Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 2, Nomor 6, Agustus 2013 ISSN I. PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh ABSTRAK. Kata kunci : Self Regulated Learning (SRL), hasil belajar, respon siswa

Oleh ABSTRAK. Kata kunci : pembelajaran kooperatif, snowball throwing, hasil belajar, respon siswa

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volum 2, Nomor 6, Agustus 2013

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 3, Nomor 1, Maret 2014

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 3, Nomor 1, Maret 2014

Oleh. Ni Wayan Purni Lestari,

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 2, Nomor 3, Mei 2013

Oleh ABSTRAK. Kata-kata kunci : pembelajaran generatif, hasil belajar, dan respon.

Oleh. Ni Putu Aryani Utami, NIM

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 2, Nomor 6, Agustus 2013

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 2, Nomor 5, Juli 2013

Oleh. I Putu Budhi Sentosa, NIM

Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 3, Nomor 3, Juli 2014 ISSN

Oleh ABSTRAK. Kata kunci : Accelerated Learning, VAK, Teknologi Informasi dan Komunikasi, Hasil belajar, Respon siswa

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

Oleh ABSTRAK. Kata-kata kunci: model pembelajaran NHT, hasil belajar, respon.

Rosyidatul Nur Laily Universitas Muhammadiyah Jember, Jl. Karimata No

Gede Nova Kertiana Putra 1, I Gede Sudirtha 2, I Made Gede Sunarya 3

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII-C SMP NEGERI 3 LINGSAR PADA MATERI SEGIEMPAT MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING

PENERAPAN MODEL MASTERY LEARNING BERBANTUAN LKPD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK DI KELAS VIII.3 SMP NEGERI 4 KOTA BENGKULU

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika di FKIP Universitas Mataram.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY

PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE

PENERAPAN MODEL GI DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA X2 SMA NEGERI 4 SINGARAJA

Oleh: Abstrak. Kata kunci: Belajar Bermakna, Advance Organizer, Hasil Belajar, Respon Siswa.

Oleh. Putu Ayu Karunia Komala Dewi, NIM

Oleh. Komang Wahyu Sugiarsa, NIM Jurusan Pendidikan Teknik Informatika ABSTRAK

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENALAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 2, Nomor 4, Juni 2013

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

THE APPLICATION OF ACTIVE LEARNING STRATEGY INSTANT ASSESSMENT

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Index Card Match dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran KKPI

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH SOLVE CREATE SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII-2 SMP NEGERI 13 PEKANBARU

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN DAN HASIL BELAJAR MERAKIT PERSONAL KOMPUTER MENGGUNAKAN STRUCTURED DYADIC METHODS (SDM)

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS II SDN SIDOTOPO WETAN I SURABAYA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI STRATEGI PAILKEM METODE GALLERY WALK

Keyworld : STAD typed Cooperative Learning, LKS, Students achievement, Motivation I. PENDAHULUAN

Pendahuluan. Meris et al., Meningkatkan Kemampuan Menulis...

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING TERMODIFIKASI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPASISWA KELAS VII

Oleh ABSTRAK. Kata kunci : pembelajaran berbasis proyek, motivasi belajar, hasil belajar, respon siswa.

UTILIZING TIMES TOKEN LEARNING METHOD TO IMPROVE STUDENTS MOTIVATION AND ACHIEVEMENT IN PPKN SUBJECT GRADE X OF SMK NEGERI 11 MALANG

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS KELINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

ARTIKEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING SEPAKBOLA. Oleh Made Arya Sudita NIM

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN TWO STAY TWO STRAY SISWA KELAS X-AK SMK BHUMI PAHALA PARAKAN TEMANGGUNG

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALISATION

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN RASA INGIN TAHU MENGGUNAKAN METODE SQ4R PADA MATA PELAJARAN IPA

p-issn : e-issn :

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING MENGGUNAKAN INDEX CARD MACHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN QUESTION STUDENT HAVE

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL SCRAMBLE DI SDN 03 KOTO PULAI PESISIR SELATAN.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI. Agustina Dwi Respati Wahyu Adi Muhtar

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi di Kelas IV SDN 12 Biau

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TPIE STAD

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI USAHA MEMPERTAHANKAN REPUBLIK INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP

ARTIKEL SKRIPSI OLEH NAHWAN SHOLIHAN ZIKKRI E1R PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

Volume 7 Nomor 1 Juli 2017 P ISSN : E ISSN :

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V.B PADA TEMA ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN MELALUI METODE DISCOVERY LEARNING

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PROBLEM POSING DALAM MEWUJUDKAN ACTIVE JOYFULL EFFECTIVE LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

Jurnal Pena Sains Vol. 3, No. 2, Oktober 2016 p-issn: e-issn:

STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI LISTENING BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IX.E SMP NEGERI I BAJENG

Abstrak. Kata Kunci : menyimak wawancara, model think pair share, penerapan model think pair share, peningkatan kemampuan menyimak wawancara.

