BAB I PENDAHULUAN. generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah sarana yang dapat menumbuh-kembangkan potensipotensi

BAB I PENDAHULUAN. diindonesia yang berarti mencerminkan pada rendahnya penguasaan Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Oleh karena itu, pendidikan menjadi kebutuhan manusia. 1

BAB I PENDAHULUAN. guru, isi atau materi pelajaran, dan siswa. 1

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi berbagai tantangan dan hambatan. Salah satu tantangan yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang bermartabat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Secara spesifik

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan pendidikan yang berlangsung dalam lingkungan. atau penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental.

BAB I PENDAHULUAN. Peserta didik merupakan masa depan bangsa. Jika peserta didik di didik

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Hal tersebut sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 3

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia, terutama dalam proses pembangunan nasional.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses belajar yang membantu manusia dalam mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. partisipasi dalam proses pembelajaran. Dengan berpartisipasi dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi saat ini ditandai dengan ilmu teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. mendorong berbagai upaya dan perhatian seluruh lapisan masyarakat terhadap

mengembangkan potensi diri mereka melalui proses pembelajaran.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. kembangkan potensi-potensi siswa dalam kegiatan pengajaran. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. mengalami kemajuan, pendidikan di madrasah-madrasah juga telah

BAB I PENDAHULUAN. karakter kuat, berpandangan luas ke depan untuk meraih cita-cita yang

BAB I PENDAHULUAN. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

BAB I PENDAHULUAN. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. Bandung, 2013, hlm Ismail, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, Rasail Media Group, Semarang, 2008, hlm.

BAB I PENDAHULUAN. kurang memperhatikan sektor pendidikannya. Pendidikan memiliki peran dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Ditegaskan dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 1 bahwa Tiap-tiap. perubahan yaitu memajukan dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku pada diri pribadinya. Perubahan tingkah laku inilah yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. mensosialisasikan kemampuan baru kepada mereka agar mampu. mengantisipasi tuntutan masyarakat yang dinamis. 3

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk selalu berfikir dan mencari hal-hal yang baru. Pendidikan tidak

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara utuh. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Pendidikan di Indonesia terus berkembang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. pimpinan yang di dalamnya mengandung unsur-unsur seperti guru, peserta didik,

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Permendikbud No. 67 tahun 2013, kurikulum 2013 dirancang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan peranan penting dalam kehidupan bermasyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu

BAB I PENDAHULUAN. kurang termotivasi dalam belajar matematika. Abdurrahman (2009:253) mengemukakan alasan pentingnya siswa belajar matematika:

BAB I PENDAHULUAN. mendorong berbagai upaya dan perhatian seluruh lapisan masyarakat terhadap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Akan tetapi yang perlu diingat bahwa pendidikan akan berhasil dengan. negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. professional dalam meningkatkan mutu kehidupan berbangsa dan bernegara.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan setiap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasai saat ini suatu bangsa dituntut bersaing dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. pada peradaban yang semakin maju dan mengharuskan individu-individu untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini sedang dihadapkan pada dua masalah besar

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM) yang berkualitas yang mana menjadi subjek pencipta,

BAB I PENDAHULUAN. membentuk sumber daya manusia yang berkualitas. Tanpa adanya pendidikan,

BAB I. Pendahuluan Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dan negara. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Pasal 3 Tahun tentang tujuan pendidikan nasional yaitu;

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangakan kegiatan belajar siswa. Hal ini mengandung pengertian bahwa

BAB I PENDAHULUAN. penigkatan kualitas sumber daya manusia. Sebab tanpa pendidikan manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 yang menyatakan bahwa : Proses pembelajaran pada umumnya memiliki komponen-komponen

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. manusia, baik aspek kemampuan, kepribadian, maupun tanggung jawab.

