BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. berjumlah Rp ,00 (Laporan Keuangan Pemerintah Pusat

BAB I PENDAHULUAN. bagi perekonomian nasional amat besar salah satunya adalah penerimaan negara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah juga terus memperhatikan kondisi ekonomi Indonesia dan kondisi

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan sumber penerimaan utama Negara yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. berkembang, pemerintah memerlukan dana yang tidak sedikit, dimana dana

Bab 1. Pendahuluan. Pajak merupakan sumber penerimaan utama negara yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. oleh lembaga independen seperti Masyarakat Transparansi Internasional

BAB 1 PENDAHULUAN. usaha di Indonesia. Pajak merupakan suatu proses kegiatan yang dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. dan potensi pajak yang ada dapat dipungut secara optimal. Langkah-langkah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan rakyat. Karena pajak mempunyai fungsi sebagai budgetair yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang digunakan untuk membiayai berbagai pengeluaran negara.

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan kehidupan warga negara yang adil dan sejahtera. Dalam hal ini,

Oleh Erika Ratih Windarti Dosen Pembimbing : Dwi Sulistiani, SE., MSA., Ak., CA

BAB I PENDAHULUAN. Negara. Pemerintah terus berusaha melakukan kegiatan pembangunan nasional

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Abstrak. Kata kunci: PP no. 46 tahun 2013, pertumbuhan wajib pajak, pertumbuhan penerimaan PPh pasal 4 ayat (2)

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional di beberapa bidang, Pemerintah Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. melakukan pemungutan dari berbagai sumber yang ada di Negara. Dana tersebut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Untuk meningkatkan pemenuhan kewajiban perpajakan secara sukarela

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Pajak adalah iuran rakyat yang dikelola menjadi kas negara dan digunakan

BAB I PENDAHULUAN. negara. Hal ini juga diiringi dengan meningkatnya APBN dari lima tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pajak merupakan kontributor terbesar dalam Anggaran Pendapatan

ANALISIS KEPATUHAN WAJIB PAJAK SEBELUM DAN SESUDAH DITERAPKANNYA PERATURAN PEMERINTAH NO. 46 TAHUN 2013 DI UMKM ONYX TULUNGAGUNG RINGKASAN SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. negara Indonesia. Penerimaan negara Indonesia berasal dari penerimaan dari

BAB I PENDAHULUAN. maju dan sejahtera. Dalam rangka mewujudkan sasaran pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah selalu berupaya untuk meningkatkan tax ratio secara bertahap

BAB 1 PENDAHULUAN. pelaksanaannya diatur dalam undang-undang perpajakan untuk tujuan. akan terlaksana dan target penerimaan pajak akan tercapai.

BAB I PENDAHULUAN. berkelanjutan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, maka

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-undang, dengan

BAB I PENDAHULUAN. Rp1.529 trilyun kontribusi pajak terhadap pendapatan negara sebesar Rp1.193

BAB 1 PENDAHULUAN. kontribusi pajak sangat besar terhadap penerimaan negara. Potensi penerimaan perpajakan masih dapat ditingkatkan.

BAB I PENDAHULUAN. kerja yang besar di sektor ini. Selain itu, tentu saja karena kontribusi yang besar

EVALUASI PENGENAAN KEBIJAKAN PPH FINAL PADA UMKM. Abstrak. Berdasarkan Skema ketentuan mengenai PPh Final dalam PP 46 dan

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. menimbulkan kepatuhan pajak secara sukarela (voluntary tax compliance)

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu peran penting Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN)

BAB I PENDAHULUAN. pajak bersedia memenuhi kewajibannya untuk membayar pajak, tentunya akan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut UU Nomor 6 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir dengan

BAB I PENDAHULUAN. penerimaan pajak. Akan tetapi, data menunjukkan bahwa sebagian besar penerimaan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penerimaan dalam negeri yang terbesar. Semakin besarnya

BAB I PENDAHULUAN. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber pendanaan bagi negara dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pada suatu negara terdapat suatu sistem dimana setiap warga negara berhak

