PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK

dokumen-dokumen yang mirip
R/058.AGA/11.1/2011. PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK NERACA KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)

PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK

PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2009 DAN 2008

PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2007 DAN 2006

PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK

PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2010 DAN 2009

PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK

PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2010 DAN 2009

PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK

FINAL DRAFT For Discussion Purpose Only March 31, 2004 (9:40AM) To be Finalized Agreed by : Date :

PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK

- 1 - Kas Rp 10,746,625 Rp 10,848,000 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 1,772,763,234 1,335,559,467 Pihak ketiga 1,503,468,604 2,023,335,688

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (MATA UANG INDONESIA)

PT LIPPO SECURITIES Tbk

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2011 DAN 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT LIPPO SECURITIES Tbk

PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA

PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT. Pacific Strategic Financial Tbk dan Anak Perusahaan

PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 (MATA UANG INDONESIA)

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT DANASUPRA ERAPACIFIC Tbk. LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2012 DAN 2011

PT. EVERGREEN CAPITAL. Laporan Keuangan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 beserta. Laporan Auditor Independen

REKSA DANA SCHRODER PRESTASI GEBYAR INDONESIA II DAFTAR ISI. Halaman. Laporan Auditor Independen 1

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

PT Lippo Securities Tbk Dan Anak Perusahaan

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk LAPORAN KEUANGAN

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk

PT BNI SECURITIES LAPORAN KEUANGAN UNTUK 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2008 DAN 2007 (UNAUDITED)

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 30 Juni 2010 dan 2009

PT. Pacific Strategic Financial Tbk dan Anak Perusahaan

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT YULIE SEKURINDO TBK LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2015 BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN (MATA UANG RUPIAH INDONESIA)

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Tahun 2011 Tahun 2010

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 Beserta LAPORAN AUDITOR

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk

PT SIANTAR TOP Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (TIDAK DIAUDIT)

PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN KEUANGAN Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal tersebut

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

PT YULIE SEKURINDO TBK

PT Citatah Tbk Laporan Posisi Keuangan 30 September 2011 dengan angka perbandingan 31 Desember 2010 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 Beserta LAPORAN AUDITOR

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) Serta Untuk

PT. Nusantara Inti Corpora, Tbk

BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan

PT GOLDEN RETAILINDO Tbk. Laporan Keuangan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 Dan Laporan Auditor Independen

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

PT MULTIFILING MITRA INDONESIA Tbk. Laporan Keuangan Interim 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit)

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016

PT ALDIRACITA CORPOTAMA DAN ENTITAS ANAK

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2013 DAN 31 MARET 2012 (MATA UANG INDONESIA)

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk

PT ALKINDO NARATAMA TBK

PT GOLDEN RETAILINDO Tbk. Laporan Keuangan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 Dan Laporan Auditor Independen

PT LIPPO SECURITIES Tbk

2c,2m,3, Investasi jangka pendek. 2d - 89 Piutang Lain-lain - bersih Persediaan. 2f, Pajak dibayar di muka

PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2010 dan 2009 ( Dalam Rupiah )

Daftar Isi. Laporan Posisi Keuangan Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Laporan Perubahan Ekuitas...

PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk

PT TUNAS ALFIN Tbk LAPORAN KEUANGAN DENGAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TANGGAL 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

PT MULTIFILING MITRA INDONESIA Tbk

PT POOL ADVISTA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2012 DAN 2011

PT PELAYARAN NELLY DWI PUTRI Tbk DAN ENTITAS ANAK

Daftar Isi. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1-2. Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 3. Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 4

PT Yulie Sekuritas Indonesia Tbk

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT GOLDEN RETAILINDO Tbk

Laporan Keuangan - Pada tanggal 31 Desember 2008 dan untuk periode sejak 8 April 2008 (tanggal efektif) sampai dengan 31 Desember 2008

PT BATAVIA PROSPERINDO INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN

PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2016 DAN 30 SEPTEMBER 2015 (MATA UANG RUPIAH)

PT EVER SHINE TEX Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK

Salinan Surat Pernyataan tentang Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 PT Citatah Tbk

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

Jumlah Aset Lancar

PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1 3. Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 4-5. Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 6-7

PT SELAMAT SEMPURNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK. Laporan Keuangan Konsolidasian (Tidak Diaudit) 31 Maret 2012 (Mata Uang Rupiah Indonesia)

Transkripsi:

DAN PERUSAHAAN ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit)

DAN PERUSAHAAN ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 ASET Catatan 30 Juni 2011 31 Desember 2010 ASET LANCAR Kas dan Setara Kas 2.f, 3, 21 7.520.970.346 11.200.995.454 Portofolio Investasi - Diperdagangkan 2.d, 4 Pihak Hubungan Istimewa 2.c, 5 2.085.130.000 2.178.895.100 Pihak Ketiga 4 1.925.638.037 2.147.257.475 Piutang Lain-lain - Pihak Ketiga 2.d (Setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar 211.367.000 masing-masing pada 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010) 4.884.424 18.686.500 Pajak Dibayar di Muka 2.m,6.a 304.243.161 189.979.137 Jumlah Aset Lancar 11.840.865.968 15.735.813.666 ASET TIDAK LANCAR Investasi pada Perusahaan Asosiasi 2.d, 2.g, 5, 7, 15 584.623.382.411 569.767.142.483 Investasi Jangka Panjang Lainnya 2.d, 8 475.000.000 475.000.000 Aset Tetap 2.i, 9 436.806.551 570.055.269 (Setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar 470.922.508 dan 330.523.790 masing-masing pada 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010) Aset Lain-lain 2.d, 23 721.863.000 31.730.000 Jumlah Aset Tidak Lancar 586.257.051.962 570.843.927.752 JUMLAH ASET 598.097.917.930 586.579.741.418 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Interim Konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini 1

