BAB I PENDAHULUAN. yang sudah ditentukan akan mempergunakan bantuan orang lain. 1 Dalam hal

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. setiap manusia dalam hidupnya tidak terlepas dari risiko, bahaya atau kerugian

BAB I PENDAHULUAN. Buku Pintar, 2012, h Hasan Ali, Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam, Jakarta: Prenada Media, 2004, h. 60.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Budaya organisasi merupakan pembeda antara instasi satu dengan isntansi

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu usaha yang dikelola ataupun dijalankan

BAB III METODE PENELITIAN. kinerja agency produk asuransi syariah Bumiputera Surabaya. Penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN. memegang peran penting dan strategis dalam kaitannya penyediaan modal.

BAB I PENDAHULUAN. Jadi wajar jika terjadinya sesuatu di masa datang hanya dapat direkayasa semata.

BAB IV ANALISIS. A. Pengelolaan dana tabarru pada AJB Bumiputra 1912 kantor cabang

BAB V PEMBAHASAN. A. Operasional Produk Mitra Mabrur Plus. masyarakat sebagai calon peserta asuransi.

BAB IV ANALISIS SISTEM BAGI HASIL PRODUK ASURANSI HAJI MITRA MABRUR. A. Pembiayaan Dana Haji Mitra Mabrur AJB Bumiputera 1912 Syari ah

BAB I PENDAHULUAN. manusia maupun dunia usaha semakin besar. Walaupun banyak metode untuk

BAB 3 OBJEKPENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menitikberatkan objek penelitian pada

BAB 4 PEMBAHASAN. kontribusi yang dibayarkan oleh peserta, dana investasi dari akad mudharabah, hasil

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan oleh perusahaan. Dengan kriteria-kriteria tertentu, berdasarkan pada apa

BAB I PENDAHULUAN. yang menghadapi ancaman yang sama (Alfred Manes, 1930). sesungguhnya asuransi bertujuan memberikan perlindungan (proteksi) atas

BAB I PENDAHULUAN. perbaikan jika terjadi penyimpangan. Kegiatan pengawasan merupakan unsur

PERHITUNGAN PREMI MITRA IQRA PADA AJB BUMIPUTERA SYARIAH 1912 CABANG DEPOK

BAB I PENDAHULUAN. harus memiliki dasar kepemimpinan yang kuat. 1 oleh karena itu, kepala sekolah

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha -usaha para

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih besar dibandingkan dengan negara-negara muslim lainnya. Haji

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Praktik dari Produk Asuransi Pendidikan Mitra Iqra dan Asuransi Haji

BAB I PENDAHULUAN. karyawan merupakan kebutuhan yang tidak dapat dihindari lagi.

BAB I PENDAHULUAN. Kompetisi perusahaan saat ini semakin ketat sehingga dituntut untuk bisa

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi yang di selenggarakan sesuai dengan syariah.

BAB I PENDAHULUAN. terjadi. Tidak hanya untuk kepentingan pribadi dan keluarga, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. asuransi atau agen asuransi yang mereka rekrut. Agen-agen asuransi. menawarkan dan menjelaskan mengenai asuransi dan produknya.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

I. Pendahuluan. Setiap manusia menginginkan kebahagiaan dalam hidupnya, walaupun tidak

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. strategi yang bagus, sebagai alat yang sangat penting dalam pencapaian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) merupakan aspek terpenting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan Industri Asuransi Jiwa Di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi merupakan pertanggungan suatu perjanjian, yang dimana seseorang

BAB I PENDAHULUAN. sangat ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain ketersediaan sumber dana,

BAB I PENDAHULUAN. Ada sebagian orang yang mengatakan strategi pemasaranlah yang selalu

BAB I PENDAHULUAN. persiapan yang dibuat oleh sekelompok orang yang masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. lain yang bersedia untuk menerima dan menanggung kerugian yang terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Akhir-akhir ini banyak sekali bermunculan produk asuransi berbasis