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin pesat menuntut adanya sumber daya manusia. Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang maju adalah bangsa yang mampu menunjukan tingkat

I. PENDAHULUAN. cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan dan kelangsungan hidup Bangsa dan Negara di segala bidang. dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pengetahuan dan keterampilan menjadi tanggung jawab satuan

BAB I PENDAHULUAN. Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Baru, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, Hal. 89

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang sangat penting. Guru tidak hanya dituntut untuk memiliki

Penerapan Metode Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Barisan dan Deret Bilangan Pada Siswa Kelas IX E SMPN 1 Kalidawir

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi seorang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu komponen utama kebutuhan manusia. Melalui

BAB I PENDAHULUAN. ini sesuai pendapat Didi Supriadie yang menyatakan bahwa pendidikan. dapat menjalankan hidup dan kehidupannya sesuai dengan harapan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dikatakan berjalan baik apabila mampu berperan secara proporsif,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, karena interaksi pembelajaran merupakan kegiatan inti

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu proses pengembangan individu dan kepribadian seseorang yang

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN NHT DAN TPS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. yang menyenangkan dan mudah dipahami oleh siswa. Pendidikan berfungsi

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dianggap belum mampu bersaing dengan dunia luar. hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan memegang peranan yang amat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar mereka. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia (SDM), karena sumber daya yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan dirumuskan sesuai dengan Undang-Undang No. 20. Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. tetap diatasi supaya tidak tertinggal oleh negara-negara lain. pemerintah telah merancang Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu

mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan. Pendidikan mengarahkan kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan dan lebih bertakwa kepada

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan yang baik. Pendidikan menjadi pilar pembangunan bagi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengantisipasi, mengatasi persoalan-persoalan, dan tantangan-tantangan. yang terjadi dalam masyarakat pada kini dan masa depan.

BAB I PENDAHULUAN. dirinya melalui proses pembelajaran dan atau cara lain yang dikenal dan diakui

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik

BAB 1 PENDAHULUAN. sendiri, masyarakat maupun bangsa. Di dalam Undang-undang nomor 20 tahun. 2003Pasal 1 tentang sistem Pendidikan Nasional bahwa:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. 1. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. menamabah jumlah alokasi dana untuk pendidikan, jumlah jam pelajaran, dan

BAB I PENDAHULUAN. sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu sektor yang paling penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. hakikatnya tujuan pendidikan yaitu mengembangkan pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. dan melaksanakan pendidikan. Anak-anak menerima pendidikan dari

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak. Setiap pengalaman yang memiliki efek formatif pada cara orang berpikir, merasa, atau tindakan dapat dianggap pendidikan. Pendidikan umumnya dibagi menjadi tahap seperti prasekolah, sekolah dasar, sekolah menengah dan kemudian perguruan tinggi, universitas atau magang. 1 Negara Indonesia memiliki filosofis pendidikan yang dikenal dengan Pancasila. Tujuan Pendidikan Pancasila mengarahkan perhatian pada moral yang diharapkan terwujud dalam kehidupan sehari-hari, yaitu perilaku yang memancarkan iman dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam masyarakat yang terdiri atas berbagai golongan agama, kebudayaan, dan beraneka ragam kepentingan, perilaku yang mendukung kerakyatan yang mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan 1 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan: Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT Rosdakarya, 2004), hal.10

2 perorangan dan golongan sehingga pemikiran diarahkan pada perilaku yang mendukung upaya terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Didalam agama islam telah diajarkan kepada umat manusia mengenai berbagai aspek kehidupan baik duniawi maupun ukrawi. Salah satu diantara ajaran islam tersebut adalah mewajibkan kepada umatnya untuk melaksanakan pendidikan. Berdasarkan hal diatas dapat diambil pengertian bahwa pendidikan dasar memiliki tujuan untuk memperoleh hasil yang bermutu. Sedangkan hasil yang bermutu dapat diperoleh melalui proses pendidikan yang mengacu kepada kepentingan bangsa dan negara sebagaimana ditetapkan pada Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional sebagai berikut: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggungjawab. 2 Pendidikikan harus dilakukan secara terencana. Artinya pendikan harus disusun dalam suatu program. Program pendidikan tersebut harus dibuat perencanaan secara komprehensif yang melibatkan semua komponen-komponen pendidikan. Inti dari proses pendidikan adalah proses pembelajaran secara keseluruhan. 2 Undang-Undang Republik Indonesia tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Bandung : Citra Umbara, 2003), hal. 6

