RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 30/PUU-XI/2013 Tentang Pajak Terhadap Pusat Kebugaran I. PEMOHON 1. PT. Exertainment Indonesia, diwakili oleh Martin Darby selaku Direktur Utama, sebagai Pemohon I; 2. PT. Fitindo Sehat Sempurna, diwakili oleh Nurlinda Paramita selaku Direktur Utama, sebagai Pemohon II; 3. PT. Adhia Relaksindo, diwakili oleh Nurlinda Paramita selaku Direktur Utama, sebagai Pemohon III; 4. Aero Sutan Aswar, sebagai Pemohon IV; 5. Antonius Ferry Rinaldo, sebagai Pemohon V; 6. Wahyu Widayat Jati, sebagai Pemohon VI; 7. Ramses Sundjojo, sebagai Pemohon VII; 8. Grant Wiryadinata, sebagai Pemohon VIII; 9. Fransisca Kallista Arnan, sebagai Pemohon IX; 10. Debby Astari Haryani, sebagai Pemohon X; 11. Dwi Schofiska Pascali N, sebagai Pemohon XI. II. OBJEK PERMOHONAN Pengujian 42 ayat (2) huruf i pada frasa pusat kebugaran Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah terhadap Pasal 28D ayat (1), Pasal 28I ayat (2) dan Pasal 28H ayat (1) UUD 1945. III. KEWENANGAN MAHKAMAH KONSTITUSI Pemohon menjelaskan, bahwa ketentuan yang mengatur kewenangan Mahkamah Konstitusi untuk menguji adalah: 1. Pasal 24 ayat (2) UUD 1945 kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang ada di bawahnya dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi 2. Pasal 24C ayat (1) UUD 1945 Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk menguji undang-undang dasar, memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh undang-undang dasar, memutus pembubaran partai politik, dan memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum.
3. Pasal 10 ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi menguji Undang-Undang terhadap UUD 1945. 4. Bahwa berdasarkan ketentuan tersebut di atas, maka Mahkamah Konstitusi berwenang untuk memeriksa dan mengadili permohonan para Pemohon. IV. KEDUDUKAN PEMOHON (LEGAL STANDING) Para Pemohon adalah badan hukum privat yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang penyediaan prasarana dan sarana untuk pusat kebugaran (Pemohon I s/d Pemohon III), dan perseorangan warga negara Indonesia yang menggunakan sarana serta prasarana pada pusat kebugaran. Para Pemohon merasa dirugikan hak-hak konstitusionalnya dengan berlakunya Undang-Undang a quo. Kerugian konstitusional yang dimaksud adalah menjadikan kedudukan hukum para Pemohon menjadi tidak sama dengan penyedia prasarana dan sarana untuk kegiatan olahraga dan pengolahraga di bidang olahraga lainnya. V. NORMA-NORMA YANG DIAJUKAN UNTUK DIUJI A. NORMA MATERIIL Pasal 42 ayat (2) huruf i UU 28/2009 (1) Objek pajak hiburan adalah jasa penyelenggaraan hiburan dengan dipungut bayaran (2) Hiburan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah: a. Tontonan film; b. Pagelaran kesenian, music, tari, dan/atau busana; c. Kontes kecantikan, binaraga, dan sejenisnya; d. Pameran; e. Diskotik, karaoke, klab malam, dan sejenisnya; f. Sirkus, akrobat, dan sulap; g. Permainan bilyar, golf, dan boling; h. Pacuan kuda, kendaraan bermotor, dan permainan ketangkasan; i. Panti pijat, refleksi, mandi uap/spa, dan pusat kebugaran (fitness center), dan j. Pertandingan olahraga.
(3) Penyelenggaraan hiburan sebagaimana dimaksud pada ayat (2 ) dapat dikecualikan dengan Peraturan Daerah B. NORMA UUD 1945 Norma yang dijadikan sebagai penguji, yaitu : Pasal 28D ayat (1) UUD 1945 Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum Pasal 28I ayat (2) UUD 1945 Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apapun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu Pasal 28H ayat (1) UUD 1945 Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan VI. Alasan-alasan Pemohon UU a quo Bertentangan Dengan UUD : 1. Pasal 42 ayat (2) huruf i UU Nomor 28 Tahun 2009 memberikan kedudukan kepada pelaku usaha dalam industri olahraga yang menyediakan prasarana dan sarana berolahraga sebagai salah satu jenis hiburan, akibatnya setiap olahraga yang dilakukan dipusat kebugaran seolah-olah berbeda dari setiap olahraga yang dilakukan diluar pusat kebugaran; 2. Penempatan pusat kebugaran sebagai hiduran dalam Pasal 42 ayat (2) huruf i UU Nomor 28 Tahun 2009 berakibat pada pembebanan pajak yang berbeda antara para Pemohon dengan para pelaku olahraga lainnya yang juga bergerak di bidang penyediaan jasa prasarana dan sarana olahraga ataupun pengolahraga lainnya; 3. Pembebanan pajak hiburan pada pusat kebugaran tersebut bukan saja membebani penyelenggara pusat kebugaran itu sendiri, melainkan juga pengguna dari pusat kebugaran; 4. Pasal 42 ayat (2) huruf i UU Nomor 28 Tahun 2009 telah menyebabkan para Pemohon harus menanggung pajak tambahan yang dikenakan daerah yaitu pajak hiburan, dan hal tersebut melanggar asas-asas perpajakan sehingga memberatkan wajib pajak dan subjek pajak itu sendiri.
VII. PETITUM 1. Menerima permohonan pengujian materi ( judicial review) para Pemohon untuk seluruhnya. 2. Menyatakan Pasal 42 ayat (2) huruf i UU Nomor 28 Tahun 2009 pada frasa pusat kebugaran (fitness center) bertentangan dengan UUD 1945. 3. Menyatakan Pasal 42 ayat (2) huruf I UU Nomor 28 Tahun 2009 pada 4. Memerintahkan pemuatan putusan ini dalam Berita Negara sebagaimana mestinya. Atau apabila Yang Mulia Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi berpendapat lain, mohon untuk putusan seadil-adilnya (ex aequo et bono). Catatan: Perubahan pada petitum. a. Permohonan Awal 1) Menerima dan mengabulkan permohonan pengujian materi para Pemohon; 2) Menyatakan Pasal 42 ayat (2) huruf I UU Nomor 28 Tahun 2009 pada frasa pusat kebugaran (fitness center) bertentangan dengan Pasal 28D ayat (1), Pasal 28I ayat (2) dan Pasal 28H ayat (1) UUD 1945; 3) Menyatakan Pasal 42 ayat (2) huruf I UU Nomor 28 Tahun 2009 pada Apabila Yang Mulia Majelis Hakim Mahkamah Kosntitusi berpendapat lain, mohon untuk putusan seadil-adilnya (ex aequo et bono). b. Perbaikan Permohonan 1) Menerima permohonan pengujian materi ( judicial review) para Pemohon untuk seluruhnya. 2) Menyatakan Pasal 42 ayat (2) huruf i UU Nomor 28 Tahun 2009 pada frasa pusat kebugaran (fitness center) bertentangan dengan UUD 1945. 3) Menyatakan Pasal 42 ayat (2) huruf I UU Nomor 28 Tahun 2009 pada 4) Memerintahkan pemuatan putusan ini dalam Berita Negara sebagaimana mestinya.
Atau apabila Yang Mulia Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi berpendapat lain, mohon untuk putusan seadil-adilnya ( ex aequo et bono).