TUGAS AKHIR METODE PENGAWASAN BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SUMATERA BARAT CABANG BUKITTINGGI

MANAJEMEN DALAM KOPERASI

BAB III DI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan kebutuhan akan pekerjaan baru semakin meningkat. Sebelum

BAB I PENDAHULUAN. bagi mereka, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kebutuhan hidup mereka

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem elektronis di era globalisasi saat ini. Peralihan ke sistem elektronis ini

BAB II KAJIAN TEORITIK

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan, dan Persepsi nilai pelanggan. Kualitas layanan dapat memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan bernegara yang diorganisasi dalam bentuk republik,

BAB I PENDAHULUAN. Anggaran adalah rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia merupakan aset yang paling penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. diiringi pembangunan disegala bidang yang meliputi aspek ekonomi, politik,

BAB I. PENDAHULUAN. seperti: perbankan, pasar modal, perasuransian, dana pensiun, dan lembaga jasa

BAB I PENDAHULUAN adalah Bank Muamalat (BMI). Walaupun perkembangannya agak. terlambat bila dibandingkan dengan Negara-negara muslim lainnya,

BAB I PENDAHULUAN. 1 Ismail, Perbankan Syariah, Prenadamedia Group, Jakarta, 2011, hlm 29-30

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perusahaan yang ingin berkembang dan selalu bertahan harus dapat

PENGERTIAN MANAJEMEN Manajemen sebagai ilmu pengatahuan (management as a science) adalah bersifat interdisipliner yang mana mempergunakan bantuan dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia)

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, produk atau jasa yang bersaing dalam satu pasar

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, tetapi mungkin pula sebaliknya. Manusia mengharapkan

BAB III PELAKSANAAN SISTEM MUD{A>RABAH MUSYA>RAKAH PADA PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi, di samping juga didukung munculnya semangat globalisasi. Sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hidup perusahaan, memperoleh laba dan mengalami kemajuan. Untuk mengetahui

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang kita ketahui sistem perekonomian negara-negara di dunia. Tidak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. paling penting dalam usaha organisasi mencapai keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. Nasional Indonesia. Pembangunan nasional indonesia bertujuan untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. laba akan dibagi kepada pemegang saham dalam bentuk dividen atau akan ditahan

BAB I PENDAHULUAN. Peranan Bank dalam mendukung kegiatan dunia usaha kecil dan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk - bentuk lainnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. melalui pembiayaan yang menggunakan prinsip-prinsip syariah. Pada zaman

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk di Indonesia sangat pesat dan kebutuhan. menjadi dua yaitu asuransi syariah dan asuransi konvensional.

BAB II URAIAN TEORITIS. Sapto (2004) melakukan penelitian dengan judul Evaluasi Atas. Pengakuan Pendapatan dan Beban Dalam Kaitannya Dengan PSAK No.

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan juga terjadi di Indonesia. 1. meminjamkan uang serta memberikan jasa-jasa pembiayaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. 2014, hlm.viii. 2 Nurul Ichsan Hasan, Pengantar Perbankan Syariah, Gaung Persada Pers Group, Cet ke-1, Jakarta, 2014, hlm.100.

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi dituntut untuk selalu tetap dapat eksis menghadapi kemajuan. lebih dahulu agar resiko kegagalan relatif kecil.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada saat ini umat Islam dihadapkan pada persoalan-persoalan

BAB I PENDAHULUAN. hal yang sangat berkaitan dengan kegiatan operasional perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. memacu laju pertumbuhan negara. Hal ini dipastikan akan sangat membantu

BAB II PENDAYAGUNAAN ZAKAT PRODUKTIF DALAM PENGEMBANGAN EKONOMI MUSTAH{IQ. pemberdayaan melalui berbagai program yang berdampak positif (mas}lahat)

BAB I PENDAHULUAN. alat analisis. Hal ini disebabkan karena di masa datang penuh dengan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Kesuksesan suatu organisasi sangat ditentukan oleh seorang pemimpin

