BAB I PENDAHULUAN. Daun stevia merupakan daun yang berasal dari tanaman stevia (Stevia

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Industri makanan dan minuman sering menggunakan pemanis sebagai

BAB I PENDAHULUAN. industri. Pemanis yang umumnya digunakan dalam industri di Indonesia yaitu

BAB I PENDAHULUAN. baik di pasar domestik maupun internasional. Selain itu, juga didukung dengan

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehidupan di Indonesia telah banyak mengalami perubahan terutama

BAB I PENDAHULUAN. Tanaman sukun tumbuh tersebar merata di seluruh daerah di Indonesia,

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Teh merupakan salah satu dari jenis produk minuman yang dikenal dan

BAB I PENDAHULUAN. dasar tepung terigu yang digemari oleh semua kalangan usia (subagjo,

KARAKTERISTIK PRODUK BUBUK EKSTRAK JAGUNG MANIS INSTAN HASIL PENGERINGAN TIPE SPOUTED-VORTEX-BED SKRIPSI. Oleh NETI SURAMI NIM

PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Fisik Daya Larut

BAB I PENDAHULUAN. pada umunya merupakan hasil proses pengeringan menggunakan spray dryer.

BAB I PENDAHULUAN. penderita DM pada tahun 2013 (2,1%) mengalami peningkatan dibandingkan

BAB I PENDAHULUAN. minuman, terutama bahan pemanis buatan. Di samping harganya murah,

Macam-macam Pengering. TBM ke 9

KARAKTERISASI SIMPLISIA DAN EKSTRAK ETANOL DAUN BERTONI (Stevia rebaudiana) DARI TIGA TEMPAT TUMBUH

seperti Niasin (vitamin B3), vitamin A, C, E, anthraquinon, serat, magnesium,

PENGARUH PENAMBAHAN MALTODEKSTRIN PADA PEMBUATAN SANTAN KELAPA BUBUK

Ahmad Zaki Mubarok Kimia Fisik Pangan. Silika

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4. PEMBAHASAN 4.1. Penelitian Pendahuluan Penentuan Konsentrasi Mikroenkapsulan

I PENDAHULUAN. hampir di seluruh wilayah di Indonesia. Kelapa termasuk dalam famili Palmae,

BAB I PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Penelitian, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

SUBSTITUSI TEPUNG TEMPE UNTUK PEMBUATAN KUE LUMPUR COKLAT DENGAN PENAMBAHAN VARIASI GULA PASIR JURNAL PUBLIKASI

I. PENDAHULUAN. poliaromatik hidrokarbon / PAH (Panagan dan Nirwan, 2009). Redestilat asap cair

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Pewarna Alami untuk Pangan MERAH BIT

I. PENDAHULUAN. Tananam manggis (Garcinia Mangostana L) merupakan salah satu buah asli

I PENDAHULUAN. (6) Hipotesa Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

PENGERINGAN. Teti Estiasih - PS ITP - THP - FTP - UB

Prinsip proses pengawetan dengan penurunan kadar air pada bahan pangan hasil ternak. Firman Jaya

Uji Performansi Pengering Semprot Tipe Buchi B-290 Pada Proses Pembuatan Tepung Santan

BAB I PENDAHULUAN. terdapat pada waluh. Secara umum waluh kaya akan kandungan serat, vitamin, dan mineral yang bermanfaat bagi kesehatan.

I PENDAHULUAN. protein berkisar antara 20% sampai 30%. Kacang-kacangan selain sumber protein

I. PENDAHULUAN. selama penyimpanan (teroksidasinya senyawa fenol, perubahan warna), kurang praktis dalam penanganan, distribusi dan aplikasinya.

MEKANISME PENGERINGAN By : Dewi Maya Maharani. Prinsip Dasar Pengeringan. Mekanisme Pengeringan : 12/17/2012. Pengeringan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

JENIS-JENIS PENGERINGAN

BAB VI KANDUNGAN AIR

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi terhadap flavor dan berperan terhadap pembentukan warna.

