BAB IV HASIL PENELITIAN LAPANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN LAPANGAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Motivasi Belajar Membaca Al-Quran Siswa Kelas VII Di SMP Negeri 1

Penerapan Metode Usmani dalam Pembelajaran Al-Qur an Santri TPQ Nurul Iman Garum Blitar. Abidatul Hasanah 1

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti menggunakan analisa kualitatif deskriptif (pemaparan), dan data yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian mengenai Penerapan Metode An-Nahdliyah Untuk Meningkatkan

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN. dengan judul skripsi ini dan untuk menjawab fokus masalah, maka dalam bab ini

BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Setelah ditemukan beberapa data yang diinginkan, baik dari hasil

BAB V PEMBAHASAN. A. Penerapan Metode Usmani dalam Pembelajaran Membaca Al-Qur an di

PERANGKAT PEMBELAJARAN R P P RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. MATA PELAJARAN AL~QUR`AN HADITS MI AL~FALAH KELAS 2 SEMESTER 1 Oleh : Anita

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan kata Pembelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS. menjelaskan secara rinci beberapa hal tentang:

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad SAW dan membaca kitab suci Al-Qur an merupakan suatu. memahami, mengamalkan dan mengajarkan kitab suci Al-Qur an kepada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Proses pelaksanaan Metode An-Nahdliyah Dalam Belajar Membaca. Al-Qur an di Mts Sultan Agung Jabalsari

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE IQRO DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR AN DI TPA AISYIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dibina adalah makhluk yang memiliki unsur-unsur jasmani dan akal juga. seimbang dalam hal dunia maupun akhirat, ilmu dan iman.

BAB IV HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN

A. Analisis tentang Metode Pembelajaran Ilmu Tajwid dalam. Meningkatkan Kefasihan Santri Membaca Al-Qur ān di Pondok

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Berdirinya TPQ Al-Hakam dan Nurul Hikmah Palangka

BAB II LANDASAN TEORI. A. Dasar Dan Tujuan Pembelajaran Al Qur an. dijadikan motivasi bagi seseorang untuk mencapai maksud dan tujuannya.

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN SARAN DAN PENUTUP

BAB I PENDAHULUAN. dan manusia akan selalu mencari model-model atau bentuk serta sistem

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III SYARAT MENGHAFAL ALQURAN DAN GAMBARAN METODE MENGHAFAL ALQURAN YANG DIGUNAKAN OLEH KH. AHMAD NUR SYAMSI BAGI MASYARAKAT

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III IMPLEMENTASI METODE YANBU A DALAM PROSES PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN DI RA MASYITHOH YAYASAN SUNAN PRAWOTO SUKOLILO PATI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Al-qur an Hadits

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

IMPLEMENTASI METODE DIROSATI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN DI TPQ AL-FALAH WULUHAN JEMBER TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

3. Apa kendala pembelajaran Al Qur an metode Wafa di Griya Al Qur an Al Furqon Ponorogo?

BAB IV HASIL PENELITIAN

Hasil Observasi Lapangan di Pondok pesantren al-madani

BAB IV HASIL PENELITIAN. Huda Bandung. Peneliti memfokuskan permasalahan pada peran guru

BAB IV DATA HASIL PENELITIAN LAPANGAN. Al-Qur an siswa di Madrasah Tsanawiyah Sultan Agung Jabalsari

BAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE TILAWATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR`AN DI MI AL-FALAH BERAN NGAWI JAWA TIMUR

Metodologi Pengajaran Iqro

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

Pedoman Observasi Evaluasi Harian/Formatif

BAB IV ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN BTQ DI TPQ AS SALAM MBAH JOKO RIPO KAUMAN PETARUKAN PEMALANG

Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA

BAB VI PENUTUP. a. Perencanaan Metode Drill dalam Pembelajaran Al-Qur an Hadits. pada Kelas IV di MI Al-Karim Gondang Nganjuk dan MI Miftahul

BAB V PEMBAHASAN. 1. Pelaksanaan Metode Usmani Dalam Meningkatkan Kompetensi Membaca. Al-Quran Siswa Kelas VII di SMP Negeri 1 Doko.

