MENINGKATKAN KUALITAS BUAH DURIAN DENGAN PEMUPUKAN TEPAT DAN BERIMBANG

dokumen-dokumen yang mirip
MENINGKATKAN KUALITAS BUAH DURIAN DENGAN PEMUPUKAN TEPAT DAN BERIMBANG

MENINGKATKAN KUALITAS BUAH DURIAN DENGAN PEMUPUKAN TEPAT DAN BERIMBANG

TINJAUAN PUSTAKA Pemupukan

PUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

PUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

VII. KEHARAAN DAN PEMUPUKAN

II. TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. ternyata memiliki sebuah potensi besar yang luput terlihat. Salah satu limbah yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mentimun dapat diklasifikasikan kedalam Kingdom: Plantae; Divisio:

PENERAPAN KONSEP KONSERVASI AGRO-EKOSISTEM PADA BUDIDAYA DURIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang hijau termasuk suku (famili) leguminoseae yang banyak

HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kompos Limbah Pertanian. menjadi material baru seperti humus yang relatif stabil dan lazim disebut kompos.

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang mempunyai

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Melon (Cucumis melo L.) merupakan salah satu buah yang dikonsumsi segar.

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan Metode Penelitian Pembuatan Pupuk Hayati

I. PENDAHULUAN. terus bermunculannya berbagai jenis industri yang mengolah bahan baku yang

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

(Shanti, 2009). Tanaman pangan penghasil karbohidrat yang tinggi dibandingkan. Kacang tanah (Arachis hypogaea) merupakan salah satu tanaman pangan

4. Jenis pupuk. Out line. 1. Definisi pupuk 2. Nutrien pada tanaman dan implikasinya 3. Proses penyerapan unsur hara pada tanaman

I. PENDAHULUAN. Jagung manis (Zea mays saccharata) merupakan salah satu komoditas pertanian

TINJAUAN PUSTAKA. A. Limbah Cair Industri Tempe. pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karna tidak

Mangga Hibrid Agri Gardina 45 Genjah dan Unik

I. PENDAHULUAN. Tanaman pisang adalah salah satu komoditas yang dapat digunakan sebagai

I. PENDAHULUAN. tanpa mengurangi tingkat kesuburan tanah atau kelestariannya. Dalam usaha

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Sifat Kimia dan Fisik Latosol sebelum Percobaan serta Komposisi Kimia Pupuk Organik

TINJAUAN PUSTAKA. Botani dan Morfologi Kacang Tanah

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman bawang merah (Allium ascolanum L.) termasuk salah satu tanaman sayuran umbi multiguna.

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. dicotyledoneae. Sistem perakaran kailan adalah jenis akar tunggang dengan

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) atau yang sering disebut Brambang

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diikuti oleh akar-akar samping. Pada saat tanaman berumur antara 6 sampai

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman

PENGARUH PEMBERIAN NITROGEN DAN KOMPOS TERHADAP KOMPONEN PERTUMBUHAN TANAMAN LIDAH BUAYA (Aloe vera)

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Miil.) termasuk tanaman sayuran yang sudah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan suatu komoditas hortikultura yang

I. PENDAHULUAN. Dalam 5 tahun terakhir produksi nasional kedelai tergolong rendah berkisar 600-

pengusaha mikro, kecil dan menegah, serta (c) mengkaji manfaat ekonomis dari pengolahan limbah kelapa sawit.

HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

I. PENDAHULUAN. Ultisols merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai sebaran

PENDAHULUAN. Dewasa ini kebutuhan jagung untuk pakan sudah lebih dari 50% kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Kandungan zat gizi yang lengkap dalam menu makanan yang sehat dan seimbang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai termasuk family leguminosae yang banyak varietasnya.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Teknik Budidaya Tanaman Durian

NERACA HARA PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kubis adalah kalori (25,0 kal), protein (2,4 g), karbohidrat (4,9 g), kalsium (22,0

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Bawang Merah. rumpun, tingginya dapat mencapai cm, Bawang Merah memiliki jenis akar

BAB I PENDAHULUAN. yang dikenal sebagai penghasil buah dan sayuran yang dikonsumsi oleh sebagian

I. PENDAHULUAN. Tanah merupakan salah satu faktor yang sangat berperan penting dalam bidang

TINJAUAN PUSTAKA Deskripsi Kacang Tanah

PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) merupakan komoditas pangan penghasil

II. TINJAUAN PUSTAKA. Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Analisis Variabel Pengamatan Pertumbuhan Kubis

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Nenas adalah komoditas hortikultura yang sangat potensial dan penting di dunia.