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan, pemerintah membutuhkan dana yang tidak sedikit. membiayai pengeluaran pemerintah. Semakin bertambahnya jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Inasius (2014) di Indonesia, jumlah UMKM mencapai 56 juta unit dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat sehingga tujuan tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI ABSTRAK...i. ABSTRACT.ii. KATA PENGANTAR..iii. DAFTAR ISI...vii. DAFTAR TABEL xii. DAFTAR GAMBAR...xiv. DAFTAR LAMPIRAN xv

BAB I PENDAHULUAN. mengatakan bahwa Pemerintah akan menarik pajak bagi sektor UKM beromzet Rp

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pemerintahan berupaya untuk menciptakan negara Indonesia yang

BAB5 PENUTUP. Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2013 tersebut. Untuk perubahan Tarif dan Dasar Pengenaan Pajak yang diatur dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sasaran utama dari kebijaksanaan keuangan negara di bidang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pajak merupakan sektor terpenting dalam pembangunan dan

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia memiliki bermacam-macam ketentuan pajak untuk para

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

ANALISIS PERBEDAAN PERLAKUAN PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 46 TAHUN Dedi Haryanto

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan sumber utama penerimaan negara Indonesia dalam

BAB I PENDAHULUAN. yaitu pajak langsung, dan pajak tidak langsung. Contoh pajak langsung adalah

BAB I PENDAHULUAN. warga negara untuk menunjang pembangunan. Kegiatan kenegaraan sulit

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan penerimaan dalam negeri yang terbesar. Semakin besarnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sampai dengan tahun 2012 terlihat pada tabel berikut ini: Tabel 1.1 Perkembangan Penerimaan Pajak (triliun rupiah)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dalam hal perekonomian. Sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan pesat dan memegang peranan penting dalam kekuatan perekonomian di

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan infrastruktur, program pendidikan, kesehatan, dan lain-lain, disusun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

MEY N.NAWAITU 1, ZULKIFLI BOOKIU 2, USMAN 3 Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Gorontalo

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat yang adil dan makmur sebagaimana yang tercantum dalam. Pembukaan UUD Upaya untuk mewujudkan tujuan tersebut salah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pajak merupakan salah satu penerimaan Negara yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Menengah (UMKM) selalu digambarkan sebagai sektor yang mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun sebagai penyelaras kegiatan ekonomi pada masa-masa yang akan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang memberikan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dari segala aspek kehidupan. Sebagai Negara yang sedang. pembangunan jembatan layang, atau infrastruktur lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pajak merupakan sumber pendapatan terbesar bagi Anggaran

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk dapat merealisasikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. yang berasal dari ekspor dan berbagai jenis bantuan dari luar negeri masih dirasa

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan pemerintah yang berlangsung secara berkesinambungan. Tentunya

BAB 1 PENDAHULUAN. negara bukan pajak (PNBP), penerimaan pajak, dan hibah. daerahnya dengan memungut pajak. Jumlah penduduk di Indonesia yang

KONTRIBUSI PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI (PPh OP) TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PATI

BAB I PENDAHULUAN. Pokok Ketetapan PBB Realisasi PBB % 95,

BAB 1 PENDAHULUAN. Tentang Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara Tahun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2009.

BAB I PENDAHULUAN. Tanpa pajak akan sangat mustahil sekali negara ini dapat melakukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian, analisis, dan pembahasan yang telah dikemukakan pada Bab

BAB I PENDAHULUAN. memaksimalkan target pemasukan sumber dana negara. Pemasukan sumber

BAB I. Pajak merupakan sumber dana bagi pemerintah dalam rangka menjalankan. pemerintah dalam memungut pajak dari masyarakat, yaitu sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan dan membiayai pembangunan sendiri. Bagi negara, pajak adalah salah

BAB I PENDAHULUAN. pembukaan UUD 1945 alinea 4 yaitu, memajukan kesejahteraan umum. Agar tujuan

BAB I LATAR BELAKANG PENELITIAN. penting untuk membangun dan memperbaiki infrastruktur maupun meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan sumber penerimaan negara yang sangat dominan. Pada

