Analisis Wavelet 2D untuk Citra Photo

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Melalui persamaan di atas maka akan terbentuk pola radargram yang. melukiskan garis-garis / pola pendekatan dari keadaan yang sebenarnya.

WATERMARKING DENGAN METODE DEKOMPOSISI NILAI SINGULAR PADA CITRA DIGITAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM. dilanjutkan dengan rancangan cetak biru untuk program yang akan dibangun.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dicolokan ke komputer, hal ini untuk menghindari noise yang biasanya muncul

BAB 3 PERUMUSAN PENELITIAN. Signal. Sparse Coding. Reconstruction. Reconstructed. Assessment

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan digital watermarking. Watermarking bekerja dengan menyisipkan

BAB 2 LANDASAN TEORI. mencakup teori speaker recognition dan program Matlab. dari masalah pattern recognition, yang pada umumnya berguna untuk

100% Akurasi = (11) Lingkungan Pengembangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: b. Memori : 8192 MB. c. Sistem Model : Lenovo G40-45

HALAMAN PERNYATAAN. Yogyakarta, Yang menyatakan, Fiddin Yusfida A la

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DAN INSTRUMENTASI KENDALI. M-File dan Simulink

Modul ke: APLIKASI KOMPUTER. Pengoperasian Dasar Windows. Fakultas FASILKOM. Ramayanti, S.Kom, MT. Program Studi Teknik Informatika

Watermarking dengan Metode Dekomposisi Nilai Singular pada Citra Digital

BAB IV PEMBAHASAN. A. Hasil Model Radial Basis Function Neural Network (RBFNN) Langkah-langkah untuk menentukan model terbaik Radial Basis Function

BAB II LANDASAN TEORI. Citra digital sebenarnya bukanlah sebuah data digital yang normal,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

APLIKASI KOMPUTER (APLIKOM)

BAB I SEKILAS VISUAL STUDIO.NET 2008

Pemampatan Citra Warna Menggunakan 31 Fungsi Gelombang-Singkat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan hardware untuk pengambilan / pencuplikan citra serta

WATERMARKING PADA BEBERAPA KELUARGA WAVELET

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Pengurangan Noise pada Citra Menggunakan Optimal Wavelet Selection dengan Kriteria Linear Minimum Mean Square Error (LMMSE)

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI

Implementasi Media Pembelajaran Transformasi Wavelet Pada Matakuliah Pengolahan Citra Berbasis Multimedia

PERBAIKAN KUALITAS CITRA BERWARNA DENGAN METODE DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT)

BAB II LANDASAN TEORI

BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IMPLEMENTASI STEGANOGRAFI DAN KRIPTOGRAFI DALAM MELINDUNGI PESAN CITRA DIGITAL

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM

PENGENALAN TULISAN TANGAN MENGGUNAKAN EKSTRAKSI CIRI WAVELET TRANSFORM DARI PROJECTION PROFILE

BAB I PENDAHULUAN PHOTOSHOP CS2

Pendahuluan. Praktikum Pengantar Pengolahan Citra Digital Departemen Ilmu Komputer Copyright 2008 All Rights Reserved

BAB III METODE PENELITIAN. jantung pasien penyakit jantung secara elektro-akustik atau PCG

BAB I PENDAHULUAN. MMS (Multimedia Messaging Service) adalah puncak dari evolusi SMS

PENYISIPAN WATERMARK MENGGUNAKAN METODE DISCRETE COSINE TRANSFORM PADA CITRA DIGITAL

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. akan dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan aplikasi. Untuk itulah,

Aplikasi Wavelet Untuk Penghilangan Derau Isyarat Elektrokardiograf

APLIKASI PENGAMANAN HAK CIPTA UNTUK GAMBAR DIGITAL DENGAN TEKNIK WATERMARKING MENGGUNAKAN METODE SVD (SINGULAR VALUE DECOMPOSITION)

ROBUST BLIND WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN TEKNIK KUANTISASI KOEFISIEN DISCRETE WAVELET TRANSFORM

