BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN. Sistem perbankan ganda (sistem konvensional dan sistem syariah)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Sistem perbankan ganda (sistem konvensional dan sistem syariah) yang

BAB I PENDAHULUAN. penghubung antara pihak yang kelebihan dana dan pihak yang membutuhkan dana.

BAB I PENDAHULUAN. aspek keadilan dalam bertransaksi. Bank berdasarkan prinsip syariah atau

BAB I PENDAHULUAN. bank-bank konvensional. Esensi bank Islam tidak hanya dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. dengan tingkat modal yang mencukupi, sehingga untuk menambah modal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah lembaga perantara keuangan atau biasa disebut financial

BAB I PENDAHULUAN. Di samping itu, bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukarkan uang,

BAB I PENDAHULUAN. yang kekurangan dana yang dalam menjalankan aktivitasnya harus sesuai dengan

Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 18, No 2,Oktober 2011 ISSN :

I. PENDAHULUAN. keberadaan bank sebagai lembaga keuangan telah bertansformasi menjadi dua

BAB I PENDAHULUAN. prinsip keadilan dan keterbukaan, yaitu Perbankan Syariah. operasional bisnisnya dengan sistem bagi hasil.

ANALISIS PSAK 102 (REVISI 2013) TERHADAP PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA PRODUK KEPEMILIKAN KENDARAAN BERMOTOR (KKB) BRISYARIAH IB

BAB I PENDAHULUAN. dengan masyarakat yang berkekurangan dana disebut bank. Tahun 1999

Analisis Tata Kelola Penyaluran Dana Berbasis Bagi Hasil pada Lembaga Keuangan Syariah

IV.3 DANA SYIRKAH TEMPORER

Penyajian Laporan Keuangan Bank Syariah. Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 9/SEOJK.03/2015

No. 15/22/DPbS Jakarta, 27 Juni 2013 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA

KERANGKA DASAR LAPORAN KEUANGAN SYARIAH. Budi Asmita, SE Ak, Msi Akuntansi Syariah Indonusa Esa Unggul, 2008

BAB I PENDAHULUAN. akan sistem operasionalnya, telah menunjukkan angka kemajuan yang sangat

BAB II LANDASAN TEORITIS. (2000:59.1) mengemukakan pengertian Bank Syariah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. Islam, seperti perbankan, reksadana, dan takaful. 1. Banking System, atau sistem perbankan ganda, di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. prinsip syariah sebagai dasar hukumnya berupa fatwa yang dikeluarkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan sistem ekonomi syariah semakin berkembang seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangannya sistem ekonomi serta sistem yang menopangnya

BAB II LANDASAN TEORI

BAGIAN XI LAPORAN LABA RUGI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan perbankan syariah sistem pembiayaan mudharabah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan manusia tanpa terkecuali dalam kegiatan di perbankan. Hal ini dapat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang telah penulis laksanakan pada PT Bank

BAB I PENDAHULUAN. tersisa sepertiga dari modal awal. IDB kemudian memberikan suntikan dana

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pembiayaan jangka pendek dengan margin yang rendah. Salah. satunya pegadaian syariah yang saat ini semakin berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Syari ah atau Bank Islam yang secara umum pengertian Bank Islam

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS PENERAPAN AKAD WADI AH PADA PRODUK TABUNGAN ZIARAH DI KOPENA PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. Tatanan serta operasionalisasi ekonomi yang berprinsip syariah di

AKUNTANSI BANK SYARIAH. Imam Subaweh

AKUNTANSI BANK SYARIAH

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya perekonomian suatu negara, semakin meningkat pula

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. ANALISIS PENERAPAN SISTEM BAGI HASIL PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI KJKS CEMERLANG WELERI

PSAK AKUNTANSI SYARIAH. Imam Subaweh

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sebuah kejadian yang menarik. Lahirnya Bank Syariah Mandiri di

BAB I PENDAHULUAN. pedoman dalam melakukan praktek akuntansi dimana uraian materi di. yang dalam penyusunannya melibatkan sekumpulan orang dengan

BAB I PENDAHULUAN. pengangguran, masalah kekurangan modal. globalisasi saat ini masyarakat mudah memperoleh modal untuk memulai

BAB I PENDAHULUAN. tabungan dan pembiayaan, Bank Syariah, Baitul Mal wat Tamwil (BMT),

BAB I PENDAHULUAN. setelah dikeluarkannya Undang-Undang No.72 tahun 1992 tentang perbankan

FATWA DSN MUI. Fatwa DSN 01/DSN-MUI/IV/2000: Giro. 1. Giro yang tidak dibenarkan secara syari'ah, yaitu giro yang berdasarkan perhitungan bunga.

