BAB I PENDAHULUAN. atasnya, maka diperlukan pendidikan yang profesional sehingga siswa betul-betul

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. segala lingkungan dan sepanjang hidup (Faturrahman, 2012: 2). Sedangkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyelenggaraan pendidikan tidak lepas dari kegiatan belajar dan mengajar (KBM). Salah satunya pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi.

BAB I PENDAHULUAN. yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri

BAB I PENDAHULUAN. Jenjang pendidikan tingkat Sekolah Dasar ( SD ) merupakan lembaga

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. problema pendidikan yang dihadapinya. Pendidikan harus menyentuh potensi

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV MIS Tompo Melalui Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar IPA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendekatan serta metode apa pun harus benar-benar efektif. Proses. pembelajaran dalam suasana proses belajar yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. bagi kehidupan siswa sekarang maupun masa yang akan datang. dengan perkembangan zaman. Di SDN Semampir mata pelajaran Bahasa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan, kepribadian, moral, pembentukan watak untuk. jenjang pendidikan yang selanjutnya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I. PENDAHULUAN. belajar. Membelajarkan siswa yaitu membimbing kegiatan siswa belajar,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang cerdas, damai, terbuka, dan demokratis 1. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perilaku seseorang atau kelompok orang sebagai usaha untuk mendewasakan. negara dan bangsa, sebab pendidikan bisa meningkatkan dan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS VIII-8 SMP NEGERI 29 MEDAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran matematika merupakan salah satu mata pelajaran

I. PENDAHULUAN. Indonesia. Sesuai dengan Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan dalam pembelajaran merupakan suatu kebahagiaan

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kehidupan terutama di dunia kerja. Pendidikan dilakukan untuk mencetak generasi

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA di kelas IV SDN Sijoli Melalui Penerapan Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat

Penerapan Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Sifat Benda Bagi Siswa Kelas IV di SD Alkhairat Bale

BAB I PENDAHULUAN. dunia pendidikan di Indonesia. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah salah

P N E D N A D H A U H L U U L A U N

BAB I PENDAHULUAN. datang. Dengan pendidikan tersebut juga akan melahirkan peserta didik yang. utamanya adalah kemampuan guru menggunakan metode

JURNAL PUBLIKASI ARTIKEL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan lembaga formal yang menyelenggarakan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. dapat hidup sendiri, akan tetapi saling bergantung pada orang lain. Kodrat

BAB I PENDAHULUAN. dengan siswa dan antara siswa dengan siswa, akan tetapi hingga saat ini pun

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan terutama pendidikan IPA di Indonesia dan negara-negara maju.

PENINGKATAN PEMAHAMAN MENGHITUNG PERKALIAN DENGAN MEDIA BENDA-BENDA TERDEKAT PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 KRANGGAN TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah pembelajaran IPA di SD Negeri Pakis

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tugas yang sangat komplek dan berat, karena sebagian besar guru,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PELAKSANAAN PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV MIN Jambangan tahun. pelajaran 2013/2014. pemilihan penelitian ini didasarkan pada

I. PENDAHULUAN. kecerdasan, (2) pengetahuan, (3) kepribadian, (4) akhlak mulia, (5)

BAB III METODE PENELITAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

A UMS - Copy SKRIPSI

NASKAH PUBLIKASI. Oleh : SULISTARI NIM: A54A100140

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan di kelas IV SD Negeri

BAB I PENDAHULUAN. yang harus ditempuh oleh anak, anak juga dituntut untuk mengalami

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mewujudkan upaya tersebut, Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31. Ayat (3) mengamanatkan agar pemerintah mengusahakan dan

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Oleh : ANITA PRANOWO PUTRI A

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

manusia karena pendidikan dilaksanakan sejak bayi hingga manusia dewasa. dapat menargetkan bahwa melalui pendidikan dapat meningkatkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengharuskan mampu melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang

BAB I PENDAHULUAN. rendah. Hal ini dapat dilihat dari beberapa indikator. Pertama, lulusan dari

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan tidak terlepas dari peranan tenaga pendidik, peserta

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Tugas utama seorang guru adalah mendidik, mengajar dan melatih siswanya. Agar mampu melaksanakan tugas tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Dasar, fungsi, dan tujuan pendidikan nasional di Indonesia telah ditetapkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, pendidikan memegang peranan yang penting.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi Sumber

BAB I PENDAHULUAN. terstruktur dan sistematis dalam lingkungan sekolah. Disekolah terjadi. sebagai pendidik dalam suatu proses pendidikan.

