DAFTAR ISI. HALAMAN DEDIKASI... ii. ABSTRAK... iii. ABSTRACT... iv. PRAKATA... v. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR LAMPIRAN... x. DAFTAR TABEL...

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 INTRODUKSI. Pengakuan merupakan proses pemenuhan kriteria pencatatan suatu

BAB 5 KONKLUSI DAN REKOMENDASI. Kewajiban mengimplementasikan akuntansi akrual untuk

BAB I PENDAHULUAN. Idealnya Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) mendapatkan opini

BAB 1 PENDAHULUAN. Seluruh pemerintah daerah (pemda) di Indonesia serempak. mengimplementasikan akuntansi berbasis akrual pada tahun 2015.

BAB I PENDAHULUAN. oleh masyarakat umum (Ritonga, 2012:173). Aset tetap dapat diklasifikasikan

BAB I PENDAHULUAN. desentralisasi. Artinya bahwa pemerintah pusat memberikan wewenang untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. hal pengelolaan keuangan dan aset daerah. Berdasarkan Permendagri No. 21 Tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. dan Rochmansjah (2010) ditandai dengan adanya penyelenggaraan manajemen

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Bab 1 PENDAHULUAN. dilanjutkan dengan pertanyaan penelitian, tujuan, motivasi, dan kontribusi

BAB I INTRODUKSI. Bab I dalam penelitian ini berisi tentang latar belakang, konteks riset, rumusan

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2015 merupakan tahun pertama implementasi akuntansi berbasis

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI. Setelah penulis menggali dan mengganalisis data temuan BPK RI Perwakilan

BAB I PENDAHULUAN. Sejak disahkannya Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang. Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA...

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang

BAB VI SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi

STRATEGI PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL PADA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. menjadi isu yang sangat penting di pemerintahan Indonesia. Salah satu kunci

BAB I PENDAHULUAN. Pada sistem pemerintahan yang ada di Indonesia, setiap pemerintah daerah

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan akuntansi pada pemerintahan sebelum dilakukan. reformasi pengelolaan keuangan negara, telah menerapkan sistem

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan keuangan. Seiring berjalannya waktu, akuntansi

BAB 1 INTRODUKSI. perintah Undang-Undang Dasar (UUD) Tahun 1945, khususnya pasal 23E yang

BAB I PENDAHULUAN. pun berlaku dengan keluarnya UU No. 25 tahun 1999 yang telah direvisi UU No. 33 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Sejak Indonesia mulai memasuki era reformasi, kondisi pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, proses penelitian dan sistematika penulisan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 2016, serta pengamatan langsung kondisi tahun 2017 diperoleh simpulan hasil sebagai

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. tetap daerah Kotawaringin Barat antara lain sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. yang dipisahkan pada perusahaan Negara/perusahaan daerah. Pemerintah Daerah memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah daerah diberi kewenangan untuk penyelenggaraan pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemerintah telah menerbitkan peraturan tentang tingkat pengungkapan

BABl PENDAHULUAN. Dewasa ini kebutuhan atas informasi keuangan yang informatif

BAB I PENDAHULUAN. dengan Good Government Governance (GGG). Mekanisme. penyelenggaraan pemerintah berasaskan otonomi daerah tertuang dalam

BAB I PENDAHULUAN. Aset daerah atau aktiva merupakan sumberdaya penting bagi pemerintah daerah

BAB I PENDAHULUAN. keuangan pemerintah masih menemukan fenomena penyimpangan informasi laporan

BAB I PENDAHULUAN. lemah dan pada akhirnya laporan keuangan yang dihasilkan juga kurang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. Ditetapkannya Undang-Undang No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. audit, hal ini tercantum pada bagian keempat Undang-Undang Nomor 15 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi sektor publik adalah organisasi yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. melalui UU No. 22 Tahun Otonomi daerah memberikan Pemerintah Daerah

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan dan pertanggungjawaban, maka dalam era otonomi daerah sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. Bumi, air, dan ruang di angkasa, termasuk kekayaan alam yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pembahasan dapat dikemukakan kesimpulan sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. pemerintah daerah kabupaten/kota se-provinsi Lampung yang memperoleh opini

BAB III PEMBAHASAN. daerah dan tugas pembantu di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan. Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.