BAB I PENDAHULUAN. untuk meminjam uang atau kredit bagi masyarakat yang membutuhkannya.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Subandi, Ekonomi Koperasi, (Bandung: Alfabeta, 2015), 14

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Islam sebagai agama yang memuat ajaran yang bersifat universal dan

ISTILAH-ISTILAH DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PERBANKAN SYARI AH

BAB IV ANALISIS PENERAPAN AKAD MUDHARABAH SERTA DAMPAKNYA TERHADAP PRODUK PENGHIMPUNAN DANA DI BANK SYARI AH MANDIRI KUDUS

MURABAHAH ANUITAS DAN PENERAPANNYA MENURUT STANDAR AKUNTANSI SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perbankan syariah berawal pada tahun 1950an.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Adapun salah satu ukuran keberhasilan suatu bank adalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri perbankan syariah di Indonesia saat ini sudah

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH: AKUNTANSI BANK SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MERCUBUANA JAKARTA 2016

BAB I PENDAHULUAN. Kendala yang sering dipermasalahkan dan merupakan kendala utama adalah

PERBANKAN SYARIAH MUDHARABAH AFRIZON. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. melalui jasa kredit yang sangat dibutuhkan masyarakat dalam menjalankan

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Implementasi Bagi Hasil dan Risiko Berdasarkan Prinsip Mudharabah

BAB I PENDAHULUAN. perbankan. Dengan menganut sistem yang berbeda dari bank konvensional, bank

BAB 1 PENDAHULUAN. perhatian yang cukup serius dari masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, perkembangan Lembaga Keuangan Syariah (LKS) mengalami peningkatan yang cukup pesat tidak hanya pada negaranegara

TINJAUAN BAGI HASIL SIMPANAN BERJANGKA PADA KJKS BMT BINA UMAT MANDIRI (BUM) CABANG ADIWERNA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan bank syariah di Indonesia dewasa ini berjalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan merupakan salah satu bagian dari aktivitas ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi syariah yang berlandaskan nilai Al-Qur an dan Al-Hadis. ditugaskan oleh Allah SWT untuk mengelola bumi secara amanah.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, dengan mengacu atas rumusan masalah penelitian. Maka

BAB I PENDAHULUAN. penentuan return yang akan diperoleh para depositornya. Bank syariah tidak hanya

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BAB IV ANALISIS MEKANISME AKAD MUDHARABAH PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DAN MUDHARABAH BERJANGKA DI UJKS BMT MITRA UMAT DAN UJKS BMT MINNA LANA

BAB I PENDAHULUAN. sekunder, maupun tersier dalam kehidupan sehari-hari. Adakalanya masyarakat tidak

BAB V PENUTUP. praktik akuntansi pembiayaan murabahah pada Bank BRI Syariah telah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Penerapan Pembiayaan Murabahah Pada PT. Bank Muamalat Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan tantangan besar. Para pakar syariah Islam dan akuntansi harus

BAB I PENDAHULUAN. Bank Syariah ini salah satunya dicirikan dengan sistem bagi hasil (non bunga)

AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH TEORI DAN PRAKTIK KONTEMPORER BERDASARKAN PAPSI 2013 EDISI 2

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana, sedangkan bank

BAB I PENDAHULUAN. umat agama lain. Islam adalah rahmatan lil alamin rahmat bagi alam semesta.

BAB 4 ANALISIS PELAKSANAAN LAYANAN SYARIAH (OFFICE CHANNELING) PADA BTN UNIT USAHA SYARIAH (UUS)

BAB I PENDAHULUAN. mempercepat kemajuan ekonomi masyarakat. yang diharamkan, proyek yang menimbulkan kemudharatan bagi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam hal muamalah, selain hubungan sesama manusia yang bersifat keduniaan juga

GIRO DAN DEPOSITO A. PENGERTIAN GIRO

BAB IV PEMBAHASAN. Implementasi Sistem Bagi Hasil dan Risiko Berdasarkan Prinsip. Mudharabah Di Bank Jabar Banten Syariah

BAB 1 PENDAHULUAN. dan ketiga adalah ijarah dan jasa. Bagi hasil terdiri dari mudharabah dan

BAB V PENGAWASAN KEGIATAN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH 1

sejak zaman Rasulullah, seperti pembiayaan, penitipan harta, pinjam-meminjam uang, bahkan pengiriman uang. Akan tetapi, pada saat itu, fungsi-fungsi

LAMPIRAN. Lampiran : Fatwa Dewan Syariah Nasional NO: 20/DSN-MUI/IV/2001 tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi Untuk Reksa Dana Syariah.