3 Sedangkan pendidikan dalam konteks kekinian adalah upaya untuk mengembangkan, mendorong, dan mengajak manusia agar tampil lebih progresif dengan berdasarkan pada nilai yang tinggi dan kehidupan yang mulai agar terbentuk pribadi yang sempurna, jelaslah bahwa proses kependidikan merupakan rangkaian usaha membimbing, mengarahkan potensi hidup manusia, yang berupa kemampuan dasar dan kemampuan belajar sehingga tercapai perubahan tingkah laku kearah yang lebih baik. Dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan belajar dan mengajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Hal ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses pembelajaran dirancang dan dijalankan secara profesional. Guru mempunyai banyak tugas, baik yang terikat dinas maupun diluar dinas. Tugas guru sebagai profesional meliputi mendidik, mengajar dan melatih. Dalam bidang kemanusiaan disekolah harus bisa menjadikan dirinya sebagai orang tua ke dua. Dalam bidang kemasyarakatan mampu menempatkan diri pada tempat yang lebih terhormat di lingkungannya karena dari seorang guru diharapkan masyarakat dapatnya memperoleh ilmu pengetahuan. Bahkan keberadaan guru merupakan faktor kondisi yang tidak mungkin digantikan oleh komponen manapun dalam kehidupan bangsa sejak dulu, terlebih-lebih pada era kontenporer ini. Metode adalah cara-cara pelaksanaan dari pada proses pengajaran, atau soal bagaimana teknisnya sesuatu bahan pelajaran di berikan kepada

4 murid-murid di sekolah. 3 Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang menarik, efektif, kreatif dan inovatif dengan pendekatan, strategi, dan metode yang sebagian besar prosesnya menitik beratkan pada aktifnya keterlibatan peserta didik. Fiqih ialah suatu ilmu yang mempelajari bermacam-macam syariat atau hukum Islam dan berbagai macam aturan hidup bagi manusia, baik yang bersifat individu maupun yang berbentuk masyarakat sosial. Menurut bahasa arti kata Fiqih berarti paham atau pemahaman, yakni pemahaman yang mendalam atau jelimet perihal syariat Islam. 4 Maksudnya, memahami dengan mendalam ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan agama terkait hukum-hukum agama Islam. Dengan dasar itulah maka kata Fiqih itu secara bahasa berarti faham atau pemahaman. Metode yang dapat di gunakan dalam setiap kegiatan pembelajaran itu sangat banyak. Seperti contoh metode think pair and share (TPS), metode think pair and share atau berpikir berpasangan berbagi merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk memengaruhi pola interaksi peserta didik. 5 Think pair share (TPS) adalah sebuah metode yang sederhana, tetapi sangat berguna yang dikembangkan oleh Frank Lyman dari Universitas Maryland. Ketika guru menerangkan pelajaran didepan kelas, peserta didik duduk berpasangan dalam kelompoknya. Guru 3 B. Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah: Wawasan Baru, Beberapa Metode Pendukung, dan Beberapa Komponen Layanan Khusus, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002), hal. 148 4 Zen Amiruddin, Ushul Fiqih, (Surabaya: elkaf, 2006), hal. 2 5 Kokom Komalasari, Pembelajaran Kontekstusl : Konsep dan Aplikasi, (Bandung: PT Refika Aditama, 2010), hal 64

5 memberikan pertanyaan dikelas. Lalu, peserta didik diperintahkan untuk memikirkan jawabsn, kemudian peserta didik berpasangan dengan masingmasing pasangannya untuk mencari kesepakatan jawaban. Terakhir, guru meminta peserta didik untuk membagi jawaban kepada seluruh peserta didik dikelas. Seperti namanya Thinking, pembelajaran ini diawali dengan guru mengajukan pertanyaan atau isu terkait dengan pelajaran untuk dipikirkan oleh peserta didik. Selanjutnya Pairin, pada tahap ini guru meminta peserta didik berpasang-pasangan. Selanjutnya Sharing, kegiatan ini diharapkan terjadi tanya jawab yang mendorong pada pengonstruksian pengetauhan secara integratif. 6 Belajar merupakan suatu proses yang ditandai adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan tersebut ditujukan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kebiasaan serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu yang belajar. Sebagai bentuk aktifitas, belajar memerlukan adanya motivasi yang mendorong individu (peserta didik) mau belajar. Sehingga diperlukan suatu penelitian lebih lanjut yang berkenaan dengan masalah tersebut. Salah satu upaya untuk menyiapkan kondisi pembelajaran yang dapat digunakan untuk membantu peserta didik dalam memahami pembelajaran yang dapat digunakan untuk membantu peserta didik dalam memahami pembelajaran Skipsi dengan mengunakan pendekatan metode Think Pair And Share. 6 Agus Suprijono, Cooperative Learning: Teori Dan Aplikasi PAIKEMI, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hal.91