BAB I PENDAHULUAN. bersih dan berwibawa. Paradigma baru tersebut mewajibkan setiap satuan kerja

BAB I PENDAHULUAN. prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjalankan pemerintahannya. Pemerintah pusat memberikan kewenangan

BAB I PENDAHULUAN. yang menyajikan laporan keuangan diharuskan memberi pernyataan

BAB I PENDAHULUAN. transparansi pada laporan keuangan pemerintah daerah. Munculnya Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. Pergantian pemerintahan dari orde baru kepada orde reformasi yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia mulai menerapkan otonomi daerah setelah berlakunya Undang-

BAB I PENDAHULUAN. pembuatan laporan keuangan. Sesuai amanat undang-undang yaitu Pasal 5

DAFTAR ISI. HALAMAN SAMPUL... i. HALAMAN JUDUL... ii. HALAMAN BERITA ACARA... iii. LEMBAR PENGESAHAN... iv. SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI...

viii ABSTRAK Kata kunci : kualitas laporan barang, sistem pengendalian intern, kemampuan sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi informasi viii

BAB I PENDAHULUAN. Negara/Lembaga (LKKL) berkontribusi terhadap pemberian opini WDP Laporan

BAB I PENDAHULUAN. Menyusun laporan keuangan merupakan sebuah kewajiban bagi setiap

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Dasar Republik Indonesia Tahun menyebutkan bahwa Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,

PEMPROV SULTRA KEMBALI RAIH PENILAIAN KEUANGAN WTP

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ghia Giovani, 2015

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 yang telah diperbaharui

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. akuntabel, dalam hal ini adalah tata kelola pemerintahan yang baik (good

BAB I PENDAHULUAN. otonomi daerah dan desentralisasi fiskal yang menitik beratkan pada pemerintah

BAB I BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan

BAB I PENDAHULUAN. dengan Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai dasar pengambilan keputusan. Oleh karena itu pemerintah diharuskan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka reformasi di bidang keuangan, pada tahun

WALIKOTA DUMAI PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 26 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Penyusunan laporan keuangan merupakan salah satu kriteria dalam sistem reward. yang dapat menunjukkan kondisi sebenarnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini masyarakat Indonesia semakin menuntut pemerintahan untuk

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Fenomena hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap laporan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good government governance), telah mendorong

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih tepat, dapat dipercaya, lebih akurat, komprehensif, dan relevan untuk

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016 Dengan Angka Perbandingan Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan keuangan daerah yang dimulai dengan penyusunan anggaran,

Kepala Auditorat V.A

BAB 1 PENDAHULUAN. berlangsung secara terus menerus. Untuk bisa memenuhi ketentuan Pasal 3. Undang-Undang No.17 tahun 2003 tentang keuangan, negara

BAB I PENDAHULUAN. XV/MPR/1998 mengenai Penyelenggaraan Otonomi Daerah, Pengaturan,

BAB I PENDAHULUAN. reformasi tata kelola pemerintah. Khususnya mengenai aset tetap, hal ini sudah

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab I ini akan menguraikan tentang hal-hal yang melatarbelakangi

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 9 TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. menerapkan akuntabilitas publik. Akuntabilitas publik dapat diartikan sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam pengelolaan keuangan dengan mengeluarkan Undang-Undang Nomor 17

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good government governance), telah mendorong

PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH OLEH BPK RI.