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang berbasis nilai-nilai dan prinsip syariah untuk dapat diterapkan

PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN

PENDAHULUAN. 7% dari total UMKM berhasil meningkatkan statusnya, baik dari mikro menjadi

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan penting dalam perekonomian. Keberadaan perbankan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Sistem perbankan ganda (sistem konvensional dan sistem syariah) yang diterapkan di Indonesia menjadi semakin kokoh dan kepastian hukum bagi para nasabah menjadi semakin terjaga dengan diberlakukannya Undang-undang No.21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Diberlakukannya UU tersebut juga memberikan kenyamanan dalam menggunakan produk perbankan syariah, setidaknya hak dan kewajiban pihak-pihak yang berkepentingan lebih terjaga dan aman dengan perlindungan dari Undang-undang. Seiring dengan perkembangan lembaga-lembaga keuangan syariah, maka berkembang pula wacana mengenai akuntansi syariah. Hal ini terkait karena keberadaan suatu lembaga atau perusahaan, tidak akan terlepas dari proses pencatatan akuntansi. Setiap lembaga atau perusahaan berkewajiban melakukan pencatatan atas aktivitas-aktivitas akuntansi yang terjadi dalam perusahaan yang selanjutnya disajikan dalam bentuk laporan keuangan. Wacana akuntansi syariah muncul karena kebutuhan akan bingkai transaksi keuangan yang kokoh dan mapan, sehingga dapat mengawal segala transaksi-transaksi keuangan sesuai dengan prinsip syariah. Akuntansi syariah juga berfokus pada laporan yang jujur mengenai posisi keuangan 1

entitas dan hasil-hasil operasi, sehingga dapat mengungkapkan transaksi halal dan haram. Dalam melaksanakan kegiatan penghimpunan dana, bank syariah menerima simpanan dari masyarakat. Sedangkan dalam kegiatan penyaluran dana, bank syariah memberikan jasa dalam bentuk pembiayaan dan investasi. Terdapat beberapa jenis transaksi yang ditawarkan oleh bank syariah, diantaranya pembiayaan ijarah dan deposito dan tabungan mudharabah. Pembiayaan ijarah sendiri merupakan transaksi pertukaran antara ayn yang berbetuk jasa atau manfaat dengan dayn. Ijarah juga didefinisikan sebagai akad pemindahan hak guna atas manfaat barang atas barang atau jasa melalui upah sewa tanpa diikuti pemindahan hak kepemilikan atas barang itu sendiri, menurut Slamet Wiyono (2013 : 38). PSAK 107 tentang akuntansi ijarah telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan pada tanggal 21 April 2009. Pernyataan ini menggantikan PSAK 59: Akuntansi Perbankan Syariah yang berhubungan dengan perlakuan akuntansi untuk pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan transaksi ijarah. Cakupannya meliputi: pengakuan dan pengukuran objek ijarah, pendapatan ijarah dan IMBT, piutang pendapatan ijarah dan IMBT, biaya perbaikan yang dikeluarkan, perpindahan hak milik objek sewa, terjadinya penurunan nilai objek sewa secara permanen. Kemudian ada transaksi deposito dan tabungan mudharabah, mudharabah merupakan akad kerjasama usaha antara shahibul maal (pemilik dana) dan mudharib (pengelola dana) dengan nisbah bagi hasil 2