6 Pembelajaran yang berkualitas sangat tergantung dari motivasi pelajaran dan kreatifitas pengajar. Pembelajaran yang memiliki motivasi tinggi ditunjang dengan pengajar yang mampu memfasilitasi motivasi tersebut akan membawa pada keberhasilan pencapaian target belajar. Target belajar dapat diukur melalui perubahan sikap dan kemampuan peserta didik melalui perubahan siakap dan kemampuan pesrta didik melalui proses belajar. Desain pembelajaran yang baik, ditunjang fasilitas yang memadai, ditambah dengan kreatifitas guru akan membuat peserta didik lebih mudah mencapai target belajar. Untuk itu dalam proses pembelajaran guru harus mempunyai terobosan atau berani menerapkan metode, strategi yang baru, sehingga kelas tidak terlihat fakum dan peserta didik tidak merasa bosan. Dengan menerapkan metode baru, peserta didik bisa semanggat dalam belajarnya, aktif dalam kelas baik bertanya, memberikan ide/gagasan, dan lebih berinteraksi lagi dengan lingkungan (sesama peserta didik, guru maupun masyarakat). Terkait dengan upaya peningkatan kualitas pembelajaran, pendekatan yang selama ini digunakan harus diubah. Pendekatan yang sebelumnya berorientasi pada guru, harus diubah menjadi pendekatan yang berorientasi pada peserta didik. Hal ini bertujuan agar peserta didik lebih aktif dan tidak hanya menjadi pendengar. MI Sanan Pakel Tulungagung yang masih cenderung mengabaikan metode belajar yang baik dan masih menjadikan peserta didik sebagai pendengar saja (ceramah), sehingga

7 prestasi belajar peserta didik cenderung rendah. Oleh karena itu peneliti memilih MI Sanan Pakel Tulungagung sebagai tempat penelitian. Dalam proses pembelajaran jika hanya menggunakan metode konvensional dan pemberian tugas saja peserta didik cenderung menjadi bosan belajar dalam kelas dan mengakibatkan peserta didik menjadi malas belajar dan kurang pemahaman materi yang disampaikan oleh guru. Berdasarkan hasil pengamatan peserta didik kelas V di MI Sanan Pakel Tulungagung sebagian besar peserta didik kurang tertarik dan kurangnya motivasi dalam mengikuti pembelajaran. Ketika guru menerangkan materi pelajaran sebagian peseta didik ada yang mengobrol dengan teman sebangkunya ada juga yang bermain sendiri, tetapi ada juga yang memperhatikan penjelasan guru walaupun hanya sebagian kecil. Setelah selesai menjelaskan materi guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya, namun tidak ada peserta didik yang bertanya, hal itu dikarenakan peserta didik merasa malu dan takut salah sehingga mereka memilih diam. 7 Sehingga hasil belajar peserta didik seperti pada hasil pre-test masih rendah, hampir semua peserta didik yang mendapatkan nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). KKM di MI dalam materi Skipsi adalah 70. Dari 24 hanya 45,8% atau 11 peserta didik yang tuntas dengan nilai diatas KKM. Sedangkan sisanya yaitu 7 Hasil pengamatan terhadap peserta didik kelas V MI Sanan Pakel Tulungagung pada tanggal 29 September 2016

8 54,2% atau 13 peserta didik belum tuntas dengan nilai dibawah KKM. Adapun nilai selengkapnya sebagaimana terlampir. 8 Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Sujinah selaku guru mata pelajaran Fiqih kelas V MI Sanan Pakel Tulungagung, beliau menuturkan bahwa : Selama ini metode pembelajaran yang saya terapkan adalah gabungan antara metode ceramah, tanya jawab dan diskusi.untuk metode diskusi jarang sekali saya terapkan kalau tidak waktu praktikum.bahkan waktu pembelajaran berlangsung siswa masih saja ramai sendiri.yang mampu menyerap materi pembelajaran hanya anak-anak tertentu yang memang sudah punya bekal kepandaian.nilai ujiannya pun juga hanya anak-anak itu saja yang bagus. Adapun instrument wawancara sebagaimana terlampir. 9 Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan pembelajaran tersebut salah satunya yaitu dengan menerapkan metode pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik, supaya peserta didik mempunyai semangat dan motivasi dalam belajar. Dengan pemilihan dan penerapan metode yang tepat akan menggugah semangat peserta didik dalam mempelajari materi yang disampaikan oleh guru dan supaya peserta didik lebih aktif mengikuti pembelajaran di kelas. Salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan adalah Think Pair And Share. Dengan menggunakan pendekatan Metode Think Pair And Share dalam pembelajaran Fiqih, memungkinkan peserta didik untuk aktif dalam pembelajaran, mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilannya 8 Dokumentasi nilai fiqih kelas V MI Sanan Pakel Tulungagung 9 Wawancara khusus dengan Guru Fiqih kelas V MI Sanan Pakel Tulungagung pada tanggal 29 September 2016