LEMBAR PEDOMAN WAWANCARA UNTUK KEPALA TPQ AL-BURHAN MRANGGEN DEMAK. No. PERTANYAAN JAWABAN

BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN. a. Proses Perencanaan Pembelajaran Tahfiẓul Qur an

BAB IV PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. al-qur an dalam kehidupan sehari-hari sudah menjadi komitmen yang sangan

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Aktualisasi Nilai-nilai Keagamaan pada Santri TPQ Al-Asyhar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Siswa dikelas ini

BAB IV PENERAPAN METODE QIRA ATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN DI TPQ BINTANG KECIL 02 SEMARANG

BAB IV HASIL PENELITIAN. Doroaampel Sumbergempol Tulungagung, peneliti memperoleh data-data

Lampiran 1 Pedoman Waancara Guru Pedoman Wawancara Siswa

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN. jangka waktu tertentu. Bila anak didik sudah mencapai pibadi dewasa susila,

BAB IV ANALISIS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL QUR AN. (BTQ) PADA SISWA KELAS III MI Al FUTUHIYYAH SUMURKIDANG

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBELAJARAN KITÃBAH DAN KEMAMPUAN IMLA SISWA KELAS XA MA MAZROATUL HUDA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar materi cerpen yakni dalam mengidentifikasi unsur-unsur cerpen

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan agama merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB IV HASIL PENELITIAN LAPANGAN. 1. Upaya Guru Pendidikan Agama Islam dalam Mengembangkan Minat

BAB III METODE TILAWATI DI MI AL-FALAH BERAN NGAWI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V PENUTUP. Hadits di kelas III SD Islam Al-Raudlatul Amin Gresik sebelum. pembelajaran al-qur an Hadits dibawah rata-rata.

BAB V PEMBAHASAN. A. Perencanan Metode Yanbu a dalam Belajar Baca Tulis dan Menghafal

BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. A. Sejarah Singkat TPA Masjid Darussalam Kelurahan 20 Ilir Palembang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Uraian pada bab ini adalah deskripsi hasil dan pembahasan obyek penelitian

Seorang wanita memiliki kesempatan dan potensi yang lebih. besar untuk berperan secara langsung dalam pendidikan anak, terlebih

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar pertama tersebut anak akan diberikan pengenalan tentang huruf.

BAB IV ANALISIS PEMANFAATAN TEKNIK MENYANYI DALAM PEMBELAJARAN HAFALAN KOSAKATA BAHASA ARAB SISWA MIS KERTIJAYAN BUARAN PEKALONGAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. kelas selama ini termasuk di SMP Negeri 1 Pegandon. pembelajaran masih didominasi oleh pembelajaran yang menggunakan

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISIS DATA. pada bab IV, maka pada bab V ini akan dilakukan analisis data. Adapun data-data

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB VI PENUTUP. Qur an dalam meningkatkan kualitas baca Al-Qur an di MTs Negeri 2 Kota. Blitar, maka penulis simpulkan sebagai berikut:

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah berdirinya TPQ Baitul Fikri Krian Sidoarjo

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN LAPANGAN A. Deskripsi Data 1. Penerapan Metode Usmani dalam Mengembangkan Kemampuan Membaca Al-Qur an pada Aspek Melafalkan Makhorijul Huruf Hijaiyah Santri Taman Ppendidikan Al-Qur an (TPQ) An-Nur Desa Karangsono Kanigoro Blitar. Untuk memaparkan penerapan suatu metode dalam sebuah pembelajaran, peneliti terlebih dahulu melakukan pengamatan atau observasi langsung di lokasi yaitu di TPQ An-Nur desa Karangsono Kanigoro Blitar. Peneliti datang ke TPQ pada hari selasa tanggal 16 Februari 2016 pada jam 15.20 WIB, udara terasa sejuk dan dingin akibat hujan. Saat itu terlihat kegiatan pembelajaran sudah berlangsung. Peneliti langsung menuju salah satu kelas yaitu kelas Al-Qur an kemudian mengamati pembelajaran yang di bawakan oleh ustadzah Zul Khotimah, di kelas tersebut terdapat 12 orang santri yang rata-rata terdiri dari santri seusia kelas 4 dan 5 MI/SD. Beliau terlihat keibuan, ramah dan penyabar. Selain sebagai pendidik di TPQ beliau juga guru di sebuah TK, maka dari itu beliau terlihat sangat terbiasa dan lihai dalam mendidik santri-santrinya sehingga beliau juga sangat disenangi oleh para santri yang ada dikelasnya. 1 Sejauh pengamatan yang dilakukan peneliti saat itu, proses pembelajaran dilakukan dengan sistem pembelajaran Klasikal-Individual. 1 I/Obs/ selasa, 16-02- 2016, 15.20-16.15 WIB 70