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan bantuan kapang golongan Rhizopus Sp. Menurut Astawan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN. hemiselulosa dan lignin dan telah dikondensasi. Asap cair masih mengandung

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit degeneratif sejak beberapa dasawarsa silam telah menjadi penyebab

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

I PENDAHULUAN. produk pangan. Pewarna merupakan ingridient penting dalam beberapa jenis

PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pembuatan Tablet Effervescent Tepung Lidah Buaya. Tablet dibuat dalam lima formula, seperti terlihat pada Tabel 1,

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Esa Unggul

I PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang Penelitian,

I. PENDAHULUAN. kelezatannya (Anonim a, 2006). Manggis menyimpan berbagai manfaat yang luar

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu penyebab meningkatnya penderita penyakit degeneratif di

III. METODELOGI. Penelitian dilaksanakan di laboratorium PT KH Roberts Indonesia dan

EVAPORASI 9/26/2012. Suatu penghantaran panas pada cairan mendidih yang banyak terjadi dalam industri pengolahan adalah evaporasi.

METODE PENELITIAN. Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Batch Dryer, timbangan, stopwatch, moisturemeter,dan thermometer.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Tujuan pengeringan yang tepat untuk produk: 1. Susu 2. Santan 3. Kerupuk 4. Beras 5. Tapioka 6. Manisan buah 7. Keripik kentang 8.

ANALISIS INDEKS KONSUMSI GAS DAN EFISIENSI GAS MESIN SPRAY DRYER PADA PROSES PENGOLAHAN BAHAN BAKU KERAMIK

II. PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES

BAB I PENDAHULUAN. hidup. Namun disamping itu, industri yang ada tidak hanya menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. asam asetat Acetobacter xylinum. Nata terbentuk dari aktivitas bakteri Acetobacter

BAB I PENDAHULUAN. masih bertumpu pada beras. Meskipun di beberapa daerah sebagian kecil penduduk

I. PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

4. PEMBAHASAN 4.1. Analisa Kimia

I. Pendahuluan. A. Latar Belakang. B. Rumusan Masalah. C. Tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu negara, angka harapan hidup (AHH) manusia kian meningkat. AHH di

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

TUGAS INDUSTRI TEACHING

ABSTRAK. penting dalam penentuan kualitas dari tepung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari hubungan matematis

FORMAT MENAMPILKAN DATA TABEL, GAMBAR & TEHNIK MEMBAHAS

I PENDAHULUAN. Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka

Enkapsulasi Minyak Kopi Menggunakan Polisakarida Larut Air Kulit Buah Kopi Sebagai Flavoring

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lingkungan masyarakat perkotaan yang penuh dengan polusi, limbah, dan

BAB I PENDAHULUAN. pengeringan hingga kadar airnya menurun dan tahan terhadap. mikroba dan jamur, sehingga bisa disimpan dalam waktu cukup

CHARACTERISTIC OF RED BEET POWDER (Beta vulgaris L.) (SPRAY DRYING METHOD) PROCESSED BY VARIATION OF INLET TEMPERATURE AND MALTODEXTRIN

PENGARUH GRADE TEH HIJAU DAN KONSENTRASI GULA STEVIA (Stevia rebaudiana bertoni M.) TERHADAP KARAKTERISTIK SIRUP TEH HIJAU (GREEN TEA)

Polisakarida Larut Air (PLA) Kulit Kopi sebagai Pensubstitusi Gum Arab Pada Enkapsulasi Minyak Kopi

I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian,

BAB II LANDASAN TEORI. dibandingkan dengan ditempat panas. Pada udara dingin, pergerakan bakteri lebih

I PENDAHULUAN. mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, banyak mengkonsumsi makanan cepat saji atau instant. Makanan berlemak dan

1/14/2014 NERACA MASSA DALAM PENGOLAHAN PANGAN

Stevia, Pemanis Alami Baru untuk Industri Pangan Diposting oleh admin pada tanggal 14 April 2015

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stevia (Stevia rebaudiana) merupakan salah satu jenis tanaman obat di

PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN. ENDRIKA WIDYASTUTI, S.Pt, M.Sc, MP

