PELAKSANAAN PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
MATERI/MODUL MATA PRAKTIKUM

_.._._._._- - -~-~_.----_.--'-_.-... ~.. DAFTARISI. LEMBAR PENGESAHAN...ii. iv vi x xii xiii xiv ABSTRAKSI. '" xv.

BAB III METODE PENELITIAN. sesuai dengan SNI no. 03 tahun 2002 untuk masing-masing pengujian. Kayu tersebut diambil

BAB III BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat

pendahuluan dan bahan penyusun kuda-kuda yang ineliputi kayu, pclat baja dan

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENGUJIAN KUAT TEKAN KAYU DI LABORATORIUM

Dalam penelitian ini digunakan jenis kayu Bangkirai ukuran 6/12, yang umum

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

MATERI/MODUL MATA PRAKTIKUM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III LANDASAN TEORI. Kayu memiliki berat jenis yang berbeda-beda berkisar antara

dengan ukuran batang 4/6 cm dan panjang batang (L) menyesuaikan dengan jarak klos. Sedangkan klos menggunakan ukuran 4/6 cm dan L = 10 cm skala penuh

BAB III BAHAN DAN METODE

Penelitian sifat-sifat fisika dan mekanika kayu Glugu dan Sengon kawasan. Merapi dalam rangka mempercepat pemulihan ekonomi masyarakat Merapi

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SNI MUTU SIRAP DEWAN STANDARDISASI NASIONAL- DSN SNI UDC STANDAR NASIONAL INDONESIA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III LANDASAN TEORI Klasifikasi Kayu Kayu Bangunan dibagi dalam 3 (tiga) golongan pemakaian yaitu :

membuat benda uji balok untuk 4 variasi. Persiapan papan kayu untuk benda uji

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. Tabel 6 Ukuran Contoh Uji Papan Partikel dan Papan Serat Berdasarkan SNI, ISO dan ASTM SNI ISO ASTM

SURAT KETERANGAN Nomor : '501K13.3.3rrU/2005

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan untuk penelitian material komposit ini adalah:

sebanyak 4 buah yang digabung hingga menjadi dua pasang kuda-kuda, papan

BABII TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini berisi tentang teori dari beberapa sumber buku seperti buku - buku

TINJAUAN KUAT LENTUR BALOK LAMINASI KOMBINASI ANTARA KAYU SENGON DAN KAYU JATI DENGAN PEREKAT LEM EPOXY

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA DAN EKSPERIMENTAL PERILAKU TEKUK KOLOM TUNGGAL KAYU PANGGOH Putri Nurul Hardhanti 1, Sanci Barus 2

Kayu lapis untuk kapal dan perahu

BAB IV METODE PENELITIAN

STUDI PENGARUH KONDISI KADAR AIR KAYU KELAPA TERHADAP SIFAT MEKANIS ABSTRAK

Laboratorium Mekanika Rekayasa

BAB 10 PERLAKUAN PARIPURNA, TEGANGAN PENGERINGAN DAN CASE HARDENING

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. oleh pengelola program studi sampai dinyatakan selesai yang direncanakan

BABIV METODE PENELITIAN. penelitian, data yang diperlukan, langkah-langkah pengujian yang dilaksanakan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Tempat pelaksanaan penelitian sebagai berikut: 2. Pengujian kekuatan tarik di Institute Teknologi Bandung (ITB), Jawa Barat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan pada setiap bidang kehidupan pada era globalisasi saat ini

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pengertian rangka

material lokal kecuali semen dan baja tulangan. Pembuatan benda uji, pengujian

kuda bentang 6 meter dengan sudut kemiringan 30 yang menggunakan alat

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai dengan Maret

PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

III. METODOLOGI. 3.3 Pembuatan Contoh Uji

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB 3 HUBUNGAN ANTARA KAYU DAN AIR: PENYUSUTAN KAYU

BAB III METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan pada penelitian ini antara lain :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Penyelidikan Kuat Tekan Komposit Polimer yang Diperkuat Serbuk Kayu Sebagai Bahan Baku Konstruksi Kapal Kayu

BAB 4 PENGUJIAN LABORATORIUM

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. Gambar 3 Bagan pembagian batang bambu.