PRINSIP AGRONOMIK BUDIDAYA UNTUK PRODUKSI BENIH. 15/04/2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung merupakan salah satu komoditas strategis yang bernilai

I. PENDAHULUAN. Melon (Cucumis melo L.) merupakan tanaman semusim yang tumbuh merambat

KARYA ILMIAH TENTANG. BUDIDAYA CAISIN (Brassica juncea) SECARA ORGANIK DENGAN PENGARUH BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan salah satu komoditas

HUBUNGAN AIR DAN TANAMAN STAF LAB. ILMU TANAMAN

Pupuk Organik Cair AGRITECH

RESPON TANAMAN JAGUNG MANIS AKIBAT PEMBERIAN TIENS GOLDEN HARVEST. Oleh : Seprita Lidar dan Surtinah

BAB I PENDAHULUAN. adanya kandungan karotin, Vitamin A, Vitamin B dan Vitamin C. Oleh karena itu,

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kedelai Varietas Detam-1. Kegunaan utama kedelai hitam di Indonesia yaitu sebagai bahan baku

TINJAUAN PUSTAKA. kedalaman tanah sekitar cm (Irwan, 2006). dan kesuburan tanah (Adie dan Krisnawati, 2007).

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

PENDAHULUAN. Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan komoditas yang mendapat

HASIL PERCOBAAN. C N C/N P K Ca Mg ph Cu Zn Mn (%) (%) ppm Kompos 9,5 0,5 18,3 0,5 0,8 0,6 0,2 7,2 41,9 92,4 921,8 Kompos diperkaya

Agro inovasi. Inovasi Praktis Atasi Masalah Perkebunan Rakyat

HASIL DAN PEMBAHASAN. memberikan pengaruh berbeda nyata terhadap parameter tinggi tanaman, berat

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. memiliki potensi sangat besar dalam menyerap tenaga kerja di Indonesia.

PENDAHULUAN Tanaman kelapa kopyor (Cocos nucifera L var. Kopyor) merupakan tanaman kelapa yang secara genetik menghasilkan buah kelapa dengan ciri

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Percobaan

II. TINJAUAN PUSTAKA. vegetatif dan generatif. Stadia pertumbuhan vegetatif dihitung sejak tanaman

PERAN BAHAN ORGANIK DAN TATA AIR MIKRO TERHADAP KELARUTAN BESI, EMISI CH 4, EMISI CO 2 DAN PRODUKTIVITAS PADI DI LAHAN SULFAT MASAM RINGKASAN

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu komoditi tanaman

1.5. Hipotesis 3. Pemberian pupuk hayati berperan terhadap peningkatan pertumbuhan tanaman nilam. 4. Pemberian zeolit dengan dosis tertentu dapat

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tomat

Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh

PEMUPUKAN TANAMAN CABAI Oleh : Isnawan BP3K Nglegok

I. PENDAHULUAN. Tanaman jahe (Zingiber officinale Rosc.) merupakan salah satu tanaman yang

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Alat dan Bahan

TUGAS I. MANAJEMEN PEMELIHARAAN KELAPA SAWIT

II. TINJAUAN PUSTAKA. vegetasinya termasuk rumput-rumputan, berakar serabut, batang monokotil, daun

I. PENDAHULUAN. memiliki nilai ekonomi penting di Indonesia. Nilai ekonominya yang tinggi

Transkripsi:

MENINGKATKAN KUALITAS BUAH DURIAN DENGAN PEMUPUKAN TEPAT DAN BERIMBANG Durian memiliki sensasi rasa yang unik dan aroma khas yang menjadi daya tarik setiap konsumen untuk kembali tertantang makan durian, sehingga komoditas buah tropika yang satu ini menjadi sangat populer dan memiliki peminat fanatik yang cukup banyak. Akibatnya durian dihargai sangat tinggi dan menarik banyak kalangan untuk menanamnya, baik sebagai usaha agribisnis untuk meraih keuntungan maupun untuk menyalurkan hobi. Saat ini peluang usaha durian dalam negeri sangat baik, karena kebijakan pemerintah untuk membatasi impor produk hortikultura termasuk durian, memberikan peluang sebagai substitusi impor yang pada tahun 2010 mencapai volume 34.705 ton atau sekitar 4,95% dari total produksi durian nasional yang mencapai 700.890 ton.

