BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dengan perkembangan ekonomi yang mulai tumbuh dan teknologi yang pesat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. nilai perusahaan. Menurut IAI dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam praktiknya laporan keuangan oleh perusahaan dibuat dan disusun sesuai dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I. Analisa keuangan yang mencakup analisa rasio keuangan, analisa kelemahan

BAB I PENDAHULUAN. diperdagangkan. Pasar modal dapat dikatakan pasar abstrak, karena yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada umumnya, perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnis

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Harahap (2007) debt to equity ratio adalah rasio yang menggunakan hutang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Modal merupakan unsur penting dalam suatu perusahaan.

JURNAL. Oleh: LILIK RAHAYU Dibimbing Oleh : 1. Dr. M. Muchson, S.E., M.M 2. Hestin Sri Widiawati, S.Pd., M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dunia ini membutuhkan tempat tinggal. Tanpa bisa di pungkiri berapun harga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. peralatan lainnya yan mempunyai masa manfaat jangka panjang atau lebih dari satu

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu, umumnya suatu perusahaan memerlukan dana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Menurut Harjito dan Martono (2011:4) menyatakan:

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dibidang keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga yang beredar. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang diperoleh perusahaan, yaitu apakah laba tersebut akan dibagikan kepada

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. aktiva, baik langsung maupun tidak langsung dengan harapan mendapatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dan perluasan industri pada umumnya membutuhkan sumbersumber

BAB I PENDAHULUAN. daya yang dimiliki oleh perusahaan. Untuk tetap berjalan dengan baik suatu

Abdul Hamid 1 dan Bertilia Lina Kusrina 2 Universitas Gunadarma Jalan Margonda Raya No. 100 Pondok Cina Depok

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) adalah pasar berbagai instrumen. keuangan jangka panjang seperti saham, obligasi, waran yang dapat

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II URAIAN TEORITIS. minuman yang tercatat di Bursa Efek Jakarta. Pengambilan sampel dan purposive

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan. keuangan tersebut untuk menentukan atau menilai posisi

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

BAB II URAIAN TEORITIS. panjang yang digunakan oleh perusahaan, sedangkan struktur keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. mengelola dan menjalankan operasional usahanya. Ketika menjalankan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya pasti membutuhkan dana

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terkait penghitungan pajak. Kreditur, misalnya supplier dan pihak bank

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. keuangan, diperlukan kemampuan untuk membaca, menganalisa, dan menafsirkan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki banyak kebutuhan, terutama yang berkaitan dengan dana. Dana

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan sebagai suatu hal yang merupakan tuntutan bangsa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan

ANALISIS LEVERAGE DAN BEP

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya nilai perusahaan dapat meningkatkan kesejahteraan pemilik

Bab II. Tinjauan Pustaka

BAB 1 PENDAHULUAN. usaha, perusahaan membutuhkan dana yang biasanya berupa modal, modal

BAB I PENDAHULUAN. negara tentunya memerlukan dana, salah satu altenatif yang dapat digunakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelangsungan hidup perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia pada tahun 2013 tumbuh sebesar 5,78 persen

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. PADA PERIODE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, yang belum memiliki rumah. Disisi lain pemerintah juga sulit untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pada dasarnya perusahaan membutuhkan dana dalam jumlah tertentu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya perusahaan membutuhkan

daya yang dimiliki perusahaan sehingga perusahaan memilki motivasi untuk sangat penting, karena modal sangat dibutuhkan dalam menjalankan kegiatan

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PT GUDANG GARAM, TBK DAN HM. SAMPOERNA, TBK DITINJAU DARI CURRENT RATIO, RETURN ON EQUITY DAN EARNING PER SHARE

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, namun disisi lain penggunaan financial leverage dapat berpotensi

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang semakin keras telah

ANALISIS STRUKTUR MODAL PADA PT. MUSTIKA RATU TBK DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama investor dalam menanamkan modalnya di sebuah perusahaan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan pemegang sahamnya. Pemenuhan tujuan tersebut, maka. keputusan investasi, keputusan pendanaan dan keputusan dividen.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat bisnis. Tujuan semua investasi dalam berbagai bidang dan jenis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan. ROA merupakan salah satu indikator untuk mengukur

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Kebutuhan perusahaan dalam aktiva lancar adalah untuk membiayai operasi

BAB I PENDAHULUAN. Struktur pendanaan merupakan indikasi bagaimana perusahaan membiayai