BAB III LANDASAN TEORI. A. Pembebanan Pada Pelat Lantai

SNI Standar Nasional Indonesia

V. BATANG TEKAN. I. Gaya tekan kritis. column), maka serat-serat kayu pada penampang kolom akan gagal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III.METODOLOGI PENELITIAN. 1. Persiapan serat dan pembuatan komposit epoxy berpenguat serat ijuk di

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENGUJIAN KUAT LENTUR NORMAL DENGAN DUA TITIK PEMBEBANAN BAB I DESKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

III.METODOLOGI PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan adalah: 1. Persiapan serat dan pembuatan komposit epoxy berpenguat serat ijuk di

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Macam-macam Tegangan dan Lambangnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Material, Laboratorium

PENGETAHUAN DASAR KAYU SEBAGAI BAHAN BANGUNAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Umum. Pada dasarnya dalam suatu struktur, batang akan mengalami gaya lateral

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Prinsip Dasar Mesin Pencacah Rumput

Perancangan Batang Desak Tampang Ganda Yang Ideal Pada Struktur Kayu

BAB IV METODE PENELITIAN. Mulai. Pengambilan sampel tanah lempung dan pasir. 2. Persiapan alat. Pengujian Pendahuluan (ASTM D422-63)

ANALISIS BALOK BERSUSUN DARI KAYU LAPIS DENGAN MENGGUNAKAN PAKU SEBAGAI SHEAR CONNECTOR (EKSPERIMENTAL) TUGAS AKHIR

(Fv). Setelah dilakukan pengujian pendahuluan dilanjutkan dengan pengujian

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 5

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

3.2 Alat Sambung Paku Sifat-sifat Sambungan Paku 14

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

V. POLA DAN TEHNIK PEMBELAHAN

Nessa Valiantine Diredja 1 dan Yosafat Aji Pranata 2

III. METODE PENELITIAN

III. DASAR PERENCANAAN

penelitian yang diuraikan secara sistematis termasuk metode yang dipakai.

UJI KUAT GESER LANGSUNG TANAH

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat Penelitian. Bahan dan Alat

penelitian ini perlu diketahui tegangan dan kelas kuat kayu teriebih dahulu sebelum

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Alat dan Bahan Test Specification SNI

Sifat Mekanik Kayu Keruing untuk Konstruksi Mechanics Characteristic of Keruing wood for Construction

Transkripsi:

BABill PELAKSANAAN PENELITIAN 3.1. Persiapan Bahan dan Alat Dalam pelaksanaan penelitian sangat diperlukan alat dan bahan yang akurat, agar supaya hasil dari penelitian ini nantinya akan benar-benar sesuai dengan yang kim harapkan. 3.1.1 Persiapan Bahan atau Benda Uji Benda uji yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah kayu nangka. Kayu nangka ini diambil dari 5 batang atau 5 jenis yang berbeda, yang dibeli di pasaran. Kayu ini dibeli di daerah sepanjang jalan Magelang, antara Sleman sampai Jembatan Krasak, juga sebagian lagi dtbeli di Muntilan untuk lebih memastikan bahwa sample benar-benar dari batang pohon yang berbeda Dari ke lima jenis kayu tersebu~ masing.masing dibuat menjadi 2 buah Ii,I benda uji, dengan demikian diperoleh 10 buah benda uji untuk pengujian desak 1\ sejajar sera~ 10 buah benda uji untuk: pengujian desak tegak lurus sera~ 10 benda uji untuk pengujian lentur, 10 benda uji untuk pengujian geser, dan 10 benda uji untuk pengujian tarik.. Jadijumlah benda uji dalam penelitian ini adalah 50 buah, ditambah 3 potongan kecil-kecil dari tiap batang sampel untuk pengujian kadar air dan berat jenis. If II II II il 30