menurut kesepakatan dimuka, Slamet Wiyono (2013:185). Kemudian berdasarkan PSAK 105 mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua pihak di mana pihak pertama (pemilik dana) menyediakan seluruh dana, sedangkan pihak kedua (pengelola dana) bertindak selaku pengelola, dan keuntungan dibagi di antara mereka sesuai kesepakatan sedangkan kerugian finansial hanya ditanggung oleh pemilik dana. Adapun perlakuan akuntansi atas transaksi mudharabah menurut PSAK 105 yang terdiri dari pengakuanm pngukuran, penyajian dan pengungkapan. Perlakuan merupakan proses pembentukan suatu pos yang memenuhi definisi elemen laporan keuangan serta kriteria pengakuan. Pengakuan dilakukan dengan menyatakan pos tersebut baik dalam kata-kata maupun jumlah rupiah tertentu dan mencantumkannya dalam neraca atau laporan laba rugi. Sedangkan pengukuran adalah proses penentuan jumlah rupiah untuk mengakui dan memasukkan setiap elemen laporan keuangan dalam neraca atau laporan laba rugi yang menggunakan dasar pengukuran biaya historis. Dengan tuntutan kebutuhan akan adanya standar akuntansi yang berbasis syariah, maka proses penyusunan PSAK tentang standar akuntansi syariah telah dimulai pada Agustus 1999, Publik Hearing 29 Agustus 2001, kemudian disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) pada 1 Mei 2002, kemudian berlaku sejak 1 Januari 2003 (Hardiwinoto : 2006). Prinsip syariah tertuang dalam Pasal 1 angka 12 UU No. 21 Tahun 2008 yakni prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam penetapan fatwa dibidang syariah. Berdasarkan ketentuan ini, maka apa itu 3

prinsip syariah dan implementasinya dalam praktik perbankan terkait dengan rukun dan syaratnya berpedoman pada berbagai fatwa yang dikeluarkan Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN- MUI) yang terkait dengan perbankan syariah. Ketentuan tentang produkproduk perbankan syariah dan akad yang mendasarinya yang tertuang dalam Fatwa DSN-MUI dalm praktiknya menjadi muatan dalam bebagai PBI yang mengatur perbankan syariah. PBI yang dimaksud antara lain PBI. No. 7/46/PBI/2005 tentang Akad Penghimpunan dan Penyaluran Dana Bagi Bank Yang Melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah, sebagaimana telah dicabut berlakunya dengan PBI No. 9/PBI/2007 tentang Pelaksanaan Prinsip Syariah Dalam Kegiatan Penghimpunan Dana Dan Penyaluran Dana Serta Pelayanan Jasa Bank Syariah dan kemudian diubah dengan PBI No. 16/PBI/2008. Hardiwinoto (2006) menjelaskan sementara ini standar akuntansi yang ada adalah adopsi dari negara-negara kapitalis akibatnya standar-standar tersebut sebagian kalangan menganggap bertentangan dengan kondisi Negara berkembang khususnya nilai-nilai islam, karena ada beberapa nilai yang dianggap bertentangan dengan syari at Islam tapi sudah berterima umum. Dewasa ini sebagian besar Negara di dunia telah merespon positif perkembangan dan praktik-praktik ekonomi Islam, keuangan Islam, maupun akuntansi syariah, telah banyak para ahli ekonomi syariah dari luar mengembangkan, meneliti dan mengaplikasikannya menurut Choudhury (2005). 4

Menurut Harahap (2008) tatanan sosial, ekonomi, dan bisnis yang membentuk PSAK No. 59 belum berasal dari tatanan sosial, ekonomi dan bisnis yang Islami tetapi hasil cangkokan kedalam akuntansi konvensional. Hal ini mengakibatkan dualisme. Dualisme ini terjadi karena kerangka konsep dalam penyusunan PSAK filosofinya bukan merupakan conceptual framework yang sebenarnya bahkan masih mengacu pada sistem konvensional. Menurut beliau juga PSAK No. 59 masih mengadopsi prinsip-prinsip akuntansi konvensional yang menurutnya ada beberapa yang bertentangan dengan Prinsip-prinsip akuntansi dalam Islam. Aji Dedi Mulawarman (2008) juga menyatakan bahwa asumsi basis akrual sangat bertentangan dengan prinsip dan akhlak syariah bahkan tujuan laporan keuangan akuntansi syariah. Seperti diketahui bahwa prinsip akrual melakukan pencatatan fakta (merekam arus kas masa kini), potensi (merekam arus kas masa depan) dan konsekuensi (merekam arus kas masa lalu). Khusus mengenai pencatatan potensi menggunakan prinsip present value yang sarat dengan penghitungan bernuansa gharar (ketidakjelasan), sehingga hal tersebut membuat masyarakat khususnya pemakai jasa perbankan syariah berasumsi bahwa bank syariah tersebut melakukan window dressing. Dalam pencatatan transaksinya, dasar akrual dipilih karena lebih rasional dan adil dalam mencerminkan kondisi keuangan perusahaan secara riil. Akuntansi berbasis akrual mempunyai keunggulan bahwa informasi laba perusahaan dan pengukuran komponennya berdasarkan akuntansi 5

