BAB I PENDAHULUAN. fisik ataupun mental, sebenarnya merupakan kehendak Tuhan yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sekali. Selain membawa kemudahan dan kenyamanan hidup umat manusia.

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari manusia pasti mengadakan hubungan interaksi dengan orang lain, serta dalam

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam suku, bahasa, adat istiadat dan agama. Hal itu merupakan

BAB I PENDAHULUAN. potensi perselisihan hidup beragama, perulah adanya upaya-upaya

BAB I PENDAHULUAN. umum dikenal dengan masyarakat yang multikultural. Ini merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai hubungan yang erat sekali dengan agama/kerohanian sehingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk sosial, manusia senantiasa ingin berhubungan antara satu

BAB I PENDAHULUAN. beragama itu dimungkinkan karena setiap agama-agama memiliki dasar. damai dan rukun dalam kehidupan sehari-hari.

TOLERANSI KEHIDUPAN UMAT BERAGAMA DI INDONESIA (Analisis Semiotik Pada Film Tanda Tanya) NASKAH PUBLIKASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. keseharian. Batas-batas teritorial sebuah negara seakan-akan tidak ada lagi. Setiap

BAB IV ANALISIS. A. Penanaman Nilai-nilai Multikultural pada Masyarakat Dusun. masyarakatnya. Masyarakat dusun Mojokerep yang ikut berperan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kalah banyak. Keberagaman agama tersebut pada satu sisi menjadi modal

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang keilmuan lainnya. Al-Qur an juga merupakan firman Allah

BAB I PENDAHULUAN. setelah melakukan musyawarah dengan para shahabatnya. pikiran, gagasan ataupun ide, termasuk saran-saran yang diajukan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menampilkan sikap saling menghargai terhadap kemajemukan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Munculnya partai partai Islam belakangan ini menimbulkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaan merupakan cabang ilmu. cita cita bangsa. Salah satu pelajaran penting yang terkandung dalam

BAB I PENDAHULUAN. perubahan sistem kerap muncul sebagai bentuk reformasi dari sistem sebelumnya.

Raffles City Hotel 5-7 September 2013

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia tergambar dalam berbagai keragaman suku, budaya, adat-istiadat, bahasa


BAB IV ANALISA DATA. A. Bentuk-bentuk kegiatan keagamaan dan sosial masyarakat. jika yang dinamakan hidup bersama dan berdampingan pasti ada masalah

BAB I PENDAHULUAN. harus dijaga di Indonesia yang hidup di dalamnyaberbagai macam suku, ras,

BAB I PENDAHULUAN. dengan eksistensi pendidikan. Jika pendidikan memiliki kualitas tinggi, maka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Dalam menjalani kehidupan sosial dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial. Ia hanya hidup, berkembang, dan

PURA MANDARA GIRI SEMERU AGUNG (Suatu Kajian Antropologis, Sosiologis, dan Edukatif) SKRIPSI. Oleh. Ari Yogo Prasetya NIM

BAB I PENDAHULUAN. memiliki perbedaan. Tak ada dua individu yang memiliki kesamaan secara

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama rahmatan lil alamin.ajarannya diperuntukkan bagi umat

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya upaya yang terus menerus untuk meningkatkan kedisiplinan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang mempunyai beragam suku, agama dan budaya, ada

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20. Tahun 2003 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana

TUGAS AGAMA KLIPING KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA, ANTAR SUKU, RAS DAN BUDAYA

BAB I PENDAHULUAN. dan Satu Pemerintahan (Depag RI, 1980 :5). agama. Dalam skripsi ini akan membahas tentang kerukunan antar umat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, mulai dari (kurikulum tahun 1994) yang menggunakan cara belajar

BAB I PENDAHULUAN. Menurut kodrat alam, manusia dimana-mana dan pada zaman apapun juga selalu

BAB I PENDAHULUAN. (2000) p Budyanto, Dasar Teologis Kebersamaan dalam Masyarakat yang Beranekaragam Gema Duta Wacana, Vol.