31 Untuk memperoleh benda uji yang sesuai dengan yang disyaratkan dalam pengujian (sesuai aturan PKKI 1961), diperlukan pemotongan dan pembentukan benda uji yang akurat. Dalam pembuatan benda uji ini dipilih Laboratorium Kayu Universitas Gajah Mada, karena disamping Laboratorium UGM telah berpengalaman dalam pembuatan benda uji juga ditunjang oleh peralatan mesin pemotong yang lebih menjamin ketelitiannya. Gambar 3.1. Mesin pemotong kayu milik UGM 3.1.2 Alat-alat yang Digtrnakan Dalam Penelitian Dalam penelitian ini alat-alat yang digunakan adalah sebagai berikut: Untuk pengujian tarik, lentur dan geser: - Alat desak tarik serbaguna merk Shimadzu

~~~-_._------._---- -.-._..:...'.:...:...----_._~-- - ------- 32 - Kaliper - Stopwatch - Penggaris siku - Amplas - Dudukan pengujian lentur kayu (panjangnya 50 cm) - Alat khusus geser kayu Untuk pengujian desak sejajar dan tegak lurus kayu: - Mesin desak merk Control - Trainometer - Stopwatch -Kaliper Untuk pengujian kadar air dan berat jenis: - Oven atau tungku dengan pengatur suhu otomatis - Desikator - Timbangan - Gergaji 3.2. Pengujian Benda Uji Dalam pelaksanaan pengujian perlu diperhatikan faktor-faktor yang menunjang ketelitian, misalnya: ketelitian pembacaan skala, ketepatan dalam pengukuran, ketepatan dalam meletakkan benda uji (terutama saat pengujian

c_~. _ 33 tarik), serta tingkat konsentrasi operator dalam menjalankan, membaca skala mesin dan niematikan mesin. 3.2.1 Pengujian Desak Sejajar dan Desak Tegak: Lurus Serat Langkah-Iangkah pengujian desak kayu sejajar dan tegak lurns serat adalah sebagai berikut ini. 1. Sebelum pelaksanaan pengujian desak kayu sejajar dan tegak: lurus serat dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan pengukuran-pengukuran benda uji hingga didapat data-data: panjang, lebar, tebal, gelang tahun, cacat-cacat, persentase kayu teras dan persentase kayu gubal. 2. Benda uji ditempatkan pada ekstensometer tepat di tengah-tengah dan di jepit hingga didapatkan kedudukan yang tegak lurus terhadap permukaan atau tampang desak. 3. Benda uji diletakkan pada tengah alas pembebanan mesin uji desak, kemudian jarum skala pada ekstensometer ditetapkan menunjuk angka nol. 4. Mesin uji desak dihidupkan bersamaan dengan stop watch, pembebanan diberikan secara berangsur-angsur dan tiap kenaikan beban 10 KN dilakukan pembacaan pada ekstensometer dan dicatat basilnya, demikian seterusnya hingga benda uji retak atau patah dan teijadi pembebanan maksimum, stop watch dimatikan, catat basilnya. 5. Mesin dimatikan, skala pembebanan pada mesin dinolkan. 6. Amati basil patah benda uji, golongkan basil patahannya ~

.~~.--._".._-- -". --~_._-------_._--- 34 Gambar 3.2. Mesin Uji Desak Saat Pengujian 3.2.2. Pengujian Tarik Kayu Sejajar Serat Pelaksanaan pengujian tarik kayu sejajar serat dilakukan dengan eam sebagai berikut ini. 1. Sebelum dilaksanakan pengujian, terlebih dahulu dilakukan peneatatan datadata: gelang tahun, persentase kayu teras dan persentase kayu gubal. 2. Selanjutnya dilakukan pengukuran lebar dan tebal pada titik-titik sasaran yang telah di ukur dan di tandai atau di garis menggunakan spidol dengan jarak masing-masing garis adalah 1.5 em dan diberi nomor. Hal ini dilakukan untuk memudahkan dan untuk lebih menjamin ketelitian pembacaan.