BAB I PENDAHULUAN. memajukan kesejahteraan rakyat. Jika dilihat dari segi ekonomi, Indonesia masih

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya.untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai negara yang berlandaskan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalankan pemerintahan dan pembangunan, Indonesia dan

BAB I PENDAHULUAN. sektor pajak perlu diimplementasikan secara maksimal untuk menjalankan roda

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya keadaan dan kondisi suatu negara, tentunya semakin besar pula pengeluaran-pengeluaran yang dibutuhkan oleh negara tersebut. Semakin besarnya pengeluaran pemerintah dalam rangka pembiayaan negara menuntut peningkatan penerimaan negara yang salah satunya berasal dari penerimaan pajak. Penerimaan pajak adalah salah satu penerimaan negara yang terus ditingkatkan oleh Pemerintah. Dari sektor perpajakan inilah merupakan salah satu peluang pemerintah untuk mencapai target penerimaan negara. Kemandirian ekonomi suatu negara bisa dilihat dari komposisi penerimaan pendapatannya, semakin mandiri suatu negara semakin besar proporsi penerimaan dalam negerinya. Dengan demikian jika Pemerintah Indonesia ingin menjadikan negara ini menjadi sebuah negara yang benar-benar mandiri dalam membiayai roda Pemerintahan, maka seyogyanya sumber dana yang berasal dari penerimaan dalam negeri harus terus ditingkatkan. Dengan demikian penerimaan pajak memegang peranan yang sangat penting sebagai sumber utama penerimaan Negara (Palupi,2010). Salah satu penerimaan negara adalah pajak penghasilan. Pajak penghasilan merupakan salah satu jenis pajak yang dipungut oleh pemerintah berdasarkan UU No. 7 Tahun 2000. Pajak Penghasilan yaitu pajak yang dikenakan terhadap subjek pajak atas penghasilan yang diterima atau diperolehnya dalam tahun pajak atau dapat pula dikenakan pajak atas penghasilan dalam bagian tahun pajak. Pajak Penghasilan mempunyai kontribusi yang penting dan strategis dalam menentukan penerimaan pajak secara keseluruhan. Pajak penghasilan memiliki potensi besar bagi pemerintah dalam sektor perpajakan. Oleh karena itu, Pemerintah terus berupaya untuk menggali potensi penerimaan pajak penghasilan. Berikut ini disajikan grafik rata-rata penerimaan PPh. 1

2 Gambar 1.1 Grafik Rata-rata Penerimaan PPh Dari grafik diatas, dapat diketahui bahwa rata-rata penerimaan PPh per tahun mengalami kenaikan. Grafik rata-rata penerimaan PPh di atas didapat dari penerimaan PPh yang diperoleh di KPP Pratama yang terdapat di Palembang, yaitu KPP Pratama Palembang Ilir Barat dan KPP Pratama Palembang Ilir Timur. Kenaikan penerimaan PPh yang terjadi akan memberikan dampak yang baik bagi penerimaan negara. Namun, jika kita telusuri lebih dalam, pada kenyataannya, kepatuhan wajib pajak di Indonesia masih rendah, hal ini tercermin dalam tax ratio dan tax gap. Rendahnya tax ratio dan masih terjadinya tax gap di Indonesia mencerminkan belum maksimalnya kinerja pajak di Indonesia. Hal ini membuat Direktorat Jenderal Pajak selaku instansi pemerintah yang bertugas dan bertanggungjawab untuk menghimpun penerimaan pajak agar terus berupaya untuk mencapai target penerimaan pajak dari berbagai sektor, salah satunya dari sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sangat berperan penting dalam perekonomian Indonesia. Hal ini dapat dibuktikan dengan data Badan Pusat Statistik bahwa sektor UMKM memberikan kontribusi 59 persen terhadap total Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. UMKM memberikan kontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya di negara-negara yang jumlah penduduknya padat seperti Indonesia. UMKM menyediakan kesempatan kerja dan pendapatan yang cukup besar bagi masyarakat. Jika dilihat dari perpajakan,

