GAMBARAN PARITAS DAN PENGETAHUAN IBU BERSALIN TENTANG PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DI BPM HUSNIYATI PALEMBANG

dokumen-dokumen yang mirip
Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Inisiasi Menyusu Dini di BPS Hj. Umah Kec. Cidadap Kel. Ciumbuleuit Kota Bandung

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BERSALIN DENGAN INISIASI MENYUSU DINI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA BENIS JAYANTO NGENTAK KUJON CEPER KLATEN. Wahyuningsih ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan satu-satunya yang paling sempurna

HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI DENGAN PENINGKATAN SUHU TUBUH BAYI BARU LAHIR DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI PUJI LESTARI MAWUNG TRUCUK

BAB 1 PENDAHULUAN. pemberian (ASI) masih jauh dari yang diharapkan. Menurut Survei Demografi

Sugiarti dan Vera Talumepa

BAB 1 PENDAHULUAN. Melahirkan merupakan pengalaman menegangkan, akan tetapi sekaligus

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN IMD PADA PASIEN PASCA PERSALINAN DI BPM RATNA WILIS PALEMBANG TAHUN 2016

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BERSALIN DENGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSUI DINI DIKAMAR BERSALIN PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN 2013

GAMBARAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU MENYUSUI DALAM PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DI SURADADI TAHUN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI IBU BERSALIN DALAM PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI

BAB I PENDAHULUAN. Bayi baru lahir memiliki hak untuk segera menyusu dini dengan membiarkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia tercatat angka kematian bayi masih sangat tinggi yaitu 2%

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN PELAKSANAAN PERAWATAN PAYUDARA

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DI DESA BUTUH KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN. tinggi. Menurut World Health Organization (WHO), data statistik. menyatakan bahwa Neonatal Mortality Rate Indonesia pada tahun 2010

BAB 1 PENDAHULUAN. terbaik dan termurah yang diberikan ibu kepada bayinya, dimana pemberian ASI

PENDAHULUAN. sejak masih bayi. Salah satu faktor yang memegang peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. pada saat janin masih dalam kandungan dan awal masa pertumbuhannya. menghadapi tantangan globalisasi (Depkes, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. The World Health Report Tahun 2005 dilaporkan Angka Kematian Bayi Baru

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN CARA MENYUSUI YANG BENAR PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA BUNGO I KABUPATEN BUNGO TAHUN 2017

HUBUNGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI DENGAN PROSES PENGELUARAN PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK BANDA ACEH

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

PENGARUH PUTING SUSU LECET TERHADAP PENERAPAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS KEBAKKRAMAT I KARANGANYAR

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN ASI DENGAN PRAKTIK PENCEGAHAN BENDUNGAN ASI (BREAST CARE) DI RB NUR HIKMAH KWARON GUBUG

BAB I PENDAHULUAN. kandungan disertai dengan pemberian air susu ibu (ASI) sejak usia dini, terutama

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI ESKLUSIF DI PUSKESMAS 7 ULU PALEMBANG TAHUN 2013

SKRIPSI. Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat. Memperoleh Ijazah S1 Gizi. Disusun Oleh : RATNA MALITASARI J PROGRAM STUDI S1 GIZI

BAB I PENDAHULUAN. bersifat alamiah. ASI mengandung berbagai zat gizi yang dibutuhkan dalam proses

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERAN PETUGAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU PEKERJA YANG MEMPUNYAI BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS RAWASARI TAHUN

Darmayanti Wulandatika. Program Studi D3 Kebidanan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk menyusu sendiri pada ibu dalam satu jam pertama kelahirannya

GAMBARAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF BAYI BARU LAHIR PADA IBU POST SECTIO CAESAREA DI RUMAH SAKIT NUR HIDAYAH BANTUL

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU TENTANG PENTINGNYA BUDAYA PENGGUNAAN ASI BAGI IBU MENYUSUI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEKEJATI TAHUN 2007

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KUNJUNGAN K1 AKSES (KUNJUNGAN AWAL) DI PUSKESMAS PELAMBUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan

PENGARUH PEMBERIAN KONSELING TERHADAP PENGETAHUAN DAN MINAT PENGGUNA KONTRASEPSI MAL DI PONET GROBOGAN GROBOGAN JAWA TENGAH

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DENGAN WAKTU PENGELUARAN KOLOSTRUM