71 Para santri terlihat sedang bergiliran membaca Al-Qur an satu persatu di depan ustadzah (Musyafahah), untuk menunggu giliran membaca para santri yang lain terlihat sedang sibuk latihan membaca Al-Qur an (nderes) secara individual. Ustadzah memberikan peringatan ataupun teguran terhadap bacaan santri yang kurang benar, dan meminta santri tersebut mengulangi bacaannya kembali sampai benar, baru ketika santri benar-benar tidak dapat melafalkan dengan benar atau masih salah ustadzah menunjukkan tempat yang salah dan kemudian membetulkannya bersama, santripun memperhatikan dengan seksama dan mengulangi bacaan yang sudah dibenarkan tersebut. Setelah semua santri selesai sorogan, ustadzah meminta para santri untuk tenang dan duduk di tempatnya masing-masing dengan rapi. Kegiatan pembelajaran di lanjutkan dengan tebak-tebakan tentang hukum suatu bacaan (Tajwid) yang ada dalam Al-Qur an yang ditunjuk oleh ustadzah. Santri diberi tebakan satu persatu dengan bacaan yang berbeda-beda kemudian santri yang ditunjuk menyebutkan hukum bacaan (Tajwid) beserta penjelasan dari hukum bacaan tersebut. Apabila ada santri yang tidak bisa menjawab pertanyaan yang diberikan ustadzah, maka pertanyaan tersebut dilempar pada santri yang lain dan jawaban yang benar akan dtirukan santri yang belum bisa menjawab tadi. Setelah kegiatan tersebut selesai usatadzah membimbing para santri untuk hafalan surat-surat pendek secara acak beserta artinya dan dilakukan bersama-sama, kemudian dilanjutkan dengan melafalkan bacaan dalam sholat.

72 Waktu telah menunjukkan pukul 15.50 WIB, para santri sudah mulai gaduh karena sudah waktunya pulang dan sholat Asar berjamaah. Dengan lembut dan ramah ustadzah Zul berkata pada santri-santrinya ampun supe lo geh...ten griyo di ulangi maleh..dipelajari tajwid kaleh hafalan surahsurah pendek.. (jangan lupa lo ya, dirumah diulangi dan dipelajari lagi tajwid dan hafalan surah-surah pendek). Kemudian ustadzah dan para santri membaca do a akhir pelajaran dan mengucapkan salam. Para santri segera berhamburan dan bergegas mengambil wudhu untuk sholat berjamaah bersama. 2 Pukul 16.15 WIB suasana di masjid tempat menyelenggarakan TPQ tampak sepi, peneliti memulai wawancara dengan Ustadzah Zul yang berkaitan dengan penerapan metode usmani dalam mengajari para santri melafalkan makhorijul huruf: pembelajaran makhorijul huruf dikelas Al-Qur an ini tetap ada, akan tetapi sudah tidak terlalu ditekankan pada santri, rata-rata santri pada tingkatan ini sudah bisa melafalkan huruf hijaiyah sesuai dengan makhrojnya. Pembelajarannya hanya sebatas pembetulan jika ada kesalahan saat membaca Al-Qur an. 3 Pada kesempatan yang lain, yaitu pada hari senin tanggal 22 Februari 2016 pukul 15.00 peneliti juga mengadakan pengamatan pada kelas pemula dan juz 1 yang diajar oleh ustadzah Siti Zainab, proses pembelajaran metode usmani dikelas ini terlihat berbeda dengan kelas-kelas yang lain. Pembelajaran di kelas ini berlangsung secara individual. Rata-rata santri 2 I/Obs/ selasa, 16-02- 2016, 15.20-16.15 WIB 3 I/W/U1/selasa, 16-02- 2016, 16.15 WIB