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE PROBLEM SOLVING PADA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 2 BABADAN TAHUN PELAJARAN

ARTIKEL KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS JOYFULL LEARNING

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER

PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE

Oleh ABSTRAK. Kata-kata kunci: Team Assisted Individualization, Teknologi Informasi dan Komunikasi, hasil belajar, respon siswa.

Fandi Ahmad* STKIP Pembangunan Indonesia, Makassar. Received 15 th May 2016 / Accepted 11 th July 2016 ABSTRAK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 BULUKUMBA

PENERAPAN MODEL WORD SQUARE BERBANTUAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD

LINDA ROSETA RISTIYANI K

Keywords: cooperative learning, Two Stay Two Stray, learning outcomes.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IIC SDN 91 PEKANBARU

Rahman et al., Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Sugestif...

Kata Kunci: metode inkuiri, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar, kegiatan ekonomi

Fika Yunifa Efrianingrum, Triwahyudianto, Rofi ul Huda Universitas Kanjuruhan Malang

APPLICATION OF DIRECT LEARNING TO IMPROVE RESULTS OF IPS CLASS III SD TANJUNG BUNGO KECAMATAN KAMPAR TIMUR

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

E_journal Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Pendidikan Ganesha (Volume 6, No.3, Tahun 2016)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN SISWA ARTIKEL. Oleh : NI NENGAH TIRTA

Komang Nia Purnamasari. Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI REDOKS

INTEGRASI GALERI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Transkripsi:

Implementasi Metode Pembelajaran Time Token Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Teknologi Informasi Dan Komunikasi (TIK) (Studi Kasus: Siswa Kelas VII 7 SMP Negeri 2 Singaraja Semester Genap Tahun Ajaran 2012/2013) Gusti Ayu Dwi Purniyati 1, Luh Putu Eka Damayanthi 2, Made Windu Antara Kesiman 3, Dessy Seri Wahyuni 4 Pendidikan Teknik Informatika Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Bali Email : dwipurniyati@gmail.com 1, ekadamayanthi@rocketmail.com 2, dekndu@yahoo.com 3, dsy.wahyuni@gmail.com 4 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan komunikasi dengan menerapkan metode pembelajaran Time Token, dan mengetahui respon siswa kelas VII 7 SMP Negeri 2 Singaraja terhadap penerapan metode pembelajaran Time Token. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII 7 SMP Negeri 2 Singaraja semester genap tahun pelajaran 2012/2013, dimana melibatkan siswa sebanyak 40 orang siswa. Desain penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah hasil belajar dan respon siswa terhadap penerapan metode pembelajaran Time Token pada mata pelajaran TIK. Data hasil belajar siswa dikumpulkan melalui tes kognitif dan lembar observasi afektif, sedangkan data respon siswa dikumpulkan dengan lembar angket tertutup. Pengambilan data pada tes kognitif dilaksanakan pada tiap akhir siklus sedangkan untuk lembar observasi afektif dilaksanakan setiap pertemuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Terdapat peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini terlihat dari ketuntasan klasikal siswa yang diperoleh pada siklus I sebesar 62,5%, dan pada siklus II sebesar 87,5%. Hasil belajar ini mengalami peningkatan sebanyak 25% serta daya serap siswa yang meningkat dari 57,7725% menjadi 66,225% (2) rata-rata respon siswa terhadap implementasi metode pembelajaran Time Token sebesar 58,425, hasil tersebut menunjukkan bahwa respon siswa tergolong positif. Kata kunci : Time Token, Teknologi Informasi dan Komunikasi, Hasil belajar, Respon siswa. Abstract This study aims to improve student learning outcomes in subjects with Information and communication Technology Time Token applying learning methods, and investigate the response of students of class VII 7 SMP Negeri 2 Singaraja on the application of learning methods Time Token. The subjects were students of class VII 7 SMP Negeri 2 Singaraja second semester of academic year 2012/2013, which involve students as much as 40 students. The study design was a classroom action research (CAR), which consists of two cycles. The data collected in this study is the result of learning and students' response to the application of learning methods Time Token on ICT subjects. Student learning outcomes data were collected through a test of cognitive and affective observation sheets, while the student response data were collected with a questionnaire sheet enclosed. Retrieval of data on cognitive tests carried out at the end of each cycle, while for observation sheet affective held each meeting. The results showed that (1) There is an increase in student learning outcomes. This is evident from classical completeness students obtained in the first cycle of 62.5%, and the second cycle of 87.5%. The results of this study have increased by 25% and increase the absorption of students from 58.1225% to 66.225% (2) the average students' response to the application of the learning method Time Token is equal to 58.425. Keywords: Time Token, Information and Communication Technology, Learning Results, Student s Response. I. PENDAHULUAN Belajar adalah suatu aktivitas yang di dalamnya terdapat sebuah proses dari tidak tahu menjadi tahu, tidak mengerti menjadi mengerti, tidak bisa menjadi bisa dan semua itu bertujuan 778