9 secara mandiri. Serta dapat meningkat prestasi belajar peserta didik kelas V MI Sanan Pakel Tulungagung. Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas yang berjudul Penerapan Metode Think Pair and Share untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fiqih Peserta Didik Kelas V MI Sanan Pakel Tulungagung. B. Rumusan Penelitian Dari penerapan latar belakang diatas, maka yang menjadi fokus penelitian adalah : 1. Bagaimana penerapan metode Think Pair And Share pada mata pelajaran fiqih pokok bahasan ketentuan Qurban pada peserta didik kelas V MI Sanan Pakel Tulungagung tahun ajaran 2016/2017? 2. Bagaimana peningkatan hasil belajar fiqih pokok bahasan ketentuan Qurban melalui metode Think Pair And Share pada peserta didik kelas V MI Sanan Pakel Tulungagung tahun ajaran 2016/2017? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah : 1. Mendeskripsikan penerapan metode Think Pair And Share pada mata pelajaran fiqih pokok bahasan Ketentuan Qurban pada peserta didik kelas V MI Sanan Pakel Tulungagung tahun ajaran 2016/2017. 2. Mendeskrkripsikan peningkatan hasil belajar fiqih pokok bahasan Ketentuan Qurban melalui metode Think Pair And Share pada peserta didik kelas V MI Sanan Pakel Tulungagung tahun ajaran 2016/2017.

10 D. Manfaat penelitian Dengan penelitian ini, besar harapan peneliti agar penelitian ini bisa bermanfaat dan memberikan kontribusi dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan. Adapun manfaat penelitian ini dapat disimpulkan antara lain : 1. Secara Teoritis Dengan penelitian ini diharapkan mampu menambah khazanah keilmuan bagi peneliti khususnya dan pembaca pada umumnya, sehingga dapat mengembangkan pengetahuan dengan wawasan yang lebih luas secara teoritis maupun praktis. 2. Secara Praktis a. Bagi Lembaga 1) Bagi Kepala MI Sanan Pakel Tulungagung Sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan khususnya pada mata pelajaran fiqih untuk SD/MI 2) Bagi Guru MI Sanan Pakel Tulungagung Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk upaya meningkatkan hasil belajar peserta didik dan meningkatkan efektivitas. 3) Bagi Peserta Didik MI Sanan Pakel Tulungagagung Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik dalam mata pelajaran fiqih. b. Bagi Peneliti Laian

11 1) Bagi penulis yang mengadakan penelitian sejenis, hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah wawasan tentang meningkatkan hasil belajar peserta didik melalui metode Think Pair and Share (TPS) dalam pembelajaran di sekolah. 2) Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan atau referensi dan kajian untuk meningkatkan keberhasilan dalam proses pendidikan. c. Bagi Perpustakaan Sebagai bahan koleksi dan referensi supaya dapat digunakan sebagai sumber belajar atau bacaan untuk mahasiswa peserta didik lain. E. Hipotesis Tindakan Hipotesis penelitian ini adalah jika metode Think Pair and Share (TPS) diterapkan dengan baik pada peserta didik kelas V MI Sanan Pakel Tulungagung untuk mata pelajaran fiqih materi Ketentuan Qurban, maka hasil belajar peserta didik akan meningkat. F. Penegasan Istilah Agar tidak terjadi salah penafsiran dalam memahami istilah yang dipakai dalam penelitian ini, maka perlu adanya penegasan istilah :