73 yang berada di kelas ini masih berusia sangat dini, yaitu terdiri dari usia 3-5 tahun atau setara dengan anak usia PAUD. Dalam proses pembelajarannya terlihat ustadzah memberikan contoh cara membaca huruf hijaiyah sesuai dengan makhrojnya, santri diminta untuk melihat gerakan mulut ustadzah dengan seksama kemudian menirukannya. Kemudian ustadzah menjelaskan secara sederhana cara mengucapkan huruf yang benar dan memberikan contoh sekali lagi, kemudian santri diminta untuk membaca. Ketika santri belum bisa melafalkan huruf hijaiyah sesuai dengan makhrojnya, maka ustadzah meminta santrinya untuk mengucapkan huruf tersebut secara berulang-ulang dan membenarkan bacaan santri tersebut dengan sabar. Terkadang ada santri yang terlihat tidak fokus dengan materi yang sedang di pelajari, sehingga ustazah menegurnya dengan perhatian, sedikit candaan dan kesabaran. 4 Ustadzah Siti Zainab selaku pengajar dikelas pemula dan juz 1 menjelaskan tentang penerapan metode usmani dalam meningkatkan kemampuan santri terutama dalam aspek melafalkan makhorijul huruf, yaitu: Santri dikelas yang saya ajar ini tergolong masih dalam usia dini sekitar umur 3-5 tahun mbak, dan mereka datangnya tidak secara bersama-sama. Keadaanya tidak memungkinkan untuk melaksanakan pembelajaran secara klasikal, maka dari itu para santri dikelas ini saya ajar secara individual agar tidak banyak santri yang ketinggalan materi karena datangnya tidak bersamaan juga agar cepat dalam memahami dan melafalkan huruf hijaiyah sesuai dengan makhorijul hurufnya. Tehnik atau cara mengajar yang dipakia adalah tehnik mengajar secara umum, yaitu: 1) memberikan contoh bacaan yang benar dan santri memperhatikan, 2) meminta santri menirukan bacaan yang 4 I/Obs/U2/ senin, 22-02-2016, 15.00 WIB

74 diajarkan, 3) menjelaskan secara sederhana cara mengucapkan huruf yang benar dan memberikan contoh sekali lagi, 4) meminta santri membaca yang sudah diajarkan. 5 Selain itu ustadzah juga berpendapat mengenai hasil dari penerapan metode usmani yang telah dilaksanakan oleh di TPQ An-Nur, yaitu: Dengan menerapkan metode usmani ini memperoleh hasil yang lebih baik dari pada sebelumnya, para santri jadi lebih cepat mengerti huruf hijaiyah dan bisa melafalkannya sesuai dengan makhorijul huruf. Kunci keberhasilan dalam mengajarkan makhorijul huruf ini, kembali pada pihak santri, jika santri benar bersungguh-sungguh dalam mengikuti pembelajaran dan tertib masuk setiap hari maka hasilnya akan bagus. 6 Dalam pembelajaran metode usmani memiliki sistem atau aturan, salah satunya adalah belajar sesuai dengan kesiapan dan kemampuan santri. Setiap individu memiliki tingkat kemampuan dan kecerdasan yang berbedabeda. Materi yang disampaikan tidak selalu semuanya dapat di mengerti oleh tiap individu (santri). Maka dari itu ustadz atau ustadzah haruslah memiliki kiat atau strategi dalam mengajar para santrinya, agar para santri tidak ketinggalan materi dan memahami apa yang telah disampaikan. Seperti yang dijelaskan oleh ustadzah Zainab berkaitan dengan strategi yang beliau gunakan untuk mengatasi santri yang terlambat dalam memahami materi (huruf hijaiyah dan makhorijul huruf) dikelasnya, yaitu: pembelajaran tetap dilaksanakan seperti biasa, tapi jika ada santri yang belum lancar dan benar membacanya maka akan diberikan latihan membaca secara berulang (drill). Materi akan tetap ditambah, akan tetapi pada akhir semua materi yang ada di juz pemula atau juz 1 akan diulang dari awal lagi. Selanjutnya jika santri sudah benar-benar bisa, maka santri tersebut dapat mengikuti ujian kenaikan juz. Lebih tegas dalam mengajar dan menentukan nilai bacaan santri serta 5 I/W/U2/senin, 22-02-2016, 16.00 WIB 6 I/W/U2/senin, 22-02-2016, 16.00 WIB

