot Paduan Zirlo-Mo Dalam Media Uap Air Jenuh (Sungkono, Futichah) PENGARUH KANDUNGAN Fe DAN Mo TERHADAP KETAHANAN KOROSI INGOT PADUAN
Lebih terperinciPEMBUATAN STRUKTUR DUAL PHASE BAJA AISI 3120H DARI BESI LATERIT
PEMBUATAN STRUKTUR DUAL PHASE BAJA AISI 3120H DARI BESI LATERIT Saefudin 1*, Toni B. Romijarso 2, Daniel P. Malau 3 Pusat Penelitian Metalurgi dan Material Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Kawasan PUSPIPTEK
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian Mulai Studi Literatur Persiapan Bahan Pengecoran Dengan Penambahan Ti-B Coran dg suhu cetakan 200 o C Coran dg suhu cetakan 300 o C Coran dg suhu cetakan
Lebih terperinciSTUDI LAJU KOROSI PADUAN Zr-Mo-Fe-Cr DALAM MEDIA UAP AIR JENUH PADA TEMPERATUR C
J. Tek. Bhn. Nukl. Vol. 4 No. 1 Januari 2008: 1 47 STUDI LAJU KOROSI PADUAN Zr-Mo-Fe-Cr DALAM MEDIA UAP AIR JENUH PADA TEMPERATUR 250 300 C Sungkono Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir BATAN, Serpong ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan dalam teknik penyambungan logam misalnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknik penyambungan logam telah diketahui sejak dahulu kala. Sumber energi yang digunakan pada zaman dahulu diduga dihasilkan dari pembakaran kayu atau sampah. Karena
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Literatur. Persiapan Alat dan Bahan bahan dasar piston bekas. Proses pengecoran dengan penambahan Ti-B 0,05%
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Mulai Studi Literatur Persiapan Alat dan Bahan bahan dasar piston bekas Proses pengecoran dengan penambahan Ti-B 0,05% Pengecoran suhu cetakan 250 C Pengecoran
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH PROSES PENGEROLAN DAN PENEMPAAN PANAS PADA SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PADUAN ZrNbMoGe
Analisis Pengaruh Proses Pengerolan Dan Penempaan Panas Pada Sifat Mekanik dan Struktur Mikro Paduan ZrNbMoGe (A.H. Ismoyo, Parikin, Bandriyana) ANALISIS PENGARUH PROSES PENGEROLAN DAN PENEMPAAN PANAS
Lebih terperinciPengaruh Temperatur Bahan Terhadap Struktur Mikro
PENGARUH TEMPERATUR BAHAN TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN KEKERASAN PADA PROSES SEMI SOLID CASTING PADUAN ALUMINIUM DAUR ULANG M. Chambali, H. Purwanto, S. M. B. Respati Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciEFEK PENAMBAHAN Nb20S TERHADAP PELET SINTER U02 DARI PROSES ADU
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 ISSN 0854-5561 EFEK PENAMBAHAN Nb20S TERHADAP PELET SINTER U02 DARI PROSES ADU Erilia Yusnitha ABSTRAK EFEK PENAMBAHAN Nb205 TERHADAP PELET SINTER U02 DARI PROSES
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari 2013, dilaksanakan di
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari 2013, dilaksanakan di Laboratorium Material Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Lampung, Laboratorium
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Pada penelitian ini penulis meneliti tentang pengaruh penahanan waktu pemanasan (holding time) terhadap kekerasan baja karbon rendah pada proses karburasi dengan menggunakan media
Lebih terperinciIII. METODOLOGI. ini dibentuk menjadi spesimen kekerasan, spesimen uji tarik dan struktur mikro.