untuk mencapai suatu hasil yang optimal. Sesungguhnya setiap individu telah melakukan proses belajar dari sejak ia masih dalam rahim ibunya, dan setiap individu tersebut akan terus belajar sampai akhir hayatnya. Belajar sangat diperlukan oleh setiap individu untuk mengembangkan kemampuannya agar menjadikannya manusia yang berkualitas. Kenyataannya, disaat upaya peningkatan kualitas pendidikan sedang dilaksanakan justru terlihat bahwa kualitas lulusan dan prestasi belajar para siswa cenderung menunjukkan gejala penurunan. Beberapa mata pelajaran yang mengalami penurunan tersebut yaitu, Matematika, Fisika, Biologi, dan TIK. Hal tersebut juga terjadi di SMP Negeri 2 Singaraja, dimana dalam penelitian ini, peneliti akan memfokuskan untuk mengkaji tentang permasalahan pada mata pelajaran TIK. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru mata pelajaran TIK kelas VII di SMP Negeri 2 Singaraja, diperoleh beberapa permasalahan terkait dengan pembelajaran TIK di kelas VII, yaitu sebagai berikut. Pertama, kurangnya motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran TIK, dimana siswa terlalu pasif di dalam kelas. Kedua, media pembelajaran yang masih berupa buku cetak membuat siswa kurang tertarik untuk membacanya. Ketiga, dari sebagian besar siswa masih memperoleh hasil belajar di bawah KKM (60) yang telah ditetapkan. Hasil belajar (nilai UAS Ganjil) untuk kelas VII 7 cukup rendah, dilihat dari 42 siswa hanya 22 siswa yang memperoleh nilai di atas KKM yang telah ditetapkan. Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti tertarik untuk mencoba menerapkan solusi alternatif berupa Implementasi Metode Pembelajaran Time Token Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Tik Siswa Kelas VII 7 SMP Negeri 2 Singaraja Semester Genap Tahun Ajaran 2012/2013. II. KAJIAN TEORI A. Tinjauan Tentang Metode Pembelajaran Time Token Metode pembelajaran Time Token merupakan metode pembelajaran yang bertujuan agar masingmasing anggota kelompok diskusi mendapatkan kesempatan untuk memberikan kontribusi mereka dan mendengarkan pandangan serta pemikiran anggota lain [1]. Metode ini memiliki struktur pengajaran yang sangat cocok digunakan untuk mengajarkan keterampilan sosial, serta untuk menghindari siswa mendominasi pembicaraan atau siswa diam sama sekali. Pada metode pembelajaran Time Token siswa dilatih dan diabiasakan untuk saling berbagi pengetahuan, pengalaman, tugas dan tanggung jawab [4]. B. Langkah-Langkah Metode Pembelajaran Time Token Metode pembelajaran Time Token dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut [2]. 1. Kondisikan kelas untuk melaksanakan diskusi. 2. Tiap siswa diberi sejumlah kupon dengan waktu setiap kupon adalah 30 detik. 3. Tiap siswa diberi nilai sesuai waktu yang digunakan untuk menyampaikan informasi yang ia dapat. Siswa akan mendapat giliran sesuai undian. 4. Bila telah selesai bicara, kupon yang dipegang siswa diserahkan kepada guru. Untuk setiap berbicara diserahkan satu kupon. 5. Siswa yang habis kuponnya tidak dapat berbicara lagi. Sebaliknya siswa yang masih memegang kupon harus berbicara sampai kupon yang dipegangnya habis. 6. Dan seterusnya. C. Hasil Belajar Hasil belajar merupakan perubahan perilaku peserta didik yang diperoleh setelah mengikuti pembelajaran selama kurun waktu tertentu yang relatif menetap. Hasil belajar yang ingin dicapai dalam pembelajaran adalah keberhasilan dan ketercapaiannya pemahaman peserta didik terhadap materi yang diberikan pada saat pembelajaran di dalam kelas. Hasil Belajar ialah perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotor yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar[5]. Jika diselaraskan dengan taksonomi pendidikan dari Bloom yang meliputi tiga ranah yaitu: 1) ranah kognitif berhubungan dengan penguasaan konsep dan intelektual, 2) ranah afektif berhubungan dengan sikap dan nilai, serta 3) ranah psikomotor berhubungan dengan kemampuan atau keterampilan bertindak, maka hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku peserta didik dalam kognitif, afektif dan psikomotor. D. Tinjauan Tentang Mata Pelajaran TIK Teknologi Informasi dan Komunikasi merupakan bidang ilmu yang mengalami 779