Ekstraksi dan Karakterisasi Serbuk Nano Pigmen dari Daun Tanaman Jati (Tectona grandis linn. F)

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2007 BPS mencatat rata-rata konsumsi ubi jalar orang Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. adanya energi, manusia dapat menjalankan aktivitasnya dengan lancar. Saat

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai Maret 2013 di

1. BAB I PENDAHULUAN. karena kandungan gizi yang ada didalamnya. Susu merupakan sumber protein,

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN. tebu, bit, maple, siwalan, bunga dahlia dan memiliki rasa manis. Pohon aren adalah

BAB V ANALISIS HASIL PERCOBAAN DAN DISKUSI

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Daun stevia merupakan daun yang berasal dari tanaman stevia (Stevia rebaudiana Bertoni) yang sudah banyak digunakan oleh masyarakat Paraguay sejak ratusan tahun yang lalu sebagai bahan pemanis alami yang rendah kalori. Seluruh bagian tanaman stevia kecuali bagian akar mengandung glikosida yang dapat memberikan rasa manis namun akumulasi glikosida tertinggi terletak pada daun sehingga bagian tanaman yang dimanfaatkan untuk menjadi bahan pemanis adalah bagian daunnya. Daun stevia memiliki rasa manis karena mengandung senyawa seperti steviol glikosida dengan kemanisan hingga 200-300 kali lipat dari gula pasir. Stevia tidak mengandung kalori sehingga membuatnya sebagai alternatif bahan pemanis alami dan cocok untuk penderita diabetes. Senyawa utama dari glikosida dalam daun stevia yaitu rebaudiosida A (reb A) yang memberikan rasa manis (Kinghorn, 1982). Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO, 2014) diperkirakan lebih dari 1 milyar orang di dunia mengalami gangguan berat badan dan 400 juta diantaranya termasuk kategori obesitas. WHO mencatat sekitar 347 juta penduduk dunia mengalami diabetes pada tahun 2013. Data ini menunjukkan bahwa penderita diabetes di dunia termasuk di Indonesia mengalami peningkatan yang sangat tajam. Berdasarkan hasil riset (Wild dkk, 2004) diperkirakan penderita diabetes di Indonesia meningkat dari 8,4 juta jiwa pada tahun 2000 menjadi 21,3 juta jiwa pada tahun 2030. 1

2 Stevia memiliki kelebihan sebagai pemanis alami tanpa kalori dan telah diuji aman untuk makanan serta minuman oleh Food Drug Administration Amerika Serikat pada tahun 2008. Permintaan gula stevia pada tahun 2013 mencapai 4.100 ton dengan nilai pasar US$ 304 juta (Zenith International, 2013). Permintaan gula stevia ini tidak ditunjang dengan teknologi yang memadai di Indonesia. Hal ini dikarenakan penelitian tentang gula stevia dihentikan sejak 1990-an sehingga teknologi untuk mengembangkan potensi gula stevia sangat terbatas. Indonesia hanya bisa memproduksi sekitar 3 ton daun kering/ha/tahun dengan kandungan reb A sebesar 2-3 % dan lebih sedikit dibandingkan negara-negara lain seperti India, Tiongkok, Peru yang mampu menghasilkan 5-6 ton daun kering/ha/tahun dengan kandungan reb A sebesar 8-10 %. Pemanfaatan daun stevia dilakukan dengan cara direbus hingga mendidih kemudian disaring agar dihasilkan ekstrak stevia dan dikeringkan menjadi bubuk gula stevia. Proses pengeringan ekstrak stevia salah satunya menggunakan metode spray drying. Spray drying merupakan proses pengeringan untuk mengurangi kadar air suatu bahan sehingga dihasilkan produk berupa bubuk melalui penguapan cairan. Prinsip spray dryer menggunakan proses atomisasi cairan untuk membentuk droplet, kemudian droplet yang terbentuk dikeringkan menggunakan udara panas dengan suhu dan tekanan yang tertentu. Pengeringan dengan menggunakan spray dryer dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain kondisi pengeringan seperti suhu udara pengering, laju pengumpanan bahan, debit udara pengering, kelembaban udara dan suhu lingkungan sekitar serta kondisi dari bahan seperti sifat bahan, jenis, dan carrier agent yang digunakan.