BUPATI MALUKU TENGGARA

Contoh prosedur analitis pada BUMN JS

BAB II TELAAH PUSTAKA DAN PERUMUSAN MODEL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Dalam rangka mendukung terwujudnya tata kelola yang baik

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pendahuluan Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan SKPD III Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan SKPD Laporan Realisasi Anggaran

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

No Siklus Data Deskripsi Periodisasi Aplikasi yang Digunakan. Data Owner (SKPD/Bidang) 1 Laporan Keuangan. dipergunakan oleh pemerintah daerah

BAB I PENDAHULUAN. sejahtera, pemerintah Indonesia berusaha untuk mewujudkan tata kelola

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaran pemerintahan yang baik (good governance), salah. satunya termasuk negara Indonesia. Pemerintahan yang baik adalah

BAB I PENDAHULUAN. konteks penelitian, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan. penelitian, kontribusi penelitian, dan sistematika penulisan.

Transkripsi:

DAFTAR ISI HALAMAN DEDIKASI... ii ABSTRAK... iii ABSTRACT... iv PRAKATA... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR LAMPIRAN... x DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR SINGKATAN... xiii BAB 1 INTRODUKSI... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Problem Riset... 7 1.3 Pertanyaan Riset... 7 1.4 Tujuan Riset... 7 1.5 Motivasi Riset... 8 1.6 Kontribusi Riset... 8 1.7 Sistematika Penulisan... 9 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA... 11 2.1 Landasan Teori... 11 2.1.1 Akuntansi Keuangan Daerah... 11 2.1.2 Standar Akuntansi PemerintahanBerbasis Akrual... 12 2.1.3 Pengakuan Aset Tetap... 14 2.1.4 Penyusutan Aset Tetap... 22 vii

2.2 Penelitian Terdahulu... 22 BAB 3 DESAIN RISET... 26 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian... 26 3.1.1 Aset Tetap... 26 3.1.2 Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset... 28 3.2 Rasionalitas Penelitian... 30 3.3 Jenis Penelitian... 32 3.4 Strategi Penelitian... 33 3.5 Jenis dan Sumber Data... 33 3.6 Teknik Pengumpulan Data... 34 3.6.1 Wawancara... 34 3.6.2 Dokumentasi... 38 3.7 Teknik Analisis Data... 39 3.8 Validitas dan Reliabilitas Data... 41 BAB 4 ANALISIS DAN DISKUSI... 43 4.1 Pengujian Validitas Penelitian... 43 4.2 Hasil Analisis Penelitian... 44 4.2.1 Penerapan Akuntansi Akrual pada Pemerintah Daerah... 44 4.2.2 Kebijakan Akuntansi Pengakuan Aset Tetap Pemerintah Daerah 47 4.2.3 Sistem Akuntansi Aset Tetap... 58 4.2.4 Praktik Pengakuan Aset Tetap Berbasis Akrual... 66 4.2.5 Penyusutan Aset Tetap dan Pengakuan Perolehan Aset Tetap... 72 4.3 Kebijakan dan Praktik Akuntansi Pengakuan Aset Tetap Berbasis Akrual di Lima Kabupaten/Kota... 77 viii

BAB 5 KONKLUSI DAN REKOMENDASI... 87 5.1 Konklusi... 87 5.2 Keterbatasan Riset... 90 5.3 Rekomendasi... 90 REFERENSI... 43 ix

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Pemetaan Permasalahan Penatausahaan Barang Milik Daerah Tahun 2014 Pemerintah Kabupaten/Kota se-jawa Tengah Lampiran 2 Pemetaan Permasalahan Penatausahaan Barang Milik Daerah Tahun 2014 Pemerintah Kabupaten/Kota se-diy Lampiran 3 Instrumen Penelitian Lampiran 4 Coding Hasil Wawancara Lampiran 5 Kertas Kerja Lampiran 6 Pengakuan Berdasarkan Klasifikasi Aset Tetap x