perkembangan yang sangat pesat. Mengingat perkembangan teknologi yang sangat pesat, dan berpengaruh terhadap segala aspek kehidupan, maka dengan mempelajari TIK sejak dini dapat membantu masyarakat untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan tersebut. Dalam perkembangannya, TIK mulai diterapkan di tingkat SMP sebagai mata pelajaran keterampilan yang ditambahkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Adapun standar kompetensi untuk mata pelajaran TIK khususnya pada jenjang sekolah menengah pertama (SMP) kelas VII semester genap di SMP Negeri 2 Singaraja adalah Mempraktekkan keterampilan dasar komputer dengan kompetensi dasar sebagai berikut. 1. Mengidentifikasi berbagai komponen perangkat keras komputer. 2. Mengidentifikasi berbagai perangkat lunak program aplikasi 3. Mengidentifikasi kegunaan dari beberapa program aplikasi 4. Mempraktikan satu program aplikasi III. METODOLOGI Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini bersifat kolaboratif, di mana antara peneliti dan guru mata pelajaran TIK di SMP Negeri 2 Singaraja berkolaborasi dengan tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran di kelas tempat berlangsungnya penelitian. Tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menerapkan metode pembelajaran Time Token untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Singaraja. Waktu pelaksanaan penelitian ini adalah rentangan waktu semester genap antara bulan Maret sampai dengan bulan Mei tahun ajaran 2012/2013. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII 7 SMP Negeri 2 Singaraja tahun pelajaran 2012/2013. Alasan peneliti menggunakan siswa kelas VII 7 sebagai subjek penelitian karena di kelas tersebut ditemukan permasalahanpermasalahan seperti yang telah dikemukakan pada latar belakang. Sedangkan objek penelitian ini adalah hasil belajar dan respon siswa setelah diterapkannya metode pembelajaran Time Token. Pelaksanaan penelitian terdiri dari 2 siklus, dimana mengacu pada penelitian tindakan kelas yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc. Taggard. Penelitian tindakan kelas ini meliputi beberapa tahapan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan evaluasi, serta refleksi [3]. Tiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan ditambah dengan 1 kali tes akhir. Masing-masing pertemuan memiliki alokasi waktu 2 x 40 menit. IV. PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Dari data yang sudah dianalisis, rata-rata hasil belajar siswa kelas VII 2 SMP Negeri 2 Singaraja pada siklus I adalah 57,7725 dan persentase ketuntasan klasikalnya adalah sebesar 62,50% Hasil belajar siswa pada siklus I disajikan dalam Tabel 1. Tabel 1. Hasil Belajar Siswa Kelas VII 7 SMP Negeri 2 Singaraja Pada Siklus I No Keterangan Jumlah 1 Banyak siswa yang tuntas 25 2 Banyak siswa yang belum tuntas 15 3 Ketuntasan Klasikal 62.5 % Berdasarkan kategori keberhasilan, suatu penelitian dikatakan berhasil jika nilai ketuntasan klasikal minimal 75%. Dari kategori tersebut, hasil belajar siswa pada siklus I yang tertera pada Tabel 1 belum memenuhi kategori keberhasilan, karena persentase ketuntasan klasikalnya masih belum mencapai kriteria ketuntasan yang diharapkan yaitu sebesar 62,50% serta daya serap siswa pada siklus pertama sebesar 57,7725% yang mana hasil ini belum mencapai target yaitu 60%. Pada tahap refleksi dari siklus I, peneliti menemukan beberapa permasalahan yang menyebabkan belum tercapainya ketuntasan klasikal sebesar 75% sehingga perlu diperbaiki pada siklus II. Permasalahan yang menyebabkan penelitian belum mencapai kategori berhasil adalah belum mampunya siswa untuk beradaptasi dengan metode pembelajaran Time Token yang diterapkan dimana siswa belum paham maksud dan tujuan dari penerapan metode pembelajaran Time Token sehingga siswa terlihat sedikit kesulitan untuk menangkap materi pelajaran yang diajarkan. Belum optimalnya siswa memanfaatkan kesempatan untuk saling bertukar pendapat mengenai tugas mereka kerjakan juga menjadi salah satu permasalahan yang terjadi, dimana hanya sebagian siswa yang bersungguhsungguh dalam mengerjakan tugas saja yang 780