palapak.com Namun demikian, peluang ini belum sepenuhnya dapat diambil karena fakta di lapangan menunjukkan bahwa durian di Indonesia menghadapi masalah pada kualitas buah. Tiga kasus berkaitan dengan kualitas yang banyak ditemui, yaitu buah mengkal (matang sebagian), daging buah lunak dan berair serta buah yang sebagian dagingnya mengering. Durian sebagai Komoditas Budidaya Baru Pokok permasalahan kualitas buah tersebut diduga akibat dari pelaksanaan budidaya yang belum mengacu pada prosedur budidaya yang baik dan benar. Walaupun merupakan tanaman asli Indonesia, namun dalam hal pengalaman budidaya, durian merupakan komoditas yang relatif baru, bahkan kalah jauh dengan komoditas perkebunan seperti kopi, kakao, karet dan sawit, yang merupakan komoditas introduksi. Karena pada komoditas perkebunan

foto: caramenanam.com

ada keterlibatan pemerintah melalui BUMN perkebunan yang selalu mengadopsi teknologi terbaru, sedangkan pengembangan komoditas durian dan buah tropika lainnya, dapat dikatakan murni oleh masyarakat yang dikelola secara tradisional. Implikasinya, hal ini dapat berpengaruh pada pemahaman budidaya yang diterapkan oleh masyarakat pada tanaman durian. Bandingkan juga dengan pengalaman negara tetangga Thailand yang sudah memperhatikan durian sejak 300 tahun yang lalu. Hal ini dapat dilihat dari produk durian lokal yang beredar di pasaran umumnya merupakan produk buah yang dikumpulkan dari hutan atau campuran plasma nutfah durian liar, bukan merupakan buah yang diproduksi dari kebun yang sengaja ditanam. Karena memang kebun-kebun durian yang dikelola secara intensif masih terbilang sedikit dan relatif baru, sehingga pengenalan varietas disematkan mengikuti asal daerah seperti durian medan, durian lampung, dll., dan tidak pada varietas tertentu sebagaimana di Thailand. Masalah Kualitas Buah Berkaitan dengan Defisiensi Hara Sebagaimana telah dipahami bahwa durian memiliki cita-rasa dan aroma yang kaya. Di samping rasa manis, durian yang berkualitas juga harus memiliki cita rasa lain seperti unsur rasa pahit, gurih, tekstur pulen, aroma yang sedap dan beberapa kombinasi lain. Tetapi sedikit yang menyadari dengan kompleksnya cita-rasa tersebut tentunya memerlukan persyaratan yang kompleks pula, di mana masing-masing unsur cita rasa dikendalikan oleh jenis dan komposisi hara yang berbeda-beda. Secara khusus, permasalahan kualitas buah ini diduga disebabkan oleh defisiensi unsur hara dalam tanah. Daging buah yang mengkal sebagian, atau sering juga didapati buah yang jatuh sebelum masak, merupakan salahsatu masalah umum yang dijumpai terjadi di kebun durian. Gejala ini umumnya ditemui pada varietas yang

menghasilkan buah yang berukuran besar seperti monthong. Tanda umum yang mudah terlihat yaitu warna daging tidak merata, bila varietas durian berdaging kuning, maka ada bagian yang terlihat putih di bagian pangkal atau ujung. Hal ini diduga berkaitan dengan defisiensi kalsium (Ca). Sebagaimana diketahui bahwa sekitar 70% lahan di Indonesia ialah lahan masam dengan kandungan kalsium rendah. Kekurangan kalsium pada saat pembungaan juga ditandai dengan kerontokan bunga karena fungsi kalsium dalam memperkuat dinding sel. Masalah kedua yaitu buah yang basah dan rasanya hambar. Gejala ini banyak muncul apabila saat pematangan buah diiringi oleh curah hujan yang tinggi. Sulur buah basah atau disebut wet core disebabkan oleh akumulasi air yang berlebihan dalam tanah dan kekurangan hara kalium (K), sedangkan masalah umum yang Foto: menanamduren.com

Gambar 1. Durian dengan penampilan yang bersih, warna daging merata, dan gemuk, merupakan ciri durian yang sehat.