BAB I. PENDAHULUAN. bukan hanya perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, tetapi lebih dari itu,

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam

Kanti Sukowati 9. Kata Kunci: metode demonstrasi, hasil belajar. Guru Kelas VI A SDN Darungan 01 Kec. Tanggul

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan motivasi manusia untuk mengembangkan ilmu pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terdiri atas murid, guru, pegawai serta sarana dan prasarana sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. ini akan dicapai apabila semua terlibat secara aktif baik fisik, mental, maupun

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan wahana penting untuk membangun manusia. Pada gilirannya

BAB I PENDAHULUAN. anak untuk mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. digunakan sebagai pijakan untuk mencapai hal yang diinginkan atau hal yang

BAB I PENDAHULUAN. sehingga materi yang disampaikan oleh guru kurang diserap oleh siswa.

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan siswa dalam belajar. Guru harus mampu berperan sebagai

I. PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas merupakan syarat mutlak untuk

BAB I PENDAHULUAN. desentralisasi mendorong terjadinya perubahan dan pembaharuan pada. beberapa aspek pendidikan, termasuk kurikulum.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Meggunakan Alat Peraga Pada Pembelajar Gerak Benda Bidang Studi IPA Di Kelas 1 SDN No 3 Siboang

BAB I PENDAHULUAN. selama ini pelajaran IPA dianggap sebagai pelajaran yang sulit. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. berada. Dalam proses pendidikan banyak sekali terjadi perubahan-perubahan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Pendekatan Inquiri Tentang Perubahan Sifat Benda Dalam Pembelajaran IPA di Kelas IV SDN Siniu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada hakikatnya tidak dapat dipisahkan dari kehidupan setiap manusia karena dengan pendidikan manusia dapat berdaya guna dan mandiri. Untuk menciptakan manusia yang memiliki daya guna dibutuhkan pendidikan yang berkualitas utamanya pada pendidikan tingkat sekolah dasar yang merupakan pendidikan awal dan menjadi dasar dari pendidikan yang ada di atasnya, maka diperlukan pendidikan yang profesional sehingga siswa betul-betul dapat melanjutkan pendidikannya pada pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan nasional dan menghasilkan lulusan yang memiliki keunggulan yang kompetetif dan komparatif sesuai standart nasional dengan melalui Depdiknas melakukan penggeseran paradikma dalam proses pembelajaran, perubahan orientasi pembelajaran yang semula berpusat pada guru menjadi pembelajaran yang berpusat pada siswa. Dalam pembelajaran yang berpusat pada siswa, guru diharapkan berperan sebagai fasilitator. Dengan demikian dapat dipahami bahwa guru memegang peranan penting terhadap proses belajar siswa melalui pembelajaran yang dikelolanya. Untuk itu guru perlu menciptakan kondisi yang memungkinkan terjadinya proses interaksi yang baik dengan siswa agar mereka dapat melakukan berbagai aktivitas belajar dengan efektif. Dalam menciptakan interaksi yang baik diperlukan profesionalisme dan tanggung jawab yang tinggi dari guru dalam usaha untuk 1

2 membangkitkan serta mengembangkan keaktifan belajar siswa, sebab segala keaktifan siswa dalam belajar sangat menentukan bagi keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran. Selanjutnya tingkat keaktifan belajar siswa dalam suatu proses pembelajaran juga merupakan tolak ukur dari kualitas pembelajaran itu sendiri. Pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar (75%) peserta didik terlibat secara aktif baik fisik, mental maupun sosial dalam proses pembelajaran disamping menunjukkan kegairahan belajar yang tinggi, semangat belajar yang besar, dan rasa percaya pada diri sendiri. Agar siswa berperan sebagai pelaku dalam kegiatan belajar maka hendaknya guru merencanakan pembelajaran, yang menuntut siswa banyak melakukan aktifitas belajar tetapi tidak berarti siswa dibebani dengan banyak tugas.aktifitas atau tugas-tugas yang dikerjakan siswa hendaknya dapat menarik minat siswa, dibutuhkan dalam perkembangannya, serta bermanfaat bagi masa depannya.berdasarkan hal tersebut di atas maka dalam pembelajaran upaya guru dalam mengembangkan keaktifan siswa dalam pembelajaran sangatlah penting, sebab keaktifan siswa dalam pembelajaran menjadi penentu bagi keberhasilan pembelajaran yang dilaksanakan. Selama proses pembelajaran berlangsung, tujuan pembelajaran menjadi target guru dan siswa dalam menguasai dan memahami konsep yang disampaikan oleh guru. Namun target dari tujuan pembelajaran itu sendiri bukan hal yang mulus dalam pencapaiannya. Terkadang masih harus menjumpai berbagai kendala dan permasalahan, baik kendala yang disebabkan dari guru, siswa maupun kendala lain yang berkaitan dengan sarana maupun pasarana, 2