30 III. METODOLOGI 3.1 Material dan Dimensi Spesimen Bahan yang dipilih dalam penelitian ini adalah baja karbon rendah. Baja karbon ini dibentuk menjadi spesimen kekerasan, spesimen uji tarik dan struktur
Lebih terperinciAnalisis Struktur Mikro Baja Tulangan Karbon Sedang
Analisis Struktur Mikro Baja Tulangan Karbon Sedang Tio Gefien Imami Program Studi Teknik Metalurgi, Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan, Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesa 10 Bandung 40132,
Lebih terperinciSTUDI PENGARUH VARIASI KUAT ARUS PENGELASAN PELAT AISI 444 MENGGUNAKAN ELEKTRODA AWS E316L
EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 13 No. 1 Januari 2017; 10-14 STUDI PENGARUH VARIASI KUAT ARUS PENGELASAN PELAT AISI 444 MENGGUNAKAN ELEKTRODA AWS E316L Ojo Kurdi Departement Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciPENGARUH PEMADU Mo PADA KEKUATAN MEKANIK DAN KETAHANAN KOROSI PADUAN Zr-1% Sn-1% Nb-1% Fe
PENGARUH PEMADU Mo PADA KEKUATAN MEKANIK DAN KETAHANAN KOROSI PADUAN Zr-1% Sn-1% Nb-1% Fe Sugondo Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir (PTBN)-BATAN Kawasan Puspiptek, Serpong, Tangerang Selatan 15314 E-mail:
Lebih terperinciVARIASI PENAMBAHAN FLUK UNTUK MENGURANGI CACAT LUBANG JARUM DAN PENINGKATAN KEKUATAN MEKANIK
VARIASI PENAMBAHAN FLUK UNTUK MENGURANGI CACAT LUBANG JARUM DAN PENINGKATAN KEKUATAN MEKANIK Bambang Suharnadi Program Diploma Teknik Mesin Sekolah Vokasi UGM suharnadi@ugm.ac.id Nugroho Santoso Program
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
24 3.1. Metodologi penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian yang dilakukan menggunakan diagram alir seperti Gambar 3.1. PEMOTONGAN SAMPEL UJI KEKERASAN POLARISASI DICELUPKAN DALAM LARUTAN DARAH
Lebih terperinciUJI KEKERASAN DAN PEMERIKSAAN MIKROSTRUKTUR Zr-2 DAN Zr-4 PRA IRADIASI
ISSN 1979-2409 UJI KEKERASAN DAN PEMERIKSAAN MIKROSTRUKTUR Zr-2 DAN Zr-4 PRA IRADIASI Martoyo* ), Nusin Samosir* ), Usman Sudjadi* ) * ) Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir -BATAN ABSTRAK UJI KEKERASAN
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
26 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada penelitian ini, pembuatan soft magnetic menggunakan bahan serbuk besi dari material besi laminated dengan perlakuan bahan adalah dengan proses kalsinasi dan variasi
Lebih terperinciPengaruh Variasi Arus terhadap Struktur Mikro, Kekerasan dan Kekuatan Sambungan pada Proses Pengelasan Alumunium dengan Metode MIG
NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR Pengaruh Variasi Arus terhadap Struktur Mikro, Kekerasan dan Kekuatan Sambungan pada Proses Pengelasan Alumunium dengan Metode MIG Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat
Lebih terperinciANALISIS SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALUMINIUM (Al) PADUAN DAUR ULANG DENGAN MENGGUNAKAN CETAKAN LOGAM DAN CETAKAN PASIR
ANALISIS SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALUMINIUM (Al) PADUAN DAUR ULANG DENGAN MENGGUNAKAN CETAKAN LOGAM DAN CETAKAN PASIR Masyrukan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta JL. A.Yani Tromol Pos I Pabelan
Lebih terperinciANALISIS KANDVNGAN PENGOTOR DALAM PELET VOz SINTER
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 ISSN 0854-5561 ANALISIS KANDVNGAN PENGOTOR DALAM PELET VOz SINTER Asminar ABSTRAK ANALISIS KANDUNGAN PENGOTOR DALAM PELET U02 SINTER. Telah dilakukan analisis pengotor
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 DIAGRAM ALIR PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Ingot AC8H Proses peleburan Proses GBF (Gas Bubbling Floatation) Spektrometer NG Proses pengecoran OK Solution Treatment Piston As Cast Quenching
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ALA T ADUK LOGAM COR
ISSN 0852-4777 REKAYASA RANCANG BANGUN ALA T ADUK LOGAM COR Hadijaya Dahlan Abstrak Pada pengecoran logam paduan Aluminium, penambahan unsur-unsur pemadu seperti Mn (Mangan), Mg (Magnesium) maupun unsur-unsur
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 DIAGRAM ALIR PENELITIAN Studi Literatur Pembuatan Master Alloy Peleburan ingot AlSi 12% + Mn Pemotongan Sampel H13 Pengampelasan sampel Grit 100 s/d 1500 Sampel H13 siap