Penerapan Transformasi Wavelet Diskrit Untuk Reduksi Noise Pada Citra Digital

ANALISA PERBANDINGAN KOMPRESI 2 GAMBAR TIFF DAN BMP MENGGUNAKAN METODE TRANSFORMASI WAVELET. Oleh: FIRU AL FARIZI

Konfigurasi Desktop BAB 2

KOMPRESI IMAGE DALAM SOURCE CODING MENGGUNAKAN METODE TRANSFORMASI WAVELET

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. Perancangan aplikasi yang dibuat dalam skripsi ini menggunakan aturan

BAB III PENGOLAHAN DATA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi informasi saat ini berdampak pada perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB IV IMPLEMENTASI DAN HASIL PENGUJIAN

IMPLEMENTASI STEGANOGRAPHY MENGGUNAKAN ALGORITMA DISCRETE COSINE TRANSFORM

CARA INSTALL DAN REMOVE APLIKASI. Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman repo.slemankab.go.id

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

MERANCANG KUIS INTERAKTIF MENGGUNAKAN MACROMEDIA DIRECTOR 8

DIGITAL WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL FOTOGRAFI METODE DISCRETE WAVELET TRANSFORM


Analisis Perbandingan Kompresi Haar Wavelet Transform dengan Embedded Zerotree Wavelet pada Citra

PERTEMUAN 6 MENGEKSPOR MOVIE

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satunya adalah untuk proses image denoising. Representasi adalah

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

PERAMALAN DATA SAHAM DENGAN TRANSFORMASI WAVELET HAAR

BAB IV HASIL DAN PENGUJIAN

MODUL PRAKTIKUM PENGOLAHAN VIDEO dan ANIMASI

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Bab I Pengenalan Visual BASIC

PENYISIPAN WATERMARK PADA CITRA GRAYSCALE BERBASIS SVD

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at:

APLIKASI ALGORITMA SEMI FRAGILE IMAGE WATERMARKING BERDASARKAN PADA REGION SEGMENTATION

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN

Aplikasi Transformasi Wavelet Untuk Menghilangkan Derau Pada Sinyal Peluahan Sebagian

ANALISIS METODE MASKING-FILTERING DALAM PENYISIPAN DATA TEKS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISA ENERGY COMPACTION PADA DEKOMPOSISI WAVELET

BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM

Judul : APLIKASI PERBAIKAN KUALITAS CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN MATLAB 7. 1 Nama : MELISA NPM :

Kata kunci : Pengolahan Citra, Kompresi Citra, Fast Fourier Transform, Discrete Cosine Transform.

BAB 2 LANDASAN TEORI

Produksi Iklan Audio _ Visual

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Timor Leste terletak di antara garis lintang 8 dan 10 S, dan bujur 124

Transkripsi:

Analisis Wavelet 2D untuk Citra Photo Seng Hansun Program Studi Teknik Informatika, Universitas Multimedia Nusantara, Tangerang, Indonesia hansun@umn.ac.id Abstract Wavelet atau gelombang pendek biasa digunakan dalam analisa sinyal, analisa numeris, maupun sistem kendali. Dalam penerapannya di analisis sinyal, wavelet dapat diterapkan untuk menganalisis citra dua dimensi dengan tujuan merekonstruksi citra dalam ukuran yang lebih kecil. Berbagai perangkat lunak juga telah mendukung analisa wavelet untuk pemrosesan sinyal ini, salah satunya wavelet toolbox dari MATLAB. Pada tulisan ini, penulis mencoba untuk merekonstruksi sebuah citra dua dimensi dengan analisis wavelet menggunakan MATLAB. Index Terms wavelet transform, citra photo, 2D, MATLAB I. PENDAHULUAN Citra adalah sebuah desain atau representasi yang dibuat dengan berbagai sarana, seperti lukisan, gambar, atau photo [1]. Berbagai penelitian terkait analisa citra dua dimensi telah umum dilakukan oleh para peneliti. Salah satu tujuannya adalah untuk merekonstruksi citra secara utuh dalam ukuran file yang lebih kecil, atau kompresi. Salah satu metode yang digunakan dalam analisa citra dua dimensi adalah dengan menggunakan wavelet transform. Sejak keluarga wavelet pertama diperkenalkan oleh Alfrd Haar pada 1909, perkembangan teori wavelet sendiri telah berkembang dengan pesat, seperti yang dapat dilihat pada tabel di bawah. Diterima 4 Mei 2012 Disetujui 18 Mei 2012 Penerapan wavelet banyak digunakan dalam analisa numeris, analisa sinyal, dan sistem kendali. Dalam penerapan di bidang analisis sinyal, wavelet banyak digunakan untuk kompresi audio, kompresi gambar dan video, klasifikasi tekstur, denoising, dan fingerprints [3]. Perangkat lunak yang dapat digunakan untuk membantu analisa dengan menggunakan wavelet transform telah banyak dikembangkan oleh peneliti maupun perusahaan. HP Laboratories Japan telah mengembangkan software toolbox di dalam sistem Khoros untuk membantu analisa wavelet [4]. Khoros system sendiri merupakan suatu lingkungan pengembangan software terintegrasi untuk pengolahan dan visualisasi informasi, berdasarkan X Window System. Selain itu, MATLAB sebagai salah satu software analisa terkemuka juga menyediakan wavelet toolbox untuk melakukan analisa wavelet di MATLAB [5]. Pada tulisan ini, penulis mencoba untuk merekonstruksi citra dua dimensi, yakni photo diri, dengan menggunakan analisis wavelet dibantu perangkat lunak MATLAB. Terdapat dua pendekatan yang dapat dilakukan, yakni melalui command line dan graphical interface yang telah disediakan oleh MATLAB. II. ANALISIS WAVELET 2D DENGAN COMMAND LINE Tabel 1. Sejarah perkembangan wavelet [2] Tahun Perkembangan Keterangan Wavelet 1910 Haar 1981 Morlet Konsep wavelet diperkenalkan 1984 Morlet dan Wavelet Grossman 1985 Meyer Orthogonal wavelet 1987 Konferensi internasional di Prancis 1988 Mallat dan Meyer Multiresolution 1988 Daubechies Compact support orthogonal wavelet 1989 Mallet Fast wavelet transform Berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk melakukan analisis wavelet untuk citra photo dua dimensi dengan menggunakan command line. 1. Load gambar ke dalam Command Window MATLAB Gambar yang dapat ditransformasikan adalah gambar yang memiliki indeks (indexed image). Karena gambar yang digunakan adalah gambar asli (truecolor image) yang direpresentasikan oleh array dari uint8, maka gambar tersebut harus di-convert terlebih dahulu menjadi indexed image. Perhatikan gambar di bawah. 1

Perintah ini membangkitkan matriks koefisien dari bagian smooth (ca1) dan detail horizontal (ch1), vertical (cv1), dan diagonal (cd1) pada level satu. 4. Konstruksi dan tampilkan bagian smooth dan detail dari matriks koefisien Untuk mengkonstruksi bagian smooth dan detail level satu (A1, H1, V1, D1) dari koefisien ca1, ch1, CV1, dan cd1, ketik perintah berikut: Gambar 1. Perintah untuk mengubah truecolor image menjadi indexed image Gambar indexed yang terbentuk terlihat seperti di bawah. A1 = upcoef2( a,ca1, bior3.7,1); H1 = upcoef2( h,ch1, bior3.7,1); V1 = upcoef2( v,cv1, bior3.7,1); D1 = upcoef2( d,cd1, bior3.7,1); Untuk menampilkan hasil dekomposisi level satu, ketik: colormap(map); subplot(2,2,1); image(wcodemat(a1,192)); title( Approximation A1 ) subplot(2,2,2); image(wcodemat(h1,192)); title( Horizontal Detail H1 ) subplot(2,2,3); image(wcodemat(v1,192)); title( Vertical Detail V1 ) subplot(2,2,4); image(wcodemat(d1,192)); title( Diagonal Detail D1 ) Gambar 2. Indexed image 2. Konversikan indexed image menjadi grayscale image Jika colormap image sudah smooth, maka transformasi Wavelet dapat langsung diterapkan pada indexed image tersebut, sebaliknya jika tidak maka image tersebut harus di-convert terlebih dahulu menjadi grayscale image. Pada langkah konversi sebelumnya, kita telah langsung mengubah gambar asli menjadi indexed image dengan format grayscale. Perhatikan bahwa colormap gambar di atas telah smooth. 3. Lakukan single-level Wavelet decomposition Gambar 3. Perintah untuk menampilkan hasil dekomposisi level satu Hasil dekomposisi level 1 yang terbentuk terlihat seperti berikut. Untuk melakukan dekomposisi level tunggal dari gambar di atas dengan menggunakan Wavelet bior3.7 (salah satu keluarga Wavelet), ketik perintah berikut: [ca1,ch1,cv1,cd1] = dwt2(x, bior3.7 ); 2