BAB I PENDAHULUAN. dan berarti perusahaan telah melakukan financial leverage. Semakin besar utang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia mengalami perkembangan yang pesat dari periode ke

BAB I PENDAHULUAN. untuk kegiatan operasional, termasuk perusahaan manufaktur.hal ini

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan lancar. Perusahaan tentu tidak hanya mengharapkan dana dari

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1989 menjadi 288 emiten pada tahun 1999 (Susilo dalam. di Bursa Efek Indonesia mencapai 442 emiten (

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan bertujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia pada saat ini sedang menuju pada era globalisasi yang

BAB I PENDAHULUAN. biasanya mereka akan mendasarkan keputusannya pada beberapa informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang pesat,

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah pasar modal. Pasar modal efektif

BAB I PENDAHULUAN. imbalan dari investasinya tersebut. Investasi yang akan dilakukan oleh investor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. telekomunikasi selular yang digunakan untuk berkomunikasi dengan. banyak permintaan dari konsumen.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Hasa, 2008) (Lusiana, 2006) (Meyulinda dan Yusfarita, 2010) Weston and Copeland (2010:19)

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam menjalankan operasional perusahaannya memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

Saskia Febriani EA01

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dasar struktur modal berkaitan dengan sumber dana, baik itu sumber internal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi di pasar modal. Mulai dari pengusaha, pegawai, buruh,

BAB I PENDAHULUAN. tambahan bagi perusahaan dalam mengimplementasikan rencana strategis

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. investasi (return) dari investasi yang dilakukan. Return yang diperoleh berupa

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. permintaan dan penawaran atas instrumen keuangan jangka panjang yang

BAB 1 PENDAHULUAN. khususnya bagi pemegang saham sebagai pemilik perusahaan, dengan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya. Peran sektor perbankan dalam memobilisasikan dana

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (stakeholder) melalui keputusan atau kebijakan investasi, keputusan pendanaan,

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal. Dengan adanya pasar modal para investor dapat melakukan

Transkripsi:

Bab Pendahuluan BAB PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan perkembangan ekonomi yang mulai tumbuh dan teknologi yang pesat pada dewasa ini, maka setiap perusahaan membutuhkan laporan keuangan. Laporan keuangan ini penting bagi berbagai pihak, seperti pemilik perusahaan, manajemen, atau bank. Selain itu jika kita kaitkan dengan pesatnya perkembangan pasar modal di ndonesia, perusahaan-perusahaan yang bertransaksi di pasar modal selalu melampirkan laporan keuangan dalam prospektusnya. Hal ini dimaksudkan agar pihak-pihak ekstern perusahaan seperti : kreditur, bank dan investor dapat mengetahui keadaan dan perkembangan serta kondisi keuangan perusahaan sehubungan dengan modal yang akan ditanamkan atau kredit yang akan diberikan. Untuk dapat menjalankan usaha, setiap perusahaan membutuhkan dana. Dana diperoleh dari pemilik perusahaan maupun dari hutang. Dana yang diterima oleh perusahaan digunakan untuk membelanjai perusahaan. Penggunaan dana tersebut menimbulkan konsekuensi bagi perusahaan dalam memenuhi kewajibannya terhadap pemilik dana disamping perusahaan juga harus mengkontribusikan keuntungan guna menambah kemajuan. Salah satu tujuan dalam pemilihan berbagai alternatif metode pembelanjaan adalah untuk memperbesar pendapatan bagi pemilik modal sendiri atau pemegang saham biasa. Pada umumnya pemegang saham biasa dan calon pemegang saham 1