3 UMKM di Indonesia masih didominasi oleh sektor informal yang masih sulit terjangkau oleh sistem perpajakan. UMKM di Indonesia masih banyak yang belum membayar pajak dikarenakan berbagai macam faktor. Jika dari sektor UMKM dapat dimaksimalkan perpajakannya maka dapat berdampak positif terhadap penerimaan negara. Oleh karena itu, salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah untuk memaksimalkan penerimaan pajak dari sektor UMKM yaitu dengan mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2013. Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 46 tahun 2013 tentang Pajak Penghasilan atas penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh wajib pajak yang memiliki peredaran bruto tertentu. Melalui peraturan tersebut Pemerintah menetapkan bahwa setiap wajib pajak Orang Pribadi yang melakukan usaha dan Wajib Pajak Badan dengan omset tidak melebihi Rp 4.800.000.000 dikenakan PPh final dengan tarif 1% dari omsetnya. Hal-hal utama yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 adalah pengenaan Pajak Penghasilan yang bersifat final dan penetapan besaran tarif pajak terhadap penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak yang memiliki peredaran bruto tertentu. Pengenaan Pajak Penghasilan yang bersifat final tersebut ditetapkan berdasarkan pada pertimbangan perlunya kesederhanaan dalam pemungutan pajak dan berkurangnya beban administrasi Wajib Pajak maupun Direktorat Jenderal Pajak. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 diterbitkan dengan tujuan agar memberikan kemudahan kepada wajib pajak yang memiliki peredaran bruto tertentu dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya. Peraturan ini juga dimaksudkan memberikan kemudahan dan penyederhanaan aturan perpajakan karena pajak penghasilan UMKM berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2013 ini dikenakan dengan tarif 1 % dari omset, sehingga dengan kemudahan tersebut diharapkan masyarakat atau UMKM untuk tertib administrasi perpajakan dan memberikan kesempatan masyarakat untuk berkontribusi dalam penyelenggaraan negara. Berdasarkan tujuan diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013, Pemerintah berharap agar bisa memaksimalkan kontribusi wajib pajak dan kontribusi potensi-potensi pajak yang banyak belum tergali dari sektor UMKM

4 sehingga nantinya akan memberikan dampak yang positif untuk penerimaan pajak, khususnya pajak penghasilan. Indikasi bahwa Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 ini berhasil mengajak masyarakat atau UMKM untuk patuh membayar pajak adalah adanya kenaikan jumlah penerimaan pajak penghasilan. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang dituangkan dalam Laporan Akhir berjudul Pengaruh Penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan pada KPP Pratama Palembang Ilir Barat dan KPP Pratama Palembang Ilir Timur. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka masalah yang akan dibahas penulis dalam laporan akhir yaitu : 1. Apakah kontribusi wajib pajak PP No. 46 Tahun 2013 secara parsial berpengaruh terhadap penerimaan pajak penghasilan pada KPP Pratama Palembang Ilir Barat dan KPP Pratama Palembang Ilir Timur? 2. Apakah kontribusi penerimaan pajak PP No. 46 Tahun 2013 secara parsial berpengaruh terhadap penerimaan pajak penghasilan pada KPP Pratama Palembang Ilir Barat dan KPP Pratama Palembang Ilir Timur? 3. Apakah kontribusi wajib pajak PP No. 46 Tahun 2013 dan kontribusi penerimaan pajak PP No. 46 Tahun 2013 secara simultan berpengaruh terhadap penerimaan pajak penghasilan pada KPP Pratama Palembang Ilir Barat dan KPP Pratama Palembang Ilir Timur? 1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada pengaruh penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 terhadap penerimaan pajak penghasilan. Objek penelitian ini pada KPP Pratama Palembang Ilir Barat dan KPP Pratama Palembang Ilir Timur dan data yang digunakan adalah data selama periode 1 Agustus 2013 s.d. 31 Desember 2014. PP No. 46 Tahun 2013 ini mulai diberlakukan pada tanggal 1 Juli 2013, sehingga penyetoran dan pelaporan pajak PP No. 46 Tahun 2013 ini dimulai pada tanggal 1 Agustus 2013. Tujuan penulis