flickr.com ketiga yaitu buah mengering atau seperti terbakar sebagian, diduga karena kekurangan boron (Bo). Berbeda dengan akibat kekurangan Ca yang pucat dan mengeras, umumnya ditemui secara bersamaan dalam satu hamparan kebun. Karena walaupun masalah defisiensi yang menonjol hanya terhadap ketiga unsur Ca, K dan Bo, namun sebenarnya berkaitan juga dengan unsur yang lain selama dalam proses pertumbuhan, sehingga penanganan masalahnya dianjurkan dilakukan secara menyeluruh melalui paket pemupukan secara tepat dan berimbang selama satu siklus produksi. Tepat dalam arti tepat jenis, dosis, waktu dan cara pelaksanaan. Berimbang dimaksudkan memberikan pupuk dengan komposisi sesuai dengan kebutuhan gejala kekurangan Bo yang lebih ringan terlihat ada bagian keriput dengan warna pucat di pinggir buah. Kondisi gangguan fisiologis yang menurunkan kualitas buah durian umumnya terjadi pada budidaya durian secara semi intensif dan telah mengalami beberapa kali berbuah. Padahal pada panen awal kualitas buah tidak terdapat masalah. Hal ini berkaitan dengan

daya dukung lahan yang tidak diperhitungkan sebelumnya dan pelaksanaan budidaya yang tidak memperhatikan keseimbangan asupan pupuk dengan total buah yang dipanen, sehingga semakin hari daya dukung tanah dalam menyediakan hara semakin berkurang. Pemupukan Tepat dan Berimbang Gejala serangan tiga jenis penyakit fisiologis ini dapat muncul secara sendiri-sendiri, namun tanaman dan berbeda-beda berdasarkan ritme pertumbuhan tanaman. Tepat jenis dan tepat dosis, berhubungan dengan komposisi pupuk yang diperlukan berkaitan dengan karakter tanaman. Berdasarkan salahsatu hasil analisis buah, dalam setiap 100 kg buah yang dipanen setara dengan lebih kurang 150 g N, 26 g P, 260 g K, 260 g Ca dan 32 g Mg. Jumlah tersebut dalam penelitian yang lain disebutkan setara dengan jumlah unsur hara yang diserap oleh tanaman dari tanah yaitu sebanyak 0,23% N, 0,4% P, 0,41% K, 0,03% Ca dan 0,49% Mg. Data ini menunjukkan kebutuhan unsur hara minimal yang harus diberikan ke dalam tanah ditambah dengan kebutuhan untuk pertumbuhan tanaman itu sendiri. Tepat waktu, berkaitan dengan fase pertumbuhan dan perkembangan tanaman durian yang secara umum dibagi menjadi tiga, yaitu pertumbuhan vegetatif dimulai dari saat akhir panen sampai inisiasi pembungaan, inisiasi bunga dan pengisian buah. Pada saat pertumbuhan vegetatif dibutuhkan semua unsur hara yang diberikan dalam keadaan seimbang termasuk pemberian bahan organik untuk memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah, serta kalsium untuk penstabil ph. Pada saat inisiasi bunga perlu diberikan unsur hara P yang lebih dari unsur lainnya karena unsur ini berfungsi sebagai sumber energi, mengingat kebutuhan energi yang tinggi saat tanaman inisiasi pembungaan sampai pemasakan buah. Karena unsur P merupakan

komponen dari adenosin trifosfat (ATP), yaitu senyawa kimia pembawa energi. Selanjutnya pada proses pengisian/pemasakan buah diperlukan unsur K yang tinggi sebagai ko-faktor dalam aktivitas enzim yang dominan bekerja pada fase ini. Demikian juga diperlukan unsur lain yang penting dalam meningkatkan kualitas buah seperti warna dan tekstur seperti kalsium dan boron. Tepat cara pelaksanaan, berkaitan dengan cara aplikasi pupuk. Untuk masalah ini terdapat salah kaprah yang banyak dilakukan yaitu pemberian dengan membuat galian di sekeliling tajuk tanaman. Cara ini justru merusak/memutus perakaran tanaman durian yang sebenarnya telah berkembang dan menyebar jauh di luar area tajuk, maka cara yang tepat yaitu pupuk ditabur di bawah tajuk dimulai dari bagian tepi kemudian semakin ke dalam semakin tipis. Setelah pemberian pupuk kemudian ditutup dengan pemberian kompos (pada pemupukan pertama) atau ditutup dengan serasah (pada