3 pendukung keberhasilan siswa. Demikian pula yang terjadi pada pembelajaran IPA di kelas IV SD Negeri 03 Kemuning Kecamatan Ngargoyoso. Dari hasil nilai formatif mata pelajaran IPA tentang gaya pada siswa kelas IV diketahui,baru 53 % dari seluruh siswa yang telahmencapai taraf ketuntasan.kondisi ini menunjukkan bahwa pembelajaran belum berhasil. Sedangkan ketidakberhasilan siswa mencapai taraf tuntas, dapat dianalisis beberapa fakta saat pembelajaran, guru masih menggunakan metode yang konvensional yakni ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas, serta belum menggunakan metode pembelajaran yang mengedepankan keaktifan siswa dan juga belum menggunakan media pembelajaran yang sesuai. Adapun analisis fakta yang menjadi permasalahan secara rinci dari kondisi siswa antara lain : (1) Rendahnya minat belajar siswa, (2) Motivasi dalam belajar siswa kurang, (3) Kejenuhan siswa akibat metode pembelajaran yang tidak bervariasi, (4) Siswa kurang aktif mengeluarkan pendapat, bertanya maupun menjawab pertanyaan guru, (5) Adanya dominasi kegiatan oleh siswa pandai, sehingga siswa yang kurang pandai akan menggantungkan pada siswa lain, (6) Siswa merasa kurang diperhatikan guru, baik kurangnya motivasi, penguatan serta aktivitas siswa kurang diberdayakan oleh guru. Sedangkan permasalahan dari guru antara lain: (1) Guru terbiasa menggunakan metode konvensional misalnya tanya jawab ceramah dan penugasan, (2) Guru kurang memahami penggunaan metode pembelajaran yang mengedepankan keaktifan siswa, sehingga aktivitas pembelajaran hanya terpusat 3

4 pada guru, (3) Guru kurang membiasakan menggunakan media yang tepat saat pembelajaran berlangsung, (4) Guru kurang menguasai kelas, sehingga anak yang kurang aktif tidak dapat diperhatikan, (5) Guru kurang memperhatikan tingkat kesulitan siswa, (6) Guru belum biasa memberikan penguatan dalam bentuk motivasi maupun pujian. Selain permasalahan yang berasal dari siswa dan guru, sarana dan prasarana sekolahpun juga menjadi permasalahan, antara lain : (1) Belum optimalnya penggunaan media, (2) Keterbatasan sarana dan prasarana belajar siswa di rumah, (3) Guru tidak membiasakan dan kurang mampu mengoptimalkan penggunaan media( misalnya Kid IPA dan berbagai media di lingkungan sekolah dan rumah). Dari analisis fakta yang terjadi saat pembelajaran berlangsung, hingga belum tercapainya target pembelajaran dan ketuntasan belajar siswa, disebabkan oleh berbagai faktor peyebab yang merupakan sistem yang antara unsur atau komponen satu dengan komponen lainnya saling berkaitan.oleh karena itu suatu cara mengatasi permasalahan yang dihadapi saat pembelajaran berlangsung harus dicari faktor penyebab secara mendalam, lalu mengupayakan mengatasi permasalahan secara terprogram. Salah satu diantara solusi itu adalah sebagaimana pada penelitian ini menggunakan penelitian berbasis kelas memberikan treatment pada siswa menggunakan metode Jigsaw berbasis media lokal dalam rangka meningkatkan keaktifan dan hasil belajar IPA pada siswa kelas IV SD Negeri 03 Kemuning Kecamatan Ngargoyoso. 4

5 Dalam hal ini PTK merupakan implementasi dari penerapan penelitian tindakan berbasis kelas yaitu suatu usaha guru, dimana dalam hal ini guru sekaligus bertindak sebagai peneliti yang berupaya untuk meningkatkan mutu pembelajarannya di kelas yang dikelolanya dengan cara meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan metode Jigsaw dan dalam proses pembelajarannya dengan mengoptimalkan penggunaan media lokal dari lingkungan siswa atau lingkungan sekolah.melalui pengamatan dan dokumen nilai formatif siswa dijadikan dasar untuk merancang, melaksanakan, mengobservasi, merefleksi hingga mengevaluasi kegiatan dalam pembelajaran model siklus. Berawal dari latar belakang diatas melalui kolaborasi dengan teman sejawat maka peneliti merasa perlu melakukan penelitian pembelajaran dengan menggunakan metode yang tepat untuk meningkatkan pembelajaran.penelitian ini akan mengkaji tentang peningkatan pembelajaran IPA tentang pengaruh gaya terhadap benda melalui metode Jigsaw dengan mengoptimalkan penggunaan media yang banyak terdapat di lingkungan siswa atau sekolah dalam bentuk penelitian tindakan kelasdengan judul Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Materi Pengaruh Gaya Terhadap Benda Melalui Metode Jigsaw Berbasis Media Lokal pada Siswa Kelas IV SD Negeri 03 Kemuning Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011. 5