DAFTAR TABEL Tabel 1 Klasifikasi Aset Tetap... 15 Tabel 2 Pedoman Kasus Pengakuan Aset Tetap Tanah... 18 Tabel 3 Cara Perolehan, Bukti Kepemilikan, dan Jurnal Aset Tetap... 20 Tabel 4 Penelitian Terdahulu yang Relevan... 24 Tabel 5 Pengecualian Akun pada LKPD Tahun 2014... 26 Tabel 6 Kerangka Pertanyaan kepada Partisipan untuk Kepala Bidang/Kepala Seksi Akuntansi/Pelaporan dan/atau Kepala Bidang Kepala Seksi Aset... 36 Tabel 7 Kerangka Pertanyaan kepada Partisipan untuk Pejabat Penatausahaan Keuangan dan Pejabat Pengurus Barang... 37 Tabel 8 Scoring Ketepatan Waktu Pencatatan Aset Tetap... 41 Tabel 9 Aset Tetap Kota Yogyakarta Tahun 2014 dan 2015... 48 Tabel 10 Batas Minimum Kapitalisasi Aset Tetap Kabupaten Sleman... 50 Tabel 11 Aset Tetap Kabupaten Sleman Tahun 2014 dan 2015... 51 Tabel 12 Batas Minimum Kapitalisasi Aset Tetap Kabupaten Temanggung... 52 Tabel 13 Aset Tetap Kabupaten Temanggung Tahun 2014 dan 2015... 53 Tabel 14 Batas Minimum Kapitalisasi Aset Tetap Kota Magelang... 55 Tabel 15 Aset Tetap Kota Magelang Tahun 2014 dan 2015... 56 Tabel 16 Aset Tetap Kabupaten Magelang Tahun 2014 dan 2015... 57 Tabel 17 Cuplikan Kertas Kerja Praktik Pengakuan Aset Tetap... 67 Tabel 18 Hasil Analisis Pengakuan Aset Tetap pada Lima Kabupaten/Kota... 69 Tabel 19 SAP Dibandingkan dengan Kebijakan dan Praktik Akuntansi Aset Tetap di Lima Kabupaten/Kota... 79 xi

DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Bagan Alir Aset Tetap Kota Yogyakarta... 59 Gambar 2 Bagan Alir Aset Tetap Kabupaten Sleman... 60 Gambar 3 Bagan Alir Aset Tetap Kabupaten Temanggung... 62 Gambar 4 Bagan Alir Aset Tetap Kota Magelang... 64 Gambar 5 Bagan Alir Aset Tetap Kabupaten Magelang... 66 xii

DAFTAR SINGKATAN BAST BI BMD BPK RI BPKP DBGAD DPDPK DPKAD DPPKAD DPPKD DPRD GU IHPS KIB LHP LKPD LRA LO LS Pemda Perbup : Berita Acara Serah Terima Barang : Buku Inventaris : Barang Milik Daerah : Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia : Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan : Dinas Bangunan Gedung dan Aset Daerah : Dinas Pajak Daerah dan Pengelolaan Keuangan : Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah : Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Aset Daerah : Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah : Dewan Perwakilan Rakyat Daerah : Ganti Uang : Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester : Kartu Inventaris Barang : Laporan Hasil Pemeriksaan : Laporan Keuangan Pemerintah Daerah : Laporan Realisasi Anggaran : Laporan Operasional : Langsung : Pemerintah daerah : Peraturan Bupati Permendagri : Peraturan Menteri Dalam Negeri xiii

Perwal PP PSAP SAP SIA Siadinda Simbada : Peraturan Walikota : Peraturan Pemerintah : Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan : Standar Akuntansi Pemerintahan : Sistem Informasi Akuntansi : Sistem Informasi Dinas Daerah : Sistem Informasi Barang Daerah SIMDA BMD : Sistem Informasi Manajeman Daerah Barang Milik Daerah SIPKD SKPD TIT TMP TU UP WDP WTP : Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah : Satuan Kerja Perangkat Daerah : Teknologi Informasi dan Telematika : Tidak Menyatakan Pendapat : Tambah Uang : Uang Persediaan : Wajar Dengan Pengecualian : Tidak Menyatakan Pendapat xiv