75 menggunakan pendekatan kasih sayang dan kesabaran dalam mengajar. 7 Pada kesempatan sebelumnya, peneliti juga telah melakukan kunjungan dirumah kepala TPQ An-Nur yaitu ibu Siti Sofiyah tepatnya hari jum at tanggal 29 Januari 2016 pada jam 18.00-19.30. Berdasarkan kunjungan tersebut diperoleh hasil wawancara yang berkaitan dengan penerapan dengan metode usmani di TPQ An-Nur. Ibu Siti Sofiyah selaku kepala TPQ menjelaskan: pembelajaran membaca Al-Qur an di TPQ An-Nur menerapkan diantaranya: 1) menerapkan prinsip-prinsip dalam pembelajaran metode usmani yaitu untuk ustadz dan ustadzah tidak boleh menuntun tapi hanya membimbing para santrinya dalam membaca, dalam mengajar haruslah teliti, waspada dan tegas. Teliti dalam bacaan dan dalam memberikan contoh bacaan terhadap santri, teliti dan waspada dalam menyimak bacaan santri, serta tegas dalam menentukan nilai bacaan santri. 2) menerapkan prinsip untuk santri yaitu santri dituntut untuk aktif dan mandiri selama proses pembelajaran berlangsung, selain itu santri juga ditunut untuk membaca dengan lancar, benar dan sempurna yaitu dengan membaca fasih, tidak terputus-putus dan tanpa mengeja, membaca sesuai dengan hukum tajwid, serta membaca dengan lancar dan benar. 3) agar pembelajaran dapat berjalan dengan lancar dan materi tersampiakan, maka ustadz atau ustadzah dapat memakai tehnik dalam mengajar yaitu individual/sorogan, klasikal, klasikal-individual, klasikal baca simak dan klasikal baca simak murni. Selain itu juga menggunakan metode ceramah, tanya jawab, hafalan, menulis pegon dan juga latihan (drill). Pemakaian tehnik dalam mengajar tersebut disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada didalam kelas masing-masing ustadz atau ustadzah. 8 Penjelasan tersebut sesuai dengan observasi yang peneliti lihat saat proses pembelajaran berlangsung dikelas Al-Qur an dan kelas juz pemula dan juz 1. Bahwa penerapan yang ada dikelas yang diajar oleh ustadzah Zul Khotimah dan ustadzah Siti Zainab disesuaikan dengan situasi dan kondisi 7 I/W/U2/senin, 22-02-2016, 16.00 WIB 8 I/W/K/jum at, 29-01-2016, 18.00-19.30 WIB

