PRINSIP-PRINSIP PEMBERIAN KREDIT (KLASIK) Character

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dan aspek sumber daya manusia. Hal terpenting dari aspek-aspek tersebut dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dan diperhadapkan dengan sumber pendapatan yang tidak mencukupi

PENGALOKASIAN DANA BANK

Pengalokasian Dana Bank (Kredit dan Pembiayaan)

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan intensitasnya, kebutuhan manusia dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu

BAB 5 PENUTUP. ini maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: pembiayaan oleh PT BPRS Karya Mugi Sentosa kantor cabang Mojokerto,

BAB I PENDAHULUAN. semakin menyatu dengan ekonomi regional dan internasional yang dapat

PENEMPATAN DANA BANK

sesuai jadwal batas waktu yang telah ditetapkan (tanggal dan bulan tertentu). pendek dengan aktiva lancar secara keseluruhan. Artinya jumlah kewajiban

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi di suatu negara sangat bergantung kepada

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KREDIT. bank secara keseluruhan. Kredit berperan sebagai faktor pendorong dan

VI. MEKANISME PENYALURAN KUR DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Sinungan (1991 : 46), tentang kredit sebagai berikut :

ANALISIS KREDIT. N. AZIZ SUGIHARTO, SE, MM, Ak. by N. Aziz Sugiharto

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

akan berpengaruh terhadap pertumbuhan bank tersebut, baik dilihat dari sudut pandang operasional bank dan dampak psikologis yang terjadi.

KERANGKA PEMIKIRAN III.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian (Mudrajad Kuncoro dan Suhardjono, 2002:75).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

MENGENAL USAHA CALON NASABAH KREDIT USAHA RAKYAT (KUR)

Sumber Dana Bank dan Aktivitas Perbankan

BAB 1 PENDAHULUAN. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB II TINJAUAN TENTANG PERJANJIAN KREDIT BANK. kelemahan, kelamahan-kelemahan tersebut adalah : 7. a. Hanya menyangkut perjanjian sepihak saja

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan pemohon kredit (Firdaus 2009:184). Pengambilan keputusan

BAB II LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian kredit Kata dasar kredit berasal dari bahasa Latin credere yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dalam menggalakkan sistem perkreditan bagi masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. statistik menunjukan perputaran keuangan pada sektor perbankan 2011

BAB 5 KEGIATAN MENGALOKASIKAN DANA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. usahanya. Sejalan dengan perkembangan perekonomian nasional maupun. dalam rangka peningkatan taraf hidup rakyat banyak.

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan baru. Persaingan dan perkembangan yang cukup pesat pada

BAB II LANDASAN TEORI. perekonomian suatu negara.anggapan ini ternyata tidak sepenuhnya salah karena. bank sebagai lembaga keuangan yang sangat vital.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

BAB I PENDAHULUAN. Untuk meningkatkan perekonomian masyarakat maka pemerintah telah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang.

BAB I PENDAHULUAN. perbankan nasional yang terbagi menjadi dua macam yaitu perbankan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini akan menjelaskan tinjauan teori baik itu definisi, konsep atau hasil

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pokoknya adalah menghimpun dana dan menyalurkan kembali dana tersebut

BAB I PENDAHULUAN. macet). Kredit macet adalah suatu risiko yang melekat pada suatu kredit di Bank,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dan perdagangan sehingga mengakibatkan beragamnya jenis perjanjian

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu dan mendorong kegiatan ekonomi. Jasa yang diberikan bank. atau pinjaman uang untuk usaha kecil dan yang dijalankan.

KEBIJAKAN ESTIMASI NILAI AGUNAN DALAM PEMBERIAN KREDIT PADA PT. BOGOR ANGGANA CENDIKIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kata Kredit berasal dari bahasa Yunani Credere yang berarti kepercayaan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang didirikan sejak tahun 1895 merupakan salah satu bank yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

a. Mencapai volume penjualan tertentu. b. Mendapat laba tertentu. c. Menunjang pertumbuhan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah lembaga keuangan bank yang menerima

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pendukung dan penggerak laju pertumbuhan ekonomi. Kebijakan-kebijakan

BAB 1 PENDAHULUAN. (Nopirin, 2009:34). Kelangkaan dana yang dimiliki dunia perbankan memicu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pada bank umum, pinjaman disebut kredit atau loan, sedangkan pada bank syariah