BAB I PENDAHULUAN. mikro ini tampil dalam bentuk Baitul Maal Wa Tamwil (BMT). Lembaga ini secara

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Perilaku Pemimpin dan Kompensasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Secara Simultan (Uji F)

BAB I. Pendahuluan. dengan cara yang efektif dan efisien melalui Planning (menentukan tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. pasar maka perusahaan tidak dapat hanya mengorientasikan kegiatan pemasaran

ANALISIS PENERAPAN ASURANSI DALAM PEMBIAYAAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO), TBK. KANTOR CABANG SYARIAH MALANG

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB VI PENUTUP. Dari uraian pembahasan diatas, maka peneliti menyimpulkan dari hasil

BAB I PENDAHULUAN menjadi Rp 335 triliun di tahun Perkembangan lain yang menarik dari

BAB I PENDAHULUAN. direncanakan lebih dahulu agar resiko kegagalan relatif kecil. Sebuah. manajemen untuk menunjang keberhasilan sebuah perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. diri seseorang yang berinvestasi. Berbagai asuransi kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan (laba) yang maksimal pada setiap periodenya. Untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Hakikat kehidupan manusia tidak dapat terlepaskan dari risiko. Risiko

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi Jasa Keuangan Syari'ah (KJKS) atau yang biasa juga disebut

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan sebuah sistem informasi dalam perusahaan telah menciptakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. telah tersedia, baik sumber yang bersifat manusia maupun non manusia, serta

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut George R. Terry pencapaian tujuan dalam sebuah organisasi yang sudah ditentukan akan mempergunakan bantuan orang lain. 1 Dalam hal ini manusia membentuk kumpulan bersama yang memiliki sasaran dan arah yang sama. Sehingga akan membentuk pola pikir, peraturan, dan tujuan yang ingin dicapai secara bersama. Seorang manajer dalam mencapai kesuksesan sebuah usaha akan memerlukan bantuan orang lain dalam menyalurkan tenaga dan pemikirannya. Manajer yang akan berfikir lebih keras dengan mengendalikan tenaga kerja orang lain. Oleh karena itu seorang manajer akan bekerja keras untuk mengendalikan tenaga kerja banyak orang dalam mencapai tujuan. Menurut A.F Stoner dan Charles Wankel, manajemen diartikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan penggunaan seluruh sumber daya organisasi lainnya demi tercapainya tujuan organisasi. 2 Keberhasilan sebuah perusahaan ditentukan oleh seorang manajer dalam mengendalikan sistem perencanaan dan pengorganisasian. Sistem perencanaan dan pengorganisasian akan menentukan tercapainya sebuah visi dan misi perusahaan. Hal yang terpenting lagi adalah sistem pengendalian sumber daya manusia yang baik membantu dalam 1 Siswandi, 2001, Aplikasi manjemen perusahaan, Mitra Wacana Media, Jakarta, hal. 86. 2 Siswanto, 2005, Pengantar Manajemen, PT Bumi Aksara, Jakarta, hal. 2. 1

2 pencapaian tujuan. Sehingga perusahaan atau organisasi mampu bergerak dengan proses manajemen yang sistematis. Keempat kerangka manajemen tersebut merupakan kerangka proses gerak seorang manajer. Dalam hal ini manajer akan memiliki wewenang dalam mengatur perencanaan sampai dengan pengendalian. Dalam hal ini dapat dijelaskan, bahwa manajemen menetapkan tujuan dan tindakan yang akan dilakukan, mengorganisasi sumber daya manusia, mengupayakan agar bawahan bekerja sebaik mungkin. Memastikan tujuan sebuah organisasi tercapai sehingga akan ada pembaruan dan perbaikan. Manajemen juga diartikan sebagai sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui rangkaian kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian orang-orang serta sumber daya organisasi lainnya. 3 Dalam Pengertian tersebut dapat disimpulkan, bahwa manajemen pada dasarnya merupakan seni atau proses dalam menyelesaikan sesuatu yang terkait dengan pencapaian tujuan. Oleh karena itu, untuk mencapai suatu tujuan dalam organisasi maka kita harus merangkai kegiatan seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian suatu tujuan agar terstruktur dengan baik. Pengendalian manajemen adalah usaha sistematis untuk menetapkan standar prestasi dan perencanaan sasarannya guna mendesain sistem informasi umpan balik. Membandingkan sistem kerja dengan standar yang telah ditetapkan lebih dulu, menentukan apakah ada penyimpangan dan mencatat besar-kecil penyimpangan, serta mengambil tindakan yang diperlukan untuk memastikan bahwa semua sumber perusahaan 3 Erni TrIsnawati Sule dan Kurniawan Saefullah, 2009, Pengantar Manajemen, Prenada Media Group, Jakarta, hal.6.