BAB I PENDAHULUAN. hal yang berbeda, meskipun keduanya mempunyai kemiripan untuk. komunikasi dan dakwah, maka komunikator selaku dai bisa dengan tepat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu wahana yang efektif dalam pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. adalah radio, televisi, telepon, majalah dan lain-lain. Dalam komunikasi massa

BAB I PENDAHULUAN. untuk memimpin jasmani dan rohani ke arah kedewasaan. Dalam artian,

ANALISI DATA. Dalam penelitian kualitatif, teknik analisis di lakukan bersamaan dengan

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA DIALOG INTERAKTIF LINTAS AGAMA DAN PENGUKUHAN PENGURUS FKUB KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. kemajemukan, tetapi yang terpenting adalah keterlibatan aktif terhadap kenyataan

BAB IV ANALISIS DATA. Bahwasanya kehidupan di dunia ini pada kodratnya diciptakan dalam bentuk yang

LETAK ADMINISTRATIB LAMONGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia yang berkepribadian baik dan mempunyai kecerdaan yang unggul

BAB I PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 2

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kemajemukan

BAB 31 PENINGKATAN KUALITAS KEHIDUPAN BERAGAMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Rosania Mega Fibriana, 2014 Perkembangan nila-nilai kerukunan ummat beragama pada masyarakat majemeuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. secara konvensional maupun inovatif. Hal tersebut lebih terfokus lagi dalam

PENDAHULUAN. yang dimilikinya. Keragaman memang indah dan menjadi kekayaan bangsa yang. dari pada modal bangsa Indonesia (Hanifah, 2010:2).

BAB I PENDAHULUAN. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi sangat penting peranannya bagi kehidupan sosial, budaya,

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan komunikasi saat ini, banyak orang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Sehingga tidak memicu terjadinya konflik sosial didalam masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan tinjauan sosiologis mengenai lingkungan berarti sorotan yang

BAB I PENDAHULUAN. keberagamaan, cita-cita, perspektif, orientasi hidup. Tingginya pluralisme bangsa Indonesia membuat potensi konflik bangsa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dapat diartikan secara umum sebagai usaha proses pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial. maksud bahwa manusia bagaimanapun juga tidak bisa terlepas dari individu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Pengesahan Judul. ini didasari oleh pandangan al-qur an dalam surah Al-Mujadalah, ayat 11:

BAB I PENDAHULUAN. Problem kemerosotan moral akhir-akhir ini menjangkit pada sebagian

I. PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk individu yang mempunyai akal, pikiran dan

BAB V PENUTUP. mempertahankan identitas dan tatanan masyarakat yang telah mapan sejak lama.

Ditemukan beberapa riwayat tentang sebab turunnya (nuzul) ayat-ayat. surah ini, antara lain adalah sebagaimana yang disebutkan dalam riwayat

BAB I PENDAHULUAN. terjadi dalam dirinya. Rasa ingin tahu ini memaksa perlu berkomunikasi. Manusia lahir

BAB 1 PENDAHULUAN. mengatur hubungan manusia dan pencipta (hablu min allah) dan hubungan

BAB I PENDAHULUAN. multicultural yang di dalamnya terdapat keberagaman baik dari segi budaya,

BAB I PENDAHULUAN. penting dan dominan menetukan maju mundurnya suatu bangsa, serta. membentuk generasi penerus bangsa yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. yang lain. Hal ini disebabkan karena manusia dibekali akal pikiran, kesadaran,

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Sebagai faktor penentu

IMPLEMENTASI TOLERANSI KEBHINNEKAAN PADA MASYARAKAT MAJEMUK DI DUSUN CETHO DESA GUMENG KECAMATAN JENAWI KABUPATEN KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada hakikatnya Allah menciptakan manusia di dunia ini tidak lain

BAB I PENDAHULUAN. pemahaman banyak orang terhadap kata tersebut berbeda - beda. Kata media

BAB I PENDAHULUAN. penutup para rasul yang sudah-sudah sehingga menjadi penyempurna

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fety Novianty, 2013

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kecakapan spiritual keagamaan, kepribadian,

BAB I PENDAHULUAN. budaya. Pada dasarnya keragaman budaya baik dari segi etnis, agama,

BAB III PENYAJIAN DATA. observasi angket, dan wawancara, yang diperoleh dari responden. Adapun

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih dikenal dengan multikultural yang terdiri dari keragaman ataupun

BAB I PENDAHULUAN. lain, mulai dari lingkungan lokal (keluarga) sampai ke lingkungan sosial luar (masyarakat).