121 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PERILAKU PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS DEPOK I SLEMAN YOGYAKARTA

JoH Volume 4 Nomor 1 Januari 2017

BAB 1 PENDAHULUAN. Colostrum merupakan bagian dari ASI yang penting untuk diberikan pada

HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI DENGAN PRODUKSI ASI PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NANGGALO PADANG

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tujuan pembangunan nasional adalah pembangunan sumber

BAB I PENDAHULUAN. satupun produk formula yang dapat menyamai keunggulan ASI. ASI. ASI mengikuti pola pertumbuhan dan kebutuhan bayi untuk proses

Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Asi Ekslusif Di Desa Rambah Samo Kecamatan Rambah Samo I Kabupaten Rokan Hulu

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 12, No. 2 Juni 2016

PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP WAKTU PENGELUARAN ASI PADA IBU POST PARTUM

BAB I PENDAHULUAN. pada tujuan ke 5 adalah mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI) dengan target

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEGAGALAN IBU DALAM MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia menghasilkan suatu kesepakatan yang tercantum dalam MDG s

Jurnal Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya, Volume 2, Nomor 2, September 2016 ISSN X

BAB 1 PENDAHULUAN. bayi dengan ibunya, setidaknya selama 1 jam segera setelah lahir (Roesli,2011).

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR

Sri Wahyuni, Endang Wahyuningsih ABSTRAK

PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI DENGAN KEBERHASILAN MENYUSUI BAYI DI BPM APRI OGAN ILIR

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu, ASI juga dapat melindungi kesehatan Ibu mengurangi

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

Hubungan Pengetahuan Inisiasi Menyusu Dini dengan Tehnik Bidan Dalam Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSUI DINI FACTORS RELATED TO INITIATION OF BREAST-FEEDING EARLY

BAB 1 : PENDAHULUAN. sedini mungkin, bahkan sejak masih dalam kandungan. Usaha untuk mencapai

HUBUNGAN PIJAT OKSITOSIN TERHADAP KELANCARAN PRODUKSI ASI IBU POST PARTUM

BAB 1 PENDAHULUAN. langkah awal menuju kesuksesan menyusui. Salah satu tujuan IMD adalah menekan

Oleh : Rita Nurhayati, Ruri Yuni Astari, M.Keb SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) YPIB MAJALENGKA ABSTRAK

Kata Kunci : Pengetahuan, Pemberian ASI, ASI Eksklusif.

Gambaran Pengetahuan Ibu Mengenai Buku Kesesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Rancamanyar Baleendah Kabupaten Bandung

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU POST PARTUM TENTANG BREAST CARE DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI PADA IBU POST PARTUM

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah Inisiasi Menyusu Dini (IMD) yang merupakan langkah wajib pada

Sri Janatri* STIKES Kota Sukabumi ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Keadaan kehamilan kembar sebetulnya abnormal yang mungkin terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. pencapaian target Millenium Development Goals (MDGs) Di negara

PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA NEONATUS DENGAN IBU PASCA SECTIO CAESAREA DI RUANG MAWAR RSUD dr.doris SYLVANUS, PALANGKA RAYA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ARTIKEL

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting diperhatikan oleh ibu. Pemberian Air Susu Ibu (ASI) padabayi

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA TAHUN 2015

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS NORMAL 1-3 HARI TENTANG PEMBERIAN KOLOSTRUM DI RUANG NIFAS DI RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) sangat bermanfaat untuk imunitas, pertumbuhan dan

HUBUNGAN TEHNIK MENYUSUI DENGAN KELANCARAN ASI PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BLANG BINTANG ACEH BESAR JURNAL

FAKTOR-FAKTOR PENGARUH KEBERHASILAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DI RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP PEMBERIAN ASI DI KELURAHAN GONDORIYO NGALIYAN SEMARANG

, 2014 GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI KAMPUNG KERAJAN DESA SUKAHAJI KECAMATAN CIASEM KABUPATEN SUBANG

BAB I PENDAHULUAN. Pengetahuan, sikap..., Rindiarni Inten Putri, FKM UI, 2009

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI POLINDES KHARISMA DEPOK CONDONG CATUR

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MULTIPARA TERHADAP METODE INISIASI MENYUSUI DINI DI RSKIA X KOTA BANDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. Manusia (SDM) yang berkualitas agar masyarakat Indonesia dapat melanjutkan