76 yang ada didalam kelas masing-masing, yaitu pada kelas Al-Qur an pembelajaran dilaksanakan dengan sistem klasikal-individual karena jumlah santri yang banyak dan kondisi santri yang memang dipersiapkan untuk mengikuti tes/tashih khotam pendidikan Al-Qur an agar memperoleh ijasah. Sedangkan pada kelas juz pemula dan juz 1 pembelajaran dilaksanakan dengan sistem individual, karena santri yang ada dikelas tersebut masih dalam usia yang sangat dini dan tergantung pada orang tua, serta kedatangan santri yang tidak bersama-sama. Ibu Siti Sofiyah juga menjelaskan berkaitan dengan mulainya pelaksanaan pembelajaran makhorijul huruf pada metode usmani, yaitu: Pembelajaran makhorijul huruf menggunakan metode usmani dimulai sejak santri masih berada pada tahap awal, yaitu pada tahap juz pemula dan juz 1. Karena tahapan tersebut merupakan pondasi dalam membentuk kemampuan santri dalam membaca Al-Qur an. Pada tahapan selanjutnya pembelajaran makhorijul huruf sudah mulai dikurangi porsinya, karena materi yang diajarkan semakin banyak. Pembelajarannya hanya terlihat ketika terdapat saat proses pembenaran ketika ada santri yang belum benar/keliru dalam mengucapkan huruf hijaiyah. 9 Dalam metode usmani ini sejak awal-akhir sudah mengajarkan makhorijul huruf pada para santri, makhorijul huruf terdapat pada semua tingkatan dalam pembelajaran metode usmani. Akan tetapi, penanaman cara melafalkan makhorijul huruf dan pengenalan huruf hijaiyah sangat ditekankan pada tahapan juz pemula dan juz 1, karena tahapan tersebut dijadikan sebagai pondasi dalam membaca Al-Qur an dan membentuk kemampuan santri untuk terbiasa melafalkan huruf-huruf hijaiyah sesuai 9 I/W/K/jum at, 29-01-2016, 18.00-19.30 WIB

77 makhrojnya dengan baik dan benar. Sedangkan pada tingkatan selanjutnya yaitu juz 2-7 muatannya lebih mendalam, seperti huruf hijaiyah berharokat (fathah, kasroh, dhomah), sifatul huruf, tanda baca (panjang-pendek), tajwid, tanda Waqof, hafalan surah-surah pendek dan lain sebagainya. Dengan begitu setelah santri selesai pada tingkatan pemula dan juz 1 kemudian naik ke juz 2-7, mereka akan terbiasa dengan sendirinya melafalkan huruf hijaiyah sesuai dengan makhrojnya (tempat keluarnya bunyi huruf hijaiyah), tentunya dengan bimbingan para ustadz dan ustadzah yang mengajar di tiap tingkatan juz. 2. Cara Mengevaluasi Kemampuan Membaca Al-Qur an Santri Dalam Aspek Melafalkan Makhorijul Huruf Hijaiyah Yang Ada Pada Penerapan Metode Usmani. Evaluasi metode usmani pada umumnya dilaksanakan setiap hari (pertemuan), karena menitik beratkan pada keterampilan membaca dan tuntas belajar, maka evaluasi harus dilakukan setiap selesai mempelajari satu halaman atau setiap akhir unit pelajaran. Seperti yang di jelaskan oleh Ibu Siti Sofiyah selaku kepala TPQ An-Nur saat peneliti berkunjung dirumah beliau yaitu pada hari jum at tanggal 29 Januari 2016 jam 18.00-19.30, sebagai berikut: Ada tiga jenis evaluasi yang digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan membaca pada santri, yaitu: 1) Tes Pelajaran, biasanya dilaksanakan setiap saat atau pertemuan oleh ustadz yang mengajar sesuai dengan kemampuan santri. 2) Tes Kenaikan Juz, tes ini dilakukan oleh kepala TPQ atau ustadz yang ditunjuk untuk menguji setiap santri yang telah menyelesaikan dan menguasai juz atau modul yang telah dipelajari. 3) Khotam Pendidikan Al-Qur an, tes ini dilakukan saat santri benar-benar telah siap dan menguasai