12 1. Definisi Konseptual a. Metode Pembelajaran Pembelajaran adalah suatu perubahan prilaku yang relatif tetap dan merupakan hasil praktek yang diulang-ulang. Pembelajaran memiliki makna bahwa subjek belajar harus dibelajarkan bukan diajarkan. Subjek belajar yang dimaksud adalah peserta didik atau disebut juga pembelajaran yang menjadi pusat kegiatan belajar. Peserta didik sebagai pusat belajar dituntut untuk aktif mencari, menemukan, menganalisis, merumuskan, memecahkan masalah, dan menyimpulkan suatu masalah. Metode pembelajaran didefinisikan sebagai cara yang digunakan guru dalam menjalankan fungsinya dan merupakan alat untuk mencapai. b. Think Pair And Share (TPS) Think pair share (TPS) merupakan metode pembelajaran yang memungkinkan peserta didik untuk aktif dalam pembelajaran, mengembangkan pengetauhan, sikap dan keterampilannya secara mandiri. Think adalah peserta didik diberi kesempatan untuk memikirkan ide-ide mereka tentang pertanyaan atau wacana yang diberikan oleh guru. Pair adalah peserta didik menentukan dengan siapa mereka akan berpasangan dengan tujuan agar peserta didik dapat berdiskusi dan mendalami ide-ide yang telah ditemukanmasing-masing peserta didik. Dan Share adalah

13 setelah ditemukan kesepakatan ide-ide pada masing-masing kelompok, lalu pada tahap ini ide-ide tersebut dibagikan kepada kelompok lain melalui kegiatan diskusi dan tanya jawab. Hal tersebut dimaksudkan agar dari berbagai ide-ide yang mereka temukan, dapat ditemukan satu struktur yang integratif dari pengetauhan yang telah dipelajari. c. Fiqih Fiqih adalah paham atau pengertian. Paham adalah pikiran yang baik dari segi kesiapannya menangkap sesuatu yang dituntut walaupun belum menjadi ilmu. Ilmu Fiqih adalah ilmu yang bertugas menentukan dan menguraikan norma-norma hukum dasar yang terdapat didalam al-quran dan ketentuan-ketentuan umumyang terdapat dalam sunnah nabi yang direkam dalam kitabkitab hadis. d. Hasil Belajar Belajar adalah usaha mengubah tingkah laku. Jadi belajar akan membawa suatu perubahan pada individu-individu yang belajar. Perubahan itu tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetauhan, tetapi juga berbentuk ecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak, penyesuaian diri. Jelasnya menyangkut segala aspek organisme dan tingkah laku pribadi seseorang. Jadi belajar dimaksutkan untuk menimbulkan perubahan prilaku yaitu perubahan dalam aspek kognitif, afektif

14 dan psikomotorik. Perubahan-perubahan dalam aspek itu menjadi hasil dari proses belajar. Perubahan perilaku hasil belajar itu merupakan perubahan prilaku yang relevan dengan tujuan pengajaran. Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Hasil pembelajaran meliputi kecakapan, informasi, pengertian dan sikap. Dengan demikian hasil belajar adalah perubahan perilakusecara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. 2. Penegasan Operasional Agar terdapat kesamaan persepsi antara pembaca dan peneliti mengenai beberapa konsep sebagai berikut : a. Metode Think Pair and Share Metode Think Pair and Share adalah pembelajaran yang menekankan pada kelompok dimana peserta didik dilatih untuk aktif dalam pembelajaran, dalam penelitian ini dilakukan dengan cara berfikir individu terlebih dahulu kemudian berkelompok bersama teman sebangkunya dan mengemukakan hasil kerjanya di depan kelas. Berpikir, berpasangan, dan berbagi itu dapat melatih peserta didik untuk lebih berani mengemukakan pendapatnya kepada

15 temanya dan juga dapat memahami materi pembelajaran dengan mudah. b. Hasil Belajar Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perolehan pengetahuan dari pembelajaran Fiqih yang secara kuantitas yang dilihat dari kegiatan test dan pre tes. H. Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasaan ini berisikan urutan global yang terkandung dalam skripsi ini dengan urutan sebagai berikut: Bab I : Pendahuluan Latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dansistematika penulisan sekripsi. Bab II : Kajian Pustaka Kajian teori, penelitian terdahulu, hipotesis tindakan, kerangka pemikiran Bab III : Metode Penelitian jenis penelitian, lokasi dan subjek penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, indikator keberhasilan, tahap-tahap penelitian. Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan deskripsi hasil penelitian, dan pembahasan hasil penelitian. Bab V : Penutup simpulan dan rekomendasi/saran Bagian akhir daftar rujukan, lampiran-lampiran, surat pernyataan keaslian tulisan dan daftar riwayat hidup.