kuinginberbagi.com pemupukan II dan III), atau sebelum pemupukan, bidang olah cukup digemburkan dengan garpu secara ringan, sehingga tidak merusak akar. Aplikasi Pupuk Standar Sampai saat ini belum ada rekomendasi pemupukan durian yang baku. Namun demikian, dari pengalaman di lapangan, beberapa aplikasi pemupukan telah diterapkan dan terbukti dapat menjaga kualitas buah durian. Salahsatunya yaitu pengalaman kelompok tani di Desa Batuah, Kec. Loa Janan, Kab. Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Pola pemupukan yang diterapkan yaitu menggunakan kombinasi pupuk organik (kompos), pupuk sintetik (anorganik), dan pupuk hayati, dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Tanaman umur 3 tahun (diameter batang ± 7 cm) diberi pupuk organik 30 kg/pohon/tahun dan terus ditingkatkan sesuai umur atau diameter batangnya sampai tanaman berumur 10 tahun sebanyak 360 kg/pohon/tahun. Bahan organik yang diberikan bukan pupuk kandang yang masih baru, tetapi yang sudah

dikomposkan. Pupuk kompos diberikan sekali setahun, yaitu setelah panen. 2. Pupuk anorganik (N, P, K, Mg dan Ca) diberikan sesuai pertumbuhan tanaman yang dihitung berdasarkan diameter batang. Berdasarkan standar pemberian pada tanaman berumur 3 tahun yang membutuhkan pupuk NPK 500 g/tahun, maka setiap tambahan 1 cm diameter batang ditambahkan 150 250 g NPK. Perhitungan kebutuhan pupuk NPK menggunakan pupuk NPK (15:15:15) sebagai standar. Perhitungan kebutuhan pupuk dihitung sebagai berikut: (1) mengukur lingkar batang pada ketinggian 50 cm dari permukaan tanah dan menghitung diameter batang dengan rumus sebagai berikut: Ø = C di mana: Ø = Diameter batang (cm) C = Lingkar batang (cm) 50 cm dari permukaan tanah = 22/7 (2)menghitung dosis pupuk NPK/pohon/tahun dengan rumus sebagai berikut: D = {(Ø cm - 7 cm) 200 g/cm + 500 g} Angka tetapan 200 g/cm merupakan nilai tengah (150 250 g/cm), jadi untuk tanah yang subur dapat menggunakan angka 150 g/cm, pada tanah yang kurus atau setelah panen besar menggunakan angka 250 g/cm. Dari perhitungan ini diperoleh contoh data pemupukan sebagaimana dalam tabel berikut:

Aplikasi Pupuk Mikro dan Aplikasi Khusus Untuk meningkatkan kualitas buah seperti tekstur, warna, dan aroma, selain pupuk makro, maka diperlukan juga pupuk mikro seperti Mn, Cu, Zn, Bo, dan Mo. Jenis pupuk ini biasanya tersedia sebagai pupuk daun yang aplikasinya melalui cara semprot. Karena fungsinya untuk meningkatkan kualitas buah, maka aplikasi pupuk mikro umumnya disarankan pada saat pengisian buah setiap 1 2 minggu sekali, terutama pada umur 30, 45 dan 60 hari setelah bunga mekar. Masalah kualitas buah yang terjadi karena kasus tunggal seperti buah mengeras (kahat Ca), maka penanganannya ialah dengan aplikasi kalsium nitrat 2 kg/pohon pada 1 bulan sebelum panen, atau tanaman disemprot dengan pupuk kalsium-boron pada 30, 45 dan 60 hari setelah bunga mekar. Pada kasus buah basah karena akumulasi air berlebihan dan kahat kalium, maka penanganannya dengan menjaga drainase lahan dan pemberian kalium yang tinggi pada 60 hari setelah bunga mekar atau 1 bulan sebelum panen, sedangkan buah mengering/terbakar akibat boron dapat diaplikasi dengan boron pada saat pengisian buah dengan cara disemprot pada umur 30, 45 dan 60 hari setelah bunga mekar. Santoso, PJ - Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika Jl. Raya Solok Aripan Km 8 Solok Sumatera Barat 27301 Email: jarot305@yahoo.com

sutracosees.wordpress.com

A B Gambar 3. Buah durian dengan gejala daging buah dan sulur berair (a), sebagian daging buah dan biji mengering (b)

Gambar 2. Daging buah mengkal umumnya terjadi pada varietas yang menghasilkan buah ukuran besar seperti Monthong akibat kekurangan Ca. Petunjuk Cara Melipat: Cover Cover Cover 1. Ambil dua Lembar halaman 13,14, 19 dan 20 2. Lipat sehingga cover buku (halaman warna) ada di depan. 3. Lipat lagi sehingga dua melintang ke dalam kembali Cover 4. Lipat dua membujur ke dalam sehingga cover buku ada di depan Cover 5. Potong bagian bawah buku sehingga menjadi sebuah buku