V1 = wrcoef2( v,c,s, bior3.7,1); D1 = wrcoef2( d,c,s, bior3.7,1); H2 = wrcoef2( h,c,s, bior3.7,2); V2 = wrcoef2( v,c,s, bior3.7,2); D2 = wrcoef2( d,c,s, bior3.7,2); ISSN 2085-4552 8. Tampilkan hasil dari multi-level decomposition Untuk menampilkan hasil dekomposisi level 2, ketik: Gambar 4. Hasil dekomposisi level satu 5. Lakukan multi-level Wavelet decomposition Untuk melakukan dekomposisi level 2 dari gambar (menggunakan keluarga Wavelet bior3.7), ketik perintah berikut: [C,S] = wavedec2(x,2, bior3.7 ); dimana X adalah matriks image asli dan 2 adalah level dekomposisi. 6. Ekstraksikan koefisien-koefisien bagian smooth dan detail Untuk mengekstraksikan koefisien smooth level 2 dari C, ketik: colormap(map); subplot(2,4,1);image(wcodemat(a1,192)); title( Approximation A1 ) subplot(2,4,2);image(wcodemat(h1,192)); title( Horizontal Detail H1 ) subplot(2,4,3);image(wcodemat(v1,192)); title( Vertical Detail V1 ) subplot(2,4,4);image(wcodemat(d1,192)); title( Diagonal Detail D1 ) subplot(2,4,5);image(wcodemat(a2,192)); title( Approximation A2 ) subplot(2,4,6);image(wcodemat(h2,192)); title( Horizontal Detail H2 ) subplot(2,4,7);image(wcodemat(v2,192)); title( Vertical Detail V2 ) subplot(2,4,8);image(wcodemat(d2,192)); title( Diagonal Detail D2 ) ca2 = appcoef2(c,s, bior3.7,2); Untuk mengekstraksikan koefisien detail level 1 dan level 2 dari C, ketik: [ch2,cv2,cd2] = detcoef2( all,c,s,2); [ch1,cv1,cd1] = detcoef2( all,c,s,1); 7. Konstruksikan kembali bagian smooth level 2 dan detail level 1 dan level 2 Untuk mengkonstruksi kembali bagian smooth level 2 dari C, ketik: A2 = wrcoef2( a,c,s, bior3.7,2); Untuk mengkonstruksi kembali bagian detail level 1 dan level 2 dari C, ketik: H1 = wrcoef2( h,c,s, bior3.7,1); Gambar 5. Perintah untuk menampilkan hasil dekomposisi level dua 3

Hasil dekomposisi level dua yang terbentuk seperti gambar berikut. III. ANALISIS WAVELET 2D DENGAN GRAPHICAL INTERFACE Selain menggunakan command line seperti yang telah dijelaskan di subbab sebelumnya, analisis wavelet dua dimensi juga dapat dilakukan dengan menggunakan graphical user interface (GUI) yang telah disediakan oleh MATLAB. Langkah-langkah pengerjaannya seperti yang dijelaskan berikut. 1. Jalankan 2-D Wavelet Analysis Tool Gambar 6. Hasil dekomposisi level dua 9. Kompresi gambar dan tampilkan Untuk mengkompres gambar asli X, gunakan perintah ddencmp untuk menghitung parameter default dan perintah wdencmp untuk melakukan kompresi. Selanjutnya, tampilkan gambar asli serta gambar hasil kompresi. Dari MATLAB prompt, ketik: wavemenu Wavelet Toolbox Main Menu akan muncul, seperti gambar berikut. Gambar 9. Wavelet toolbox main menu Gambar 7. Perintah untuk melakukan kompresi Hasil yang diperoleh seperti berikut. Klik menu Wavelet 2-D. Discrete Wavelet analysis tool untuk data gambar 2 dimensi akan muncul. 2. Load gambar Sebelum me-load gambar, harus diperhatikan bahwa gambar yang di-load adalah gambar yang telah di-convert menjadi indexed image dengan format grayscale (colormap smooth ). Terlebih dahulu simpan gambar yang telah di-convert tadi dalam bentuk yang kompatibel dengan Wavelet Toolbox GUI. Gambar 8. Gambar hasil kompresi dengan dekomposisi wavelet 4