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 DIAGRAM ALIR BAB III METODOLOGI PENELITIAN STUDI LITERATUR ALUMINIUM AC8H PROSES PELEBURAN PROSES GBF PENGUJIAN KOMPOSISI KIMIA PENAMBAHAN Sr (LADLE TREATMENT) PENAMBAHAN PHOSPOR (LADLE TREATMENT)
Lebih terperinciPENINGKATAN KETAHANAN KOROSI ZIRCALOY-4 MELALUI PEMADU TIMAH, TEMBAGA DAN NIOBIUM
J. Tek. Bhn. Nukl. Vol. 7 No. 1 Januari 2011: 1-73 ISSN 1907 2635 PENINGKATAN KETAHANAN KOROSI ZIRCALOY-4 MELALUI PEMADU TIMAH, TEMBAGA DAN NIOBIUM Sugondo Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir-BATAN Kawasan
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Perkembangan Riset dan Teknologi di Bidang Industri ke-20 BAHAN TEKNIK MEKANIKA BAHAN
Pengaruh Kromium dan Perlakuan Panas pada Baja Fe-Ni-Cr terhadap Kekerasan dan Struktur Mikro Meilinda Nurbanasari 1, Dodi Mulyadi 2 1 Dosen Tetap Jurusan Teknik Mesin, FTI, Institut Teknologi Nasional,
Lebih terperinciBAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA PENELITIAN
BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Pada penelitian ini langkah-langkah pengujian ditunjukkan pada Gambar 3.1: Mulai Mempersiapkan Alat Dan Bahan Proses Pengecoran
Lebih terperinciKARAKTERISTIK MIKROSTRUKTUR DAN FASA PADUAN Zr- 0,3%Nb-0,5%Fe-0,5%Cr PASCA PERLAKUAN PANAS DAN PENGEROLAN DINGIN
ISSN 0852-4777 KARAKTERISTIK MIKROSTRUKTUR DAN FASA PADUAN Zr- 0,3%Nb-0,5%Fe-0,5%Cr PASCA PERLAKUAN PANAS DAN PENGEROLAN DINGIN Sungkono, Masrukan Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir - BATAN Kawasan Puspiptek,
Lebih terperinciBAB 3 Metode Penelitian
BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Diagram Alir Penelitian Penelitian dilakukan dengan mengikuti diagram alir berikut. Studi literatur Sampel uji: Sampel A: AC4B + 0 wt. % Sr + 0 wt. % Ti Sampel B: AC4B + 0.02
Lebih terperinciMomentum, Vol. 12, No. 1, April 2016, Hal ISSN , e-issn
Momentum, Vol. 12, No. 1, April 2016, Hal. 41-48 ISSN 0216-7395, e-issn 2406-9329 ANALISIS PENGARUH VARIASI TEKANAN PADA PENGECORAN SQUEEZE TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN KEKERASAN PRODUK SEPATU KAMPAS REM
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen,
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen, dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh suhu tempering terhadap sifat mekanik baja
Lebih terperinciGambar 3.1. Diagram Alir Penelitian
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Penelitian Pelat kuningan 70/30 (2 x 2) cm Tebal 3,1 mm Al : 0,00685% 0,03% Pelat kuningan 70/30 (2 x 2) cm Tebal 3,1 mm Al : 0,16112% > 0,03% Uji komp. kimia,
Lebih terperinciPEMERIKSAAN MIKROSTRUKTUR, KOMPOSISI KIMIA DAN KEKERASAN HASIL PENGELASAN PADUAN Al-6061
ISSN 0852-4777 Pemeriksaan Mikrostruktur, Komposisi dan Kekerasan Hasil Pengelasan Paduan Al-6061 (Masrukan, Fatchatul, dan Chaerul) PEMERIKSAAN MIKROSTRUKTUR, KOMPOSISI KIMIA DAN KEKERASAN HASIL PENGELASAN
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Penelitian Pada penelitian ini ada beberapa langkah yang dilakukan. Langkah langkah dalam proses pengerjaan las friction stir welding dapat dilihat pada
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN bawah ini. Metodologi yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada kedua bagan di Gambar 3.1 Proses Pembuatan bahan matriks Komposit Matrik Logam Al5Cu 27 28 Gambar
Lebih terperinciANALISA PERBEDAAN SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PADA PISTON HASIL PROSES PENGECORAN DAN TEMPA
ANALISA PERBEDAAN SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PADA PISTON HASIL PROSES PENGECORAN DAN TEMPA Ahmad Haryono 1*, Kurniawan Joko Nugroho 2* 1 dan 2 Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Pratama Mulia Surakarta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah sebagai media atau alat pemotongan (Yustinus Edward, 2005). Kelebihan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknik penyambungan logam telah diketahui sejak dahulu kala. Sumber energi yang digunakan pada zaman dahulu diduga dihasilkan dari pembakaran kayu atau sampah. Karena