3 dimanfaatkan secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan organisasi. 4 Pengendalian dalam suatu manajemen sengaja dibuat untuk menetapkan, mengarahkan, dan merencanakan suatu sistem dengan tujuan pencapaian keefisienan suatu kegiatan yang dilakukan oleh sebuah organisasi. Dalam pengendalian manajemen sistem penetapan standar prestasi dan perencanaan sasaran menjadi salah satu hal penting dalam mencapai tujuan. Hal ini dilakukan untuk menentukan dan mengetahui penyimpangan yang terjadi dalam sebuah organisasi. Sebuah pencapaian tujuan yang efektif dan efisien menjadi salah satu usaha pencapaian visi dan misi pengendalian. Pengendalian manajemen dalam hal ini juga sisitematik untuk menetapkan standar kinerja dengan sasaran perencanaan, mendesain sistem umpan balik, membandingkan kinerja yang baik dengan standar yang telah ditentukan, dapat mengetahui ketika terjadi penyimpangan sampai mengetahui pengukuran penyimpangan yang signifikan. Pengendalian (Controlling) merupakan bagian dari kerja manajemen dalam suatu organisasi atau instansi. Kita mengenal elemen elemen manajemen yang oleh George Terry disebut sebagai POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controlling) dan actuating sering diganti dengan leading (memimpin). Ketika berjalan sesuai dengan fungsi dan peran masing-masing, keempat elemen tersebut dinamakan total manajemen sistem. Pembahasan mengenai standar kinerja juga menjadi bagian dari pembicaraan mengenai pengendalian atau controlling. Proses controlling akan berjalan dengan mudah, lancar, dan sesuai dengan sasaran jika sudah ada standar kinerjanya. 5 Tahap terakhir dalam sebuah manjemen adalah pengendalian (controlling) yaitu pemantauan kemajuan organisasi dalam mencapai tujuan. 4 Husein Umar, 2003, Business An Introduction, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, hal. 92. 5 Hasanuddin Rahman Doeng Naja, 2004, Manajemen Fit and Proper Test, Pustaka Widyatama, Yogjakarta, hal. 100.

4 Ketika organisasi bergerak mencapai tujuan, manajer harus memonitor kemajuan untuk memastikan bahwa organisasi tersebut berkinerja sedemikian rupa sehingga akan mencapai tujuannya pada waktu yang telah ditentukan. Pengendalian membantu memastikan efektifitas dan efisiensi yang diperlukan demi keberhasilan manajemen. 6 Seperti yang diketahui, bahwa AJS Bumiputera merupakan asuransi jiwa bersama Bumiputera syariah yang ada di Surabaya. Perusahan ini bergerak dalam bidang pemasaran. Oleh karena itu, perolehan nasabah atau agen merupakan hal yang paling diutamakan. Bumiputera Syariah merupakan perusahaan yang bergerak dibidang asuransi yang berbasis syariah. Jenis asuransi ini merupakan gabungan antara unsur tabungan dan tolong meolong dalam menanggulangi musibah kematian pada masyarakat. Asuransi syariah bermula dari akad, sehingga setiap peserta berhak untuk mendapatkan cash value kapan saja dan mendapatkan semua uang dalam unsur premi tabungan ditambah dengan bagi hasil investasi. Asuransi syariah menawarkan beberapa jenis produk asuransi berupa Mitra Iqra, Mitra Mabrur, dan Mitra Sakinah atau Bp-Link. Setiap produk memiliki manfaat dan ketentuan yang berbeda satu dengan yang lainnya. Masing-masing produk dirancang khusus untuk memperoleh musibah dari pemegang polis. 7 Pada saat ini Bumiputera syariah banyak diminati oleh para masyarakat. Hal ini dapat kita lihat dari daya tarik yang dimiliki oleh para calon nasabah. Asuransi jiwa syariah Bumiputera diminati oleh banyak masyarakat dikarenakan manfaat yang dimiliki. Salah satu manfaatnya adalah sebagai tabungan masa depan. Asuransi jiwa syariah merupakan sebuah tabungan masa depan dan hanya dapat dirasakan dalam jangka waktu yang panjang. Sistem asuransi jiwa syariah memberikan tabungan untuk biaya pendidikan, umrah 6 Ricky W. Griffin, 2004, Manajemen, Erlangga, Jakarta, hal. 12. 7 AJB Bumiputera 1912, 2001, Brosur-brosur produk asuransi syariah, Kantor wilayah, Jakarta, hal. 54.

5 dan haji, dan tabungan umum yaitu dapat digunakan sebagai usaha atau kegiatan lainnya. Oleh karena itu, banyak masyarakat yang memiliki daya tarik akan adanya asuransi syariah yang dapat membantu kehidupan perekonomian masyarakat yang kurang baik. Dengan adanya asuransi syariah, maka akan membantu kedisiplinan masyarakat atau nasabah dalam memenuhi pembayaran premi yang sudah ditentukan dalam setiap jatuh tempo. Berikut kutipan ayat dalam Al-Qur an surat An-Nisa ayat 9. Artinya: Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang benar. 8 (An-Nisa : 9) Dalam kehidupan manusia, akan ada potensi mendapatkan musibah dan bencana yang mungkin tidak akan terduka sebelumnya. Oleh karena itu, manusia diminta untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi berbagai kemungkinan musibah yang akan menimpanya. Sehingga tidak akan menimbulkan kemudharatan bagi orang-orang yang ditinggalkannya. Didalam asuransi syariah memberikan hal-hal demikian yang berupa jaminan masa depan. Perusahaan Bumiputera syariah memiliki beberapa karyawan berdasarkan pembagian divisi. Terdapat Seorang kepala kantor cabang syariah 8 Al-qur an, An-Nisa : 9

6 yang mengendalikan seluruh kinerja karyawan. Terdiri satu staff administrasi dan keuangan, satu staff operasional pelayanan, dan beberapa karyawan tidak terikat yang disebut dengan teknikal (Agen Asuransi). Asuransi jiwa syariah Bumiputera berencana akan merealisasikan pengembangan bisnis dalam meningkatkan kapasitas perusahaan. Rencana bisnis yang dituangkan dalam sistem pelayanan nasabah tersebut menjadi kunci utama perusahaan untuk berkembang. Produk-produk yang didistribusikan oleh perusahaan dapat memberikan manfaat kepada nasabah. Dalam hal ini memacu penjualan agar dapat mencapai target pertumbuhan. Berdasarkan pengamatan peneliti pada saat praktek kerja lapangan, peneliti melihat bahwa sistem pengendalian terhadap agen yang diterapkan oleh kantor asuransi jiwa syariah berjalan baik. Dalam setiap minggu ada dua kali pertemuan yang diadakan oleh kantor untuk mengadakan meeting kerja. Kegiatan meeting tersebut diikuti oleh kepala kantor cabang, KUAK (Kepala unit administrasi dan keuangan), serta seluruh agency. Dalam rapat biasanya membahas perencanaan dan strategi pemenuhan target. Kegiatan ini sengaja dilakukan untuk mengadakan evaluasi lebih lanjut tentang pemenuhan target kedepan. Jadi, setiap minggu akan ada dua kali pertemuan yang menjadi bentuk pengendalian kantor terhadap tim agency. Salah satu bentuk pengendalian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja agency dalam visi misi produk asuransi jiwa syariah. Dalam waktu terbuka, sistem pengendalian juga dilakukan dengan cara sharing atau konsultasi pihak agency secara langsung kepada kepala kantor cabang. Oleh Karen itu secara tidak langsung kepala

7 kantor cabang mengetahui permasalahan apa saja yang dihadapi oleh para agen. Sistem pengendalian yang diterapkan oleh kantor terhadap agency yang bekerja diluar kantor merupakan aspek yang sangat baik. Selain kantor dapat mengendalikan karyawan lepas dan terikat, kantor juga sanggup mengendalikan ratusan nasabah dengan pelayanan yang baik. Peneliti merasa bahwa sistem pengendalian yang diterapkan oleh kantor asuransi jiwa syariah dalam proses pencarian nasabah tersebut memang bagus. Oleh karena itu peneliti merasa tertarik dengan adanya sistem pengendalian yang diberikan oleh perusahaan asuransi jiwa syariah kepada agency. Sistem pengendalian yang baik akan menciptakan hasil pengelolaan yang baik terhadap kantor. Sehingga sistem tersebut akan menjadi contoh pengendalian terhadap perusahaan atau kantor pengelolaan wilayah yang baik. Sistem pengendalian untuk agency ini merupakan salah satu cara memotivasi kinerja dan semangat para agen dalam memenuhi penjualan produk asuransi jiwa syariah. Permasalahan akan muncul, ketika perusahaan tidak menerapkan sistem pengendalian. Sehingga, agency justru akan bertindak semaunya. Dalam hal ini, kinerja agen tidak akan dapat memenuhi penjualan dan visi misi perusahaan tidak akan tercapai. Dengan adanya sistem pengendalia, banyak yang akan berpengaruh didalamnya, diantaran adalah agen dan perusahaan. Oleh karena itu, banyak yang menjadi nilai positif dari adanya sistem pengendalian yang diterapkan oleh Perusahaan Asuransi jiwa syariah Bumiputera. Hal ini dilakukan agar dapat memenuhi program kerja yang ada di

8 perusahaan. Salah satu program kerja yang ada di dalamnya adalah menjual produk asuransi jiwa. Dalam artian memenuhi surat permintaan untuk merekrut agen baru dan memenuhi penjualan produk dengan banyaknya income yang masuk. Dari fenomena yang ditemunkan di lapangan, maka peneliti sangat ingin menganalisis dan mendiskripsikan sistem pengendalian untuk agency. Sehingga peneliti mengambil judul penelitian Sistem pengendalian kinerja agency produk asuransi jiwa syariah Bumiputera. Dalam judul ini, peneliti akan membahas lebih jelas tentang sistem pengendalian yang ada di kantor asuransi jiwa syariah Bumiputera. B. Rumusan masalah Bagaimana sistem pengendalian kinerja agency dalam rekrutmen agen dan nasabah asuransi jiwa syariah Bumiputera? C. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui sistem pengendalian kinerja agency dalam rekrutmen agen dan nasabah asuransi jiwa syariah Bumiputera D. Manfaat Penelitian Penelitian ini sangat penting bilamana dilihat dari paradigma fenomena yang berada dalam Bumiputera syariah. Manafaat yang diambil dari peneliti ini terbagi menjadi dua yaitu manfaat secara teoritis dan praktis. Diantaranya adalah sebagai berikut:

9 1. Manfaat teoritis Peneliti diharapkan dapat menambah wawasan bagi pengembangan ilmu dan pengetahuan yang berhubungan dengan topik Sistem pengendalian kinerja agency produk asuransi syariah Bumiputera dapat menjadi bahan masukan untuk kepentingan bagi pihak-pihak tertentu. Terkhusus untuk penelitian selanjutnya yang akan dilakukan oleh peneliti. Penelitian ini juga dapat menjadi bahan masukan dalam kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dari pihak tertentu, guna untuk melanjutkan fenomenologi yang belum terpecahkan dalam penelitian. 2. Manfaat praktis a. Memberikan informasi kepada lembaga pengelola akademik keagamaan Islam, bahwa banyak objek lapangan yang memerlukan riset, sekaligus memperoleh bekal untuk objek penelitan sebagaimana mengembangkan sistem manajerial organisasi. b. Memberikan informasi kepada para pengelola perusahaan tentang sistem pengendalian karyawan yang baik. E. Definisi Konsep Sebagai pemahaman mengenai apa yang diinginkan peneliti, maka Peneliti akan mendefinisikan konsep dalam penelitian ini. Adapun pendefinisian yang dimaksud guna untuk menjadi landasan dasar dalam melakukan penelitian.

10 1. Sistem Menurut Jerry Futz Gerald Sistem merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu sasaran tertentu. Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih menekankan urutan-urutan operasi di dalam sistem. 9 Jaringan kerja yang memiliki tujuan dan saling berhubungan satu sama lain dalam mewujudkan sasaran merupakan bagian dari sistem. Sistem sendiri memiliki aturan yang sudah terstruktur secara rapi. Dalam hal ini sistem, tidak dapat berubah-ubah, karena sistem memiliki aturan yang telah tersedia sesuai dengan kebutuhan. 2. Pengendalian (Controlling) Pengendalian (control) adalah pengaturan aktivitas-aktivitas organisasi agar elemen-elemen kinerja yang menjadi target perusahaan tetap berada pada batas-batas yang dapat diterima. Dalam hal ini, tanpa pengaturan tersebut organisasi tidak akan memeiliki petunjuk tentang seberapa baik kinerja mereka dalam kaitannya dengan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. 10 3. Sistem pengendalian Sistem pengendalian adalah susunan komponen-komponen fisik yang dirakit sedemikian rupa sehingga berfungsi untuk untuk mengendalikan 9 Joperson Hutahaeran, 2012, Konsep Sistem Informasi, CV Budi Utama, Yogjakarta, hal. 3. 10 Ricky W. Griffin,2002,Manajemen,Erlangga,Jakarta,hal. 162.

11 sistemitu sendiri atau sistem lain yang yang berhubungan dengan sebuah proses. 11 4. Kinerja Kinerja adalah gambaran tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi,dan misi organisasi yang dituangkan melalui perencanaan strategis suatu organisasi. 12 5. Rekrutmen Menurut Sulistiyani dan Rosida rekrutmen didefinisikan sebagai suatu proses mencari, menemukan, dan menarik para pelamar untuk menjadi pegawai organisasi tertentu. Suatu serangkaian aktivitas mencari dan memikat para pelamar kerja dengan motivasi, kemampuan, keahlian, dan pengetahuan yang diperlukan guna menutupi kekurangan yang diidentifikasi dalam perencanan kepegawaian. 13 6. Agency Menurut J.T. Sianipar, Agency (Agen asuransi ) merupakan perantara dari perusahaan asuransi dengan pihak tertanggung baik dalam penutupan maupun pertanggungan dalam penyelesaian klaim. 14 Agen bisa dikatakan suatu badan hukum dan bisa juga orang perseorangan. yang melakukan 11 U Fahrina, 2013, Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Atas Pemberian Dan Pelunasan Kredit, Jurnal,hal. 19. 12 Moeheriono, 2009, Pengukuran kinerja berbasis kompetensi, Ghalelia Indonesia, Bogor, hal. 60 13 Burhanuddin Yusuf,2015,Manajemen Sumber Daya Manusia,PT RajaGrafindo Persada, Jakarta,hal. 94. 14 Abdul Muis, 1996, Hukum Asuransi Dan Bnetuk-bentuk Perasuransian, FH-USU, Medan, hal. 53

12 tugasnya untuk penanggungannya sesuai dengan surat kuasa yang diberikan oleh penanggung kepadanya. 7. Nasabah Nasabah adalah orang yang biasa berhubungan dan menjadi pelanggan asuransi, menjadi tanggungan, dan bergabung dalam asuransi. 15 8. Asuransi jiwa syariah Bumiputera Asuransi jiwa syariah merupakah suatu usaha saling melindungi dan tolong-menolong diantara sejumlah orang atau pihak melalui investasi dalam bentuk aset atau tabarru yang memeberikan pola pengembalian untuk mengahadapi resiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan syariah.. 16 F. Sistematika Pembahasan Dalam penelitian ini, peneliti mengklasifikasikan menjadi 5 bab, yang masing-masing babnya mengandung susunan pembahasan sebagai berikut: Bab I : Pendahuluan Bab ini terdiri dari pembahasan latar belakang masalah, Perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi konsep. Bab I ini kemudian diakhiri dengan sub bab mengenai Sistematika Pembahasan yang menggambarkan isi dari penelitian secara sistematis dan menyeluruh. Bab ini sengaja 15 Winny Rahmawati,2005,Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Nasabah Muslim Dalam Membeli Produk Asuransi Jiwa Syariah, Skripsi,Jurusan Muamalat Fakultas Syariah Dan Hukum Uin Syarif Hidayatullah,hal. 19. 16 Mutiah,2013,Strategi Pemasaran ProdukMitra Iqra Plus Divisi Syariah AJB Bumiputera1912,Skripi, Jurusan Manajemen Dakwah Fakultas Ilmu Dakwah DAN Komunikasi Uin Syarif Hidayatuallah Jakarta,hal. 56.

13 disajikan dengan tujuan agar pembaca dapat mengetahui secara jelas isi dari pokok permasalahan dari bab yang ingin diketahui atau dibahas. Bab II : Kajian Teoritik Dalam kajian teoritik ini terdiri atas penelitian terdahulu yang relevan, kerangka teori yang terdiri dari pengendalian dan kinerja. Kerangka teori akan menjelaskan konseptual dari teoriteori yang digunakan sebagai acuan pedoman wawancara. Sedangkan untuk penelitian terdahulu akan menjelaskan tabel penelitian yang sesuai dengan penelitian yang akan diteliti saat ini. Bab III : Metode Penelitian Dalam bab ini terdiri atas pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, jenis dan sumber data yang menjelaskan identitas jabatan yang akan diwawancari, tahap-tahap penelitian yang menjelaskan proses penggalian data, Dari penentuan lokasi penelitian, pembuatan panduan wawancara, dan mendatangi lapangan sampai dengan pengumpulan data, teknik pengumpulan data merupakan jenis-jenis perolehan data lapangan, teknik validitas data merupakan pengujian keabsahan data dengan perpanjangan pengamatan, teknik analisis data merupakan proses pengolahan data wawancara menjadi data yang benar-benar valid sesuai dengan kondisi lapangan sebenarnya.

14 Bab IV : Hasil Penelitian Hasil penelitian yang berupa penyajian data dan analisis data, yang terdiri dari pembahasan Gambaran umum objek penelitian (Bentuk sistem pengendalian kinerja agency yang ada di AJS Bumiputera Syariah). Sejarah berdirinya AJS Bumiputera, visi dan misi, tujuan didirikan, motto, struktur organisasi, sarana dan prasarana. Dalam sub bab selanjutnya akan dibahas sistem pengendalian kinerja agency produk asuransi jiwa syariah Bumiputera Surabaya. Bab V : Penutup Dalam penutup berisi pembahasan, kesimpulan dari hasil penelitian, saran dan rekomendasi untuk sistem pengendalian kinerja agen dalam rekrutmen agency dan nasabah di asuransi jiwa syariah Bumiputera dengan keterbatasan penelitian dalam mengerjakan penelitian.