ISSN 2085-4552 untuk menampilkan hasil dekomposisi pada bagian smooth level 2, klik gambar kiri atas dan tekan tombol Visualize. Gambar 10. Perintah untuk mengubah gambar menjadi indexed image Setelah disimpan, gambar tersebut akan di-load ke dalam Wavelet Toolbox GUI. Dari menu File, pilih Load Image. Saat kotak dialog Load Image muncul, pilih gambar yang telah disimpan tadi. Gambar tersebut akan masuk ke dalam Wavelet 2-D tool. 3. Analisa gambar Gunakan menu Wavelet dan Level yang terdapat di kanan atas untuk menentukan keluarga Wavelet, jenis Wavelet, dan level yang digunakan untuk analisis. Gambar 12. Square mode Gambar di bawah akan menjelaskan posisi dekomposisi level 2. Untuk analisis ini, gunakan bior3.7 dan level 2. Lalu klik tombol Analyze, Wavelet 2-D tool akan menampilkan hasil analisa gambarnya. Gambar 13. Hasil dekomposisi level 2 Selain itu, juga dapat ditampilkan dekomposisi pada tiap posisi tersebut secara penuh dengan menggunakan tombol Full Size, dan merekonstruksi hasil dekomposisi pada tiap posisi dengan tombol Reconstruct. Fitur Tree Mode Gambar 11. Hasil analisa gambar Pilih Tree dari menu View Mode. Fitur Square Mode Secara default, hasil analisa ditampilkan dalam mode Square seperti pada tampilan di atas. Dalam mode ini, untuk menampilkan hasil dekomposisi dapat digunakan tombol Visualize. Sebagai contoh Tampilan yang diberikan dalam bentuk pohon seperti gambar di bawah. Perintah-perintah yang digunakan sama dengan pada fitur mode Square. Anda dapat menampilkan hasil dekomposisi pada tiap-tiap posisi dengan menggunakan tombol 5

Visualize, menampilkan dalam ukuran penuh dengan menggunakan tombol Full Size, dan merekonstruksi hasil dekomposisi pada tiap posisi dengan tombol Reconstruct. Perhatikan gambar berikutnya. IV. KESIMPULAN Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa analisis wavelet berhasil dilakukan untuk merekonstruksi citra atau gambar dua dimensi. Dengan bantuan perangkat lunak MATLAB, analisis wavelet dua dimensi menghasilkan citra hasil dekomposisi yang memperlihatkan bagian smooth dan detail dari citra aslinya, dan dapat dilakukan kompresi dengan baik. MATLAB juga menyediakan dua cara pemanfaatan analisis wavelet, yakni dengan menggunakan command line dan graphical user interface yang dapat memudahkan user dalam melakukan analisis. Gambar 14. Tree mode Daftar Pustaka [1] http://www.merriam-webster.com/dictionary/picture [2] C. Lin and Liu, A Tutorial of the Wavelet Transform, February 23, 2010. [3] R.J.E. Merry, Wavelet Theory and Applications: A Literature Study, Eidhoven University of Technology, June 2005. [4] D.T.L. Lee and A. Yamamoto, Wavelet Analysis: Theory and Applications, Hewlett-Packard Journal, December 1994. [5] M. Misiti, Y. Misiti, G. Oppenheim, J-M. Poggi, Wavelet Toolbox: For Use with MATLAB, MathWorks, March 1996. 6