Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta, Jalan Rawamangun Muka,Jakarta Timur Abstrak

dokumen-dokumen yang mirip
Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN INTENSI PROSOSIAL PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO ANGKATAN 2012

PENGARUH KELEKATAN ORANGTUA TERHADAP STRESS COPING PADA MAHASISWA YANG MENYUSUN SKRIPSI DI PRODI RUMPUN IKK, UNJ

PENGARUH KEGIATAN ORGANISASI SISWA DISEKOLAH (ekstrakurikuler) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 5 MAKASSAR


FAKTOR LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI KEMATANGAN EMOSI REMAJA DALAM INTERAKSI SOSIAL KELAS XI DI SMA PGRI I PADANG JURNAL

Pengaruh Dukungan Orangtua terhadap Minat Anak dalam berwirausaha (Pada Siswa SMK Strada Koja, Jakarta Utara)

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DENGAN GAYA HIDUP HEDONIS PADA REMAJA

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PELAJARAN KIMIA DENGAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA NEGERI 9 PEKANBARU

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI LOSARI NO.153 PASAR KLIWON SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

PENGARUH POLA ASUH ORANGTUA TERHADAP KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK KELAS XI DI SMK KESATRIAN PURWOKERTO TAHUN 2011/2012

HUBUNGAN KELEKATAN ORANG TUA DENGAN KEMANDIRIAN REMAJA

HUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR KELOMPOK DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X DAN XI DI SMA NEGERI 10 MAKASSAR

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

PENGARUH SIKAP SISWA PADA MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI PERSAMAAN KUADRAT

BAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun

E-JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) Oleh : WENI YUNIARTI

Hubungan Antara Faktor Risiko Eksternal Dengan Resiliensi Pada Siswa SMK Negeri 1 Jakarta

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH SEMANGAT KERJA PEMILIK DAN PEKERJA TERHADAP KEWIRAUSAHAAN MORO ARTOS DI SALATIGA SKRIPSI

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X BAWARI PONTIANAK

Abstrak. Hubungan Tingkat Pendapatan (Vera Widyastuti)1. Oleh : Vera Widyastuti, Universitas Negeri Yogyakarta,

THE EFFECT OF LEARNING FACILITIES TOWARD STUDENTS S LEARNING OUTCOMES OF CLASS X AND XI SOCIAL ON ECONOMICS OF SMA 3 PEKANBARU ABSTRACT

PROFIL KEPRIBADIAN REMAJA YANG PUTUS SEKOLAH DI KELURAHAN BUNGO PASANG TABING PADANG Oleh:

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA KARTIKA 1-5 PADANG ABSTRACT

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEPEDULIAN SOSIAL REMAJA

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN KEMANDIRIAN BELAJAR PADA SISWA KELAS XII SMA NEGERI 1 PRAMBANAN SLEMAN ARTIKEL JURNAL

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU ASERTIF MAHASISWA KEPERAWATAN S1 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO ANGKATAN 2014

POLA PERLAKUAN ORANG TUA DAN DAMPAKNYA PADA PERILAKU ANAK USIA DINI DI KELURAHAN PISANG KECAMATAN PAUH KOTA PADANG JURNAL

Kata kunci : Efikasi Diri, Kemandirian Belajar, Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)

BAB I PENDAHULUAN. Pengasuhan anak, dilakukan orang tua dengan menggunakan pola asuh

Keywords: class management, learning motivation, Integrated IPS lesson

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURU SD NEGERI SE-KECAMATAN REMBANG KABUPATEN REMBANG

ARIF HIDAYAT A

HUBUNGAN ANTARA MINAT BACA DAN KEAKTIFAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 53 BATAM

HUBUNGAN LINGKUNGAN DENGAN KARAKTER SISWA SMK NEGERI KELOMPOK TEKNOLOGI SE-KOTA YOGYAKARTA JURNAL SKRIPSI. Oleh Okky Dwi Cahyandari

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DAN KONSEP DIRI DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DI SMK WIKARYA KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

HUBUNGAN SELF EFFICACY

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENDAPATAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 6 BINTAN KABUPATEN BINTAN

Mitra Dhani Pinem*, Cicik Suriani

PERILAKU BELAJAR MAHASISWA MAGANG 3 TERHADAP MINAT MENJADI GURU PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI UMS TAHUN AJARAN 2016/2017

HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA JURNAL. Oleh MARYATI FITRIA AKHYAR SUGIYANTO

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK YPLP PGRI 1 MAKASSAR

Metsi Daud 1. Keywords: Emotional Intelligence, Academic Achievement

PENGARUH MINAT MEMBACA DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BAHASA INDONESIA SISWA KELAS ATAS SD NEGERI 1 MUNGGUNG KARANGDOWO KLATEN TAHUN

: KASIH ERLIANA K

ANALISIS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN MICROSOFT POWERPOINT DAN MEDIA LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

HUBUNGAN ANTARA TATA RUANG KANTOR DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA BPJS KETENAGAKERJAAN CABANG JAKARTA RAWAMANGUN

BIOSFER: JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI (BIOSFERJPB) 2016, Volume 9 No 2, ISSN:

SKRIPSI HUBUNGAN CHILD ABUSE DENGAN PERILAKU AGRESIF ANAK USIA SEKOLAH DI SDN 10 SUNGAI SAPIH KOTA PADANG TAHUN Penelitian Keperawatan Anak

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA MAHASISWA FAKULTAS HUKUM ANGKATAN 2012 UNIVERSITAS DIPONEGORO.

ANALISIS SIKAP SISWA TERHADAP POLA ASUH ORANG TUA DI SDN 023 SEI GERINGGING TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Andi Kamrida, Muh. Nasrullah Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Makassar

PENGARUH BIMBINGAN KARIR TERHADAP MINAT MELANJUTKAN PENDIDIKAN PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN GADGET

Skripsi Ini Disusun Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KONSENTRASI PATISERI SMK NEGERI 1 SEWON BANTUL

Diajukan Oleh : NOVITA ELYSIA A

vii UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PERHATIAN ORANG TUA DAN KEDISIPLINAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI 2 MAGELANG

PENGARUH SOFTWARE MIND MAPPING INTERACTIVE TERHADAP MOTIVASI PEMBELAJARAN PKN MATERI ORGANISASI LINGKUNGAN MASYARAKAT

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH U. SISWANTO NIM F

NILAI ANAK PADA MASYARAKAT BETAWI DIWILAYAH SETUBABAKAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN KETAHANAN KELUARGA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS DAN KECANTIKAN JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

HUBUNGAN ANTARA PENGASUHAN ORANG TUA DENGAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL PADA SISWA SMA

PUBLIKASI ILMIAH. Oleh : DWI PUJI HASTUTI A

HUBUNGAN KEBIASAAN MEMBACA CERPEN DENGAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA JURNAL

HUBUNGAN PERSEPSI ORANG TUA PADA PROGRAM PARENTING EDUCATION DENGAN PENGASUHAN ANAK USIA DINI DI UPTD SKB CERME KABUPATEN GRESIK.

Keywords: Information Systems Salaries and Wages, Salaries and Wages Accuracy

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DENGAN KENAKALAN REMAJA DI SMAN 5 TAMBUN SELATAN

HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI EMOTIONAL QUOTIENT

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERAN AYAH DENGAN REGULASI EMOSI PADA SISWA KELAS XI MAN KENDAL

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU AKUNTANSI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI SMA SWASTA SE-KOTA PEKANBARU

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU SOSIAL ANAK KELOMPOK B DI TK DHARMA WANITA GENENGSARI KEMUSU BOYOLALI TAHUN AJARAN 2015/2016

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KONTROL DIRI PESERTA DIDIK DI KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG JURNAL FIRDILA ARIESTA NPM:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul

HUBUNGAN ANTARA KESTABILAN EMOSI DENGAN MOTIF AFILIASI PADA SISWA KELAS X TEKNIK ELEKTONIKA INDUSTRI SMK NEGERI 1 WONOSEGORO TAHUN PELAJARAN

PENGARUH LAYANAN PENGUASAAN KONTEN TERHADAP PEMAHAMAN POTENSI DIRI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 KALIKOTES KLATEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR

HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH, KELUARGA, DAN MASYARAKAT TERHADAP KARAKTER SISWA SMK NEGERI KELOMPOK TEKNOLOGI SE-KABUPATEN SLEMAN JURNAL SKRIPSI

GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA REMAJA YANG MELAKUKAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA

KEMATANGAN EMOSI DAN PERSEPSI TERHADAP PERNIKAHAN PADA DEWASA AWAL: Studi Korelasi pada Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Diponegoro

MINAT BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN MENGHIAS BUSANA DI SMK NEGERI 3 SUNGAI PENUH PERA WETTI

Pengaruh Kinerja dan Kreativitas Guru Kimia Terhadap Motivasi Belajar Siswa SMA se-kabupaten Bulukumba

HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU ASERTIF PADA SISWA KELAS X TEKNIK KOMPUTER JARINGAN 1 SMK NEGERI 1 WONOSEGORO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

SKRIPSI Oleh : K

PERSEPSI TERHADAP PERILAKU SENIOR SELAMA KADERISASI DAN KOHESIVITAS KELOMPOK MAHASISWA TAHUN PERTAMA

ABSTRAK. Kata kunci : Logo, citra perusahaan, identitas merek, manajemen merek.

HUBUNGAN KREATIVITAS DENGAN HASIL BELAJAR PENGELOLAAN USAHA BOGA MAHASISWA JURUSAN ILMU KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN

ABSTRAK. by Desty Yusniarti. S. A, Sumadi, Dedy Miswar ABSTRACK

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI SMA N NAWANGAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PROFIL PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI ASRAMA PUTRA SMAN 1 LUBUK SIKAPING KABUPATEN PASAMAN

HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL ANAK USIA PRASEKOLAH (4-6 TAHUN) DI TK SENAPUTRA KOTA MALANG ABSTRAK ABSTRACT

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR, KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KESIAPAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA N 5 PADANG E-JURNAL

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MATA KULIAH MICROTEACHING MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

PROFIL PENCAPAIAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN SOSIAL PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 RAO KECAMATAN RAO INDUK KABUPATEN PASAMAN TIMUR E-JURNAL

ACHIEVEMENT OF THE TASK OF EARLY ADOLESCENCE DEVELOPMENT

Transkripsi:

PENGARUH POLA ASUH ORANGTUA TERHADAP STABILITAS EMOSI REMAJA AKHIR (Studi pada Mahasiswa Pendidikan Angkatan 2013 di Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta) Adita Putri Tidarsari 1, Metty Muhariati 2, Tarma 3 Aditaputri.ap@gmail.com 1 ; Mettymuhariati@gmail.com 2 ; tarmasae@gmail.com 3 Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta, Jalan Rawamangun Muka,Jakarta Timur 13220. Abstrak Dalam perilaku kestabilan emosi remaja akhir banyak faktor yang dapat mempengaruhi. Salah satunya faktor pola asuh orangtua dimana pada saat perkembangan remaja orangtua harus menerapkan pola asuh yang tepat sesuai dengan kebutuhan remaja akhir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar Pengaruh Pola Asuh Orangtua Terhadap Stabilitas Emosi Remaja Akhir. Metode ini menggunakan metode penelitian Kuantitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan Cluster Proportionate random sampling dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 270 mahasiswa yang terdiri dari 9 Program Studi di Fakultas Teknik. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan skala Likert. uji linearitas diperoleh = 1,00 sedangkan = 1,37 maka dapat disimpulkan data populasi memilki persebaran data linear. Pengujian hipotesis yang dilakukan adalah uji korelasi. Hasil dari uji korelasi diperoleh 0,530 dapat disimpulkan terdapat hubungan yang positif antara variabel X dan Y Berdasarkan hasil pengujian kofisein determinan diperoleh hasil sebesar 28,04% hal ini menunjukan bahwa variabel pola asuh orangtua memberikan sumbangan pengaruh terhadap stabilitas emosi Kata Kunci: Pola Asuh Orangtua, Stabilitas Emosi The Influence of Parenting Styles in The Emotion Stability Adolescent ( study in students education the 2013 in of engineering faculty jakarta state university) Abstract In behaviour emotional stability late adolescent many factors that can affect. One of them is a factor a pattern where foster parents at the time of the development of teen parents must foster apply a pattern that precise accordance with the needs of teenagers the end. This research aims to understand how big the influence of a pattern to foster parents emotional stability teenager the end. This method uses the method quantitative research. The sample collection technique using clusters of proportionate random sampling by the number of the study sample as many as 270 students team of 9 course of study in of engineering faculty. Data collection techniques using a questionnaire with scales likert. Linearity test obtained = 1.00 while = 1.37 then we can conclude the population owns data distribution linear data.the testing of hypotheses executed is the correlation. The results of the correlation obtained 0,530 it can be concluded there is a positive relationship between variables x and y pengu based on the results Keywords: Parenting Styles, Emotional Stability PENDAHULUAN Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa anak- anak ke masa dewasa Pada masa ini, remaja mengalami perkembangan mencapai kematangan fisik, mental, sosial, dan emosional. Masa remaja biasanya memiliki energi yang besar dan emosi berkobar- kobar, namun pengendalian diri remaja masih belum sempurna. Ditinjau dari segi fisiknya, mereka sudah bukan anak anak lagi melainkan sudah seperti orang dewasa, tetapi jika mereka diperlakukan sebagai orang dewasa, ternyata belum dapat menunjukan sikap dewasanya. 44

Masa remaja menghadapi tuntutan dan harapan, demikian juga bahaya dan godaan yang muncul lebih banyak dibandingkan dengan masa anak anak yang mereka alami terlebih dahulu. Meskipun kebanyakan remaja mengalami transisi dari masa anak ke masa dewasa dengan lebih positif, namun banyak juga remaja yang tidak cukup memperoleh kesempatan dan dukungan untuk menjadi dewasa yang kompeten. Dalam banyak hal, remaja dihadapkan pada lingkungan yang tidak stabil, pola asuh orang tua yang tidak sesuai serta interaksi sosial yang terganggu.hal ini menyebabkan kurangnya stabilitas dalam kehidupan pada masa remaja khusus nya bagi remaja akhir. Berdasarkan hasil studi pendahuluan diketahui fakta bahwa remaja akhir dari mahasiswa Universitas Negeri Jakarta yang mengalami ketidakstabilan emosi. Mereka mudah cemas, sering mengalami emosi yang tidak dapat dikontrol, sulit memecahkan masalah, dan mengalami perubahan perilaku secara berlebihan sehingga dapat mempengaruhi METODE PENELITIAN Metode penelitian yang di gunakan adalah kuantitatif asosiatif. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang mempunyai nilai akademik rendah dan berkecendrungan mengalami ketidakstabilan emosi. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik cluster proportionate random sampling. Teknik ini digunakan karena populasinya tidak homogen dan berstrata secara proporsional. Teknik ini juga digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang akan diteliti data nya sangat luas dan pengambilan datanya akan dilakukan secara random (Sugiyono, 2016: 82). sehingga diperoleh jumlah sampel 270 responden (tingkat kesalahan 5%). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Penelitian ini dilakukan di 9 Program Studi se-fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta (270 orang). Usia Responden Responden berusia 20-22 tahun yang berstatus sebagai mahasiswa kependidikan di Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta. Detail responden berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel di bawah (Tabel 1): Berdasarkan data diatas diketahui bahwa responden terbanyak dengan 46% dengan berusia 21 tahun. Variabel Pola Asuh Orangtua kemampuan belajar maupun kemampuan diri yang tidak sesuai dengan perkembangan pada usianya. Stabilitas emosi remaja tidak terlepas dari peranan pola asuh orangtua. orangtua memiliki peranan dalam mengatur dan mendidik anak untuk memperoleh kestabilan emosi yang baik. Namun disisi lain, masih banyaknya peran pola asuh orangtua yang kurang tepat bagi perkembangan emosi remaja demi mewujudkan remaja berkompeten yang sesuai dengan usianya. Tabel 1. Jenis Kelamin Responden No Usia Pada variabel pola asuh orangtua terdapat 3 dimensi yaitu: (1) Dimensi pola asuh demokratis dengan jumlah persentase sebesar 78,1 dan nilai rata-rata 3,12;, (2) Dimensi pola asuh otoriter dengan jumlah persentase sebesar 77,5 dan nilai rata-rata 3,10;, (3) Kemudian pola asuh permissive dengan jumlah persentase sebesar 64,1% dan nilai rata-rata 2,56 Tabel 2. Rata-Rata Hitung Skor Dimensi Variabel Pola Asuh Orangtua No Dimensi Mean persentase 1. demokratis 2. otoriter 3. permissif Jumlah 1 20 23 9% 2 21 125 46% 3 22 122 45% n 3,12 3,10 (Orang)% Jumlah 270 100% 78,1 77,5 2,56 64,1 1) Deskripsi Dimensi Pola Asuh Demokratis Pada dimensi pola asuh demokratis diperoleh persentase sebesar 78,1% dengan nilai rata-rata sebesar 3,12 dan diperoleh WMS sebesar 3,124 yang termasuk ke dalam kategori baik. Dalam dimensi ini terdapat 2 indikator, yaitu; (1) indikator control dengan persentase sebesar 75,2 % dan nilai rata-rata 3,009. Sedangkan indikator yang kedua yaitu kehangatan dengan persentase sebesar 79,3% dan nilai rata-rata 3,17. 45

2). Deskripsi Dimensi Pola Asuh Otoriter Pada dimensi pola asuh otoriter diperoleh persentase sebesar 77,5% dengan nilai rata-rata 3,10 dan diperoleh WMS sebesar 3,100 yang termasuk ke dalam kategori sangat baik. Dalam dimensi ini terdapat 2 indikator, yaitu; (1) indikator kontrol dengan persentase sebesar 73,5% dan nilai rata-rata 2,94. Sedangkan indikator yang kedua yaitu kehangatan dengan persentase sebesar 79,8% dan nilai rata-rata 3,19. 3). Deskripsi Dimensi Pola Asuh Permissif Pada dimensi pola asuh permissif diperoleh persentase sebesar 64,1% dengan nilai rata-rata 2,56 dan diperoleh WMS sebesar 2,56 yang termasuk ke dalam kategori baik. Dalam dimensi ini terdapat 2 indikator, yaitu; (1) indikator kontrol dengan persentase sebesar 72,6% dan nilai rata-rata 2,90. Sedangkan indikator yang kedua yaitu kehangatan dengan persentase sebesar 74,6% dan nilai rata-rata 2,98. Variabel Stabilitas Emosi Pada variabel stabilitas emosi terdapat 2 dimensi yaitu: (1) Dimensi stabilitas emosi positif dengan jumlah persentase sebesar 78,5% dan nilai rata-rata 3,14;, (2) Dimensi stabilitas emosi negative dengan jumlah persentase sebesar 74,5% dan nilai rata-rata 2,97. Tabel 3. Rata-Rata Hitung Skor Dimensi Variabel Stabilitas Emosi No Dimensi Mean Presentase 1. 2. Stablilitas emosi positif Stabilitas emosi negatif 3,14 78,5% 2,97 74,5% 1). Deskripsi Dimensi Stabilitas Emosi Positif Pada dimensi stabilitas emosi positif diperoleh persentase sebesar 78,5% dengan nilai rata-rata 3,14 dan diperoleh WMS sebesar 3,14 yang termasuk ke dalam kategori sangat baik. Dalam dimensi ini terdapat 2 indikator, yaitu; (1) penilain diri dan wawasan diri yang rasional dengan persentase sebesar 73,6% dan nilai ratarata 2,95. Sedangkan indikator yang kedua yaitu kontak realitas secara efisien dengan persentase sebesar 79,9% dan nilai rata-rata 3,19. 2). Deskripsi Dimensi Stabilitas Emosi Negatif Dimensi kesepakatan memperoleh persentase sebesar 42% dan nilai rata-rata 1,685 dan diperoleh WMS sebesar 2,97 dan termasuk kategori baik. Dalam dimensi ini terdapat 2 indikator: (1) menyesuaikan pendapat antara anggota kelompok dengan jumlah persentase sebesar 465% dan nilai rata-rata 1,83, dan (2) pendapat kelompok memiliki tekanan yang kuat dengan jumlah persentase sebesar 38% dan nilai rata-rata 1,527. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diketahui thitung pola asuh orangtua sebesar 10,22 dengan ttabel sebesar 1,650 yang dapat diartikan bahwa pola asuh orangtua berpengaruh terhadap stabilitas emosi pada remaja akhir.presentase dimensi pola asuh orangtua yang tertinggi terdapat pada pola asuh demokratis sebesar 78,1% dengan skor rata-rata sebesar 123,10. Frekuensi relatif terbesar berada pada kelas 112-119 dengan jumlah responden sebanyak 59 orang. Hasil tersebut menunjukan bahwa tidak adanya masalah orangtua dalam menerapkan pola asuh sehari sehari kepada anak. Hal ini didukung oleh Yatim (2013: 96) yaitu adanya sikap terbuka antara orangtua dan anaknya dalam membuat aturan-aturan yang disetujui bersama. Presentase sedang dimiliki oleh pola asuh Otoriter sebesar 77,5% serta persentase terendah dimiliki oleh pola asuh permissif sebesar 64,1% dengan rentang kelas terakhir 152-159 sebanyak 7 responden. Pola asuh permissif berada pada tingkat terendah dikarenakan masih adanya orangtua yang bersikap tidak peduli terhadap kegiatan maupun kebutuhan anaknya. Hal ini didukung oleh Baumrind (Dariyo, 2004: 98) yang mengatakan bahwa pola asuh pemissif bersikap menyerahkan semua keputusan ada ditangan anak dan anak cenderung bebas dimana pengaruh peran orangtua terhadap anak sedikit dan timbulnya ketidakstabilan perilaku maupun emosi pada masa remaja akhir. Orangtua berperan sebagai tokoh penting dalam membangun mahasiswa menjadi remaja akhir yang berkompeten. Dalam menghadapi perkembangan jaman, maka remaja perlu dipersiapkan menjadi remaja yang stabil dan matang, salah satunya adalah mencapai kestabilan emosional. Di dalam proses kestabilan tersebut, remaja memerlukan bimbingan dari orangtua dan pola asuh yang tepat dalam mendidik anak (Baumrind, 2004 : 07). Orangtua dan lingkungan sosial berperan penting dalam upaya pengelolaan emosi pada anak. Mahasiswa yang mendapatkan pola asuh yang tepat sesuai kebutuhannya memiliki pengelolaan emosi yang baik bagi diri nya sendirinya maupun oranglain. 46

Semakin baik pola asuh yang diterapkan oleh orangtua, maka baik juga kestabilan emosi yang dimilki anak, begitu juga sebaliknya. Banyaknya jenis pola asuh yang diterapkan orangtua membuat pengaruh yang besar dalam kestabilan atau ketidakstabilan emosi anak. Berdasarkan hasil penelitian ini, pola asuh orangtua berpengaruh terhadap stabilitas emosi remaja akhir, dikarenakan kebanyakan mahasiswa mendapatkan pola asuh yang tepat dari orangtua sesuai dengan kebutuhannya. Mahasiswa mendapatkan pola asuh demokratis dengan kehangatan dari orangtua dalam upaya membuat kedudukan dan keterbukaan antara orangtua dengan anak. Menurut Tridhonanto (2014: 16), pola asuh demokratis adalah pola asuh orangtua yang menerapkan perlakuan kepada anak dalam rangka membentuk kepribadian anak dengan cara memprioritaskan kepentingan anak yang bersikap rasional. Sesuai dengan penjelasan Baumrind (Yusuf, 2004: 07) yang menyebutkan didalam proses kestabilan, remaja memerlukan bimbingan yang tepat dari orangtua yaitu dengan pola asuh demokratis yang akan cenderung terhindar dari kegelisahan atau kekacauan. Selanjutnya untuk presentase variabel stabilitas emosi yang tertinggi terdapat pada dimensi stabilitas emosi positif sebesar 78,5% dan persentase rendah pada dimensi stabilitas emosi negative sebesar 74,5% dengan rata rata dimensi sebesar 84,80%. Data tertinggi ada di kelas interval ke empat dengan rentang 77-82 sebanyak 71 responden dan data terendah ada di kelas interval terakhir dengan rentang 107-112 sebanyak 5 responden. Persentase dimensi stabilitas emosi negative dengan indikator neurosis didapatkan terendah, dikarena kan masih banyaknya mahasiswa yang mengalami gangguan tingkah laku yang disebabkan oleh ketidakstabilan emosi sebagai akibat dari frustasi, konflik dan perasaan tidak aman. Berdasarkan pada hasil penelitian, cara yang dilakukan untuk mengurangi ketidakstabilan emosi menurut Goleman (1997: 27) adalah dengan mengenali emosi negative pada diri sendiri. Mengenali emosi merupakan kemampuan untuk mengenali perasaan marah sewaktu peramsaan marah itu muncul, sehingga seseorang tidak dikuasi oleh amarahnya dan tidak mengalami pola tingkah laku yang kaku. Sedangkan menurut Yatim, (2003: 79) cara mengurangi perilaku emosi yang bersifat negative dapat dicegah dengan mengungkapkan amarah secara asertif dan tepat. Orang yang asertif dapat membela hak hak pribadinya, mengeskpresikan perasaan yang sebenarnya dengan baik. Sehingga perilaku asertif tentunya sangat menguntungkan dan dapat berkomunikasi baik dengan oranglain. Hasil korelasi antara variabel X dan Variabel Y yakni sebesar 0,530% dari hasil yang diperoleh tersebut menyatakan sedangnya pengaruh antar kedua variabel. orangtua terdapat pengaruh yang cukup baik dengan stabilitas emosi mahasiswa. Dukungan dan pola asuh orangtua terhadap emosi anak berpengaruh dengan kemampuan seorang anak untuk mengelola emosi dengan cara yang positif. Menurut Baumrind (Yusuf, 2004: 07) di dalam proses kestabilan, mahasiswa memerlukan bimbingan dari orangtua dan pola asuh yang tepat dalam mendidik anak dengan pola asuh yang bervariasi terhadap perilaku dan emosional individu. Orangtua yang terampil dalam emosional dan mendidik anak biasanya dapat memberikan contoh bagaimana mengenali, mengelola maupun memanfaatkan perasaan perasaan yang muncul antara orangua dengan anak, atau sebaliknya. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pola asuh orangtua berpengaruh terhadap stabilitas emosi remaja akhir. Namun pola asuh bukan lah satu satunya faktor yang berpengaruh terhadap kestabilan emosi. Dari hasil penelitian, pola asuh hanya berpengaruh sebanyak 28,08% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang berasal dari lingkungan sekitar, lingkungan kerja orangtua dan faktor dari dalam individu itu sendiri (Soekanto, 2004: 43). KESIMPULAN Hasil perhitungan variabel pola asuh orangtua yang memiliki rata-rata sebesar 73,2 dengan katagori WMS cukup dan terdapat 3 dimensi yaitu; (1) pola asuh otoriter, (2) pola asuh demokratis, (3) pola asuh permissif. Dari ketiga dimensi tersebut diperoleh persentase tertinggi yaitu 78,1% pada dimensi pola asuh demokratis. Sedangkan persentase terendah yaitu 64,1% pada dimensipola asuh permissif. Hasil perhitungan variabel stabilitas emosi memiliki nilai rata-rata sebesar 76,5 dengan katagori WMS baik. Pada variabel ini terdapat 2 dimensi yaitu stabilitas emosi positif dan stabilitas emosi negative. Dari ketiga dimensi tersebut diperoleh persentase tertinggi yaitu 78,5% pada dimensi stabilitas emosi positif. Sedangkan persentase terendah yaitu 74,5% pada dimensi stabilitas emosi negatif. Berdasarkan hasil perhitungan hipotesis uji t maka disimpulkan bahwa thitung > ttabel atau 10,22 > 1,650 yang berarti terdapat hubungan yang kuat dan pengaruh signifikan antara pola asuh orangtua dengan stabilitas emosi remaja 47

akhir. Artinya semakin tinggi pola asuh orangtua maka kecendrungam tingginya tingkat kestabilan emosi pada remaja akhir, begitupun sebaliknya. Tingkat kekuatan pola asuh orangtua terhadap stabilitas emosi remaja akhir dapat dikategorikan tinggi dilihat dari koefesien korelasi sebesar 0,530. Hasil perhitungan uji analisis statistic menyatakan bahwa 28,4% kestabilan emosi dipengaruhi oleh pola asuh orangtua, sedangkan sisanya 71,96% ditentukan oleh variabel lainnya yang tidak diteliti. DAFTAR PUSTAKA Baumrind, Diana. 2004. Prototypical Descriptions of 3 Parenting Styles. Lippin Cott Company. American. Dariyo, Agoes. 2004. Psikologi Perkembangan. PT.Refika Aditama. Bandung Goleman. 1997. Emotional Intelegence. Bantam Books. New York. Soekanto, Soerjono. 2004. Sosiologi Suatu Pengantar. Raja Grafindo Persada Jakarta. Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan r&d, Alfabeta. Bandung. Yatim, Irwanto. 2013. Kepribadian Keluarga Narkotika. Arcan. Jakarta. Yusuf, Syamsul. 2004. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Remaja Rosdakarya Bandung. 48