78 semua materi yang dipelajari dan ujian dilaksanakan oleh korcam, kercab dan pusat. 10 Sedangkan dalam proses pembelajaran metode usmani tentang makhorijul huruf, evaluasi dilakukan menggunakan Tes pelajaran dan Tes kenaikan kelas. Ustadzah Zainab menjelaskan bahwa: Untuk mengetahui kemampuan santri dalam membaca huruf hijaiyah sesuai dengan makhorijul hurufnya, maka dilakukan test pelajaran pada setiap akhir halaman yang telah diajarkan yaitu dengan: 1) santri diminta untuk membaca materi yang sudah diajarkan secara mandiri, 2) memberikan pertanyaan kepada santri dan menunjuk huruf-huruf hijaiyah secara acak. Untuk memaksimalkan hasil belajar, dilakukan latihan pengucapan huruf-huruf hijaiyah secara berulang-ulang (Drill). Hal ini untuk membiasakan santri dalam mengucap huruf hijaiyah secara LBS (Lancar, Benar, Sempurna) selain itu juga untuk melatih agar santri dapat membedakan antara bunyi huruf satu dengan yang lainnya. Jika semua materi dalam juz pemula dan atau juz 1 sudah diajarkan dan dimengerti oleh santri, maka evaluasi yang selanjutnya dilakukan yaitu test kenaikan juz, yang akan diserahkan pada kepala TPQ atau ustadz/ustadzah yang ditunjuk sebagai penguji dan juga penentu kenaikan juz. 11 Kepala TPQ adalah orang yang ditunjuk untuk melakukan evaluasi untuk kenaikan juz, beliau mengevaluasi kemampuan membaca santri dan berwenang untuk memutuskan layak tidaknya santri naik ke juz selanjunya sesuai dengan tingkat penguasaan materi yang sudah dipelajari. Ibu Siti Sofiyah menjelaskan tentang evaluasi yang digunakan untuk melihat kemampuan melafalkan makhorijul huruf pada juz pemula dan juz 1 dan layak tidaknya seorang santri untuk naik ke juz selanjutnya, yaitu sebagai berikut: 10 II/W/K/jum at, 29-01-2016, 18.00-19.30 WIB 11 II/W/U2/senin, 22-02-2016, 16.00 WIB

79 untuk melihat kemampuan santri membaca huruf hijaiyah sesuai dengan makhrojnya dan agar santri tersebut dapat naik ke juz selanjutnya, maka digunakan tiga kriteria untuk menguji atau mengevaluasinya, yaitu: 1) cara mengucapkan atau membunyikan huruf hijaiyah sesuai dengan makhrojnya, 2) pengucapannya harus memenuhi atau sesuai dengan sifat lazimah, 3) harus memenuhi sifat Aridhoh. Pembelajaran membaca Al- Qur an menggunakan metode usmani ini sangat lekat dengan ilmu Tajwid, yang secara tidak sadar diajarkan juga sejak masih juz pemula dan juz 1 yaitu dengan pengucapan huruf hijaiyah sesuai dengan makhorijul huruf dan sifatul huruf. 12 Selain itu, juga dijelaskan bahwa ada bahan atau materi tertentu untuk tashih naik ke juz selanjutnya sesuai dengan juz yang telah dipelajari. Pada juz pemula dan juz 1, bahan atau materi yang ujikan yaitu: 1) Materi Juz pemula: juz pemula halaman 44-48 2) Materi juz 1: a. Juz 1a halaman 29-31, materi kolom bawah termasuk yang diujikan, b. Juz 1b halaman 39-42 dan 43, materi kolom bawah termasuk yang diujikan. B. Temuan Penelitian 1. Penerapan Metode Usmani dalam Mengembangkan Kemampuan Membaca Al-Qur an pada Aspek Melafalkan Makhorijul Huruf Hijaiyah Santri Taman Pendidikan Al-Qur an (TPQ) An-Nur Desa Karangsono Kanigoro Blitar Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan maka peneliti akan memaparkan hasil temuan berdasarkan dari pengamatan, wawancara maupun dokumentasinya, sebagai berikut: 12 II/W/K/jum at, 01-03-2016, 18.00-19.00 WIB