5 membatasi pokok permasalahan tersebut agar pembahasan laporan akhir ini menjadi lebih terarah dan tidak menyimpang dari permasalahan yang ada. 1.4. Tujuan Dan Manfaat Penulisan 1.4.1. Tujuan Penulisan Tujuan penulisan laporan akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pengaruh kontribusi wajib pajak PP No. 46 Tahun 2013 secara parsial terhadap penerimaan pajak penghasilan pada KPP Pratama Palembang Ilir Barat dan KPP Pratama Palembang Ilir Timur. 2. Untuk mengetahui pengaruh kontribusi penerimaan pajak PP No. 46 Tahun 2013 secara parsial terhadap penerimaan pajak penghasilan pada KPP Pratama Palembang Ilir Barat dan KPP Pratama Palembang Ilir Timur. 3. Untuk mengetahui pengaruh kontribusi wajib pajak PP No. 46 Tahun 2013 dan kontribusi penerimaan pajak PP No. 46 Tahun 2013 secara simultan terhadap penerimaan pajak penghasilan pada KPP Pratama Palembang Ilir Barat dan KPP Pratama Palembang Ilir Timur. 1.4.2. Manfaat Penulisan Penelitian yang akan dilaksanakan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penulis maupun bagi pihak lain yang berkepentingan. Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi Penulis Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman yang didapat diperkuliahan khususnya mengenai pengaruh penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 terhadap penerimaan pajak penghasilan pada KPP Pratama Palembang Ilir Barat dan KPP Pratama Palembang Ilir Timur 2. Bagi Objek Penelitian Penelitian diharapkan dapat dijadikan masukan atau bahan pertimbangan untuk mengetahui pengaruh penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 terhadap penerimaan pajak penghasilan pada KPP Pratama Palembang Ilir Barat dan KPP Pratama Palembang Ilir Timur.

6 3. Bagi Lembaga Polsri Penulisan laporan akhir ini diharapkan dapat dijadikan literatur yang bermanfaat khususnya di jurusan akuntansi. 1.5. Sistematika Penulisan Sistematika pembahasan ini bertujuan untuk memberikan garis besar mengenai isi Laporan Akhir secara ringkas dan jelas, sehingga terdapat gambaran hubungan antara masing-masing bab. Bab di dalam penelitian ini dibagi menjadi beberapa sub-sub secara keseluruhan. Berikut ini adalah sistematika penulisan yang terdiri dari lima bab, yaitu sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini penulis mengungkapkan tentang apa yang melatarbelakangi penulis dalam memilih judul, kemudian merumuskan masalah yang dihadapi, objek tempat penulis melakukan penelitian, menetapkan ruang lingkup pembahasan, menentukan tujuan dan manfaat penulisan dan sistematika pembahasan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini, akan diuraikan teori-teori yang mendasari penyusunan laporan akhir yang meliputi pengertian pajak, fungsi pajak, jenis-jenis pajak, tata cara pemungutan pajak, asas pemungutan pajak, sistem pemungutan pajak dan segala aspek mengenai wajib pajak orang pribadi/badan, pajak penghasilan final, Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 yang meliputi objek pajak, subjek pajak, tarif pajak, dan lain-lain. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini berisi rancangan penelitian, jenis penelitian, populasi dan sampel, analisis data serta penjelasan mengenai teknik analisis yang digunakan. Uji yang digunakan adalah uji regresi berganda. BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini pembahasan dan analisis data berdasarkan bab-bab sebelumnya dengan mendeskripsikan hasil penelitian dan melakukan pembahasan mengenai hasil penelitian.

7 BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan bab terakhir dimana penulis akan memberikan suatu kesimpulan dari pembahasan yang telah penulis uraikan pada bab-bab sebelumnya dan memberikan saran-saran yang diharapkan akan bermanfaat dalam pemecahan masalah serta penelitian berikutnya.