3 Kondisi-kondisi tersebut mempengaruhi tingkat keberhasilan dari proses pengeringan menggunakan spray dryer dan kualitas bubuk hasil pengeringan yang dilakukan. Parameter-parameter ini harus diperhatikan agar sesuai dengan proses pengeringan droplet sehingga dapat menghasilkan bubuk dengan kualitas yang baik. Debit udara dan laju pengumpanan bahan merupakan parameter penting yang berpengaruh terhadap keberhasilan pengeringan dengan spray dryer. Debit udara pengering sangat menentukan kemampuan udara panas untuk mengeringkan produk yang dihembuskan ke dalam ruang pengering. Laju umpan bahan dapat menentukan seberapa besar energi pengeringan yang diperlukan untuk mengeringkan droplet dengan debit bahan yang berbeda-beda. Penelitian tentang pengaruh debit udara dan laju pengumpanan bahan dalam proses pengeringan menggunakan spray dryer di Indonesia belum terlalu banyak. Kondisi bahan juga menentukan dalam keberhasilan proses pengeringan dengan spray dryer dan salah satunya adalah penambahan carrier agenty yang bertujuan sebagai bahan pengikat dan pembawa material-material penting yang ada dalam bahan sehingga tidak menguap pada proses pengeringan berlangsung. Carrier agent yang digunakan dalam penelitian ini adalah maltodekstrin DE 10-12. Penelitian sebelumnya (Atika, 2015) telah mencoba pengeringan ekstrak daun stevia menggunakan spray dyer dengan atomizer tipe pneumatic. Metode ini masih memiliki kekurangan yaitu masih adanya pencampuran udara dari hembusan kompresor yang dapat menyebabkan suhu ruang chamber turun. Hal ini mengakibatkan energi pengeringan yang dibutuhkan semakin besar karena pasokan

4 udara panas menjadi lebih besar. Proses pengeringan ekstrak daun stevia menggunakan spray dyer dengan atomizer tipe pneumatic memilik kapasitas laju pengumpanan bahan yang rendah sehingga waktu pengeringan kurang efisien. Produk bubuk yang dihasilkan masih memilki kualitas kurang optimal seperti kadar air bubuk masih 5-7%, nilai compressibility 25 35%, wettability masih relatif tinggi 800 1600s sehingga diperlukan metode pengeringan ekstrak gula stevia yang lebih baik. Penelitian ini sebagai lanjutan penelitian sebelumnya dengan memodifikasi bagian atomizer dari tipe pneumatic menjadi tipe tekan. Metode ini diharapkan dapat memperbaiki dan dapat dibandingkan dengan metode yang sebelumnya. Metode yang dilakukan diharapkan tidak ada lagi pencampuran udara kompresor dengan udara pengering sehingga proses pengeringan lebih efisien. Hal lain yang dapat dilakukan untuk menambah efisiensi waktu pengeringan yaitu laju pengumpanan bahan yang digunakan lebih besar namun harus diperhatikan juga besarnya energi pengeringan yang diperlukan sehingga dapat menghasilkan bubuk yang baik. Sifat fisik bubuk yang dianalisa sebagai parameter kualitas produk antara lain kadar air, bulk density, wettability, kelarutan, derajat keputihan, rendemen, dan efisiensi produksi. Kadar air digunakan untuk mengetahui umur simpan dari produk bubuk yang dihasilkan. Bulk density digunakan untuk menentukan kualitas bubuk diharapkan memiliki rongga partikel yang lebih kecil dan tidak mudah dipadatkan. Analisa wettability digunakan untuk menentukan seberapa cepat produk bubuk terdispersi dalam suatu pelarut. Kelarutan menunjukkan prosentase padatan yang

