34 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis, yaitu metode yang memusatkan perhatian pada pemecahan masalahmasalah yang ada dengan cara menyusun data-data yang telah terkumpul, menjelaskan, menganalisis, dan menyimpulkan dengan didukung oleh teoriteori yang ada dari hasil penelitian terdahulu (Surakhmad, 2004). Teknik penelitian yang digunakan adalah penelitian survei. Penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok (Singarimbun dan Effendi, 1995). B. Metode Penentuan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ditentukan dengan metode purposive sampling, yaitu berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan penelitian (Singarimbun dan Effendi, 1995). Penelitian ini dilakukan di kedai susu Mom Milk Jalan Adi Sucipto 4, Manahan, Kota Surakarta. Pertimbangan yang dilakukan dalam memilih lokasi tersebut adalah karena kedai susu Mom Milk hanya memiliki 1 tempat penjualan yang berada di Kota Surakarta dengan konsep kedai susu dan merupakan pusat dari kedai susu Mom Milk sehingga penelitian yang dilakukan diharapkan bisa mendapatkan konsumen produk olahan susu segar yang representatif/mewakili konsumen susu segar di Kota Surakarta. 2. Metode Penentuan Sampel Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan judgement sampling. Judgement sampling adalah metode penentuan sampel dari suatu populasi yang didasarkan atas kriteria tertentu, sehingga keterwakilannya terhadap populasi dapat dipertanggungjawabkan. Kriteria pada penelitian ini adalah sampel diambil dari konsumen yang sedang melakukan pembelian di kedai susu Mom Milk Jalan Adi Sucipto 4, 34
35 Manahan, Kota Surakarta. Sedangkan jumlah sampel ditetapkan lima kali jumlah variabel, sesuai yang disarankan untuk analisis faktor bahwa jumlah sampel yaitu empat sampai dengan lima kali jumlah variabel (Malhotra, 2004). Dengan demikian, penelitian ini mengambil 100 sampel karena menggunakan 20 variabel sebagai indikator penelitian. C. Jenis dan Sumber Data Sumber dan jenis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: 1. Data primer, yaitu data yang langsung dan sengaja diperoleh dari sumber data oleh penyelidik untuk tujuan yang khusus (Surakhmad, 2004). Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari responden secara langsung oleh peneliti dengan memberikan pertanyaan secara terstruktur pada alat bantu observasi, kuisioner dan dokumentasi. 2. Data sekunder menurut Hasan (2002) adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada. Adapun data sekunder dari penelitian ini adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan oleh pihak pengumpul data primer, misalnya dalam bentuk Tabel-Tabel atau diagram, serta diperoleh dari pihak lain yang bersifat saling melengkapi dengan data primer, bahan-bahan kepustakaan yang terkait dengan judul penelitian. D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Observasi Teknik ini dilakukan dengan pengamatan secara langsung. Teknik ini digunakan untuk melengkapi data yang baik yang diperoleh dari wawancara dan pencatatan serta untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya di tempat penelitian. 2. Kuisioner Teknik ini dilakukan dengan cara memberikan daftar pertanyaan kepada konsumen yang sedang melakukan pembelian di kedai susu Mom Milk Kota Surakarta sebagai responden sehingga data yang diperoleh valid dan akurat.