mampu menangkap materi yang tersirat pada lembar kerja siswa. Siswa belum bisa mengoptimalkan kesempatan untuk berbicara. Pada saat tahap berbicara berlangsung, adanya pembicaraan yang keluar dari materi yang dibahas pada saat pertemuan mengakitbatkan kondisi kelas menjadi tidak kondusif dan masih banyaknya siswa yang malu untuk mengutarakan hal-hal yang belum dipahami serta siswa belum berani untuk mengutarakan kesimpulan dari pembelajaran. Hasil belajar pada siklus II mengalami peningkatan. Peningkatan ini ditandai dengan jumlah siswa yang tuntas bertambah banyak menjadi 35 orang siswa dan jumlah siswa yang belum tuntas sebanyak 5 orang siswa. Berikut akan ditampilkan hasil belajar siklus II yang didapatkan dari analisis data pada pelaksanaan siklus II. Tabel 2. Hasil Belajar Siswa Kelas VIII A Pada Siklus II No. Keterangan Jumlah 1 Banyak siswa yang 35 tuntas 2 Banyak siswa yang 5 belum tuntas 3 Ketuntasan Klasikal 87,5 % Hasil yang positif juga terjadi pada respon siswa terhadap implementasi metode pembelajaran Time Token. Respon siswa tergolong dalam kategori positif dimana dari analisis data respon diperoleh rata-rata sebesar 58,425. Dari data yang diperoleh dapat dilihat bahwa pembelajaran pada siklus II ini menunjukkan adanya peningkatan. Peningkatan ketuntasan klasikal yang terjadi dari siklus I ke siklus II sebesar 25%. B. Pembahasan Berdasarkan hasil evaluasi pada siklus I diperoleh data persentase ketuntasan klasikal siswa kelas VII 7 sebesar 62.5% dengan 25 orang tuntas dan 15 orang belum tuntas sedangkan daya serap sebesar 57,7725% yang masih di bawah nilai yang ditentukan. Ketuntasan klasikal ini masih berada di bawah standar yang ditentukan sekolah yaitu 75%, sehingga penelitian pada siklus I masih belum berhasil. Permasalahan yang menyebabkan penelitian belum mencapai kategori berhasil adalah: Pertama, siswa masih belum bisa beradaptasi dengan metode pembelajaran yang diterapkan, dimana siswa belum paham maksud dan tujuan dari penerapan metode pembelajaran Time Token sehingga siswa terlihat sedikit kesulitan untuk menangkap materi pelajaran yang diajarkan. Kedua, materi yang dimiliki oleh siswa masih sedikit sehingga pengetahuan siswa hanya sebatas materi yang ada pada LKS pegangan dari sekolah. Ketiga, saat pembentukan kelompok siswa masih sulit menentukan para anggota kelompoknya. Pada saat itu kelas menjadi ramai dan memakan banyak waktu, sehingga proses belajar menjadi terhambat. Keempat, pada saat diskusi kelompok, siswa masih belum mengoptimalkan kesempatan untuk saling menukar pendapat mengenai tugas yang mereka kerjakan bersama teman di dalam kelompoknya maupun pertanyaan yang dilontarkan dari kelompok lain. Hanya sebagian siswa yang bersungguh-sungguh mengerjakan soal-soal pada LKS tersebut, sehingga hanya siswa yang mengerjakan yang mampu memahami materi yang tersirat pada lembar kerja siswa (LKS). Selain itu kondisi siswa yang berkumpul dalam satu kelompok membuat siswa tidak fokus mengikuti pembelajaran dengan mendiskusi halhal diluar pembelajaran. Kelima, siswa belum bisa mengoptimalkan kesempatan untuk berbicara. Pada saat proses berbicara berlangsung adanya pembicaraan yang keluar dari materi yang dibahas pada saat pertemuan dan masih banyaknya siswa yang malu untuk mengutarakan hal-hal yang belum dipahami dalam pembelajaran. Kenam, pada akhir pembelajaran siswa belum berani mengutarakan kesimpulan, padahal kesimpulan tersebut telah mereka diutarakan pada lembar LKS yang dikerjakan selama pembelajaran berlangsung. Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi pada siklus I, peneliti berkolaborasi dengan guru mencari beberapa upaya untuk mengatasi permasalahan di atas sehingga nantinya mampu meningkatkan hasil belajar siswa pada siklus II. Upaya perbaikan yang dilakukan yaitu : Pertama, mensosialisasikan kembali tentang metode pembelajaran Time Token dengan menyampaikan kepada siswa langkah-langkah model pembelajaran yang diterapkan sehingga siswa mampu beradaptasi ketika pelajaran di kelas dimulai, serta menjelaskan manfaat dari metode pembelajaran Time Token yang bertujuan membuat siswa lebih tertarik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dengan melatih siswa untuk mendengarkan, berbagi, memberikan masukan dan keterbukaan terhadap kritik. Kedua, memberikan materi tambahan yang berupa hardcopy dimana materi tersebut tidak terdapat pada LKS dan mampu menunjang proses pembelajaran. Ketiga, peneliti menentukan kelompok siswa berdasarkan no absen, dimana hal 781