6 B. Identifikasi Masalah Setelah mengetahui latar belakang masalah dapat diidentifikasikan masalahmasalah yang muncul antara lain: 1. Rendahnya minat,motivasi, keaktifandan terjadinya kejenuhan belajar siswa, sehingga mengakibatkan rendahnya hasil belajar 2. Guru terbiasa menggunakan metode konvensional, kurang memahami penggunaan metode pembelajaran yang mengedepankan keaktifan siswa, serta kurang membiasakan menggunakan media yang tepat saat pembelajaran berlangsung. 3. Guru kurangdapat menguasai kelas, serta kurang memperhatikan tingkat kesulitan siswa dan belum terbiasa memberikan penguatan dalam bentuk motivasi maupun pujian kepada siswa. 4. Penggunaan media dalam pembelajaran belum tepat dan optimal. C. Pembatasan Masalah Agar dalam penelitian ini terarah perlu ditentukan pembatasan ruang lingkupnya, maka perlu pembatasan masalah sebagai berikut: 1. Penelitian tindakan kelas ini hanya memfokuskan pada penerapan metode Jigsaw berbasis media lokal untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar IPA tentang materi pengaruh gaya terhadap benda. 2. Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa dan guru kelas IV SD Negeri 03 Kemuning Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar. 3. Waktu penelitian dilaksanakan pada semester II Tahun Pelajaran 2010/2011. 6

7 4. Indikator pencapaian dalam penelitian ini adalah meningkatnya hasil belajar IPA materi pengaruh gaya terhadap benda pada siswa kelas IV SD Negeri 03 Kemuning Kecamatan Ngargoyoso dengan nilai KKM telah mencapai 60,00. D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah pada penelitian ini, dapat dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut : 1. Apakah penerapan metode Jigsaw berbasis media lokal dapat meningkatkan keaktifan belajar IPA materi pengaruh gaya terhadap benda pada siswa kelas IV SD Negeri 03 Kemuning Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011? 2. Apakah penerapan metode Jigsaw berbasis media lokal dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi pengaruh gaya terhadap benda pada siswa kelas IV SD Negeri 03 Kemuning Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011? E. Tujuan Penelitian. Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui penerapan metode Jigsaw berbasis media lokal terhadap peningkatan keaktifan siswa belajar IPA materi pengaruh gaya terhadap benda 7

8 pada siswa kelas IV SD Negeri 03 KemuningKecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011. 2. Untuk mengetahui penerapan metode Jigsaw berbasis media lokal terhadap peningkatan hasil belajar IPA materi pengaruh gaya terhadap benda pada siswa kelas IV SD Negeri 03 KemuningKecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011. F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat Teoretis Secara teoretis penelilitian ini diharapkan bermanfaat untuk: a. Memberikan sumbangan dalam khasanah keilmuan khususnya pada pembelajara IPA di SD, umumnya pada peningkatan mutu pendidikan IPA melalui metode Jigsaw berbasis media lokal. b. Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi penelitian yang akan datang. 2. Manfaat Praktis Secara praktis penelitian ini dapat memberikan manfaat: a. Bagi Siswa 1) Penerapan metode Jigsaw berbasis media lokal dapat meningkatkan keaktifanbelajarpada mata pelajaran IPA. 8

9 2) Penerapan metode Jigsaw berbasis media lokal dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA. b. Bagi Guru 1) Memberikan sumbangan pemikiran dalam proses pembelajaran IPA terutama pada materi pengaruh gaya terhadap benda. 2) Dapat digunakan sebagai masukan bahwa metode Jigsaw berbasis media lokal dapat diterapkan sebagai salah satu alternatif dalam KBM IPA. c. Bagi Sekolah. 1) Memberdayakan potensi di sekolah baik potensi guru, siswa maupun daya dukung dari lingkungan sekolah. 2) Sebagai upaya mengevaluasi program kegiatan sekolah baik dalam program pembelajaran maupun kesiswaan. 3) Memberikan masukan kepada sekolah dalam usaha perbaikan proses pembelajaran, sehingga berdampak pada peningkatan mutu sekolah. d. Bagi penelitian selanjutnya 1) Sebagai dasar pengembangan teori dalam penerapan model dan strategi pembelajaran untuk diaplikasikan oleh institusi pendidikan formal untuk meningkatkan kualitas hasil pembelajaran. 2) Untuk pijakan bagi penelitian berikutnya yang sejenis dalam mengembangkan dan mengaitkan teori-teori yang ada, sebagai dasar menjawab permasalahan dalam penelitian. 9