akrual. Dengan dasar ini, pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kejadian (bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar) dan diungkapkan dalam catatan akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan pada periode yang bersangkutan. Laporan keuangan yang disusun atas dasar akrual memberikan informasi kepada pemakai tidak hanya transaksi masa lalu yang melibatkan penerimaan dan pembayarn kas tetapi juga kewajiban pembayaran kas di masa depan serta sumber daya yang mempresentasikan kas yang akan diterima di masa depan. Oleh karena itu laporan keuangan menyediakan jenis informasi transaksi masa lalu dan peristiwa lainnya yang paling berguna bagi pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi (Sugianto Wangsa : 2011). Berdasarkan uraian diatas, penulis merasa tertarik untuk melihat lebih lanjut mengenai bagaimana laporan keuangan bank syariah yang berbasis akrual, maka penulis memberi judul Analisis Pencatatan Transaksi Ijarah dan Mudharabah Bank Syariah Berbasis Akrual Dalam Ketaatan Terhadap Prinsip Syariah pada Bank BRI Syariah KCP Menara Jamsostek. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimanakah metode pencatatan transaksi Ijarah dan Mudharabah berbasis akrual pada Bank BRI Syariah KCP Menara Jamsostek? 6

2. Apakah pencatatan transaksi Ijarah dan Mudharabah berbasis akrual pada Bank BRI Syariah KCP Menara Jamsostek sudah sesuai dengan ketaatan terhadap prinsip syariah? C. Tujuan dan Kontribusi Peneltian 1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang hendak penulis capai dalam penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui metode pencatatan transaksi Ijarah dan Mudharabah berbasis akrual pada Bank BRI Syariah KCP Menara Jamsostek. b. Untuk menganalis pencatatan transaksi Ijarah dan Mudharabah berbasis akrual pada Bank BRI Syariah KCP Menara Jamsostek sudah sesuai dengan ketaatan terhadap prinsip syariah. 2. Kegunaan dan Kontribusi penelitian Kegunaan penelitian ini adalah sebagai pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam penerapan model pembelajaran guna meningkatkan hasil proses pembelajaran. Dan kegunaan lainnya adalah untuk memecahkan masalah yang ditemukan yaitu adanya perbedaan antara teori dan fakta yang menyatakan asumsi basis akrual sangant bertentangan dengan prinsip syariah bahkan mengacu pada sistem konvensional. Penelitian ini memberikan informasi dan kegunaan bagi: 7

a. Bank Syariah. Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi bank atau lembaga syariah dalam sistem pelaporan keuangan yang sesuai dengan ketaatan terhadap prinsip syariah. b. Bank BRI Syariah KCP Menara Jamsostek. Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi Bank BRI Syariah KCP Menara Jamsostekdalam ketaatan laporan keuangannya terhadap prinsip syariah. c. Pemilik. Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pemilik perusahaan dalam mengambil keputusan atau merumuskan kebijakan serta tindakan-tindakan selanjutnya sehubungan dengan penelitian ini. d. Akuntan. Penelitian ini dapat memberi gambaran mengenai laporan keuangan syariah Bank BRI Syariah KCP Menara Jamsostek apakah sesuai dengan ketaatan terhadap prinsip syariah. Kontribusi penelitian ini adalah memberikan kontribusi dalam pengembangan kajian akuntansi mengenai laporan keuangan syariah berbasis akrual pada Bank BRI Syariah KCP Menara Jamsostek sudah sesuai dengan ketaatan terhadap prinsip syariah. Dan penelitian ini memberikan kontribusi yang lebih mendalam bagi: 8

a. Peneliti Hasil penelitian ini diharapkan akan bermanfaat untuk dapat menambah pemikiran, wawasan dan pengetahuan mengenai pencatatan transaksi Ijarah dan Mudharabah Bank BRI Syariah KCP Menara Jamsostek yang berbasis akrual sesuai dengan ketaatan terhadap prinsip syariah. b. Akademik Sebagai bahan pustaka yang nantinya diharapkan dapat menambah pemahaman secara mendalam mengenai pencatatan transaksi Ijarah dan Mudharabah Bank BRI Syariah KCP Menara Jamsostek yang berbasis akrual sesuai dengan ketaatan terhadap prinsip syariah. c. Bagi Perusahaan Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan atau saran-saran serta informasi bagi pihak perusahaan yang diteliti mengenai pencatatan transaksi Ijarah dan Mudharabah Bank BRI Syariah KCP Menara Jamsostek. 9