80 a. Proses pembelajaran makhorijul huruf dengan menggunakan metode usmani. 1) Pada tingkat juz pemula dan juz 1 proses mengajarkan makhorijul huruf dilakukan dengan cara: a) memberikan contoh bacaan yang benar dan santri memperhatikan, b) meminta santri menirukan bacaan yang diajarkan, c) menjelaskan secara sederhana cara mengucapkan huruf yang benar dan memberikan contoh sekali lagi d) meminta santri membaca materi yang sudah diajarkan secara berulang-ulang 2) Pada tingkatan selanjutnya yaitu juz 2, juz 3, juz 4, juz 5, juz 6, dan juz 7, serta Al-Qur an, cara mengajarkan makhorijul huruf yaitu sama saja dengan cara mengajar pada juz pemula dan juz 1, tetapi lebih disesuaikan dengan tingkatannya. Semakin tinggi tingkatan juz nya, maka cara mengajarkan makhorijul huruf dengan cara pembetulan ketika ada bacaan santri yang salah dalam mengucapkan huruf hijaiyah. Materi yang ada pada tingkatan juz 2-Al Qur an lebih mendalam dan menyeluruh, tidak hanya pada makhorijul huruf saja akan tetapi juga dengan sifatul huruf, huruf hijaiyah berharokat fathah, kasroh, dan dommah, tajwid, tanda baca rosmul usmani, hafalan suratsurat pendek, pegon, fasholatan dan lain sebagainya. 3) Menerapkan prinsip-prinsip dalam metode usmani, yaitu:

81 a) Bagi ustadz/ustadzah: tidak boleh menuntun, teliti, waspada dan tegas b) Bagi santri: cara belajar santri dituntut untuk aktif dan mandiri, serta membaca dengan lancar, benar dan sempurna. b. Tahapan mengajar metode usmani Sebelum memulai pelajaran terlebih dahulu ustadz/ustadzah mengucapkan salam, hadroh fatihah, dan berdo a awal pelajaran secara bersama-sama. Kemudian santri lalaran materi yang sudah dipelajari, selanjutnya memulai pelajaran dengan materi baru yang terdapat dalam metode usmani, menyampaikan pesan moral atau motivasi, berdo a dan salam. c. Tehnik / cara mengajar metode usmani 1) Individual / Sorogan 2) Klasikal 3) Klasikal-Individual 4) Klasikal Baca Simak (KBS) 5) Klasikal Baca Simak Murni (KBSM) d. Metode dalam penerapan metode usmani 1) Ceramah 2) Tanya jawab 3) Hafalan 4) Menulis (Pegon: terjemah dengan tulisan huruf arab) 5) Latihan (Drill)

82 2. Cara Mengevaluasi Kemampuan Membaca Al-Qur an Santri Dalam Aspek Melafalkan Makhorijul Huruf Hijaiyah Yang Ada Pada Penerapan Metode Usmani. a. Evaluasi metode usmani 1) Tes Pelajaran, yang dilaksanakan setiap pertemuan 2) Tes Kenaikan Juz, dilaksanakan sesudah menyelesaikan dan menguasai juz yang telah dipelajari. 3) Khotam Pendidikan Al-Qur an, dilaksanakan setelah menyelesaikan dan menguasai semua materi yang telah diajarkan. Dengan syarat: a) Mampu membaca Al-Qur an dengan tartil b) Mengerti dan menguasai ilmu tajwid c) Dapat mewaqofkan dan mengibtida kan bacaan Al-Qur an dengan baik. b. Cara mengevaluasi kemampuan melafalkan makhorijul huruf, yaitu: 1) Santri diminta untuk membaca materi yang sudah diajarkan secara mandiri, 2) Memberikan pertanyaan kepada santri dan menunjuk huruf-huruf hijaiyah secara acak. 3) Untuk memaksimalkan hasil belajar, dilakukan latihan pengucapan huruf-huruf hijaiyah secara berulang-ulang (Drill). c. Kriteria untuk mengevaluasi kemampuan melafalkan makhorijul huruf 1) Mengucapkan atau membunyikan huruf hijaiyah sesuai dengan makhrojnya

83 2) Pengucapannya harus memenuhi atau sesuai dengan sifatul huruf yaitu sifat lazimah dan sifat aridhoh. e. Materi evaluasi kemampuan melafalkan makhorijul huruf sekaligus materi kenaikan juz untuk juz pemula dan juz 1, yaitu: 1) Materi Juz pemula: juz pemula halaman 44-48 2) Materi juz 1: a) Juz 1a halaman 29-31, materi kolom bawah termasuk yang diujikan, b) Juz 1b halaman 39-42 dan 43, materi kolom bawah termasuk yang diujikan.