35 3. Benda uji dipasang pada mesin khusus tarik ka~ pastikan benda uji tegak lurus penjepit, kunci penjepit kayu atas dan bawah. 4. Mesin uji dihidupkan, pada saat tanda penunjuk pembebanan mulai bergerak, stop watch dihidupkan, penarikan benda uji dilakukan secara perlahan-iahan dengan beban yang berangsur-angsur sehingga pada batas penarikan maksimal benda uji akan mengalami patah atau retak pada daerah-daerah dimana benda uji ditandai. 5. Pada saat benda uji retak atau patah, stop watch dan mesin uji dimatikan 6. Catat waktu yang dibutuhkan untuk mematahkan benda uji tersebut, catat juga letak daerah petahan benda uji pada nomor-nomor yang telah tertera. Gambar 3.3. Mesin Khusus Tarik Saat Pengujian

:, -, ------ ----.._.--_.._>'-" :...--'--'...;...::.---'------'---- 36 3.2.3. Pengujian Geser Searah Serat Langkah-Iangkah pengujian geser kayu searah serat adalah sebagai berikut 1. Sebelum pengujian dilakukan terlebih dahulu di catat uku.fan benda uji: lebar tegak lurns serat, panjang sejajar serat, gelang tahun, persentase kayu teras, persentase kayu gubal dan cacat-cacat. 2. Benda uji di pasang pada alat khusus geser kayu, kemudian alat khusus geser kayu tersebut dipasang pa.da mesin uji. 3. Mesin uji dihidupkan, pada saat tanda penunjuk pembebanan mulai bergerak, stop watch dihidupkan, pembebanan akan diberikan secara berangsur-angsur sehingga benda uji tersebut retak atau patah pada batas kekuatan tertentu. 4. Pada saat benda uji retak: atau patah, stop watch dan mesin uji dimatikan, di catat beban maksimum dan waktu yang dibutuhkan sampai benda uji retak. Gambar 3.4. Gambar Mesin Geser Saat Pengujian

.------- ----'-~--- 37 3.2.4. Pengujian Lentur Langkah-Iangkah yang dilakukan pada pengujian lentur kayu adalah sebagai berikut mi. 1. Sebelum pelaksanaan pengujian dimulai, terlebih dahulu diukur panjang, lebar, tebal, cacat-cacat, gelang tahun, persentase kayu teras dan persentase kayugubal. 2. Benda uji diletakkan di tumpuan alat uji dengan anggapan tumpuan sendisendi, jarak antar tumpuan 50 em, kemudian dipasang pada mesin uji. 3. Mesin uji dihidupkan, pada saat tanda penunjuk pembebanan mulai bergerak stop watch dihidupkan, pembebanan diberikan secara bertahap, sehingga benda uji akan melentur secara perlahan-iahan dan akan patah atau retak pada batas pembebanan tertentu, sesuai dengan kekuatan dari masing-masing benda uji. Pada setiap penambahan beban 25 kg dicatat penurunan dati bcnda uji tersebut. 4. Setelah benda uji retak atau patah, stop watch dan mesin uji dimatikan, catat waktu dan hasilnya (penurunannya)

38 Gambar 3.5. Gambar Mesin Lentur Saat pengujian 3.2.5. Pengujian Kadar Air dan Berat Jenis Untuk melakukan pengujian kadar air dan berat jenis dilakukan dengan cara sebagai berikut ini. 1. Potongan benda uji ditandai atau digaris menurut panjang, lebar, dan tebalnya, dimana pada tanda tersebut dilakukan pengukuran sampai ketelitian 0,1 m.m dengan menggunakan kaliper, kemudian di timbang, catat hasilnya. 2. Benda uji tersebut dimasukkan kedalam tungku atau oven pada suhu 105 C selama tiga hari.

39 3. Setelah tiga hari benda uji dikeluarkan dari tungku dan didinginkan dalam Desikator selama kurang lebih satu jam, kemudian diukur panjang, lebar, teba! dan ditimbang 4. Hasilnya dicatat dan dibandingkan dengan hasil benda uji saat sebelum -- dimasukkan tungku, dari hasil ini akan dapat dicari kadar air dan bert jenis benda uji. Gambar 3.6. Timbangan, Desikator dan Oven. I,. I,', I i