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN INVOLUSIO UTERUS PADA IBU NIFAS DI RSUD DR. H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. kematian bayi mencapai 36 per kelahiran (SDKI, 2007). menyusui dengan program pemberian ASI eksklusif on demand yang

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGHASILAN IBU MENYUSUI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI)

DEWI SUSANTI ( S)

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU IBU BERSALIN TERHADAP METODE PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK KOTA BANDUNG

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 2, Oktober 2014 ISSN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANAJEMEN LAKTASI

PENGARUH MOBILISASI DINI TERHADAP PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POST PARTUM SPONTAN DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

HUBUNGAN PERSEPSI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA IBU BEKERJA DI KELURAHAN WIROGUNAN KOTA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR DI PUSKESMAS PAKUALAMAN YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pola menyusui yang dianjurkan (Suradi, 1995).

GAMBARAN PENGETAHUAN, MOTIVASI IBU NIFAS DAN PERAN BIDAN TERHADAP BOUNDING ATTACHMENT DI RUANG KEBIDANAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RADEN MATTAHER TAHUN

Transkripsi:

GAMBARAN PARITAS DAN PENGETAHUAN IBU BERSALIN TENTANG PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DI BPM HUSNIYATI PALEMBANG Riska Marlin Program Studi D III Kebidanan STIKes Muhammadiyah Palembang E-mail: riska.oktavery@yahoo.co.id ABSTRAK WHO (World Health Organization) menjelaskan bahwa ASI adalah makanan ideal untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa pemberian ASI ekslusif selama 6 bulan merupakan cara yang paling optimal dalam keberhasilan makanan kepada bayi. Tujuan penelitian Untuk mengetahui Gambaran Paritas dan pengetahuan Ibu Bersalin Tentang Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini di BPM Husniyati Palembang tahun 2015. Metode penelitian menggunakan survey deskriptif. Populasi dalam penelitian ini semua ibu bersalin yang kebetulan ada di BPM Husniyati yang diambil secara non random dengan menggunakan teknik accidental sampling. Uji statistik menggunakan kuesioner sebagai instrument penelitian. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu yang melakukan IMD sebanyak 13 responden (40,6%) dan yang tidak melakukan IMD sebanyak 19 responden (59,4%) responden yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 7 responden (21,9%) dan yang memiliki pengetahuan kurang sebanyak 25 responden (78,1 %), responden yang anaknya kurang dari 3 sebanyak 14 responden (43,8%) sedangkan yang jumlah anaknya lebih dari 3 sebanyak 18 responden (56,3%). Kata Kunci : IMD, Paritas, Pengetahuan ABSTRACT WHO (World Health Organization) explains that briefing is ideal food for growth and development of baby. based on result of research, known that exclusive briefing during 6 month of is way that is most optimal in success of food to baby. Purpose of research to know image of parity and knowledge of mother copies about execution of initiation of milk early in BPM Husniyati Palembang the year 2015. Research method applies descriptive survey. Population in all these research of mother copies coincidently at BPM Husniyati taken in non random by using technique accidental sampling. Statistical test applies questionnaire as instrument of research. based on result of research indicates that mother doing IMD 13 responders (40,6%) and doing no IMD 19 responders (59,4%) responder having good knowledge counted 7 responder (21,9%) and having knowledge is less 25 responders (78,1%), responder which the child is less than 14 responders (43,8%) while which number of the child s is more than 18 responders (56,3%). Keyword : IMD, Parity, Knowledge PENDAHULUAN WHO (World Health Organization) menjelaskan bahwa ASI adalah makanan ideal untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa pemberian ASI ekslusif selama 6 bulan merupakan cara yang paling optimal dalam keberhasilan makanan kepada bayi 1. Inisiasi menyusu dini atau disingkat sebagai IMD merupakan program yang sedang gencar dianjurkan pemerintah.

Inisiasi menyusu dini akan sangat membantu dalam keberlangsungan pemberian ASI ekslusif (ASI saja) dan lama menyusui. Dengan demikian bayi akan terpenuhi kebutuhannya hingga usia 2 tahun, dan mencegah terjadinya kurang gizi pada anak 2. Menurut WHO, setiap tahunnya terdapat 1-1,5 juta bayi di dunia meninggal karena tidak diberikan ASI ekslusif. Menyelamatkan satu juta bayi dimulai dengan satu tindakan, yaitu memberi dukungan selama satu jam setelah lahir, karena menyusui satu jam pertama bayi baru lahir sangat berperan dalam menurunkan angka kematian bayi (AKB). Dalam satu tahun, empat juta bayi berusia 28 hari meninggal. Jika semua bayi di dunia diberi kesempatan menyusu sendiri dengan membiarkan kulit ibu melekat pada kulit bayi setidaknya selama satu jam maka satu juta jiwa bayi ini dapat diselamatkan 3. Menurut penelitian penelitian dari Inggris (2006) yang dilakukan oleh Karen Edmond di Ghana terhadap hampir 11.000 bayi, jika bayi diberi kesempatan menyusu dalam waktu satu jam pertama dengan membiarkan kontak kulit ke kulit, maka 22% nyawa bayi kurang dari 28 hari dapat diselamatkan, jika mulai menyusui pertama saat bayi berusia lebih dari 2 jam dan dibawah 24 jam pertama, tinggal 16% nyawa bayi dibawah 28 hari dapat diselamatkan 4. Inisiasi menyusu dini (early initiation) atau permulaan menyusu dini adalah bayi mulai menyusu sendiri segera setelah lahir. Cara bayi melakukan inisiasi menyusu dini ini dinamakan the best crawl atau merangkak mencari payudara 3. Tujuan Inisiasi Menyusu Dini 5 1. Mengurangi 22% kematian bayi berusia 28 hari kebawah 2. Meningkatkan keberhasilan menyusui secara ekslusif dan lamanya bayi disusui 3. Merangsang produksi ASI 4. Memperkuat refleks menghisap bayi. Refleks menghisap awal pada bayi paling kuat dalam beberapa jam pertama setelah lahir. Teknik Inisiasi Menyusu Dini Inisiasi menyusu dini, sebenarnya sangat mudah dilaksanakan. Hanya ada beberapa faktor yang mendukung keberhasilannya, yaitu tergantung dari kesiapan fisik dan psikologi ibu yang sudah harus dipersiapkan dari awal kehamilannya, serta dukungan keluarga, konseling dalam pemberian informasi mengenai inisiasi menyusu dini bisa diberikan selama pemeriksaan kehamilan. Selain untuk membuat si ibu lebih siap untuk menghadapi persalinan, inisiasi menyusu dini juga mempersiapkan ibu secara fisik untuk bisa langsung memberikan susu pada bayi nya, seperti pemeliharaan puting payudara dan cara masasse payudara. Rasa cemas, tidak nyaman, dan nyeri selama proses persalinan sangat mempengaruhi

kesiapan ibu untuk segera menyusui bayi nya 6. Manfaat Inisiasi Menyusu Dini 7 a. Bagi Ibu 1) Mencegah perdarahan pasca persalinan dan mempercepat kembalinya rahim kebentuk semula 2) Mencegah anemia defisiensi zat besi 3) Mempercepat ibu kembali ke berat badan sebelum hamil 4) Menunda kesuburan 5) Menimbulkan perasaan dibutuhkan 6) Mengurangi kemungkinan kangker payudara dan ovarium b. Bagi Bayi 1) Komposisi sesuai kebutuhan 2) Kalori dari ASI memenuhi kebutuhan bayi sampai usia enam bulan 3) ASI mengandung zat pelindung 4) Perkembangan psikomotorik lebih cepat 5) Menunjang perkembangan kognitif 6) Menunjang perkembangan pengelihatan 7) Memperkuat ikatan batin antara ibu dan anak 8) Dasar untuk perkembangan kepribadian yang percaya diri 9) Dasar untuk perkembangan emosi yang hangat Faktor-faktor yang mempengaruhi IMD 1. Paritas Paritas adalah frekuensi ibu melahirkan yang mempengaruhi ibu dan anak. Paritas 1-2 merupakan paritas yang paling aman ditinjau dari sudut maternal. Selain itu, ibu menyusu yang tidak pernah berpengalaman cenderung akan menghadapi masalah besar dalam menyesuaikan diri terhada upaya penatalaksanaan inisiasi menyusu dini. Ibu yang mempunyai paritas tinggi lebih mempunyai pengalaman dalam pemberian ASI segera setelah lahir atau inisiasi menyusu dini. Hasil penelitian Roesli (2012), bahwa ibu yang mempunyai anak yang telah dilahirkan < 3 kali termasuk resiko rendah, sedangkan mempunyai anak yang telah dilahirkan > 3 kali termasuk resiko tinggi. Jadi inisiasi menyusu dini dapat mengurangi 22% kematian bayi yang berumur 28 hari, dapat merangsang produksi ASI dan dapat meningkatkan keberhasilan menyusui secara ekslusif dan lamanya bayi disusui sehingga dapat menurunkan angkakematian bayi secara menyeluruh. 2. Pengetahuan Pengetahuan adalah hasil tahu yang berasal dari proses pengindraan manusia terhadap obyek tertentu. Proses pengindraan terjadi melalui panca indra manusia yaitu melalui indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. penelitian