ini mempermudah dan mempercepat pembentukan kelompok. Selain itu pembentukan kelompok hanya sekali dilakukan dan kelompok ini digunakan untuk pertemuan selanjutnya. Keempat, memberikan bimbingan kepada kelompok belajar yang dibentuk siswa mengenai tujuan dibentuknya kelompok diskusi. Selanjutnya memotivasi siswa yang terlihat malas agar mau berusaha mengerjakan lembar kerja siswa yang diberikan dengan menjelaskan bahwa di dalam lembar kerja siswa terdapat poin penting mengenai materi yang dibelajarkan saat pertemuan tersebut, sehingga nantinya semua siswa mampu bekerja sama dalam kelompok dan memahami materi yang dibelajarkan. Pemberian perhatian lebih kepada setiap kelompok juga menjadi salah satu cara agar para siswa tidak mendiskusikan hal-hal di luar pelajaran. Kelima, peneliti mengarahkan siswa untuk terbiasa mengungkapkan materi yang belum mereka pahami dengan memberikan pertanyaan pancingan yang nantinya memotivasi siswa agar mau mengungkapkan materi yang belum dipahami serta memaksimalkan fungsi dari kupon yang siswa miliki untuk digunakan mengungkapkan permasalahan yang dialami siswa tersebut terkait dengan materi yang belum dipahami. Peneliti kemudian memberikan konsep-konsep yang benar agar siswa tidak mengalami miskonsepsi. Keenam, peneliti menunjuk salah satu siswa untuk membacakan hasil kesimpulan yang dibuat pada LKS atau mengutarakan dengan kalimat sendiri kesimpulan yang mereka peroleh selama proses pembelajaran berlangsung dengan memberikan penjelasan bahwa siswa yang mampu menyampaikan kesimpulan pembelajaran akan memperoleh nilai tambahan. Upaya-upaya perbaikan yang dilakukan pada siklus II telah menunjukkan hasil yang positif, dengan kata lain mampu membuat hasil belajar siswa meningkat. Hal ini terlihat dari meningkatnya persentase ketuntasan klasikal dan daya serap pada siklus II menjadi 87,5% dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 35 orang siswa dan 5 orang siswa belum tuntas serta daya serap menjadi 66,225%. Peningkatan ketuntasan klasikal yang terjadi dari siklus I ke siklus II adalah 25%. Tabel 3. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II Siklus Ketuntasan Klasikal Daya Serap Siklus I 62.5% 57,7725% Siklus II 87,5% 66,225%. Pada akhir siklus II peneliti memberikan angket respon untuk melakukan penilaian respon siswa terhadap implementasi metode pembelajaran Time Token di kelas VII 7 SMP Negeri 2 Singaraja. Penerapan metode pembelajaran Time Token juga mendapatkan respon positif dari siswa yaitu dengan rata-rata respon sebesar 58,425. Respon siswa yang tergolong positif menunjukkan bahwa siswa senang dibelajarkan dengan metode pembelajaran Time Token. Sesuai dengan pemaparan tersebut, secara umum penelitian ini telah menjawab permasalahan yang disampaikan dalam rumusan masalah. Penerapan metode pembelajaran Time Token telah mampu meningkatkan hasil belajar siswa di kelas VII SMP Negeri 2 Singaraja tahun ajaran 2012/2013 dengan respon siswa tergolong dalam kategori positif. V. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang dipaparkan pada bab sebelumnya, maka dapat dijabarkan beberapa kesimpulan yakni. 1) Penerapan metode pembelajaran Time Token mampu meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII 7 SMP Negeri 2 Singaraja tahun ajaran 2012/2013. Hal ini terlihat dari peningkatan hasil belajar TIK, daya serap dan ketuntasan belajar secara klasikal siswa dari siklus I hingga siklus II dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) sebesar 60. Peningkatan hasil belajar TIK siswa sebesar 8,4525 yaitu dari hasil siklus I sebesar 57,7725 naik menjadi 66,225 pada siklus II dan daya serap siswa secara klasikal mengalami peningkatan sebesar 8,4525%. Untuk ketuntasan belajar siswa secara klasikal mengalami peningkatan sebesar 25% yaitu dari hasil siklus I sebesar 62,5% naik menjadi 87,5% pada siklus II. 2) Respon siswa kelas VII 7 SMP Negeri 2 Singaraja terhadap penerapan metode pembelajaran Time Token tergolong dalam kategori positif dengan rata-rata respon siswa sebesar 58,425. Berdasarkan temuan-temuan selama berlangsungnya penelitian dan hasil yang dicapai dalam penelitian ini, maka dapat disampaikan saran-saran sebagai berikut : (1). Penerapan metode Time Token dalam pembelajaran TIK dapat digunakan sebagai metode pembelajaran alternatif dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa. (2). Penerapan metode pembelajaran Time Token pada mata pelajaran TIK hendaknya disesuaikan terlebih dahulu dengan karakteristik 782