36 3. Dokumentasi Teknik ini berkaitan dengan obyek dan subyek penelitian yang dilakukan melalui pencatatan dokumen-dokumen, bahan-bahan kepustakaan yang terkait dengan penelitian ini, serta data-data lain yang menunjang. E. Metode Analisis Data Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan analisis faktor. Menurut Simamora (2005), analisis faktor adalah salah satu metode statistic multivariate yang mencoba menerangkan hubungan antar sejumlah peubahpeubah yang saling independen antara satu dengan yang lain sehingga bisa dibuat satu atau lebih kumpulan peubah yang lebih sedikit dari jumlah peubah awal. Analisis faktor juga digunakan untuk mengetahui faktor-faktor dominan yang menjelaskan suatu masalah. Secara matematis, analisis faktor merupakan kombinasi linier dari variabel-variabel input yang dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut: F j = b j1 X 1 + b j2 X 2 + + b jk X k Dimana: F j : Skor faktor ke-j b j :Koefisien skor faktor ke-j X k : Variabel ke-k yang telah distandarisasi Adapun variabel-variabel dari faktor bauran pemasaran (marketing mix) yang diteliti adalah sebagai berikut: a. Faktor Produk X 1 = Varian rasa X 2 = Kualitas X 3 = Kemasan X 4 = Warna X 5 = Ukuran/Volume X 6 = Bentuk b. Faktor Harga
37 X 7 = Kesesuaian harga c. Faktor Promosi X 8 = Voucher X 9 = Sponsor X 10 = Open booth X 11 = Event Venue X 12 = Media sosial X 13 = Media elektronik d. Faktor Distribusi X 14 = Letak lokasi X 15 = Ketersediaan X 16 = Keamanan lokasi X 17 = Fasilitas X 18 = Pelayanan penjualan X 19 = Suasana X 20 = Akses ke lokasi Tahapan-tahapan dalam analisis faktor yang dikemukakan oleh Simamora (2005) adalah sebagai berikut: a. Membuat matrik korelasi Pada tahap ini untuk memperoleh analisis faktor yang akurat, semua variabel harus berkorelasi. Uji statistik yang digunakan adalah Bartlett s Test of Sphericity dengan kriteria signifikansi dibawah 0,05 dan menggunakan Measure of Sampling Adequancy (MSA) dengan kriteria variabel-variabel bernilai diatas 0,5. Selain itu, Santoso (2006) juga menambahkan bahwa kriteria variabel-variabel pada communalities harus diatas 0,5. b. Mencari atau meringkas variabel menjadi faktor-faktor inti. Prosedur ini dilaksanakan agar dapat meringkas informasi yang terkandung dalam variabel-variabel asli secara tepat. Faktor yang ditetapkan berdasarkan nilai Eigen Value, yaitu bernilai diatas 1. Eigen Value menunjukkan varian yang dijelaskan oleh faktor. Dengan cara ini
38 diketahui faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan pembelian produk olahan susu segar di kedai susu Mom Milk Kota Surakarta. c. Melakukan rotasi untuk penyelesaian akhir Rotasi faktor diperlukan untuk menyederhanakan matrik faktor sehingga mudah untuk diinterpretasikan. Variabel dianggap paling penting jika mempunyai loading tertinggi, sedangkan variabel lain dapat dimasukkan dalam faktor jika kriteria signifikan. Dengan cara ini diketahui variabel yang terkandung dalam keputusan pembelian. d. Menguji tingkat signifikansi dari faktor loading dan menamai faktor Kriteria signifikansi yang diterapkan adalah signifikansi praktis dimana loading diatas 0,5 adalah signifikan secara praktis. Loading diatas 0,5 juga menunjukkan bahwa instrument yang digunakan untuk mengukur variabel adalah valid. Penamaan faktor dilakukan dengan melihat variabelvariabel yang diwakili oleh faktor. Untuk setiap faktor dicari loading paling tinggi dari satu variabel. Untuk mengetahui variabel yang paling dominan dipertimbangkan konsumen dalam keputusan pembelian produk olahan susu segar di kedai susu Mom Milk Kota Surakarta adalah dengan melihat nilai factor loading tertinggi dari suatu variabel. Menurut Simamora (2005), factor loading adalah korelasikorelasi sederhana antara variabel-variabel dan faktor-faktor. Semakin besar factor loading suatu variabel terhadap suatu faktor, maka semakin besar hubungan suatu variabel terhadap suatu faktor. Factor loading dibatasi antara 0,5 sampai dengan 1. Semakin mendekati satu, semakin besar peranan variabel terhadap faktor.