Lebih terperinciUJI KETAHANAN KOROSI TEMPERATUR TINGGI (550OC) DARI LOGAM ZIRKONIUM DAN INGOT PADUAN
PKMI-3-2-1 UJI KETAHANAN KOROSI TEMPERATUR TINGGI (550 O C) DARI LOGAM ZIRKONIUM DAN INGOT PADUAN Zr-Mo-Fe-Cr SEBAGAI KANDIDAT KELONGSONG (CLADDING) BAHAN BAKAR NUKLIR Beni Hermawan, Incik Budi Permana,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Penelitian Untuk dapat mengetahui hasil dari penelitian ini maka pada bab ini akan di bahas mengenai metode penelitian yakni mengenai proses pelaksanaan dan
Lebih terperinciAnalisa Sifat Mekanik Hasil Pengelasan GMAW Baja SS400 Studi Kasus di PT INKA Madiun
Analisa Sifat Mekanik Hasil Pengelasan GMAW Baja SS400 Studi Kasus di PT INKA Madiun LATAR BELAKANG LATAR BELAKANG Baja SS 400 sebagai baja karbon rendah Dapat dilakukan proses pengelasan dengan metode
Lebih terperinciGambar 3.1 Diagram alur Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Alur Penelitian Penelitian dalam tugas akhir ini dilakukan dalam beberapa tahapan meliputi: menentukan tujuan penelitian, mengumpulkan landasan teori untuk penelitian,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini, akan diuraikan mengenai langkah-langkah dalam melakukan penelitian, diagram alir penelitian, proses pengujian tarik geser, proses pengujian kekerasan dan proses
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI PENGARUH VARIASI ARUS TERHADAP STRUKTUR MIKRO, KEKERASAN DAN KEKUATAN SAMBUNGAN PADA PROSES PENGELASAN ALUMUNIUM DENGAN METODE SMAW
NASKAH PUBLIKASI PENGARUH VARIASI ARUS TERHADAP STRUKTUR MIKRO, KEKERASAN DAN KEKUATAN SAMBUNGAN PADA PROSES PENGELASAN ALUMUNIUM DENGAN METODE SMAW Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program
Lebih terperinciPENGEMBANGAN TEKNOLOGI PRODUKSI BAHAN BAKAR REAKTOR DAYA
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 ISSN 0854-5561 PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PRODUKSI BAHAN BAKAR REAKTOR DAYA Tri Yulianto ABSTRAK PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PRODUKSI BAHAN BAKAR REAKTOR DAYA. Kegiatan pengembangan
Lebih terperinciPENGARUH PENAMBAHAN KOMPOSISI Al PADA PADUAN Fe-Ni-Al
PENGARUH PENAMBAHAN KOMPOSISI Al PADA PADUAN Fe-Ni-Al Effect of Additional Alloy Compostion AI in Fe-Ni-Al Dianasanti Salati Sekolah Tinggi Manajemen Industri Jakarta Tanggal Masuk: (19/7/2014) Tanggal
Lebih terperinciPERUBAHAN STRUKTUR MIKRO DAN KEKERASAN PADUAN Co-Cr-Mo-C-N PADA PERLAKUAN AGING
PERUBAHAN STRUKTUR MIKRO DAN KEKERASAN PADUAN Co-Cr-Mo-C-N PADA PERLAKUAN AGING Kisnandar 1, Alfirano 2, Muhammad Fitrullah 2 1) Mahasiswa Teknik Metalurgi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa 2) Dosen Teknik
Lebih terperinciPENGARUH UNSUR GERMANIUM TERHADAP KETAHANAN KOROSI PADUAN Zr-Nb-Mo-Ge UNTUK MATERIAL KELONGSONG PERUSAHAAN LISTRIK TENAGA NUKLIR
Pengaruh Unsur Germanium Terhadap Ketahanan Korosi Paduan Zr-Nb-Mo-Ge untuk Material Kelongsong Perusahaan Listrik Tenaga Nuklir (B. Bandriyana) Akreditasi LIPI Nomor : 395/D/2012 Tanggal 24 April 2012
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: ( Print) B-80
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-80 Studi Eksperimental Pengaruh Model Sistem Saluran dan Variasi Temperatur Tuang terhadap Prosentase Porositas, Kekerasan dan
Lebih terperinciBAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA PENELITIAN
36 BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA PENELITIAN 3.1 Peralatan yang Digunakan Peralatan yang digunakan dalam penelitian dan pengujian ini antara lain: 1. Tabung Nitridasi Tabung nitridasi merupakan
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. Salah satu industri yang cukup berkembang di Indonesia saat ini adalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu industri yang cukup berkembang di Indonesia saat ini adalah industri baja. Peningkatan jumlah industri di bidang ini berkaitan dengan tingginya kebutuhan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Oktober 2014 sampai Juni 2015di
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Oktober 2014 sampai Juni 2015di Laboratorium Material Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Lampung.
Lebih terperinci