BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Asuhan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan ibu selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai standar pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam standar pelayanan kebidanan. Standar pelayanan tersebut diajukan untuk menjamin perlindungan terhadap ibu hamil dan atau janin, berupa deteksi dini faktor resiko, pencegahan dan penanganan dini komplikasi kebidanan.(profil Kesehatan Jawa Tengah.2014.Hal 46). Cakupan pelayanan lengkap ibu hamil K1 di Jawa Tengah tahun 2014 sebesar 92,13% mengalami penurunan dibanding dengan tahun 2013 sebesar 98,99% dan K4 tahun 2014 sebesar 93,11% mengalami penurunam dibanding dengan tahun 2013 sebesar 99,6%. Cakupan pertolongan persalinan oleh nakes tahun 2014 mengalami kenaikan sebesar 99,20% dibanding dengan tahun 2013 sebesar 98,08%. Cakupan yang mendapatkan yankes nifas tahun 2014 sebesar 95,16% mengalami kenaikan dibanding 2013 sebesar 94,06%. Cakupan keluarga berencana pada tahun 2014 yang terbesar adalah suntik 56,7%, dan terendah adalah MOP (Metode Operasi Pria) 1,0%.(Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.2014) Kehamilan biasanya berlangsung dengan aman. Namun, ada yang ditemukan menderita komplikasi berat, dengan sepertiganya merupakan komplikasi yang mengancam jiwa ibu. Angka kematian ibu 1
2 (AKI) adalah kematian seorang ibu sewaktu hamil atau dalam waktu 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan, tidak bergantung pada tempat atau usia kehamilan. Penyebab tingginya angka kematian ibu (AKI) dibagi menjadi dua yaitu kematian langsung dan kematian tidak langsung. Kematian langsung adalah sebagai akibat dari komplikasi kehamilan, persalinan, atau masa nifas dan segala intervensi atau penanganan tidak tepat dari komplikasi tersebut. Kematian ibu tidak langsung adalah kematian akibat penyakit yang sudah ada atau penyakit yang timbul sewaktu kehamilan yang berpengaruh terhadap kehamilanya, misalnya malaria, anemia, HIV/AIDS, dan penyakit kardio vaskuler. (Prawirohardjo,2010.Hal 53-54) Angka kematian ibu di Provinsi Jawa Tengah 2014 berdasarkan laporan dari kabupaten/kota sebesar 126,55/100.000 kelahiran hidup, mengalami meningkat bila dibandingkan dengan AKI pada tahun 2013 sebesar 118,62/100.000. AKB di Provinsi Jawa Tengah tahun 2014 sebesar 10,08/1.000 kelairan hidup mengalami penurunan pada tahun 2013 sebesar 10,41/1.000 kelahiran hidup. (Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah,2014) Cakupan pelayanan lengkap ibu hamil K1 di Kabupaten Banyumas 2014 sebesar 100% dan K4 sebesar 95.8% mengalami kenaikan dibanding tahun 2013 K1 sebesar 96,4% dan K4 sebesar 91,9%.(Profil Kesehatan Kabupaten Banyumas.2014) Menurut Laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas tahun 2016 jumlah ibu hamil di
3 Banyumas sebesar 31.290 ibu hamil sedangkan di Puskesmas II Kembaran sejumlah 743 ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan. Jumlah K1 sebanyak 750 (100,6 %) K4 659 (88,7%). Cakupan pertolongan persalinan oleh nakes tahun 2014 mengalami kenaikan sebesar 100,5% dibanding dengan tahun 2013 sebesar 93,8%(Profil Kesehatan Kabupaten Banyumas.2014). Menurut laporan Dinas Kesehantan Kabupaten Banyumas di tahun 2016 cakupan persalinan oleh nakes sebesar 94,7%. Cakupan yang mendapatkan yankes nifas tahun 2014 cakupan pertolongan persalinan oleh nakes sebesar 99,1% mengalami kenaikan dibanding 2013 sebesar 91,9% di tahun 2016 sebesar 86,6%. Cakupan keluarga berencana pada tahun 2014 yang terbesar adalah suntik 54,0%, dan terendah adalah MOP(Metode Operasi Pria) 0,7%.(Profil Kesehatan Kabupaten Banyumas,2014) Angka kematian ibu AKI di Kabupaten Banyumas tahun 2014 sebesar 114.73 per 100.000 kelahiran hidup, meningkat dibanding tahun 2013 sebesar 124,13 per 100.000 kelahiran hidup. Angka kematian bayi (AKB) adalah jumlah yang meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam 1.000 kelahiran hidup atau 0-12 bulan dalam kurun waktu satu tahun. AKB tahun 2014 sebesar 9,04 per 1000 kelahiran hidup mengalami penurunan dibanding tahun 2013 sebesar 12,34 per 1000 kelahiran hidup. (Profil Kesehatan Kabupaten Banyumas,2014). Angka kematian ibu (AKI) tahun 2016 di Kabupaten Banyumas menurut
4 jumlah kematian ibu hamil, ibu bersalian maupun ibu nifas dengan jumlah 78/ 28.136 kelahiran hidup karena kematian terbesar terjadi pada ibu nifas sebesar 17 orang, kematian ibu bersalin 2 orang, dan kematian ibu hamil sebesar 1 orang. Di Puskesmas Kembaran II angka kematian ibu ( AKI) dari ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dengan jumlah 0, jadi Puskesmas Kembaran bukan merupakan penyumbang AKI yang terjadi di Kabupaten Banyumas karena sudah baik (Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas.2016) Berbagai startegi operasional program KIA telah direncanakan di Kabupaten Banyumas, antara lain ANC terintegrasi, optimalisasi SDM bidan, Optimalisai buku KIA dan P4K, optimalisasi K1, K4, P4K dengan stiker dan deteksi resiko tinggi, optimalisasi desa siap antar jaga, pemantauan puskesmas PONED (Pelayanan Obstetri Neonatal Essensial Dasar ) dan rumah sakit PONEK (Pelayanan Obstetri Emergensi Komprehensif), peningkatan peran bidan koordinator, peningkatan lintas program dan lintas sektoral, pembinaan terfokus pada puskesmas/bidan dengan kinerja rendah, persalinan dengan 2 bidan, pelaksanaan SOP kunjungan nifas, penggalangan donor darah dengan BABINSA (badan pembidaan desa), peningkatan program KB serta reward dan punishmen. (Profil Kesehatan Kabupaten Banyumas,2014) Mengambil pasien bernama Ny.O karena mempunyai riwayat abortus, mengalami anemia sedang, dan mempunyai riwayat pendidikan
5 tamat SD sehingga pengetahuannya kurang tentang kehamilan sehingga penulis tertarik untuk mendampingi Ny.O. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dalam penyusunan proposal karya tulis ilmiah ini penulis mengambil judul Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Kehamilan, Persalinan, Bayi Baru Lahir, Nifas, Dan Perencanaan Keluarga Berencana pada Ny. O umur 21 tahun di Kembaran B. Tujuan 1. Tujuan umum Mampu memberikan asuhan kebidanan komprehensif pada kasus ibu hamil, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan perencanaan Keluarga (KB) menggunakan pendekatan manajemen varney sesuai dengan standar asuhan kebidanan 2. Tujuan khusus a) Mampu melakukan pengkajian asuhan kebidanan komprehensif yang dimulai dari kehamilan, bersalin, bayi baru lahir, nifas dan keluarga berencana. b) Mampu merumuskan diagnosa asuhan kebidanan komprehensif yang dimulai dari kehamilan, bersalin, bayi baru lahir, nifas dan keluarga berencana.
6 c) Mampu melakukan merencanakan asuhan kebidanan komprehensif pada ibu hamil, bersalin, bayi baru lahir, nifas dan perencanaan KB. d) Mampu melakukan evaluasi asuhan kebidanan yang telah dilakukan serta perkembangan mulai dari kehamilan, persalinan, bayi baru lahir,nifas, dan perencanaan KB. e) Mampu melakukan pencatatan hasil asuhan dengan metode SOAP mulai dari Kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, dan keluarga berencana C. Pembatasan kasus 1. Sasaran pada ibu hamil mulai dari trimester II sampai masa antara pada Ny.O 2. Penyusunan proposal dimulai Januari - Juni 2017 3. Pengambilan kasus ini dilakukan di Puskesmas Kembaran 2 bulan Januari 2017 D. Metode pengumpulan data Metode pengumpulan data yang dipakai dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini berdasarkan data primer dan sekunder, adapun teknik dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut: 1. Data primer a) Wawancara Suatu metode yang dipergunakan untuk mengumpulkan data, dimana peneliti mendapatkan keterangan atau informasi secara
7 lisan dari seseorang sasaran peneliti, atau bercakap-cakap berhadapan muka dengan orang tersebut. (Notoatmodjo.2012.Hal 139) b) Observasi Teknik pengumpulan data dengan adanya rangsangan indra, menggunakan mendengar, melihat, mencatat, dan mengamati prilaku manusia. (Notoatmodjo.2012.Hal 131) c) Pemeriksaan (1) Pemeriksaan fisik meliputi : (a) Inspeksi Inspeksi merupakan proses pengamatan perubahan yang terjadi secara umum, sehingga dapat diperoleh kesan keadaan umum pasien ( Matondang, 2009; hal.19 ) (b) Palpasi Palpasi merupakan pemeriksaan dengan cara meraba menggunakan telapak tangan dan memanfaatkan alat peraba ( Matondang, 2009; hal.19 ) (c) Perkusi Perkusi merupakan pemeriksaan dengan melakukan pengetukan yang menggunakan ujung-ujung jari pada bagian tubuh untuk mengetahui ukuran, batas, konsistensi organ-organ tubuh dan menentukan adanya cairan dalam rongga tubuh ( Matondang, 2009, Hal.20 )
8 (d) Auskultasi Auskultasi merupakan pemeriksaan dengan mendengarkan bunyi yang dihasilkan oleh tubuh dengan stetoskop ( Matondang, 2009; hal. 22 ) 2. Data sekunder a) Dokumentasi Dokumentasi merupakan metode pengumpulan data dengan mengambil data yang berasal dari dokumentasi asli. Data dokumentasi dapat diperoleh dari data rekam medis puskesmas dan RSU Wiradadi Husada. b) Studi kasus Penulis bersumber materi pengkajian melalui buku-buku, jurnal dan berbagai artikel yang berhubungan dengan karya tulis ilmiah. Teori kebidanan didapatkan dari buku-buku kebidanan. c) Media elektronik Penulis mendapatkan materi melalui situs website yang terkait dengan studi kasus yang dilakukan E. Sistematika penulisan Sitematika penulisan merupakan sesuatu yang dibutuhkan untuk memberikan gambaran tentang karya tulis ilmiah ini agar tujuan dari asuhan kebidanan yang telah dilak.ukan untuk mudah di capai dan masalah dapat dirumuskan dengan baik, maka perlu penyusunan yang
9 baik. Adapun sistematika penyusunan karya tulis ilmiah yang dapat dgunakan sebagai berikut : BAB I. PENDAHULUAN Menguraikan latar belakang, tujuan penyusunan KTI yang meliputi tujuan umum dan khusus, pembatasan kasus, metode pengumpulan data, sistematika penulisan. BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Medis Menguraikan tentang pengertian Kehamilan, Persalinan, Bayi baru lahir, Nifas, dan perencanaan KB B. Tinjauan Asuhan Kebidanan Memuat tentang manajemen kebidanan dengan menggunakan kerangka berfikir varney. Sesuai standar asuhan kebidanan berdasarkan kepmenkes 938 tahun 2007. C. Aspek Hukum Berisi Landasan hukum baik undang - undang maupun kepmenkes dan tanda pelayanan kebidanan yang mengatur tugas pokok bidan dan kompetensi bidan serta wewenang bidan dalam menjalalankan praktiknya. BAB III. TINJAUAN KASUS Berisi tentang asuhan kebidanan komprehensif dari hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan perencanaan keluarga berencana (KB) secara sistematis dengan metode SOAP.
10 BAB IV. PEMBAHASAN Menguraikan hasil tinjauan kasus antara kesamaan dan kesenjangan yang dijumpai selama melaksanakan asuhan kebidanan komprehensif pada kehamilan, persalinan, nifas dan perencanaan KB dengan teori yang ada. BAB V. PENUTUP Berisi Kesimpulan dan Saran A. Kesimpulan Merupakan sintesa dari hasil pembahasan yang dapat menjawab permasalahan dan tujuan penyusunan karya tulis ilmiah. B. Saran Merupakan masukan berdasarkan hasil pembahasan yang telah diperoleh dan bersifat operasional atau dapat dilaksanakan. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
11