BAB I PENDAHULUAN. dan bertujuan untuk membangun negara. Salah satu lembaga pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN. serta berbeda kepentingan. Akan tetapi perbedaan-perbedaan itu disatukan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. logika, dikenali sebagai ilmu tentang alat untuk mencari kebenaran. 1

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. wilayah dari Desa Kasikan Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar yaitu:

RANCANGAN INSTRUMEN SURVEY LAPANGAN 1 PASIS SESKOAD TAHUN 2004 BIDANG SOSIAL BUDAYA A. Kependudukan/Demografi

BAB I PENDAHULUAN. didik untuk menjadi manusia yang berakhlak mulia (bermoral). Sebab bangsa

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. mudahnya mendapatkan pilihan informasi sesuai yang mereka butuhkan.

BAB I PENDAHULUAN. kantor, dll ), oleh karena itu komunikasi menyentuh hampir seluruh aspek

45. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KHONGHUCU DAN BUDI PEKERTI SMA/SMK

BAB I PENDAHULUAN. melalui proses pendidikan yang baik akan sangat berpengaruh dari generasi ke generasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebuah fakta sosial yang harus kita terima adalah kemajemukan yang ada dalam kehidupan manusia, yaitu bahwa manusia dibedakan berdasarkan etnis, suku, budaya, ras, dan agama. Perbedaan yang mewujud baik secara fisik ataupun mental, sebenarnya merupakan kehendak Tuhan yang seharusnya dijadikan sebuah potensi untuk menciptakan sebuah kehidupan yang menjunjung tinggi toleransi. Dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan suku bangsa dan agama, bersama-sama dengan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara, mewarisi perilaku dan kegiatan kita. Berbagai kebudayaan itu beriringan, saling melengkapi, bahkan mampu untuk saling menyesuaikan. 1 Di Indonesia, hidup berkembang berbagai agama. Agama yang diakui di Indonesia sebanyak enam yaitu; Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Khonghucu. 2 Dengan agama yang bermacam-macam ini memberikan andil besar terhadap terjadinya konflik. Banyak contoh konflik yang mengatas namakan agama yang terjadi di Indonesia misalnya; konflik di Sampang, Puger, Aceh, dan masih banyak lagi. Dalam hubungannya dengan agama, hal itu memberikan kesan yang kuat dan sangat mudah menjadi alat provokasi dalam menimbulkan ketegangan di antara umat beragama. Ketegangan ini antara lain disebabkan karena: 1 Elly M. Setiadi, Kama Abdul Hakam, Ridwan Effendy, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Edisi Kedua (Jakarta: Pernada Media Group, 2011), 151. 2 Dadang Khadmad, Sosiologi Agama (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2002), 96.

1. umat beragama seringkali bersikap untuk memonopoli kebenaran ajaran agamanya, sementara agama lain diberi label tidak benar. Sikap seperti ini, dapat memicu umat agama lain untuk mengadakan perang suci dalam rangka mempertahankan agamanya; 2. Umat beragama seringkali bersikap konservatif, merasa benar sendiri sehingga tak ada ruang untuk melakukan dialog yang kritis dan bersikap toleran terhadap agama lain. 3 Untuk meminimalisir ketegagan-ketegangan tersebut dapat dilakukan dengan cara, membangun rasa toleransi antar umat beragama agar terjalin hubungan sosial yang harmonis. Terciptanya hubungan sosial yang harmonis tentunya tidak terlepas dari peran komunikasi dengan pola-polanya. Dimana pola komunikasi antar umat beragama memiliki karakter yang variatif sesuai dengan latar struktur sosial budaya pada masyarakat tersebut. Senduro merupakan salah satu kecamatan di Lumajang dengan masyarakat Islam dan Hindu di dalamnya. Di daerah Senduro juga terdapat Pura Mandara Giri Semeru Agung yang merupakan pusat peribadatan masyarakat Hindu, setiap hari perayaan umat Hindu, masyarakat Hindu dari berbagai daerah berbondong-bondong menuju ke pura tersebut. Selain itu, salah satu Desa di kecamatan Senduro yakni Desa Kandangan juga terdapat masyarakat Islam dan Hindu. Komunikasi yang mereka lakukan sangat baik, di tengah derasnya arus konflik berbasis perbedaan agama di Indonesia, masyarakat Islam dan Hindu 3 Syamsul Bakhri, Agama, Persoalan Sosial & Krisis Moral, Komunikasi Jurnal Dakwah Dan Komunikasi, 1, (januari, 2009), 42.