JUDUL SKRIPSI : ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN EFEKTIFITAS PENGENDALIAN INTERNAL DALAM PEMBERIAN KREDIT MODAL KERJA PADA PT

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. bank sebagai tambahan dana untuk modal usaha dengan pinjaman dana tersebut, maka

AKTIVA TETAP (FIXED ASSETS )

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB II URAIAN TEORITIS. PT. Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk cabang syari ah Medan, dengan

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya

BAB II KAJIAN PUSTAKA. orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. atau agunan dari pihak debitur. Jika seseorang debitur gagal membayar pada

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Character terhadap Tingkat Pengembalian Angsuran. Pembiayaan Murabahah pada BMT As-Salam Kras-Kediri Tahun 2015

BAB IV ANALISIS STRATEGI PENCEGAHAN DAN IMPLIKASI PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH MULTIGUNA BERMASALAH

BAB IV PEMBAHASAN. A. Prosedural deposito sebagai jaminan pembiayaan pada PT. Bank. a. Dana aman dan terjamin dikelola secara syariah.

Kesimpulan dan Saran 47 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KEGIATAN BANK DALAM PENGHIMPUNAN DANA MASYARAKAT. Oleh : Fatmah Paparang 1

ANALISIS PROSEDUR PENYALURAN KREDIT PADA PT. BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS STRUKTUR MODAL. By: Evada El Ummah Khoiro, S.AB., M.AB

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya didukung oleh unit-unit usaha kecil. Kemampuan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dalam hal penyediaan dana. Bank dalam bahasa itali adalah banca yang

KAJIAN PEMBERIAN KREDIT MODAL DI BANK TABUNGAN NEGARA CABANG SAMARINDA Aji Arie Wardhana Hakim 1

III. KERANGKA PEMIKIRAN

Bab 5. Kesimpulan dan Saran

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan apa yang direncanakan. Prosedur arti umumnya adalah suatu sistem

ANALISIS KINERJA KEUANGAN UNTUK MENDAPATKAN PEMBIAYAAN AL MUSYARAKAH (Studi Kasus Pada BMT HARUM, Tulungagung)

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Bank merupakan salah satu bagian penting dalam suatu perekonomian. Bank

MANAJEMEN ASSET DAN LIABILITAS (alma) Materi kuliah ke 6 Komputer Lembaga Keuangan Perbankan

TINJAUAN PUSTAKA Kredit

MUHAMMAD FEBRI YOGA PURNOMO

BAB I PENDAHULUAN. dana (funding) dan menyalurkan dana (lending) masyarakat perekonomian

ANALISIS PELAKSANAAN PENGAWASAN PINJAMAN MODAL KERJA GUNA MEMINIMALISIR PINJAMAN MACET (Studi Pada KUD BATU )

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi. Berdasarkan Undang-undang nomor 25 Tahun 1992 tentang

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. dan atau bentuk-bentuk lainnya, dalam rangka meningkatkan taraf hidup. kepada masyarakat yang kekurangan dana (Abdullah, 2005:17).

Transkripsi:

PRINSIP-PRINSIP PEMBERIAN KREDIT (KLASIK) Alat utk melihat karakter : a. Teliti daftar riwayat hidup b. Teliti reputasi calon debtur c. Bank to bank information d. Informasi dari asosiasi usaha e. Kebiasaan calon debtur f. Ketekunan kerja, hobi dll Character Kepercayaan bhw debitur memp moral, watak, sifat pribadi yg positif, kooperatif, tgjwb. Tk kejujuran dan integritas serta tekad baik Petugas memp ketrampilan psikologis praktis utk menget watak debitur Ciri-ciri orang yang memp bakat kriminal : Orang yg ramah pandai bergaul Orang yang cerdas Orang yg memp dorongan majuyg tinggi suka menghadapi tantangan Umur relatif muda < 45 thn N. Aziz Sugiharto @ 2011 1

Capacity: Penilaian kpd calon debitur mengenai kemampuan melunasi kewajiban-kewajibannya dr keg usaha yg dilakukan/yg akan dilakukan. Pendekatan Pengukuran Capacity: a. Pendekatan historis menilai past performance nasabah---gagal/maju b. Pendekatan Financiil, menilai posisi neraca, L/R beberapa periode terakhir: solvabilitas, likuiditas, rentabilitas, resiko usaha. c. Pendekatan Edukacional, menilai latar belakang pendidikan calon debtur d. Pendekatan Yuridis, sec yuridis memp kapasitas utk mewakili dirinya/badan usaha utk kontrak kredit. e. Pendekatan Managerial, menilai sejauh mana kemampuan/ketrampilan nasabah dlm melakukan fungsi2 manajamen. f. Pendekatan Teknis, utk menilai sampai sejauh mana kemampuan debtur dlm mengelola faktor2 produksinya N. Aziz Sugiharto @ 2011 2