5 dapat larut kembali dalam suatu pelarut dimana semakin besar prosentase kelarutan maka produk bubuk yang dihasilkan semakin besar. Derajat keputihan menunjukkan tingkat kecerahan dari suatu produk bubuk. Rendemen menujukkan prosentase produk bubuk yang dihasilkan menggunakan spray dryer. Efisiensi produksi menunjukkan prosentase padatan bubuk kering yang dihasilkan dari proses pengeringan dengan spray dryer. Penelitian tentang pengeringan ekstrak daun stevia di Indonesia masih belum diperhatikan. Informasi tentang parameter-parameter yang mendukung keberhasilan proses pengeringan suatu bahan pertanian dengan menggunakan spray dryer juga masih sedikit. Parameter yang mempengaruhi kualitas produk hasil pengeringan stevia menggunakan spray dyer dengan atomizer tipe tekan antara lain suhu udara pengering, konsentrasi maltodekstrin, debit udara pengering dan laju pengumpanan bahan. Penelitian ini akan mengkaji pengaruh dari debit udara pengering dan laju pengumpanan bahan yang dapat mempengaruhi sifat fisik hasil pengeringan ekstrak daun stevia menggunakan spray dryer dengan atomizer tipe tekan. 1.2. Tujuan Secara umum tujuan penelitian ini adalah mengkaji sifat fisik bubuk stevia yang dikeringkan menggunakan spray dryer dengan berbagai variasi debit udara pengering dan laju pengumpanan bahan. Hal- hal yang dikaji antara lain : a) Pengaruh debit udara pengering laju pengumpanan bahan terhadap kualitas fisik hasil pengeringan yaitu kadar air produk akhir, bulk density (compacted

6 dan uncompacted), wettability, solubility, uji warna, dan kinerja alat pengering yaitu nilai rendemen serta efisiensi produksi bubuk. b) Menentukan kombinasi antara debit udara pengering dan laju pengumpanan bahan yang optimal untuk operasi pengeringan ekstrak daun stevia menggunakan spray dryer dengan atomizer tipe tekan. 1.3. Rumusan Masalah Rumusan masalah dari penelitian yang dilakukan antara lain : a) Bagaimana pengaruh variasi laju pengumpanan bahan dan debit udara pengering terhadap sifat fisik hasil pengeringan ekstrak gula stevia (kadar air produk akhir, bulk density (compacted dan uncompacted), wettability, solubility, uji warna, nilai rendemen dan efisiensi produksi bubuk? b) Berapakah laju pengumpanan bahan dan debit udara pengering yang optimal untuk menghasilkan kualitas hasil pengeringan dan kinerja alat yang baik? 1.4. Batasan Masalah Batasan masalah dari penelitian yang dilakukan antara lain : a) Penelitian dilakukan dengan menggunakan alat spray dryer yang terdapat pada Laboratorium Teknik Pangan dan Pascapanen, Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada. b) Bahan yang digunakan adalah ekstrak daun stevia dengan penambahan satu jenis carier agent yaitu maltodekstrin DE 10-12 dengan konsentrasi 25%. c) Penelitian dilakukan dengan memodifikasi pompa feed dan ukuran nozzle dengan dimensi chamber tingginya 160 cm serta diameter 60 cm.

7 d) Pengambilan data dilakukan dengan variasi laju pengumpanan bahan 1,79 L/jam ; 2,10 L/jam serta variasi debit udara pengering variasi 16,68 L/s ; 18,06 L/s ; 18,71 L/s ; dan 19,30 L/s. e) Analisa kualitas bubuk yang dilakukan hanya sebatas sifat fisik bahan seperti kadar air produk akhir, bulk density (compacted dan uncompacted), wettability, solubility, dan uji warna. f) Kinerja alat ditentukan berdasarkan hasil perhitungan nilai rendemen dan efisiensi produksi. 1.5. Manfaat Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi ilmiah untuk penggunaan teknologi spray dryer dalam produksi ekstrak daun stevia menjadi bubuk gula stevia yang rendah kalori. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai tolak ukur dalam penentuan perlakuan laju pengumpanan bahan dan debit udara pengering yang optimal agar efisiensi energi menjadi bagus sehingga dapat digunakan dalam pengeringan ekstrak daun stevia menggunakan spray dryer dengan atomizer tipe tekan.