yang dilakukan oleh Ilda Triana (2012) tentang hubungan pengetahuan dan pendidikan ibu bersalin dengan keberhasilan inisiasi menyusu dini di BPS Elna pasar Kuto Palembang tahun 2012 menunjukkan bahwa adanya hubungan antara pengetahuan terhadap keberhasilan inisiasi menyusu dini dimana p value = 0.015. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah survey deskriptif, yaitu survei atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi 9. Penelitan ini dilakukan untuk mengetahui distribusi dan frekuensi paritas dan pengetahuan ibu serta pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) di BPM Husniati pada tahun 2015 dimana BPM tersebut sudah menerapkan pelaksanaan IMD. Dalam penelitian ini terdiri dari 2 variabel yaitu paritas dan pengetahuan ibu (pelaksanaan, inisiasi menyusu dini pada bayi baru lahir). Sampel pada penelitian ini adalah sebagian ibu melahirkan di BPM Husniyati Palembang pada tahun 2015 sebanyak 32 responden. Penelitian dilakukan pada bulan April-Mei tahun 2015. Menurut Soegoto 11, sampel minimal adalah 30. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di BPM Husniyati, Jl. Kapten Abdullah No. 02. RT 09. RW 04. Kelurahan Talang Bubuk Kecamatan plaju Palembang. Provinsi Sumatera Selatan. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuisioner yang sudah dilakukan uji validitas pada penelitian sebelumnya yaitu penelitian penelitian yang dilakukan oleh Ilda Triana tahun 2012 dengan judul Hubungan Pengetahuan dan Pendidikan Ibu Bersalin Inisiasi Menyusu Dini Di BPS Ellna Pasar Kuto Palembang. Variabel dalam penelitian yaitu Pelaksanaan IMD, Paritas dan Pengetahuan. Pelaksanaan IMD adalah Bayi melakukan Inisiasi Menyusu Dini setelah Persalinan 3 didapatkan melalui wawancara menggunakan lembar Check List. Hasil ukur dalam skala ordinal, dikategorikan menjadi: 1. Ya : Jika ibu melakukan Inisiasi menyusu Dini 2. Tidak:Jika Ibu tidak melakukan Inisiasi Menyusu Dini Paritas Ibu adalah jumlah frekuensi ibu melahirkan bayi, baik lahir hidup maupun lahir mati 12 didapatkan melalui wawancara menggunakan lembar Check List. Hasil ukur dalam skala ordinal, dikategorikan menjadi: 1. Paritas rendah : Jika ibu melahirkan <3 kali 2. Paritas tinggi : Jika ibu melahirkan >3 kali Pengetahuan Ibu adalah Hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu

seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya 9 didapatkan melalui wawancara menggunakan kuisioner. Hasil ukur dalam skala ordinal, dikategorikan menjadi: 1. Baik :Jika ibu mampu menjawab pertanyaan dengan benar >75%. 2. Kurang: jika ibu mampu menjawab pertanyaan dengan benar <75%. HASIL PENELITIAN Analisis Univariat a. Inisiasi Menyusui Dini (IMD) No 1 2 Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pelaksanaan IMD Pelaksanaan IMD Ya Tidak Freku ensi 20 12 Persenta se 62,5 37,5 Jumlah 32 100 2. Pengetahuan Ibu Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan Ibu No Pengetahuan Freku 1 2 3. Paritas Baik Kurang ensi 7 25 Persenta se 21,9 78,1 Jumlah 32 100% Tabel 3. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Paritas No Paritas Frekue nsi Persentas e 1 2 Rendah Tinggi 18 14 56,3 43,8 Jumlah 32 100 PEMBAHASAN a. Inisiasi Menyusui Dini (IMD) Berdasarkan distribusi frekuensi tabel 1 menunjukkan, bahwa ibu yang melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) sebanyak 20 responden (62,5%) dan responden yang tidak melakukan perawatan payudara sebanyak 12 responden (37,5%). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Triana (2012) di BPS Elna Palembang tentang keberhasilan Inisiasi Menyusu Dini didapatkan hasil responden yang memberikan Inisiasi Menyusu Dini lebih banyak yaitu 21 responden atau 60% dari 35 responden dan yang tidak memberikan inisiasi menyusu dini sebanyak 14 responden atau 40%. b. Pengetahuan Ibu Berdasarkan distribusi frekuensi di atas menunjukkan, Responden yang mempunyai pengetahuan baik sebanyak 7 responden (21,9%) lebih sedikit dibandingkan responden yang mempunyai pengetahuan kurang sebanyak 25 responden (78,1%)