di daerah tersebut justru terjalin hubungan yang harmonis, dalam konteks ekonomi misalnya, meskipun berbeda agama mereka bekerja di tempat yang sama, seperti mengolah kayu menjadi bahan bangunan, selain itu dalam konteks budaya mereka juga saling menghormaati dengan cara orang-orang Hindu ikut merayakan hari raya Islam, sedangkan orang-orang Islam juga masih ada yang memakai budaya Hindu, seperti membuat sesajen pada waktuwaktu tertentu. Selanjutnya dalam konteks sosial, mereka mengedepankan kebersamaan, seperti gotong royong dan tolong menolong. Mereka sangat mengedepankan sikap toleransi antar umat beragama. Hal ini mengindikasi bahwa komunikasi yang terbangun merupakan kunci hubungan sosial yang baik diantara dua umat beragama itu. Berdasarkan realita tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang pola komunikasi dengan judul Pola Komunikasi Masyarakat Islam dan Hindu Desa Kandangan Senduro Lumajang. B. Fokus Penelitian Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan fokus penelitian dalam penelitian ini, yakni: Bagaimana pola komunikasi masyarakat Islam dan Hindu di Desa Kandangan Senduro Lumajang? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan fokus penelitian di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

Untuk mengetahui pola komunikasi masyarakat Islam dan Hindu di Desa Kandangan Senduro Lumajang D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Adapun manfaat teoritis dalam penelitian ini adalah untuk menambah khazanah keilmuan tentang pola komunikasi masyarakat Islam dan Hindu di Desa Kandangan Senduro Lumajang 2. Manfaat Praktis Adapun manfaat praktis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Bagi peneliti, untuk menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman tentang penulisan karya ilmiah sebagai bekal awal untuk mengadakan penelitian di masa mendatang. b. Bagi tempat yang diteliti, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan kerukunan antar umat beragama c. Bagi lembaga IAIN Jember, hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan kajian untuk melengkapi kepustakaan dan tambahan referensi kepustakaan bagi seluruh civitas akademik IAIN Jember. d. Bagi masyarakat, hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui tentang pola komunikasi masyarakat Islam dan Hindu di Desa Kandangan Senduro Lumajang

E. Definisi Istilah 1. Pola Komunikasi Arti pola dalam kamus ilmiah bahasa Indonesia ialah model, contoh: pedoman (rancangan), dasar kerja. 4 Sedangkan komunikasi menurut bahasa latin communication, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna. Jadi, kalau dua orang terlibat dalam komunikasi, misalnya dalam bentuk percakapan, maka komunikasi akan terjadi atau berlangsung selama ada kesamaan makna mengenai apa yang dipercakapkan. 5 Pola komunikasi diartikan sebagai bentuk atau pola hubungan dua orang atau lebih dalam proses pengiriman dan penerimaan cara yang tepat sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. 2. Masyarakat Islam Masyarakat Islam adalah kelompok manusia yang mengamalkan kebudayaan islam sepenuhnya. 6 Jadi yang dimaksud masyarakat Islam dalam penelitian ini adalah masyarakat yang menjalankan kebudayaan islam sepenuhnya dalam kehidupan sehari-hari. 3. Masyarakat Hindu Masyarakat Hindu adalah kelompok manusia yang mengamalkan kebudayaan Hindu sepenuhnya. Jadi masyarakat Hindu dalam penelitian 4 Pius Partanto, M. Dahlan Barry, Kamus Ilmiah Populer (Yogyakarta: Arkola Surabaya, 2001) 613. 5 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013) 9. 6 Sidi Gazaliba, islam & perubahan sosionudaya: kajian islam tentang perubahan masyarakat (Jakarta: Pustaka Alhusna, 1983), 97.

ini adalah masyarakat yang menjalankan kebudayaan Hindu sepenuhnya dalam kehidupan sehari-hari. F. Sistematika Pembahasan Dalam Penelitian ini terdiri dari beberapa bab, pembagian bab-bab ini agar pembahasan lebih terarah, sehingga apa yang direncanakan sesuai dengan tujuan dan hasilnya, maka disusun sistematika pembahasan sebagai berikut: BAB I Merupakan pendahuluan, yang berisi latar belakang masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi istilah, dan sistematika permbahasan. BAB II Membahas kajian kepustakaan yang di dalamnya memuat penelitian terdahulu dan kajian teori. BAB III Memaparkan pendekatan dan jenis pendekatan, lokasi penelitian, subyek penelitian, teknik pengumpulan data, analisis data, keabsahan data, dan tahaptahap penelitian. BAB IV Berisi tentang gambaran obyek penelitian, penyajian data dan analisis, serta pembahasan temuan. BAB V Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.