materi yang akan dibelajarkan seperti materi yang bersifat teori atau pemahaman konsep dimana lebih menuntut siswa untuk berbicara secara aktif. (3). Apabila pembaca ingin melakukan penelitian terhadap metode pembelajaran Time Token pada mata pelajaran TIK atau mata pelajaran lain, hendaknya memperhatikan kendala-kendala yang dialami peneliti selama melakukan penelitian sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan dan penyempurnaan pelaksanaan penelitian yang akan dilakukan. REFERENSI [1]. Ana Ivar Iriyanti. 2012. Penerapan Metode Pembelajaran Time Token Pada Siswa Kelas VIII A SMP N 1 Prambanan Dalam Upaya Meningkatkan Keaktifan Siswa Dan Prestasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan (tidak diterbitkan). Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum. Universitas Negeri Yogyakarta. [2]. Suprijono, Agus. 2011. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar [3]. Wiriaatmadja, Rochiati. 2008. Metode Penelitain Tindakan Kelas. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset. [4]. Novia Yeni Fatmawati. 2011. Keefektifan Strategi Time Token Terhadap Kemampuan Menyimak Laporan Perjalanan Pada Siswa Kelas VIII SMP N 1 Wonosari GunungKidul. Skripsi (tidak diterbitkan). Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Universitas Negeri Yogyakarta. [5]. Sudjana, N., dan Ibrahim. 2005. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algensindo. 783