Capital Jmlh dana/modal sendiri yg dimiliki oleh calon debitur Benteng yg kuat dlm menghadapi guncangan dr luar Self financing : tdk hrs uang tanah, bangunan, mesin dll daftar kekayayaan dikurangi hutang Constraint : batasanbatasan / hambatanhambatan yg tdk memungkinkan melakukan usaha disuatu tempat. Cth ternak babi di lingk masy Muslim N. Aziz Sugiharto @ 2011 3

Collateral Barang jaminan yg diserahkan oleh cln debitur sbg jaminan atas kredit yg akan diterimanya Manfaat Collateral Sebagai alat pengaman bila usaha yg dibiayai gagal atau sebab lain yg menjadi penyebab kredit macet --menyangkut ketidakpastian wyad Tdk hrs jaminan kebendaan, jaminan pribadi, rekomendasi, avalis dll (bonafiditas pemberi jaminan) Penilaian dr 2 sudut: ekonomis dan yuridis Kondisi Ekonomi : situasi dan kondisi politik, sosial, ekonomi, budaya dll yg dpt mempengaruhi kelancaran usaha dari dibitur. Termasuk peraturan pemerintah setempat. N. Aziz Sugiharto @ 2011 4

PRINSIP 5 P 1. Party (gol) dr calon debitur (Caharacter/Capacity/Capital) 2. Purpose (tuj) diket bank utk menget dampak thp perekonomian 3. Payment (sumber pembayaran), apakah akan memperoleh sumber pendapatan yg memadai utk membayar kredit 4. Profitability (kemampuan memperoleh laba) kemampuan membayar bunga, biaya kredit dan pokok jumlahnya dibawah keuntungan/penghasilan. 5. Protection (perlindungan) atas perush dan jaminanyg diberikan calon debitur apakah cukup aman Prinsip 3 R 1. Return (hasil yg dicapai) 2. Repayment (pembayaran kembali) 3. Risk bearing ability (kemampuan menanggung resiko) N. Aziz Sugiharto @ 2011 5

PIRAMIDA KEBIJAKSANAAN KREDIT Informasi Eksternal Top manajemen Kebijakan politis/strategis Midle Manajemen Kebijakan taktis/ implementatif Lower Manajemen Keputusan teknis operasioanal Operasional Kpelaksanaan operasional N. Aziz Sugiharto @ 2011 6

3 AZAZ POKOK KEBIJAKSANAAN PERKREDITAN 1. Azas Likuiditas : mengharuskan bank utk menjaga tingkat likuiditasnya. Bank dikatakan likuid dgn syarat : - memiliki cash aset sebesar kebutuhan yg akan digunakan utk memenuhi likuiditasnya - memiliki aset lainnya yg dpt dicairkan sewaktu-waktu tanpa mengalami penurunan nilai pasarnya - mempunyai kemampuan utk menciptakan cash aset baru melalui berbagai bentuk hutang. 2. Azas solvabilitas. Mengatur penempatan dana bank pd sektor perkreditan, surat berharga dgn resiko rendah. 3. Azas rentabilitas, pendapatan bunga diperoleh dgn kolektibilitas yg tinggi. FAKTOR LAIN YG DIPERTIMBANGKAN - Keadaan perekonomian dan politik - Peraturan BI - Kemampuan mengumpulkan dana - Volune permintaan kredit - Tingkat laba yg diharapkan - Kemampuan manajemen Bank - Tingkat persaingan Bank N. Aziz Sugiharto @ 2011 7

TUJUAN KEBIJAKSANAAN KREDIT 1. Penyediaan sarana penjagaan/pengmanan terhadap aset bank dan dana yg disimpan oleh para deposan sec memadai. 2. Sebagai dasar pedoman kerja dlm menghadapi perkembangan perekonomian khususnya yg menyangkut keg perbankan. 3. Sebagai pedoman bagi para pejabat kredit bank dlm melaksanakan tugasnya. 4. Sebagai dasar dlm melaksanakan pengawasan. CARANYA: Kebijakan hrs disosialisasikan, bersifat stimulatif, kebijaksanaan hrs sehat N. Aziz Sugiharto @ 2011 8