Pengetahuan ibu yang kurang tentang inisiasi menyusu dini dikarenakan oleh sedikitnya informasi yang didapat oleh ibu dari pelayanan kesehatan, hal ini di dukung oleh teori Notoadmojo (2009), yang menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang yaitu pendidikan, informasi, social budaya, pengalaman dan sosial ekonomi. c. Paritas Berdasarkan distribusi frekuensi di atas menunjukkan, responden dengan paritas rendah yaitu sebanyak 18 responden (56,3%) lebih banyak di banding responden paritas tinggi sebesar 14 responden (43,8%). Paritas adalah frekuensi ibu melahirkan yang mempengaruhi ibu dan anak. Paritas 1-2 merupakan paritas yang paling aman ditinjau dari sudut maternal. Selain itu, ibu menyusu yang tidak pernah berpengalaman cenderung akan menghadapi masalah besar dalam menyesuaikan diri terhada upaya penatalaksanaan inisiasi menyusu dini. Ibu yang mempunyai paritas tinggi lebih mempunyai pengalaman dalam pemberian ASI segera setelah lahir atau inisiasi menyusu dini 8 Simpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Distribusi frekuensi pelaksanaan inisiasi menyusu dini sebanyak 20 responden (2,5%), lebih banyak dibandingkan dengan responden yang tidak melakukan IMD sebesar 12 responden (37,5%). 2. Distribusi frekuensi pengetahuan yaitu responden dengan pengetahuan baik sebanyak 7 responden (21,9%), lebih sedikit dibandingkan dengan responden yang berpengetahuan kurang 25 responden (78,1%). 3. Distribusi frekuensi paritas rendah sebanyak 18 responden (43,8%), lebih banyak dibandingkan dengan paritas tinggi sebesar 14 responden (56,3%). Saran Para bidan memberikan konseling dan penyuluhan tentang pentingnya Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dalam upaya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan, untuk mengurangi angka morbiditas dan mortalitas. SIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA

1. Prasetyono, Dwi. Buku Pintar ASI Ekslusif, Diva Press, Yogyakarta 2009 2. Chomaria Nurul. 2011 Panduan Terlengkap Pasca Melahirkan, Surakarta : Ziyad Visi Media 3. Roesli. 2012 Panduan Inisiasi Menyusu Dini Plus ASI Ekslusif. Jakarta : Pustaka Bunda 4. Depkes RI. 2011. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta 5. Khasanah Nur. 2011 ASI atau Susu Formula ya?. Yogyakarta Flash Book 2011 6. Saleh, Sitti, Asuhan Kebidanan Pada masa Nifas, Salemba Medika, Jakarta 2009 7. Hector, 2005, ASI Ekslusif dan IMD (Inisiasi Menyusu Dini) Keamanan Anak SD, Peran Ayah, ASI (http://mariapjl.blogspot.com/), Diakses pada tanggal 17 januari 2015 8. Notoatmodjo. 2010 Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta 9. Wiknjosastro, Hanifa, Ilmu Kandungan, Yayasan Bina Pustaka, Jakarta, 2007 10. Arikunto S. 2010 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta 11. Utami, Roesli. Inisiasi Menyusu Dini Plus ASI Ekslusif, Pustaka Bunda, Jakarta 2010 12. 2012. Inisiasi Menyusu Dini Plus ASI Ekslusif, Pustaka Bunda, Jakarta 13. Onggo Tri. 2011 Kitab Kehamilan dan Persalinan. Yogyakarta : Mitra Buku