DAN PERUSAHAAN ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 LIABILITAS DAN EKUITAS Catatan 30 Juni 2011 31 Desember 2010 LIABILITAS JANGKA PENDEK Bunga Masih Harus Dibayar 2.e, 2.l, 10, 21, 23 Pihak Hubungan Istimewa 2.c, 5 3.873.604.583 3.605.697.851 Pihak Ketiga 60.370.508.722 57.016.601.098 Hutang Pajak 2.m, 6.b 56.197.761 106.170.466 Hutang Lain-lain Pihak Ketiga 11 2.026.972.340 2.023.668.740 Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 66.327.283.406 62.752.138.155 LIABILITAS JANGKA PANJANG Hutang Jangka Panjang Pihak Ketiga 2.e, 13, 23 98.334.273.933 98.334.273.933 Hutang kepada Pemegang Saham 2.c, 2.e, 5, 12, 21, 23 13.579.356.962 14.201.698.086 Kewajiban Imbalan Pasca Kerja 2.n 312.000.000 312.000.000 Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 112.225.630.895 112.847.972.019 Jumlah Liabilitas 178.552.914.301 175.600.110.174 EKUITAS Modal Saham Nilai Nominal per Saham 500 Modal Dasar - 8.874.000.000 Saham Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh - 2.218.500.000 Saham 14 1.109.250.000.000 1.109.250.000.000 Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali 2.g, 7, 16 (260.108.592.418) (260.108.592.418) Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Perusahaan Asosiasi 2.d, 7, 15 225.294.389.961 224.944.507.042 Akumulasi Rugi (654.890.793.914) (663.106.283.380) Jumlah Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali 419.545.003.629 -- 410.979.631.244 -- Jumlah Ekuitas 419.545.003.629 410.979.631.244 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 598.097.917.930 586.579.741.418 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Interim Konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini 2

DAN PERUSAHAAN ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN dan 2010 Catatan 30 Juni 2011 30 Juni 2010 Pendapatan Usaha 2.k, 17 33.412.128 1.154.411.844 Beban Usaha 2.k, 18 (3.596.357.750) (3.251.099.940) Pendapatan (Beban) Lain-lain 2k, 19 (2.727.921.920) (3.055.212.828) Bagian Laba Bersih Perusahaan Asosiasi 2.c, 2.g, 5, 7 14.506.357.008 63.032.445.436 LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 8.215.489.466 57.880.544.512 MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 2.k, 6.b Kini -- -- Tangguhan -- -- Jumlah Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan - Bersih -- -- LABA PERIODE BERJALAN 8.215.489.466 57.880.544.512 PENDAPATAN (RUGI) KOMPREHENSIF LAIN SETELAH PAJAK: Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Perusahaan Asosiasi 2.g, 7, 15 349.882.919 (885.272.818) JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN 8.565.372.385 56.995.271.694 LABA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA : Pemilik Entitas Induk 8.215.489.466 57.880.544.512 Kepentingan Non Pengendali -- -- 8.215.489.466 57.880.544.512 JUMLAH LABA KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA : Pemilik Entitas Induk 8.565.372.385 56.995.271.694 Kepentingan Non Pengendali -- -- 8.565.372.385 56.995.271.694 LABA BERSIH PER SAHAM DASAR 2.p, 20 3,70 26,09 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Interim Konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini 3

DAN PERUSAHAAN ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN dan 2010 Modal Selisih Nilai Transaksi Selisih Transaksi Akumulasi Rugi Jumlah Ekuitas Kepentingan Jumlah Saham Restrukrisasi Entitas Perubahan Ekuitas yang Dapat Non Pengendali Ekuitas Sepengendali Perusahaan Asosiasi Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk SALDO PER 31 DESEMBER 2009 1.109.250.000.000 (260.108.592.418) 206.424.840.000 (796.083.135.430) 259.483.112.152 -- 259.483.112.152 Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Perusahaan Asosiasi -- -- (885.272.818) -- (885.272.818,00) -- (885.272.818,00) Laba Bersih -- -- -- 57.880.544.512 57.880.544.512 -- 57.880.544.512 SALDO PER 30 JUNI 2010 1.109.250.000.000 (260.108.592.418) 205.539.567.182 (738.202.590.918) 316.478.383.846 -- 316.478.383.846 SALDO PER 31 DESEMBER 2010 1.109.250.000.000 (260.108.592.418) 224.944.507.042 (663.106.283.380) 410.979.631.244 -- 410.979.631.244 Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Perusahaan Asosiasi -- -- 349.882.919 -- 349.882.919 -- 349.882.919 Laba Bersih -- -- -- 8.215.489.466 8.215.489.466 -- 8.215.489.466 SALDO PER 30 JUNI 2011 1.109.250.000.000 (260.108.592.418) 225.294.389.961 (654.890.793.914) 419.545.003.629 -- 419.545.003.629 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Interim Konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini 4 paraf:

DAN PERUSAHAAN ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN dan 2010 30 Juni 2011 30 Juni 2010 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan Kas dari: Penjualan Efek 278.505.250 114.476.234 Penghasilan Bunga 299.646.979 563.344.131 Jasa Manajemen Investasi 42.095.526 -- Pengeluaran Kas untuk: Beban Usaha (3.440.860.507) (3.241.636.216) Pembayaran Pajak (560.050.659) (494.216.602) Lain-lain (293.881.678) (826.644.922) Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Operasi (3.674.545.089) (3.884.677.375) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN -- -- ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan Aktiva Tetap (7.150.000) -- Penerimaan Dividen Tunai 1.669.981 12.490.347.327 Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (5.480.019) 12.490.347.327 KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS (3.680.025.108) 8.605.669.952 KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN 11.200.995.454 3.726.638.456 KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR PERIODE 7.520.970.346 12.332.308.408 Kas dan Setara Kas Terdiri dari: Kas 22.325.918 22.325.918 Bank 1.998.644.428 309.982.490 Deposito 5.500.000.000 12.000.000.000 Jumlah 7.520.970.346 12.332.308.408 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Interim Konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini 5 paraf:

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 1. Umum 1.a. Pendirian Perusahaan dan Kegiatan Usaha PT Lippo Securities Tbk ( Perusahaan ) didirikan berdasarkan Akta No. 514 yang dibuat di hadapan Misahardi Wilamarta, S.H., Notaris di Jakarta, pada tanggal 20 Juni 1989. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat keputusan No. C2-6029.HT.01.01.TH.89 tanggal 6 Juli 1989 serta diumumkan dalam Berita Negara No. 80 Tambahan No. 3904 tanggal 5 Oktober 1990. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Berita Acara Rapat Umum Para Pemegang Saham Luar Biasa No. 17 tanggal 10 Juni 2011 yang dibuat di hadapan Siti Pertiwi Henny Singgih S.H., Notaris di Jakarta, antara lain mengenai perubahan Pasal 4 Anggaran Dasar Perseroan sehubungan dengan pengubahan nilai nominal saham dalam rangka Reverse Stock dan penambahan seri saham baru dengan sebutan saham seri B. Akta perubahan Anggaran Dasar ini telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui surat No. AHU-AH.01.10-18988 tanggal 20 Juni 2011. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, kegiatan usaha Perusahaan adalah sebagai penjamin emisi efek, perantara pedagang efek, manajer investasi dan penasihat investasi. Saat ini, Perusahaan hanya memiliki izin usaha sebagai manajer investasi dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), sesuai surat keputusan No. KEP-31/PM-MI/1992 tanggal 27 Nopember 1992. Izin usaha Perusahaan sebagai penjamin efek dan perantara pedagang efek telah dicabut masing-masing berdasarkan surat keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-01/PM/2004 tanggal 13 Januari 2004 dan No. 01/PM/2000 tanggal 5 Januari 2000. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1989. Saat ini, kegiatan utama Perusahaan adalah sebagai penyedia jasa manajer investasi. Perusahaan beralamat di Karawaci Office Park Blok M, No. 38/39, Lippo Karawaci, Tangerang 15139. 1.b. Penawaran Umum Saham Perusahaan Bapepam-LK dalam suratnya No. S-387/PM/1994 tanggal 2 Maret 1994 menyatakan pencatatan dan penawaran 13.500.000 saham Perusahaan kepada masyarakat efektif pada tanggal tersebut. Pada tanggal 28 Maret 1994, Perusahaan telah mencatatkan sebanyak 28.000.000 saham pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya, terdiri dari 13.500.000 saham baru yang berasal dari penawaran umum tersebut dan 14.500.000 saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh. Selanjutnya, saham yang tercatat telah beberapa kali mengalami peningkatan, terakhir adalah dengan pencatatan 1.566.000.000 saham yang berasal dari penawaran terbatas kedua pada bulan Juli 1997. Seluruh saham yang dikeluarkan Perusahaan telah tercatat pada Bursa Efek Indonesia. Berikut adalah riwayat penawaran umum saham yang dilakukan Perusahaan: Tahun Keterangan Jumlah Saham Beredar Setelah Transaksi 1994 Penawaran Umum Perdana: 13.500.000 saham dengan nilai nominal 1.000 dan partial listing sebanyak 14.500.000 saham dengan nilai nominal 1.000 43.500.000 1995 Penerbitan saham bonus: 1 saham lama memperoleh 2 saham baru dengan nilai nominal 130.500.000 1.000 1996 Penawaran Umum Terbatas I sebanyak 195.750.000 saham dengan nilai nominal 1.000 326.250.000 1997 Pemecahan nilai nominal saham dari 1.000 per saham menjadi 500 per saham 652.500.000 Penawaran Umum Terbatas II sebanyak 1.566.000.000 saham dengan nilai nominal 500 2.218.500.000 d1-7/28/2011 6 paraf:

1.c. Struktur Perusahaan Anak Laporan keuangan konsolidasian meliputi akun-akun dari Morgan & Associates Ltd., perusahaan anak, yang dimiliki sepenuhnya (100%) oleh Perusahaan yang berkedudukan di Vanuatu. Perusahaan anak bergerak dalam bidang manajemen investasi, namun saat ini perusahaan anak tidak melakukan akitivitas. Jumlah aset perusahaan anak sebesar 22.298.319 pada tanggal 30 Juni 2011 dan 2010. 1.d. Komisaris, Direksi dan Karyawan Susunan anggota dewan komisaris, dewan direksi dan komite audit Perusahaan pada 30 Juni 2011 dan 2010 berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Para Pemegang Saham No. 17 tanggal 25 Maret 2011 yang dibuat di hadapan Saifuddin Arief, SH, MH, Notaris di Tangerang dan Akta Berita Acara Rapat Umum Para Pemegang Saham No. 40 tanggal 14 Mei 2010, yang dibuat di hadapan Siti Pertiwi Henny Singgih, S.H., Notaris di Jakarta adalah sebagai berikut: 2011 2010 Dewan Komisaris Presiden Komisaris : Eddy Harsono Handoko* Eddy Harsono Handoko* Komisaris Independen : dr. Isnandar Rachmat Ali dr. Isnandar Rachmat Ali Komisaris Independen Timoer Soetanto Timoer Soetanto Dewan Direksi Direktur : Peter Indra Lembong Peter Indra Lembong Muliawan Sutanto Muliawan Sutanto Reita Farianti* Komite Audit Ketua : Timoer Soetanto Timoer Soetanto Anggota : Jonita Widjaja Jonita Widjaja Utomo Santoso Utomo Santoso * Pengangkatan Eddy Harsono Handoko sebagai Presiden Komisaris dan Reita Farianti sebagai Direktur akan berlaku efektif setelah mendapat persetujuan dari Bapepam-LK Pembentukan komite audit sudah sesuai dengan peraturan Bapepam-LK No. IX.I.5. Pada tanggal 30 Juni 2011 dan 2010, Perusahaan memiliki masing-masing 9 karyawan tetap (tidak diaudit). 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi 2.a. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian ini disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yang antara lain adalah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia dan Pedoman Penyajian Laporan Keuangan sesuai peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.7. Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah berdasarkan konsep biaya perolehan, kecuali untuk beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan metode akrual kecuali laporan arus kas. d1-7/28/2011 7 paraf:

Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah Rupiah. 2.b. Prinsip-Prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasian meliputi akun-akun Perusahaan dan Morgan & Associates (lihat Catatan 1.c). Penyajian laporan keuangan konsolidasian dilakukan berdasarkan konsep satuan usaha. Seluruh akun dan transaksi signifikan yang saling berhubungan di antara perusahaan yang dikonsolidasikan telah dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha sebagai satu kesatuan usaha. 2.c. Saldo dan Transaksi dengan Pihak Hubungan Istimewa Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sesuai dengan PSAK No. 7 mengenai Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa. Seluruh transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga. 2.d. Aset Keuangan Aset keuangan dikelompokkan menjadi 4 kategori, yaitu (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, serta (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya. (i) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset diperdagangkan kecuali telah ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. (ii) Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. (iii) Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah investasi non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, selain: a) Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; b) Investasi yang ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan c) Investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang. d1-7/28/2011 8 paraf:

Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. (iv) Aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS) Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki selama periode tertentu, dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana laba atau rugi diakui pada laporan perubahan ekuitas konsolidasian kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi dari selisih kurs hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba rugi yang sebelumnya diakui pada bagian ekuitas akan diakui pada laporan laba rugi konsolidasian. Sedangkan pendapatan bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi konsolidasian. Penurunan nilai aset keuangan Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal neraca. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif penurunan nilai. Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi konsolidasian dalam periode yang bersangkutan. Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi konsolidasian hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. d1-7/28/2011 9 paraf:

Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke ekuitas. Penghentian pengakuan aset keuangan Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan kewajiban terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima. 2.e. Kewajiban Keuangan Kewajiban keuangan dikelompokkan ke dalam 2 kategori, yaitu (i) kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan (ii) kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. (i) Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Nilai wajar kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah kewajiban keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai kewajiban diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. (ii) Kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi Kewajiban keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi konsolidasian dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Penghentian pengakuan kewajiban keuangan Perusahaan menghentikan pengakuan kewajiban keuangan, jika dan hanya jika, kewajiban Perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. 2.f. Setara Kas Setara kas meliputi deposito berjangka yang jatuh tempo sama dengan atau kurang dari 3 (tiga) bulan sejak tanggal penempatannya, tidak dijaminkan dan tidak dibatasi penggunaannya. 2.g. Investasi pada Perusahaan Asosiasi Investasi saham di mana Perusahaan dan perusahaan anak mempunyai penyertaan dengan pemilikan 20% sampai 50% dicatat dengan menggunakan metode ekuitas. Berdasarkan metode ini, investasi disajikan sebesar biaya perolehan dan disesuaikan dengan bagian Perusahaan dan perusahaan anak atas laba atau rugi perusahaan asosiasi, dikurangi dividen yang diterima. Jika terjadi penurunan permanen atas nilai investasi saham pada perusahaan asosiasi, nilai tercatat dikurangkan untuk mengakui penurunan tersebut. Penurunan nilai tersebut ditentukan untuk setiap investasi secara individu. d1-7/28/2011 10 paraf:

Selisih yang timbul dari perubahan ekuitas perusahaan asosiasi dicerminkan sebagai penambahan atau pengurangan ekuitas dalam akun Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Perusahaan Asosiasi pada neraca konsolidasian. Selisih antara harga pengalihan investasi dan nilai buku yang timbul dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dcatat sebagai Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada nerca konsolidasian sesuai PSAK No. 38 mengenai Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali. 2.h. Investasi Jangka Panjang Lainnya Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal, diukur pada biaya perolehan. 2.i. Aset Tetap Aset tetap dicatat dengan model biaya dan dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset, jika ada. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode saldo menurun ganda dengan tarif sebagai berikut: Prasarana Kantor 50% Peralatan dan Perabot Kantor 25% - 50% Kendaraan Bermotor 50% Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan serta akumulasi penyusutan dan amortisasinya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan keuntungan atau kerugian yang timbul dikredit atau dibebankan pada tahun berjalan. 2.j. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan Jumlah yang dapat diperoleh kembali aset non-keuangan diestimasi pada saat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak dapat diperoleh kembali. Penurunan nilai aset non-keuangan diakui sebagai rugi pada laporan laba rugi konsolidasian. 2.k. Pengakuan Pendapatan dan Beban Jasa manajemen investasi dan jasa penasehat keuangan diakui sebagai pendapatan saat jasa tersebut telah diberikan sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian. Seluruh pendapatan lainnya dan beban diakui pada saat diperoleh/terjadinya. 2.l. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke Rupiah untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut seperti yang diumumkan oleh Bank Indonesia, dan keuntungan atau kerugian selisih kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan. Pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010, kurs rata-rata Bank Indonesia yang digunakan masing-masing sebesar 8.597 dan 8.991 untuk USD 1. 2.m. Pajak Penghasilan Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan kewajiban dengan alasan pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode kewajiban. Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku saat ini. d1-7/28/2011 11 paraf:

Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui sebagai aset pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal mendatang akan memadai untuk dikompensasi. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan. Pajak penghasilan kini dihitung dari laba kena pajak, yaitu laba yang telah disesuaikan dengan peraturan perpajakan yang berlaku. 2.n. Imbalan Kerja Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah tak terdiskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada perusahaan dalam suatu periode akuntansi. Imbalan pasca kerja diakui sebesar jumlah yang diukur dengan menggunakan dasar diskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada perusahaan dalam suatu periode akuntansi. Kewajiban dan beban diukur dengan menggunakan teknik aktuaria yang mencakup pula kewajiban konstruktif yang timbul dari praktik kebiasaan perusahaan. Dalam perhitungan kewajiban, imbalan harus didiskontokan dengan menggunakan metode projected unit credit. Pesangon pemutusan kontrak kerja diakui jika, dan hanya jika, perusahaan berkomitmen untuk: (a) memberhentikan seorang atau sekelompok pekerja sebelum tanggal pensiun normal; atau (b) menyediakan pesangon bagi pekerja yang menerima penawaran mengundurkan diri secara sukarela. 2.o. Informasi Segmen Kegiatan utama Perusahaan pada saat ini adalah di bidang jasa manajer investasi dan penasihat keuangan. Perusahaan hanya beroperasi di wilayah Jakarta, sedangkan perusahaan anak yang berada di Vanuatu (lihat juga Catatan 1.c), dianggap tidak material terhadap laporan keuangan konsolidasian. Kegiatan Perusahaan telah mencerminkan seluruh informasi segmen usaha dan geografis, sehingga dengan demikian Perusahaan tidak menyajikan informasi segmen pada catatan tersendiri. 2.p. Laba per Saham Laba per saham (LPS) dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual (laba atau rugi setelah pajak dikurangi dividen saham istimewa) yang tersedia bagi pemegang saham biasa dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa dalam 1 (satu) periode pelaporan, sedangkan untuk LPS dilusian dihitung dengan membagi laba bersih residual (laba atau rugi setelah pajak dikurangi dividen saham istimewa) yang tersedia bagi pemegang saham biasa dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa dalam 1 (satu) periode pelaporan ditambah efek berpotensi saham biasa. 2.q. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasian serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Karena terdapat ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, nilai aset, kewajiban, pendapatan dan beban sebenarnya yang akan dilaporkan di masa mendatang kemungkinan berbeda dari estimasi tersebut. d1-7/28/2011 12 paraf:

Estimasi nilai wajar Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada neraca. Investasi pada efek ekuitas yang nilai wajarnya tidak tersedia dicatat sebesar biaya perolehan. Nilai wajar untuk instrumen keuangan lain yang tidak diperdagangkan di pasar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Perusahaan menggunakan metode arus kas terdiskonto dengan menggunakan asumsi-asumsi berdasarkan kondisi pasar yang ada pada saat tanggal neraca untuk menentukan nilai wajar dari instrumen keuangan lainnya. 3. Kas dan Setara Kas 30 Juni 2010 31 Desember 2010 Kas 22.325.918 22.325.918 Bank PT Bank CIMB Niaga Tbk 1.998.644.428 178.669.536 Deposito Berjangka PT Bank CIMB Niaga Tbk 5.500.000.000 11.000.000.000 Jumlah 7.520.970.346 11.200.995.454 Tingkat suku bunga dan jangka waktu yang berlaku untuk deposito berjangka adalah sebagai berikut: 30 Juni 2011 31 Desember 2010 Tingkat Bunga - Rupiah 7,25% 7,00% Jangka Waktu 1 Bulan 1 Bulan 4. Portofolio Investasi Diperdagangkan 30 Juni 2011 31 Desember 2010 Harga Perolehan Nilai Wajar Harga Perolehan Nilai Wajar Pihak Hubungan Istimewa (lihat Catatan 5) 1.371.535.506 2.085.130.000 1.374.336.105 2.178.895.100 Pihak Ketiga 124.949.799 1.925.638.037 125.809.093 2.147.257.475 Jumlah 1.496.485.305 4.010.768.037 1.500.145.198 4.326.152.575 Seluruh portofolio investasi Perusahaan merupakan efek yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Nilai wajar portofolio investasi ditentukan berdasarkan nilai efek yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010. d1-7/28/2011 13 paraf:

Keuntungan (Kerugian) bersih yang belum direalisasi atas kenaikan (penurunan) nilai efek yang dimiliki Perusahaan sebesar ( 311.724.631) pada tanggal 30 Juni 2011 dan 1.532.040.996 pada tanggal 31 Desember 2010. Keuntungan yang telah direalisasi atas efek yang dimiliki Perusahaan adalah sebesar 296.626.106 pada tanggal 30 Juni 2011 dan 763.282.731 pada tanggal 31 Desember 2010. 5. Saldo dan Transaksi dengan Pihak Hubungan Istimewa Perusahaan dalam kegiatan usaha normal, melakukan transaksi dengan pihak-pihak hubungan istimewa dengan rincian sebagai berikut: Jumlah Persentase dari Jumlah Aset/Kewajiban/Pendapatan Beban yang Bersangkutan % 30 Juni 2011 31 Desember 2010 30 Juni 2011 31 Desember 2010 Portofolio Investasi - Diperdagangkan PT Lippo Karawaci Tbk 1.937.000.000 2.026.400.000 0,34 0,35 Lain-lain 148.130.000 152.495.100 0,03 0,03 Jumlah Portofolio Investasi - Diperdagangkan 2.085.130.000 2.178.895.100 0,37 0,38 Investasi pada Perusahaan Asosiasi PT Ciptadana Capital 338.980.201.041 314.043.052.936 56,68 53,54 PT Star Pacific Tbk 245.643.181.370 255.724.089.547 41,07 43,60 Jumlah Investasi pada Perusahaan Asosiasi 584.623.382.411 569.767.142.483 97,75 97,14 Hutang kepada Pemegang Saham Pacific Asia Holding Ltd 13.579.356.962 14.201.698.086 7,61 8,09 Bunga Masih Harus Dibayar Pacific Asia Holding Ltd 3.873.604.583 3.605.697.851 2,17 2,05 Jumlah Persentase dari Jumlah Aset/Kewajiban/Pendapatan Beban yang Bersangkutan % 30 Juni 2011 30 Juni 2010 30 Juni 2011 30 Juni 2010 Beban Sewa PT Villa Permata Cibodas 45.000.000 45.000.000 1,15 1,38 Beban Bunga Pacific Asia Holding Ltd 210.433.528 209.687.472 5,90 5,45 Bagian atas Laba Bersih Perusahaan Asosiasi PT Ciptadana Capital 24.937.148.105 42.089.398.500 171,90 66,77 PT Star Pacific Tbk (10.430.791.097) 20.943.046.936 (71,90) 33,23 Jumlah Bagian atas Laba Bersih Perusahaan - Asosiasi 14.506.357.008 63.032.445.436 100,00 100,00 d1-7/28/2011 14 paraf:

Hubungan dan sifat saldo akun/transaksi dengan pihak-pihak hubungan istimewa adalah sebagai berikut: Perusahaan Hubungan Sifat Saldo Akun/Transaksi PT Ciptadana Capital Asosiasi Investasi pada perusahaan asosiasi PT Star Pacific Tbk Asosiasi Investasi pada perusahaan asosiasi PT Lippo Karawaci Tbk Afiliasi Portofolio investasi PT Villa Permata Cibodas Afiliasi Sewa Bangunan Pacific Asia Holding Ltd Pemegang Saham Hutang pemegang saham Seluruh transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga. Manajemen berkeyakinan tidak terdapat transaksi benturan kepentingan atas transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana dimaksud dalam peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1. 6. Perpajakan a. Pajak Dibayar di Muka 30 Juni 2011 31 Desember 2010 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 304.090.210 189.979.137 Pajak Penghasilan Pasal 23 152.951 - Jumlah 304.243.161 189.979.137 b. Hutang Pajak 30 Juni 2011 31 Desember 2010 Pajak Penghasilan Pasal 21 43.075.080 105.606.848 Pasal 23 13.122.681 563.618 Jumlah 56.197.761 106.170.466 Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan, seperti disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasian, dan taksiran rugi fiskal Perusahaan untuk tanggal yang berakhir pada 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: 30 Juni 2011 31 Desember 2010 Laba Sebelum Pajak Penghasilan Sesuai Dengan Laporan Laba Rugi Konsolidasian 8.215.489.466 132.976.852.050 Beda Tetap: Bagian atas laba Bersih Perusahaan Asosiasi (14.506.357.008) (142.381.213.343) Kerugian (Keuntungan) atas Portfolio Efek -Bersih 15.098.525 (2.295.323.727) Beban Sewa yang Tidak Dapat Dikurangkan 19.140.000 98.789.667 Penghasilan Bunga yang Telah Dikenakan Pajak Penghasilan Bersifat Final (273.451.756) (492.375.660) Taksiran Rugi Fiskal Periode Berjalan (6.530.080.773) (12.093.271.013) d1-7/28/2011 15 paraf:

30 Juni 2011 31 Desember 2010 Rugi Fiskal 2006 (9.831.631.822) (9.831.631.822) 2008 (16.308.100.067) (16.308.100.067) 2009 (8.607.918.740) (8.607.918.740) 2010 (12.093.271.013) (12.093.271.013) 2011 (6.530.080.773) -- Taksiran Akumulasi Rugi Fiskal Perusahaan (53.371.002.415) (46.840.921.642) Taksiran akumulasi rugi fiskal tahun 2010 telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) yang dilaporkan oleh Perusahaan kepada kantor pajak. Selama tahun 2011 dan 2010, Perusahaan dan perusahaan anak tidak menerima Surat Keputusan Pajak (SKP). Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku dengan beban pajak penghasilan sesuai laporan laba rugi konsolidasian untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: 30 Juni 2011 31 Desember 2010 Laba Sebelum Pajak Penghasilan Sesuai Dengan Laporan Laba Rugi Konsolidasian 8.215.489.466 132.976.852.050 Taksiran Beban Pajak Penghasilan Dihitung dengan Tarif Pajak yang berlaku (2.053.872.367) (33.244.213.013) Koreksi Fiskal Bagian atas Laba Bersih Perusahaan Asosiasi 3.626.589.252 35.595.303.336 Kerugian (Keuntungan) atas Portfolio Efek -Bersih (3.774.631) 573.830.932 Beban Sewa yang Tidak Dapat Dikurangkan (4.785.000) (24.697.417) Penghasilan Bunga yang Telah Dikenakan Pajak Penghasilan Bersifat Final 68.362.939 123.093.915 Rugi Fiskal yang Tidak Diakui Sebagai Pajak Tangguhan (1.632.520.193) (3.023.317.753) Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan Sesuai Laporan Laba Rugi Konsolidasian - Bersih -- -- Perusahaan tidak menghitung aset dan/atau kewajiban pajak tangguhan karena manajemen berpendapat aset dan/atau kewajiban tersebut tidak akan memiliki manfaat di masa mendatang. d1-7/28/2011 16 paraf:

7. Investasi pada Perusahaan Asosiasi Akun ini terdiri dari investasi saham yang dicatat dengan metode ekuitas pada perusahaan-perusahaan sebagai berikut: 30 Juni 2011 Perusahaan Asosiasi Persentase Harga Perolehan Selisih Nilai Selisih Transaksi Akumulasi Bagian Dividen - Nilai Tercatat Kepemilikan Transaksi Perubahan Ekuitas atas Laba (Rugi) Bersih Restrukturisasi Perusahaan Asosiasi Bersih - Bersih Entitas Sepengendali (lihat Catatan 15) % PT Ciptadana Capital 49,19 45.000.000.000 -- 26.794.618.771 316.892.967.555 (49.707.385.285) 338.980.201.041 PT Star Pacific Tbk 20,05 1.025.067.867.214 (260.108.592.418) 198.499.771.190 (717.815.864.616) -- 245.643.181.370 Jumlah 1.070.067.867.214 (260.108.592.418) 225.294.389.961 (400.922.897.061) (49.707.385.285) 584.623.382.411 31 Desember 2010 Perusahaan Asosiasi Persentase Harga Perolehan Selisih Nilai Selisih Transaksi Akumulasi Bagian Dividen - Nilai Tercatat Kepemilikan Transaksi Perubahan Ekuitas atas Laba (Rugi) Bersih Restrukturisasi Perusahaan Asosiasi Bersih - Bersih Entitas Sepengendali (lihat Catatan 15) % PT Ciptadana Capital 49,19 45.000.000.000 -- 26.794.618.771 291.955.819.450 (49.707.385.285) 314.043.052.936 PT Star Pacific Tbk 20,05 1.025.067.867.214 (260.108.592.418) 198.149.888.271 (707.385.073.520) -- 255.724.089.547 Jumlah 1.070.067.867.214 (260.108.592.418) 224.944.507.042 (415.429.254.070) (49.707.385.285) 569.767.142.483 Bagian atas laba bersih perusahaan asosiasi pada tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 terdiri dari: 30 Juni 2011 30 Juni 2010 PT Ciptadana Capital 24.937.148.105 42.089.398.500 PT Star Pacific Tbk (10.430.791.097) 20.943.046.936 Jumlah 14.506.357.008 63.032.445.436 Manajemen berpendapat bahwa tidak terjadi penurunan permanen atas nilai investasi saham pada perusahaan asosiasi pada tanggal 30 Juni 2011 dan 2010. 8. Investasi Jangka Panjang Lainnya 30 Juni 2011 31 Desember 2010 PT Kustodian Sentral Efek Indonesia 300.000.000 300.000.000 PT Bhakti Sarana Ventura 100.000.000 100.000.000 PT Pondok Indah Padang Golf 75.000.000 75.000.000 Jumlah 475.000.000 475.000.000 Investasi jangka panjang merupakan investasi pada instrumen ekuitas di perusahaan-perusahaan tersebut di atas yang dicatat sebesar biaya perolehan. Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat investasi pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 akan dapat terealisasi seluruhnya. d1-7/28/2011 17 paraf:

9. Aset Tetap 30 Juni 2011 Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir Pemilikan Langsung Harga Perolehan Prasarana Kantor 410.324.750 -- -- 410.324.750 Peralatan dan Perabot Kantor 480.574.309 7.150.000 -- 487.724.309 Kendaraan Bermotor 9.680.000 -- -- 9.680.000 Jumlah 900.579.059 7.150.000 -- 907.729.059 Pemilikan Langsung Akumulasi Penyusutan Prasarana Kantor 93.368.464 79.239.072 -- 172.607.536 Peralatan dan Perabot Kantor 227.475.326 61.159.646 -- 288.634.972 Kendaraan Bermotor 9.680.000 -- -- 9.680.000 Jumlah 330.523.790 140.398.718 -- 470.922.508 Nilai Buku 570.055.269 436.806.551 31 Desember 2010 Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir Pemilikan Langsung Harga Perolehan Prasarana Kantor 85.582.250 324.742.500 -- 410.324.750 Peralatan dan Perabot Kantor 246.971.809 233.602.500 -- 480.574.309 Kendaraan Bermotor 9.680.000 -- -- 9.680.000 Jumlah 342.234.059 558.345.000 -- 900.579.059 Pemilikan Langsung Akumulasi Penyusutan Prasarana Kantor 74.092.803 19.275.661 -- 93.368.464 Peralatan dan Perabot Kantor 204.559.164 22.916.162 -- 227.475.326 Kendaraan Bermotor 9.680.000 -- -- 9.680.000 Jumlah 288.331.967 42.191.823 -- 330.523.790 Nilai Buku 53.902.092 570.055.269 Penyusutan pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 masing-masing sebesar 140.398.718 dan 42.191.823 dibebankan ke beban usaha periode yang bersangkutan. Kendaraan bermotor diasuransikan terhadap segala risiko berdasarkan suatu paket polis tertentu kepada PT Lippo Insurance Tbk, pihak hubungan istimewa, dengan nilai pertanggungan sebesar 5.184.000 masingmasing pada 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010. Manajemen berpendapat bahwa tidak ada indikasi keadaan-keadaan yang membuat nilai aset tetap mengalami penurunan nilai pada 30 Juni 2011. d1-7/28/2011 18 paraf:

10. Bunga Masih Harus Dibayar 30 Juni 2011 31 Desember 2010 Pihak Hubungan Istimewa (lihat Catatan 5) 3.873.604.583 3.605.697.851 Pihak Ketiga Fortress Capital Ltd. 60.370.508.722 57.016.601.098 Jumlah 64.244.113.305 60.622.298.949 Bunga masih harus dibayar kepada pihak hubungan istimewa merupakan bunga atas pinjaman kepada Pacific Asia Holdings Ltd, Cook Islands, pemegang saham (lihat Catatan 5 dan 12). Bunga masih harus dibayar kepada pihak ketiga merupakan bunga atas pinjaman kepada Fortress Capital Ltd, Malaysia (lihat Catatan 13). 11. Hutang Lain-lain Pihak Ketiga 30 Juni 2011 31 Desember 2010 Pihak Ketiga Eks Nasabah 1.776.246.692 1.776.246.692 Lain-lain 250.725.648 247.422.048 Jumlah 2.026.972.340 2.023.668.740 Hutang eks nasabah merupakan hutang kepada nasabah pada saat Perusahaan masih beroperasi sebagai perantara perdagang efek. 12. Hutang Pemegang Saham Akun ini merupakan pinjaman dari Pacific Asia Holding Limited (PAH), Cook Islands, sebesar USD 1,579,546 yang diperoleh Perusahaan pada tanggal 20 Desember 2002. Pinjaman ini tidak dikenakan bunga untuk 18 (delapan belas) bulan pertama dan selanjutnya sebesar 6% per tahun sampai jatuh tempo pada tanggal 19 Desember 2005. Selanjutnya, pinjaman ini diperpanjang sampai dengan 19 Desember 2008 dan diperpanjang kembali sampai dengan 19 Desember 2011 dengan bunga sebesar 2,5% per tahun. Sesuai perjanjian perpanjangan pinjaman, Perusahaan dapat membayar sebagian atau seluruh pokok dan bunga pinjaman sampai dengan saat jatuh tempo. Pajak penghasilan atas pendapatan bunga yang diterima oleh PAH, masih dicatat dalam Bunga Masih Harus Dibayar Pihak Hubungan Istimewa pada neraca konsolidasian (lihat Catatan 10). Tidak ada aset milik Perusahaan dan perusahaan anak yang dijadikan jaminan. d1-7/28/2011 19 paraf:

13. Hutang Jangka Panjang Berdasarkan Akta Perjanjian Pokok Penyelesaian Hutang No. 18 tanggal 16 April 2001 yang dibuat di hadapan Theresia Putranti Wahyuningsih, SH, Notaris di Tangerang, Perusahaan bersama-sama dengan perusahaanperusahaan dalam Lippo Land Group dan PT Lippo Karawaci Tbk (LK) menandatangani Perjanjian Penyelesaian Hutang dengan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Berdasarkan perjanjian tersebut di atas, saldo pinjaman Perusahaan beserta bunganya yang telah disetujui BPPN sejumlah 89.962.812.500 telah dibayar LK, sehingga Perusahaan mengakui hutang jangka panjang kepada LK. Pinjaman ini dialihkan kepada Fortress Capital Ltd., Malaysia (Fortress) pada 27 Desember 2004. Berdasarkan Perjanjian Hutang tanggal 7 April 2005, Fortress menyetujui untuk mengkapitalisasi seluruh bunga yang belum dibayar ke dalam pokok pinjaman, sehingga pokok pinjaman setelah perjanjian tersebut menjadi 123.158.806.808 dan akan jatuh tempo pada 7 April 2011. Pinjaman ini diperpanjang untuk jangka waktu 20 bulan, efektif dari tanggal 7 April 2011 atau sampai pinjaman terlunasi, yang mana yang terjadi lebih dahulu. Hutang ini memiliki tingkat bunga sebesar 1% di atas rata-rata suku bunga Sertifikat Bank Indonesia selama satu tahun. Pembayaran bunga dilakukan pada tanggal 31 Desember setiap tahunnya. Untuk periode sampai 30 Juni 2011 dan 2010 suku bunga yang berlaku masing-masing adalah sebesar 6,88% dan 7,45% per tahun. Saldo bunga terhutang, termasuk pajak penghasilan atas bunga tersebut, disajikan sebagai "Bunga Masih Harus Dibayar Pihak Ketiga " pada neraca konsolidasian (lihat Catatan 10). Pembayaran pokok dan bunga dapat dilakukan secara tunai atau dengan penyerahan aset berwujud dan tidak berwujud yang dimiliki Perusahaan, termasuk namun tidak terbatas pada surat-surat berharga yang dimiliki Perusahaan dan pada harga yang disepakati bersama. Tidak ada aset milik Perusahaan dan perusahaan anak yang dijadikan jaminan. 14. Modal Saham Pemegang saham dan komposisi pemilikan saham Perusahaan pada 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 berdasarkan data Biro Administrasi Efek - PT Sharestar Indonesia, pihak hubungan istimewa, adalah sebagai berikut: Jumlah Persentase Jumlah Pemegang Saham Saham Kepemilikan (Lembar) % Pasific Asia Holdings Limited 1.134.888.030 51,16 567.444.015.000 Lain-lain (masing-masing kurang dari 5%) 1.083.611.970 48,84 541.805.985.000 Jumlah 2.218.500.000 100,00 1.109.250.000.000 Dalam rangka memperbaiki struktur permodalan Perseroan, pada bulan Juni 2011 Perseroan melakukan aksi korporasi yaitu melakukan Reverse Stock dan Penawaran Umum Terbatas III dengan menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Pelaksanaan Reverse Stock dan Penawaran Umum Terbatas III (PUT III) ini telah mendapat persetujuan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan masing-masing pada tanggal 10 Juni 2011 dan 27 Juni 2011. d1-7/28/2011 20 paraf:

Rerverse Stock dilaksanakan dengan cara meningkatkan nilai nominal masing-masing saham sebanyak 2 (dua) kali yaitu untuk saham lama dengan sebutan sahan seri A dari semula 500 per saham menjadi 1.000 per saham dan melakukan penambahan seri saham baru dengan sebutan saham seri B yang dikeluarkan dari portepel dengan nominal 100 per saham, seluruhnya berjumlah 33.277.500.000 saham. Tanggal 8 Juli 2011, saham Perseroan mulai diperdagangkan dengan nilai nominal baru hasil Reverse Stock. PUT III ditawarkan dengan harga pelaksanaan 140 per saham. Setiap pemegang 3 saham Biasa Atas Nama Seri A ( Saham Lama ) mempunyai 4 Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) untuk membeli 4 Saham Baru dengan nilai nominal 100 per saham. Saham baru yang ditawarkan dalam rangka PUT III dengan menerbitkan HMETD ini seluruhnya adalah saham yang dikeluarkan dari portepel Perseroan sejumlah 1.479.000.000 dengan nominal 100 per saham. Nilai PUT III ini adalah. 207.060.000.000. Saham yang akan diterbitkan dalam rangka PUT III ini akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI). 15. Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Perusahaan Asosiasi 30 Juni 2011 31 Desember 2011 Tambahan Modal Disetor 62.208.497.343 62.208.497.343 Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Perusahaan Asosiasi 31.161.466.833 33.310.354.856 Kerugian yang Belum Direalisasi atas Penurunan Nilai Pasar Efek (18.025.368.350) (20.524.139.292) Dividen yang Tidak Diklaim oleh Pemegang Saham 557.225.637 557.225.637 Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali 55.317.963.882 55.317.963.882 Saldo Laba 94.074.604.616 94.074.604.616 Jumlah 225.294.389.961 224.944.507.042 16. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Akun ini merupakan selisih nilai antara biaya perolehan dengan nilai tercatat dari transaksi pembelian dan pelepasan saham PT Star Pacific Tbk, perusahaan asosiasi, dengan pihak-pihak hubungan istimewa yang dilakukan pada berbagai tanggal dari tahun 1996 sampai dengan tahun 1999. Biaya perolehan dan nilai tercatat pada saat transaksi-transaksi tersebut masing-masing sebesar.1.008.474.497.763 dan 748.365.905.345. 17. Pendapatan Usaha 30 Juni 2011 30 Juni 2010 Jasa Manajemen Investasi 31.742.147 -- Keuntungan Portofolio Investasi - Bersih -- 1.153.168.017 Lain-lain 1.669.981 1.243.827 Jumlah 33.412.128 1.154.411.844 d1-7/28/2011 21 paraf:

18. Beban Umum dan Administrasi 30 Juni 2011 30 Juni 2010 Gaji, Bonus dan Tunjangan 2.596.617.935 2.541.446.049 Keanggotaan pada Bursa Efek 310.000.000 113.000.000 Honorarium Tenaga Ahli 178.500.000 160.000.000 Beban Administrasi Efek 156.677.932 162.013.278 Penyusutan 140.398.718 9.463.724 Sewa 88.624.200 137.443.534 Telekomunikasi 25.648.100 19.241.350 Kerugian yang Belum Direalisasi atas Portofolio Efek - Bersih 15.098.525 -- Lain-lain 84.792.340 108.492.005 Jumlah 3.596.357.750 3.251.099.940 19. Pendapatan (Beban Lain-lain) 30 Juni 2011 30 Juni 2010 Pendapatan Bunga 271.551.325 114.476.234 Beban Bunga (3.564.341.152) (3.844.732.603) Laba Selisih Kurs - Bersih 564.867.907 675.043.541 Jumlah (2.727.921.920) (3.055.212.828) 20. Laba per Saham Perhitungan laba bersih per saham dasar Perusahaan adalah sebagai berikut: 30 Juni 2011 30 Juni 2010 Laba Bersih 8.215.489.466 57.880.544.512 Jumlah Rata-rata Saham Beredar 2.218.500.000 2.218.500.000 Laba Bersih per Saham Dasar 3,70 26,09 Perusahaan tidak menghitung laba per saham dilusian karena tidak memiliki transaksi berpotensi dilusi terhadap saham biasa. d1-7/28/2011 22 paraf:

21. Aset dan Kewajiban Moneter dalam Mata Uang Asing Saldo aset dan kewajiban moneter Perusahaan pada tanggal neraca dalam mata uang asing serta nilai ekuivalennya di dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: 30 Juni 2011 31 Desember 2010 USD Ekuivalen USD Ekuivalen Aset Kas dan Setara Kas 207.00 1.779.579 323.71 2.910.477 Kewajiban Bunga Masih Harus Dibayar (450,576.32) (3.873.604.583) (401,034.13) (3.605.697.851) Hutang Kepada Pemegang Saham (1,579,546.00) (13.579.356.962) (1,579,546.00) (14.201.698.086) Jumlah Kewajiban (2,030,122.32) (17.452.961.545) (1,980,580.13) (17.807.395.937) Jumlah Kewajiban - Bersih (2,029,915.32) (17.451.181.966) (1,980,256.42) (17.804.485.460) 22. Kontinjensi Pada tanggal 9 Maret 2011, Bapepam dan LK melalui suratnya No.: S-12/BL/MI/S.2/2011, memerintahkan kepada Perseroan untuk memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan Manajer Investasi, termasuk tapi tidak terbatas pada Peraturan V.A.3 tentang Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Manajer Investasi dan V.D.11 tentang Pedoman Pelaksanaan Fungsi-fungsi Manajer Investasi paling lambat 90 (sembilan puluh) hari sejak tanggal tersebut. Jika sampai dengan berakhirnya waktu yang dimaksud di atas, Perseroan belum memenuhi seluruh perintah, maka Bapepam dan LK akan menetapkan sanksi administratif berupa pencabutan izin usaha Manajer Investasi. Pada tanggal 10 Juni 2011, Bapepam dan LK melalui suratnya No.: S-6424/BL/2011 memberitahukan bahwa PT Lippo Securities Tbk telah melaksanakan dan melakukan upaya untuk melaksanakan perintah Bapepam dan LK untuk memenuhi ketentuan Peraturan V.A.3 dan V.D.11. Disamping itu Bapepam dan LK minta kepada Perseroan untuk meningkatkan pemenuhan fungsi pemasaran, riset dan teknologi, serta sumber daya manusia dan wajib untuk menerbitkan produk investasi sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku paling lambat 3 bulan sejak tanggal surat ini ditetapkan. 23. Instrumen Keuangan: Manajemen Risiko Keuangan Risiko keuangan utama yang dihadapi Perusahaan adalah risiko kredit, risiko nilai tukar mata uang asing, risiko suku bunga, risiko likuiditas dan risiko harga. Perhatian atas pengelolaan risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangan perubahan dan volatilitas pasar keuangan di Indonesia. Tabel berikut menyajikan nilai tercatat pada masing-masing kategori aset dan kewajiban keuangan pada 30 Juni 2011: d1-7/28/2011 23 paraf: