Oleh ABSTRAK. Kata-kata kunci: model pembelajaran NHT, hasil belajar, respon.

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh ABSTRAK. Kata kunci : Self Regulated Learning (SRL), hasil belajar, respon siswa

Oleh. Ni Putu Aryani Utami, NIM

Oleh ABSTRAK. Kata-kata kunci : pembelajaran generatif, hasil belajar, dan respon.

ARTIKEL IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SERVICE BULUTANGKIS

Oleh ABSTRAK. Kata kunci : pembelajaran kooperatif, snowball throwing, hasil belajar, respon siswa

Oleh. Ni Wayan Purni Lestari,

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY

Oleh. Komang Wahyu Sugiarsa, NIM Jurusan Pendidikan Teknik Informatika ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

Departement of Mathematic Education Mathematic and Sains Education Major Faculty of Teacher Training and Education Riau University

Oleh. Ni Made Dwi Puspitayani, NIM Jurusan Pendidikan Teknik Informatika ABSTRAK

ARTIKEL MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING SEPAK BOLA. Oleh I Made Dwi Ariyuda NIM

Oleh. I Putu Budhi Sentosa, NIM

Oleh: Lusi Lismayeni Drs.Sakur Dra.Jalinus Pendidikan Matematika, Universitas Riau

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 2, Nomor 3, Mei 2013

Oleh: Abstrak. Kata kunci: Belajar Bermakna, Advance Organizer, Hasil Belajar, Respon Siswa.

Oleh ABSTRAK. Kata kunci : pembelajaran berbasis proyek, motivasi belajar, hasil belajar, respon siswa.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

Oleh: Asih Pressilia Resy Armis Zuhri D ABSTRACT

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika di FKIP Universitas Mataram.

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

Oleh ABSTRAK. Kata kunci: pembelajaran kooperatif, numbered head together, aktivitas, hasil belajar dan respon siswa.

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh:

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volum 2, Nomor 6, Agustus 2013

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIIC SMPN 3 PALOPO

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 2, Nomor 6, Agustus 2013 ISSN I. PENDAHULUAN

Gede Nova Kertiana Putra 1, I Gede Sudirtha 2, I Made Gede Sunarya 3

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Index Card Match dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran KKPI

Penerapan Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Entrepreneurship

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 3, Nomor 3, Juli 2014 ISSN

By Ni Made Yunia Ardianti, NIM Information Technology Education Department, Ganesha Education University ABTRACT

UPAYA PENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI PEMBELAJARAN TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 1, Nomor 4, Agustus 2012

Nur Rahmi, Suhermi, Atma Murni Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Riau

THE APPLICATION OF ACTIVE LEARNING STRATEGY INSTANT ASSESSMENT

Kata-kata kunci: Model kooperatif NHT, aktivitas, hasil belajar, passing bola basket

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

Oleh: Ririne Kharismawati* ) Sehatta Saragih** ) Kartini*** ) ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA

I. PENDAHULUAN. Kondisi pendidikan di Indonesia saat ini semakin hari kualitasnya makin

Indah Purnama *) Kartini dan Susda Heleni **) Progam Studi Pendidikan Matematika FKIP UR HP :

Putri Sarini, Ni Made Pujani, I Nyoman Suardana Jurusan Pendidikan IPA FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA KELAS VII SMPN 1 INUMAN

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN PENERAPAN MODEL KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING CONTROL SEPAKBOLA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE

ABSTRACT. Key Words: Student Learning Outcomes, Cooperative Learning, NHT, STAD. ABSTRAK

Suparmi SMP Negeri 25 Pekanbaru

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 5, No 2, Tahun 2016)

E_journal Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Pendidikan Ganesha (Volume 6, No.3, Tahun 2016)

Peningkatan Aktifitas Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Jigsaw

Darmawati, Arnentis dan Henny Julianita Husny Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru ABSTRACT

PENERAPAN MODEL DESIGN BASED LEARNING (DBL

Key Word : Students Math Achievement, Realistic Mathematics Education, Cooperative Learning Model of STAD, Classroom Action Research.

Jurnal Pena Sains Vol. 3, No. 2, Oktober 2016 p-issn: e-issn:

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 BULUKUMBA

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.2, Tahun 2015 Chellyana Kusuma Wardani & Siswanto 89-96

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh:

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

Keywords: Mathematics Learning Outcomes, Cooperative Learning, Numbered Heads, Classroom Action Research.

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 2, Nomor 5, Juli 2013

Oleh: Windi Prastiwi Japet Ginting Sakur ABSTRACT

Riwa Giyantra *) Armis, Putri Yuanita **) Kampus UR Jl. Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru, Pekanbaru

Tjiptaning Suprihati, Mirisa Izzatun Haniyah. Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

ARTIKEL MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA BASKET. Oleh Daniel Benu NIM

Affandi*) Kartini, Susda Heleni**) Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT KELAS IV SDN 3 KATEKAN

PENGEMBANGAN APLIKASI MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN TIK (MICROSOFT EXCEL

Kata-kata Kunci: TGT, aktivitas, hasil belajar,lompat jauh.

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

Rosdiani SMA Negeri I Sigli Jl. Banda Aceh-Medan, Tijue Kabupaten Pidie Abstrak

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Wirma Niasari *), Susda Heleni, Titi Solfitri **) Keyword : Cooperative Learning, Two Stay Two Stray, Learning Achievement

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PKN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DI SEKOLAH DASAR. Oleh. Ramadhani

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN NUMBERED HEADS TOGETHER SISWA KELAS VIIB SMP NEGERI 1 POLANHARJO KLATEN

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPA MELALUI PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

BAB III METODE PENELITIAN. dengan baik dan benar (Kunandar, 2011: 41). Adlan (2011: 4) menjelaskan

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KARANGTANJUNG TAHUN AJARAN 2012/2013

Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 1, Nomor 4, Agustus 2012

Ewisahrani Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta,

Oleh. Putu Ayu Karunia Komala Dewi, NIM

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLAVOLI

Ruth Megawati. Pendidikan Biologi, Universitas Cenderawasih.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 3, Nomor 1, Maret 2014

Darmawati, Imam Mahadi dan Ria Syafitri Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru ABSTRACT

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 3, Nomor 1, Maret 2014

Penulis 1: Dwi Yanu Mardi S. Penulis 2: Sri Palupi, M.Pd

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION MATA PELAJARAN PKN SD KOTA TEBING TINGGI

Transkripsi:

Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar TIK Siswa Kelas X.5 SMA Negeri 1 Sukasada Tahun Pelajaran 2011/2012 Oleh Rahayu Nuryanti, NIM 0815051017 Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Kejuruan Universitas Pendidikan Ganesha Email: iyoexz_219@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) peningkatkan hasil belajar TIK siswa kelas X.5 SMA Negeri 1 Sukasada melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT), dan (2) respon siswa kelas X.5 SMA Negeri 1 Sukasada terhadap implementasi model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT). Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang direncanakan berlangsung dalam dua siklus. Subjek penelitian adalah siswa kelas X.5 SMA Negeri 1 Sukasada pada semester genap tahun pelajaran 2011/2012, sebanyak 28 orang yang terdiri dari 17 orang laki-laki dan 11 orang perempuan. Objek penelitian adalah (1) hasil belajar TIK, dan (2) respon siswa terhadap implementasi model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT). Data hasil belajar siswa diperoleh melalui tes dan observasi sedangkan data respon siswa diperoleh menggunakan angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat peningkatan hasil belajar TIK siswa kelas X.5 SMA Negeri 1 Sukasada melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT). Besar peningkatan rata-rata skor hasil belajar TIK siswa adalah 11,47 yaitu dari 59,87 dengan kategori cukup pada siklus I menjadi 71,34 dengan kategori baik pada siklus II. Besar presentase peningkatan ketuntasan klasikal adalah 17,86% yaitu dari 57,14% pada siklus I menjadi 75,00% pada siklus II, dan (2) respon siswa terhadap implementasi model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) tergolong dalam kategori positif dengan rata-rata skor respon siswa sebesar 46,43. Kata-kata kunci: model pembelajaran NHT, hasil belajar, respon. 548

ABSTRACT This study were aimed to determine: (1) improving the ICT learning results in class X.5 students of SMA Negeri 1 Sukasada through the implementation of cooperative learning model of Numbered Head Together (NHT) type, and (2) students responses in class X.5 of SMA Negeri 1 Sukasada towards the implementation of cooperative learning model of Numbered Head Together (NHT) type. This study was a classroom action research (CAR) that plans consists of two cycles. Subjects of the study were the class X.5 students of SMA Negeri 1 Sukasada at the even semester in the academic year 2011/2012, which total students of the class were 28 person, consist of 17 male students and 11 female students. Object of the study is (1) ICT learning results, and (2) students responses towards the implementation of cooperative learning model of Numbered Head Together (NHT) type. Data of students learning results were collected using test and observation whereas data of students responses were collected using questionnaire. The results of this study revealed that (1) there was an improvement of ICT learning results in class X.5 students of SMA Negeri 1 Sukasada through the implementation cooperative learning model of Numbered Head Together (NHT) type. The improvement of mean of ICT learning result is 11,43, which was from 59.87 (with fairly category) in Cycle I became 71.30 (with right category) in Cycle II. Classical success percentage improvement is 17.86%, which was from 57.14% in Cycle I became 75.00% in Cycle II, and (2) the students responses towards the implementation of cooperative learning model of Numbered Head Together (NHT) type was on positive category with the mean of students responses was 46.43. Keywords: NHT learning model, learning results, responses. 549

I. Pendahuluan Pendidikan merupakan salah satu wadah dalam upaya menghasilkan dan mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki kesiapan untuk menghadapi serta mengimbangi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya guna meningkatkan mutu pendidikan, salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah menyempurnakan kurikulum. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan peraturan mengenai tujuan, isi, bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum yang dianjurkan pemerintah adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). KTSP menuntut terjadinya perubahan paradigma pembelajaran dari teacher centered (berpusat pada guru) menjadi student centered (berpusat pada siswa) dengan diberlakukannya KTSP setiap satuan pendidikan diberikan keleluasaan dalam menyusun kurikulum sesuai dengan potensi-potensi yang terdapat di setiap satuan pendidikan yang bersangkutan. Kondisi pembelajaran yang selama ini banyak terjadi di beberapa sekolah adalah pembelajaran yang berpusat pada guru, padahal hal ini sangat bertentangan dengan tujuan KTSP. Hal ini juga banyak ditemukan pada pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). TIK merupakan mata pelajaran yang diprogramkan pada jenjang sekolah yang bertujuan agar siswa dapat menggunakan perangkat TIK secara tepat dan optimal untuk mendapatkan dan memproses informasi dalam kegiatan belajar, bekerja, dan aktifitas lainnya. SMA Negeri 1 Sukasada merupakan salah satu sekolah menengah atas yang terdapat di Kabupaten Buleleng dan sekolah tersebut telah menerapkan KTSP. Pengembangan KTSP mengacu pada standar isi dan standar kompetensi lulusan dan berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan, serta memperhatikan pertimbangan komite sekolah. Berdasarkan dari hasil observasi dan pengamatan awal yang telah dilakukan di SMA Negeri 1 Sukasada terlihat bahwa hasil belajar siswa kelas X pada mata pelajaran TIK masih rendah, khususnya pada kelas X.5. Sebagian besar rata-rata skor hasil belajar TIK siswa dan ketuntasan klasikal (KK) masih dibawah standar yang ditetapkan oleh SMA Negeri 1 Sukasada. Siswa dikatakan tuntas belajar apabila siswa tersebut 550

mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 70 dan kelas tersebut dikatakan tuntas jika mencapai kriteria minimal 70%. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru pengampu pelajaran TIK Kelas X.5 SMA Negeri 1 Sukasasa diperoleh hasil yang diidentifikasikan sebagai faktor penyebab masih rendahnya hasil belajar TIK siswa yaitu pembelajaran masih berpusat pada guru, kurangnya rasa tanggung jawab siswa dalam belajar, kurangnya rasa percaya diri siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, dan siswa jarang diberikan kesempatan untuk mempresentasikan dan memberikan argumentasi secara lisan. Berdasarkan identifikasi permasalahan di atas, maka perlu diadakan pembaharuan dalam model pembelajaran, hal ini dilakukan agar mampu meningkatkan hasil belajar TIK siswa kelas X.5 SMA Negeri 1 Sukasada. Salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah menerapkan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT). Tipe ini dikembangkan oleh Spancer Kagan (dalam Ibrahim, 2006) untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dengan mengecek pemahaman mereka mengenai isi pelajaran tersebut. Ciri khasnya yaitu guru menunjuk salah satu siswa yang dapat mewakili kelompoknya tanpa memberi tahu terlebih dahulu siapa yang akan mewakili kelompoknya. Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar TIK Siswa Kelas X.5 SMA Negeri 1 Sukasada Tahun Pelajaran 2011/2012. II. Metodologi 1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Model pembelajaran merupakan strategi yang digunakan oleh guru untuk meningkatkan motivasi belajar, sikap belajar dikalangan siswa, mampu berpikir kritis, memiliki keterampilan sosial, dan pencapaian hasil pembelajaran yang lebih optimal (Isjoni, 2009). Model pembelajaran kooperatif tipe NHT merupakan model pembelajaran yang dikembangkan oleh Spancer Kagan (dalam Ibrahim, 2006) untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu 551

pelajaran dengan mengecek pemahaman mereka mengenai isi pelajaran tersebut. NHT pada dasarnya merupakan sebuah varian diskusi kelompok dengan ciri khasnya adalah guru menunjuk salah satu siswa yang dapat mewakili kelompoknya tanpa memberi tahu terlebih dahulu siapa yang akan mewakili kelompoknya. NHT merupakan suatu cara yang dapat meningkatkan saling pengertian dan memicu berkembangnya pelatihan tutor sebaya. Pada Tabel 1 terdapat langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe NHT. Tabel 1 Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Ibrahim, 2006) Fase Kegiatan Fase 1 Guru membagi siswa ke dalam kelompok 3-5 orang dan kepada Penomoran setiap anggota kelompok diberi nomor 1 sampai 5 Fase 2 Guru mengajukan sebuah pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan Mengajukan dapat bervariasi. Pertanyaan dapat amat spesifik dan dalam pertanyaan bentuk kalimat tanya Fase 3 Berfikir bersama Fase 4 Menjawab Siswa menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan itu dan menyakinkan tiap anggotanya dalam timnya mengetahui jawaban tim Guru memanggil suatu nomor tertentu, kemudian siswa yang nomornya sesuai mengacungkan tangannya dan mencoba menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas 2. Hasil Belajar Hasil belajar menekankan pada proses yaitu segala kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Benyamin S. Blomm perilaku hasil belajar menjadi tiga aspek yakni aspek kognitif, afektif dan psikmotor (Ratumanan, 2002) yakni (1) aspek kognitif mengenai kemampuan intelektual siswa dalam berpikir, mengetahui dan memecahkan masalah, (2) aspek afektif mengenai sikap, minat, apresiasi, emosi dan nilai hidup, dan (3) aspek psikomotor kemampuan yang berkaitan dengan kemampuan yang bersifat manual dan motorik. 3. Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Visi mata pelajaran TIK (Puskur-Depdiknas, 2007) yaitu agar siswa dapat dan terbiasa menggunakan perangkat TIK secara tepat dan optimal untuk mendapatkan dan memproses informasi dalam kegiatan belajar, bekerja, dan aktifitas lainnya sehingga 552

siswa mampu berkreasi, mengembangkan sikap inisiatif, mengembangkan kemampuan eksplorasi mandiri, dan mudah beradaptasi dengan perkembangan baru. TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi yang mengandung pengertian luas tentang segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan pemindahan informasi antar media. Salah satu standar kompetensi yang terdapat pada mata pelajaran TIK untuk kelas X semester genap adalah menggunakan perangkat lunak pengolah kata dengan tiga kompetensi dasar yaitu menunjukkan menu dan ikon yang terdapat dalam perangkat lunak pengolah kata, menggunakan menu dan ikon yang terdapat dalam perangkat lunak pengolah kata, serta membuat dokumen pengolah kata dengan variasi tabel, grafik, gambar, dan diagram. 4. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini berlangsung dalam dua siklus dan setiap siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi, serta refleksi. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data hasil belajar (aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotor) dan respon siswa terhadap implementasi model pembelajaran kooperatif tipe NHT dalam mata pelajaran TIK, instrumen penelitian dan teknik pengumpulan data terdapat pada Tabel 2. Tabel 2 Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data No Jenis Data 1 Hasil belajar TIK siswa Aspek Kognitif Aspek Sumber Data Instrumen Penelitian Teknik Pengumpulan Data Periode Pengumpulan Data Siswa Tes kognitif siswa Tes Setiap proses pembelajaran Siswa Lembar Observasi Setiap proses Afektif observasi afektif pembelajaran Aspek Siswa Lembar Observasi Setiap proses Psikomotor observasi pembelajaran psikomotor Tes psikomotor Tes Setiap akhir siswa siklus 2 Respon Siswa Siswa Angket Angket Akhir siklus II 553

5. Teknik Analisis Data dan Refleksi Tindakan a. Hasil Belajar Menurut Bloom hasil belajar terdiri dari tiga aspek yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotor, berikut merupakan penjelasan masing-masing aspek. 1) Aspek Kognitif Data aspek kognitif dianalisis dengan menentukan skor siswa yang diperoleh melalui tes dengan menggunakan rumus berikut. Skor Kognitif = 2) Aspek Afektif jumlah skor perolehan jumlah skor maksimal x100 Data aspek afektif dianalisis dengan menentukan skor siswa dari lembar observasi afektif dengan menggunakan rumus berikut. Skor Afektif = 3) Aspek Psikomotor jumlah skor perolehan jumlah skor maksimal x100 Data aspek psikomotor dianalisis dengan menentukan skor siswa dari lembar observasi psikomotor dan tes akhir siklus dengan menggunakan rumus berikut. Skor Psikomotor = jumlah skor perolehan jumlah skor maksimal x100 Jika skor dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotor telah diperoleh selanjutkan mencari skor hasil belajar siswa dengan menggunakan rumus berikut. Hasil Belajar 3 Kognitif = + 2 Afektif + 5 Psikomotor 10 Data hasil belajar siswa dianalisis dengan metode analisis deskriptif yaitu menentukan rata-rata skor hasil belajar dengan menggunakan rumus berikut (Candiasa, 2010). x X = n Keterangan: X = rata-rata skor hasil belajar siswa x = jumlah skor hasil belajar siswa 554

n = banyaknya siswa Rata-rata skor hasil belajar siswa dikonversi ke dalam kriteria penggolongan hasil belajar siswa seperti pada Tabel 3. Tabel 3 Kriteria Penggolongan Hasil Belajar (dimodifikasi dari Candiasa, 2010) No Kriteria Kategori 1 X Mi + 1,8 Sdi Sangat Baik 2 Mi + 1,8 Sdi > X Mi + 0,6 Sdi Baik 3 Mi + 0,6 Sdi > X Mi 0,6 Sdi Cukup 4 Mi 0,6 Sdi > X Mi 1,8 Sdi Kurang 5 X < Mi 1,8 Sdi Sangat Kurang dengan, Mean ideal (Mi) = 1/2 x (skor maksimum ideal + skor minimum ideal) Standar deviasi ideal (Sdi) = 1/6 x (skor maksimum ideal + skor minimum ideal) Data hasil belajar siswa juga dianalisis dengan menentukan ketuntasan klasikal (KK) dengan menggunakan rumus berikut. KK = banyak siswa yang memperoleh skor 70 x100% banyak siswa yang ikut tes b. Respon Respon siswa ini berupa angket yang diisi oleh siswa untuk mengetahui tanggapan terhadap implementasi model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada pembelajaran TIK. Data respon siswa terhadap implementasi model pembelajaran yang diterapkan dianalisis menggunakan metode analisis deskriptif yakni dengan menentukan rata-rata skor respon siswa dengan rumus berikut (Candiasa, 2010). x R = n Keterangan: R = rata-rata skor respon siswa x = jumlah skor respon siswa n = banyaknya siswa 555

Rata-rata skor respon siswa dikonversi ke dalam kriteria penggolongan respon siswa seperti pada Tabel 4 berikut. Tabel 4 Kriteria Penggolongan Respon Siswa (dimodifikasi dari Candiasa, 2010) No Kriteria Kategori 1 R Mi + 1,8 Sdi Sangat Positif 2 Mi + 1,8 Sdi > R Mi + 0,6 Sdi Positif 3 Mi + 0,6 Sdi > R Mi 0,6 Sdi Kurang Positif 4 Mi 0,6 Sdi > R Mi - 1,8 Sdi Negatif 5 R < Mi 1,8 Sdi Sangat Negatif dengan, Mean ideal (Mi) = 1/2 x (skor maksimum ideal + skor minimum ideal) Standar deviasi ideal (Sdi) = 1/6 x (skor maksimum ideal + skor minimum ideal) III. Hasil dan Pembahasan Hasil analisis dari penelitian ini menunjukkan rata-rata skor hasil belajar TIK siswa dan ketuntasan klasikal telah memenuhi kriteria keberhasilan yang ditetapkan yaitu rata-rata skor hasil belajar siswa TIK dan ketuntasan klasikal mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya dengan kriteria rata-rata skor hasil belajar TIK siswa 70 dan ketuntasan klasikal 70%, serta respon siswa terhadap implementasi model kooperatif tipe NHT yang ditinjau dari rata-rata skor respon siswa tergolong dalam kategori minimal positif. Rata-rata skor hasil belajar TIK siswa pada siklus I sebesar 59,87 dengan kategori cukup dan ketuntasan klasikal 57,14%. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar TIK siswa belum mencapai harapan yang disebabkan oleh beberapa kekurangan yang telah ditemui pada hasil refleksi siklus I yaitu siswa belum terbiasa dalam mengikuti pembelajaran yang diterapkan oleh guru, kerjasama siswa dengan teman dalam kelompoknya belum optimal, antusiasme siswa dalam mengikuti pembelajaran masih rendah, dan siswa masih enggan mencari informasi atau mengumpulkan informasi materi yang akan dipelajari. 556

Mengingat belum optimalnya pelaksanaan tindakan yang dilakukan pada siklus I yang disebabkan oleh beberapa kekurangan yang telah ditemui pada hasil refleksi siklus I, maka dilakukan beberapa upaya perbaikan pelaksanaan tindakan pada refleksi siklus I yakni mensosialisasikan kembali model pembelajaran kooperatif tipe NHT, memberikan pengawasan yang lebih intensif pada masing-masing kelompok, memberikan perhatian yang lebih khusus terhadap siswa yang suka bermain-main, dan menugaskan siswa untuk membaca materi yang akan dibahas sebelum pembelajaran. Sesuai dengan dilakukannya perbaikan pelaksanaan tindakan sesuai dengan refleksi siklus I diperoleh rata-rata skor hasil belajar TIK siswa dan ketuntasan klasikal mengalami peningkatan pada siklus II, yakni rata-rata skor hasil belajar TIK siswa sebesar 71,34 dengan kategori baik dan ketuntasan belajar klasikal siswa sebesar 75,00%. Besarnya peningkatan rata-rata skor hasil belajar TIK siswa adalah 11,47 dan besarnya persentase peningkatan ketuntasan klasikal adalah 17,86%. Selain mampu meningkatkan rata-rata skor hasil belajar TIK dan ketuntasan klasikal, implementasi model ini juga mendapatkan respon positif dari siswa yakni dengan rata-rata skor respon siswa sebesar 46,43. Hasil respon ini menunjukkan siswa senang belajar TIK dengan menggunakan model pembelajaran yang diterapkan. Peningkatan hasil belajar siswa Kelas X.5 SMA Negeri 1 Sukasada disebabkan karena model pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan penguasaan akademik. Pada saat pembelajaran siswa dikelompokkan menjadi kelompok yang heterogen yang berarti dalam satu kelompok terdapat siswa dengan kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Siswa dengan kemampuan tinggi akan memberikan bantuannnya kepada siswa yang berkemampuan di bawahnya, hal ini akan menyebabkan pemahaman materi siswa yang berkemampuan tinggi akan lebih mendalam sedangkan siswa dengan kemampuan sedang dan rendah akan semakin mengerti dan paham dengan penjelasan dari temannya. Siswa mendapatkan kesempatan untuk saling mendukung dan saling mengajarkan anggota kelompoknya. Pembelajaran kooperatif ini mampu membantu siswa memahami konsep-konsep yang sulit seperti yang diungkapkan oleh Trianto (2007) bahwa Para ahli telah menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik, unggul dalam membantu 557

siswa memahami konsep-konsep yang sulit. Guru hanya berperan sebagai motivator dan fasilitator dalam proses pembelajaran. Guru sekedar memberikan pemahaman awal dengan menyampaikan informasi umum tentang materi pembelajaran, sehingga siswa tidak hanya menyerap materi dan menerima materi secara pasif, melainkan menjadikan siswa dapat membangun pengetahuannya secara aktif. Siswa diberi kesempatan untuk mengeskplorasi dan mengkonstruksi pengetahuannya dengan bekerja sama dengan anggota kelompoknya melalui kegiatan praktik dan diskusi untuk menyelesaikan permasalahan yang diberikan guru, sehingga setiap anggota kelompok berpikir bersama agar dapat menyatukan pendapat untuk menentukan jawaban yang benar. Hal ini memudahkan siswa dalam menguasai dan memahami konsep-konsep yang sedang dipelajari karena pengetahuan dibangun sendiri oleh siswa sendiri baik secara personal maupun sosial. Pada saat menjawab permasalahan dalam LKS, guru hanya menunjuk seorang siswa yang mewakili kelompoknya tanpa memberitahu terlebih dahulu siapa yang akan mewakili kelompoknya tersebut, sehingga setiap siswa mempunyai tanggung jawab. Siswa harus mengetahui jawaban yang benar dari setiap permasalahan, dengan teknik ini siswa belajar melaksanakan tanggung jawab pribadinya dalam saling keterkaitan dengan rekan-rekan sekelompoknya. IV. Penutup 1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan hasil penelitian diperoleh simpulan sebagai berikut. a. Hasil belajar TIK siswa Kelas X.5 SMA Negeri 1 Sukasada melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) yang ditinjau dari (1) rata-rata skor hasil belajar TIK siswa mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya. Besar peningkatan rata-rata skor hasil belajar TIK siswa adalah 11,47, yakni dari 59,87 dengan kategori cukup pada siklus I menjadi 71,34 dengan kategori baik pada siklus II, dan (2) ketuntasan klasikal mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya. Besar peningkatan ketuntasan klasikal adalah 17,86%, yakni dari 57,14% pada siklus I menjadi 75,00% pada siklus II. 558

b. Respon siswa kelas X.5 SMA Negeri 1 Sukasada terhadap implementasi model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) tergolong dalam kategori positif dengan rata-rata skor respon siswa sebesar 46,43. 2. Saran Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan hasil penelitian, dapat disampaikan beberapa saran sebagai berikut. a. Praktisi pendidikan, khususnya pihak-pihak yang terlibat dalam pembelajaran TIK disarankan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) sebagai salah satu alternatif model pembelajaran di kelas. b. Pembaca yang berminat untuk mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) agar memperhatikan segala kendala-kendala yang peneliti alami dalam pelaksanaan penelitian sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan dan penyempurnaan pelaksanaan penelitian. Daftar Pustaka Candiasa, I Made. 2010. Statistik Univariat dan Bivariat disertai Aplikasi SPSS. Universitas Pendidikan Ganesha: Unit Penerbit Universitas Pendidikan Ganesha. Ibrahim, M et.al. 2006. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: University Unesa Press. Isjoni. 2009. Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Lie, Anita. 2008. Coopetarive Learning. Jakarta: Grasindo. Puskur-Depdiknas. 2007. Naskah Akademik Kajian Kebijakan Kurikulum Mata Pelajaran TIK. http://www.puskur.net Ratumanan, T. G. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Surabaya: Unesa University Press. Sudjana, et al. 2007. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivitis. Jakarta: Prestasi Pustaka. 559