Bab Pendahuluan 2 sangat tertarik akan laba per lembar saham (Earning Per Share), karena hal ini menggambarkan jumlah rupiah yang diperoleh untuk setiap lembar saham biasa dan merupakan satu indikator keberhasilan suatu perusahaan. Rasio hutang merupakan kata lain dari struktur modal dimana struktur modal merupakan perbandingan antara hutang dengan modal sendiri. Struktur modal merupakan akibat dari keputusan pembelanjaan, yang intinya memilih apakah akan dipergunakan hutang ataukah modal sendiri dalam membelanjai perusahaan. Permasalahan struktur modal merupakan hal yang sangat menarik, karena berhadapan dengan dua hal yang berlainan yaitu Earning Per Share (EPS) dan harga saham. Dalam hal ini perusahaan PT. Aqua Golden Mississippi, Tbk. merupakan perusahaan yang telah tercatat di pasar modal tentu mengharapkan struktur modal yang optimum. Hal ini dikarenakan kebijakan struktur modal merupakan salah satu faktor penentu yang dapat mengoptimalkan nilai perusahaan. Dalam statusnya sebagai perusahaan publik dan merupakan perseroan yang bergerak dalam bidang sektor konsumsi barang industri, perusahaan memiliki tujuan memaksimalkan nilai perusahaan atau nilai saham perusahaan di pasar modal. Untuk itu PT. Aqua Golden Mississippi, Tbk. dituntut bisa lebih mandiri, baik dalam hal manajemen perusahaan maupun dalam pembiayaan investasi guna menghadapi perkembangan industri dimasa yang akan datang. Pilihan sumber dana yang akan digunakan dalam perusahaan mempunyai dampak terhadap pendapatan per lembar saham (Earning Per Share), hal ini dapat dilihat bila perusahaan menggunakan banyak modal dari hutang jangka panjang

Bab Pendahuluan 3 berarti adanya kewajiban tetap berupa pembayaran bunga pinjaman dan ini akan mengurangi pendapatan per lembar saham. Namun pada kondisi pencapaian laba sebelum bunga pinjaman dan pajak (Earning Before nterest and Tax) tertentu justru penggunaan hutang jangka panjang sebagai pilihan sumber dana memberi pendapatan per lembar saham yang lebih besar di bandingkan bila menggunakan modal sendiri yang berasal dari saham biasa. Penggunaan modal pinjaman (hutang) dalam srtuktur modal perusahaan di tinjau dari bidang manajemen keuangan, merupakan penerapan kebijakan Financial Leverage, dimana perusahaan membiayai kegiatannya (operasionalnya) dengan menggunakan modal pinjaman serta menanggung beban tetap dengan alasan terbatasnya modal sendiri, ingin meningkatkan rentabilitas modal sendiri dan lain-lain. Analisis Financial Leverage adalah suatu analisis yang dipergunakan sebagai penggunaan aktiva atau dana, untuk penggunaan tersebut perusahaan harus menutup biaya tetap dengan harapan untuk memperbesar pendapatan atau laba perusahaan. Selain meningkatkan pengembalian bagi investor, diterapkannya kebijakan Financial Leverage akan meningkatkan nilai hutang perusahaan, yang berarti perusahaan yang bersangkutan harus menanggung biaya modal dan resiko finansial yang lebih tinggi atau meningkatkan resiko keuangan (Financial Risk) perusahaan. Modal menjadi lebih tinggi karena perusahaan selain harus membayar pinjaman pokok, juga harus membayar bunga pinjaman rutin sampai hutang

Bab Pendahuluan 4 tersebut jatuh tempo dengan kata lain perusahaan akan terbebani bunga pinjaman yang pada akhirnya dapat membebani laba bersih dan arus kas perusahaan. PT. Aqua Golden Mississippi, Tbk. memenuhi kebutuhan modalnya dengan menggunakan modal pinjaman dari luar perusahaan yang berarti perusahaan melakukan kebijakan Financial Leverage. Hal ini dilakukan dengan tujuan memaksimalkan nilai perusahaan dimana salah satu hasil yang diharapkan adalah meningkatnya Earning Per Share. Berdasarkan uraian latar belakang penelitian diatas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai kebijakan Financial Leverage yang dituangkan ke dalam skripsi dengan judul : Pengaruh Financial Leverage Terhadap Laba Per Lembar Saham (Earning Per Share) pada PT. Aqua Golden Mississippi, Tbk. Jakarta. 1.2 dentifikasi Masalah Menyimak pada latar belakang penelitian yang dipaparkan diatas maka penulis dapat merumuskan permasalahan yang dapat di identifikasikan adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana perkembangan Financial Leverage di PT. Aqua Golden Mississippi, Tbk. 2. Bagaimana perkembangan Earning Per Share pada PT. Aqua Golden Mississippi, Tbk.

Bab Pendahuluan 5 3. Seberapa besar pengaruh Financial Leverage terhadap Earning Per Share di PT. Aqua Golden Mississippi, Tbk. 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengumpulakan data, baik data sekunder maupun data primer dan informasi yang akan digunakan sebagai pertimbangan mengenai Financial Leverage perusahaan dan Earning Per Share perusahaan yang akan diperlukan dalam penyusunan skripsi. 1.3.2 Tujuan Penelitian Tujuan daripada penelitian ini masih berkaitan dengan identifikasi masalah diatas, yaitu : 1. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan Financial Leverage di PT. Aqua Golden Mississippi, Tbk. 2. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan Earning Per Share pada PT. Aqua Golden Mississippi, Tbk. 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Financial Leverage terhadap Earning Per Share di PT. Aqua Golden Mississippi, Tbk. 1.4 Kegunaan Hasil Penelitian 1.4.1 Kegunaan Operasional

Bab Pendahuluan 6 Dari segi kegunaan operasional, hasil penelitian dan analisis ini diharapkan dapat bermanfaat bagi : a. Bagi Perusahaan Kegunaan operasional penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi perusahaan (PT. Aqua Golden Mississippi, Tbk.), yaitu memberikan sumbangan pemikiran dan saran untuk perusahaan mengenai informasi dari Financial Leverage dan Earning Per Share serta sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan perencanaan dan penentuan dalam pengambilan sumber dana untuk membiayai kegiatan operasional. Sehingga dapat dijadikan sebagai referensi untuk mempertimbangkan proyeksi penggunaan sumber modal yang selanjutnya. b. Bagi Pihak Terkait Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi perusahaanperusahaan terkait, khususnya perusahaan yang bergerak di bidang sektor konsumsi barang industri dalam membuat keputusan pendanaan. 1.4.2 Kegunaan Pengembangan lmu a. Bagi Penulis Kegunaan hasil penelitian bagi penulis yaitu diharapkan dapat menambah wawasan ilmu dan bertambah luasnya pengalaman serta dapat membandingkan teori yang didapat di bangku kuliah dengan kenyataan yang sesungguhnya dalam bidang manajemen keuangan. Dan dapat mengembangkan pengetahuan mengenai

Bab Pendahuluan 7 kebijakan dari Financial Leverage dan Earning Per Share suatu perusahaan khususnya perusahaan yang diteliti yaitu pada PT. Aqua Golden Mississippi, Tbk. b. Bagi Peneliti Lain Diharapkan dapat dijadikan bahan referensi atau rujukan bagi peneliti-peneliti lain dalam melakukan penelitian selanjutnya. c. Perkembangan lmu Manajemen Dalam hubungan dengan perkembangan ilmu manajemen diharapkan dapat lebih bermanfaat dan bernilai guna mendukung pengembangan ilmu manajemen khususnya manajemen keuangan. Sehingga ilmu manajemen dapat terus berkembang mengikuti perkembangan zaman. 1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 1.5.1 Kerangka Pemikiran Masalah pengelolaan keuangan sangat penting bagi kelangsungan hidup perusahaan, keuangan suatu perusahaan berkaitan dengan pengelolaan penggunaan dana (pembelanjaan aktif) dan pengelolaan sumber-sumber dana (pembelanjaan pasif). Pengelolaan penggunaan dana tercermin dalam bentuk berbagai aktiva dalam neraca baik aktiva lancar (curent assets) maupun aktiva tetap (fixed assets), maka semakin beredar kesempatan perusahaan untuk memperoleh keuntungan. Dengan kata lain, semakin efisien penggunaan dana,

Bab Pendahuluan 8 tentunya semakin baik bagi perusahaan. Pengelolaan sumber-sumber dana tercermin dalam bentuk berbagai jenis modal asing (hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang) dan modal sendiri. Semakin tepat penentuan sumber dana, semakin efisien pengelolaan dana dan berarti semakin baik bagi perusahaan. Menurut Susan rawati (2006:4), tujuan manajemen keuangan adalah untuk memaksimalkan profit atau keuntungan dan meminimalkan biaya (expense atau cost) guna mendapatkan suatu pengambilan keputusan yang maksimum, dalam menjalankan perusahaan kearah perkembangan dan perusahaan yang berjalan atau survive dan expantion. Aktiva tetap dan modal kerja digunakan oleh perusahaan dalam beroperasi, seperti tanah, bangunan pabrik, mesin, kendaraan dan peralatan lainnya yang mempunyai masa manfaat jangka panjang atau lebih dari satu tahun. Perusahaan juga bukan hanya menggunakan modal sendiri tetapi menggunakan modal pinjaman untuk memenuhi kebutuhan dananya. Atas penggunaan aktiva tetap tersebut perusahaan harus menanggung biaya yang bersifat tetap, misalnya berupa penyusutan, sedangkan atas penggunaan modal pinjaman, perusahaan harus menanggung beban tetap berupa pembayaran bunga. Perubahan dalam tingkat pengembalian dan resiko merupakan akibat dari adanya perubahan aktiva tetap atau modal pinjaman dalam perusahaan. Umumnya, peningkatan leverage menghasilkan peningkatan tingkat pengembalian dan risiko, sebaliknya penurunan leverage menghasilkan penurunan tingkat pengembalian dan risiko.

Bab Pendahuluan 9 Menurut Lukman Syamsudin (2002:119). Risiko finansial (Financial Risk) adalah suatu keadaan dimana perusahaan tidak mampu menutup biaya-biaya finansialnya. Risiko usaha di sebabkan oleh fluktuasi penghasilan sebelum bunga dan pajak (pendapatan operasi). Risiko usaha tergantung pada berbagai variabel permintaan, harga jual, harga masukan, dan besarnya Operating Leverage resiko keuangan meliputi risiko kegagalan, yang merupakan risiko yang menyebabkan peminjaman tidak dapat membayar bunga atau mengembalikan utang pokok makin besar Financial Leverage sebuah perusahaan, makin tinggi risiko keuangannya. Penggunaan modal pinjaman tersebut akan menghadapkan perusahaan kepada kewajiban untuk menanggung beban tetap, sebagaimana dikemukakan oleh Lukman Syamsudin (2002:89). Leverage biasanya dipergunakan untuk menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menggunakan aktiva atau dana yang mempunyai beban tetap (fixed cost assets or funds) untuk memperbesar tingkat penghasilan (return) bagi pemilik perusahaan. Leverage merupakan suatu kebijakan yang dilakukan oleh suatu perusahaan dalam hal menginvestasikan dana atau memperoleh sumber dana yang disertai dengan adanya beban/biaya tetap yang harus ditanggung perusahaan. Pada perusahaan yang menggunakan kebijakan Financial Leverage, sebagian dari kebutuhan modalnya dibiayai dengan modal pinjaman yang berasal dari luar perusahaan. Menurut Lukman Syamsudin (2000:112). Masalah Financial Leverage timbul karena adanya kewajiban-kewajiban finansial yang sifatnya tetap yang

Bab Pendahuluan 10 harus dikeluarkan oleh perusahaan. Kewajiban-kewajiban finansial yang tetap ini tidaklah berubah dengan adanya perubahan tingkat EBT dan harus dibayar tanpa melihat sebesar apapun tingkat EBT yang dicapai perusahaan. Financial Leverage dapat didefinisikan sebagai kemampuan perusahaan dalam menggunakan kewajiban-kewajiban finansial yang sifatnya tetap untuk memperbesar pengaruh perubahan EBT terhadap pendapatan per lembar saham biasa (Earning Per Share). Sedangkan menurut Syafaruddin Alwi (1994:301) menjelaskan bahwa Financial Leverage merupakan perbandingan antara total hutang dengan seluruh dana atau aktiva dalam perusahaan yang disebut juga dengan Leverage Factor. Financial Leverage dapat dihitung dengan Leverage Factor atau disebut juga dengan debt ratio, yaitu : Leverage Factor (Debt Ratio) = Total Debt Total Asset Diterapkannya kebijakan Financial Leverage oleh perusahaan, dalam bentuk pinjaman dari bank, obligasi, dan lain-lain, selain akan menambah beban tetap (biaya bunga rutin) juga akan mempengaruhi tingkat profitabilitas per tahun yang didapat perusahaan yang tercermin pada Return On Equity (ROE), Return On Asset (ROA), dan Earning Per Share (EPS). Keputusan perusahaan dalam mengambil kebijakan Financial Leverage atau dengan menggunakan modal pinjaman dalam struktur modalnya akan mempengaruhi terhadap keuntungan/laba per lembar saham/eps yang diperoleh

Bab Pendahuluan 11 perusahaan. Hal ini diungkapkan oleh Bambang Riyanto (2001:375) yang menjelaskan bahwa pada Financial Leverage penggunaan dana dengan beban tetap itu adalah dengan harapan untuk memperbesar pendapatan per lembar saham biasa (EPS=Earning Per Share). Demikian juga Agus Sartono (2001:263) menjelaskan : Financial Leverage adalah penggunaan dana yang memiliki beban tetap dengan harapan bahwa akan memberikan tambahan keuntungan yang lebih besar daripada beban tetapnya sehingga akan meningkatkan keuntungan yang tersedia bagi pemegang saham. Pada umumnya manajemen perusahaan, pemegang saham biasa dan calon pemegang saham sangat tertarik akan Earning Per Share (EPS), karena hal ini menggambarkan jumlah rupiah yang diperoleh untuk setiap lembar saham biasa. Salah satu indikator yang biasa digunakan oleh para investor dalam pengambilan keputusan investasi adalah Earning Per Share (EPS). EPS adalah suatu ukuran pendapatan yang akan diterima oleh pemegang saham. Bagi para investor, informasi EPS merupakan informasi yang dianggap paling mendasar dan berguna, karena bisa menggambarkan prospek earning perusahaan di masa depan. EPS menunjukkan jumlah keuntungan yang diperoleh untuk setiap lembar saham. nvestor akan lebih tertarik pada perusahaan yang memberikan EPS lebih tinggi.

Bab Pendahuluan 12 Menurut Abdul Halim (2003:12) bahwa Earning Per Share (EPS) adalah perbandingan antara keuntungan bersih setelah pajak yang diperoleh emiten dengan jumlah saham yang beredar. Secara ringkas besarnya EPS dapat dihitung : EPS = Earning After Tax Share Outstanding Laba per lembar saham merupakan hasil perolehan laba bersih yang dapat dihasilkan oleh perusahaan untuk setiap lembar saham biasa yang telah di jual oleh perusahaan. Dengan demikian alasan yang kuat kenapa perusahaan mengambil kebijakan memakai modal pinjaman adalah untuk meningkatkan pendapatan yang tersedia bagi pemegang saham. Jadi kebijakan Financial Leverage dapat menunjukkan perubahan laba per lembar saham (EPS) karena ada tambahan modal bagi perusahaan untuk membiayai kegiatan perusahaan. Dengan tambahan modal tersebut diharapkan dapat meningkatkan laba bersih yang akhirnya nanti dapat meningkatkan EPS. Untuk lebih jelasnya dibawah ini digambarkan paradigma penelitian sebagai acuan konsep berpikir dalam penelitian, yaitu :

Bab Pendahuluan 13 Financial Leverage (Variabel X) - Total Debt - Total Asset Perbandingan antara total hutang dengan seluruh dana atau aktiva dalam perusahaan yang disebut juga dengan Leverage Factor. (Syafaruddin Alwi, 1994:301) Earning Per Share (Variabel Y) - Earning After Tax - Share Outstanding Perbandingan antara keuntungan bersih setelah pajak yang diperoleh emiten dengan jumlah saham yang beredar. (Abdul Halim, 2003:12) Gambar 1.1 Paradigma Penelitian Pengaruh Financial Leverage terhadap Earning Per Share pada PT. Aqua Golden Mississippi, Tbk. 1.5.2 Hipotesis Hipotesis adalah jawaban yang masih bersifat sementara yang hanya berdasarkan anggapan dasar dan teori terhadap permasalahan yang telah dirumuskan. Menurut Husein Umar (2004:104), hipotesis adalah suatu perumusan sementara mengenai suatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal itu dan juga dapat menuntun/mengarahkan penyelidikan selanjutnya. Dalam penelitian ini hipotesis keseluruhan yang penulis ajukan adalah sebagai berikut: Financial Leverage Berpengaruh Terhadap Laba Per Lembar Saham (Earning Per Share) Pada PT. Aqua Golden Mississippi, Tbk. Jakarta 1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian Penulis melakukan penelitian pada PT. Aqua Golden Mississippi, Tbk. di jalan Pulo Lentut No.3 Kawasan ndustri Pulo Gadung Jakarta 13920. Sedangkan waktu penelitian ini dilakukan selama 5 bulan, yaitu dari bulan Maret 2006 sampai dengan bulan Juli 2006.

Bab Pendahuluan 14 lakukan yaitu : Untuk lebih jelasnya dibawah ini disajikan jadwal penelitian yang akan di Tabel 1.1 Jadwal dan Kegiatan Penelitian Bulan No 1 2 Keterangan Persiapan Pendahuluan Penulisan Usulan Penelitian 3 Pengumpulan Data Maret April Mei Juni Juli V V V V V 4 Pengolahan Data 5 Penulisan Laporan